Dwi Suryanto
Dosen Program Studi Teknik Industri, Faultas Teknik Universitas Pamulang, Banten
dosen01309@unpam.ac.id
ABSTRAK
Pemeliharan merupkan hal yang penting yang harus dilakukan olehs etiap perusahaan, karen
apemelihraan dapatmempengaruhi prose sproduksi yang sedang berjlana adakanya mesin terhenti
dikarenakan adanya gangungan yang disebabkan mesin mengalami keruskan pada sala satu komponen,
hal ini terjadi biasanya karena mesin kurang atau tidak dijaga maka dari itu perusahaan haru smelakukan
pemelihraan yang baik agar tidak terjadi kegagaglan pada mesin, yang menimbulkan juga dalam
produktivitas yang menurun. Hal ini juga dialami oleh hotel haris diman pada hotel haris tersedia jumlah
aitr condirtioner yang nbanyak jumlahnya, jika ac atau air conditioner tidak dirawata maka besar
kemungkinan keandalan pad aac tersebut dapat terganggun diakibatkan daanya ganggunan pada ac yang
menyenbabkan konsumen tidak puas akan pelayana yang diberikan oleh hotel haris, kejadiian seperti ini
bukan hanya terjadi sekali dua kali tetapi sering nya keajdian kegagalan yang membuat reoutasi
perusahaan terganggu, maka dari itu perlu adanya erawatan yang baik pada mesin AC agarar tercapai
kondisi yang prima. Salah satu metode yang biasa digunakan dalam merebcanakan perbaikan yaitu
metode RCM atau kepanjangan dari reliability centrered maintenance metode ini biasa digunakan dalam
merencanakan perawatan mesin yang terpadu. Berdasarkan hasil penelitian Masalah yang paling
dominan terjadinya kegagalan atau kerusakan yang sering terjadi adalah komponen Kompresor, Printed
Circuit Board (PCB) dan Dinamo Motor Indoor di lihat dari hasil Risk Priority Number (RPN) dengan
menggunakan metode Failure Mode And Effect Analsis (FMEA). Kemudian Faktor yang menyebabkan
terjadi kegagalan pada komponen kompresor adalah Refrigant berkurang atau adanya kebocoran gas,
sehingga kompresor tidak berjalan normal dan bearing yang diatas stationary blade macet terkena
partikel karat menimbulkan debu tercampur sehingga kompresor menjadi panas terjadilah kemacetan
akibat kurangnya oli dan Refrigant. Adapun Tindakan perbaikan yang harus dilakukan adalah interval
waktu penjadwalan berdasarkan metode Reliability Centered Maintenance (RCM), pada bagian
komponen Kompresor. Pada bagian ini dengan hasil maksimum dari uji kesesuaian Goodness Of Fit
Test distribusi Weibull waktu Maen Time To Repair (MTTR) adalah 99 jam atau 4 hari untuk kegagalan
yang tidak dapat diprediksi dengan melakukan upaya tindakan condition monitoring yaitu seperti
melakukan pengecekan suhu udara diruang lobby atau remote indoor AC, guna mengurangi terjadinya
gangguan-ganguan yang mengurai kualitas kapasitas dan fasilitas Hoter Harris Yello.
67
p-ISSN : 2620 - 5793 JITMI Vol.3 Nomor 1 Maret 2020
e-ISSN : 2685 -6123
muncul di waktu start up atau saat para pekerja 2. Aktivitas perawatan banyak berhubungan
sedang melakukan aktivitas di ruang lobby. erat dengan pemakaian peralatan, bahan
Selama PT. Gunung Ansa Retail pekerjaan, cara penanganan dan lain-lain.
