Anda di halaman 1dari 114

TUGAS MEMBUAT SLIDE

PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO

BAB. I
PERMINTAAN dan PENAWARAN

Oleh Kel 12 Kelas : J


1. Yehezkiel Nanlohy Benaya (1222200187)
2. Amelia Vega Buana (1222200189)
3. Rheinata Audreyna Missel (1222200191)

Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec

FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya


Desember 2022
PERMINTAAN,
PENAWARAN,
DAN HARGA PASAR

NAMA KELOMPOK :
1. Yehezkiel Benaya Nanlohy
(1222200187)
2. Amelia Vega Buana
(1222200189)
3. Rheinata Audreyna Missel
(1222200191)
Harga Suatu Barang dan Jasa
• Harga adalah nilai barang dan jasa yang dinyatakan dengan jumlah uang tertentu.

•Barang dan jasa tersebut mempunyai harga bila mempunyai nilai dan guna.

• Semakin berguna dan semakin langka, maka harga barang itu semakin mahal.

• Berguna tapi tidak langka membuat harga barang itu relatif tidak mahal.

• Terbentuknya harga dikarenakan ada dua pihak yaitu pihak yang memiliki dan bersedia untuk menawarkannya serta
bersedia untuk memintanya.

• Dalam dunia yang menganut perekonomian yang bebas, harga merupakan faktor penting dalam perekonomian.

• Fungsi harga yaitu mengadakan keseimbangan antara kebutuhan dengan alat pemuas yang diminta.

• Harga juga merupakan pembentuk pendapatan berupa upah, bunga modal, serta pendapatan pengusaha
Dan pemilik sumber.
Teori Permintaan
• Permintaan akan barang dan jasa timbul dari kebutuhan konsumen untuk menguasai barang dan jasa tersebut.

• Dalam teori ekonomi, yang dimaksud “permintaan” ialah keinginan konsumen untuk memiliki dan menguasai
barang dan jasa.

• Keinginan didukung oleh kekuatan untuk membeli atau menukar barang dan jasa tersebut.

• Dalam sistem ekonomi yang menganut sistem harga, yang dimaksud dengan “barang yang diminta” ialah
keinginan untuk membeli yang didukung oleh uang yang cukup untuk membayar bayar yang diinginkan.

• Permintaan merupakan suatu deretan jumlah barangg yang pembeli bersedia membeli dengan tenaga beli yang
ada padanya pada tingkat harga tertentu.

• Kurva Demand merupakan Kurva permintaan merupakan tempat titik-titik yang masing-masing
menggambarkan tingkat maksimal pembelian pada harga tertentu

• Pengecualian Kurva Demand, kurva permintaan turun miring ke kanan, ada juga pengecualian terhadap hukum
permintaan.
Hubungan antara harga dan jumlah yang diminta bisa
dituliskan berupa fungsi sebagai berikut:

Q=F(P)
Fungsi ini bisa dituliskan dengan fungsi persamaan
permintaan sebagai berikut:

Menggambar Q-a-bP

Kurva Demand
Di mana:
Q= Jumlah barang yang diminta
P = Hargaa= Konstanta, jika harga barang sama dengan
dengan nol, maka jumlah yang diminta tertentub = Slope dari
garis itu(-)

Matematis Persamaan fungsi demand selalu berslope negatif Slope


yang negatif mengambarkan bentuk kurva permintaan
miring dari kiri atas ke kanan bawah.
Teori Penawaran
Penawaran adalah hubungan antara harga dengan kuantitas untuk setiap unit waktu yang akan dijual oleh penjual. Beda antara
satu daftar penawaran dengan suatu kurva penjualan sama dengan beda suatu daftar permintaan dengan suatu kurva
permintaan.

Hukum Penawaran
"Jika harga suatu barang/jasa naik maka jumlah barang yang ditawarkan akan bertambah dan sebaliknya jika harga turun maka
jumlah barang yang ditawarkan akan berkurang dengan anggapan ceteris paribus“

Bentuk Kurva Penawaran


1. Bentuk Kurva Penawaran yang Tunduk dengan Hukum PenawaranKurva penawaran memperlihatkan kuantitas maksimal
dalam satu unit waktu yang akan dijual oleh penjual dengan berbagai pilihan harga di pasar. Pada setiap harga tertentu
mereka bersedia menjual lebih sedikit, tetapi mereka tak dapat didorong untuk menjual lebih banyak.
2. Bentuk Kurva Penawaran yang Tidak Tunduk kepada Hukum Penawarankurva penawaran untuk jangka waktu yang demikian
pendeknya sehingga produsen sama sekali belum mampu untuk menambah atau mengurangi jumlah pemakaian faktor
produksi.

Perubahan Penawaran
Perubahan dari A ke B atau C, perubahan jumlah yang ditawarkan disebabkan karena adanya perubahan harga barang itu
sendiri. Perubahan harga barang yang ditawarkan menyebabkan perubahan di sepanjang kurva itu sendiri (shift along the suply
curve). Jika yang berubah selain barang itu sendiri kurva suplai bergeser ke kiri (jika berkurang) dan ke kanan (jika bertambah).
Penentuan Harga Pasar
Harga pasar terjadi karena adanya interaksi permintaan dan penawaran. Pada harga pasar
konsumen bersedia membeli sesuatu barang dalam jumlah tertentu.

1. Secara grafik harga equilibrium cenderung terus naik, karena jika ada perubahan harga
maka akan timbul kekuatan kekuatan ekonomi yang akan mengembalikan harga pada
tingkat equilibrium tersebut.

2. Secara MatematisPersamaan fungsi demand = Qd = 400-0.5 P sedang fungsi penawaran


Qs=100+ P. Keseimbangan terjadi pada saat Qd = Qs

3. Perubahan Permintaan dan Penawaran


a. Harga pasar berubah jika penawaran bertambah sedang permintaan tetap
b. Harga pasar berubah jika terjadi perubahan permintaan meningkat sedang penawaran
tetap
c. Perubahan keseimbangan jika terjadi perubahan permintaan meningkat sedang
penawaran turun.
1. Kebijakan Ceiling Price Aplikasi
Kebijakan ceiling price adalah kebijakan yang ditetapkan
pemerintah dengan tujuan melindungi konsumen agar
mendapatkan harga yang wajar.
Praktis
2. Kebijakan Floor Price
Kebijakan floor price adalah kebijakan yang ditetapkan
pemerintah di atas harga pasarpasar dengan tujuan untuk
melindungi produsen agar mendapatkan harga yang wajar.
Keseimbangan
Pasar
3. Cobweb Teori-Teori Sarang Laba-Laba (Teori
Penyesuaian Harga)
Harga dan kuantitas untuk berbagai barang berubah
secara siklis dalam jangka panjang.

