Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH TEORI EKONOMI MAKRO

INFLASI DAN DEFLASI

DISUSUN OLEH :
Alfinatu Nikmah 19080574084
Diah nafisa Putri 19080574025
Ahmad Alfajri P. 19080574058

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS EKONOMI
KELOMPOK 3
MANAJEMEN 2019A
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Inflasi dan Deflasi” ini dengan lancar. Sholawat serta salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang
telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang telah membawa umat manusia dari
zaman jahiliyah ke zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti saat ini.
Kami sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah dalam rangka memenuhi
tugas mata kuliah Teori Ekonomi Makro dengan judul “Inflasi dan Deflasi”. Disamping itu,
kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami
selama pembuatan makalan ini berlangsung.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya
dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat
kekurangannya.

Surabaya, 13 Februari 2020

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................... 1
1.4 Manfaat Penulisan................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................... 2
2.1 Inflasi....................................................................................................................... 2
A. Definisi Inflasi................................................................................................... 2
B. Jenis-Jenis Inflasi............................................................................................... 2
C. Faktor-Faktor Penyebab Inflasi......................................................................... 3
D. Dampak Adanya Inflasi.................................................................................... 3
E. Cara Menghitung Gap Inflasi............................................................................ 4
2.2 Deflasi..................................................................................................................... 6
A. Definisi Deflasi................................................................................................. 4
B. Jenis-Jenis Deflasi............................................................................................. 4
C. Faktor-Faktor Penyebab Deflasi........................................................................ 5
D. Dampak Adanya Deflasi................................................................................... 5
E. Cara Menghitung Gap Deflasi........................................................................... 5
BAB III PENUTUP................................................................................................................ 7
3.1 Kesimpulan............................................................................................................. 7
3.2 Saran....................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman, masalah-masalah yang terjadi saat ini sangatlah
kompleks. Sebuah Negara tidak akan pernah bisa lepas dari berbagai macam masalah
yang pastinya berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih pada negara-negara yang
memiliki jumlah penduduk yang tinggi seperti Indonesia. Masalah perekonomian sudah
tidak lazim di Indonesia salah satu contohnya adalah masalah ekonomi yaitu inflasi dan
deflasi. Masalah tersebut mewujudkan beberapa efek buruk yang bersifat ekonomi,
politik dan sosial dan itu sangat membutuhkan solusi yang tepat untuk menyelesaikan
masalah tersebut agar tidak menghambat langkah Negara Indonesia untuk menjadi
Negara yang lebih maju.
Masalah ekonomi seperti inflasi dan deflasi pernah terjadi hampir disetiap negara. Hal
ini memungkinkan timbulnya beberapa kesulitan bagi para pengambil kebijakan makro
ekonomi mengingat inflasi dan deflasi ini adalah masalah yang cukup penting dan
menimbulkan dampak yang buruk jika hal ini terjadi dalam jangka waktu yang lama.
Pada saat terjadi inflasi, daya beli uang pun menurun. Deflasi merupakan kebalikan
dari inflasi. Deflasi berarti penurunan harga barang dan jasa secara umum. Hal ini dapat
menyebabkan kelesuan dalam dunia ekonomi. Sedangkan Indeks Harga Konsumen
(IHK) adalah indeks yang memberikan informasi mengenai perkembangan rata-rata
perubahan harga sekelompok tetap barang atau jasa yang pada umumnya dikonsumsi
oleh rumah tangga dalam suatu kurun waktu tertentu. Perubahan IHK dari waktu ke
waktu menggambarkan tingkat kenaikan (inflasi) atau tingkat penurunan (deflasi) harga
barang atau jasa kebutuhan rumah tangga sehari-hari.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, kami merumuskan beberapa masalah, diantaranya
adalah sebagai berikut :
1. Apa itu inflasi dan deflasi ?
2. Apa saja jenis inflasi dan deflasi ?
3. Apa saja faktor serta dampak dari inflasi dan deflasi ?
4. Bagaimana cara menghitung gap inflasi dan deflasi ?
1.3. Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, kami dapat mengambil tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa itu inflasi dan deflasi
2. Untuk mengetahui jenis-jenis inflasi dan deflasi
3. Untuk mengetahui faktor serta dampak dari inflasi dan deflasi
4. Untuk mengetahui cara menghitung gap inflasi dan deflasi
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan ini yaitu sebagai berikut :
1. Penulis, sebagai media menambah ilmu pengetahuan dan wawasan
2. Pembaca, sebagai media informasi lebih dalam tentang ekonomi makro
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Inflasi
A. Definisi Inflasi
Inflasi adalah suatu kondisi dimana terjadi peningkatan harga-harga barang dan jasa
secara umum dan terus menerus. Dengan demikian, ketika hanya ada satu atau dua
barang saja yang mengalami peningkatan harga (misalnya harga cabai yang naik luar
biasa), hal ini tidak dapat disebut sebagai inflasi, kecuali jika kenaikan ini berdampak
meluas pada kenaikan harga barang-barang lain.

