Anda di halaman 1dari 10

JASISFO (Jurnal Sistem Informasi)

p-ISSN 2721-1614
e-ISSN 2722-3418

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK MONITORING


LAHAN KRITIS MENGGUNAKAN METODE PROTOTYPING

Heri Hermawan
Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas
Muhammadiyah Sukabumi
e-mail : herihermawan08ummi.ac.id

Abstrak

Monitoring adalah prosedur terbaik untuk mengamati dan mengetahui perkembangan dan kemajuan
data. Pada hasil proses monitoring yang berjalan selama ini, data yang telah hasilkan akan diproses dan
disimpan kedalam bentuk Microsoft excel, sehingga kinerja sistem yang dihasilkan menurun, data yang
terus meningkat, akan mengalami kesulitan pada saat pencarian data dan juga penyampaian informasi.
Metode Prototyping dapat memecahkan masalah ini jika penulis mampu menerapkan kedalam sistem
dengan cara merancang aplikasi dari data yang telah dihasilkan sebelumnya. Perancangan yang
dilakukan akan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan Framework Codeigniter. Database
MysQLi. Aplikasi Sistem Informasi Geografis untuk monitoring lahan kritis ini di harapkan dapat
membantu meningkatkan kinerja sistem, menyimpan dan menampilkan kondisi data dengan cukup baik.
Dari sampel data yang didapatkan, peneliti kemudian melakukan implementasi kedalam aplikasi. Hasil
dari aplikasi ini pengguna dapat meningkatkan kinerja data dengan sistem yang baik. Pengolahan data
dan pencarian data akan lebih teratur dan mudah. Penyampain informasi yang mudah di mengerti.

Kata Kunci : Monitoring, Lahan Kritis, Metode Prototyping, Aplikasi, PHP, Codeigniter, MYSQLI

Abstract

Monitoring is the best procedure to observe and know the progress and progress of the data. In the
monitoring process that has been running so far, the data that has been obtained will be stored and
stored in Microsoft excel form, so that the resulting system performance decreases, the data continues to
increase, it will experience difficulties when searching for data and also delivering information. The
Prototyping method can solve this problem if the author is able to apply it to the system by designing an
application from the data that has been previously generated. The design will use the PHP programming
language and the CodeIgniter Framework. MySQL database. This Geographic Information System
application to monitor critical land is expected to help improve system performance, store and display
data conditions quite well. From the sample data obtained, the researcher then implemented it into the
application. The results of this application users can improve data performance with a good system. Data
processing and data retrieval will be more organized and easier. Information provider that is easy to
understand.

Keywords: Monitoring, Critical Land, Prototyping Method, Application, PHP, Codeigniter, MYSQLI

I. PENDAHULUAN
Sistem Informasi Geografis (SIG) sebuah sistem yang sangat diperlukan
untuk menyimpan, mengoperasikan, menganalisis dan menampilkan kondisi
alam dengan bantuan atribut dan data. Sistem Informasi Geografis merupakan
sistem yang kompleks, biasanya terintegrasi dengan sistem komputer lain pada
tingkat fungsi dan jaringan. Menurut Adytama Annugerah, Indah Fitri Astuti dan
Awang Harsa Kridalaksana Sistem Informasi Geografis adalah kemampuan
untuk dapat menghubungkan dari berbagai data pada suatu titik tertentu
dibumi, kemudian menggabungkannya dan menganalisa untuk mendapatkan
hasilnya[1]. Menurut Suwarno lahan kritis adalah lahan yang saat ini kurang
produktif karena mengalami beberapa proses. Diantaranya proses kerusakan
fisik, kimia, dan biologi akibat dari penanganan dan pemakaian tanah yang
151

