Anda di halaman 1dari 13

ULASAN LITERATUR SISTEMATIK: PERAN LEMBAGA SIMPANAN

DALAM MENJAGA STABILITAS KEUANGAN BANK

Abstrak: Penelitian ini menggali peran asuransi deposit, terutama yang dikelola
oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dalam menjaga stabilitas keuangan dan
mendorong perkembangan sektor perbankan suatu negara. Dalam konteks bank
sebagai penyedia layanan berharga, kebijakan bank yang komprehensif diperlukan
untuk mencegah bank run tanpa menghentikan bank dari penyediaan layanan
esensial. Temuan menunjukkan bahwa layanan transformasi, terutama dalam
menciptakan likuiditas, mayoritas disediakan oleh bank. Asuransi deposit,
khususnya melalui LPS, diidentifikasi sebagai langkah efektif untuk mencegah
bank run tanpa menghentikan penciptaan likuiditas oleh bank. Dengan asuransi
deposit, risiko downside dari posisi bank ditanggung oleh penjamin deposit,
menciptakan insentif bagi bank untuk terus menciptakan likuiditas tanpa khawatir
akan dampak finansial yang signifikan.

Kata Kunci: Keuangan, Lembaga Penjamin Simpanan, Bank

PENDAHULUAN
Sebagai respons terhadap krisis keuangan global, sejumlah negara secara
signifikan meningkatkan cakupan jaringan keselamatan keuangan mereka untuk
mengembalikan kepercayaan pasar dan mencegah potensi runtuhnya sektor
perbankan yang dapat menular. Hal ini membangkitkan kembali perdebatan
mengenai dampak asuransi deposito terhadap stabilitas dan kinerja sektor
perbankan. Meskipun penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa asuransi
deposito memperparah masalah moral hazard dalam pemberian pinjaman bank
dan terkait dengan kemungkinan lebih tinggi terjadinya krisis perbankan, sejauh
pengetahuan kami, belum ada penelitian yang menguji dampak asuransi deposito
terhadap risiko bank dan stabilitas sistemik selama periode ketidakstabilan
keuangan global.
Ini merupakan kesenjangan penting dalam literatur karena teori ekonomi
menyarankan bahwa asuransi deposito membawa manfaat dan biaya yang
kemungkinan akan bervariasi dengan kondisi ekonomi. Dengan kata lain,
sementara asuransi deposito dapat meningkatkan moral hazard dan membuat
sistem keuangan lebih rentan terhadap krisis selama masa baik, itu juga dapat
meningkatkan kepercayaan deposan dan mengurangi kemungkinan terjadinya
runtuhnya bank yang dapat menular selama periode turbulent seperti krisis
keuangan global baru-baru ini (Sulji Nikolaj et al., 2022) . Oleh karena itu, efek
bersih asuransi deposito terhadap risiko dan stabilitas bank tergantung pada
apakah manfaat asuransi deposito dapat mengatasi biayanya.
Dalam paper ini, kami memanfaatkan krisis keuangan global dan mengkaji apakah
skema asuransi deposito memiliki efek menstabilkan selama periode keuangan
yang bergejolak. Secara khusus, dengan menggunakan sampel 4109 bank yang
terdaftar secara publik di 96 negara, kami meneliti dampak asuransi deposito
terhadap risiko bank dan stabilitas sistemik secara terpisah untuk periode krisis
dari tahun 2007 hingga 2009, serta 3 tahun dari tahun 2004 hingga 2006 yang
mengarah ke krisis keuangan global (Handayani et al., 2021) . Kami menemukan
bahwa jaringan keselamatan keuangan yang besar meningkatkan risiko bank dan
mengurangi stabilitas sistemik pada tahun-tahun di luar krisis. Namun, risiko bank
lebih rendah dan stabilitas sistemik lebih tinggi selama krisis keuangan global di
negara-negara dengan cakupan asuransi deposito.
Meskipun demikian, efek keseluruhan asuransi deposito selama seluruh sampel
yang kami studi tetap negatif karena efek destabilisasi selama waktu normal lebih
besar magnitudenya dibandingkan dengan efek menstabilkan selama kekacauan
global (Hon Chu, 2011) . Sesuai dengan literatur sebelumnya, kami juga
