Anda di halaman 1dari 28

PENGEMBANG SISTEM INFORMASI

IMPLEMENTASI DI PT. BIONIC NATURA

OLEH :
FANDI AKHMAD NUR ISNANTO
NIM : 43218110234

FAKULTAS EKONOMI BISNIS/AKUNTANSI

Jl. Meruya Selatan No.1, RW.1, Meruya Selatan, Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta 11650
ABSTRAK

Definisi pengembangan sistem informasi, metode metode pengembangan sistem


informasi, kelemahan metode metode pengembangan sistem informasi, kelebihan metode
metode pengembangan sistem informasi.
PENDAHULUAN

Pengembangan sistem informasi manajemen dilakukan melalui beberapa tahap,


dimana masing-masing langkah menghasilkan suatu yang lebih rinci dari tahap
sebelumnya. Tahap awal dari pengembangan sistem umumnya dimulai dengan
mendeskripsikan kebutuhan pengguna dari sisi pendekatan sistem rencana stratejik yang
bersifat makro, diikuti dengan penjabaran rencana stratejik dan kebutuhan organisasi
jangka menengah dan jangka panjang, lazimnya untuk periode 3 sampai 5 tahun.
Sistem informasi dikembangkan dan digunakan dalam organisasi-organisasi bisnis.
Sistem informasi dikembangkan dan digunakan dalam organisasi-organisasi bisnis. Area bisnis
dalam perusahaan adalah:
 Keuangan
 Sumber daya manusia
 Layanan informasi
 Produksi
 Pemasaran
Sistem informasi ini dirancang khusus untuk organisasi fisik, yaitu bagaimana cara sumber daya
fisik (manusia, bahan baku, mesin dan uang) dialokasikan ke berbagai area fisik perusahaan global,
divisi, wilayah, distrik, cabang dan seluruhnya.
Informasi merupakan salah satu hal yang harus dipenuhi oleh umat manusia, karena
informasi merupakan suatu kebutuhan primer. Tanpa informasi internal maupun eksternal, sulit
bagi para menajer untuk mengambil berbagai keputusan dalam perusahaan. Informasi internal
harus disiapkan sendiri oleh berbagai unsur perusahaan, sedangkan informasi eksternal diperoleh
baik dari alat-alat komunkasi modern.

Kemajuan alat komunikasi pada milenium ketiga semakin mempermudah perolehan


informasi dari berbagai sumber untuk berbagai kepentingan terutama dalam berbagai
pengambilan keputusan didalam perusahaan, itulah sebabnya sangat dirasakan pentingnya
mengelolah informasi secara terintegrasi pada setiap organisasi perusahaan. Oleh karena itu
fokus utama dari sistem informasi manajemen adalah bagaimana mengelolah informasi sebaik-
baiknya agar dapat menjadi alat pembantu bagi setiap manajer dalam pengambilan keputusan.

Sistem informasi manajemen telah ada jauh sebelum teknologi informasi yang
berbasiskan komputer hadir. Akan tetapi dengan adanya komputer sebagai salah satu bentuk
revolusi dalam teknologi informasi, komputer telah dengan menakjubkan mampu memproses
data secara cepat dan akurat bahkan menyajikan informasi yang tidak memerlukan waktu
berhari-hari bahkan berminggu-minggu untuk mengolahnya.

Dalam kenyataannya, Peran Sistem Informasi Manajemen akan lebih terasa bagi
perusahaan-perusahaan besar. Bagi mereka, kebutuhan untuk mengumpulkan data dan informasi
secara skala besar dan dalam waktu yang cepat lebih dirasakan kepentinganya berbanding
dengan perusahaan-perusahaan menengah apalagi kecil. Oleh karena itu, dalam aplikasinnnya
suatu perusahaan perlu mempertimbangkan kepentingan penggunaan sistem informasi ini
diantaranya berdasarkan dari skala perusahaan, jumlah tenaga kerja, pola komunikasi serta
jaringan perusahaan dalam dunia bisnis dalam lingkungannya.
LITERATUR TEORI

Pencarian asal muasal proses pemecahan masalah secara sistematis mengarah pada John
Dewey, seorang profesor ilmu filosofi di Columbia University. Dalam sebuah buku di tahun 1910,
Dewey mengidentifikasikan tiga rangkaian pertimbangan yang terlihat dalam pemecahan sebuah
kontroversi scara memadai.
1. Mengenali kontroversi.
2. Mempertimbangkan klaim - klaim alternatif
3. Membentuk suatu pertimbangan.

Dewey tidak mempergunakan istilah pendekatan sistem, namun ia menyadari adanya sifat
berurutan dari pemecahan masalah hingga mengidentifikasi suatu masalah, mempertimbangkan
berbagai cara untuk memecahkannya, dan terakhir memilih solusi yang terlihat paling baik.
Kemudian Dewey juga mngidentifikasi bahwa sisfat proses yang berurutan ini dapat dipergunakan
untuk mengidentiikasi permasalahan yang lain hingga membentuk sebuah metode perulangan
tahapan yang serupa yang kemudian dinamakan dengan siklus hidup pengembangan sistem
(SDLC).

SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM


Pendekatan sistem merupakan sebuah metodologi. Metodologi adalah satu cara yang
direkomendasikan dalam melakukan sesuatu. Pendekatan sistem adalah metodologi dasar dalam
segala memecahkan jenis masalah. Siklus hidup pengembangan system (Systems development life
cycle - SDLC) adalah aplikasi dari pendekatan sistem bagi pengembangan suatu sistem informasi.

SDLC TRADISIONAL
Tidak dibutuhkan waktu lama bagi seorang pengembang sistem yang pertama untuk mengetahui
bahwa terdapat beberapa tahapan pekerjaan pengembangan yang perlu dilakukan dalam urut -
urutan tertentu jika suatu proyek ingin memiliki kemungkinan berhasil yang paling besar.