kurang memperhatikan dan tidak sesuai penggunaan dan kemampuannya yang


kurang dalam memenuhi syarat-syarat konversi tanah dan air sehingga akan
menyebabkan erosi, kerusakan-kerusakan yang disebabkan oleh kimia, fisika,
tata air da lingkungannya[2]. Indonesia merupakan daerah tropis dan erosi
akibat air, merupakan bentuk utama erosi tanah. Penyebab utama terjadinya
lahan kritis adalah praktek perubahan penggunaan lahan di hutan produksi atau
hutan kemasyarakatan. Selain itu, banyak perkebunan yang tidak
memperhatikan prosedur atau prinsip perlindungan, yang akan berakibat pada
pengurangan sumber daya lahan dan perluasan utama. Pada tahun 2008
diperkirakan telah melebihi 23,24 juta hektar, yang sebagian besar tidak berada
dalam kawasan hutan (65%) yaitu tanah yang dimiliki oleh India. Orang yang
salah digunakan atau bahkan diabaikan. Lahan kritis di Jawa Barat dari tahun
ke tahun terus meningkat, data terakhir sesuai Menteri Lingkungan Kehutanan
2018 mencapai 911.192 hektar, tersebar disemua Kabupaten dan Kota di Jawa
Barat. Di Kabupaten Sukabumi sendiri lahan kritis sudah mencapai 52, 286
hektar.
Menurut Nelly Indriani Widiastuti dan Rani Susanto sistem monitoring
merupakan pengawasan dalam upaya yang sistematik agar dapat menetapkan
kinerja standar pada tahap perencanaan dengan merancang sistem untuk
menghasilkan informasi[3]. Pembuatan sistem monitoring ini dilakukan untuk
meningkatkan kinerja agar lebih baik. Setiap monitoring lahan kritis yang di
lakukan akan menghasilkan data yang akan disimpan, dianalisis kemudian
dioperasikan dan ditampilkan. Data yang telah dihasilkan akan disimpan
didalam microsoft excel. Monitoring yang dilakukan terus menerus membuat
data semakin bertambah menyebabkan penumpukan data. Data yang semakin
menumpuk nantinya akan sulit dalam pencarian data atau bahkan bisa
kehilangan data. kemudian penyampaian informasi yang masih kurang baik
karena data masih dalam bentuk microsoft excel. Untuk bisa meminimalisir
permasalahan tersebut dari hasil data yang disimpan, dianalisis dan
ditampilkan penulis akan membuat rancangan sistem monitoring yang akan
mempermudah proses yang dihasilkan. Proses yang dihasilkan yaitu, data
perdaerah, nilai lahan kritis dan data waktu. Menurut Leon A. Abdillah Aplikasi
merupakan terapan dan pemanfaatan dalam teknologi informasi pada bidang
tertentu[4]. Aplikasi yang akan dirancang penulis merupakan aplikasi berbasis
web, dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan Framework
Codeigniter. Database menggunakan Mysqli.
Menurut D. Purnomo prototyping adalah metode pengembangan
perangkat lunak, untuk model fisik kerja sistem dan digunakan untuk versi awal
dari sistem[5]. Metode prototyping ini digunakan untuk mempermudah
pengembangan website dan mempermudah tahap perancangan sistem yang
akan dibangun. Dengan menggunakan metode prototyping ini diharapkan
penerapan sistem akan menjadi sangat mudah karena adanya peran aktif dari
pengguna.
Paper ini menyajikan sebuah sistem yang akan dibangun menggunakan
Metode prototyping sebagai alat bantu dalam melakukan perancangan dan
penerapan sistem untuk menghasilkan aplikasi.

II. TINJAUAN PUSTAKA


Beberapa penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya, yang juga
menggunakan metode protoyping sebagai metode yang akan
152

