Anda di halaman 1dari 14

Lecture Note

Week 10
Maintenance and Reliability
Decisions

MGMT6397 Operations Management


and Managing Business Information

BINUS ONLINE LEARNING


MGMT6397 Operations Management and Managing
Business Information

Learning Outcomes

1. Peserta diharapkan mampu mengidentifikasikan pentingnya strategi pemiliharaan dan


keandalan.
2. Peserta diharapkan mengerti teknik-teknik untuk meningkatkan pemeliharaan

OUTLINE MATERI (Sub-Topic):

10.1. Profil Perusahaan Global: Orlando Utilities Commission

10.2. Pentingnya Strategi Pemilihaaraan dan Keandalan

10.3. Keandalan

10.4. Pemeliharaan

10.5. Pemeliharaan Produktif Total


10. MAINTENANCE AND RELIABILITY DECISIONS

10.1. Profil Perusahaan Global

Komisi Utilitas Orlando (Orlnado Utilities Commission, OUC) memiliki dan mengoperasikan
pembangkit listrik yang memasok listrik ke dua wilayah Florida Tengah. Setiap tahun, OUC mematikan
setiap unit pembangkit listriknya selama 1 hingga 3 minggu untuk melakukan pekerjaan pemeliharaan.
Selain itu, setiap unit juga off-line setiap 3 tahun untuk overhaul lengkap dan inspeksi turbin generator.
Overhaul dijadwalkan untuk musim semi dan musim gugur, ketika cuaca paling ringan dan permintaan
daya rendah. Perbaikan ini berlangsung dari 6 hingga 8 minggu.

Unit di Pusat Energi Stanton OUC mengharuskan personel pemeliharaan melakukan sekitar 12.000 tugas
perbaikan dan pemeliharaan preventif setahun. Untuk menyelesaikan tugas-tugas ini secara efisien,
banyak dari pekerjaan ini dijadwalkan setiap hari melalui program manajemen pemeliharaan
terkomputerisasi. Komputer menghasilkan perintah kerja pemeliharaan preventif dan daftar bahan yang
diperlukan.

Setiap hari pembangkit listrik mati karena biaya pemeliharaan OUC sekitar $110.000 tambahan untuk
biaya penggantian daya yang harus dibangkitkan di tempat lain. Pemadaman yang tidak terduga dapat
menyebabkan OUC tambahan $350.000 hingga $600.000 setiap hari! Perbaikan terjadwal tidak mudah;
masing-masing memiliki 1.800 tugas yang berbeda dan membutuhkan 72.000 jam kerja. Tetapi nilai
pemeliharaan preventif digambarkan dengan perombakan pertama generator turbin baru. Para pekerja
menemukan bilah rotor yang retak, yang dapat menghancurkan peralatan senilai $27 juta. Untuk
menemukan retakan seperti itu, yang tidak terlihat dengan mata telanjang, logam diperiksa menggunakan
tes pewarna, sinar-X, dan ultrasound.

Di OUC, pemeliharaan preventif sepadan dengan bobotnya. Hasilnya, sistem distribusi listrik OUC
menduduki peringkat nomor satu di A.S. Tenggara oleh PA Consulting Group—sebuah perusahaan
konsultan terkemuka. Pemeliharaan yang efektif memberikan keunggulan kompetitif bagi Komisi
Utilitas Orlando.

10.2. Pentingnya Strategi Pemilihaaraan Dan Keandalan


Pemeliharaan (maintanance) merupakan semua aktivitas yang berkaitan dengan menjaga semua
peralatan sistem agar tetap dapat bekerja. Sistem pemeliharaan yang baik menghilangkan
variabilitas. Taktik pemeliharaan adalah :
1. Menerapkan atau meningkatkan pemeliharaan preventif.
2. Meningkatkan kemampuan atau kecepatan perbaikan.
Keandalan (reliability) adalah peluang sebuah komponen mesin atau produk akan berfungsi dengan
1
Error! No text of specified style in document. |2

benar selama waktu waktu tertentu dalam kondisi-kondisi tertentu. Taktik keandalan adalah :
1. Menigkatkan komponen demi komponen.

