Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Masalah Kebijakan Fiskal dan Moneter

Disusun oleh:

Nama : Yermia Ariane Walangitan

Mata Kuliah : Pengantar Ek.Makro

Semester : 1

Dosen :

Drs. Rudyard Rundubelo, MSi

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) EL'FATAH MANADO

jln. DR.Sam Ratulangi No. 41 Manado - Kota Manado - Prov. Sulawesi Utara -
Indonesia - TLP.082192488813 - email.kandourondonuwu@gmail.com
Kata Pengantar

Pertama-tama saya panjatkan puja dan puji syukur kepada Tuhan Yesus.Karena
tanpa lindungan dan pernyataannya, saya tidak dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik dan selesai tepat waktu.Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada
Bpk Drs.Rudyard Rundubelo, MSi selaku dosen Ekonomi Makro yang
membimbing saya dalam pengerjaan tugas makalah ini.Saya juga mengucapkan
terima kasih kepada teman-teman saya yang selalu setia membantu dalam hal
mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah ini. Dalam makalah ini
sayamenjelaskan tentang “KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER “.Mungkin dalam
pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum saya ketahui,maka dari
itu saya mohon saran dan keritik dari teman-teman maupun dosen.
Demi tercapainya makalah yang sempurna.

Manado, 1 November 2022

Yermia A Walangitan

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................... i

DAFTAR ISI............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... 1

Latar Belakang....................................................................................................... 1

Rumusan Masalah................................................................................................. 2

Tujuan..................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................ 3

Pengertian Kebijakan Fiskal................................................................................... 3

Jenis Kebijakan Fiskal............................................................................... 4

Tujuan Kebijakan Fiskal............................................................................. 5

Pengertian Monoter Jenis dan Tujuannya.............................................................. 6

Pengertian kebijakan Monoter.................................................................. 7

Istrumen kebijakan Monoter..................................................................... 8

Tujuan Kebijakan Monoter........................................................................ 9

Dampak Kebijakan fiskal dan moneter Pada Perekonomian.................................. 9

Dampak Kebijakan Fiskal Terhadap Perekonomian................................ 9

Dampak Kebijakan Monoter Terhadap Perekonomian............................ 10

BAB III KESIMPULAN DAN PENUTUP..................................................................... 11

Kesimpulan................................................................................................................. 12

Saran........................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Perkembangan ekonomi akhir-akhir ini menghidupkan kembali debat tentang


efektivitas kebijakan pemerintah yang membawa kepada pertumbuhan "seimbang”.
Terdapat perbedaan interpretasi tentang bagaimana kebijakan makroekonomi
pemerintah dapat menstabilkan output berdasarkan adanya fenomena ekonomi.
Mengacu pada teori siklusbisnis, kebijakan fiskal dan moneter akan memperluas
inefisiensi.Berbeda dengan teoriKeynes, pengeluaran pemerintah adalah
komponen permintaan agregat yang mempengaruhioutput tapi kebijakan moneter
menyebabkan meluasnya ketidak efektifan, sementara itu teorimoneteris
menyatakan bahwa kebijakan moneter dapat mempengaruhi output namun
sebaliknya kebijakan fiskal tidak efektif.Kebijakan yang memilik peran penting
dalam pemerintahan untuk menstimulasi keadaan ekonomi adalah kebijakan
moneter dan fiskal.Kebijakan fiskal merupakan salah satu kebijakan dalam
mengatur kegiatan ekonomisecara makro, di samping kebijakan fiskal juga
terdapat kebijakan moneter yang merupakanpartner kebijakan fiskal dalam
mengendalikan stabilitas ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Dalam
kondisi perekonomian yang lesu, pengeluarana pemerintah adapat memberi
stimulasi kepada perekonomian untuk bertumbuh melalui kebijakan fiskal yang
ekspansif melalui peningkatan pengeluaran pemerintah atau menurunkan pajak
untuk meningkatkan permintaan agregat di dalam perekonomian menyebabkan
pendapatan naik yang akan mengurangi pengangguran yang ada untuk mencapai
tingkat pendapatan kesempatan kerja penuh (full-employment level of
income).Kebijakan moneter berfokus kepada meningkatkan atau mengurangi
suplai uang demimenstimulasi keadaan ekonoomi, sedangkan kebijakan fiskal
menggunakan anggaran pemerintah dan pajak untuk menstimulasi ekonomi.
Menggunakan teori ekonomi modern,dewasa ini pemerintah, dengan dibantu oleh
ekonom, telah memiliki cara untukmenggunakan kebijakan ekonomi
moneter dan fiskal demi mengurangi lama dan tingkatkeparahan
resesi.Perkembangan ini sangat penting karena memberikan kesempatan kepada
pemerintahuntuk memberikan efek berupa peningkatan kesejahteraan
masyarakatnya di tengah resesi.