diimplementasikan kedalam sistem, contoh nya seperti penelitian yang telah


dilakukan oleh Rina Candra Noor Santi dan Anida Fitriyah dengan jurnal yang
berjudul Perancangan Interaksi Pengguna (User Interaction Design)
Menggunakan Metode Prototyping menyebutkan bahwa pengembang
menerapkan 8 aturan emas perancangan antar muka pengguna sebagai
panduan dalam mendesain antarmuka, hasil dari perancangan sebuah
prototype yang memiliki ketepatan yang tinggi (high fidelity prototype) yang
dibuat dengan software coreldraw[6]. Kemudian Siti Nurajizah dengan judul
jurnal Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Dengan Metode Prototype
menyebutkan bahwa untuk meningkatkan kinerja para personil yang ada
diperpustakaan dibuatlah sistem dengan metode prototype dengan alur yang
digunakan meliputi mengidentifikasi pengguna, mengembangkan prototype,
dan menentukan prototype agar diterima oleh pengguna, hasil dari penelitian ini
adalah berupa sistem informasi perpustakaan berbasis web diharapkan dapat
memudahkan proses pengolahan data perpustakaan[7]. Juga penelitian yang
dilakukan oleh Gita Indah Marthasari, Diah Risqiwati dan Tri Buana Tungga
Dewi dengan judul jurnal Rancang Bangun Implementasi Website E-Commerce
UKM GS4 Malang Menggunakan Metode Prototyping menyebutkan bahwa
penelitian ini bertujuan untuk membangun sebuah website pemasaran bagi
usaha kecil menengah dengan sistem yang uji untuk mengetahui kinerja sistem
dan pengujian penerimaan user (User Acceptance Test/UAT). Fitur-fitur sistem
telah bekerja dengan baik dan pengujian UAT menyatakan pengguna telah
menerima[8]. Fery Susanto dengan judul jurnal Sistem Informasi Pengolahan
Data Pasien pada Puskesmas Abung Pekurun Menggunakan Metode
Prototyping menyebutkan bahwa untuk meningkatkan kinerja dan memudahkan
pasien untuk mendaftar dan mendapatkan informasi maka dibuatlah sistem
informasi pengolahan data pasien dengan menggunakan software
marcromedia dreamwefer 2008, database phpmysql, design photoshop dan
perancangan menggunakan UML. Hasil penelitian yaitu mempermudah admin
mengelola data dan membuat laporan[9]. Dan Wahyu Nugraha dan Muhammad
Syarif dengan judul jurnal Penerapan Metode Protoype dalam Perancangan
Sistem Informasi Perhitungan Volume dan Cost Penjualan Minuman Berbasis
Web menjelaskan bahwa untuk merancangan aplikasi perhitungan volume dan
cost penjualan agar mempermudah stok managemen yang tersedia maupun
terpakai dengan menggunakan bahasa PHP dan database MySQL,
menggunakan metode prototype. Hasil penelitian aplikasi yang dibuat memiliki
3 level yaitu supervisor, admin dan cost control, aplikasi mempermudah user
mengetahui standart resep yang telah ditetapkan dan pengecekan stok
barang[10].
Sedangkan untuk penelitian yang dilakukan peneliti adalah dengan
menggunakan metode prototyping, yang akan diimplementasikan pada aplikasi
sistem informasi geografis monitoring lahan kritis karena metode ini dapat
berinteraksi langsung dengan pengguna sehingga dapat membantu
pengumpulan kebutuhan dan perancangan sistem. Jadi selain membantu
dalam perancangan dan implementasi, peneliti juga mendapatkan data lahan
kritis untuk proses pengolahan sistem selanjutnya.

III. METODE PENELITIAN


1. Metode Prototyping
153

Metode prototype digunakan dalam perangkat lunak sistem untuk


mendemonstrasikan konsep-konsep, percobaan rancangan dan solusi[10].
Metode prototyping yang peneliti gunakan bertujuan untuk mendapatkan
gambaran sistem yang akan dibuat melalui rancangan prototype kemudian
akan di evaluasi oleh pengguna. Dengan metode prototyping ini, peneliti dapat
melakukan interaksi dengan pengguna, selanjutnya akan dilakukan acuan
untuk membangun aplikasi yang dijadikan produk akhir sebagai output
penelitian ini. Ada 3 tahapan yang terdapat pada metode prototyping ini, seperti
yang disajikan pada gambar 1.

Gambar 1. Metodologi Penelitian Protoyping

Dari gambar tersebut dapat peneliti jelaskan sebagai berikut :


Peneliti dengan klien dapat bertemu dan menentukan tujuan utama dan umum,
untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan yang akan didapatkan dan gambaran
yang dibutuhkan kedepannya. Perancangan akan dilakukan dengan cepat dan
juga rancangan ini akan mewakili beberapa aspek tentang aplikasi yang
diketahui, kemudian rancangan ini menjadi dasar penulis untuk membuat
prototyping. Kemudian, pengguna menyimpulkan metode yang telah dirancang
dan digunakan untuk penulis memperjelas kebutuhan.
Adapun alur algoritma metode prototyping yang peneliti sajikan pada gambar 2.

Gambar 2. Alur Algoritma Metode Prototyping

2. Pengumpulan Data
154

Berikut merupakan sampel dataset lahan kritis di Kecamatan Jampang


Kulon, yang diambil dari setiap Desa di Kecamatan Jampang Kulon.

