Anda di halaman 1dari 6

Proceeding 1st Conference on Marine Engineering and its Application e-ISSN No.

Program Studi D4 Teknik Permesinan Kapal – Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

PERENCANAAN PEMELIHARAAN DAN OPTIMASI BIAYA


PERAWATAN PADA SISTEM UTILITY DENGAN METODE
PREVENTIVE MAINTENANCE

Muhammad Zainal Arifin1*, Edi Haryono2, Nurvita Arumsari2

1Program Studi D4 Teknik Permesinan Kapal, JurusanTeknik Permesinan Kapal,Politeknik Perkapalan Negeri
Surabaya,JawaTimur 60111 Indonesia
2Jurusan Teknik Permesinan Kapal,Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, JawaTimur 60111 Indonesia
3Jurusan Teknik Permesinan Kapal,Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, JawaTimur 60111 Indonesia *E-mail:
zaiarifin14@gmail.com1,kadir.me97@gmail.com2,arum@ppns.ac.id2

Abstract - A company oil refinery based on condensate or petroleum using corrective maintenance type, one of them is in utility
system. Corrective maintenance is less suitable with the course of production in a company it is continuous because the
company can lose due to production stopped. Therefore, reliability analysis is performed using preventive maintenance method
the scheduling check or inspection is used to prevent machinery or equipment from being damaged. Thus, the performance of
the machine can run smoothly so that the production process is not disrupted and more efficient. Cost operational from 2011-
2017 will be identified failure with FTA and FMEA. So that will get the value of reliability. Then performed the scheduling in
accordance with the resulting MTTF value. Then the cost will be calculated to produce more efficient maintenance cost and
the result more efficient cost is 30%.

Keyword: Preventive Maintenance, Reliability, MTTF, FMEA, FTA, Efficieent cost.

keandalan, performansi mesin dan dapat menekan


Nomenclature biaya pemeliharaan [3]. Kendala utama dalam
R(t) : Keandalan fungsi waktu aktivitas perawatan mesin adalah menentukan waktu
Pr(T≥t) : Peluang sistem berfumgsi berdasarkan t penjadwalan perawatan mesin secara teratur.
CPr : Biaya Perbaikan Perawatan yang dilakukan oleh perusahaan
CF : Biaya penggantian komponen saat ini adalah corective maintenance yaitu perawatan
CW : Biaya pekerja (man hours) yang dilakukan ketika mesin sudah mengalami
CO : Biaya konsekuensi kerusakan sehingga perawatan jenis ini dirasa tidak
operasional t : Waktu cocok karena dalam sistem utility semua mesin
perbaikan/perawatan bekerja secara continue atau beroprasi terus menerus,
sehingga nantinya dapat menggangu proses produksi
1. PENDAHULUAN perusahaan tersebut dan pihak perusahaan dapat
Kerusakan Setiap industri khususnya merugi akibat produksinya terhenti. Oleh karena itu,
industri manufaktur harus memperhatikan sistem dalam penelitian ini analisa yang dilakukan dengan
perawatan yang ada. Sistem perawatan merupakan menggunakan metode preventive maintenance
suatu tindakan yang penting dengan tujuan untuk dimana penjadwalan pengecekan atau inspeksi
menghasilkan produk yang baik atau untuk digunakan untuk mencegah mesin atau peralatan
mengembalikan kedalam keadaan yang memuaskan mengalami kerusakan. Dengan demikian, kinerja
[1]. Mesin produksi merupakan salah satu sumber mesin tetap dapat berjalan dengan lancar sehingga
daya yang ada dan harus dioptimalkan proses produksi tidak terhambat.
penggunaannya. Untuk menjamin agar mesin bisa Dalam proses analisa preventive maintenance juga
beroperasi dengan baik dan optimal diperlukan dilakukan identifikasi kegagalan FTA (Fault Tree
adanya suatu sistem perawatan yang baik pula. Analysis) dan FMEA (Failure Mode and Effect
Perawatan pada mesin produksi sebagai salah satu alat Analysis) sehingga didapatkan komponen kritis dari
yang sangat penting bagi perusahaan harus dilakukan sistem utility dan juga untuk mengoptimalkan kerja
untuk mencapai kualitas produk yang baik. Perawatan mesin serta memperoleh biaya yang efisien
yang biasanya digunakan oleh kebanyakan
perusahaan yaitu corrective maintenance yang mana 2. METODOLOGI
perawatan dilakukan hanya pada saat peralatan Penelitian ini dimulai dengan tahap
mengalami kerusakan saja, padahal perawatan mesin peninjauan dan pengumpulan data dari perusahaan.
yang terjadwal dengan baik dapat meningkatkan Data yan dikumpulkan berupa data primer dan data
Proceeding 1st Conference on Marine Engineering and its Application e-ISSN No.
Program Studi D4 Teknik Permesinan Kapal – Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