menemukan bahwa pengawasan yang baik dapat meningkatkan efek positif
asuransi deposito selama periode yang bergejolak dan meredakan efek negatif
akibat moral hazard selama waktu normal. Temuan kami memberikan wawasan
baru tentang efek asuransi deposito terhadap stabilitas sektor perbankan dan
memiliki implikasi kebijakan yang penting untuk perancangan regulasi dan
pengawasan sektor perbankan.
Sistem keuangan modern memegang peranan yang sangat penting dalam
mendukung pertumbuhan ekonomi suatu negara. Sebagai pusat dari sistem
keuangan, bank bertanggung jawab tidak hanya terhadap pengelolaan dana
nasabah, tetapi juga menjaga stabilitas keuangan secara keseluruhan. Dalam
konteks ini, peran Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menjadi semakin krusial,
karena ia berfungsi sebagai pelindung dana nasabah dan penjaga stabilitas sistem
perbankan (Kopcke, 2000).
Dalam era dinamika ekonomi yang terus berkembang, stabilitas keuangan
merupakan pilar utama untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan. Bank sebagai penyedia jasa keuangan utama bertanggung jawab
atas manajemen dana nasabah, sehingga menjaga stabilitasnya menjadi sangat
penting. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hadir sebagai solusi untuk
mengatasi risiko-risiko yang terkait dengan keamanan dana nasabah. Untuk
memahami peran krusial LPS ini (Susanto et al., 2020) , penelitian ini akan
membahas secara komprehensif konsep dasar tentang stabilitas keuangan dan
evolusi peran LPS dalam konteks perubahan dinamika ekonomi.
Evolusi peran Lembaga Penjamin Simpanan menjadi fenomena yang menarik
untuk diselidiki, karena perubahan-perubahan tersebut terkait erat dengan
perkembangan sistem keuangan global. Sejak awal konsepnya, LPS telah
mengalami transformasi yang signifikan, dari sekadar melindungi dana nasabah
hingga menjadi pilar penting dalam menjaga stabilitas sistem perbankan. Sejarah
ini akan membantu kita memahami peran dan dampak nyata LPS dalam
menghadapi krisis keuangan dan perubahan ekonomi secara menyeluruh. Tujuan
utama penelitian ini adalah untuk memberikan pemahaman yang komprehensif
mengenai peran Lembaga Penjamin Simpanan dalam menjaga stabilitas keuangan
bank. Penelitian ini akan menguraikan konsep dasar, evolusi peran, fungsi utama,
implikasi regulasi, dan dampak riil LPS dalam menghadapi tantangan dalam
menjaga stabilitas sektor perbankan.
METODE PENELITIAN
Sistem keuangan global yang dinamis dan kompleks mendorong pentingnya
menjaga stabilitas sektor perbankan sebagai fondasi ekonomi suatu negara. Dalam
konteks ini, peran Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menjadi semakin
signifikan, mengemban tanggung jawab utama dalam melindungi dana nasabah
dan menjaga keamanan sistem perbankan. Untuk mendapatkan pemahaman yang
mendalam tentang peran LPS, pendekatan sistematis literatur review dengan
melibatkan 11 jurnal relevan menjadi langkah kritis.
Proses pemilihan 11 jurnal ini dilakukan dengan cermat, mempertimbangkan
reputasi, dampak, dan relevansi dengan topik penelitian. Jurnal-jurnal ini dipilih
sebagai sumber informasi utama untuk mengeksplorasi peran Lembaga Penjamin
Simpanan dalam menjaga stabilitas keuangan bank. Langkah selanjutnya
melibatkan pencarian literatur pada setiap jurnal dengan kata kunci yang spesifik,
memastikan bahwa artikel-artikel yang terpilih mendukung fokus penelitian.
Sebagai pendekatan yang mendukung, aplikasi Publish or Perish digunakan untuk
menganalisis dampak dan kualitas artikel yang terpilih. Informasi seperti jumlah
kutipan, faktor dampak jurnal, dan profil penulis memberikan gambaran lebih
jelas tentang kontribusi dan reputasi literatur yang diakses. Dengan demikian,