Tabel 1. Dataset Lahan Kritis

NILAI
No Desa Latitude Longitude
Tidak Agak Sangat
Kritis
Kritis Kritis Kritis
1 Bojong Genteng -6.839894 106.727129 551 21,917 22,468 21,329
2 Bojongsari -7.286797 106.653846 2,417 392 12,492 15,492
3 Cikarang -7.231264 106.637972 4,313 2,179 10,639 17,130
4 Cikaranggeusan -7.217538 106.677183 1,177 3,530 4,740 22,766
5 Ciparay -7.285747 106.640920 7,635 8,866 4,039 20,540
6 Karanganyar -7.194285 106.661341 2,108 290 2,929 5,327
7 Mekarjaya -7.24144 106.625659 106,67 2,789 2,895 26,893
8 Nagraksari -7.2581789 106.6309834 5,534 216 266 10,987
9 Padajaya -7.259195 106.633475 2,500 1,928 2,975 4,349
10 Tanjung -7.25036 106.611739 290,73 911,51 90,23 92,18

3. Form yang dibutuhkan


a. Form Login
b. Form Monitoring
c. Form Grafik
d. Form Nilai

4. Perancangan
Berikut merupakan model rancangan sistem use case diagram dan
diagram konteks, yang disajikan pada gambar 3 dan 4.

Gambar 3. Model Rancangan Use Case Diagram Aplikasi


155

Gambar 4. Model Rancangan Diagram Konteks Aplikasi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Tampilan Antarmuka
Hasil dari beberapa tampilan antar muka sistem aplikasi yang telah penulis
sajikan sebagai berikut :
a. Halaman Monitoring
Halaman monitoring ini digunakan untuk menampilkan data lahan kritis,
data grafik, data desal dan juga nilai lahan kritis, tidak kritis, agak kritis,
dan sangat kritis untuk memudahkan akses pengguna melihat masing-
masing data yang ditampilkan.

Gambar 5. Halaman Monitoring

b. Halaman Login
Halaman login digunakan untuk masuk ke halaman sistem admin, untuk
pengolahan data secara keseluruhan dengan memasukan username
dan password.
156

Gambar 6. Halaman login

c. Form Data Nilai


Form data nilai ini digunakan untuk menampilkan nilai lahan kritis dan
juga waktu pada saat menginputkan nilai.

Gambar 7. Halaman Data Nilai

d. Form Data Grafik


Form data grafik ini digunakan untuk menampilkan nilai yang telah
diinputkan, waktu penginputan data, kemudian dikonversi kedalam
grafik. Dengan grafik ini pengguna akan mengetahui nilai lahan kritis
mengalami kenaikan atau penurunan.
157

Gambar 8. Form Data Grafik

V. PENGUJIAN SISTEM
5.1 Pengujian secara langsung
Icon warna untuk menentukan simbol lahan kritis, tidak kritis, agak kritis,
sangat kritis. Icon ini juga merupakan simbol lokasi geografis lahan kritis dari
masing-masing desa yang akan ditampilkan di peta geografis. Untuk melihat
data nilai, klik icon tersebut, kemudian akan tampil form lokasi, nilai, waktu dan
grafik.
158

Gambar 9. Pengujian Lokasi Lahan Kritis

Gambar 10. Pengujian Nilai dan Grafik

5.2 Pengujian Blackbox


Berikut hasil rangkuman pengujian menggunakan Blackbox pada tabel 2.

Tabel 2. Hasil Pengujian

No. Pengujian Aktor Benar Salah Hasil

Melakukan penginputan Data sesuai dan Data tidak tampil


1 data pos, data desa dan User akan tampil di di halaman Berhasil
nilai halaman monitoring monitoing
Data pada tabel
Melakukan pengecekan
Data nilai pada tidak akan ada
2 data dengan klik icon User Berhasil
tabel akan tampil nilai, karena nilai
gambar pos
kosong
Data grafik tampil Data grafik yang
Melihat nilai dalam
3 User sesuai dengan tampil tidak sama Berhasil
bentuk grafik
jumlah nilai dengan nilai

VI. KESIMPULAN
Penelitian ini dilakukan dengan mennggunakan metode prototyping
sebagai acuan untuk memudahkan penliti dalam tahap perancangan dan
implementasi. Karena metode ini banyak berinteraksi dan melakukan evaluasi
bertahap dengan pengguna. Data yang didapatkan dari hasil wawancara
peneliti kepada pengguna. Perancangan sistem ini dilakukan dengan
menggunakan bahasa pemrograman PHP dan Framework Codeigniter. Untuk
database menggunakan MysQLi. Untuk implementasi perancangan
menggunakan UML. Sistem dapat melakukan penginputan data berdasarkan
data desa, data pos, nilai dan grafik. Dari proses tersebut akan ditampilkan
kedalam sistem geografis dalam bentu peta, akan tampil masing-masing desa
dan data pos seperti kritis, tidak kritis, agak kritis dan sangat kritis.Icon warna
pada peta dijadikan sebagai simbol untuk melihat lokasi desa. Keterangan data
159