sekunder. Data yang dibutuhkan meliputi data berbagai fase kerusakan . Indentifikasi distribusi
hystorical report kerusakan mesin dari 2011-2017, bertujuan untuk mengetahui distribusi dari data
blok diagram dan biaya perawatan. Tahapan interval antar kerusakan dari mesin atau komponen
selengkapnya penelitian ini sebagai berikut, dan lama waktu perbaikan kerusakan. Mesin atau
2.1. FTA (Fault Tree Analysis) komponen memiliki distribusi kerusakan yang
FTA adalah teknik yang banyak dipakai berbeda-beda. Distribusi yang biasa digunakan untuk
untuk studi yang berkaitan dengan resiko dan menentukan pola data kerusakan adalah lognormal,
keandalan dari suatu sistem engineering[4]. Selain itu, normal, weibull dan exponential.[5].
FTA juga merupakan sebuah mekanisme untuk 2.5. Reliability
mengevaluasi tingkat bahaya pada sistem. Konsep Keandalan (R(t)) dapat didefinisikan sebagai
dasar dari fault tree analysis adalah menerjemahkan peluang bahwa sebuah item dapat menampilkan atau
dan menganilisa suatu kegagalan atau kesalahan dari melaksanakan tugas yang telah ditetapkan tanpa
sistem ke dalam bentuk diagram visual. Fault tree melakukan kegagalan dalam waktu dan kondisi
analysis merupakan gambaran grafik dari hubungan tertentu[2]. Tingkat keandalan sebuah sistem
kegagalan dan kecelakaan tertentu. mempunyai arti bahwa peluang sebuah sistem untuk
2.2. Blok Diagram dapat menjalankan fungsinya. 2.6. Interval
Fault tree dapat diterjemahkan ke dalam perawatan dan biaya perawatan
blok diagram keandalan dengan menerjemahkan Interval perawatan yang dapat
basic event ke dalam sebuah blok dan menerjemahkan meminimalkan total biaya perawatan dan biaya
akibat kerusakan sangat diperlukan. Karena kondisi
gerbang logika ke dalam susunan tertentu(seri, paralel
dimana peralatan yang sering dirawat
atau susunan lainnya), yang menghubungkan
mengakibatkan peralatan awet, tetapi dengan biaya
berbagai blok. Hubungan antara fault tree dan blok
perawatan yang mahal [7].
diagram reliability untuk konfigurasi yang sederhana
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
diperlihatkan pada gambar 1[6].
Deskripsi data yang akan disajikan sebelum
dilakukan penelitian ini adalah untuk memberikan
gambaran umum mengenai penyebaran data yang
diperoleh dari lapangan. Data yang disajikan berupa
data mentah yang diolah dengan menggunakan
microsoft exel. Pada penelitian ini, digunakan data
skunder berupa data yang didapatkan dari kumpulan
data operasional dari tahun 2011-2017.
3.1. Penentuan Komponen Kritis 3.1.2.Penentuan
Komponen Kritis dengan FMEA
Analisa komponen dengan menggunakan
FMEA bertujuan untuk mengetahui penyebab
Gambar 1. Hubungan FTA dengan block diagram kegagalan komponen, efek kegagalan dari komponen
serta menentukan komponen kritis. Untuk dapat
mengetahuinya maka diperlukan nilai dari RPN (Risk
2.3. Komponen kritis dengan FMEA (Failure
Preference Number) . Nilai RPN (Risk Preference
Mode and Effec Analysis)
Number) merupakan hasil kali dari nilai saverity,
Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)
probability of occurance,dan probability of detection
adalah pendekata yang menerapkan suatu metode
yang didapatkan dari penilaian perusahaan.
pentabelan untuk membantu proses pemikiran yang
Berdasarkan analisa dan perhitungan berdasarkan
digunakan oleh engineers untuk mengidentifikasi
FMEA dan nilai RPN yang paling tinggi diperoleh
mode kegagalan potensial dan efeknya[1]. FMEA
komponen kritis yaitu traveling screen. Adapun hasil
merupakan teknik evaluasi tingkat keandalan dari
FMEA seperti tabel
sebuah sistem untuk menentukan efek dari kegagalan
1.
dari sistem tersebut. Kegagalan digolongkan Tabel 1.Hasil FMEA komponen Travelling screen
berdasarkan dampak yang diberikan terhadap
kesuksesan suatu misi dari sebuah sistem. NILAI
2.4. Uji Distribusi Kerusakan No Komponen Failure Mode Risk Preference
Number (RPN)
Distribusi kerusakan adalah informasi dasar AXBXC
mengenai umur pakai suatu peralatan dalam suatu Screen tidak 240
populasi. Distribusi kerusakan suatu peralatan Travelling berputar
1
memiliki bentuk yang berbeda-beda. Distribusi Screen Bearing sproket 336
kerusakan yang umum digunakan adalah distribusi travelling aus
Eksponensial, Weibull, Normal dan Lognormal,
dimana distribusi kerusakan ini dapat memenuhi
Proceeding 1st Conference on Marine Engineering and its Application e-ISSN No.
Program Studi D4 Teknik Permesinan Kapal – Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