1
Kebijakan ekonomi yang benar dapat meningkatkan kesejahteraan negara, begitu
juga sebaliknya.

Kebijakan moneter adalah satu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai


keseimbangan internal dan keseimbangan eksternal demi tercapainya tujuan
ekonomi makro.Stabilisasi ekonomi dapat diukur dengan kesempatan kerja,
kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang. Apabila
kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter
dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi).Pengaruh kebijakan
moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian
ditransfer pada sektor riil. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan prosesnya yang
berkelanjutan merupakan kondisi utama bagi kelangsungan pembangunan
ekonomi suatunegara, hal ini menjadi salah satu tolak ukur dari keberhasilan
ekonomi negara tersebut.

Salah satu kebijakan fiskal yaitu berkaitan dengan pajak. Pajak merupakan
penerimaan negara yang digunakan untuk mengarahkan kehidupan masyarakat
menuju kesejahteraan.

I.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari makalah ini
adalah :

1. Apa yang itu kebijakan fiskal, jenis dan tujuannya?

2. Apa itu kebijakan moneter, jenis dan tujuannya?

3. Dampak dari kebijakan moneter dan fiskal?

I.3 TUJUAN

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari makalah ini
adalah :

1. Untuk mengetahui tentang kebijakan fiskal serta jenis dan tujuannya

2. Untuk mengetahui tentang kebijakan moneter serta jenis dan tujuannya

3. Untuk mengetahui dampak dari kebijakan fiskal dan moneter

2
BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Kebijakan Fiskal

•Pengertian Kebijakan Fiskal

Mengutip buku Kebijakan Fiskal dan Moneter: Teori dan Empirikal (2011)
karya Wayan Sudirman, kebijakan fiskal adalah penyesuaian dalam pendapatan
dan pengeluaran pemerintah untuk mencapai kestabilan ekonomi yang lebih baik
dan laju pembangunan ekonomi yang dikehendaki yang umumnya ditetapkan
dalam rencana pembangunan.

Berdasarkan buku Pengantar Ilmu Ekonomi Makro & Mikro (2000) karya
Nopirin,kebijakan fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka
mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan
mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah.

Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang mengatur belanja dan pajak negara
yang berdampak pada kondisi ekonomi secara makro.Ekonomi makro yang
dimaksud misalnya agregat permintaan pasar, jumlah tenaga kerja dan
pengangguran, pertumbuhan ekonomi, daninflasi. OJK juga mendefinisikan
kebijakan fiskal sebagai kebijakan yang membahas pajak,penerimaan lain, utang-
piutang, dan pengeluaran pemerintah dengan tujuan tertentu sepertimenunjang
kestabilan ekonomi, keseimbangan moneter, peningkatan pembangunan
ekonomi,dan perluasan tenaga kerja.

Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kebijakan fiskal


memilikidua instrumen utama yaitu belanja dan pendapatan negara
dalam hal ini adalah pajak.pemikiran tentang fiskal pertama kali
dikemukakan oleh ahli ekonomi asal Inggris, JohnMaynard Keynes pada akhir
tahun 1800-an. Beliau meyakini bahwa pemerintah berperanterhadap
perkembangan ekonomi suatu negara terutama dalam hal ekspansi dan
kontraksipada siklus bisnis.

3
Keynes juga meyakini bahwa pemerintah mampu memanipulasi pengeluaran
konsumen dan investor agar tidak terjadi kontraksi yang berlebih sehingga
aktivitas ekonomi dapat berjalan stabil.Dampak pemikiran ekonomi Keynes juga
terbukti saat terjadi depresibesar di dunia pada awal tahun 1900-an. Dimana
sebelumnya banyak negara yang memegangprinsip ekonomi Laissez-Faire.
Prinsip tersebut meyakini bahwa pemerintah tidak boleh mengintervensi
kapitalisme dalam ekonomi pasar bebas. Dengan ideologi ekonomi Keynes,pada
saat itu presiden Amerika ke 32 saat itu, Franklin D. Roosevelt berhasil
menumbuhkanekonomi sebesar 10,8% pada tahun 1934.

