DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 6
AJAI RAHADI (17.63.0568)
MUHAMMAD RIANDY ARGADIA NUGRAHA (17.63.0044)
MUHAMMAD AKBAR (17.63.0054)
SARMILA (17.63.0712)
HERNIDA RAHMADINA (17.63.0732)
DEWI ARIYANI (17.63.0314)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Sistem
Pendukung Keputusan” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan
juga kami berterima kasih kepada Bapak Agung Widarman M.T selaku Dosen mata kuliah
Sistem Informasi Menejemen di STT Wastukancana Purwakarta yang telah memberikan
tugas ini kepada kami.
Untuk itu saya selaku penyusun sangat berterimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Terutama kepada dosen mata kuliah Sistem
Informasi Manajemen yang telah memberikan bimbingannya sehingga makalah ini dapat
saya selesaikan tepat pada waktunya.
Selaku penyusun saya sangat mengetahui bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, saya mohon kritik dan saran yang membangun agar kami dapat
menyusunnya kembali lebih baik dari sebelumnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi kami selaku
penyusun.
BANJARMASIN 2017
PENYUSUN, KELOMPOK 6
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya pengambilan keputusan yakni suatu pendekekatan sistemastis pada
hakekat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta, penentuan yang matang dari alternaif yang
dihadapi, dan pengambilan tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang
paling tepat.
Pada sisi lain, pembuatan kputusan kerap kali dihadapkan pada kerumitan dan lingkup
pengambilan keputusan dengan data yang begitu banyak. Untuk kepentingan itu, sebagian
besar pembuat keputusan dengan mempertimbangkan rasio manfaat/biaya, dihadapakan pada
suatu keharusan untuk mengandalakan sperangkat sistem yang mampu memecahkan masalah
secara efisien dan efektif, yang kemudian disebut dengan Sistem Pendukung Keputusan
(SPK).
Tujuan pembentukan SPK yang efektif adalah memanfaatkan keunggulan kedua
unsur, yaitu manusia dan perangkat elektronik. Terlalu benyak menggunakan perangkat
komputer akan menghasilkan pemecahan yang bersifat mekanis, reaksi yang tidak
fleksibelitas dan keputusan yang dangkal. Sedangkan terlalu banyak mnggunakan manusia
kan memunculkan reaksi yang lamban, pemanfaatan data yang serba terbatas dan
kelambanana dalam mengkaji alternatif yang relevan.
1.2 Rumusan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
· Menurut Michael S Scot Morton dan Peter GW Keen (SIM,1998) , Adalah bahwa
sistem pendukung keputusan meruapakan sistem penghasil informasi yang ditujukan pada
suatu masalah yang harus dibuat oleh manajer.
· Menurut Raymond McLeod, Jr, (1998), Mendefenisikan sistem pendukung keputusan
sebagai suatu sistem informasi yang ditujukan untuk membantu manajemen dalam
memecahkan masalah yang dihadapinya.
Kesimpulanya: Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang
mendukung keputusan dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatif–alternatif
yang diperoleh dari hasil pengolahan data, informasi dan rancangan model.
2.2 Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan
1. SPK menyediakan dukungan untuk mengambil keputusan utamanya pada keadaan
semi terstruktur dan tidak erstruktur dengan menggabungkan penilaian manusia dan
informasi komputerisasi.
2. SPK, menaikan efektifitas pembuatan keputusan baik dalam hal ketepatan waktu dan
kualitas bukan pada biaya pembuata keputusan atau biaya pemakaian komputer.
3. Menyedikan dukungan untuk tingkat manajerial mulai dari eksekutif sampai manajer.
2
4. Sistem pendukung keputusan memberikan dukungan kepada semua fase dalam proses
pembuatan keputusan inteligence, design, choice dan impelementasi.
5. Sistem pendukung keputusan menaikkan efektifitas pembuatan keputusan baik dalam
hal ketepatan waktu dan kualitas bukan pada biaya pembuatan keputusan atau biaya
pemakaian waktu komputer.
2.3 Jenis-Jenis Sistem Pendukung Keputusan
Keputusan Terstruktur
Keputusan terstruktur adalah keputusan yang dilakukan secara berulang-ulang
dan bersifat rutin. Informasi yang dibutuhkan spesifik, terjadwal, sempit, interaktif,
real time, internal, dan detail. Prosedur yang dilakukan untuk pengambilan keputusan
sangat jelas.Keputusan ini terutama dilakukan pada manajemen tingkat bawah.
Contoh: Keputusan pemesanan barang dan keputusan penagihan piutang; menentukan
kelayakan lembur, mengisi persediaan, dan menawarkan kredit pada pelanggan.