memastikan bahwa artikel yang dipilih memiliki nilai dan signifikansi yang tinggi
dalam kontribusi literatur ilmiah.
VoSviewer digunakan untuk melakukan analisis visual terhadap konsep dan kata
kunci yang muncul dalam artikel-artikel yang telah terpilih. Analisis ini tidak
hanya mempermudah pemahaman relasi antar topik penelitian, tetapi juga
memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang struktur literatur dan
kontribusi setiap artikel terhadap pemahaman peran Lembaga Penjamin
Simpanan. Melalui pendekatan ini, penelitian ini bertujuan untuk memberikan
ulasan literatur yang sistematis, mendalam, dan terinformasikan dengan baik
tentang peran krusial Lembaga Penjamin Simpanan dalam menjaga stabilitas
keuangan bank, dengan dukungan data yang kuat dari 11 jurnal terpilih.
HASIL DAN DISKUSI
Dari literatur review sistematis yang melibatkan 11 jurnal terkait peran Lembaga
Penjamin Simpanan dalam menjaga stabilitas keuangan bank, berbagai temuan
menarik telah diidentifikasi. Pertama-tama, literatur konsisten menekankan peran
penting LPS dalam melindungi dana nasabah, yang menjadi landasan utama bagi
stabilitas sektor perbankan. Selain itu, terlihat evolusi peran LPS dari sekadar
penjamin dana hingga menjadi instrumen strategis dalam mengatasi krisis
keuangan.
Melalui implementasi aplikasi Publish or Perish, ditemukan bahwa sebagian besar
artikel yang diakses memiliki dampak dan relevansi yang signifikan. Faktor
dampak jurnal yang tinggi dan jumlah kutipan yang cukup menunjukkan bahwa
literatur-literatur ini telah memberikan kontribusi penting dalam konteks
akademis.
Analisis visual dengan menggunakan VoSviewer memberikan gambaran yang
lebih jelas tentang konsep-konsep utama yang mendominasi literatur. Konsep
seperti "stabilitas keuangan," "peran Lembaga Penjamin Simpanan," dan "krisis
keuangan" muncul sebagai pusat perhatian yang terintegrasi dalam jaringan
konsep literatur tersebut.
Pentingnya peran Lembaga Penjamin Simpanan dalam menjaga stabilitas
keuangan bank terbukti dari temuan-temuan literatur ini. LPS tidak hanya
berfungsi sebagai penjamin dana nasabah, tetapi juga sebagai pilar utama dalam
mengatasi tantangan dan krisis yang mungkin muncul dalam sektor perbankan.
Evolusi peran LPS dari waktu ke waktu mencerminkan adaptasi terhadap
perubahan dinamika ekonomi dan keuangan global. Hal ini menunjukkan bahwa
lembaga ini terus mengembangkan fungsinya untuk memenuhi tuntutan
kompleksitas sektor perbankan modern.
Pentingnya kualitas dan dampak literatur yang diakses, seperti yang ditemukan
melalui aplikasi Publish or Perish, menegaskan bahwa artikel-artikel tersebut
memberikan kontribusi yang berarti dalam literatur akademis. Ini memberikan
dasar yang kuat untuk mendukung temuan dan analisis yang dilakukan dalam
ulasan literatur ini. Analisis visual dengan VoSviewer memperkuat konsep-konsep
utama yang menjadi fokus literatur. Hal ini memberikan pandangan terperinci
tentang bagaimana topik penelitian ini terkait dan bagaimana konsep-konsep
tersebut saling memengaruhi dalam konteks peran Lembaga Penjamin Simpanan.
Pada gambar 1 terlihat jelas dari beberapa peneliti Dari hasil analisis
menggunakan VoSviewer, terlihat bahwa komunitas peneliti yang aktif dalam
meriset mengenai peran Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) berperan secara
sinergis, saling berkontribusi, dan membentuk jaringan pengetahuan yang padu.
Analisis visual ini memberikan gambaran yang mendalam tentang peran para
penulis dalam mengembangkan pemahaman kolektif mengenai peran krusial LPS
dalam menjaga stabilitas keuangan bank. Visualisasi VoSviewer mencerminkan
hubungan antarpenulis dalam bentuk kolaborasi atau keterkaitan penelitian.