•Jenis Kebijakan Fiskal

Berdasarkan sudut pandang ekonomi makro, kebijakan fiskal dapat dibedakan


menjadidua, yaitu kebijakan fiskal ekspansif dan kebijakan fiskal kontraktif:

1. Kebijakan Fiskal Ekspansif

Kebijakan fiskal ekspansif merupakan peningkatan belanja pemerintah


dan/ataupenurunan pajak yang dirancang untuk meningkatkan permintaan
agregat dalamperekonomian. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk
meningkatkan produk domestikbruto dan menurunkan angka pengangguran.
Kebijakan fiskal ekspansif adalah suatukebijakan ekonomi dalam rangka
mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadilebih baik dengan jalan
mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah, pada saatmunculnya
kontraksional gap.

2. Kebijakan Fiskal Kontraktif

Kebijakan fiskal kontraktif merupakan pengurangan belanja pemerintah


dan ataupeningkatan pajak yang dirancang untuk menurunkan permintaan
agregat dalamperekonomian. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk
mengontrol inflasi. Kebijakanfiskal kontraktif adalah kebijakan pemerintah
untuk membuat pemasukannya lebihbesardaripada pengeluarannya. Baiknya
politik anggaran surplus dilaksanakan ketikaperekonomian pada kondisi
yang ekspansi yang mulai memanas (overheating) untukmenurunkan
tekanan permintaan.

4
•Tujuan Kebijakan Fiskal

Melalui definisi kebijakan fiskal, sebenarnya sudah bisa diketahui apa tujuan
dibuatnyakebijakan fiskal. Namun, secara komprehensif, kebijakan fiskal bisa
dijabarkan sebagai berikut:

1. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Dengan mengatur pemasukan dan


pendapatan, negara bisa mengontrol peristiwafluktuasi ekonomi yang
berakibat adanya pertumbuhan ekonomi. Misalnya melalui tatakelola anggaran
yang tepat sasaran, meningkatkan daya beli masyarakat dengan insentifpajak,
atau menaikkan pajak pada sektor-sektor tertentu.

2. Meningkatkan Kualitas SDM dan Menekan Angka PengangguranKualitas SDM


dan angka pengangguran tentu memengaruhi pendapatan nasionalsecara
langsung dan bukan hal yang mustahil pertumbuhan ekonomi akan melambat.
Halitu karena dengan adanya pengangguran, maka daya beli masyarakat akan
menurun yangberdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi. Selain itu
kualitas SDM jugamemengaruhi pertumbuhan ekonomi. Kualitas SDM yang baik
menjadi investasi negaraterutama dalam rangka meningkatkan pertumbuhan
ekonomi melalui inovasi danketenagakerjaan.

3. Memastikan Stabilitas HargaTurunnya harga barang mampu memberikan


dampak bagi sektor swasta. Namun,harga yang meningkat juga bisa
menciptakan inflasi. Di sisi lain, inflasi juga bisamemberikan keuntungan
seperti menciptakan lapangan kerja. Namun, inflasi juga bisaberdampak buruk
bagi masyarakat ekonomi rendah karena turunnya daya beli.

4. Meningkatkan Laju InvestasiKetika perekonomian negara baik, maka akan


menjadi peluang bagi negara untukmendatangkan investor. Adanya investor akan
berpengaruh terhadap pemasukan negaradan juga mengurangi pengangguran.

5
•Instrumen Kebijakan Fiskal

Sebenarnya instrumen kebijakan sulit didefinisi karena sifatnya sangat relatif.