3.1.2. Penggambaran jalur kegagalan dengan .


FTA
Kegagalan pada utility system dapat
disebabkan oleh beberapa kegagalan subsistem yaitu
SWI (Sea Water Intake) and WTP (Water Treatment Gambar 3. Hasil penggambaran dengan FBD
Plan). Pada penelitian ini akan dilakukan 3.2. Penentuan Nilai Reliability
penggambaran jalur kegagalan utility system dengan Keandalan dari komponen atau suatu
FTA untuk mengetahui dasar terjadinya kegagalan. sistem sebagai fungsi waktu maka hubungan
Terjadinya kegagalan pada utility system akan antara fungsi keandalan R(t) dan distribusi
dimodelkan sebagai top event, dan komponen kerusakan kumulatif atau F(t) dihubungkan
penyusun sistem sebagai basic event. Top event dapat oleh sebuah formula dibawah ini [2]:
diketahui dengan mengombinasikan, mengurutkan,
menggambarkan, dalam diagram logis dari event yang
berpotensial menyebabkan top event.

Tabel 2.Hasil distribusi software weibull 6++

3.2.2. Reliability

dengan:
: Fungsi kumulatif dari t
:Probabilitas suatu
sistem
berfungsi di atas periode
waktu t
: Fungsi padat peluang dari t

Gambar 2.Hasil penggambaran dengan FTA


3.1.2. Funcional Block Diagram
Untuk dapat melakukan analisa 3.2.1. Uji Distribusi
keandalan pada suatu sistem, maka langkah Sebelum dilakukan perhitungan
pertama yang harus dilakukan adalah perlu peluang kegagalan komponen, perlu dilakukan
dilakukan definisi yang jelas untuk sistem uji distribusi data untuk mengetahui jenis
tersebut. Sistem yang akan dianalisa pada distribusi data kegagalan pada utility system.
penelitian ini adalah utility sytem PT. TPPI. Pada penelitian ini, pengujian distribusi data
Functional block diagram dapat digunakan dilakukan dengan menggunakan software
untuk mendefinisikan seluruh komponen yang weibull 6++. Distribusi data yang digunakan
digunakan pada sistem. Melalui FBD juga dalam penelitian ini adalah exponensial,
dapat diketahui apakah komponen penyusun weibull, normal, dan log normal. Hasil uji
sistem bersifat seri atau paralel. Pada sistem distribusi pada tabel 2.
utility ini sistem bersifat seri dikarenakan Setelah didapatkan nilai parameter dari
komponen bekerja secara bersama sama atau masing-masing komponen selanjutnya adalah
dapat dikatakan tidak ada komponen yang dilakukan penghitungan nilai keandalan dari masing-
stand by masing komponen. Pada perhitungan keandalan
Proceeding 1st Conference on Marine Engineering and its Application e-ISSN No.
Program Studi D4 Teknik Permesinan Kapal – Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

disini, analisa keandalan dilakukan pada t = 567,16 harus dikeluarkan pada saat ini dengan biaya
atau pada t decabonator. Hasil pertitungan bisa dilihat perawatan yang harus dikeluarkan untuk masa yang
pada tabel 3. akan datang. Tujuan untuk mengetahui biaya
Tabel 3.Hasil Perhitungan Reliability perawatan yang dikeluarkan maka perusahaan dapat
memprediksi dan membandingkan seberapa besar
biaya pengeluaran yang harus dikeluarkan untuk
perbaikan dan kerugian akibat plant tidak dapat
beroperasi. Untuk memudahkan dalam melakukan
analisa perhitungan biaya perawatan komponen
SWRO dan TF. Berdasarkan pada ketiga biaya diatas
maka CR dapat diperoleh dengan rumus :

CPr = (Biaya tenaga kerja (CW) + Biaya kehilangan


Produksi (CO)) x t + Harga komponen (CF) (2)
3.3. Penentuan Waktu Interval Perawatan
Tahap selanjutnya dalam pengolahan data Dimana :
pada tahap ini adalah membuat simulasi model analisa CPr : Biaya Perbaikan
keandalan, ketersediaan dan jadwal perawatan CF : Biaya penggantian komponen
komponen kritis utility system. Simulasi model CW : Biaya pekerja (man hours) CO :
komponen menggunakan batas keandalan minimum Biaya konsekuensi operasional
pemeliharaan komponen (Reliability Lower Limit t : waktu perbaikan/perawatan
Maintenance) adalah 0,7 saat dioperasikan dan
diasumsikan akan kembali menjadi 1 apabila No Biaya Sebelum Biaya Sesudah
Komponen Preventive Preventive
komponen tersebut melaksanakan perawatan dan
1
perbaikan. Hasil dari simulasi komponen SWRO SWRO Rp.17.040.470.740 Rp.5.155.300.000
dapat dilihat pada Gambar 4. 2 Travelling
Screen Rp.29.152.752.064 Rp.8.778.840.000
Tabel 4.Hasil perhitungan biaya perawatan
1,0