Tahapan - tahapan tersebut adalah:


 Perencanaan
 Analisis
 Implementasi
 Penggunaan

Proyek direncanakan dari sumber - sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan
kemudian disatukan. Sistem yang ada juga dianalisis untuk memahami masalah dan menentukan
persyaratan fungsonal dari sistem yang baru. Sistem baru ini kemudian dirancang dan
diimplementasikan. Gambar di bawah ini mengilustrasikan sifat melingkar dari siklus hidup.
ketika sebuah sistem telah melampaui masa manfaatnya dan harus di ganti, satu siklus hidup baru
akan di mulai, dengan diawali oleh tahap perencanaan.

PROTOTYPING
Meskipun sulit untuk membantah SLDC tradisional dengan diungkpkan tahapan-tahapan di atas
secara logis, metode ini masih memiliki kelemahan. Seiring dengan brtambahnya ukuran dan
kompleksitas suatu sistm, melewati tahapan-tahapan dengan sekali jalan menjadi suatu hal yang
semakin tidak mungkin dilakukan.

Prototipe (prototyping) adalah satu versi dari sebuah sistem potemsial yang memberikan ide bagi
para pengembang dan calon pengguna. proses pembuatan prototipe ini disebut prototyping.

Jenis - jenis Prototipe


Satu pertanyaan umum yang sering kali di tanyakan masyarakat ketika pertama kali mendengar
tentang prototipe komputer adalah, "Apakah prototype akan menjadi sistem aktual nantinya?"
Jawabannya adalah "tergantung".

Terdapat dua jenis prototipe: evolusioner dan persyaratan. Prototipe evolusioner (evolutionery
prototype) terus-menerus disempurnakan sampai memiliki seluruh fungsionalitas yang dibutuhkan
pengguna dari sistem yang baru. Prototipe ini kemudian dilanjutkan produksi. Ketika persyaratan
ditentukan, prototipe persyaratan telah mencapai tujuannya dan proyek lain akan dimulai untuk
pengembangan sistem baru. Oleh karena itu, suatu prototipe persyaratan tidak selalu menjadi
sistem aktual.
Pengembangan Prototipe Evolusioner
1. Mengidentifikasi kebutuhan pengguna. Pengembang mewawancarai pengguna untuk
mendapatkan ide mengenai apa yang diminta dari sistem.
2. Membuat satu prototipe. Pengembang mempergunakan satu alat prototyping atau lebih
untuk membuat prototipe. Contoh dari alat-alat prototyping adalah generator aplikasi
terintegrasi dan toolkit protoryping. Generator aplikasi terintregasi (integrated application
generator) adalah sistem peranti lunak siap pakai yang mampu membuat seluruh fitur yang
diinginkan dari sistem baru - menu, laporan, tampilan, basis data dan seterusnya.
3. Menentukan apakah prototipe dapat diterima. Pengembang mendemonstrasikan prototipe
kepada para pengguna untuk mengetahui apakah telah memberikan hasil yang memuaskan.
4. Menggunakan prototipe. Prototipe menjadi sistem produksi

Pengembangan Prototipe Persyaratan


Langkah-Langkah Yang Terlibat Dalam Pembuatan Sebuah Tipe Prototipe Persyaratan
 Membuat kode sistem yang baru
Pengembangan menggunakan prototype sebagai dasar untuk pengkodean sistem baru.
 Menguji sistem baru
Pengembang menguji system
 Menentukan apakah sistem yang baru dapat diterima
Penggunaan memberitahukan kepada pengembang apakah sistem dapat diterima.
 Membuat sistem baru menjadi sistem produksi

Daya Tarik Prototyping


Pengguna maupun pengembang menyukai prototyping karena alasan - alasan di bawah ini:
- Membaiknya komunikasi antara pengembang dan pengguna.
- Pengembang dapat melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam menentukan kebutuhan
pengguna.
- Pengguna memainkan peranan yang lebih aktif dalam pengembangan sistem.
- Implementasi menjadi jauh lebih mudah karena pengguna tahu apa yang di harapkannya.
Keuntungan - kuntungan di atas memungkinkan prototyping memangkas biaya pengembangan dan
meningkatkan kepuasan pengguna atas sistem yang diserahkan.

Potensi Kesulitan dari Prototyping


Prototyping bukannya tidak memiliki potensi kesulitan. kesulitam - kesulitan tersebut antara lain:
- Terburu-buru dalam menyerahkan prototipe dapat menyebabkan diambilnya jalan pintas
dalam definisi masalah, evaluasi alternatif, dan dokumentasi.
- Pengguna dapat terlalu gembira dengan prototipe yang diberikan, yang mengarah pada
ekspetasi yang tidak realistis sehubungan dengan sistem produksi nantinya.
- Prototipe evolusioner bisa jadi tidak terlalu efisien.

Baik pengguna maupun pengembang hendaknya mewaspadai potensi kesulitan - kesulitan di atas
ketika mereka memilih untuk melaksanakan pendekatan prototyping. Namun jika seimbang,
prototyping telah terbukti menjadi salah satu metodologi SDLC.

DESAIN ULANG PROSES BISNIS


Teknologi Informasi mengalami kemajuan dengan sangat cepat, dan organisasi perlu mengambil
keuntungan dari kemajuan - kemajuan ini. Sistem meliputi sistem - sistem yang memproses data
perusahaan maupun sistem - sistem yang melakukan fungsi - fungsi dasar, seperti mengebor untuk
mencari minyak dan memproduksi saru bagian manufaktur. Proses pengerjaan ulang sistem
disebut dengan istilah rekayasa ulang (reengineering) atau disebut juga dengan istilah desain ulang
proses bisnis (business process redesign - BPR)

INPUT PENGESTIMASIAN BIAYA


Sebuah work breakdown structure (WBS) mengidentifikasikan aktivitas - aktivitas proyek yang
akan membutuhkan sumber daya. Contoh WBS adalah grafik Gantt dan diagram jaringan.
Kebutuhan sumber daya (resource requirement) mencantumkan sumber daya tertentu yang akan
dibutuhkan dan berapa jumlahnya.