2. Menyediakan redundansi.

Gambar 10.1 Pemeliharaan yang Baik dan Strategi Keandalan Membutuhkan Peran Serta
Membutuhkan Peran Serta Pegawainya dan Prosedur yang Baik

Gambar 10.1. Manajemen Pemeliharaan dan Keandalan yang Baik Membutuhkan Keterlibatan
Karyawan dan Prosedur yang Baik

Sumber: Heizer, Render, dan Munson (2017)

10.3. Keandalan

Sistem-sistem terdiri atas serangkaian komponen yang saling berhubungan, di mana setiap
sistem melakukan sebuah pekerjaan spesifik. Bila salah satu komponen gagal dilaksanakan karena
alasan apa pun, keseluruhan sistem dapat gagal (sebagai contoh: sebuah pesawat terbang atau
mesin).

Meningkatkan Komponen demi Komponen

Karena kegagalan terjadi dalam dunia nyata, maka dengan memahami mengapa hal itu terjadi
merupakan sebuah konsep keandalan yang penting.
Dalam gambar 10.2 tersebut menunjukkan jumlah komponen dalam sebuah deret meningkat, maka
seluruh keandalan sistem menurun dengan sangat cepat. Setiap sistem yang terdiri dari n = 50
komponen yang saling berinteraksi memiliki keandalan 99,5% dan rata- rata keandalan
78%. Jika sebuah sistem memiliki 100 komponen yang saling berinteraksi masing- masing dengan
Error! No text of specified style in document. |3

keandalan 99,5% maka rata-rata keandalannya akan menjadi sekitar 60%.

Gambar 10.2. Keandalan Sistem Keseluruhan sebagai Fungsi Jumlah n Komponen (Masing-masing dengan
Keandalan yang Sama) dan Keandalan Komponen dengan Komponen dalam Suatu Rangkaian
Sumber: Heizer, Render, dan Munson (2017)

Untuk menghitung kenadalan dalam sebuah sistem di mana setiap komponen atau setiap hal
memiliki tingkat keandalannya tersendiri. Metode perhitungan kenadalan sistem (Rs)
sangatlah sederhana. Perhitungan ini terjadi atas perkalian dari setiap keandalan:
Rs = R1 x R2 x R3 x … x Rn ………………………………….(10.1)

Di mana : R1 = kenadalan komponen 1,


R2 = keandalan komponen 2, dan seterusnya.
Persamaan tersebut mengasumsikan bahwa keandalan sebuah komponen tidak bergantung pada
keandalan komponen lain (setiap komponen berdiri sendiri). Selain itu, dalam persamaan ini
sebagaimana dalam hampir semua pembahasan mengenai keandalan, berbagai kenadalan
sesungguhnya dilambangkan sebagai peluang. Jadi, keandalan
0.90berarti peluang unit sebesar 90%. Hal ini juga berarti berpeluang gagal sebesar (1 –
0.90 = 0.10 = 10%). Metode ini dapat digunakan untuk menilai keandalan sebuah pelayanan atau
sebuah produk.

Contoh 1

The National Bank of Greely, Colorado, memproses aplikasi pinjaman melalui tiga karyawan yang
letaknya berderet dengan keandalan 0.90, 0.80, dan 0.99.
Error! No text of specified style in document. |4

Pendekatan : Gunakan Persamaan (10.1) untuk menemukan Rs

Gambar 10.2. Keandalan dalam Rangkaian Seri


Sumber: Heizer, Render, and Munson (2017)

Solusi: Keandalan proses peminjaman tersebut adalah;


Rs = R1 x R2 x R3 = (0.90)(0.80)(0.99) = 0.713 = 71.3%
Pemahaman: Karena setiap pegawai dalam deret tidak sempurna, peluang kesalahannya
bersifat kumulatif dan hasilnya adalah 0.713, kurang dari yang diharapkan dari setiap pegawai.
Keandalan komponen merupakan sebuah masalah desain atau masalah spesifikasi yang merupakan
tanggung jawab pekerja bagia desain rekayasa. Satuan dasar untuk pengukura keandalan disebut
tigkat kegagala produk (product failure rate-FR). Perusahaan yang memproduksi peralata
berteknologi tiggi biasanya menyediakan data megenai tingkat kegagalan produk. Tingkat
kegagalan meghitung prosentase kegagalan dalam jumlah total produk FR (%) atau sejumlah
kegagalan selama periode tertentu FR (N) :