4. Surplus Produsen dan KonsumenSurplus produsen adalah


ukuran keuntungan yang diperoleh produsen karena mereka
beroperasi pada suatu pasar komoditi.

5. Pengalihan Beban Pajak (Shifting Tax)Semakin tegak-semakin


inelastis bentuk kurva penawaran semakin banyak tax yang
mampu dilimpahkan pada konsumen.
TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO

BAB. III
ELASTISITAS

Oleh Kel 12 Kelas : J


1. Yehezkiel Nanlohy Benaya (1222200187)
2. Amelia Vega Buana (1222200189)
3. Rheinata Audreyna Missel (1222200191)

Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec

FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya


Desember 2022
Elastisitas
Permintaan
Penawaran
Pendapatan
Silang
A. Elastisitas
Elastisitas Permintaan

B. Elastisitas
Penawaran
Respons atau reaksi
berubahnya jumlah barang C. Elastisitas
yang di minta (dibeli) bisa
Pendapatan
besar ataupun bisa kecil.
D. Elastisitas
Silang
A. Elastisitas Permintaan

Konsep Sifat Elastisitas Permintaan

1. Perfect elastic (jika koefisien elastisitasnya tak terhingga)


2. Elastic (jika koefisien elastisitasnya > 1)
3. Inelastic (jika koefisien elastisitasnya < 1)
4. Unitary elastic (jika koefisien elastisitasnya = 1)
5. Perfect inelastic (jika koefisien elastisitasnya = 0)

Ket: 1 = D2 ; 2 = D3 ; 3 = D5 ; 4 = D4 ; 5 = D1
Cara Mengukur Tingkat Elastisitas

1. Arc Elasticity (Elastisitas Busur)


Memperbandingkan persentase perubahan harga dengan perubahan
yang diiminta atau ditawarkan.
2. Point Elasticity
Menghitung tingkat elastisitas dengan waktu titik yang terdapat pada kurva
permintaan (kecilnya perubahan harga sehingga seakan-akan tidak terjadi
perubahan.
B. Elastisitas Penawaran

Konsep elastisitas penawaran sama persis dengan konsep elastisitas permintaan.


Skala Koefisien Elastisitasnya:

• Jika koefisien elastisitas tak terhingga (w ) maka


elastisitasnya disebut perfect elastic (sangat
elastis).
• Jika nilai Es > 1 maka disebut elastis.
• Jika nilai Es < 1 maka disebut inelastis.
• Jika nilai Es = 1 maka disebut unitary elastic.
• Jika nilai Es = O maka disebut perfect inelastic
(inelastis sempurna).
C. Elastisitas Pendapatan

Elastisitas yang menunjukkan tingkat kepekaan perubahan jumlah barang yang diminta
dengan perubahan pendapatan.
Perubahan Permintaan Perubahan Permintaan
Barang Lux karena adanya Barang Inferior karena
kenaikan Income adanya kenaikan Income
Hubungan Elastisitas Income dan Jenis Produk

Jika koefisien elastisitas income > 1, maka jenis produknya


adalah barang lux

Jika Income konsumen meningkat 20% jumlah yang dibeli


produk x bertambah > 20%, maka disebut produk luxury
D. Elastisitas Silang

Pengukuran sampai seberapa jauh berbagai harga barang berhubungan satu sama lain.

Rumus untuk menghitung tingkat elastisitas silang yaitu


membandingkan prosentase perubahan harga jumlah
barang yang dibeli dengan prosentase perubahan harga.
• Elastisitas Silang Barang Substitusi • Elastisitas Silang Barang Komplementer
TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO

BAB. V
PERILAKU KONSUMEN
Dengan Pendekatan Cardinal dan Ordinal
Oleh Kel 12 Kelas : J
1. Yehezkiel Nanlohy Benaya (1222200187)
2. Amelia Vega Buana (1222200189)
3. Rheinata Audreyna Missel (1222200191)

Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec

FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya


Desember 2022
Perilaku konsumen
Konsep Berkaitan Dengan Perilaku Konsumen

Permintaan suatu barang menggambarkan permintaan akan manfaat


dan barang tersebut. Jika konsumen membeli barang karena
mengharap nilai gunanya (utility), secara rasional konsumen berharap
memperoleh utility yang optimal.
Sesuai dengan konsep Gossen II, ada dua pendekatan dalam
mempelajari pendayagunaan (utility). Jika harga barang itu semakin
mahal maka jumlah barang yang diminta semakin sedikit, jika harga
barang itu semakin murah/ turun maka jumlah barang yang diminta
semakin banyak.
Nilai Barang
a. Nilai penggunaan objektif atau nilai guna ialah kesanggupan suatu barang
dan jasa untuk memenuhi keperluan manusia. contoh beras (nasi) memenuhi
kebutuhan akan makanan.
b. Nilai penggunaan subjektif yaitu arti yang diberikan oleh seseorang kepada
suatu barang yang tertentu untuk memuaskan kebutuhannya.

Pemenuhan Kepuasan
Kepuasan manusia tidaklah terbatas untuk memenuhi semua kebutuhan manusia.
Hendaknya manusia dapat berpikir rasional dalam menentukan kebutuhan
sehingga keseimbangan antara kebutuhan dan alat pemuasnya mendekati
keseimbangan.
Pendekatan Tradisional Untuk Mengungkapkan
Perilaku Konsumen

Setiap barang mempunyai daya guna atau utilitas karena barang


tersebut pasti mempunyai kemampuan untuk memberikan
kepuasan kepada konsumen yang menggunakan barang tersebut.
Pendekatan tradisional ini merumuskan hubungan antara jumlah
daya guna dengan barang yang dikonsumsikan dalam bentuk
suatu fungsi:
U = f(x1; X2;......Xn)
Pendekatan Tradisional Tepecah Menjadi 2
Pendekatan pertama berkembang menjadi teori daya guna kardinal
(cardinal utility) dan yang kedua teori daya guna ordinal (ordinal
utility). Teori (cardinal utility) menjelaskannya menggunakan
pendekatan marginal utility dan totol utility, sedangkan teori kedua
menggunakan pendekatan indifference curve (kurva indiferen). Teori
daya guna kardinal menganggap bahwa besarnya daya guna yang
diterima atau dialami seseorang konsumen sebagai akibat dari
tindakan mengonsumsikan barang itu dapat diukur.
CARDINAL APPROACH

Dibedakan antara guna total (total utility= TU) dan guna batas atau
marginal utility (MU). Asumsi dalam Teori Cardinal, yaitu
• utility bisa diukur dengan uang:
• berlakunya Hukum Gossen (Law of Diminishing Marginal Utility)
yaitu semakin banyak suatu barang dikonsumsik, maka tambahan
kepuasan (marginal utility) yang diperoleh akan menurun:
• konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan total yang
maksimal.
Kritik pada Pendekatan Cardinal

