Anda di halaman 1dari 3

Judul Jurnal : Perancangan Pedoman Akuntansi Zakat Berdasarka Analisis Perbandingan

PSAK 109 dan FAS (9) AAOIFI

Penulis : M. Sudirman, Muhammad Hasbi Zaenal, Sigid Eko Pramono

Publikasi : KONFERENSI INTERNASIONAL PENGADAAN ZAKAT 2019 ISSN:


2655-6251

Reviewer : Zulfa Nur Diana (19540071)

REVIEW JURNAL

Jurnal ini pada bagian awal memuat Abstrak yang juga disertai dengan kata kunci sehingga
memudahkan pembaca untuk mengenali apa yang akan disampaikan penulis dan juga dapat
dijadikan rujukan singkat sebelum mebaca isi jurnal secara keseluruhan. Selanjutnya terdapat
bagian pengantar dimana pada bagian ini memuat pengetahuan atau kajian kajian dasar terkait
pokok bahasan yang hendak dibahas pada jurnal ini. Sehingga dapat kita ketahui bersama dalam
sebuah jurnal bagian abstrak dan pengantar merupakan bagian yang penting dan tidak boleh
terlewatkan karena dasar dari sebuah jurnal itu adalah abstrak dan pengantar. Bagian pengantar
menjelaskan secara keseluruhan tentang apa itu pengertian zakat dan segala hal yang berkaitan
dengan zakat dibahas secara menyeluruh dalam bab ini. Berikut merupakan bebrapa kata kunci
dari bagian abstrak yang akan saya bahas lebih lanjut dalam review jurnal kali ini, sebagai
berikut:

1) Zakat
2) Akuntansi Zakat
3) SAK Zakat
4) FA Zakat AAOIFI
5) Pedoman Akuntansi Zakat

Zakat Secara bahasa merupakan kata dasar zakat yang artinya berkah, tumbuh, bersih, dan
baik. Tetapi maraji 'yang kuat menurut Wahadi dan lainnya, kata dasar zakat, berarti tumbuh dan
berkembang, membuat banyak, membuat lebih bermakna, dan melindungi kekayaan itu dari
kehancuran. Demikianlah kutipan Nawawi dari pendapat Wahidi (Qardhawi, 2007: 34).
Kustawan et. Al (2012), mengemukakan bahwa tujuan dibuatnya pedoman akuntansi zakat
adalah untuk membantu pengguna dalam memahami perlakuan akuntansi dan penyusunan
laporan keuangan sesuai dengan PSAK 109 tentang Akuntansi Zakat dan Infaq / Sedekah
sehingga dapat meningkatkan komparabilitas keuangan. pernyataan di antara lembaga zakat.
Hafidhuddin (2012), ditinjau dari siklus akuntansi, penyusunan laporan keuangan merupakan
tahap akhir dari proses pembuatan laporan akuntansi. Sebuah laporan dimulai dengan munculnya
transaksi, dilanjutkan dengan proses penyusunan laporan keuangan, termasuk
menginterpretasikan laporan keuangan, laporan keuangan menunjukkan atau melaporkan apa
yang telah dilakukan manajemen (stewardship) atau pertanggungjawaban manajemen atas
sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses dari
rekaman, mengklasifikasikan, meringkas, melaporkan, dan menganalisis data keuangan
organisasi (Jusup, 2005: 5). Menurut Mulyadi (1993: 2) akuntansi adalah “proses mengolah data
keuangan untuk menghasilkan informasi keuangan yang digunakan untuk memungkinkan
pengambilan keputusan berdasarkan informasi dalam pengambilan keputusan”.

Standar akuntansi ZIS yang berlaku di Indonesia yaitu PSAK No.109 tentang Akuntansi ZIS
telah diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan disahkan pada tahun 2010. PSAK ini
berlaku untuk amil, yaitu organisasi / badan pengelola zakat yang pembentukan dan
penegasannya. diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang dimaksudkan untuk
menghimpun dan mendistribusikan zakat dan infak. / sedekah, bukan untuk badan syariah yang
menerima dan menyalurkan ZIS tetapi bukan kegiatan utamanya, dengan PSAK 109 diharapkan
tercipta keseragaman dan komparabilitas laporan keuangan sehingga OPZ juga siap untuk
diaudit oleh akuntan publik dan sebagai a pedoman akuntansi zakat dan kemudian Forum Zakat
(FOZ), telah menerbitkan Pedoman Akuntansi Amil Zakat (PAAZ), pedoman pelaksanaan
penyusunan laporan keuangan berdasarkan PSAK 109, namun pedoman tersebut bukan
merupakan peraturan atau ketentuan yang dikeluarkan oleh IAI. Pentingnya akuntansi terutama
untuk transparansi dan akuntabilitas keuangan sudah dijelaskan dalam Alquran Surat Al-Baqarah
ayat 282 .

Penelitian ini pada awalnya akan dimulai dengan melakukan Wawancara Mendalam untuk
mendapatkan gambaran tentang Akuntan Zakat dengan menggunakan Analisis Isi, Normatif dan
Empiris kemudian dilanjutkan dengan pembuatan Pedoman Akuntansi Zakat dengan
menggunakan Analisis SWOT. Hasil wawancara mendalam tersebut akan dijadikan bagan untuk
membuat Pedoman Akuntansi Zakat, sehingga Pedoman Akuntansi Zakat dapat digunakan oleh
BAZNAS dan IAI atau pihak yang terkait dengan Akuntansi Zakat dalam bentuk Implikasi
Manajerial. Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif
yaitu suatu metode yang sifatnya mendeskripsikan, mendeskripsikan, membandingkan data dan
kondisi serta menjelaskan suatu keadaan sedemikian rupa sehingga suatu kesimpulan dapat
ditarik. Menurut Ian Dey (1993), Analisis Data Kualitatif adalah: "Inti dari analisis kualitatif
terletak pada proses terkait ini. dari menggambarkan fenomena, mengklasifikasikannya, dan
melihat bagaimana konsep kami saling berhubungan ".

Pada bagian akhir dari jurnal ini disertakan referensi yang begitu panjang seitar 6 halaman,
sehingga dapat disimpulkan bahwa penulis mengambil sampel data dan sumber kajian dari
berbagai macam literature sehingga dapat benar – benar menjadi suatu kajian pengetahuan serta
penelitian yang akurat.dengan demikian jurnal ini memuat berbagai macam bagian yang
tergolong lengkap dengan hampir tidak adanya kekurangan.

Anda mungkin juga menyukai