Anda di halaman 1dari 13

Kelompok 7

Manajemen Operasional
Manajemen Rantai Pasok

Nama Anggota
Manajemen 2019 A

1. Selly Amita Sabella 19080574006


2. Cindy Maharani 19080574079
3. M. Davamaga A. 19080574074
4. Elsya Dwi Rahmawati 19080574088
5. Dian Ulya Putra 19080574143
Definisi Manajemen Rantai Pasok
“ Dalam definisi operasional pengertian rantai pasok sebelumnya, terdapat
tiga aspek yang perlu diperhatikan yaitu sebagai berikut.
a. Manajemen Rantai Pasok adalah suatu pendekatan yang digunakan
untuk mencapai pengintegrasian yang efisien dari supplier, manufacturer,
distributor, retailer, dan customer. Artinya barang diproduksi dalam jumlah
yang tepat, pada saat yang tepat, dan pada tempat yang tepat dengan
tujuan mencapai biaya dari sistem secara keseluruhan yang minimum

dan juga mencapai tingkat pelayanan yang diinginkan.
b. Manajemen Rantai Pasok mempunyai dampak terhadap pengendalian
biaya.
c. Manajemen Rantai Pasok melibatkan banyak pihak di dalamnya, baik
secara langsung maupun tak langsung dalam usaha untuk memenuhi
permintaan konsumen. Di sini rantai pasok tidak hanya melibatkan
manufaktur dan suplier, tetapi juga melibatkan banyak pihak, seperti
konsumen, retailer, wholesaler, produsen maupun transporter produk.

Rantai pasok pada dasarnya terdiri dari beberapa elemen, antara lain
supplier, pusat manufaktur, gudang, pusat distribusi, sistem transportasi,
retail outlet, dan konsumen. Salah satu aspek yang penting dalam rantai
pasok adalah integrasi dan koordinasi dari semua aktivitas yang terjadi
didalam rantai, suatu keputusan yang diambil akan berpengaruh lang-
sung
terhadap seluruh rantai pasok. Suatu perusahaan harus mengelola rantai
pasok sebagai satu entitas. Dengan tercapainya koordinasi dari rantai

pasok perusahaan maka di tiap channel dari rantai pasok perusahaan
tidak akan mengalami kekurangan barang juga tidak sampai kelebihan
barang terlalu banyak. Tujuan dari manajemen rantai pasok adalah
mencapai biaya yang minimum dan tingkat pelayanan yang maksimum.
Manajemen rantai pasok mempertimbangkan semua fasilitas yang
berpengaruh terhadap produk yang dihasilkan dan biaya yang diperlukan
dalam memenuhi kebutuhan konsumen.
Persediaan Dalam Rantai Pasok
Manajemen rantai pasok juga memerlukan pengelolaan aliran barang dan jasa yang terdapat di
dalamnya. Untuk mengelola aliran barang dan jasa dalam rantai pasok. Terdapat beberapa jenis
persediaan, yaitu sebagai berikut.