Asumsi Utility Bisa Diukur adalah Pemikiran yang Keliru

Suatu barang baru mempunyai arti bagi seseorang konsumen apabila barang tersebut
mempunyai daya guna baginya. Besarnya daya guna tergantung dan konsumen
bersangkutan.
Marginal Utility dari Uang Tidaklah Konstan semakin banyak jumlah uang yang
dimiliki, semakin memberikan kepuasan yang lebih besar. Disebabkan oleh semakin
banyak uang yang dimilikinya semakin rendah penilaiannya terhadap uang.
Maksimalisasi gula

Guna batas ini adalah tambahan guna pada guna total karena ada tambahan satu unit
barang lagi yang dikonsumsi. Untuk mencari marginal utility ini dipergunakan perhitungan :

TUZ (sesudah tambahan) - TU1 (sebelum ada penambahan) MUX atau (TUx+1)-(TUx)=
Mux

Jika total unility mencapai titik maksimal maka MU = 0, dan jika totalunility menurun karena
pertambahan unit barang yang dikonsumsi maka MU akan menjadi negatif (-)
Cara Mempergunakan
Persamaan Fungsi
Mencari kemungkinan dari kombinasi - kombinasi tersebut yang dapat memenuhi formula (1)
kemudian diuji apakah juga memenuhi formula, dan (2) jika salah satu tidak terpenuhi maka harus
dicari kombinasi yang lain.

memenuhi persyaratan pertama ada 4 kombinasi, yaitu:


1. Kombinasi 1:4 barang X dan 1 barang Y.
2. Kombinasi II: 6 barang X dan 2 barang Y.
3. Kombinasi III: 7 barang X dan 4 barang Y. 4. Kombinasi IV: 8 barang X dan 5 barang Y.
INDIFFERENCE CURVE APPROACH

Property Indiference Curve


Ada tiga kelemahan pada the Cardinalist Approach, yaitu:

1. Asumsi yang digunakan dalam pendekatan cardinal ini adalah asumsi yang keliru (doubtful).
2 Asumsi yang menggambarkan utility dari uang yang konstan adalah tidak realist karena jika
income seseorang meningkat maka marginal utility dari uang akan berubah. Orang memiliki income
meningkat tersebut bisa membeli kombinasi yang lebih banyak yang semula tidak bisa dibeli,
3. Anggapan terjadinya diminishing marginal utility hanya bersifat psikologis
Kendala Anggaran (Budget Contraint)
Garis yang menghubungkan titik kombinasi dari dua jenis barang yang dapati dicapai oleh konsumen disebut garis

anggaran (budget line)jika barang yang dikonsumsi adalah X dan Y, maka persamaan budget line :

BPX. (X) + Py. Y

B = Anggaran

Px = Tingkat Harga X

Py = Tingkat Harga Y

Cara membuat garis anggaran (budget line) di atas lalab menghubungkan dua titik kombinasi ekstrem antara barang X

dan Y.
Keseimbangan
Konsumen
Keseimbangan konsumen yang optimal terjadi dengan

jumlah uang tertentu

mengkonsumsi kombinasi barang yang optimal.

Kombinasi A memberikan guna maksimal karena dengan

jumlah uang yang

ada konsumen mampu mendapatkan kombinasi barang

terbanyak.
Derivasi Kurva Permintaan dari Kurva PCC
Sesuai dengan hukum pasarnya perubahan harga akan mengubah jumlah yang
dimintaa. Jika harga barang X mengalami penurunan sedangkan harga barang Y
tetap, maka BL akan berubah dari BL ke BL1 ke BL2.

• Bila titik keseimbangan A, B, C


pada kurva BL dihubungkan
menjadi 1 garis, maka dikenal
dengan FCC
Penggambaran Kurva Engel dari Kurva ICC

Fenomena itu permintaan akan bergeser ke kiri atau ke kanan (the


demand curve) tergantung apakah tingkat pendapatan naik atau
turun. Naiknya tingkat pendapatan akan menggeser BL secara
paralel dari BL ke BL1 ke BL2. Bila titik-titik D, E, F dapat
dihubungkan menjadi 1 garis, Hasil yang diperoleh dikenal sebagai
Income Consumption Curve (ICC) yang menunjukkan
keseimbangan konsumen karena perubahan tingkat pendapatan
selama tingkat harga tetap.
Bentuk Indifference Curve

nonlinier turun dari kiri atas ke kanan bawah dan

cembung terhadap titik nol. Bentuk ini menggambarkan

berlakunya hukum diminishing marginal utility. Ada juga

kurva indifference yang linier menunjukkan adanya

substitusi sempurna dan kurva indifference curve yang


berupa huruf l menunjukkan barang komplemen.
Kritik dan Aplikasi Pendekatan
Indifference Curve

1. Kritik

a. Menggambarkan bentuk kurva IC yang konveks untuk individu tidaklah mudah.

b. Substitusi barang Y terhadap barang X diakibatkan adanya kenaikan harga barang X karena

adanya faktor-faktor yang membuat konsumen tetap pada barang X atau meninggalkan barang X.

c. IC approach tidak dapat digunakan untuk menganalisis effect advertising, past behavior of stock.
TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO

BAB. VI
PERILAKU PRODUSEN
Oleh Kel 12 Kelas : J
1. Yehezkiel Nanlohy Benaya (1222200187)
2. Amelia Vega Buana (1222200189)
3. Rheinata Audreyna Missel (1222200191)

Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec

FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya


Desember 2022
Perilaku produsen
PERILAKU PRODUSEN

Produksi adalah transformasi suatu


proses di mana masukan (input)
diubah menjadi output.
produsen adalah suatu tindakan untuk
mendapatkan keuntungan yang
semaksimum mungkin dengan
menggunakan beberapa input yang
dimilikinya.
Konsep Jangka waktu proses produksi
jangka pendek
Jangka waktu yang demikian pendek sehingga perusahaan tak
punya waktu untuk mengubah jumlah sumber sumber seperti tanah,
gedung, mesin-mesin, dan manajemen.

jangka panjang
Semua faktor produksi dapat diubah-ubah jumlahnya sehingga
produsen mempunyai kesempatan untuk mendapatkan kombinasi
faktor faktor produksi yang paling efisien.
Fungsi Produksi

Hubungan fisik antara input (bersumber masukan) dengan output ( jasa dihasilkan) tanpa
memperhitungkan harga. Fungsi produksi menunjukkan bahwa jumlah barang produksi
tergantung pada jumlah faktor produksi yang digunakan. Jadi, barang produksi
merupakan variabel tidak bebas dan faktor produksi merupakan variabel bebas. Secara
matematis fungsi produksi dapat dituliskan sebagai berikut:=Q F(C,L,B,S)
Q = Output
C = Capital
L = Labor
B = Bahan Baku
S = Skill
ANALISIS PROSES PRODUKSI
JANGKA PENDEK