mengoperasikan AC unit Split Duct dari tahun Perawatan dilakukan untuk perbaikan
2016 sampai tahun 2019 di Hotel Harris Yelow yang bersifat kualitas, meningkatkan suatu
daerah hayam muruk. Ketika suatu sistem kondisi lain yang lebih baik. Banyaknya
mengalami kerusakan pada kompresor 55%, pekerjaan perawatan yang dilakukan tergantung
PCB (Printed Circuit Board) 25% dan Dinamo pada:
Moto Indoor 20% komponen lainnya pada 1. Batas kualitas terendah yang diizinkan dari
mesin AC diluar jadwal yang seharusnya suatu komponen sedangkan batas kualitas
dikarenakan AC tipe ini di coba untuk yang lebih tinggi dapat dicapai dari hasil
dipasarkan ke proyek bangunan atau perawatan mesin;
perumahan. Dimana jumlah kegagalan tersebut 2. Waktu pemakaian mesin yang berlebihan
sangat memakan biaya yang tinggi dan sangat yang dapat menyebabkan berkurangnya
menggangu operasional. kualitas peralatan.
Selama 1 tahun ada beberapa kegagalan
(failer) saat AC dioperasikan. Dalam bidang Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)
perawatan gedung, kegiatan pemeliharaan Failure Mode and Effect Analysis
merupakan ujung tombak dari kesuksesan (FMEA) meupakan suatu teknis analisis yang
pelayanan. Kegiatan pemeliharaan ini menggabungkan teknologi dan pengalaman
dimaksudkan untuk menjaga dan manusia dalam mengidentifikasi ragam
mempertahankan kelangsungan operasional kecacatan yang dapat dilihat pada produk atau
dan kinerja sistem AC Split Duct agar berjalan proses dan membuat perencanaan untuk
sesuai dengan diharapkan. Maka sistem tersebut menghilangkannya. Failure Mode and Effect
memerlukan perawatan perbaikan. Perawatan Analysis (FMEA) adalah salah satu tool paling
perbaikan ini menyebabkan biaya Downtime yang sering digunakan dalam praktek bussines
yang mahal dan resiko yang tinggi jika sistem performance improvement, dan merupakan
tersebut adalah sistem yang besar dengan unit- teknik yang pertama diciptakan untuk
unit yang mahal harganya. Untuk itu Hotel menganalisa kesalahan (failure) pada proses.
Harris Yelow harus memerlukan pemeliharaan
untuk mencegah sebelum terjadinya kerusakan, Reliability Centered Maintenance (RCM)
maka biaya yang dihasilkan akan lebih kecil Reliability Centered Maintenance (RCM)
dari pada biaya perawatn perbaikan. Hal ini merupakan suatu metode perawatan yang
dikarenakan pemeliharaan pencegahan memanfaatkan informasi yang berkenaan
memerlukan waktu uang lebih kecil atau sedikit dengan keandalan suatu fasilitas, untuk
jika dibandingkan dengan perawatan perbaikan memperoleh strategi perawatan yang efektif,
sehingga Uptime yang diharapkan dari sistem efisien dan mudah untuk melaksanakan.
juga dapat meningkat. Serta diprioritaskan Melalui penggunaan RCM, dapat diperoleh
untuk dilakukan tindakan perbaikan, informasi apa saja yang harus dilakukan untuk
menjamin mesin atau peratan dapat terus
beroperasi dangan baik. Selain itu juga ada yang
II. DASAR TEORI mendefisikan Reliability Centered
Maintenance (RCM) adalah suatu metode yang
A. Definisi perawatan digunakan untuk mengembangkan dan memilih
Pengertian perawatan alternative desain pemeliharaan berdasarkan
maintenance sebagai konsepsi dari semua kriteria keselamatan operasional.