B. Jenis-Jenis Inflasi
 Jenis inflasi berdasarkan tingkat keparahannya :
a. Inflasi rendah, yaitu jenis inflasi yang jumlahnya kurang dari 10% per
tahun. Tahun ini, Bank Indonesia menargetkan pencapaian inflasi
Indonesia berada pada kisaran 4% (+/- 1%) sehingga dapat dikategorikan
sebagai inflasi rendah.
b. Inflasi menengah, yaitu jenis yang besarnya berkisar antara 10-30% per
tahunnya.
c. Inflasi berat, yaitu jenis yang besarnya berkisar 30-100% per tahunnya
d. Inflasi sangat berat (Hyperinflation), yaitu kondisi dimana besarnya inflasi
per tahun berada di atas angka 100%. Indonesia pernah mengalami hal ini
pada masa Orde Lama, dimana besarnya inflasi per tahun bisa mencapai
kisaran 600% per tahun.
 Jenis inflasi berdasarkan sumbernya :
a. Domestic inflation
Inflasi yang bersumber dari dalam negeri, misalnya terjadi karena jumlah uang di
masyarakat lebih banyak daripada yang dibutuhkan. Inflasi jenis ini juga dapat
terjadi ketika jumlah barang/ jasa tertentu berkurang sedangkan permintaan tetap
sehingga harga-harga naik.
b. Imported inflation
Inflasi yang bersumber dari luar negeri, misalnya timbul karena adanya kenaikan
harga di luar negeri yang terjadi pada negara yang melakukan perdagangan
bebas. Contoh, Indonesia melakukan impor barang modal dari negara lain.
Ternyata harga barang-barang modal di negara tersebut naik, kenaikan harga
tersebut berdampak bagi Indonesia sehingga mengakibatkan inflasi.
 Jenis inflasi berdasarkan faktor penyebabnya :
a. Demand pull inflation
Demand pull inflation terjadi ketika permintaan masyarakat terhadap barang dan
jasa relatif lebih tinggi dibandingkan kemampuan pasar untuk menyediakan
kebutuhan tersebut pada waktu itu. Sebagai contoh, menjelang hari raya,

2
biasanya harga barang-barang kebutuhan pokok, makanan ringan dan pakaian
mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan kebutuhan masyarakat yang relatif
meningkat dibandingkan biasanya.

b. Cost push inflation


Cost push inflation terjadi ketika adanya kenaikan harga pada barang-barang
mentah yang diperlukan untuk memproduksi barang dan jasa, sehingga harga
barang dan jasa mengalami penyesuaian dengan adanya kenaikan harga. Cost
push inflation dapat disebabkan oleh adanya depresiasi nilai tukar, inflasi di
negara pengekspor barang mentah, dan dapat pula terjadi karena adanya bencana
alam dan terganggunya sistem distribusi.

c. Bottle neck inflation


Inflasi ini diartikan sebagai inflasi campuran yang disebabkan oleh faktor
penawaran atau faktor permintaan.

C. Faktor-Faktor Penyebab Inflasi


 Meningkatnya jumlah permintaan atau demand pada suatu jenis barang tertentu.
Saat permintaan naik, namun stok atau suplai terbatas, pasti akan terjadi lonjakan
harga
 Biaya produksi sebuah barang atau jasa mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan
karena terjadi peningkatan harga bahan baku maupun upah pekerja. Dari situlah,
produsen akan mengambil tindakan mengerek harga jual barang atau jasa.
 Saat jumlah uang yang beredar di masyarakat cukup tinggi. Ketika jumlah uang
yang ada di masyarakat meningkat hingga dua kali lipat, harga barang pun akan
mengalami peningkatan yang setara. Hal ini disebabkan karena kenaikan daya
beli masyarakat, tetapi stok barang tetap statis.