Bahan baku (raw materials): mata Barang komoditas (commodity): persediaan


01 rantai pertama ada di pabrik pembuat 03 jenis ini adalah barang yang dibeli oleh
bahan baku ini, dan mata rantai perusahaan tertentu sudah dalam bentuk
terakhir ada di pabrik pembuat produk barang jadi dan diperdagangkan, dalam arti
akhir (bukan di konsumen akhir). dijual kembali kepada konsumen.
Barang setengah jadi (work in process Barang proyek: Persediaan jenis ini
02 product): permulaan mata rantai ada di 04 adalah material dan suku cadang yang
pabrik pembuat bahan jadi. Seperti digunakan untuk membangun proyek
telah dijelaskan sebelumnya, bahan tertentu, misalnya membuat pabrik baru.
setengah jadi adalah hasil dari proses
bahan baku. Bahan setengah jadi
dapat langsung diproses di pabrik
yang sama menjadi bahan jadi, tetapi
dapat juga dijual kepada konsumen
sebagai komoditas.
Proses Bisnis Rantai Pasok
Berikut ini akan diuraikan proses-proses bisnis inti manajemen rantai pasok.
Customer Relationship Management Manufacturing Flow Management: bi-
01 (CRM): langkah pertama manajemen rantai 05 asanya perusahaan memproduksi barang
pasok lalu
adalah mengidentifikasi pelanggan utama dibawa ke bagian distribusi berdasarkan
atau pelanggan yang kritis dengan misi ramalan historikmembina hubungan jangka
Procurement:
dagang perusahaan. 06 panjang dengan sekelompok pemasok
02 Customer Service Management (CSM):
sumber tunggal informasi pelanggan yang
dalam arti hubungan win-win relationship
akan mengubah sistem beli tradisional
mengurus persetujuan produk dan jasa.
Pengembangan Produk dan Komersial-
Demand Management: proses ini harus 07
03 menyeimbangkan kebutuhan pelanggan
isasi: untuk mengurangi waktu masuknya
produk
dengan kemampuan supply perusahaan,
ke pangsa pasar, pelanggan, dan supplier
menentukan apa yang akan dibeli
seharusnya dimasukkan ke dalam proses
pelanggan dan kapan.
pengembangan
Retur: produk. retur yang efektif
proses manajemen
Customer Demand Fulfillment: proses 08 memungkinkan kita mengidentifikasi
04 penyelesaian pesanan ini secara efektif produktivitas kesempatan memperbaiki
memerlukan integrasi rencana kerja dan menerobos proyek-proyek agar dapat
antara produk, distribusi, dan trans- bersaing.
portasi
Kinerja Manajemen Rantai Pasok
A. Mengelola Aliran Rantai Pasok
Sasaran Lingkup Pasar (Market Coverage Objectives)
01 Untuk membuat sasaran lingkup pasar, manajemen harus mempertimbangkan
perilaku pembelian pelanggan, tipe distribusi yang digunakan, struktur rantai pa-
sok, dan tingkat pengendalian yang dibutuhkan untuk keberhasilan rantai pasok.
Perilaku Pembelian Pelanggan (Customer Buying Behavior)
02 Motif pembelian dari segmen potensial pelanggan harus ditentukan untuk
mendesain rantai pasok secara efisien dan efektif.
Tipe Distribusi
03 Terdapat tiga tipe dasar distribusi yang dapat digunakan untuk menyediakan
produk bagi para konsumen, yaitu sebagai berikut.
a. Distribusi intensif Distribusi intensif memiliki arti bahwa produk-produk
yang didistribusikan dijual sebanyak mungkin ke retail atau pedagang
grosir.
b. Distribusi selektif Distribusi selektif cocok untuk toko yang dapat menjual
produk terbatas, tetapi tidak untuk tingkat yang eksklusif.
c. Distribusi eksklusif Distribusi eksklusif apabila sebuah toko tunggal
diberikan hak eksklusif untuk menjual produk pada daerah tertentu.
Kinerja Manajemen Rantai Pasok
B. KARAKTERISTIK PRODUK
Terkait dengan karakteristik produk terdapat sembilan karakteristik produk yang seharusnya dianalisis oleh per-
ancang yaitu sebagai berikut.

01 Nilai Produk (The Product’s Value)


06 Kemampuan Jangka Panjang produk
(The Product’s Perishability)

Dasar-dasar Teknis Produk


02 Tingkat Konsentrasi Pasar (The Degree
(The Technicality of the Product)
07 of Market Concentration)

03 Tingkat Dukungan Pasar (The Degree


Musiman (Seasonality)
of Market Acceptance) 08
04 Tingkat Kemampuan Substitusi
(The Degree of Substitutability)
09 Batas Kedalaman dan Kelebaran Lini Pro-
duk (The Width and Depth of The Product
Line)
05 Bulk Produk (The Product’s bulk)
C. Kinerja Manajemen Rantai Pasok

