PEMBAHASAN
MAKROPRUDENSIAL
Kebijakan makroprudensial adalah sebuah kebijakan yang bertujuan untuk membatasi risiko dan
biaya dari krisis sistemik. Terdapat 3 (tiga) kalimat kunci untuk menggambarkan kebijakan
makroprudensial yaitu
Risiko sistemik didefinisikan sebagai risiko yang dapat mengakibatkan hilangnya kepercayaan
publik dan peningkatan ketidakpastian dalam sistem keuangan sehingga sistem keuangan tidak
dapat berfungsi dengan baik dan mengganggu jalannya perekonomian. Risiko sistemik dapat
terjadi secara tiba-tiba dan tak terduga, atau terjadi secara perlahan-lahan tanpa disadari atau
dideteksi oleh berbagai pihak sehingga kebijakan yang tepat dapat terlambat diterapkan. Efek
negatif risiko sistemik pada perekonomian dapat dilihat dari peningkatan jumlah gangguan pada
sistem pembayaran, aliran kredit, dan penurunan nilai aset.
Figur 2.5 menunjukkan bagaimana struktur dari kebijakan moneter dan kebijakan regulasi
(makro dan mikro-prudensial), dimana:
Stabilitas harga dan stabilitas keuangan saling menguntungkan dan menegakkan kembali.
Kebijakan moneter menetapkan kondisi keuangan umum.
Kebijakan makro-prudensial lebih spesifik dan ditargetkan untuk sektor dan
ketidakseimbangan(Sabine Lautenschläger: 2014).
Penerapan kebijakan makroprudensial oleh BI memiliki tujuan untuk mencegah dan mengurangi
risiko sistemik, mendorong fungsi intermediasi yang seimbang dan berkualitas serta
meningkatkan efisiensi sistem keuangan dan akses keuangan. Untuk mendukung pelaksanaan
fungsi tersebut, BI menerapkan 4 langkah starategi operasional kebijakan makroprudensial yang
terdiri dari: