Jadi, dalam Islam tidak diperbolehkan untuk melakukan operasi plastik apabila
tidak mengalami urgensi dan secara medis tidak membutuhkan hal tersebut. Dan
untuk para kaum hawa, dosa wanita yang paling dibenci oleh Allah salah satunya
adalah merubah fisik. Allah SWT. membenci hambanya yang merubah fisiknya,
karena hal tersebut merupakan wujud dari rasa tidak bersyukur atas pemberian-Nya.
Wanita cantik menurut Islam bukanlah berdasarkan rupa dan penampilannya,
namun berdasarkan pada akhlak, ketakwaan dan keimanannya kepada Allah SWT.
4. Syarat keempat: pakaian ini tidak tipis dan tidak dapat dilihat bentuknya. Pakaian
muslimah juga harus dibalik dan tidak ketat bentuknya seperti lekuk tubuh.
Dalam sebuah hadits shohih, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
" Dua golongan dari penduduk yang belum pernah saya temui, yaitu: Tempat
kaum yang memiliki cambuk, seekor sapi untuk manusia dan wanita, tapi
berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring, wanita
seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, meskipun
baunya tercium selama perjalanan ini dan ini. " (HR.Muslim)
5. Syarat kelima : tidak berhak memakai wewangian atau parfum. Dari Abu Musa Al
Asy'ary bahwanya katanya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
6. Syarat keenam: tidak boleh melepaskan pakaian pria atau wanita non muslim.
Sungguh meremukkan hati kita, bagaimana kaum wanita masa kini
berbondong-bondong merampas sekian banyak jenis pakaian pria. Hampir tidak
ada jenis pakaian pria satu pun kecuali wanita bebas-bebas saja memakainya,
sehingga membuat siapa pun bisa lagi, mana yang pria dan wanita yang
memakai celana panjang.
7. Syarat ketujuh : bukan pakaian untuk mencari kebenaran atau popularitas (baca:
pakaian syuhroh). Dari Abdullah bin 'Umar, Rasulullah shallallahu' alaihi wa
sallam bersabda,
Pakaian syuhroh di sini bisa bentuknya adalah pakaian yang paling
mewah atau pakaian yang paling kere atau kumuh jadi terlihat sebagai orang
yang zuhud. Terkadang maksud pakaian syuhroh adalah pakaian yang berbeda
dengan pakaian yang biasa dipakai di negara tersebut dan tidak digunakan di
zaman itu. Semua pakaian syuhroh seperti ini terlarang.
8. Syarat kedelapan : pakaian tersebut terbebas dari salib. Dari Diqroh Ummu
Abdirrahman bin Udzainah, dia berkata,
“Dulu kami pernah berthowaf di Ka'bah bersama Ummul Mukminin
(Aisyah), lalu beliau melihat wanita yang mengenakan burdah yang mengandung
salib. Lantas Ummul Mukminin mengatakan, “ Lepaskanlah salib itu.
Lepaskanlah salib tersebut. Sungguh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
kompilasi melihat semacam itu, ia menghilangkannya . ” (HR. Ahmad. Syaikh
Syu'aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan ). Ibnu Muflih dalam Al
Adabusy Syar'iyyah mengatakan, “Salib di pakaian dan lainnya adalah sesuatu
yang terlarang. Ibnu Hamdan memaksudkan bahwa hukumnya haram. ”
9. Syarat kesembilan : pakaian tersebut berasal dari bahan yang suci dan halal.
10. Syarat kesepuluh : pakaian tersebut bukan pakaian kesombongan.
11. Syarat kesebelas : pakaian tersebut bukan pakaian pemborosan.
12. Syarat keduabelas : Bukan pakaian yang mencocoki pakaian ahlu bid'ah. Seperti
memakai pakaian hitam kompilasi mendapat musibah diminta yang dilakukan
oleh Syi'ah Rofidhoh pada wanita mereka kompilasi sesuai di bulan Muharram.
Syaikh Ibnu Utsaimin mengatakan bahwa pengharusan seperti ini adalah syi'ar
batil yang tidak ada landasannya.
Jadi, Menurut kelompok kami, cara berjilbab yang masih memperlihatkan aurat
dada, atau jilboobs merupakan hal yang sama sekali tidak boleh dan bahkan
diharamkan oleh MUI pada tahun 2014 lalu. Cara berpakaian yang seperti itu benar-
benar tidak menunjukkan identitas diri sebagai seorang Muslimah karena tidak
masuk ke 1 pun kriteria berpakaian syar'i menurut syariat Islam. Hal ini sama saja
dengan memperlihatkan aurat tubuhnya karena masih terlihat secara detail lekuk
tubuhnya. Menurut kami, sebaiknya kita semua menghindari efek modernisasi yang
dapat berdampak buruk terlebih mengenai agama, sudah seharusnya kita memiliki
pendirian dan iman yang kuat sehingga tidak terjerumus efek negatif dari
modernisasi dan tetap meneguhkan keimanan dan ketaqwaan kita dalam beragama
Islam