Istilah yang paling umum dalam analisis kegagalan adalah waktu rata-rata antar kegagaan
(mean time between failures- MTBF) yaitu waktu yang diperkirakan antara suatu perbaikan dengan
kegagalan berikutnya dari sebuah komponen, mesin, proses, atau produk. Kebalikan dari fungsi
FR (N)

Contoh 2
Dua puluh sistem pengaturan suhu yang dirancang untuk digunakan oeh para astronot di
pesawat ruang angkasa NASA dioperasikan selama 1000 jam di fasilitas pengujian NASA di
Huntsville, Alabama. Dua sistem mengalami kagagalan dalam masa pengujian satu sistem
mengalami kegagalan setelah diuji 200 jam dan yang lainnya setelah 600 jam.

Pendekatan : Untuk menghitung persentase kegagalan (FR(%)), jumlah kegagalan per-unit


waktu (FR(N)), dan waktu rata-rata antar kegagalan (MTBF)
Error! No text of specified style in document. |5

Solusi : Persentase kegagalan;

Jumlah kegagalan dalam setiap satu jam operasi Total


waktu = (1000 jam)(20 unit)
= 20000 unit per-jam
Waktu ketika = 800 jam (pertama) + 400 jam (kedua)
tidak beroperasi =1200 unit per-jam
Waktu pengoperasian = total waktu beroperasi – waktu ketika tidak beroperasi

Pemahaman: Rata-rata waktu antar kegagalan (MTBF) adalah rata-rata standar dalam menentukan
keandalan
Menyediakan Redudansi
Redudansi merupakan penggunaan komponen paralel untuk meingkatkan keandalan. Teknik ini
berguna untuk menyokong suatu komponen dengan komponen cadangan. Redudansi diberikan
untuk memastikan bahwa jika sebuah komponen gagal, maka sistem tersebut pasti memiliki sumber
daya yang lain. keandalan yag di hasilkan adalah kemungkinan komponen utama bekerja ditambah
dengan kemungkinan dari komponen cadangan yang bekerja, dikalikan dengan kemungkinan di
perlukannya komponen cadangan. Misalkan, anggap keandalan sebuah komponen adalah 0.80 dan
komponen tersebut disokong oleh komponen lain dengan keandalan 0.80. Keandalan yang
dihasilkan kemungkinan komponen pertama yang bekerja ditambah dengan kemungkinan dari
komponen cadangan (atau paralel) yang bekerja, dikalikan dengan kemungkinan diperlukannya
komponen cadangan (1 – 0.80 = 0.2)
Error! No text of specified style in document. |6

10.4. Pemeliharaan

Pemeliharaan dibagi menjadi 2 jenis.

10.4.1. Pemeliharaan preventif (preventive maintenance) mencakup pemeriksaan dan pemeliharaan


rutin serta menjaga fasilitas tetap dalm kondisi baik. Hal ini dimaksudkan untuk membangun
sebuah sistem yang akan menemukan kegagalan potensial dan melakukan perubahan atau
perbaikan yang akan mencegah terjadinya kegagalan. Pemeliharaan preventif (preventive
maintenance) juga mencakup perancangan sistem teknis dan sistem manusia yang akan
menjaga proses produktif tetap bekerja dalam batas toeransi dan menjadikan sistem tersebut
dapat dijalankan proses produktifnya. Penekanan dalam Pemeliharaan preventif (preventive
maintenance) adalah pemahaman proses dan tetap membuatnya berjalan tanpa gangguan.
10.4.2. Pemeliharaan kerusakan (breakdown maintenance) merupakan pemeliharaan yang bersifat
perbaikan yang terjadi ketika peralatan mengalami kegagalan dan menuntut perbaikan darurat
atau berdasarkan prioritas.
Menerapkan pemeliharaan preventif