Namunsecara umum ada empat instrumen kebijakan fiskal yaitu:

1. PerpajakanInstrumen pajak pada kebijakan fiskal bisa dikatakan paling kuat


keberadaannya ditangan otoritas publik. Hal tersebut karena pajak mampu
memengaruhi ekonomi suatunegara secara makro. Misalnya saja perubahan
perilaku konsumsi masyarakat, daya beli,hingga investasi. Alasan kedua sangat
jelas bahwa pajak merupakan pemasukan utamadari sebuah negara. Hal-hal
yang diperhatikan dalam instrumen pajak adalah ketikapendapatan
pemerintah sedikit, maka besar kemungkinan negara akan menaikkan tarifpajak.
Di sisi lain, ketika pemerintah menaikkan pajak pada kondisi
tertentu,kemungkinan permintaan barang dan jasa atau kemampuan daya beli
masyarakat akanberkurang.

2. PengeluaranPengeluaran pemerintah sangat erat kaitannya dengan upaya


pembangunan negara.Mulai dari pembangunan infrastruktur atau pembangunan
SDM. Pengeluaran negara ininantinya akan berpengaruh langsung terhadap
pertumbuhan ekonomi. Misalnya sajapembangunan lalu lintas transportasi
darat, fasilitas kesehatan, atau pendidikan.

3. Utang PublikUpaya pemerintah untuk meminjam kepada bank dunia atau


pinjaman publik dengancara mengeluarkan surat utang dan obligasi. Hal
itu muncul dari anggapan bahwapemasukan pemerintah tidak cukup untuk
memenuhi pengeluaran.

4. AnggaranSegala rencana pengeluaran dan penerimaan negara untuk


menjalankan programpertumbuhan ekonomi terutama program-program jangka
panjang

6
II.2 Pengertian Kebijakan Moneter,Jenis dan Tujuannya

•Pengertian Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter adalah kebijakan pemerintah untuk memperbaiki keadaan


perekonmian melalui pengaturan jumlah uang beredar. Jumlah uang beredar,
dalamanalisis ekonomi makro,memiliki pengaruh penting terhadap tingkat output
perekonomian, juga terhadap stabilitastanpa disertai kegiatan produksi yang
seimbang, akan ditandai dengan meningkatnya harga-harga pada seluruh barang
dalam perekonomian Kebijakan moneter adalah manipulasi suplai uang dan
tingkat suku bunga untuk menstabilkan atau menstimulasi ekonomi.Dalam
ekonomi modern, kebijakan moneter adalah mekanisme yang ampuh untuk
menangani resesi dan mengurangi pengangguran melebihi kebijakan
fiskal.Kebijakan moneter dijalankan dengan mengganti suplai uang terlebih
dahulu,untuk memanipulasi tingkat suku bunga. Karena tingkat suku bunga
mempengaruhihampir seluruh permintaan barang dan jasa serta investasi, efeknya
akan besar danpervasif dalam menstimulasi ataupun menurunkan aktivitas
perekonomian. Konsep utamakebijakan moneter adalah bahwa tingkat suku bunga
yang lebih rendah akan menyebabkan konsumsi dan investasi yang lebih tinggi,
sehingga meningkatkan tingkat permintaan agregat.Tingkat suku bunga yang
lebih rendah akan menstimulasi ingkat konsumsidengan cara membuat pinjaman
dari bank untuk membayar tempat tinggal dan kendaraan semakin menarik. Selain
itu, tingkat suku bunga yang rendah membuattingkat investasi bisnis lebih tinggi
karena investasi potensial yang akan menghasilkanprofit di masa mendatang akan
semakin bertambah.Contohnya, jika tingkat suku bunga mencapai 10 persen,
maka investor hanyaakan meminjam uang untuk berinvestasi di proyek dengan
tingkat ROI melebihi 10persen.Tetapi, jika tingkat suku bunga hanya 5 persen,
investor dapat berinvestasi kesemua proye yang tingkat ROI-nya melebihi 5 persen,
sehingga lebih banyak proyekyang akan berjalan.Secara umum, jika bank pusat
akan meningkatkan output dalam kebijakan ekonomi moneter, ada 3 langkah yang
akan dilakukan, yaitu: 1. Bank membeli sahamdari pemerintah untuk meningkatkan
suplai uang; 2. Peningkatan suplai uang akanmenyebabkan tingkat suku bunga
menurun; 3. Konsumen dan bisnis akan merespon dengan mengambil pinjaman
lebih banyak dan menggunakan uangnya untuk membeli lebih banyak barang dan
jasa.