Kolaborasi ini tidak hanya menciptakan jaringan pengetahuan yang erat tetapi
juga memperkaya kontribusi masing-masing peneliti.
Gambar 1.
Kami melakukan beberapa iterasi pada pengelompokan kata kunci dalam hal kata
kunci yang diberikan oleh penulis atau kata kunci yang dibuat di VoS, Dimana
kita dapat menunjukkan bahwa studi mengenai Lembaga Penjamin Simpanan
dapat diklasifikasikan berdasarkan dua tema besar yaitu: (1) kebijakan dan kondisi
pasar, (2) kebijakan bank.
Dari beberapa iterasi pada pengelompokan kata kunci yang diberikan oleh penulis
dan hasil visualisasi dengan VoSviewer, terlihat bahwa studi mengenai Lembaga
Penjamin Simpanan (LPS) dapat diklasifikasikan ke dalam dua tema besar yang
saling terkait, yakni: (1) kebijakan dan kondisi pasar, dan (2) kebijakan bank.
Tema ini mencakup aspek-aspek terkait dengan regulasi dan kebijakan yang
diterapkan pada LPS dalam menghadapi dinamika kondisi pasar. Diskusi
melibatkan penelitian mengenai dampak kebijakan ekonomi terhadap LPS,
perubahan dalam kondisi pasar keuangan, serta strategi kebijakan yang diterapkan
oleh LPS untuk menghadapi tantangan tersebut. Tema ini memfokuskan pada
interaksi LPS dengan bank dan bagaimana kebijakan LPS memengaruhi stabilitas
sektor perbankan. Melibatkan penelitian mengenai peran LPS dalam mengelola
risiko dan menjaga stabilitas bank, implementasi kebijakan yang mendukung
koordinasi antara LPS dan bank, serta analisis dampak kebijakan LPS terhadap
kesehatan sektor perbankan secara keseluruhan.
Klaster pertama, yang mengeksplorasi tema "Kebijakan dan Kondisi Pasar" dalam
konteks studi mengenai Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), menyoroti
hubungan erat antara kebijakan ekonomi dan dinamika kondisi pasar keuangan
dengan peran dan fungsi LPS. Berikut menurut (Han & Melecky, 2013) adalah
beberapa poin penting yang mungkin tercakup dalam klaster ini:
1. Pengaruh Kebijakan Ekonomi: Analisis dalam klaster ini mungkin mencakup
dampak kebijakan ekonomi terhadap LPS. Ini mencakup evaluasi tentang
bagaimana kebijakan makroekonomi, seperti kebijakan moneter dan fiskal,
memengaruhi fungsi dan kinerja LPS dalam menghadapi perubahan ekonomi.
2. Perubahan dalam Kondisi Pasar Keuangan: Klaster ini dapat membahas
bagaimana LPS menyesuaikan strategi dan kebijakan mereka sebagai respons
terhadap perubahan dalam kondisi pasar keuangan. Ini dapat termasuk analisis
terhadap volatilitas pasar, perubahan suku bunga, atau perubahan lainnya yang
memengaruhi stabilitas sektor keuangan.
3. Strategi Kebijakan LPS: Fokus pada strategi kebijakan LPS juga dapat
menjadi bagian dari klaster ini. Ini mencakup bagaimana LPS merespons
tantangan ekonomi dan pasar dengan menerapkan kebijakan tertentu, seperti
penyesuaian batas penjaminan, peningkatan pengawasan, atau strategi lainnya
untuk menjaga stabilitas.
4. Analisis Dampak Kebijakan: Kluster ini mungkin mencakup analisis dampak
kebijakan ekonomi dan pasar terhadap LPS. Bagaimana kebijakan tertentu
memengaruhi kinerja LPS, stabilitas sektor perbankan, dan perlindungan dana
nasabah dapat menjadi pertimbangan kritis dalam klaster ini.
5. Tantangan dan Kesempatan: Seiring dengan diskusi mengenai kebijakan dan
kondisi pasar, kluster ini dapat menyajikan tantangan dan kesempatan yang
dihadapi LPS. Identifikasi hambatan dan peluang dapat menjadi landasan
untuk pengembangan kebijakan yang lebih efektif dan adaptasi terhadap
perubahan di lingkungan ekonomi dan pasar.
Melalui eksplorasi klaster pertama ini, penelitian dapat memperoleh pemahaman
yang mendalam tentang bagaimana Lembaga Penjamin Simpanan berinteraksi
dengan kebijakan ekonomi dan dinamika pasar keuangan, memberikan wawasan
penting untuk pengemb angan kebijakan masa depan dan strategi adaptasi.
Gambar 2.