aktivitas yang diperlukan untuk menjaga atau
mempertahankan kualitas fasilitas/mesin agar Kerangka pikir
dapat berfungsi dengan baik seperti kondisi
awalnya (Ansori dan Mustajib, 2013). Dari
pengertian diatas dapat ditarik beberapa
kesimpulan, bahwa:
1. Fungsi perawatan sangat berhubungan erat
dengan proses produksi;
68
p-ISSN : 2620 - 5793 JITMI Vol.3 Nomor 1 Maret 2020
e-ISSN : 2685 -6123
69
p-ISSN : 2620 - 5793 JITMI Vol.3 Nomor 1 Maret 2020
e-ISSN : 2685 -6123
Wifi gratis, Ruang rapat, Stasiun Gym, Zona Februa 8 1 Fan Bell Indoor, Kompresor 75pk
ri 2019 dan Kontraktor Outdoor 10pk
Seni dan Wok-Fast.
Maret 8 1 Filter Driyer, 1 Motor Indoor 75pk
Hotel bintang 3 yang trendi di Harmoni, 2019 dan Bak Penampung Outdoor
Jakarta Pusat. Hotel Harris Yello Harmoni April 15 1 Motor Indoor 10pk dan 1
secara teknis memiliki tempat yang strategis 2019 Kompresor 75pk
dan dapat dicapai dengan berjalan kaki dari Mei 6 Tidak Ada Pergntian Spare Part
Stasiun Bus Central Harmoni, kurang dari 40 2019
Juni 7 1 PCB Outdoor, Fan Outdoor 10pk
menit dari Bandara Internasional Soekarno 2019 dan 1 Expansi Outdooor 75
Hatta & Stasiun Kereta Jakarta Kota; 5 menit
dari Gajah Mada Plaza, 20 menit dari Monumen
Nasional (MONAS) dan 25 menit dari Museum
Nasional & M.H. Distrik bisnis Thamrin. Data yang diperoleh adalah data waktu
Hotel Harris Yello didirikan pertengahan laporan di Hotel Harris Yello, data historis
tahun 2018 dimana hanya satu-satunya gedung kerusakan, jam kerja mesin dan data waktu
memiliki 3 tempat yaitu penginapan Hotel, perbaikan, korektif periode Maret 2018 –
pusat belanja dan juga apatermen. Hotel harris April 2019. Pada mesin AC Split Duct
sendiri ada di beberapa tempat di jabodetabek terdiri dari beberapa komponen, dapat kita
dan di beberapa provinsi namun hanya saja ketahui sistem yang menjadi penyebab
gedung sendiri. Pemilik dari Hotel Harris yaitu utama terjadinya Kerusakan pada AC tipe
PT. Agung Podomoro Land.Tbk selalu menjadi Splite Duct dengan menggunakan diagram
disetiap provinsi menjadi kota modern yang tak pareto dengan mengurutkan peringkat
kalah saing dengaan negara-negara lain. kerusakan sistem dari yang tebesar hingga
Dimana kedepannya akan menjadi kota-kota terkecil seperti
modern yang tidak kalah dengan negara barat
dimana memberikan kenyamanan bagi Kerusakan Spare Part dengan
masyarakat atau penduduk sendiri dan mengurutkan peringkat kerusakan sistem
menjadikan tempat monopoli bisnis untuk terbesar hingga terkecil bisa dilihat pada
penduduknya. table
70
p-ISSN : 2620 - 5793 JITMI Vol.3 Nomor 1 Maret 2020
e-ISSN : 2685 -6123
Frekuensi
FAKTOR Frekuensi Presentase Persen Persen %
Code Kerusakan
KERUSAKAN Kerusakan Kerusakan % Kumulatif
Komulatif
1 Motor Indoor
10pk dan 1 A 15 15 15 14.56 14.56
Kompresor 75pk
Tidak Ada
Pergntian Spare B 10 25 99 9.71 24.27
Part
Frekuensi
FAKTOR Frekuensi Presentase Persen Persen %
Code Kerusakan
KERUSAKAN Kerusakan Kerusakan % Kumulatif
Komulatif
2 Kompresor
75pk+10pk, 2
Dimana: F(ti)