0,9 4. KESIMPULAN
Dari hasil analisa FTA, didapatkan 11
0,8
komponen penyusun yang bersifat seri pada sistem
utility yaitu Travelling Screen, Ecu Booster Pump,
0,7
0 500 1.000 1.500 2.000 SWI Pump , ABF Filter , Clarifier , MMF,
C1 Reliability C1 Availability BagFilter, Catride Filter, SWRO, BWRO,
Decabonator. Dari hasil analisa FMEA, dengan
waktu mengkombinasikan nilai saverity ,occurance,
pemeliharaan detection didapatkan komponen kritis : travelling
Komponen (jam) Frekuensi Bulan screen dengan nilai RPN (Risk preference Number)
(RLMM ; 0,7)
sebesar 336. Berdasarkan perhitungan nilai
keandalan pada waktu 567,16 jam, didapatkan nilai
SWRO 565 1,27 keandalan komponen terkecil adalah SWRO (Sea
Travelling Screen Water Reverse Osmosis) dengan nilai keandalan
1477 0,48
sebesar 0,76 dan nilai keandalan sistem sebesar 0,28.
Berdasarkan hasil perhitungan jadwal baru
Gambar 4.Hasil simulasi powersim studio 10
pemeliharaan, jadwal pemeliharaan yang dilakukan
Pada Gambar 4. menggambarkan hasil perusahaan belum efektif. Komponen SWRO
running program simulasi sistem utility, dimana disarankan dilakukan pemeliharaan sesuai
nilai reliability sistem akan mengalami fluktuasi
pendekatan sistem dinamik pada waktu operasi 565
(naik turun). Nilai keandalan system akan jam. Komponen TF (Travelling Screen) disarankan
mengalami penurunan jika komponen berada pada dilakukan pemeliharaan sesuai pendekatan sistem
waktu kerja atau uptime, sedangkan kenaikan nilai dinamik pada waktu operasi 1477 jam. Selisih antara
keandalan sistem terjadi ketika terdapat komponen biaya perawatan sebelum dan sesudah dilakukan
yang mengalami pemeliharaan.
preventive maintenance untuk komponen
3.4. Biaya Perawatan SWRO dsaat RLLM = 0,7 sebesar
Setelah mengetahui jadwal perawatan dari Rp.11.885.170.740 dan untuk komponen TF
komponen SWRO dan TF, maka langkah selanjutnya (Travelling Screen) dalam satu siklus pada saat
adalah menghitung besarnya biaya perawatan yang RLLM = 0,7 sebesar Rp.20.373.912.064.
Proceeding 1st Conference on Marine Engineering and its Application e-ISSN No.
Program Studi D4 Teknik Permesinan Kapal – Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

5. DAFTAR PUSTAKA

[1] Dhillon, B. (2006).


Maintainability,Maintenance, and
Reliability for engineers. Singapore: Taylor
& Francis Group.
[2] Ebeling, C. (1997). An Intorduction to
Reliability and Maintainability
Engineering. United Kingdom: The British
Library Document Supply Center.
[3] Kiyak, E. (2012). The Effects of Aircraft
Preventive Maintenance on Reliability.
International Journal Of Applied
Mathematics and Informatics , vol 6, hal
916.
[4] Priyanta, D. (2000).
Keandalan dan Perawatan.
Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh
Nopember Surabaya .

[5] Soesetyo, I., & Yeny,


L. (2014).
Penjadwalan Predictive Maintenance dan
Biaya Perawatan Mesin Pellet di PT
Charoen Pokphand Indonesia - Sepanjang.
Predictive Maintenance dan Biaya
Perawatan , 147-154.
[6] Taufiqurrahman. (2016). Fault Tree
Analysis. Pemeliharaan dan Rekayasa
Keandalan , 10-11.
[7] Wibaningrum, R. (2012). Perencanaan
Pemeliharaan Berdasarkan Penilaian
Ketersediaan (Availability) Sistem Suplai
Bahan Bakar di PLTU Paiton 5&6.
Surabaya: Institusi Teknologi Sepuluh
Nopember.
Proceeding 1st Conference on Marine Engineering and its Application e-ISSN No.
Program Studi D4 Teknik Permesinan Kapal – Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Anda mungkin juga menyukai