KEBIJAKAN MAKROPRUDENSIAL
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 12
Dosen Pengampu :
Drs. Ec. Budiono, M.Si
JURUSAN MANAJEMEN
SURABAYA
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah berjudul “Kebijakan Makroprudensial” dengan
baik dan lancar.
Kelompok 12
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
C. Tujuan.................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................3
A. Pengertian Kebijakan Makroprudensial..............................................................3
B. Instrumen KebijakanMakroprudensial................................................................3
C. Implementasi Kebijakan Makroprudensial.........................................................4
BAB III PENUTUP ........................................................................................................7
A. Kesimpulan.........................................................................................................7
B. Saran...................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Krisis ekonomi yang sempat melanda masih menjadi bayang-bayang ketakutan bagi
sebagian negara karena mengganggu kestabilan perekonomian dibeberapa negara, dimana
perilaku para pelaku ekonomi sangat berpengaruh terhadap mekanisme perekonomian suatu
negara, khususnya dalam kegiatan perdagangan dan pada sektor keuangan. Adanya
ketidakpastian kondisi ekonomi lokal dan global dapat menciptakan moral hazard dan
diperkirakan pelaku ekonomi akan melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat merugikan dan
memperburuk kondisi perekonomian negara. Subprime mortgage merupakan salah satu
bukti empiris yang menggambarkan bahwa kepercayaan dan rasa nasionalisme memegang
kunci penting terhadap keberlangsungan suatu perekonomian. Krisis 2008 yang berawal dari
kebijakan bank sentral Amerika Serikat dalam upaya mendorong konsumsi dan
perekonomian domestik, yakni dengan menurunkan suku bunga acuan. Pada kenyataannya
hal tersebut membuat perbankan di AS terlalu agresif dalam menerima seluruh permohonan
kredit (khususnya kredit perumahan atau KPR), tanpa melihat dan mengukur kemampuan
atau kelayakan dari pemohon KPR. Permasalahan tersebut pada akhirnya bermuara pada
kredit macet, karena The Fed menaikkan suku bunga sedangkan warga AS melakukan
spekulasi dengan menjual rumah kreditnya, sehingga permasalahan tersebut menjalar ke
sektor rill dan menjadi krisis ekonomi.
Makroprudensial merupakan kebijakan yang akhir-akhir ini mendapat sorotan dari
seluruh otoritas moneter di dunia, termasuk Indonesia. Makroprudensial memiliki peranan
dalam membangun stabilitas sistem keuangan suatu negara. Menurut Janet Yellen (Gubernur
Federal Reserve) dan Christine Legarde (Direktur IMF) dalam acara “Michel Camdessus
Central Banking Lecture on Financial Stability”, bahwa risiko stabilitas sistem keuangan
akibat kekhawatiran terjadinya bubble yang berasal dari kebijakan Quantitative Easy (QE)
dapat diatasi melalui kebijkaan makroprudensial. Makro-prudential regulation (MPR)
merupakan kata kunci baru dalam dunia reformasi regulasi, dengan tujuan untuk
mengurangi risiko dalam sistem keuangan secara keseluruhan (Gerard Lyopns: 2011).
Sedangkan Bank Indonesia mendefinisikan sebagai kebijakan utama yang ditetapkan dan
dilaksanakan untuk mencegah dan mengurangi risiko sistemik, mendorong fungsi
intermediasi yang seimbang bagi sektor perekonomian, serta meningkatkan akses dan
efisiensi sistem keuangan dalam rangka menjaga stabilitas sistem keuangan serta
mendukung stabilitas moneter dan stabilitas sistem pembayaran. Beberapa negara di dunia
telah menerapkan kebijakan makroprudensial untuk membangun stabilitas keuangannya,
seperti New Zealand. Untuk memperoleh kebijakan yang efisien adalah dengan melakukan
koordinasi
kebijakan (termasuk koordinasi internasional), dan melakukan combine atau
mengkombinasikan berbagai kebijakan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kematangan strategi dan menejemen risiko juga dibutuhkan guna memitigasi risiko
kepanikan dan sebagainya dalam maze ekonomi. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan
mengurai sedemikian rupa mengenai stabilitas sistem keuangan, peranan lembaga
intermediasi dalam menjaga stabilitas ekonomi, serta menjelaskan mengenai teoritikal
regulasi keuangan dan perkembangan atau dinamika ekonomi dan kebijakan
makroprudensial dalam dunia keuangan, baik domestik maupun global.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu kebijakan makroprudensial?
2. Apa saja instrumen kebijakan makroprudensial?
3. Bagaimana implementasi kebijakan makroprudensial untuk menjaga stabilitas
sistem keuangan ?
C. TUJUAN
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah ekonomi moneter
2. Untuk memahami pengertian kebijakan makroprudensial
3. Untuk memahami instrumen kebijakan makroprudensial
4. Untuk memahami implementasi kebijakan makroprudensial dalam menjaga stabilitas
sistem keuangan
BAB II
PEMBAHASAN
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Stabilnya sistem keuangan di negara ini tidak dapat terjadi tanpa adanya kebiajakan yang
ditetapkan oleh BankIndonesia yaitu kebijakan makroprudensial. Dengan kebijakan tersebut,
stabilitas sistem keuangan yang ada di Indonesia dapat berjalan dengan baik, walaupun pada
prakteknya, BI harus memutar balikkan cara dalam menjalankan instrument-instrumen
kebijakan makroprudensial agar dapat diterima di masyarakat dan memberikan dampak yang
positif dalam kehidupan masyarakat. Dalam hal ini tidak hanya Bank Indonesia saja yang
harus selalu memikirkan bagaimana kebijakan yang telah ia buat dan tetapkan dapat berlaku
dan diterima oleh masyarakat, tetapi kebijakan pemerintah disini juga sangat diperlukan.
Oleh karena itu pemerintah diharapkan juga menetapkan suatu kebijakan sebagai kebijakan
yang dapat mendukung terhadap kebijakan Bank Indonesia (BI). hal ini kembali lagi pada
sistem ekonomi yang ada di negara ini yaitu sistem ekonomi yang demokrasi. Walaupun
memanglah benar bahwa Bank Indonesia merupakan suatu lembaga yang berdiri sendiri,
tetapi tidak salah juga jika pemerintah memberikan suatu dukungan kepada kebijakan BI
yang telah ada. Jika memang kebijakan BI dapat berjalan lancar, dampak positif juga akan
dirasakan oleh masyarakat Indonesia sendiri. Kita sebagai masyarakat juga dapat membantu
BI dalam melaksanakan kebijakan makroprudensial, langkah-langkah kecil yang bisa kita
lakukan harus tetap kita kerjakan. Jangan hanya kita melakukan protes kesana kemari jika
maslah ekonomi terjadi di negara ini. Tetapi akan lebih baik jika kita mematuhi kebijakan
yang ada, yang telah dibuat dan merasakan hasilnya walaupun hasil dari kebijakan tersebut
kadangkala tidak dirasakan secara nyata dalam jangka waktu yang singkat. Dengan adanya
artikel ini diharapkan dapat memberikan pengertian kepada pembaca mengenai kebijakan
makroprudensial untuk menjaga kestabilan sistem keuangan di negara Indonesia tercinta.
B. SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.
DAFTAR PUSTAKA