OUTPUT PENGESTIMASIAN BIAYA


Estimasi biaya dibuat untuk seluruh sumber daya yang dibebankan ke proyek dan biasanya
dinyatakan dalam unit - unit keuangan yang berlaku, seperti Dolar atau Euro. Estimasi seperti ini
dapat disempurnakan kembali selama proyek berlangsung untuk mencerminkan tambahan
informasi seiring dengan semakin jelasnya proyek tersebut.

PENGEMBANGAN APLIKASI CEPAT


Satu metedologi yang memiliki tujuan yang sama dengan prototyping, yaitu memberikan respons
yang cepat atas kebutuhan pengguna, namun dengan lingkup yang lebih luas adalah R.A.D. Istilah
RAD dari rapid application development atau pengembangan aplikasi cepat diperkenalkan oleh
konsultan komputer dan penulis James Martin.

RAD adalah kumpulan strategi, metodologi dan alat terintegrasi yang terdapat di dalam suatu
kerangka kerja yang disebut rekayasa informasi. Rekayasa informasi (information engineering-IE)
adalah nama yang diberikan Martin kepada keseluruhan pendekata pengembangan sistemnya,
yang ia perlakukan sebagai suatu aktivitas perusahaan secara menyeluruh.

Unsur-Unsur Penting RAD


1. Mananjemen : Khususnya manajemen puncak. Hendaknya menjadi penguji coba
(experimenter) yang suka melakukan hal-hal dengan cara baru atau
pengadaptasi awal (early adapter).
2. Orang : Dari pada hanya memanfaatkan satu tim untuk malakukan seluruh
aktivitas SDLC, RAD menyadari adanya efisiensi yang dapat dicapai
melalui penggunaan tim-tim khusus.
3. Metodologi : Metodologi dasar RAD adalah siklus hidup RAD.
4. Alat-alat : Alat-alat RAD terutama terdiri atas bahasa-bahasa generasi keempat dan
alat-alat rekayasa peranti lunak dengan bantuan komputer (computer-
aided software engineering-CASE) yang memfasilitas prototyping dan
penciptaan kode.

Pengembangan Berfase
Satu metodologi pengembangan 10ystem yang dewasa ini digunakan oleh banyak perusahaan
adalah kombinasi dari SDLC tradisional, prototyping, dan RAD dengan mengambil fitur-fitur yang
terbaik dari masing-masing metodologi.

Tahap-Tahap Pengembangan Berfase


a. Investigasi Awal
Menganalisis dengan tujuan untuk mempelajari tentang organisasi dengan masalah sistemnya:
mendefinisikan tujuan, hambatan, risiko, dan ruang lingkup sistem baru.

b. Pemodelan Proses
Pemodelan proses pertama kali dilakukan dengan menggunakan digram alur (flowchart).
Diagram ini mengilustrasikan aliran data melalui sistem dan program. International
Organization for Standardization (ISO) menciptakan standar untuk bentuk-bentuk symbol
flowchat, memastikan penggunaannya di seluruh dunia. Ketika diagram arus data dengan
empat simbolnya muncul pada akhir tahun 1980-an, minat akan penerapannya pun muncul
dengan seketika.

Istilah terminator sering kali di pergunakan untuk menyatakan unsur-unsur lingkungan, karena
menunjukkan titik-titik dimana sistem berakhir.
Suatu terminator dapat berupa:
· Orang, seperti seorang manajer, yang menerima laporan dari sistem
· Organisasi, seperti departemen lain dalam perusahaan atau perusahaan lain.
· Sistem lain yang memiliki antar muka dengan sistem.

Proses
Proses adalah sesuatu yang mengubah input menjadi output. Prosesa dapat digambarkan dengan
sebuah lingkaran, sebuah persegi panjang horizontal, atau sebuah persegi panjang tegak bersudut
melingkar. Masing-masing symbol proses diidentifikasikan dengan sebuah label.
Proses adalah sesuatu yang mengubah input menjadi output. Prosesa dapat digambarkan dengan
sebuah lingkaran, sebuah persegi panjang horizontal, atau sebuah persegi panjang tegak bersudut
melingkar. Masing-masing symbol proses diidentifikasikan dengan sebuah label.

Arus Data
Arus data terdiri atas sekumpulan unsure-unsur data yang berhubungan secara logis (mulai dari
satu unsure data tunggal hingga satu file atau lebih) yang bergerak dari satu titik atau proses ke
titik atau proses yang lain. Simbol panah digunakan untuk menggambarkan arus ini dan dapat
digambar dengan menggunakan garis lurus maupun melingkar.

Penyimpanan Data
Ketika kita perlu meyimpan data karena suatu alas an tertentu, maka kita akan menggunakan
penyimpanan data. Dalam terminologi DFD, Penyimpanan Data adalah suatu gudang data.

DFD pada figur 7.12 mengilustrasikan sebuah sistem yang dapat dipergunakan oleh perusahaan
untuk menghitung komisi bagi para agen penjualnya. Di sini, terminator digambarkan dengan
kotak, proses dengan kotak tegak bersudut tumpul, arus data dengan garis lurus, dan peyimpangan
data dengan kotak berujung terbuka.
Kapan Menggunakan Diagram Arus Data dan Kasus Penggunaan
Diagram arus data dan kasus penggunaan sering kali dibuat selama tahap-tahap investigasi awal
dan analisis dari metodologi pengembangan berfase. DFD mengilustrasikan suatu tinjauan atas
pembrosesan, dan kasus penggunaan memberikan detailnya. Biasanya dibutuhkan beberapa kasus
penggunaan untuk mendukung satu diagram angka 0.