7
•Intrumen Kebijakan Moneter

-Kebijakan Operasi Pasar Terbuka

Ini merupakan salah satu kebijakan yang diambil oleh bank sentral untuk
mengurangiatau menambah jumlah uang yang sedang beredar di masyarakat
dengan cara melakukan pembelian atau penjualan Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
atau dengan melakukan pembelian atau penjualan surat berharga yang dijual di
pasar modal.

Pengaturan jumlah uang beredar melalui 2 mekanisme:

1. Kebijakan Moneter Ekspansif (Monetary Expansive Policy): suatu

kebijakan dalamrangka menambah jumlah uang yang beredar

2. Kebijakan Moneter Kontraktif (Monetary Contractive Policy): suatu

kebijakan dalamrangka mengurangi jumlah uang yang beredar. Disebut

juga dengan kebijakan uangketat (tight money policy)

-Kebijakan Diskonto

Diskonto adalah pemerintah mengurangi atau menambah jumlah uang beredar


dengancara mengubah diskonto bank umum. Jika bank sentral memperhitungkan
jumlah uangberedar telah melebihi kebutuhan (gejala inflasi), bank sentral
mengeluarkan keputusanuntuk menaikkan suku bunga.

-Kebijakan Cadangan Kas

Bank sentral dapat membuat peraturan untuk menaikkan atau menurunkan


cadangankas (cash ratio). Bank umum, menerima uang dari nasabah dalam
bentuk giro, tabungan,deposito, sertifikat deposito, dan jenis tabungan lainnya.

-Penyesuaian tingkat suku bunga

Bank sentral dapat mempengaruhi suku bunga dengan mengubah tingkat


diskonto.Tingkat diskonto (tarif dasar) adalah suku bunga yang
dikenakan oleh bank sentralkepada bank untuk pinjaman jangka pendek.
Sebagai contoh, jika bank sentral

8
meningkatkan tingkat diskonto, biaya pinjaman untuk bank meningkat. Selanjutnya,
bankakan meningkatkan suku bunga yang mereka tetapkan kepada pelanggan
mereka. Dengandemikian, biaya pinjaman dalam perekonomian akan meningkat,
dan jumlah uang beredarakan berkurang.

•Tujuan Kebijakan Moneter

Tujuannya adalah untuk mensejahterahkan rakyat dengan cara


menaikanperekonomian Indonesia, meminimalisirkan pengangguran serta
mengatur mata uangdalam satu negara. Tetapi tidak selalu terpaku dengan satu
tujuan karena tujuan kebijakanmoneter tidak statis, namun bersifat dinamis karena
selalu disesuaikan dengan kebutuhanperekonomian suatu negara.

1. Inflasi

Kebijakan moneter dapat menargetkan tingkat inflasi. Tingkat inflasi yang


rendahdianggap sehat bagi perekonomian sebuah negara. Namun, jika
inflasi sudah sangattinggi, kebijakan moneter diharapkan dapat mengatasi
masalah ini.

2. Nilai tukar mata uang

Dengan menggunakan otoritas fiskal, bank sentral dapat mengatur nilai tukar
antaramata uang domestik dan asing. Dalam kasus sepertiitu, mata uang
negara tersebut menjadi lebih murah dibandingkan dengan mata uangnegara
lain.

3. Memperbaiki neraca perdagangan kerja masyarakat

Meningkatkan ekspor dan mengurangi impor dari luar negeri yang masuk ke
dalamnegeri atau sebaliknya. Dengan cara ini maka persaingan produk
dalam negeri akanbersaing dan pastinya akan mempunyai kualitas sehingga
dapat di ekspor ke luar negeri.

II.3 Dampak Kebijakan Fiskal dan Moneter Pada Perekonomian

Kebijakan fiskal dan moneter punya dampak pada perekonomian suatu negara,
yakni:

1. Dampak Kebijakan Fiskal Terhadap Perekonomian

9
Kebijakan menaikkan dan menurunkan pajak yang dilakukan pemerintah sangat
berpengaruh terhadap perekonomian negara.Kebijakan menaikkan dan
menurunkan pajak yang dilakukan pemerintah sangat berpengaruh terhadap
perekonomian negara.Saat terjadi inflasi, pemerintah akan menaikkan tarif pajak.
Dengan naiknya tarif tersebut otomatis jumlah investasi akanmenurun. Sementara
saat ekonomi memburuk, tarif pajak akan diturunkan sehingga pertumbuhan
inflasi bisa tumbuh cepat. Akibatnya pertumbuhan ekonomi semakinmembaik, dan
negara memperoleh penerimaan yang besar.