pos, dengan klik icon tersebut maka nilai lahan kritis dan grafik akan muncul
dengan waktu penginputan.
DAFTAR PUSTAKA
[1] A. Annugerah, I. F. Astuti, and A. H. Kridalaksana, “SISTEM INFORMASI
GEOGRAFIS BERBASIS WEB PEMETAAN LOKASI TOKO OLEH-OLEH
KHAS SAMARINDA,” vol. 11, no. 2, 2016.
[2] Y. Suwarno, “Pemetaan Lahan Kritis Kabupaten Belitung Timur
Menggunakan Sistem Informasi Geografis,” Globe, vol. 15, no. 1, pp. 30–
38, 2013.
[3] N. I. Widiastuti and R. Susanto, “Kajian sistem monitoring dokumen
akreditasi teknik informatika unikom,” Maj. Ilm. UNIKOM, vol. 12, no. 2,
pp. 195–202, 2014, doi: 10.34010/miu.v12i2.28.
[4] L. A. Abdillah et al., Aplikasi Teknologi Informasi. .
[5] D. Purnomo, “Model Prototyping Pada Pengembangan Sistem Informasi,”
J I M P - J. Inform. Merdeka Pasuruan, vol. 2, no. 2, pp. 54–61, 2017, doi:
10.37438/jimp.v2i2.67.
[6] R. C. Noor Santi, “Perancangan Interaksi Pengguna (User Interaction
Design) Menggunakan Metode Prototyping,” J. Tek. Inform., vol. 9, no. 2,
pp. 108–113, 2018, doi: 10.15408/jti.v9i2.5599.
[7] S. Nurajizah, “Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis WEB dengan
Metode Prototype: Studi Kasus Sekolah Islam Gema Nurani Bekasi,” Am.
J. Roentgenol., vol. 179, no. 6, pp. 1643–1644, 2015.
[8] G. I. Marthasari et al., “Rancang Bangun Dan Implementasi Website E-
Commerce Ukm Gs4 Malang Menggunakan Metode Prototyping,” Semin.
Teknol. dan Rekayasa, no. July, pp. 1–10, 2017.
[9] F. Susanto, “Sistem informasi pengolahan data pasien pada puskesmas
abung pekurun menggunakan metode prototype,” J. Mikrotik, vol. 8, no. 1,
pp. 65–73, 2018.
[10] W. Nugraha and M. Syarif, “Penerapan Metode Prototype Dalam
Perancangan Sistem Informasi Penghitungan Volume Dan Cost
Penjualan Minuman Berbasis Website,” JUSIM (Jurnal Sist. Inf.
Musirawas), vol. 3, no. 2, pp. 94–101, 2018, doi: 10.32767/jusim.v3i2.331.
[11] V. H. Khuluq, “Perkembangan Pertanian Dalam Peradaban Islam :
Sebuah Telaah Historis Kitab Al Filaha Ibnu Awwam,” vol. 8, no. 1, 2020.
[12] A. Wijayanti, “Lahan Pertanian Menurut Konsep Al-Qur’an,” pp. 1–83,
2019.
[13] H. Yuliansyah, P. Studi, T. Informatika, and U. Ahmad, “Perancangan
Replikasi Basis Data Mysql Dengan Mekanisme Pengamanan
Menggunakan Ssl Encryption,” Peranc. Replikasi Basis Data Mysql
Dengan Mek. Pengamanan Menggunakan Ssl Encryption, vol. 8, no. 1,
pp. 826–836, 2014, doi: 10.12928/jifo.v8i1.a2081.
[14] I. W. Sandi, A. Rahman, P. Penelitian, L. Hidup, P. Universitas, and P. B.
Jln, “APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFI BERBASIS DATA
RASTER UNTUK PENGKELASAN KEMAMPUAN LAHAN DI PROVINSI
BALI DENGAN METODE NILAI PIKSEL PEMBEDA (Application of
Geographic Information System (GIS) Based Raster Data to Classify
Land Capability in Bali),” J. People Environ., vol. 19, no. 1, pp. 21–29,
2012, doi: 10.22146/jml.18448.

Anda mungkin juga menyukai