Dalam teori ekonomi diungkapkan dengan kurva TP (total


product), AP (average product), dan MP (marginal product).
AP TP/Labor
MP = TP2-TP1
Jika TP berupa fungsi maka turunan pertama TP adalah MP
MP=0TPOL
Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang (The Law
of Di minishing Returns)

Satu faktor produksi bersifat variabel dan faktor faktor produksi


lainnya tetap, akan dijumpai suatu kenaikan produksi total apabila
kita menambah faktor produksi variabel itu secara terus-menerus.
Produksi total itu akan bertambah terus tetapi dengan tambahan
yang semakin kecil, dan setelah suatu jumlah tertentu akan
mencapai maksimum dan kemudian menurun.
Hubungan antara TP, AP, dan MP
• Saat (TP) mengalami perubahan peningkatan produksi dari menaik
menjadi menurun, maka kurva (MP) mencapai titik maksimumnya.
Kemudian pada saat kurva (TP) mencapai titik maksimum, maka kurva MP
memotong sumbu horizontal, artinya (MP) sama dengan nol.
• Saat (AP) meningkat, (MP) lebih tinggi daripada produk rata-rata (AP),
dan pada saat (AP) menurun (MP) lebih rendah daripada (AP). Hal ini

menunjukkan bahwa pada saat (AP) mencapai titik maksimum (MP) sama
dengan (AP), atau kurva (AP) berpotongan dengan kurva (MP).
PRODUKSI JANGKA PANJANG

suatu proses produksi di mana semua faktor produksi


dapat diubah-ubah jumlahnya atau semua faktor
produksi bersifat variabel. Untuk menjelasken fungsi
produksi jangka panjang kita akan menggunakan apa
yang disebut dengan kurva isoquant (isoproduct atau
isoquant).
Isoquant Sifat Kurva Isoquant

• Cembung ke arah titik origin.


"kurva yang menunjukkan
• Menurun dari kiri atas ke kanan bawah.
berbagai kemungkinan • Kurva isoquant yang terletak di kanan atas

kombinasi teknis antara dua menunjukkan jumlah produksi yang lebih

input yang bervariabelyang banyak, dari titik asal menunjukkan semakin

tinggi tingkat produksi barang tersebut.


menghasilkan suatu tingkat
• Antara kurva yang satu dengan yang lain tidak
output tertentu".
dapat saling berpotongan.
MRTS (Marginal Rate Technical of Substitution)

Sejumlah faktor X yang harus


dikompensasi oleh tambahan
faktor Y sehingga tingkat output
tidak berubah.
Iso-biaya (Isocost)
"Kurva yang menunjukkan kedudukan dan titik-titik yang
menunjukkan kombinasi faktor produksi yang dibeli oleh produsen
dengan anggaran tertentu."
Slope kurva Isocost adalah
=M/Pk: M/PI=M/Pk x PI/M PI/PK
Fungsi TC = PIL+PK K
Perubahan Isocost
Kurva iso Cost dapat berubah disebabkan
- Harga faktor produski labor turun atau naik sedang lainnya tetap.
- Harga faktor produksi kapital turun atau naik sedang lainnya tetap.
- Jumlah modal (dana) berubah berkurang atau bertambah.

Ekuilibrium Produsen
Suatu keadaan seimbang di mana produsen mendapat keuntungan
maksimum dan tidak ada dorongan untuk mengubah-ubah tingkat
produksi atau dalam penggunaan faktor-faktor produksinya"
Jalur Ekspansi (Expansion Path)
Suatu garis yang menunjukkan titik ritik least cost combination (LCC) di
berbagai isoquant. Least cost combination adalah suatu titik yang
menunjukkan ongkos terkecil untuk menghasilkan sejumlah produk
tertentu.
Hasil dari Pengembangan Skala Usaha (Return
to Scale)

Jika input ditambah maka output akan

bertambah. Jika L adalah labor dan C adalah

kapital dan Qadalah output maka:

-L+Cakan menghasilkan Q
5
Jika input L dan C ditambah maka Q juga akan

berubah: =al+aC bQ
Memilih Kombinasi Input yang Efisien (Ridge
Line)
Garis batas yang membatasi antara daerah yang

relevan dan daerah yang tidak relevant

dinamakan ngeline. Ada dua macam ridge-line,

yaitu ridge-line atas dan ridge-line bawah.

5 kedua
Produsen yang berproduksi di antara

ridge-line tersebut dinamakan relevant


TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO

BAB. VII
MENENTUKAN HARGA PADA PASAR PERSAINGAN
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Oleh Kel 12 Kelas : J
1. Yehezkiel Nanlohy Benaya (1222200187)
2. Amelia Vega Buana (1222200189)
3. Rheinata Audreyna Missel (1222200191)

Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec

FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya


Desember 2022
PENENTUAN HARGA DALAM
PASAR PERSAINGAN
SEMPURNA
TOPIK PEMBAHASAN
• Bentuk Pasar Persaingan.
• Ciri-ciri Pasar Persaingan.
• Pasar Persaingan Sempurna.
• Ciri-ciri Pasar Persaingan Murni/sempurna.
• Penentuan Jumlah Produksi dan Harga.
• Periode Jangka Pendek dan Jangka Panjang yang
Dialami Perusahsan dalam Persaingan Sempurna.
• Keburukan dan Kebaikan Perusahaan yang
Berada dalam Pasar Persaingan Sempurna.
• Contoh Perhitungan Numerik.
APA ITU PASAR?
Tempat bertemunya pembeli dan penjual yang bersepakat
mengenai harga dan jumlah yang diperjualbelikan.
BENTUK PASAR PERSAINGAN
Persaingan adalah jika sesama produsen/penjual bersaing agar konsumen membeli
produknya
&
sesama konsumen bersaing untuk mendapatkan barang/jasa yang dibutuhkan.