Dalam analisis terhadap studi mengenai Lembaga Penjamin Simpanan (LPS),


klaster kedua memfokuskan pada tema "Kebijakan Bank". Klaster ini secara
khusus menyoroti peran utama LPS dalam menjaga stabilitas sektor perbankan.
Dalam kerangka ini, sejumlah aspek krusial dibahas untuk menggambarkan
kontribusi dan pengaruh LPS terhadap kebijakan dan kesehatan sektor perbankan
secara keseluruhan. Pertama, klaster ini memerinci bagaimana LPS mengelola
risiko dan menjaga stabilitas bank. Dengan menerapkan kebijakan penjaminan
deposit, LPS berperan sebagai pilar kepercayaan masyarakat terhadap keamanan
dana mereka di sektor perbankan. Analisis dalam klaster ini membahas strategi
dan kebijakan yang diterapkan LPS untuk meminimalkan risiko dan menjaga
stabilitas di tengah fluktuasi pasar (Andriani et al., 2023).
Kedua, fokus pada implementasi kebijakan koordinasi antara LPS dan bank-bank
lainnya menjadi sorotan utama dalam klaster ini. Dalam menghadapi dinamika
sektor perbankan yang kompleks, LPS bekerja sama dengan bank-bank untuk
mencapai tujuan bersama dalam menjaga stabilitas. Analisis ini dapat memberikan
wawasan tentang bagaimana kolaborasi antara LPS dan bank dapat menciptakan
ekosistem yang lebih tangguh. Ketiga, klaster ini mencakup analisis dampak
kebijakan LPS terhadap bank-bank yang beroperasi di bawahnya. Studi ini
mendalam pada pengaruh kebijakan penjaminan deposit dan kebijakan lainnya
yang diterapkan LPS terhadap perilaku bank, khususnya dalam mengelola risiko.
Pemahaman ini penting untuk mengevaluasi efektivitas kebijakan yang telah
diterapkan dan untuk memahami dinamika hubungan antara LPS dan bank.
Keempat, evaluasi efektivitas kebijakan menjadi pusat perhatian klaster ini.
Dengan mengukur efektivitas kebijakan yang diterapkan oleh LPS dalam menjaga
stabilitas sektor perbankan, penelitian ini memberikan landasan kritis untuk
penyempurnaan dan pengembangan kebijakan yang lebih adaptif dan responsive
. Terakhir, klaster ini membahas peran LPS dalam
menghadapi krisis perbankan. Analisis ini tidak hanya memandang krisis sebagai
tantangan, tetapi juga sebagai peluang untuk mengevaluasi kebijakan yang ada
dan memperkuat peran LPS dalam merestorasi kepercayaan masyarakat dan
stabilitas sektor perbankan.
Melalui kerangka analisis klaster kedua ini, penelitian ini diarahkan untuk
memberikan kontribusi substansial terhadap pemahaman tentang bagaimana
Lembaga Penjamin Simpanan berperan dalam menjaga stabilitas dan
keberlanjutan sektor perbankan, serta merumuskan arah kebijakan yang lebih
efektif dan adaptif. Dengan memfokuskan penelitian pada jurnal-jurnal tersebut,
dapat diharapkan bahwa setiap jurnal memberikan kontribusi yang signifikan
terhadap pemahaman umum tentang kebijakan makroprudensial di negara
tersebut. Analisis kutipan, indeks h, dan faktor dampak jurnal dari jurnal-jurnal
tersebut dapat memberikan wawasan yang lebih akurat tentang sejauh mana
kontribusi masing-masing jurnal terhadap literatur.
Hubungan antara kedua klaster tersebut dalam studi mengenai Lembaga Penjamin
Simpanan (LPS) dapat dijelaskan sebagai integrasi yang saling melengkapi.
Klaster pertama, yang menyoroti "Kebijakan dan Kondisi Pasar," memberikan
dasar pemahaman tentang bagaimana LPS menanggapi perubahan dalam
kebijakan ekonomi dan kondisi pasar keuangan. Ini mencakup strategi LPS dalam
menghadapi volatilitas dan perubahan di lingkungan ekonomi.
Sementara itu, klaster kedua, yang terfokus pada "Kebijakan Bank," memperluas
wawasan dengan mengeksplorasi kontribusi dan peran LPS dalam menjaga
stabilitas sektor perbankan. Klaster ini mencakup kebijakan penjaminan deposit
dan upaya LPS dalam mengelola risiko, yang pada gilirannya dapat memengaruhi
kondisi pasar keuangan secara lebih luas.
Dengan kata lain, klaster pertama memberikan latar belakang dan pemahaman
kontekstual terkait dengan kebijakan ekonomi dan kondisi pasar, sementara
klaster kedua merinci implementasi kebijakan LPS dalam merespons kondisi
pasar dan menjaga stabilitas bank. Dengan demikian, hubungan antara keduanya
menciptakan narasi yang utuh tentang peran dan dampak LPS dari perspektif
kebijakan ekonomi hingga pengaruhnya terhadap stabilitas sektor perbankan.
Integrasi kedua klaster ini memberikan pandangan holistik tentang dinamika yang
kompleks dalam konteks Lembaga Penjamin Simpanan.
Pada Gambar 3. Merupakan analisis dari basis data dari Scopus yakni sebanyak
85 jurnal mengenai Lembaga Penjamin Simpanan meningkat drastis setelah tahun
2000, hal ini diyakini sebagai lonjakan literatur ilmiah dikarenakan pesatnya juga
perkembangan teknologi penunjang penelitian, mulai dari internet, computer serta
database yang dimana hal ini sangat membantu dalam proses penelitian.