Tujuan dari pengukuran kinerja adalah sebagai berikut.

a. Untuk menciptakan proses penyampaian (delivery) secara fisik (barang


mengalir dengan lancar dan persediaan tidak terlalu tinggi).

b. Melakukan stream lining information flow (adanya aliran informasi di antara


tiap-tiap channel).

c. c. Cash flow yang baik pada setiap channel dalam rantai pasok.
Dari penjelasan mengenai pelaku-pelaku rantai pasok tersebut dapat dikembangkan suatu model rantai
pasok, yaitu suatu gambaran plastis mengenai hubungan mata rantai dari pelaku-pelaku tersebut yang
dapat berbentuk seperti mata rantai yang terhubung satu dengan yang lain seperti yang dapat dilihat pada
Gambar 1.2.

Long Term Relationship (Hubungan Jangka Panjang)
Bujang (2007) menjelaskan bahwa hubungan jangka panjang tidak hanya dibutuhkan antara
pemasok dan perusahaan, tetapi juga antara perusahaan dengan konsumen baik dalam
konteks produk atau hubungan antara satu dengan yang lain karena mereka memiliki
hubungan ketergantungan dan akan memberikan manfaat dalam jangka panjang.

keuntungan yang akan membuat perusahaan akan menolak keuntungan sesaat dari hubun-
gan jangka pendek dan memilih hubungan jangka panjang untuk berkejasama satu sama lain.
Hubungan antara supplier, perusahaan, dan pelanggan harus dikelola dan terus ditingkatkan

Zineldin (dikutip oleh Bujang, 2007) menjelaskan bahwa hubungan jangka panjang ini memiliki

agar terjadi kontinuitas dalam hubungan yang akan menjadi suatu hubungan jangka panjang
dan dapat meningkatkan pendapatan perusahaan (Rahmasari, 2011). Pada akhirnya tujuan
akhir yang ingin didapatkan perusahaan dalam menjalin dan membina hubungan jangka
panjang dengan pihak-pihak yang ada dalam rantai pasokan dari supplier sampai dengan
konsumen tingkat akhir adalah untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan dengan melalui
hubungan kolaboratif yang terus menerus dalam jangka waktu yang panjang serta
meningkatkan kinerja supply chain management (Triastyti, 2010). Dengan keadaan tersebut
maka akan tercipta suatu hubungan jangka panjang yang berkesinambungan, konsisten dan
menguntungkan untuk semua pihak yang terlibat .
Hubungan Long Term Relationship dengan Kinerja Supply Chain Management


Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu yang digunakan sebagai acuan, menyatakan
bahwa long-term relationship berpengaruh positif terhadap kinerja supply chain management.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ariani (2013) yang berjudul Analisis Pengaruh
Supply Chain Management Terhadap Kinerja Perusahaan, menyatakan bahwa long-term
relationship berpengaruh positif terhadap kinerja supply chain management. Selain itu
penelitian dari Fitri (2016) yang berjudul Analisis Pengaruh Komitmen, Komunikasi dan
Strategi Kerjasama Jangka Panjang Pemasok dengan Perusahaan Terhadap Kinerja Rantai
Pasokan

dan penelitian dari Bujang (2007) yang berjudul Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengujian
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Trust Dan Komitmen Dalam Hubungan Antara Pemasok
Dan Perusahaan juga menyatakan hal yang sama bahwa long-term relationship berpengaruh
positif terhadap kinerja supply chain management. Zineldin (dikutip oleh Bujang, 2007)
menjelaskan bahwa hubungan jangka panjang ini memilik keuntungan yang banyak
sehingga akan memberikan perusahaan keuntungan jangka panjang. Triastity (2010) juga
menyatakan bahwa dengan long-term relationship akan membuat kinerja supply chain
management semakin baik dan akan memeberikan profit yang menjadi tujuan perusahaan.
Contoh Soal Manajemen Rantai Pasok
Thank you
Kelompok 7

Anda mungkin juga menyukai