Para ahli ekonomi menggolongkan pasar secara teori ekonomi mikro menjadi empat
golongan besar, yaitu:

a. Pasar Persaingan Sempurna


b. Pasar Persaingan Monopolistik
c. Pasar Monopoli
d. Pasar Oligopoli
CIRI-CIRI PASAR PERSAINGAN
No Ciri-ciri Persaingan Sempurna Persaingan Monopolistik Oligopoli Monopoli

1 Jumlah penjual Sangat banyak Banyak Sedikit Satu

2 Jumlah pembeli Sangat banyak Banyak Banyak Banyak

3 Kondisi produk yang dijual Identik substitusi Hampir sama (masih bisa dibedakan) Barang standar/berbeda corak Tidak ada substitusi yang
dekat/sempurna

4 Kekuasaan menentukan harga Tidak ada Sedikit Jika tanpa kerja sama sedikit. Tetapi Sangat besar
dengan kerja sama sangat besar

5 Kemungkinan keluar/masuk dah, tidak ada hambatan Cukup mudah Hambatan cukup kuat Tidak mungkin

6 Reaksi rival Tidak ada reaksi dari pesaing Hampir tidak ada reaksi dari pesaing Karena penjual hanya satu apa r berkaitan dengan harga dan
jika terjadi perubahan harga jika terjadi perubahan harga dan yang dilakukan produsen tidak ada jumlah akan mendapat reaksi dari
dan jumlah jumlah reaksi rival
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
• Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar yang terdapat banyak penjual dan
pembeli.
• Harga pasar digambarkan oleh garis lurus yang sejajar dengan sumbu horizontal, yaitu
sumbu jumlah barang.
• Masing-masing penjual di pasar adalah sebagai pengikut harga pasar atau disebut price
taker.
CIRI-CIRI PASAR PERSAINGAN
MURNI/SEMPURNA
1. Jumlah Penjual dan Pembeli 2. Barang yang
Sangat Banyak Diperjualbelikan
Homogen/Identik
Jumlah pembeli dan penjual barang
sangat banyak sehingga masing- Barang homogen artinya semua
masing pembeli maupun penjual jenis barang yang ditawarkan
tidak dapat memengaruhi pasar. semua penjual sama.
(Harga barang akan tetap)
Jadi pembeli membeli barang
Masing-masing penjual merupakan dari penjual satu dengan
bagian yang kecil dari seluruh lainnya akan mendapatkan
pembeli dan penjual yang ada di barang yang sama.
pasar.
3. Penjual Bisa Keluar 4. Informasi
Masuk di Pasar terhadap Pasar
dengan Mudah Sempurna

Penjual mudah keluar Jika ada konsumen


masuk pasar artinya baik yang mengetahui harga
penjual yang baru maupun yang lebih murah maka
yang lama bebas untuk konsumen yang lain
masuk atau meninggalkan juga segera
pasar. mengetahuinya.

Artinya penjual bisa Apabila salah satu


memula mengusahakan produsen menggunakan
produksi atau berjualan teknologi baru, maka
tanpa ada suatu dengan mudah
hambatan. produsen yang lain
mengikutinya.
Sebagai akibat dari ciri-ciri, maka perusahaan dalam persaingan sempurna
dapat menggambarkan kurva produsen tidak dapat memengaruhi harga
permintaan yang dihadapi oleh barang per satuan,
perusahaan sebagai penjual
atau produsen barang. maka kurva penerimaan total akan bersifat
linier, berbentuk garis lurus, mulai dari titik
Kurva permintaan itu yang asal (0)
menunjukkan hubungan antara
jumlah barang yang diminta dan karena harga adalah konstan maka besarnya
tingkat harga tampak horizontal P, AR, dan MR mempunyai nilai yang sama
sehingga kurvanya berimpit menjadi satu.
PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI
DAN HARGA

Agar perusahaan mendapatkan laba maksimal atau rugi


minimal, harga dan jumlah produk yang diperjualbelikan
ditetapkan dengan kaidah MC = MR.

Kaidah MC = MR dikarenakan MR adalah turunan pertama dari


fungsi TR dan MC adalah turunan pertama dari fungsi TC.
Secara matematis nilai turunan pertama dari suatu fungsi akan
menghasilkan nilai tertinggi.
1. Penentuan Harga dalam
Pasar Persaingan Sempurna
yang Memperoleh Laba

Harga yang menjamin laba maksimal


adalah sebesar OP1. Dengan harga
sebesar OP1 besar TR adalah
OP1KQ1.

Sedang besarnya TC adalah OP2LQ1


dan total laba (TR - TC) adalah sebesar
P1P2LK. Besarnya AC sebesar OP2
dan laba per unit P1P2.

Harga dan jumlah yang diproduksi yang


menjamin laba maksimal adalah
sebesar

P = OP1 dan Q = 0Q1


2. Penentuan Harga dalam Pasar
Persaingan Sempurna yang
Memperoleh Kerugian yang Minimum
Harga yang menjamin rugi minimum adalah
sebesar OP1. Dengan harga sebesar OP1 besar
TC adalah OP2KQ1.

Sedang besarnya TR adalah OP1LQ1. Total rugi


(TR - TC) adalah sebesar P1P2KL. Besarnya AC
sebesar OP2 dan rugi per unit P1P2.

Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin


rugi manimal adalah sebesar

P = OP2 dan Q = 0Q1


3. Penentuan Harga dalam Pasar
Persaingan Sempurna yang
Memperoleh Normal Profit (Break
Even Income)

Harga yang menjamin laba normal adalah


sebesar OP1. Dengan harga sebesar OP1
besarnya TC adalah OP1KQ1.

Sedang besarnya TR adalah sama OP1KQ1.


Untuk mendapatkan laba normal perusahaan
harus bekerja yang paling efisien. Terlihat
besarnya AC yang paling rendah.

Harga dan jumlah yang diproduksi yang


menjamin laba normal adalah sebesar

P = OP1 dan Q = 0Q1


Dengan AC yang paling rendah
PERIODE JANGKA PENDEK YANG DIALAMI PERUSAHSAN
DALAM PERSAINGAN SEMPURNA

1.
Kondisi Pada harga P = AVC
Perusahaan perusahaan tidak perlu tutup
usaha karena tutup usaha
dalam dengan melanjutkan usaha
Persaingan kondisi kerugiannya sama,
Sempurna dalam yaitu KL. Titik ini disebut
Periode Jangka shortdown point. Hal ini dapat
dilihat dengan gambar sebagai
Pendek
berikut:
PERIODE JANGKA PANJANG YANG DIALAMI
PERUSAHSAN DALAM PERSAINGAN SEMPURNA

2. Dalam jangka panjang perusahaan-


perusahaan "selalu" hanya akan
Kondisi memperoleh keuntungan normal saja
Perusahaan dengan MR = MC = AC pada saat AC
dalam minimum.
Persaingan
Perusahaan yang hanya menenima
Sempurna
keuntungan normal (normal profit)
dalam Periode dinamakan "Marginal Firm/Marginal or
Jangka Panjang Profitability", artinya apabila harga
turun sedikit saja perusahaan akan
segera keluar dari pasar.
KEBURUKAN DAN KEBAIKAN PERUSAHAAN YANG
BERADA DALAM PASAR PERSAINGAN
SEMPURNA.
KEBURUKAN KEBAIKAN