Steering committee SIM menjalankan tiga fungsi utama:


• Menciptakan Kebijakan yang memastikan dukungan computer untuk mencapai sasaran
strategis perusahaan.
• Melakukan Pengendalian Fiskal dengan bertindak sebagai yang berwenang dalam memberikan
persetujuan untuk seluruh permintaan akan pendanaan yang berhubungan dengan computer.
• Menyelesaikan Perselisihan yang terjadi sehubungan dengan prioritas penggunaan computer.

Kepemimpinan Proyek
Steering committee SIM jarang ikut terlibat langsung dengan detail pekerjaan. Tanggung jawab
jatuh ke tangan tim proyek. Tim proyek meliputi semua orang yang ikut berpartisipasi dalam
pengembangan sistem informasi. Satu tim dapat memiliki anggota hingga selusin, yang terdiri atas
gabungan beberapa orang pengguna, spesialis informasi, dan mungkin auditor internal. Auditor
akan memastikan bahwa desain sistem telah memenuhi beberapa persyaratan tertentu dilihat dari
segi keakuratan, pengendalian, keamanan, dan auditabiitas.

Input Pengestimasian Biaya


Sebuah work breakdown structure (WBS) mengidentifikasikan aktivitas-aktifitas proyek yang
akan membutuhkan sumber daya. Kebutuhan sumber daya (resource requirement) mencatumkan
sumber daya tertentu yang akan dibutuhkan dan berapa jumlahnya.
• Tarif sumber daya (resource rates) adalah biaya per-unit untuk setiap jenis sumber daya.
• Estimasi durasi aktivitas (activity duration estimates) menyebutkan periode pekerjaan yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan aktivitas.
• Informasi historis (historical information) terdiri atas file-file dari data proyek masa lalu, basis
data pengestimasian biaya komersial, dan pengetahuan tim proyek.

Definisi Pengembangan Sistem Informasi

Pengembangan sistem informasi adalah kumpulan kegiatan para analis sistem, perancang, dan
pemakai yang mengembangkan dan mengimplementasikan sistem informasi. Pengambangan
sistem informasi merupakan tahapan kegiatan yang dilakukan selama pembangunan sistem
informasi.

Terdapat beberapa definisi mengenai pengembangan sistem informasi diantaranya adalah :

 Aktifitas untuk menghasilkan sistem informasi berbasis komputer untuk menyelesaikan


permasalahan organisasi atau memanfaatkan kesempatan (opportunities) yang timbul.
 Kumpulan kegiatan para analis sistem, perancang, dan pemakai yang mengembangkan dan
mengimlementasikan sistem informasi.
 Tahapan kegiatan yang dilakukan selama pembangunan sistem informasi
 Proses merencanakan, mengembangkan, dan mengimplementasikan sistem informasi dengan
menggunakan metode, teknik, dan alat bantu pengembangan tertentu.

Pengembangan sistem merupakan penyusunan suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem
yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.
Metodologi Pengembangan Sistem Informasi

Metodologi pengembangan sistem adalah suatu proses pengembangan sistem yang formal dan
presisi yang mendefinisikan serangkaian aktivitas, metode, best practices dan tools yang
terautomasi bagi para pengembang dan manager proyek dalam rangka mengembangkan dan
merawat sebagai keseluruhan sistem informasi atau software.

Macam-Macam Metodologi Pengembangan Sistem

1. Metode System Development Life Cycle (SDLC)

Metode ini adalah metode pengembangan sistem informasi yang pertama kali digunakan makanya
disebut dengan metode tradisional atau metode klasik. Metode ini digunakan untuk
mengembangkan, memelihara, dan menggunakan sistem informasi.

2. Model Waterfall

Sering juga disebut model Sequential Linier. Metode pengembangan sistem yang paling tua
dan paling sederhana. Cocok untuk pengembangan perangkat lunak dengan spesifikasi yang tidak
berubah-ubah. Model ini menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sequential
atau terurut dimulai dari analisa, desain, pengkodean, pengujian dan tahap pendukung.

3. Model Prototyping

Prototyping adalah proses iterative dalam pengembangan sistem dimana requirement diubah ke
dalam sistem yang bekerja (working system) yang secara terus menerus diperbaiki melalui
kerjasama antara user dan analis. Prototipe juga bisa dibangun melalui
beberapa tool pengembangan untuk menyederhanakan proses.

4. Model RAD (Rapid Application Development)

RAD adalah penggabungan beberapa metode atau teknik terstruktur. RAD menggunakan
metode prototyping dan teknik terstruktur lainnya untuk menentukan kebutuhan user dan
perancangan sistem informasi. Selain itu RAD menekankan siklus perkembangan dalam waktu
yang singkat (60 sampai 90 hari) dengan pendekatan konstruksi berbasis komponen.

5. Model Spiral

Model spiral pada awalnya diusulkan oleh Boehm, adalah model proses perangkat lunak
evolusioner yang merangkai sifat iteratif dari prototipe dengan cara kontrol dan aspek sistematis
model sequensial linier. Model iteratif ditandai dengan tingkah laku yang memungkinkan
pengembang mengembangkan versi perangkat lunak yang lebih lengkap secara bertahap.

6. Object Oriented Technology


Object Oriented Technology merupakan cara pengembangan perangkat lunak berdasarkan
abstraksi objek-objek yang ada di dunia nyata. Dasar pembuatan adalah objek yang merupakan
kombinasi antara struktur data dan perilaku dalam satu entitas. Filosofi Object Oriented sangat
luar biasa sepanjang siklus pengembangan perangkat lunak (perencanaan, analisis, perancangan
dan implementasi) sehingga dapat diterapkan pada perancangan sistem secara umum: menyangkut
perangkat lunak, perangkat keras dan sistem secara keseluruhan.

7. Metode End-user Development

Disini pengembangan dilakukan langsung oleh end-user. Keterlibatan langsung end-user sangat
menguntungkan, karena memahami benar bagaimana sistem bekerja. Artinya tahap analisis sistem
dapat dilakukan lebih cepat. Kelemahan adalah pada pengendalian mutu dan
kecenderungan tumbuhnya “private” sistem informasi. Integrasi dengan sistem yang lain menjadi
sulit.