Pemeliharaan preventif menyatakan bahwa ketika sebuah sistem membutuhkan pemeliharaan atau
perbaikan, hal tersebut dapat ditentukan. Untuk melaksanakan pemeliharaan preventif, harus
diketahui kapan sebuah sistem memerlukan pemeliharaan atau kapan kemungkinan sistem akan
gagal. Sebuah tingkat kegagalan di awal kehidupan sebuah produk yang tinggi atau dikenal dengan
tingkat kematian dini (infant mortality), mungkin terjadi pada banyak produk. Ini adalah alasan
banyak perusahaan elektronik melakukan berbagai pengujian untuk menemukan masalah “awal”
sebelum dikirim. Banyak kematian dini tidak seluruhnya berupa kegagalan produk, tetapi lebih
berupa kegagalan yang disebabkan oleh pemakaian yang tidak selayaknya. Ini menekankan
kepentingan banyak industry manajemen operasi yang mengembangkan sistem pelayanan
purnajual yang mencakup instalasi dan pelatihan penggunaan.
Setelah sebuah produk, mesin, atau proses “menyesuaikan diri”, penelitian mengenai
distribusi mtbf dapat dilakukan. Distribusi ini biasanya berupa sebuah kurva normal. Ketika
distribusi ini memperlihatkan standar deviasi yang kecil, kita tahu bahwa kita perlu melakukan
pemeliharaan preventif sekalipun biaya pemeliharaannya mahal.
Setelah perusahaan memiliki kandidat untuk pemeliharaan preventif, perlu ditentukan kapan
pemeliharaann preventif yang ekonomis dapat dilakukan. Biasanya, semakin mahal
pemeliharaannya, semakin sempit distribusi MTBF nya (standar deviasinya kecil). Apabila
perbaikan pada saat prosesnya rusak tidak lebih mahal dibandingkan biaya pemeliharaan preventif,
lebih baik membiarkan prosesnya rusak dan kemudian melakukan perbaikan. Beberapa kerusakan
kecil dapat menyebabkan malapetaka, jadi harus benar-benar diperhatikan kerusakannya. Biaya
pemeliharaan preventif dapat muncul sewaktu-waktu sehingga pemeliharaan preventif selayaknya
Error! No text of specified style in document. |7

dilakukan meskipun distribusi mtbf nya agak landai (standar deviasinya besar). Operator mesin yang
konsisten dengan praktik pengayaan pekerjaan harus bertanggung jawab terhadap pemeliharaan
preventif untuk peralatan dan perangkat mereka sendiri.
Dengan teknik pelaporan yang baik, perusahaan dapat menyimpan catatan mengenai proses, mesin,
atau peralatan secara individual. Catatan tersebut dapat menyediakan profil yang berisi jenis
pemeliharaan yang diperlukan dan waktu pemeliharaan yang dibutuhkan. Catatan pemeliharaan
peralatan merupakan bagian yang sangat penting dalam sebuah sistem pemeliharaan preventif,
seperti catatan mengenai waktu dan biaya perbaikan. Catatan ini juga dapat memberikan informasi
serupa tentang jenis peralatan dan pemasoknya.

Sistem pemeliharaan berbasis komputer


Komponen utama sistem dengan data yang harus dikelola (arsip data) dan laporan (laporan output)

Arsip Data Komputer Laporan Output

Arsip Data:
• Daftar penilaian dan bagian
• Jadwal kerja dan pemeliharaan
• Riwayat perbaikan
• Persediaan suku cadang
• Data personalia dengan keahlian, upah dll
Komputer:
Pemasukan data
• Permintaan kerja
• Permintaan pembelian
• Pelaporan waktu
• Pekerjaan kontrak
Laporan output:
• Laporan persediaan barang dan pembelian
• Laporan peralatan dan bagian
• Laporan riwayat peralatan
• Analisis biaya (actual vs standar)
• Perintah kerja (pemeliharaan preventif, penghentian mesin terjadwal, pemeliharaan darurat)
Penyimpanan catatan sangat penting sehingga kebanyakan sistem pemeliharaan yang
baik saat ini dilakukan dengan menggunakan komputer. Boeing dan general motors
memperoleh keunggulan kompetitif dari keandalan dan sistem informasi pemeliharaan.
Error! No text of specified style in document. |8

Boeing dapat memantau kondisi pesawat saat terbang dan menyampaikan informasi
secara langsung sehingga unggul dari segi keandalan dan pemeliharaan.