• Tidak ada inovasi dan membatasi pilihan • Adanya alokasi sumber daya yang
konsumen. efisien dan adanya kebebasan
• Produk yang diperjualbelikan identik dan bertindak.
perusahaan harus bekerja yang paling • Persaingan yang ketat dan
efisien. mudahnya memasuki pasar
• Antara penjual yang satu dengan yang lain berakibat alokasi sumber daya
produknya sama persis atau identik. menjadi efisen dan dapat
• Produk yang homogen ini berakibat memperoleh barang dengan harga
membatasi pilihan konsumen. yang kompetitif.
• Konsumen tidak bisa memilih karena
masing-masing konsumen tidak kuasa
memengaruhi pasar.
CONTOH PERHITUNGAN NUMERIK

Jawab: TC = 144 - 48 + 40 = $ 136


Contoh:
TR = PQ = 20 Q Laba = $ 240 - $ 136 = $ 104
Perusahaan dalam pasar
persaingan sempurna MR =TR¹ = 20 Jika harga naik menjadi $ 25
dengan TC = Q² - 4Q +
TC = Q² - 4Q + 40 Maka TR = 24 Q
40 dan P = $ 20
MC=TC¹ = 2 Q - 4 MR = 24
Ditanya:
a. Apakah perusahaan Kaidah agar laba maksimal atau rugi MR = MC

rugi/laba? minimal: MR = MC
24 = 2Q - 4
b. Jika harga dinaikkan
MR = MC
menjadi $ 24 apakah Q = 10
jumlah produksi 20 = 2Q - 4
TR = $ 240
berkurang?
Q = 12
c. Hitung berapa TC = 100 - 40 + 40 = 100
labanya. TR = $ 240 Laba = $ 240 - $ 100 = $ 140
TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO

BAB. VIII
MENENTUKAN HARGA PADA PASAR PERSAINGAN
PASAR PERSAINGAN MONOPOLITIS

Oleh Kel 12 Kelas : J


1. Yehezkiel Nanlohy Benaya (1222200187)
2. Amelia Vega Buana (1222200189)
3. Rheinata Audreyna Missel (1222200191)

Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec

FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya


Desember 2022
P R E S E N TAT I O N

PASAR
PERSAINGAN
MONOPOLISTIK

01/10
BENTUK PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang terdapat
banyak penjual dan masing-masing penjual dapat memengaruhi
harga dengan jalan deferensiasi produk.

Deferensiasi produk (product differentiation) adalah membedakan dua


barang yang sebenarnya sama sehingga menjadi berbeda.
unsur model pasar persaingan monopoli

1. Terdapat unsur monopoli karena 2. Terdapat unsur


jenis barang tersebut memang persaingannya karena jumlah
hanya satu macam. Maka kurva penjual banyak sehingga
permintaannya miring dari kiri atas tindakan dari seorang penjual
ke kanan bawah, meskipun tidak mempunyai pengaruh
mendekati horizontal. yang berarti terhadap penjual
lainnya.
Kurva demand perusahaan yang
monopolistik berbentuk elastis.

Kemiringannya di antara kedua kurva


demand dari monopoli dan
persaingan sempurna.
KONDISI YANG BISA DIALAMI PERSAINGAN
1. Mendapat Laba Supernormal
Harga dan output yang menjamin laba
maksimal dengan menggunakan kaidah MR
= MC. Pada kaidah MR = MC harga jual
produk sebesar OP1 dan output yang dijual
sebanyak 001 dan besarnya laba P1P2LK.
MR-MC adalah kaidah guna
menetapkan harga dan output yang
menjamin laba maksimal. Pada kaidah
MR MC harga jual produk sebesar
OP1 dan output yang dijual sebanyak
OQ1 dan besarnya TC = TR, yaitu
sebesar OP1KQ1.

2. MENDAPAT LABA NORMAL


3. MENDAPAT LABA NORMAL
Pada kaidah MR = MC harga jual produk
sebesar OP2, sedang biaya rata-ratanya
OP1. Biaya rata-rata (AC) lebih besar dari
penerimaan rata-rata (AR). Kerugian yang
minimal ini output/jumlah produksi yang
dijual harus sebanyak OQ1 dan besarnya TC
(OQ1KP1), sedang besarnya TR (OQILP2).
AKIBAT PERSAINGAN MONOPOLI
TERHADAP OUTPUT DAN HARGA
1. Perubahan Harga Berakibat Perubahan
Bentuk kurva demand-nya elastis sehingga dengan sedikit menaikkan harga maka
output akan mengalami banyak pengurangan.

2. Efisiensi Masing-Masing Perusahaan


Perusahaan tidak akan dirangsang untuk membangun skala optimum
perusahaan pada tingkat output optimum. Perusahaan baru akan terus masuk
sehingga tidak lagi ada laba yang diperoleh.

Ekonomi Mikro 09/10


3. Promosi Penjualan
Usaha masing-masing perusahaan untuk memperluas
pasarnya dengan cara ini akan diimbangi dengan kegiatan
yang sama oleh penjual lainnya, dan sumber yang
digunakan untuk usaha tersebut hanyalah menambah
biaya produksi.

4. Jenis Produk yang Tersedia


Konsumen akan memperoleh berbagai merek
produk tertentu yang berbagai ragam yang
dapat dipilih dalam pasar persaingan
MIKRO monopoli.
TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO

BAB. X
MENENTUKAN HARGA PADA PASAR PERSAINGAN
PASAR OLIGOPOLI
Oleh Kel 12 Kelas : J
1. Yehezkiel Nanlohy Benaya (1222200187)
2. Amelia Vega Buana (1222200189)
3. Rheinata Audreyna Missel (1222200191)

Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec

FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya


Desember 2022
PASAR
PERSAINGAN
OLIGOPOLI
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
PENGERTIAN PASAR OLIGOPOLI

• Keadaan di mana hanya sedikit penjual sehingga tindakan seorang produsen akan
mendorong produsen lain untuk bereaksi.

• Interdependency (saling ketergantungan) di antara masing-masing penjual


merupakan hal yang sangat penting dalam penentuan output dan harga yang terjadi.

• Pasar oligopoli merupakan pasar yang terdiri dari beberapa produsen (dua sampai
dengan lima produsen), sedangkan apabila terdiri dua perusahaan disebut duopoli.

• Karakter pasar oligopoli yaitu perusahaan saling bersepakat untuk melakukan


penentuan harga dan jumlah produksi dan perusahaan tidak saling melakukan
kesepakatan.
CIRI LAIN OLIGOPOLI YANG DIKEMUKAKAN OLEH DOUGLAS
DEMAND OLIGOPOLI

Struktur pasar oligopoli Untuk sederhananya,


Misalkan perusahaan A
bisa juga terjadi dalam bahwa produk tersebut
berusaha untuk
industri di mana wilayah homogen dan para pembeli
meningkatkan penjualannya
pasar suatu perusahaan memilih produk di antara
dengan cara menurunan
sangat kecil. Oleh karena kedua perusahaan tersebut
harganya, maka semua
jumlah penjual yang semata-mata berdasarkan
pembeli akan membeli
sedikit kecil maka saling harganya. Anggap pula
produk perusahaan A. Untuk
pengaruh antara mereka bahwa kedua perusahaan
mempertahankan para
bisa dimasukkan dalam tersebut menetapkan harga
pembelinya, maka perusahaan
masalah penentuan yang sama dan masing-
B akan bereaksi dengan cara
harga/output dari masing mempunyai pangsa
menurunkan harganya pula.
oligopoli. (share) pasar yang sama.
MODEL OLIGOPOLI
1. MODEL COURNOT
Model ini beranggapan bahwa barang yang
dihasilkan dua perusahaan adalah sama dan
bersifat substitut sempurna serta struktur
ongkos produksi per unit sama.