^ = Plot Weibull
Remote, Sensor
udara dan 1
C 8 33 23 7.77 32.04 i = Period ke-i
Kontraktor+Past
Protect
n = Jumlah Pengamatan
2 PCB Indoor
75pk+10pk dan 2 D 8 41 31 7.77 39.80 Pendekatan pertama pada plot ini yaitu
Filter Dryer
1 Filter Driyer, 1 penentukan persamaan garis Y = a + bx.
Motor Indoor 75pk
dan Bak
Penampung
E 8 49 39 7.77 47.57 Apabila waktu kerusakan dan waktu reperasi
Outdoor
1 Fan Bell Indoor,
sesuai dengan asumsi dari distribusi, dengan
1 Kompresor 15pk
dan Kontraktor
F 8 57 47 7.77 55.34 rumus:
Outdoor 10pk 1
2 Kompresor 10pk xi = lnti [(ln( ))] yi =
dan Comp Loct G 7 64 54 6.80 62.13 1−𝐹(𝑡𝑖)
Outdoor
1
1 PCB Outdoor, 1
Fan Outdoor 10pk [ln(ln( ))]
dan 1 Expansi
H 7 71 61 6.80 68.93 1−𝐹(𝑡𝑖)
Outdooor 75 𝑛∗∑𝑥𝑖𝑦𝑖−∑𝑥𝑖∗∑𝑦𝑖
1 Kompresor, 2 β = b = =
PCB Indoor
75pk+10pk dan
I 7 78 68 6.80 75.73 𝑛∗∑𝑥𝑖 2 −(∑𝑥𝑖)²
Remote EWM 14(−11.516)−(47.72925)(−7.485)
1 Kompresor 75pk
dan 2
J 7 85 75 6.80 82.52
14(174.919)−(47.72925)
Kontaktor+Past
196.029
Protect
2 Motor Indoor = = 0.08
75pk+10pk dan 1 K 6 91 81 5.83 88.35
2,401.136
Kompresor 75pk ∑𝑦𝑖−𝑏∗∑𝑥𝑖∑𝑦𝑖
α = a = =
𝑛
−7.485−0.08𝑥(47.72925)(−7.485) 21.095
Berdasarkan Tabel diperoleh hasil sebagai = = 1.50
14 14
berikut: 𝑎 .𝛽 1.50𝑥0.08 0.12
θ=𝑒 =𝑒 =𝑒 = 1.12
𝑘1 ∑𝑟−1
𝑖=𝑘1+1 [(𝑙𝑛𝑡𝑖−1−𝑙𝑛𝑡𝑖)/𝑀𝑖] 1 1
M=
𝑘1 ∑𝑘1
MTTF = θr(1 + ) = 1.12 r(1+ ) = 1.12
𝑖=1 [𝑙𝑛𝑡𝑖−1−𝑙𝑛𝑡𝑖)/𝑀𝑖] 𝛽 0.08
Dimana: ti=xi = 592 r=(1.35)
Mi = 74.8241 = 1.12(89115) = 99 Jam = 4 hari 3 jam
r = Jumlah Pengamatan = 14 Dimana r = Tabel Gama
𝑟 14 Berikut kesimpulan perhitungan hasil
k1 = [ ]= = 7
2 2
𝑟−1 14−1 13 Maximum Like Estimator (MLE) distribusi
k2 = [ ]= = = 6,5 = 7 yang merupakan hasil dari Goodness Of Fit
2 2 2
13
𝑘1 ∑8 (ln 592−1−𝑙𝑛592)/74.8241
M= untuk selang waktu kegagalan dan selang waktu
𝑘1 ∑71 (𝑙𝑛592−1−𝑙𝑛592)/74.8241 perbaikan, hasil dari perhitungan Maximum
7 ∑13
8 (6.383−1−6.383)/74.8241
M= Like Estimator (MLE)
7 ∑71 (6.383−1−6.383)/74.8241
7 ∑13
8 (−7) /74.8241 0.6548
M= = =1 Dari semua perhitungan dengan
7 ∑71 (−7) /74.8241 0.6548
Menentukan daerah kritis dengan α = 0.01 dari menggunakan tabel Failure Mode and Effect
hasil pengolahan data tabel F(0.01.2K2.2K1) = Analysis (FMEA) untuk menentukan
F(0.01.14.14) = 1.94 komponen kritis dari mesin AC Split Duct
Kesimpulan: Karena nilai M = 1 < terdapat komponen yang mudah terjadi
F(0.01.14.14) = 1.96; maka H0 diterima artinya kerusakan pada saat oprasional sedang
waktu reparasi mesin AC Split Duct adalah berjalan yaitu pada kompresor, serta pada
distribusi Weibull. perhitungan rank atau nilai pada Risk
Adapun langkah-langkah perhitungan table Priority Number (RPN) dengan memiliki
diatas adalah sebagai berikut: rank sebesar 42 (RPN), dikarenakan
Plot Weibull memberikan metode penyebab yang sering terjadi adalah.