Year
2030

2020

2010

2000

1990

1980

1970

1960

1950
1 5 9 13 17 21 25 29 33 37 41 45 49 53 57 61 65 69 73 77 81 85

Gambar 3.
Melalui pendekatan ini, penelitian ini dapat memberikan fokus yang mendalam
dan terperinci pada peran Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) terhadap kestabilan
keuangan. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan kontribusi kunci dari 11 jurnal
terpilih yang dianggap sebagai otoritas di bidang tersebut. Pemilihan jurnal
tersebut bertujuan untuk menjaga kualitas dan kedalaman analisis, sekaligus
memberikan batasan yang jelas terhadap cakupan penelitian. Dengan
menggabungkan literatur dari jurnal-jurnal kredibel, penelitian ini diharapkan
dapat memberikan wawasan yang kokoh dan terkini mengenai kontribusi
Lembaga Penjamin Simpanan dalam menjaga stabilitas keuangan.
No Authors Source Year
1 Douglas W. Diamond, Philip H. Dybvig The Journal of Business 1986
Journal of Banking and
2 Diana Bonfim, João A.C. Santos Finance 2023
Journal of Money, Credit
3 K. Karas, A., Pyle, W., & Schoors and banking 2013
Journal of Banking &
4 Lucy Chernykh, Rebel A Cole Finance 2011
Journal of Banking and
5 Deniz Anginer, Asli Demirguc-Kunt, Min Zhu Finance 2014
Journal of Money, Credit,
6 Robert J. Cull, Lemma W. Senbet, Marco Sorge and Banking 2005
The Journal of Economic
7 Charles W Calomiris History 1990
8 William E Alexander, Tomas J T Balifio 1998
Pilar Gómez Fernández-Aguado, Antonio Partal Economic Analysis and
9 Ureña, Eduardo Trigo MartÃnez Policy 2024
Pilar Gómez Fernández-Aguado, Eduardo Trigo MartÃ- International Review of
10 nez, Rafael Moreno RuÃz, Antonio Partal Ureña Economics and Finance 2022
Partial Differential
Sunday O. Edeki, Sunday E. Fadugba, Chaudry Masood Equations in Applied
11 Khalique Mathematics 2023