Tahapan Metode Pengembangan


o Tahapan metode SDLC
Perencanaan sistem (System Planning)

Lebih menekankan pada aspek studi kelayakan pengembangan sistem (feasibility study). Aktivitas
yang ada meliputi:

 Pembentukan konsolidasi tim pengembang


 Mendefinisikan tujuan dan ruang lingkup pengembangan
 Mengidentifikasi masalah-masalah yang ada, bisa diselesaikan melalui pengembangan sistem
 Menentukan dan evaluasi strategi yang akan digunakan dalam pengembangan sistem
 Penentuan prioritas teknologi dan pemilihan aplikasi.
 Analisis sistem (System Analysis)

Analisis sistem adalah tahap di mana dilakukan beberapa aktivitas berikut:

 Melakukan studi literature untuk menemukan suatu kasus yang bisa ditangani oleh sistem
 Brainstorming adalah tim pengembang mengenai kasus mana yang paling tepat dimodelkan
dengan sistem
 Mengklasifikasikan masalah, peluang dan solusi yang mungkin diterapkan untuk kasus tersebut
 Analisa kebutuhan pada sistem dan membuat batasan sistem
 Mendefinisikan kebutuhan sistem.
 Perancangan sistem (System Design)
Pada tahap ini, features dan operasi-operasi pada sistem dideskripsikan secara detail. Aktivitas-
aktivitas yang dilakukan adalah:

 Menganalisa interaksi obyek dan fungsi pada sistem


 Menganalisa data dan membuat skema database
 Merancang user interface.
 Implementasi sistem (System Implementation)

Tahap berikutnya yaitu mengimplementasikan rancangan dari tahap-tahap sebelumnya dan


melakukan uji coba. Dalam implementasi, dilakukan aktivitas-aktivitas sebagai berikut:

 Pembuatan database sesuai skema rancangan


 Pembuatan aplikasi berdasarkan desain sistem
 Pengujian dan perbaikan aplikasi (debugging)
 Pemeliharaan sistem (System Maintenance)

Dilakukan oleh admin yang ditunjuk untuk menjaga sistem tetap mampu beroperasi secara benar
melalui kemampuan sistem dalam mengadaptasikan diri sesuai dengan kebutuhan.

 Tahapan metode Waterfall


 Analisis kebutuhan (Requirement)

Dalam tahap ini merupakan analisa terhadap kebutuhan sistem. Pengumpul data pada tahap ini
bisa melakukan sebuah penelitian, wawancara, atau studi literature. Seseorang analisis sistem akan
menggali informasi sebanyak-banyaknya dari user sehingga akan tercipta sebuah sistem computer
yang bisa melakukan tugas-tugas yang diinginkan oleh user tersebut. Tahapan ini akan
menghasilkan dokumen user requirement atau bisa dikatakan sebagi data yang berhubungan
dengan keinginan user dalam pembuatan sistem. Dokumen inilah yang akan menjadi acuan sistem
analisi untuk menterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman.

 Sistem desain (Design System)

Proses desain akan menterjemahkan syarat kebutuhan kesebuah perancangan perangkat lunak
yang dapat diperkirakan sebelum dibuat koding. Proses ini berfokus pada struktur data, arsitektur
perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) procedural. Tahapan ini kan
menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Dokumen inilah yang akan digunakan
programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya.

 Penulisan sinkode program/implemention (Coding & Testing)

Coding merupakan penerjemahan desain dalam bahasa yang bisa dikenali oleh computer.
Dilakukan oleh programmer yang akan menterjemahkan transaksi yang diminta oleh user.
Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu sistem. Dalam
artian penggunaan computer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai
maka akan dilakukan testing terhapad sistem yang telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah
menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut dan kemudian bisa diperbaiki.

 Penerapan/pengujian program (Integration & Testing)

Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah sistem. Setelah melakukan analisa,
desain dan pengkodean maka sistem yang sudah dijadikan digunakan oleh user.

 Pemeliharaan (Operation & Maintanence)

Perangkat lunak yang susah disampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami perubahan.
Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan
dengan lingkungan baru, atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional.

 Tahapan metode Prototyping


 Pengumpulan kebutuhan

Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefisikan format seluruh perangkat lunak,


mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang aka dibuat.

 Membangun prototyping

Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian
kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output)

 Evaluasi prototyping

Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai
dengan keinginan pelanggan.

 Mengkodekan sistem

Dalam tahap ini prototyping yang sudah disepakati kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa
pemrograman yang sesuai.

 Menguji sistem

Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum
digunakan. Pengujian ini deilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian
arsitektur dan lain-lain.
 Evaluasi sistem

Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan.

 Menggunakan sistem

Perangkat lunak yang telah diuji dan dites pelanggan siap untuk digunakan.

 Tahapan metode RAD


 Requirement planning

Dalam tahap ini diketahui apa saja yang menjadi kebutuhan sistem yaitu dengan
mengidentifikasikan kebutuhan informasi dan masalah yang dihadapi untuk menentukan tujuan,
batasan-batasan sistem, kendala dan juga alternative pemecahan masalah. Analisis digunakan
untuk megetahui perilaku sistem dan juga untuk mengetahui aktivitas apa saja yang ada dalam
sistem tersebut.

 Design workshop

Mengidentifikasikan solusi alternative dengan memilih solusi yang terbaik. Kemudian membuat
desain proses bisnis dan desai pemrograman untuk data-data yang telah didapatkan dan
dimodelkan dalam arsitektur sistem informasi. Tools yang digunakan dalam pemodelan sistem
biasanya menggunakan UML (Unified Modeling Language).

 Implementation

Sistem diimplementasikan ke dalam bentuk yang dimengerti oleh mesin yang diwujudkan dalam
bentuk program atau unit program. Tahap ini merupakan tahan meletakkan sistem agar siap untuk
dioperasikan.