Keputusan Semiterstruktur
Keputusan semiterstruktur adalah keputusan yang mempunyai sifat yakni
sebagian keputusan dapat ditangani oleh komputer dan yang lain tetap harus
dilakukan oleh pengambil keputusan. Informasi yang dibutuhkan folus, spesifik,
interaktif, internal, real time, dan terjadwal.Contoh: Pengevaluasian kredit,
penjadwalan produksi dan pengendalian sediaan, merancang rencana pemasaran, dan
mengembangkan anggaran departemen.
Keputusan Tidak Terstruktur
Keputusan tak terstruktur adalah keputusan yang penanganannya rumit karena
tidak terjadi berulang-ulang atau tidak selalu terjadi. Keputusan ini menuntut
pengalaman dan berbagai sumber yang bersifat eksternal. Keputusan ini umumnya
terjadi pada manajemen tingkat atas. Informasi yang dibutuhkan umum, luas, internal,
dan eksternal. Contoh: Pengembangan teknologi baru, keputusan untuk bergabung
dengan perusahaan lain, perekrutan eksekutif.
2.4 Komponen Sisitem Pendukung Keputusan
Secara umum Sistem Pendukung Keputusan dibangun oleh tiga komponen
besar yaitu database Management, Model Base dan Software System/User Interface.
Komponen SPK tersebut dapat digambarkan seperti gambar di bawah ini.
3
1. Data Base Management
Merupakan subsistem data yang terorganisasi dalam suatu basis data.Data
yang merupakan suatu sistem pendukung keputusn dapat berasal dari luar maupun
dalam lingkunga.Untuk keperluan SPK, diperlukan data yang relevan dengan
permasalahan yng hendak dipecahkan melalui simulasi.
2. Modul Base
Merupakan suatu model yang merepresentasikan permasalahan kedalam
format kuantitatif (model matematika sebagai contohnya) sebagai dasar simulasi
atau pengambilan keputusan, termasuk didalamnya tujuan dari permaslahan
(objektif), komponen-komponen terkait, batasan-batasan yang ada (constraints),
dan hal-hal terkait lainnya. Model Base memungkinkan pengambil keputusan
menganalisa secara utuh dengan mengembangkan dan membandingkan solusi
alternatif.
4
Menampilkan Keluaran Sistem Bagi Pemakai Dan Menerima Masukan Dari
Pemakai Kedalam Sistem Pendukung Keputusan.
5
SPK bukan sekedar pengembangan dari PED dan SIM namun SPK merupakan kelas
sistem informasi yang berinteraksi dengan bagian-bagian lain dari SIM Secara
keseluruhan untuk mendukung aktivitas pengambilan keputusan dalam organisasi.
DSS model pasif adalah model DSS yang hanya mengumpulkan data dan
mengorganisirnya dengan efektif, biasanya tidak memberikan suatu keputusan yang
khusus, dan hanya menampilkan datanya. Suatu DSS aktif pada kenyataannya benar-
benar memproses data dan secara eksplisit menunjukkan beragam solusi berdasarkan
pada data tersebut.
1. DSS model aktif sebaliknya memproses data dan secara eksplisit menunjukkan
solusi berdasarkan pada data yang diperoleh, walau harus diingat bahwa intervensi
manusia terhadap data tidak dapat dipungkiri lagi. Misalnya, data yang kotor atau
data sampah, pasti akan menghasilkan keluaran yang kotor juga (garbage in
garbage out).
2. Suatu DSS bersifat kooperatif jika data dikumpulkan, dianalisa dan lalu diberikan
kepada manusia yang menolong system untuk merevisi atau memperbaikinya.
3. Modul Driven DSS adalah tipe DSS dimana para pengambil keputusan
menggunakan simulasi statistik atau model-model keuangan untuk menghasilkan
suatu solusi atau strategi tanpa harus intensif mengumpulkan data.
4. Communication Driven DSS adalah suatu tipe DSS yang banyak digabungkan
dengan metode atua aplikasi lain, untuk menghasilkan serangkaian keputusan,
solusi atau strategi.
6
6. Document Driven DSS menggunakan beragam dokumen dalam bermacam bentuk
seperti dokumen teks, excel, dan rekaman basis data, untuk menghasilkan
keputusan serta strategi dari manipulasi data.
Teknologi aplikasi yang digunakan adalah system aplikasi berbasis web dan dapat
diakses pada suatu URL tertentu dari PC/laptop/tablet milik pengguna dengan
kapasitas minimum, kapan saja dan dimana saja pengguna berada.
Secara garis besar, proses yang terjadi kurang lebih adalah seperti digambarkan dalam
diagram dibawah ini, dimana.