informasi mengevaluasi ketetapan penggunaan Perawatan yang tidak SOP, sering terjadinya
distribusi yang digunakan dan untuk mengalami breakdown atau mati secara
menentukan parameter bagi distribusi yang mendadak. Berdasarkan penjelasan
digunakan, akan menghasilkan nilai yang lebih sebelumnya pada uraian-uraian bagian
akurat karena tingkat subjektivitas untuk kerusakan komponen, dari presentase
menilai kelurusan garis menjadi kurang, dengan kerusakan komponen menunjukan yang
rumus: terendah dan yang terbesar pada bagian Pada
71
p-ISSN : 2620 - 5793 JITMI Vol.3 Nomor 1 Maret 2020
e-ISSN : 2685 -6123
bagian komponen ini maka ditetapkan lobby atau remote indoor AC, guna
sebagai komponen kritis karena memiliki mengurangi terjadinya gangguan-ganguan
presentase downtime terbesar yaitu 55%, yang mengurai kualitas kapasitas dan
dibandingkan dengan bagian komponen fasilitas Hoter Harris Yello.
lainya. Pada komponen kompresor ini
dengan hasil peritungan yang sudah 5.2 Saran
ditetapkan untuk catatan interval waktu Dalam hal ini penulisan memberikan
perawatan selama 99 jam atau 4 hari kerja beberapa saran yang mungkin dapat berguna
setidaknya membutuhkan adanya untuk untuk meningkatkan keandalan mesin. Adapun
melakukan Condition Monitoring dengan saran yang perlu dipertimbangkan adalah
bertujuan untuk mencegah terjadinya sebagai berikut:
kerusakan maupun mengurangi gangguan- 1. Ketelitian tindakan pengecekan pada waktu
gangguan menghambat selama saat mesin akan beroperasi perlu diperhatikan
operasional sedang berjalan. Untuk dengan mengecek komponen kritis agar
terjadinya kegagalan yang tidak dapat kegagalan dapat diminimalisir, sehingga
diprediksi maka perlu dilakukan dengan mesin dapat beroperasi dengan normal.
Corrective Maintenance untuk sebelum 2. Sebaiknya tenaga maentenance melakukan
pemakaian. Record Daily atau Report Split setiap 4 hari
untuk menimimalisir kegagalan atau
V. KESIMPULAN kerusakan pada mesin dan sub sistem.
72
p-ISSN : 2620 - 5793 JITMI Vol.3 Nomor 1 Maret 2020
e-ISSN : 2685 -6123
M. A. L. Campos, L. Fumagalli, J. F. G.
Fernández, A. C. Márquez, and M.
Macchi, “UML model for integration
between RCM and CBM in an e-
Maintenance architecture,” 2006, doi:
10.3182/20100701-2-PT-4012.00020.
73