2. Dampak Kebijakan Moneter Terhadap PerekonomianSalah satu bentuk


instrumen kebijakan moneter adalah berkaitan dengan sukubunga. Apabila
bank sentral menaikkan suku bunga, maka banyak para penanammodal
serta pelaku pasar yang tertarik untuk meningkatkan produksi mereka
denganmenanam investasi.Tingkat pengangguran bisa menurun seiring
dengan banyaknya lowongan yang terbuka. Kondisi ini tentu berdampak baikpada
pertumbuhan ekonomi negara serta masyarakat, sehingga tujuan
pembuatankebijakan terlaksana dengan baik.

Model IS – LM : kenijakan moneter mempengaruhi Y dengan mengubah tingkat r


BAB 9 :JK pendek , harga kaku,ekspansi jumlah uang beredar meningkat Y.tapi
tidak di bahs kalumendorong pengeluaran yang lebih besar- disebut mekanisme
trasmisi monenerModel IS ML : kenaikan jumlah uanga beredar-menurun suku
bungan-mendorong investasi –meperbesar permintan barang / jasa

10
BAB III

KESIMPULAN DAN PENUTUP

III.1 KESIMPULAN

Berdasarkan buku Pengantar Ilmu Ekonomi Makro & Mikro karya Nopirin,
kebijakanfiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan
kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah
penerimaan dan pengeluaran pemerintah.Kebijakan fiskal merupakan kebijakan
pemerintah dalam mengatur setiap pendapatan dan pengeluaran negara yang
digunakan untuk menjaga stabilitas ekonomi dalamrangka mendorong
pertumbuhan ekonomi . Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang mengaturbelanja
dan pajak negara yang berdampak pada kondisi ekonomi secara makro.

Otoritas Jasa Keuangan juga mendefinisikan kebijakan fiskal sebagai kebijakan


yangmembahas pajak, penerimaan lain, utang-piutang, dan pengeluaran
pemerintah dengan tujuantertentu seperti menunjang kestabilan ekonomi,
keseimbangan moneter, peningkatan pembangunan ekonomi, dan perluasan
tenaga kerja. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
kebijakan fiskal memiliki dua instrumen utama yaitu belanja dan pendapatan
negara dalam hal ini adalah pajak.

Melalui definisi kebijakan fiskal, sebenarnya sudah bisa diketahui apa


tujuandibuatnya kebijakan fiskal. Dengan mengatur pemasukan dan pendapatan,
negara bisa mengontrol peristiwa fluktuasi ekonomi yang berakibat hanya
pertumbuhan ekonomi. Misalnya melalui tata kelola anggaran yang tepat sasaran,
meningkatkan daya belimasyarakat dengan insentif pajak, atau menaikkan pajak
pada sektor-sektor tertentu. Kualitas SDM dan angka pengangguran tentu
memengaruhi pendapatan nasional secara langsung danbukan hal yang mustahil
pertumbuhan ekonomi akan melambat.

Hal itu karena dengan adanya pengangguran, maka daya beli masyarakat akan
menurun yang berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi. Kualitas SDM
yang baik

11
menjadi investasi negara terutama dalam rangka meningkatkan
pertumbuhan ekonomimelalui inovasi dan ketenagakerjaan. Namun, harga yang
meningkat juga bisa menciptakaninflasi. Sebenarnya instrumen kebijakan sulit
didefinisi karena sifatnya sangat relatif.

Namun secara umum ada empat instrumen kebijakan fiskal yaitu. Instrumen
pajakpada kebijakan fiskal bisa dikatakan paling kuat keberadaannya di
tangan otoritaspublik. Hal-hal yang diperhatikan dalam instrumen pajak
adalah ketika pendapatanpemerintah sedikit, maka besar kemungkinan negara
akan menaikkan tarif pajak.

Kebijakan moneter adalah kebijakan pemerintah untuk memperbaiki


keadaanperekonmian melalui pengaturan jumlah uang beredar. Kebijakan moneter
adalah manipulasisuplai uang dan tingkat suku bunga untuk menstabilkan atau
menstimulasi ekonomi. Dalamekonomi modern, kebijakan moneter adalah
mekanisme yang ampuh untuk menangani resesidan mengurangi pengangguran
melebihi kebijakan fiskal. Kebijakan moneter dijalankandengan mengganti
suplai uang terlebih dahulu, untuk memanipulasi tingkat suku bunga.

