Anda di halaman 1dari 11

Tugas Portofolio

Kompetensi Dasar 3.3 & 4.3

Putu Andhika Restu Kurnia


30
XII MIPA 1

Tahun 2021
Permasalahan

Carilah kasus yang berhubungan dengan gen, kromosom atau DNA(bisa berupa penyakit,
penyimpanan gen, DNA, dan lain-lain. Kemudian analisalah! Dan buat laporannya! Carilah
intomasi dari berbagai sumber!
1. Para ahli telah mempelajari cara memotong gen dari satu spesies dan memasukkannya
ke dalam DNA spesies lain. Contohnya, gen yagn mengodekan pembuatan insulin
dapat diambil dan dimasukkan ke dalam sel bakteri. Hasilnya, bakteri yang dapat
menghasilkan hormone insulin. Beberapa kritikus berpendapat bahwa kita tidak
semestinya memanipulasi alam. Dengan mengetahui bahwa memodifikasi alam
bukanlah hal yang baru, contohnya pembuatan bendungan dan perkawinan silang
tumbuhan oleh manusia, apakah anda merasa terdapat perbedaan etika antara rekayasa
genetika dan teknologi lainnya? Menurut anda, hal apakah yang menyebabkan suatu
teknologi dapat diterima oleh masyarakat.

2. Coba Anda ingat kembali tentang kasus tragedi bom Bali yang terjadi beberapa tahun
lalu! Tragedi pengeboman itu memakan banyak korban tewas, bahkan pelaku
pengeboman juga tewas dengan tubuh terpotong-potong menjadi bagian-bagian yang
sangat kecil sehingga sulit untuk mengetahui identitasnya secara langsung. Untuk
mengetahui identitas pelaku pengeboman dilakukan dengan cara mencocokkan DNA
potongan tubuh pelaku pengeboman dengan DNA orang tua korban. Mengapa uji DNA
dapat digunakan untuk mengetahui identitas pelaku pengebom-an tersebut? Jelaskan
jawaban Anda disertai alasan yang tepat sesuai teori yang telah Anda pelajari! (blm)

3. Buatlah satu contoh proses sintesa protein dengan kodogen minimal 5 ( 5 tiplet basa
nitrogen DNA bebas ) tetapi sesuai dengan Langkah- Langkah sintesa protein yang
sudah dipelajari!
Catatan:
1) Dari rantai ganda DNA hanya satu yang bertugas sebagai template atau bertugas
mentranskripsi mRNA
2) Rantai mRNA hasil transkripsi bergerak dari 5’……3’ itu berarti yang
mengtranskripsi DNA dari 3’……5’
3) Di Langkah translasi ingat juga start kodon dan stop kodon
4) Gunakan table kode genetic untuk menentukan rangkaian asam amino yang
Menyusun protein terse
Laporan

Alkaptonuria
Alkaptonuria adalah salah satu penyakit yang langka dan merupakan penyakit yang
menurun (genetik) di mana terjadi mutasi pada gen yang menyebabkan penumpukan asam
homogentisat (HGA). Alkaptonuria merupakan penyakit yang menurun. Kelainan ini
diturunkan secara autosomal resesif, di mana terjadi apabila seseorang memiliki kedua
orang tua dengan gen abnormal yang sama, tetapi tidak memiliki gejala. Jika salah satu
orang tua normal, sementara yang lain mengidap alkaptonuria, dia akan memiliki gen
abnormal, tetapi tidak menunjukkan gejala atau indikasi. Penyakit ini dapat diidap, baik
oleh laki-laki maupun perempuan, tetapi pada laki-laki gejalanya cenderung lebih cepat
terjadi dan lebih berat. Selain itu, ada beberapa komplikasi alkaptonuria yang mungkin
saja bisa terjadi.

Penyebab alkaptonuria adalah adanya mutasi pada gen homogentisat 1,2-dioksigenase


(HGD). Gen ini berfungsi mengontrol produksi enzim homogentisat oksidase yang
berfungsi untuk memecah asam amino tirosin dan fenilalanin di dalam tubuh. Dalam kasus
pengidap alkaptonuria, gen ini mengalami gangguan fungsi, hal itu membuat tubuh
pengidap tidak memiliki enzim yang cukup untuk memecah kedua asam amino tersebut.
Akibatnya, terjadi akumulasi asam homogentisat (HGA) di dalam tubuh pengidap.