System akan mengumpulkan semua data baik data master dan juga data transaksi dari
setiap aplikasi yang digunakan semua departemen dalam perusahaan, untuk kemudian
dilakukan analisis What-if tergantung dari laporan apa yang diinginkan oleh pihak
manajemen.
Hasil analisis tersebut akan menentukan keputusan apa yang harus diambil oleh
manajemen.
Terlihat dibawah, berbagai departemen yang mengaksesnya antara lain Personalia
(Human Resource/HRD), Keuangan (Accounting), Produksi/Operasional,
Pemasaran/Marketing, Distribusi/Pengiriman, serta divisi lain, yang semuanya berada
dibawah manajemen perusahaan.
7
Alur DSS untuk Sistem Informasi Akuntansi
Pelaporan yang ingin dilihat oleh tingkat manager dalam manajemen perusahaan
tersebut akan tampil dalam aplikasi Dashboard yang interaktif dan dapat
dikustomisasi sesuai keinginan user/ pengguna aplikasi. Contoh dashboard tersebut
adalah seperti dibawah ini.
Sebelumnya, perlu diingat bahwa aplikasi dashboard juga memiliki beragam ivisi,
dimana setiap divisi/departemen dalam suatu perusahaan biasanya menggunakan jenis
data yang berbeda, serta mengakses data dalam cara yang berbeda pula. Laporan dan
hasil analisis yang diperlukan juga otomatis berbeda, begitu pula bentuk pelaporan
yang diperlukan tiap-tiap divisi tersebut, sebagaimana digambarkan dalam diagram
dibawah.
8
Pembagian Kategori Dashboard Berdasarkan Penitikberatan
Pengambilan Informasi Perusahaan
9
Kekurangan Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
1. Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat
dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya
mencerminkan persoalan sebenarnya.
2. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) terbatas untuk memberikan alternatif dari
pengetahuan yang diberikan kepadanya (pengatahuan dasar serta model dasar)
pada waktu perancangan program tersebut.
3. Proses-proses yang dapat dilakukan oleh Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
biasanya tergantung juga pada kemampuan perangkat lunak yang digunakan.
4. Harus selalu diadakan perubahan secara kontinyu untuk menyesuaikan dengan
keadaan lingkungan yang terus berubah agar sistem tersebut selalu up to date.
5. Bagaimanapun juga harus diingat bahwa Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
dirancang untuk membantu/mendukung pengambilan keputusan dengan mengolah
informasi dan data yang diperlukan dan bukan untuk mengambil alih pengambilan
keputusan.
10
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Sistem pendukung keputusan dirancang memiliki sifat yang dinamis dan
fleksibel alam perusahaan. Sistem pendukung keputusan membantu memberikan
alternatif-alternatif pada proses pengambilan keputusan, tetapi tidak menggantikan
pemakai sebagai pengambil keputusan. Konsep DSS merupakan sebuah sistem
interaktif berbasis komputer yang membantu pembuatan keputusan memanfaatkan
data dan model untuk menyelesaikan masalah-masalah yang bersifat tidak terstruktur
dan semi terstruktur.
3.2 Saran
Makalah ini ditujukan kepada yang membaca makalh ini. Dan khusunya bagi
mahasiswa/i dijurusan Teknik Industri. Yang dimana harus mepelajari dan
mengetahui prinsip-prinsip apa saja dalam pennganan masalah yang didapat ketika
sebagai seorang manager nanti. Dan fungsi makalah ini supaya memepermudah bagi
lulusan TI untuk menjadi seorang manager dalam menangani masalah yang ada.
11
Daftar Pustaka
Sparague, R. H. and Watson H. J. 1993. Decision Support Systems: Putting Theory
Into Practice. Englewood Clifts, N. J., Prentice Hall.
Turban , Efraim & Aronson, Jay E. 2001. Decision Support Systems and Intelligent
Systems. 6th edition. Prentice Hall: Upper Saddle River, NJ.
https://y0g4ajust.wordpress.com/2011/03/23/perbedaan-sistem-pendukung-
keputusan-sistem-pakar-dan-sistem-informasi-manajemen/
http://santirianingrum.dosen.narotama.ac.id/bahan-ajar/sistem-informasi/
http://haniif.wordpress.com/2007/08/01/23-tinjauan-pustaka-sistem-pendukung-
keputusan-spk/
Suryadi, Dr.Ir Kadarsah, 2000. Sistem Pendukung Keputusan. PT Remaja Rosdakarya,
Bandung.
http://vebryexa.com/kelebihan-dan-kekurangan-sistem-pendukung-keputusan-
spk.html
12