 Tahapan Metode Spiral


 Tahap Liason
REPORT THIS AD

Pada tahap ini membangun komunikasi yang efektif di antara pengembang dan pelanggan.

 Tahap Planning

Pada tahap ini ditentukan sumber-sumber informasi, batas waktu dan informasi-informasi yang
dapat menjelaskan proyek.

 Tahap Analisis Resiko


Mendefinisikan resiko, menentukan apa saja yang menjadi resiko baik teknis maupun manajemen.

 Tahap Rekayasa

Pembuatan prototype atau pembangunan satu atau lebih representasi dari aplikasi tersebut.

 Tahap Kontruksi dan Pelepasan

Pada tahap ini dilakukanpembangunan perangkat lunak yang dimaksud, diuji, diinstall dan
diberikan sokongan-sokongan tambahan untuk keberhasilan proyek.

 Tahap Evaluasi

Pelanggan biasanya memberi masukan berdasarkan hasil yang didapat dari tahap engineering dan
instalasi.

 Keunggulan dan Kelehaman


o Metode SDLC

Keunggulan :

 Mudah diaplikasikan.
 Memberikan template tentang metode analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan pemeliharaan.

Kelemahan :

 Jarang sekali proyek riil mengikuti aliran sekuensial yang dianjurkan model karena model ini bisa
melakukan itersi tidak langsung.
 Pelanggan sulit untuk menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga sulit untuk megakomodasi
ketidakpastian pada saat awal proyek.
 Pelanggan harus bersikap sabar karena harus menunggu sampai akhir proyek dilalui. Sebuah
kesalahan jika tidak diketahui dari awal akan menjadi masalah besar karena harus mengulang dari
awal.
 Pengembang sering malakukan penundaan yang tidak perlu karena anggota tim proyek harus
menunggu tim lain untuk melengkapi tugas karena memiliki ketergantungan hal ini menyebabkan
penggunaan waktu tidak efesien.
o Metode Waterfall

Keunggulan :

 Kualitas dari sistem yang dihasilkan akan baik. Ini dikarenakan oleh pelaksanaannya secara
bertahap. Sehingga tidak terfokus pada tahapan tertentu.
 Dokumen pengembangan sistem sangat terorganisir, karena setiap fase harus terselesaikan dengan
lengkap sebelum melangkah ke fase berikutnya. Jadi setiap fase atau tahapan akan mempunyai
dokumen tertentu.

Kelemahan :

 Diperlukan majemen yang baik, karena proses pengembangan tidak dapat dilakukan secara
berulang sebelum terjadinya suatu produk.
 Kesalahan kecil akan menjadi masalah besar jika tidak diketahui sejak awal pengembangan.
 Pelanggan sulit menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga tidak dapat mengakomodasi
ketidakpastian pada saat awal pengembangan.
 Prototyping

Keunggulan :

 Adanya komunikasi antara pengembang dan pelanggan


 Pengembang dapat bekerja lebih baik
 Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan
 Sangat cepat dan lebih menghemat waktu
 Harapan menjadi lebih baik

Kelemahan :

 Untuk menghemat waktu, biasanya pengembang hanya menggunakan bahasa pemrograman


sederhana yang mungkin rentan dari segi keamanannya
 Tidak cocok untuk diimplementasikan pada sebuah sistem yang sangat besar dan global, seperti
sistem operasi computer.
o RAD

Keunggulan :

 RAD mengikuti tahapan pengembangan sistem sepeti umumnya, tetapi mempunyai kemampuan
untuk menggunakan kembali komponen yang ada (reusable object).
 Setiap fungsi dapat dimodulkan dalam waktu tertentu dan dapat dibicarakan oleh tim RAD yang
terpisah dan kemudian diintegrasikan sehingga waktunya lebih efesien.

Kelemahan :

 Tidak cocok untuk proyek skala besar


 Proyek bisa gagal karena waktu yang disepakati tidak dipenuhi.
 Sistem yang tidak bisa dimodularisasi tidak cocok untuk model ini.
 Resiko teknis yang tinggi juga kurang cocok untuk model ini
o Sipral

Keunggulan :

 Dapat disesuaikan agar perangkat lunak bisa dipakai selama hidup perangkat lunak komputer.
 Lebih cocok untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar
 Pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami dan bereaksi terhadap resiko setiap
tingkat evolusi karena perangkat lunak terus bekerja selama proses
 Menggunakan prototipe sebagai mekanisme pengurangan resiko dan pada setiap keadaan di dalam
evolusi produk.
 Tetap mengikuti langkah-langkah dalam siklus kehidupan klasik dan memasukkannya ke dalam
kerangka kerja iterative
 Membutuhkan pertimbangan langsung terhadp resiko teknis sehingga mengurangi resiko sebelum
menjadi permaslahan yang serius.

Kelemahan :

 Sulit untuk menyakinkan pelanggan bahwa pendekatan evolusioner ini bisa dikontrol.
 Memerlukan penaksiran resiko yang masuk akal dan akan menjadi masalah yang serius jika resiko
mayor tidak ditemukan dan diatur.
 Butuh waktu lama untuk menerapkan paradigma ini menuju kepastian yang absolut
o Object oriented technology

Keunggulan :

 Uniformity, OMT memungkinkan merancangn user interface secara terintegrasi bersama dengan
perancangan perangkat lunak sekaligus dengan perancangan basis data.
 Understandability, Kode-kode yang dihasilkan dapat diorganisasi ke dalam kelas-kels yang
berhubungan dengan masalah sesungguhnya sehingga lebih mudah dipahami.
 Stability, Kode program yang dihasilkan relatif stabil sebab mendekati permasalahn
sesungguhnya dilapangan.
 Reusability, Dimungkinkan penggunaan kembali kode-kode sehingga akan mempercepat waktu
pengembangan perangkat lunak.

Kelemahan :
 Metode berorientasi objek merupakan konsep yang relatif baru sehingga belum ada standar yang
diterima semua pihak dalam menentukan tool apa yang digunakan sebagai dasar analisi serat
perancangan perangkat lunak.
o EUD

Keunggulan :

 Dapat menghindari permasalahan kemacetan di departemen sistem informasi.


 Kebutuhan pemakai sistem dapat lebih terpenuhi karena dapat dikembangkan sendiri oleh
pemakai.
 Menambah atau meningkatkan partisifasi aktif pemakai dalam proses pengembangan sistemnya
sehingga akan ada kepuasan sendiri dari pemakai sistem.
 Dapat menambah kualitas pemahaman pemakai terhadap aplikasi yang dikembangkan serta
teknollogi yang digunakan dalam sistem.

Kelemahan :

 Karena pemakai sistem harus mengembangkan aplikasinya sendiri, maka dalam hal ini pemakai
sekaligus pengembang sistem dituntut untuk memiliki pemahaman mengenai teknologi
informasi (computer literacy)serta pemahaman tentang pengembangan sistem infomasi.
 End user computing memiliki resiko dapat menggangu bahkan merusak system informasi di luar
yang dikembangkan oleh pemakai sistem.
 End user computing pasti akan berhadapan dengan maslah kemampuan teknis pemakai sekaligus
pengembang sistem.
PEMBAHASAN

A. Sejarah Singkat PT. Bionic Natura


PT. Bionic Natura merupakan perusahaan makanan yang bergerak di bidang makanan
organic dan sehat. Bionic Natura merupakan perusahaan yang pelopori oleh Bionic Farm yang
berdiri pada tahun 1990. Bionic Farm memiliki 2 lokasi pertanian yang utama, berada di Cibodas-
Puncak dan Ciherang-Bogor, Jawa Barat. Di Cibodas, Bionic membudidayakan berbagai jenis
jamur dataran tinggi, kopi, sayuran dan tanaman herbal. Sementara itu di Ciherang, Bionic
membudidayakan beras organik, Rosella serta berbagai jenis sayuran dan buah-buahan.
Visi Bionic Farm adalah membangun dunia yang sehat dan melestarikan alam agar
masyarakat dan lingkungan terbebas dari ancaman bahan kimia yang berbahaya. Visi ini meliputi
kegiatan melindungi dan memelihara keindahan alam Indonesia untuk diwariskan kepada generasi
yang akan datang.
Bionic Farm berkomitmen untuk membangun masyarakat yang sehat dengan mensuplai
produk pertanian yang alami dan organik. Misi ini tumbuh dari rasa kepedulian yang tinggi
terhadap kualitas kesehatan manusia khususnya anak-anak.
Semakin berkembangnya pola hidup masyarakat yang berkaitan dengan pola makan yang
kurang baik membuat Dra. Imelda Nursanti R memiliki ide untuk menciptakan produk sehat dan
terbuat dari bahan-bahan organik. Akhirnya pada tahun 2008, Dra. Imelda Nursanti bersama DR.
Hendra Adidarma mendirikan PT. Bionic Natura dengan spesialisasi pada /healthy food and
Functional food. Komitmen yang tetap terjaga membuat Bionic Natura semakin terkenal di
kalangan pecinta produk-produk organic. Hingga saat ini produk-produk Bionic telah merambah
di semua modern outlet di Jabodetabek dan sekitarnya.

B. PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DI BIONIC NATURA


Pengembangan sistem merupakan penyusunan suatu sistem yang baru untuk menggantikan
sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Di PT. Bionic
Natura kenapa pengembangan sistem ini perlu dilakukan? Walaupun sebelum saya dating ke PT.
Bionic Natura penerapan sistem ini sudah terjadi. Namun pada informasi yang saya dapat dari
karyawan yang telah mengabdi cukup lama ada beberapa hal yang mendasari sebagai contoh nya
:

1. Keluhan pelanggan
2. Pengiriman barang yang sering tertunda
3. Pembayaran gaji yang terlambat
4. Laporan yang tidak tepat waktu
5. Isi laporan yang sering salah
6. Tanggung jawab yang tidak jelas
7. Waktu kerja yang berlebihan
8. Ketidakberesan kas
9. Produktivitas tenaga kerja yang rendah
10. Banyaknya pekerja yang menganggur
11. Kegiatan yang tumpang tindih
12. Tanggapan yang lambat terhadap pelanggan
13. Kehilangan kesempatan kompetisi pasar
14. Persediaan barang yang terlalu tinggi
15. Pemesanan kembali barang yang tidak efisien
16. Biaya operasi yang tinggi
17. File-file yang kurang teratur
18. Keluhan dari supplier karena tertundanya pembayaran
19. Tertundanya pengiriman karena kurang persediaan
20. Investasi yang tidak efisien
21. Peramalan penjualan dan produksi tidak tepat
22. Kapasitas produksi yang menganggur
23. Pekerjaan manajer yang terlalu teknis
Masalah masalah tersebut yang mendasari perlu adanya pengembangan sistem informasi di Bionic
Natura.
Dengan adanya sistem baru diharapkan terjadi peningkatan dalam hal :
 Kinerja, yang dapat diukur dari throughput dan respon time. Throughput : jumlah pekerjaan
yang dapat dilakukan pada suatu saat tertentu dan Respon time : Rata-rata waktu tertunda
di antara dua transaksi. Sejauh ini dalam pengembangan sistem informasi yang dilakukan
di Bionic Natura sudah terbukti efektif, dengan dilihat dari throughput dan respon time
yang tersedia, pekerjaan menjadi sangat efektif dalam berkomunikasi dan menyelesaikan
pekerjaan.
 Kualitas informasi yang disajikan, informasi yang disajikan dalam sistem informasi terlihat
begitu efektif dan efisien, dilihat dari data data yang telah terjadi, menunjukan bahwa
informasi yang disajikan lebih akurat, informative, dan tepat sasaran.
 Keuntungan (penurunan biaya). Menggunakan sistem informasi merupakan suatu investasi
jangka panjang, sehingga perlu direncanakan dan perlu evaluasi dari managemen secara
detail dan hati hati. Karena biaya untuk investasi suatu sistem informasi tidaklah sedikit,
sehingga diharapkan setelah sistem informasi dibuat akan memberikan dampak yang besar
bagi perusahaan yaitu menurunkan biaya variable. Sehingga pihak menagemen bisa
membuat keputusan apakah investasi sistem ini menguntungkan atau tidak.
 Kontrol (pengendalian), dengan sistem informasi diharuskan adanya pihak yang
mengendalikan sistem ini, di Bionic sendiri ada departemen khusus untuk pengawasan
sistem tersebut, sehingga jika disuatu hari terjadi masalah atau ingin membuat perbaikan
atau penambahan informasi tentunya akan dievaluasi terlebih dahulu oleh bagian ahli
tersebut. Sehingga semua departemen bisa dikontrol melalui sistem tersebut.
 Efisiensi, dalam penggunaan sistem informasi tentunya menghemat waktu untuk
berkomunikasi dengan departemen lain, terkait mengirim data data, dan laporan ke
departemen terkait. Sehingga sistem informasi ini merupakan wadah untuk proses kirim
mengirim data yang dilakukan pada proses bisnis tersebut, sejauh ini di Bionic Natura
informasi data yang terkelola sudah sangat efisien.
 Pelayanan, pelayanan ini berhubungan dengan input dan output suatu data diperusahaan,
dalam internal contohnya, departemen marketing mengirimkan PO ke sistem dan
departemen logistic/PPIC menerimanya pada waktu tersebut, sehingga barang bisa
langsung disiapkan untuk pengiriman ataupun PPIC bisa menyiapkan untuk planning
produksi.
Prinsip-prinsip pengembangan sistem adalah :
- Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen
- Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar Maka setiap investasi
modal harus mempertimbangkan 2 hal berikut ini :
a. Semua alternatif yang ada harus diinvestigasikan
b. Investasi yang terbaik harus bernilai
- Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik, perlu adanya seleksi
SDM yang ketat.
- Tahapan kerja dan tugas-tugas yang baru dilakukan dalam proses pengembangan
sistem
- Proses pengembangan sistem tidak harus urut
- Jangan takut membatalkan proyek
- Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem

Penyebab gagalnya pengembangan sistem :


 Kurangnya penyesuaian pengembangan sistem
 Kelalaian menetapkan kebutuhan pemakai dan melibatkan pemakai
 Kurang sempurnanya evaluasi kualitas dan analisis biaya
 Adanya kerusakan dan kesalahan rancangan
 Penggunaan teknologi komputer dan perangkat lunak yg tidak direncanakan dan
pemasangan teknologi tidak sesuai
 Pengembangan sistem yang tidak dapat dipelihara
 Implementasi yang direncanakan dilaksanakan kurang baik
KESIMPULAN
Secara umum partisipasi dalam pengembang-an sistem akan mempengaruhi keberhasilan
dalam pengembangan sistem informasi. Partisipasi akan menyebabkan semakin tingginya tingkat
kepuasan pengguna maupun meningkat nya kualitas sistem, dan pada akhirnya akan dapat
menyebabkan keberhasilan dalam penerapan sistem informasi. Keberhasilan pengembangkan
sistem ini akan mendorong pencapaian tujuan ataupun sasaran yang ada dalam organisasi.
Ketika sistem informasi yang pertama dikembangkan oleh spesialis informasi, pengguna tidak
diharapkan (atau diizinkan) untuk melakukan hal-hal selain penyebutkan kebutuhan informasi
mereka. Ketika tuntutan pengguna untuk mendapat dukungan komputer yang lebih besar
mengalami lonjakan, para spesialis tidak mampu untuk mengikutinya.
Akibatnya, pengguna akhirnya mengembangkan sistem mereka sendiri. Suatu fenomena yang
disebut komputasi pengguna akhir. Pengguna-pengguna lainnya mampu melakukan sendiri
kebanyakan pekerjaan pengembangannya dan mengandalkan spesialis hanya untuk jasa
konsultasi. Sebuah perusahaan para penggunanya mampu berpartisipasi dalam komputasi
pengguna akhir akan menikmati keunggulan atas perusahaan yang penggunanya tidak mampu.

Selain faktor-faktor yang telah disebutkan di atas, ada pula faktor pertimbangan dalam
perencanaan sistem. Di antaranya yaitu lingkungan di mana organisasi harus melakukan fungsi,
struktur organisasi hirarki, spesialisasi, standar prosedur operasi, budaya dan politik organisasi,
riwayat organisasi: investasi dalam bidang teknologi informasi yang telah dilakukan, skill yang
dimiliki, program-program penting, dan sumberdaya manusia, dan lain-lain. Juga ada pendekatan
pengembangan sistem informasi, serta tahap pengembangan sistem informasi.
Jadi kesimpulan yang saya ambil dari tugas makalah ini adalah perkembangan sistem informasi
sudah ada sejak zaman dahulu, namun tidak sepesat seperti sekarang ini. Majunya pengembangan
sistem informasi dipengaruhi oleh canggihnya teknologi yang semakin waktu kian pesat, serta
tingginya kebutuhan masyarakat, maka semakin cepat pula sistem informasi berkembang.
DAFTAR PUSTAKA

Putra, Y.M. (2018). Pengembangan Sistem Informasi. Modul Kuliah Sistem Informasi Management. FEB-
Universitas Mercu Buana : Jakarta “.
https://goindoti.blogspot.com/2016/08/pengembangan-sistem-informasi.html
https://infojanaka.wordpress.com/2011/11/14/pengguna-dan-pelaku-sistem-informasi/

https://www.dictio.id/t/apa-saja-kegunaan-sistem-informasi/13006

http://virdaus4.blogspot.com/2017/03/manfaat-dan-komponen-computer-based.html

https://riodezaneru.wordpress.com/2016/05/17/pengembangan-sistem-informasi/

Anda mungkin juga menyukai