Pada kondisi normal, apabila ada kelebihan asam homogentisat akan dikeluarkan dari
tubuh oleh ginjal. Namun, kondisi yang banyak di dalam tubuh mengakibatkan asam
homogentisat tidak dapat dikeluarkan seluruhnya, maka akan terakumulasi di berbagai
jaringan tubuh dan menimbulkan gejala alkaptonuria. Gejala awal yang khas pada kondisi
terlalu banyak HGA didalam tubuh adalah warna urine yang gelap hingga hitam, di mana
kondisi ini biasanya terjadi sejak lahir. Selanjutnya, pengidap mengalami gejala lain,
seperti okronosis dan osteoartropati okronotik pada usia dewasa dengan gejala yang
perlahan-lahan.

Okronosis adalah bercak/warna biru kehitaman akibat akumulasi HGA di bagian tubuh
tertentu, seperti jaringan ikat. Gejala ini biasanya mulai muncul pada dekade 3–5 dan
didapatkan di mata dan telinga, bisa juga ada pada kulit. Selain terjadinya warna biru
kehitaman pada telinga, penebalan juga bisa terjadi, seperti pada tulang rawan telinga.
Penumpukan asam homogentisat bisa terjadi juga pada jaringan ikat lain, contohnya
ligamen, tulang (artropati) dan juga tendon. Jaringan-jaringan tersebut akan menjadi
berwarna kehitaman, lemah, dan mudah rusak. Hal ini bisa menyebabkan penebalan pada
tendon mauapun peradangan (tendonitis) pada pengidap. Selain itu, dapat terjadi stenosis
katup aorta di jantung, nyeri dipunggung akibat peradangan di tulang punggung pada usia
sebelum 30 tahun, batu ginjal, dan batu prostat.

Penegakkan diagnosis alkaptonuria biasanya berdasarkan gejala khasnya, riwayat


keluarga, dan pemeriksaan kadar asam homogentisat. Pada beberapa kasus, pengidap
alkaptonuria hanya memiliki peradangan tulang/sendi pada usia muda, tetapi tidak
memiliki keluhan urine berwarna gelap. Pemeriksaan kadang asam homogentisat dapat
diperiksa melalui pemeriksaan urine dengan analisis spektrometri massa gas kromatografi.
Cara lain yang bisa dilakukan adalah metode rontgen dan CT scan (metode pencitraan).
Hal tersebut dilakukan untuk menentukan adanya gangguan sendi atau tulang belakang,
serta katup jantung. Dan yang terakhit, bisa dilakukan deteksi mutasi di gen HGD dengan
pemeriksaan molekular.

Belum ada terapi efektif yang dapat mengobati penyakit alkaptonuria hingga saat ini.
Berbagai penelitian masih dalam tahap pengembangan. Tindakan pengobatan yang bisa
dilakukan adalah mengurangi gejala, dengan fisioterapi dan manajemen nyeri, bagi
pengidap alkaptonuria.

Selain itu, pengidap alkaptonuria juga biasanya dianjurkan untuk mengonsumsi


makanan rendah protein tirosin dan fenilalanin, serta konsumsi asam askorbat (vitamin C).
Pada pengidap dengan gangguan tulang atau sendi, seperti di panggul, lutut, ataupun bahu,
maka dapat dilakukan pembedahan penggantian sendi. Tindakan bedah bisa dilakukan
pada keterlibatan tulang belakang dan katup jantung sebagai metode terapi. Bicarakan
kepada dokter untuk mendapatkan terapi yang paling sesuai. Alkaptonuria dapat dicegah
dengan pemeriksaan konseling gen kepada individu yang akan menikah sebagai deteksi
dini. Terutama jika ada individu yang memiliki riwayat keluarga yang mengidap
alkaptonuria.
Penyelesaian

1. Menurut saya ada perbedaan etika terhadap rekayasa genetika dengan teknologi
lainnya. Teknologi lain umumnya berfungsi untuk mempermudah pekerjaan- pekerjaan
manusia tanpa adanya modifikasi alam sehingga dapat diterima oleh banyak
masyarakat. Walaupun ada beberapa teknologi yang bisa dibilang merusak alam.
sementara rekayasa genetika mungkin bagi beberapa orang akan terdengar sangat
berbahaya dan tidak lazim sehingga masyarakat agak sulit menerimanya secara mentah.
Walaupun beberapa rekayasa genetika sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia
seperti rekayasa genetika bakteri yang menghasilkan hormone insulin. Sehingga dapat
disimpulkan suatu teknologi dapat diterima oleh masyarakat jika itu secara efektif dapat
membantu seluruh kehidupan manusia sehingga kita bisa merasakan manfaatnya
langsung dan juga tidak terdengar bertentang dengan alam.