Sumber : Publish or Persih

ASURANSI DEPOSIT DAN MANAJEMEN RISIKO


Dalam temuan ini, bank menyediakan layanan berharga, dan kebijakan bank yang
komprehensif harus mencegah bank run yang mahal sambil memungkinkan bank
untuk terus menyediakan berbagai layanannya. Layanan transformasi dalam
menciptakan likuiditas sepertinya hampir secara eksklusif disediakan oleh bank,
dan, karenanya, sangat penting untuk mempertahankan kemampuan bank dalam
menciptakan likuiditas. Asuransi deposit merupakan satu-satunya langkah efektif
yang diketahui untuk mencegah bank run tanpa menghentikan bank dari
penciptaan likuiditas, dan, akibatnya, isu kebijakan bank harus dipertimbangkan
dalam konteks asuransi deposit (Diamond & Dybvig, 1986). Dengan asuransi deposit
yang ada, bank tidak lagi mengalami risiko downside dari posisi mereka karena
penjamin deposit yang memikul risiko tersebut. Oleh karena itu, ada insentif
alami bagi bank untuk mengambil terlalu banyak risiko, dan kebijakan bank harus
dirancang untuk menyeimbangkan insentif tersebut.
Dalam konteks yang diuraikan, argumen tersebut menekankan pentingnya
asuransi deposit dalam mencegah terjadinya bank run, sambil memastikan bank
tetap dapat menyediakan layanan-layanan esensial. Asuransi deposit, yang sering
kali dikelola oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), diakui sebagai alat yang
efektif untuk mempertahankan kepercayaan masyarakat terhadap keamanan dana
mereka di bank (Fernández-Aguado et al., 2022). Dengan adanya asuransi deposit,
risiko kerugian dari posisi bank ditanggung oleh penjamin deposit, yang
menciptakan insentif bagi bank untuk terus menciptakan likuiditas tanpa khawatir
akan dampak finansial yang signifikan (Bonfim & Santos, 2023).
Pernyataan juga mencatat bahwa dengan asuransi deposit, bank tidak lagi harus
menanggung risiko kerugian dari posisi mereka karena ditanggung oleh penjamin
deposit. Hal ini menciptakan dinamika di mana bank mungkin memiliki insentif
alami untuk mengambil terlalu banyak risiko, sehingga perlu adanya desain
kebijakan bank yang bijaksana untuk menyeimbangkan insentif tersebut
(Karas, 2013)
. Dalam hal ini, peran LPS menjadi penting dalam merancang dan
melaksanakan kebijakan yang mendukung stabilitas sektor perbankan, memitigasi
risiko berlebihan, dan memastikan kelancaran penciptaan likuiditas
(Chernykh & Cole, 2011)
.
Secara keseluruhan, argumen tersebut merangkum bahwa asuransi deposit, yang
sering kali terkait dengan fungsi LPS, memiliki dampak yang signifikan dalam
menjaga stabilitas keuangan dan memberikan insentif seimbang bagi bank untuk
beroperasi secara efisien. Pendekatan ini mengakui peran sentral LPS dalam
menciptakan lingkungan perbankan yang sehat dan aman bagi
masyarakat (Anginer et al., 2014).
ASURANSI DEPOSIT DAN PERKEMBANGAN KEUANGAN
Asuransi deposit dan perkembangan keuangan memiliki peran krusial dalam
membangun dan menjaga stabilitas sistem keuangan suatu negara. Asuransi
deposit, melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) atau entitas serupa,
memberikan jaminan keamanan kepada nasabah dalam menghadapi potensi
kegagalan bank. Dengan demikian, asuransi deposit menciptakan iklim
kepercayaan yang vital untuk pertumbuhan sektor perbankan dan keuangan secara
keseluruhan (Cull et al., 2005) . Asuransi deposit tidak hanya berfungsi sebagai
benteng perlindungan bagi dana nasabah, tetapi juga memberikan dampak positif
terhadap stabilitas sistem keuangan. Dalam situasi di mana bank mengalami
masalah likuiditas atau kegagalan, asuransi deposit dapat mencegah gelombang
panik simpanan atau "bank run." Kepercayaan dan stabilitas yang diberikan oleh
asuransi deposit menjadi dasar bagi kegiatan ekonomi yang sehat dan
berkelanjutan. Selain menjaga stabilitas, asuransi deposit memberikan dorongan
terhadap inovasi keuangan (Edeki et al., 2023) . Dengan perlindungan yang
diberikan kepada nasabah, lembaga keuangan mungkin lebih cenderung untuk
mengembangkan produk dan layanan baru (Calomiris, 1990). Hal ini merangsang
pertumbuhan sektor keuangan dan memajukan inklusivitas finansial dengan
menawarkan solusi keuangan yang lebih beragam kepada masyarakat.
Meskipun asuransi deposit memberikan keamanan, penting untuk diperhatikan
bahwa implementasinya harus dikelola secara bijaksana. Upaya untuk
menghindari risiko moral dan penyalahgunaan sistem perlu diintegrasikan dengan
kebijakan makroprudensial dan pengawasan keuangan yang efektif. Asuransi
deposit sendiri, meskipun esensial, bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan
perkembangan keuangan yang berkelanjutan (Alexander & Balifio, 1998). Kebijakan
pemerintah, regulasi yang baik, serta inklusivitas finansial juga merupakan elemen
penting yang saling mendukung dalam mencapai perkembangan keuangan yang
seimbang dan inklusif. Dengan sinergi antara asuransi deposit dan faktor-faktor
tersebut, suatu negara dapat menciptakan landasan yang kokoh untuk
pertumbuhan ekonomi dan keuangan yang berkelanjutan
(Gómez Fernández-Aguado et al., 2024)
.
KESIMPULAN
Dalam temuan ini, ditekankan bahwa asuransi deposit, khususnya yang dikelola
oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), memiliki peran sentral dalam menjaga
stabilitas keuangan suatu negara. Keberadaannya memitigasi risiko bank run yang