Gambar 10.3. Biaya Pemeliharaan

Gambar 10.3 menunjukkan pandangan lama mengenai hubungan antara pemeliharaan preventif
dengan pemeliharaan kerusakan. Para manajer operasi mempertimbangkan sebuah keseimbangan
diantara kedua biaya. Di satu sisi, mengalokasikan lebih banyak sumber daya untuk pemeliharaan
preventif akan mengurangi banyaknya kerusakan. Namun penurunan biaya pemeliharaan kerusakan
mungkin lebih kecil daripada peningkatan biaya pemeliharaan preventif. Pada posisi ini, perusahaan
lebih baik menunggu kerusakan dan memperbaiki kerusakan tersebut.
Kurva (a) jarang sekali memasukkan biaya keseluruhan dari kerusakan. Banyak biaya yang
diabaikan karena biaya ini tidak secara langsung berhubungan dengan kerusakan yang terjadi.
Contohnya, biaya mempertahankan persediaan yang dikeluarkan untuk mengatasi persoalan saat
sistem rusak biasanya tidak dipertimbangkan. Kerusakan dapat berdampak secara moral. Karyawan
mulai meyakini kinerja standar dan pemeliharaan peralatan bukanlah hal penting. Pada akhirnya,
kerusakan akan merusak jadwal pengiriman, menghancurkan hubungan dengan pelanggan dan
penjualan di masa datang. Ketika dampak keseluruhan dari suatu kerusakan diperhitungkan,
mungkin kurva (b) menggambarkan biaya pemeliharaan yang lebih baik. Pada kurva (b), total biaya
menjadi minimum ketika sistem tidak rusak.
Dengan asumsi bahwa semua biaya potensial yang berkaitan dengan kerusakan telah diketahui,
karyawan operasi dapat menghitung tingkat maksimal aktivitas pemeliharaan secara teoritis.
Analisis seperti itu juga memerlukan data historis yang akurat dalam biaya pemeliharaan,
kemungkinan kerusakan dan waktu perbaikan.
Error! No text of specified style in document. |9

Meningkatkan Kemampuan Memperbaiki

Karena keandalan dan pemeliharaan preventif jarang ada yang sempurna, perusahaan
memiliki beberapa tingkatan kemampuan perbaikan. Dengan memperbesar atau meningkatkan
fasilitas pemeliharaan, system bekerja menjadi lebih cepat. Sebuah fasilitas pemeliharaan yang
baik harus memiliki enam hal berikut.
• Personel yang terlatih dengan baik
• Sumber daya yang memadai
• Kemampuan menetapkan sebuah rencana perbaikan dan prioritas
• Kemampuan dan otoritas untuk melakukan perencanaan bahan
• Kemampuan mengidentifikasi penyebab kerusakan
• Kemampuan merancang cara memperluas MTBF

Gambar 10.4. Manajer Operasi Menentukan Bagaimana Pemeliharaan Akan Dilakukan


Sumber: Heizer, Render, dan Munson (2017)

Walaupun begitu, tidak semua pekerjaan perbaikan dapat dilaksanakan pada fasilitas
perusahaan tersebut. Karena itu, para manajer harus memutuskan tempat pekerjaan perbaikan akan
dilaksanakan. Gambar 10.4. menunjukan beberapa pilihan dan bagaimana mereka menilai
kecepatan, biaya, dan kompetensi. Konsistensi pada keuntungan dari pemberdayaan karyawan,
maka sangatlah beralasan bahwa sebaiknya karyawan diminta untuk memelihara peralatan mereka
sendiri. Bagaimanapun juga, pendekatan ini dapat menjadi kelemahan terbesar dalam perbaikan
karena tidak setiap karyawan terlatih dalam semua aspek perbaikan peralatan. Bergerak ke sisi
kanan pada Gambar 10.4. tidak hanya meningkatkan kompetisi pekerjaan perbaikan, tetapi juga
meningkatkan biaya karena kita mungkin memerlukan perbaikan diluar yang mahal dengan
peningkatan waktu penggantian dan pengiriman.
Akan tetapi, kebijakan pemeliharaan preventif harus mencakup penekanan pada karyawan
agar dapat menerima tanggung jawab atas pemeliharaan yang mampu mereka lakukan.
Pemeliharaan yang dilakukan oleh karyawan mungkin hanya berupa “pembersihan, pengujian, dan
pengamatan”. Namun, jika seiap operator melaksanakan aktivitas dalam batas kemampuannya,
Error! No text of specified style in document. | 10

maka manajer telah melangkah kearah pemberdayaan karyawan dan pemeliharaan kinerja
system.
10.5. Pemeliharaan produktif total