Konsep utama kebijakan moneter adalah bahwa tingkat suku bunga yang lebih
rendahakan menyebabkan konsumsi dan investasi yang lebih tinggi, sehingga
meningkatkan tingkatpermintaan agregat. Tetapi, jika tingkat suku bunga hanya 5
persen, investordapat berinvestasi ke semua proye yang tingkat ROI-nya melebihi 5
persen, sehingga lebihbanyak proyek yang akan berjalan.

Kebijakan Moneter Ini merupakan salah satu kebijakan yang diambil


oleh banksentral untuk mengurangi atau menambah jumlah uang yang sedang
beredar di masyarakatdengan cara melakukan pembelian atau penjualan
Sertifikat Bank Indonesia atau denganmelakukan pembelian atau penjualan
surat berharga yang dijual di pasar modal.

Disebut juga dengan kebijakan uang ketat b. Diskonto adalah pemerintah


mengurangiatau menambah jumlah uang beredar dengan cara mengubah
diskonto bank umum. Denganmenaikkan suku bunga akan merangsang keinginan
orang untuk menabung. Ada persentasetertentu dari uang yang disetorkan
nasabah dan tidak boleh dipinjamkan.

12
Bank sentral dapat mempengaruhi suku bunga dengan mengubah
tingkatdiskonto. Tingkat diskonto adalah suku bunga yang dikenakan oleh bank
sentral kepada bankuntuk pinjaman jangka pendek. Selanjutnya, bank akan
meningkatkan suku bunga yangmereka tetapkan kepada pelanggan
mereka. Dengan demikian, biaya pinjaman dalamperekonomian akan
meningkat, dan jumlah uang beredar akan berkurang. Tetapi tidak selaluterpaku
dengan satu tujuan karena tujuan kebijakan moneter tidak statis, namun
bersifatdinamis karena selalu disesuaikan dengan kebutuhan perekonomian suatu
negara. Kebijakanmoneter dapat menargetkan tingkat inflasi. Tingkat inflasi yang
rendah dianggap sehat bagiperekonomian sebuah negara. Namun, jika inflasi
sudah sangat tinggi, kebijakan moneterdiharapkan dapat mengatasi masalah
ini. Meningkatkan ekspor dan mengurangi impor dariluar negeri yang masuk ke
dalam negeri atau sebaliknya.

III.2 SARAN

Dengan adanya makalah ini, diharapkan pembaca dapat memahami definisi


tentangkebijakan fiskal dan moneter serta dapat mengetahui jenis dan tujuan
terjadinya diantarakebijakan tersebut. Dan dampak yan g terjadi pada kebijakan
tersebut. Penulis menyadarimakalah ini banyak sekali memiliki kekurangan yang
jauh dari kata sempurna. Oleh karenaitu, penulis sangat mengharapkan kritik serta
saran yang mengenai pembahasan makalah diatas agar penulis terus berusaha
memperbaiki makalah dengan mengacu kepada sumber yangbisa dipertanggung
jawabkan nantinya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Antonioni, P., & Flynn, S. M. (2017). Kebijakan Ekonomi Moneter dan Fiskal.
SekolahTinggi Ilmu Ekonomi - Solusi Bisnis Indonesia.Dua, A. (2021, May 4).
https://www.rusdionoconsulting.com/. Diambil kembali dariKebijakan Fiskal:
Pengertian, Tujuan, dan Contohnya.Kompas. (2021, Juni 15).
https://money.kompas.com/. Diambil kembali dari Apa PerbedaanKebijakan Fiskal
dan Moneter?Money+, T. (2021, May 6). https://blog.amartha.com. Diambil
kembali dari Beda KebijakanFiskal dan Moneter.OBCP NISP, R. (2021, Agustus
12). https://www.ocbcnisp.com. Diambil kembali dariKebijakan Fiskal:
Pengertian, Tujuan, Instrumen, & Contohnya.Sukirno, S. (t.thn.). Pengantar
Ekonomi. Sadono Sukirno

14

Anda mungkin juga menyukai