D. Dampak Adanya Inflasi


 Dampak positif :
a. Peredaran atau perputaran barang akan lebih cepat.
b. Produksi berabgai barang akan bertambah, sebab keuntungan pengusaha
juga bertambah.
c. Kesempatan kerja bertambah, sebab adanya tambahan investasi.
d. Apabila inflasi ringan, bisa meningkatkan pendapatan nasional serta
membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan juga mengadakan
investasi.
e. Masyarakat semakin selektif dalam membelanjakan uang mereka,sehingga
konsumtifisme dapat ditekan.
 Dampak negatif :
a. Harga barang dan jasa akan naik.
b. Nilai serta kepercayaan kepada mata uang akan berkurang.
3
c. Menyebabkan munculnya tindakan spekulasi.
d. Banyaknya proyek pembangunan yang macet atau terlantar.
e. Kesadaran untuk menabung akan menurun.

E. Cara Menghitung Gap Inflasi


Gap inflasi terjadi jika Investasi nyata lebih besar daripada Full Employment
(FE) Saving, atau merupakan besarnya perbedaan antara jumlah Investasi yang terjadi
dengan besarnya Saving pada tingkat FE (I>S).
Contoh soal :
Diketahui : Fungsi Konsumsi (C) = 0,75 Y + 20 milyar
Investasi (I) per tahun = 40 m.
Soal : Hitung IG jika kapasitas produksi nasional sebesar 200 milyar/tahun.
Jawab :
Besarnya full employment saving
S=Y–C
= 200 – (0,75Y + 20)
= 200 – ((0,75 x 200) + 20)
= 200 – 170
= 30 M/tahun

Besarnya gap inflasi


GI = I – S
= 40 30
=10 M/tahun

2.2. Deflasi
A. Definisi Deflasi
Secara umum pengertian deflasi adalah penurunan harga barang yang terjadi
pada periode tertentu dan berlaku untuk waktu yang lama. Jika dilihat dari pengertian
ini maka deflasi merupakan kebalikan dari inflasi. Inflasi adalah kenaikan harga
sedangkan deflasi adalah penurunan harga.
Jika deflasi terjadi, tidak hanya harga menurun tetapi juga peristiwa terkait
finansial lainnya juga ikut menurun. Seperti gaji karyawan, biaya produksi dan daya
beli masyarakat.
Jika deflasi terjadi, produsen dan konsumen sulit mendapatkan keuntungan
kecuali harus menurunkan harga produknya. Karena sekalipun harga barang murah,
ratio keuangan masyarakat juga rendah. Sehingga barang tersebut tidak akan
terbelikan.

B. Jenis-Jenis Deflasi
 Deflasi Strategis
4
Merupakan deflasi yang timbul akibat dari ditetapkannya kebijakan terkait
pengendalian gejala konsumsi yang berlebihan dalam rangka menekan kenaikan
harga di pasar.
 Deflasi Sirkulasi
Deflasi ini muncul pada masa transisi dari ekonomi yang stabil menuju
kemrosotan ekonomi. Kondisi ini timbul karena adanya ketidakseimbangan
antara konsumsi dan daya produksi. Keadaan tersebut akan menyebabkan
penurunan harga di pasaran pada resesi ekonomi dimana diawali dengan
berkurangnya kebutuhan masyarakat pada barang ekonomis secara besar-besaran.

C. Faktor-Faktor Penyebab Deflasi


Deflasi dapat disebabkan oleh banyak faktor:
 Perubahan struktural di pasar modal
Ketika perusahaan berbeda yang menjual barang atau jasa serupa bersaing, ada
kecenderungan untuk menurunkan harga agar memiliki keunggulan dalam
persaingan.
 Peningkatan produktivitas
Inovasi dan teknologi memungkinkan peningkatan efisiensi produksi yang
mengarah pada harga barang dan jasa yang lebih rendah. Beberapa inovasi
memengaruhi produktivitas industri tertentu dan berdampak pada seluruh
perekonomian.
 Penurunan pasokan mata uang
Penurunan pasokan mata uang akan menurunkan harga barang dan jasa agar
terjangkau oleh masyarakat.

D. Dampak Adanya Deflasi


Deflasi memiliki beberapa pengaruh bagi aktivitas perekonomian masyarakat, yaitu:
 Berkurangnya jumlah uang beredar. Hal ini dikarenakan pendapatan setiap
perusahaan atau individu sebagai penjual atau produsen yang menurun, apalagi
dalam waktu yang cukup lama.
 Aktivitas ekonomi yang terhambat. Kegiatan jual-beli juga bisa terhambat
sehingga mempengaruhi kestabilan ekonomi di suatu negara.
 Efek domino dari Lesunya aktivitas ekonomi. Timbulnya efek berkelanjutan
seperti menurunnya nilai dan investasi saham, menurunnya nilai property, dan
bahkan bisa terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) serentak di dalam suatu
perusahaan.