Banyak perusahaan telah beralih ke konsep-konsep manajemen kualitas total dalam implementasi pemeliharaan
preventif dengan sebuah pendekatan yang dikenal sebagai pemeliharaan produktif total (Total Productive
Maintenance-TPM). Hal ini melibatkan konsep pengurangan variabilitas melalui keterlibatan karyawan dan
pemeliharaan catatan yang sempurna. Selain itu, pemeliharaan produktif total meliputi hal-hal berikut.
• Perancangan mesin yang andal, mudah dioperasikan, dan mudah pemeliharaannya.
• Penekanan pada biaya kepemilikan total saat membeli mesin, hingga biaya pelayanan dan pemeliharaan
sudah termasuk dalam biaya pembelian tersebut.
• Pembuatan rencana pemeliharaan preventif yang memanfaatkan praktik terbaik dari para operator,
departemen pemeliharaan, dan depot layanan.
• Pelatihan pekerja untuk mengoperasikan dan memelihara mesin mereka sendiri.
Pemanfaatan fasilitas yang tinggi, penjadwalan yang ketat, persediaaan yang rendah, dan kualitas yang
konsisten menuntut keandalan. Pemeliharaan produktif total menjadi kunci untuk mengurangi variabilitas dan
meningkatkan keandalan.
Teknik-teknik untuk meningkatkan pemeliharaan

Dua teknik MO lainnya sudah terbukti bermanfaat bagi pemeliharaan yang efektif:
Simulasi dan system pakar.

Simulasi karena rumitnya beberapa keputusan pemeliharaan, simulasi computer merupakan perangkat yang baik
untuk mengevaluasi dampak dari berbagai kebijakan. Sebagai contoh, karyawan operasi dapat memutuskan
apakah akan menambah karyawan dengan menentukan pertukaran antara biaya kerusakan mesin dengan biaya
penambahan karyawan. Pihak manajemen juga dapat menyimulasikan penggantian komponen yang belum rusak
sebagai upaya mencegah timbulnya kerusakan di masa mendatang. Simulasi yang dilakukan melalui model fisis
juga bermanfaat. Sebagai contoh, sebuah model fisis dapat menggetarkan sebuah pesawat udara untuk
menyimulasikan ribuan jam terbang guna mengevaluasi kebutuhan pemeliharaan.

System pakar para manajer MO menggunakan system pakar (yaitu: program komputer yang menirukan logika
manusia) untuk membantu karyawan mengisolasi serta memperbaiki berbagai kesalahan pada peralatan dan
permesinan. Sebagai contoh, system DELTA yang dimiliki oleh General Electric menanyakan serangkaian
pertanyaan terperinci yang membantu pemakai dalam mengenali sebuah masalah. DuPont menggunakan
system pakar untukt memantau peralatannya dan melatihpetugas perbaikannya.
Error! No text of specified style in document. | 11

SIMPULAN
Para manajer operasional memusatkan perhatian kepada peningkatan design, komponen cadangan dan jalur
parallel untuk meningkatkan keandalannya. Peningakatan atas keandalan juga dapat diperoleh melalui penggunaan
pemeliharaan pencegahan dan tempat fasilitas perbaikan yang sempurna. Perusahaan memberikan karyawan hak
kepemilikan atas perlengkapan mereka. Ketika para pekerja memperbaiki atau melakukan pemeliharaan
pencegahan atas mesin mereka sendiri, kerusakan umumnya akan jarang terjadi, karyawan yang terlatih dengan
baik dan pemberdayaan karyawan akan menjamin keandalan system melalui pemeliharaan pencegahan. Pada
gilirannya, perlengkapan yang dipelihara dengan baik bukan saja memberikan pemanfaatan yang lebih tinggi,
tetapi juga meningkatkan kualitas dan kinerja dalam penentuan jadwal. Perusahaan ke depan akan berusaha
membangun dan mempertahankan system yang mampu menyingkirkan variabilitas sehingga para konsumen dapat
mengandalkan pada produk dan atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasinya dan tepat waktu.

REFERENSI
Heizer, J., & Render, B., and Munson, Chuck. (2017). Operations Management:
Sustainability and Supply Chain, 12th ed. Edinburg: Pearson. Chapter 17.

Anda mungkin juga menyukai