Jadi, output yang dihasilkan perusahaan kedua


adalah 0,25 (0,5 x 0,5) dari seluruh permintaan yang
ada di pasar. Kemudian perusahaan pertama yang
menghadapi suasana ini beranggapan bahwa
perusahaan kedua akan tetap mempertahankan
output-nya untuk periode berikutnya.
2. MODEL BERTRAND

• Masing- masing perusahaan dalam pasar duopoli memperkirakan perusahaan


pesaingnya untuk tetap mempertahankan tingkat harga jualnya apa pun yang
ditentukan oleh perusahaan.
• Model Bertrand menggunakan alat analisis yaitu fungsi reaksi untuk menentukan
posisi keseimbangan yang stabil dari pasar.

Kritikan model Betrand:


a. Anggapan dalam model Bertrand mengenai perilaku produsen yang tidak pernah menggunakan
pengalamannya untuk mengantisipasi pesaingnya tidaklah realistis.
b. Masing-masing perusahaan dapat memaksimumkan keuntungannya, tetapi tidak untuk pasar.
c. Harga keseimbangan yang terbentuk di pasar mengarah pada tingkat harga persaingan pasar.
3. MODEL CHAMBERLIN (MODEL UNTUK PASAR KELOMPOK
KECIL)
• Model Chamberlin menyatakan bahwa keseimbangan stabil di pasar terjadi apabila
pasar ditetapkan satu harga.
• Model Chamberlin beranggapan bahwa masing-masing perusahaan tidak bebas
(terikat) terhadap pesaingnya yang ada di pasar.
• Setiap ada perubahan tingkat output atau tingkat harga yang dilakukan oleh salah satu
perusahaan, akan memengaruhi perusahaan pesaingnya dan pesaing itu akan
mengambil kebijakan untuk melawan tindakan tersebut.
• Chamberlin berpendapat bahwa keseimbangan pasar dapat terjadi tanpa adanya
penggabungan (collusion) di antara perusahaan yang ada di pasar.

Kelemahan dari model ini adalah apabila ada perusahaan baru yang masuk maka
keseimbangan stabil tidak dapat dipecahkan dalam model ini dengan mekanisme model pasar
monopoli.
4. MODEL KURVA PERMINTAAN PATAH
(THE KINKED - DEMAND MODEL)
Tiga asumsi yang merupakan dasar bagi penelaahan
kurva permintaan yang patah, yaitu:

a. Terdapat industri yang dewasa dan berpengalaman


dengan atau tanpa deferensiasi produk.
b. Apabila suatu perusahaan menurunkan harga, maka
perusahaan lainnya akan mengikuti menandingi
penurunan harga tersebut.
c. Apabila perusahaan menaikkan harga, maka
perusahaan lainnya tidak akan mengikutinya.

Jika perusahaan oligopolis menurunkan harga jualnya, maka perusahaan pesaing akan
menandingi kebijakan tersebut dengan menurunkan harga juga. Akibatnya, permintaan yang
ada di pasar naik, tetapi tidak sebanyak apabila perusahaan lain tidak menurunkan harga.
5. MODEL STACKELBERG
• Dalam model ini dianggap bahwa salah
satu perusahaan dalam pasar oligopoli
cukup kuat menjadi leader sehingga
perusahaan pesaing mengakuinya,
• berarti bahwa perusahaan duopolis yang
kuat dapat menentukan kurva reaksi dari
perusahaan pesaing dan bergabung
dengan fungsi keuntungannya.

Apabila perusahaan A yang kuat menduga bahwa perusahaan pesaingnya akan bereaksi
atas dasar kurva reaksinya. Dengan demikian, perusahaan A akan menentukan tingkat
output, yaitu di titik a (Qa) yang dapat memaksimumkan keuntungannya. Sedangkan
perusahaan B sebagai pengikut menghasilkan output sebesar Qb.
CIRI-CIRI PASAR OLIGOPOLI

MENGHASILKAN KEKUATAN
ATAU MENJUAL MENENTUKAN
PROMOSI MASIH
BARANG STANDAR HARGA KADANG-
DIPERLUKAN
ATAU BARANG KADANG
BERBEDA LEMAH/KUAT

Menghasilkan barang standar


Apabila tanpa adanya kerja Kegiatan promosi bertujuan
misalnya perusahaan baja,
sama, kekuatan menentukan untuk meraih pembeli baru
aluminium.
harga sangat terbatas. Suatu dan mempertahankan
perusahaan menurunkan pembeli lama, terutama pada
Sedangkan yang menghasilkan
harga, perusahaan lain akan perusahaan yang
barang berbeda misalnya
membalas menurunkan yang menghasilkan barang yang
perusahaan mobil, truk, sepeda
lebih besar lagi. berbeda.
motor, dan sebagainya.
MODEL PENETAPAN HARGA PASAR OLIGOPOLI

Pasar dengan Ketegaran Harga


(Kinked Demand Curve Model

Salah satu tipe keadaan yang ditimbulkannya adalah


kinked demand curve atau kurva permintaan yang patah.

Seorang penjual dapat menaikkan jumlah penjualannya


dengan jalan menurunkan harganya.

Hal ini mengakibatkan larinya pembeli dan penjual yang


lain dan datang berbondong-bondong untuk membeli
barang tersebut.
PENGARUH OLIGOPOLI TERHADAP KESEJAHTERAAN

1. Adanya keuntungan yang terlalu besar (excess profit) yang dinikmati


oleh para produsen oligopoli dalam jangka panjang.

2. Adanya ketidakefisienan produksi karena setiap produsen tidak


beroperasi pada AC yang minimal.

3. Kemungkinan adanya eksploitasi terhadap konsumen maupun buruh


(karena P > MC; seperti dalam kasus monopoli).