E. Cara Menghitung GAP Deflasi


Gap deflasi terjadi jika investasi nyata lebih kecil daripada Full Employment (FE)
Saving, , atau merupakan besarnya perbedaan antara jumlah Investasi yang terjadi
dengan besarnya Saving pada tingkat FE (I<S).

Contoh soal :

Diketahui : Fungsi C = 0,75 Y + 20 milyar


I per tahun = 40 m.
Soal : Hitung DG kalau kapasitas produksi nasional sebesar 280 m/tahun.
5
Jawab :
Besarnya full employment saving
S=Y–C
= 280 – (0,75Y + 20)
= 280 – ((0,75 x 280) + 20)
= 280 – 230
= 50 M/tahun

Besarnya gap deflasi


GD = S – I
= 50 – 40
= 10 M/tahun

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-
menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh
berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas
di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat
adanya ketidaklancaran distribusi barang.

Apabila harga suatu barang mengalami penurunan, maka daya beli masyarakat dan
permintaan masyarakat akan barang tersebut menjadi naik. Sebaliknya jika harga suatu
barang mengalami kenaikan, maka daya beli masyarakat akan mengalami penurunan.
Sebagaimana yang tercantum dalam hukum permintaan. Berbanding terbalik dengan
penawaran, jika harga suatu barang sedang mengalami penurunan, maka penawaran
barang tersebut akan menurun pula, tetapi jika harga barang tersebut sedang mengalami
kenaikan, maka penawaran akan barang tersebut juga akan meningkat. Sesuai dengan
hukum penawaran.

Terjadinya inflasi tergantung pada sejumlah faktor yang mempengaruhi naik turunnya
tingkat harga, juga tergantung pada kebutuhan masyarakat akan barang tersebut. Untuk
mengeliminasi deflasi ini sejumlah saran sudah diberikan. Selain meneruskan kebijakan
suku bunga yang teramat rendah (suku bunga pasar uang tiga bulanan kini hanya 0,02
persen), Jepang juga disarankan melakukan pemotongan pajak (tax cuts) untuk
merangsang konsumen belanja lebih banyak. Intinya, baik sisi moneter maupun fiskal
harus sama-sama ekspansif, supaya deflasi dapat segera distop.

3.2 Saran

Pemerintah Indonesia harus segera mengambil suatu tindakan yang bijak, lebih
memperhatikan masyarakat dan harus melindungi masyarakat dari inflasi. Karena inflasi
dapat menurunkan daya beli masyarakat dan juga sangat menyengsarakan masyarakat
miskin. Dengan terus menaiknya inflasi kesejahteraan masyarakat Indonesia pun kian
berkurang.
Namun tidak hanya pemerintah yang berusaha untuk mengatasi masalah inflasi ini
tapi masyarakat juga harus mendukung pemerintah dengan ikut serta dalam penghematan
pemakaian bahan bakar minyak dengan melakukan efisiensi energi pada sektor
transportasi.

7
DAFTAR PUSTAKA

Tiyas.2019. Inflasi

https://www.yuksinau.id/inflasi/ Diakses pada 11 Februari 2020 16.21

Ariyanti, Fiki.2019. Inflasi: Pengertian, Penyebab, Rumus Menghitung, dan Dampaknya ke


Ekonomi RI
https://www.cermati.com/artikel/inflasi-pengertian-penyebab-rumus-menghitung-dan-
dampaknya-ke-ekonomi-ri Diakses pada 11 Februari 2020 16.37

Sudrajat, Usep. 2019 Inflationary Gap (IG) dan Deflationary Gap (DG)
http://elearning.stieindragiri.ac.id/upload/f7a01e5fbedaca87255fceb8f2468d98-
82ccc3d80da628710236ee33242db4f8.docx Diakses pada 15 Februari 2020 19.15

Sugi.2019. Deflasi, efek deflasi, inflasi, pengertian deflasi, pengertian inflasi, penyebab
deflasi, penyebab inflasi, sisi positif inflasi

https://accurate.id/ekonomi-keuangan/mengenal-pengertian-dan-perbedaan-inflasi-dan-
deflasi-lebih-jauh/ Diakses pada 15 Februari 2020 14.30
Pinterpandai.2017. Pengertian Deflasi Contoh, Jenis, Penyebab, Pengaruh, Cara Mengatasi

https://www.pinterpandai.com/deflasi/ Diakses pada 15 Februari 2020 15.40

Claudia, EstellA.2019. Perbedaan Beserta Jenis dan Pengaruh Inflasi dan Deflasi

https://jojonomic.com/blog/inflasi-dan-deflasi/ Diakses pada 14 Februari 2020 13.25

Anda mungkin juga menyukai