dapat mengancam stabilitas sistem keuangan, sambil memungkinkan bank untuk
terus menyediakan layanan-layanan esensial. Asuransi deposit diakui sebagai
langkah efektif untuk mencegah bank run tanpa menghentikan bank dari
penciptaan likuiditas, dan dalam konteks ini, peran LPS menjadi krusial dalam
merancang kebijakan yang mendukung kestabilan sektor perbankan.
Pentingnya asuransi deposit juga tergambar dalam fakta bahwa dengan adanya
perlindungan ini, bank tidak lagi mengalami risiko downside dari posisi mereka
karena ditanggung oleh penjamin deposit. Namun, dinamika ini menciptakan
insentif alami bagi bank untuk mengambil terlalu banyak risiko. Oleh karena itu,
diperlukan desain kebijakan bank yang bijaksana untuk menyeimbangkan insentif
tersebut, dan LPS berperan penting dalam menjaga keseimbangan ini.
Dalam konteks asuransi deposit dan perkembangan keuangan, kesimpulan
mencerminkan hubungan erat antara keduanya dalam menciptakan landasan yang
kokoh untuk pertumbuhan ekonomi dan keuangan yang berkelanjutan. Asuransi
deposit menciptakan iklim kepercayaan yang mendukung pertumbuhan sektor
perbankan, sementara juga memberikan dorongan terhadap inovasi keuangan.
Namun, penting untuk mengelola implementasi asuransi deposit dengan
bijaksana, dengan memperhatikan risiko moral dan menjalin sinergi dengan
kebijakan pemerintah, regulasi yang baik, serta inklusivitas finansial.
Secara keseluruhan, asuransi deposit dan perkembangan keuangan saling
melengkapi dalam membentuk ekosistem keuangan yang sehat dan aman. Dengan
peran yang bijaksana dari LPS dan koordinasi efektif antara berbagai elemen
kebijakan, suatu negara dapat mencapai stabilitas dan pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA
Alexander, W. E., & Balifio, T. J. T. (1998). IMF Working Paper.
Anginer, D., Demirguc-Kunt, A., & Zhu, M. (2014). How does deposit insurance affect
bank risk? Evidence from the recent crisis. Journal of Banking and Finance, 48,
312–321. https://doi.org/10.1016/j.jbankfin.2013.09.013
Bonfim, D., & Santos, J. A. C. (2023). The importance of deposit insurance credibility.
Journal of Banking and Finance, 154.
https://doi.org/10.1016/j.jbankfin.2023.106916
Calomiris, C. W. (1990). Is Deposit Insurance Necessary? A Historical Perspective. In
The Journal of Economic History: Vol. L (Issue 2).
Chernykh, L., & Cole, R. A. (2011). Chernykh, L., & Cole, R. A. (2011). Does deposit
insurance improve financial intermediation? Evidence from the Russian
experiment. Journal of Banking & Finance, 35(2), 388-402. https://doi.org/388-
402
Cull, R. J., Senbet, L. W., & Sorge, M. (2005). Deposit Insurance and Financial
Development. Journal of Money, Credit, and Banking, 37(1), 43–82.
https://doi.org/10.1353/mcb.2005.0004
Diamond, D. W., & Dybvig, P. H. (1986). Banking Theory, Deposit Insurance, and
Bank Regulation. The Journal of Business, 59(1), 55.
https://doi.org/10.1086/296314
Edeki, S. O., Fadugba, S. E., & Khalique, C. M. (2023). Valuation of deposit insurance
Black–Scholes model using Banach contraction principle. Partial Differential
Equations in Applied Mathematics, 8.
https://doi.org/10.1016/j.padiff.2023.100571
Fernández-Aguado, P. G., Martínez, E. T., Ruíz, R. M., & Ureña, A. P. (2022).
Evaluation of European Deposit Insurance Scheme funding based on risk analysis.
International Review of Economics and Finance, 78, 234–247.
https://doi.org/10.1016/j.iref.2021.11.013
Gómez Fernández-Aguado, P., Partal Ureña, A., & Trigo Martínez, E. (2024). Risk
contribution to deposit insurance: Evidence from commercial and cooperative
banks in the Eurozone. Economic Analysis and Policy, 81, 341–355.
https://doi.org/10.1016/j.eap.2023.12.006
Han, R., & Melecky, M. (2013). Financial Inclusion for Financial Stability Access to
Bank Deposits and the Growth of Deposits in the Global Financial Crisis
Background Paper to the 2014 World Development Report.
http://econ.worldbank.org.
Handayani, M., Farliani, T., Fandika, R., Aceh, A.-B., Ekonomi, F., Bisnis, D., Syiah,
U., & Aceh, K.-B. (2021). PERAN BANK INDONESIA DALAM MENJAGA
STABILITAS SISTEM KEUANGAN DI TENGAH PANDEMI COVID 19.
Jurnal Penelitian Ekonomi Akuntansi (JENSI), 5, 171–182.
Hon Chu, K. (2011). Deposit insurance and banking stability.
https://elischolar.library.yale.edu/ypfs-documents/11828
Karas, A. , P. W. , & S. K. (2013). Deposit insurance, banking crises, and market
discipline: Evidence from a natural experiment on deposit flows and rates.
Journal of Money, Credit and banking, 45(1), 179-200. https://doi.org/179-200
Kopcke, R. W. (2000). Deposit Insurance, Capital Requirements, and Financial
Stability.
Sarah Andriani Tobing, M., Salsabila, P., & Sahputra, F. (2023). Analisis Lembaga
Keuangan Simpanan (LPS) di Indonesia. Dkk.) Madani: Jurnal Ilmiah
Multidisiplin, 1(5). https://doi.org/10.5281/zenodo.8022650
Suljić Nikolaj, S., Olgić Draženović, B., & Buterin, V. (2022). Deposit insurance,
banking stability and banking indicators. Economic Research-Ekonomska
Istrazivanja , 35(1), 5632–5649. https://doi.org/10.1080/1331677X.2022.2033130
Susanto, R., Arifin, Z., & Masri, H. (2020). Peran Lembaga Penjamin Simpanan Dalam
Pengelolaan Sistem Stabilitas Keuangan Indonesia. In Jurnal Ekonomi (Vol. 16,
Issue 2).

Anda mungkin juga menyukai