4. Ketegaran harga sering dikatakan menunjang adanya inflasi yang


dapat merugikan masyarakat makro.
TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO

BAB. IX
MENENTUKAN HARGA PADA PASAR PERSAINGAN
PASAR MONOPOLI
Oleh Kel 12 Kelas : J
1. Yehezkiel Nanlohy Benaya (1222200187)
2. Amelia Vega Buana (1222200189)
3. Rheinata Audreyna Missel (1222200191)

Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec

FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya


Desember 2022
Pasar
Persaingan
Monopoli
PENGERTIAN MONOPOLI
Monopoli adalah suatu keadaan di
mana di dalam pasar hanya ada satu
penjual sehingga tidak ada
perusahaan pesaing (monopoli murni
atau pure monopoly).
Monopoli terjadi jika suatu perusahaan bertindak
sebagai penjual tunggal dari suatu barang yang
tidak mempunyai substitut, dengan kata lain,
perusahaan tunggal tersebut sekaligus sebagai
industrinya juga. Banyak hubungan-hubungan
ekonomi yang ada dalam monopoli bisa digunakan
untuk mengestimasi perilaku optimal perusahaan
secara kurang tepat, tetapi lebih lazim.
CIRI-CIRI PASAR MONOPOLI

1. Pasar Monopoli adalah Industri Satu Perusahan


2. Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang Mirip
3. Tidak Terdapat Kemungkinan untuk Masuk dalam Industri
4. Dapat Memengaruhi Penentuan Harga
5. Promosi Iklan Kurang Diperlukan
FAKTOR-FAKTOR YANG MENIMBULKAN
ADANYA PASAR MONOPOLI

1.Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya tertentu


yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain.

2. Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala


ekonomi (economic of scale) hingga ke tingkat produksi yang
sangat tinggi.

3. Monopoli ada dan berkembang melalui undang-undang, yaitu


pemerintah memberi hak monopoli kepada perusahaan.
HAMBATAN BAGI PERUSAHAAN
YANG AKAN MEMASUKI PA SAR
1. Penguasaan Bahan Mentah
Kalau X adalah input utama untuk produk Y, maka penguasaan sumber X akan bisa menimbulkan
perusahaan monopoli untuk barang Y, dengan jalan menolak penjualan X kepada perusahaan lain.
(PDAM, Pertamina)

2. Hak Paten
Suatu sumber terjadinya monopoli untuk macam barang tertentu atau cara produksi tertentu. (produk- produk
Microsft-Windows)

3. Terbatasnya Pasar
karena adanya economies of scale yang besar, tetapi luas pasar yang terbatas, maka satu perusahaan
mampu memenuhi permintaan pasar.

4. Pemberian Hak Monopoli oleh Pemerintah


Ada kalanya hak monopili diberikan oleh pemerintah. (PELNI pada jalur tertentu)
Penentuan Besarnya Harga dan Output
Jika suatu perusahaan yang monopolistik menyamakan MR
dengan MC-nya, maka pada saat yang sama la
menentukan pula tingkat output dan tingkat harga pasar
untuk produknya.
POSISI KESEIMBANGAN
Seorang produsen monopoli adalah produsen dalam suatu pasar sehingga kurva permintaan
yang dihadapinya kurva permintaan pasar. Kurva permintaan pasar biasanya menurun dari kiri
atas ke kanan bawah, yang berarti bahwa produsen tersebut bisa memengaruhi harga pasar
dengan jalan menjual lebih sedikit atau lebih banyak barang produksinya.
LABA, RUGI, DAN IMPAS BAGI MONOPOLIS

1. Monopolis yang Mendapatkan


Keuntungan

Laba maksimal dicapai bila


monopolis menjual produksinya
dengan tingkat harga sebesar OP1
dengan jumlah barang yang dijual
sebanyak OQ.
2. Dalam jangka pendek
Monopolis Mengalami Impas

Besarnya harga TR = TC Hal


ini terjadi karena adanya
kenaikan ongkos rata-rata
sehingga besarnya AC jangka
pendek naik menjadi sama
dengan harga (P) sehingga TR
= OP1KQ dan TC =OQKP1.
3. Monopolis yang
Mendapatkan Kerugian

Dalam jangka pendek


kemungkinan monopolis
dapat mengalami kerugian,
yang disebabkan oleh SAC.
KERUGIAN ADANYA MONOPOLI
1. Output yang Lebih Kecil
Jika suatu industri dengan persaingan murni dijadikan monopoli, maka monopoli akan menaikkan
harga dan memperkecil output dari sebelumnya.

2. Halangan bagi Perusahaan Lain yang Hendak Masuk Pasar


Dihalanginya perusahaan baru untuk masuk memungkinkan diperolehnya laba jangka panjang.

3. Efisiensi Ekonomi
Monopoli mempergunakan sumber-sumber tetap yang tidak digunakan dengan efisiensi sebaik-
baiknya.

4. Promosi Penjualan
Melindungi diri dari persaingan yang mungkin timbul dan untuk melindungi kedudukan monopolinya.
PENGATURAN MONOPOLI OLEH PEMERINTAH

1. Pengaturan Harga
Penentuan harga maksimum ini menguntungkan konsumen dengan harga per unit
yang lebih murah dan jumlah barang yang lebih banyak.

2. Pengaturan Harga pada Kasus Monopoli Murni dengan Decrosing Cost


Perusahaan monopoli hanya beroperasi pada bagian kurva di mana AC menurun
(decreasing cost).

3. Perpajakan
Pajak yang dikenakan terhadap monopolis dapat bersifat tetap dasarnya / lumpsum
(tidak dipengaruhi oleh jumlah barang) dan dapat bersifat khusus / spesific (dasar
jumlah barang yang dihasilkan).
DISKRIMINASI HARGA
Sifat Dasar
a. Diskriminasi harga derajat pertama
Keadaan di mana seorang produsen monopolis berusaha sepenuhnya mengambil
surplus konsumen.

b. Diskriminasi Harga Derajat Kedua


Penjual hanya dapat menetapkan harga dengan menurunkan kelompok-kelompok
harga.

c. Diskriminasi Harga Derajat Ketiga


Pengelompokan pembeli secara fungsional, pembeli yang dikelompokkan
berdasarkan daerah geografis.
PEMBAGIAN PASAR PENJUALAN YANG BERBEDA

Pasar bisa dipisahkan oleh biaya pengangkutan dan


pajak. Elastisitas kurva permintaan yang dihadapi
oleh penjual di pasar luar negeri biasanya lebih
tinggi dari elastisitas permintaan dalam negeri.
Substitusi untuk barangnya di pasaran dunia
menaikkan elastisitas kurva permintaan luar negeri
yang dihadapinya.
PENETAPAN HARGA DISKRIMINASI SECARA
GRAFIK DAN NUMERIK
GRAFIK NUMERIK

lebih elastis lebih Agar


condong mendatar Mendapatkan
kurvanya. Penjual Laba
menginginkan laba Maksimal MR
maksimum untuk = MC
kedua pasar. Agar Kita
labanya maksimum bandingkan
penjual harus laba dengan
menetapkan harga diskriminasi
dengan MC MR. dan tanpa
diskriminasi.

Anda mungkin juga menyukai