2. DNA dapat diperoleh dalam darah, rambut, sel-sel mukosa di bagian dalam pipi , dan
jaringan-jaringan lainnya. Setelah pengambilan sel-sel dari jaringan tubuh, DNA
kemudian dikeluarkan dari dalam sel melalui proses ekstraksi DNA. Proses ini
bertujuan untuk memurnikan DNA supaya tidak bercampur dengan bahan-bahan lain
yang juga terdapat dalam sel. DNA yang diperoleh dari hasil ekstraksi berjumlah
relative sangat sedikit sehingga masih sulit untuk dianalisa. Oleh sebab itu DNA perlu
diperbanyak. Teknik perbanyakan DNA disebut dengan amplifikasi DNA.
Perbanyakan ini diibartkan sebagai suatu kerja mesin fotokopi yang menggandakan
DNA menjadi DNA-DNA yang persis sama dengan DNA aslinya. Proses perbanyakan
ini dilakukan melalui suatu rangkian reaksi yang disebut dengan PCR (polymerase
chain reaction). Rangkaian reaksi inilah yang membuat satu DNA menjadi berjuta- juta
DNA dalam waktu yang singkat yang kemudian akan mudah untuk dianalisis. Setelah
melalui proses terakhir dalam analisi DNA, yaitu proses sequencing, maka akan dapat
diketahui profil dari DNA seseorang. Profil inilah yang kemudian dibandingkan dengan
kedua orang tua sehingga dapat diketahui pasti asal DNA dan tentunya asalh identitas
pelaku.
3.
Tugas Portofolio
Kompetensi Dasar 3.4 & 4.4

Putu Andhika Restu Kurnia


30
XII MIPA 1

Tahun 2021
Permasalahan

1. Penyakit kanker merupakan penyakit yang berbahaya saat ini. Menurut Anda,
apakahada hubungan kanker dengan pembelahan sel pada tubuh? Bagaimana
pembelahan sel tersebut dapat mengarah ke pembentukan sel kanker? Jelaskan
pendapat Anda!

2. Di balik kewajiban manahan haus dan lapar serta nafsu dari waktu pagi hari sampaisore
hari/ lebih kurang 12 jam (waktu sahur sampai maghrib), puasa juga menyimpan
banyak maslahat. Selain meningkatkan aspek rohani, shaum meningkatkan daya
tahantubuh serta meremajakan tubuh dari sel-sel yang telah mati. Jelaskan mengapa
puasa bisa remajakan sel-sel mati?

3. Pernahkah Anda mendapat luka terbuka di bagian kulit tangan atau organ yang lain?
Kapan luka tersebut dapat sembuh kembali? Jika dikaitkan dengan pembelahan sel,
bagaimanakah proses terjadinya hal tersebut?

4. Bakteri mengadakan pembelahan dengan cepat. Setiap menit bakteri membelah diri dan
menghasilkan lebih dari 20 sel anakan. Dapat dikatakan bahwa tingkat reproduksi
bakteri paling tinggi dibandingkan organisme lain. Tetapi mengapa dunia ini tidak
dibanjiri oleh organisme ini? Jelaskan pendapat Anda disertai alasan yang tepat!

5. Mengapa sel kelamin (gamet) pada manusia atau hewan bersifat haploid? Apa yang
akan terjadi jika sel kelamin tersebut bersifat diploid? Hubungkanlah jawaban tersebut
dengan proses fertilisasi !
Penyelesaian

1. Kanker terjadi sebagai akibat perubahan dimanik dari gen, terutama mutase pada
oncogene sehingga fungsinya menjadi dominana serta mutase pada tumor suppressor gen
sehingga gen ini kehilangan fungsinya, Terjadinya kanker meliputi banyak tahapan,
dimana pada setiap tahapan menggambarkan perubahan genetik yang akan mendorong
transformasi sel normal menjadi sel kanker / malignant. Dalam keadaan normal sel hanya
akan membelah diri bila badan membutuhkan, umpamanya ada sel-sel yang perlu diganti
karena mati atau rusak. Sedangkan sel kanker akan membelah diri meskipun tidak
diperlukan, sehingga terjadi sel-sel baru yang berlebihan. Sel - sel yang baru mempunyai
sifat seperti induknya yang sakit yaitu sel-sel yang tidak mempunyai daya atur (regulator).
Kanker terjadi sebagai akibat perubahan sel, sehingga sel tersebut dapat melepas diri dari
mekanisme pengaturan tumbuh normal. Perkembangan sel-sel kanker diawali oleh
adanya klon sel yang telah mengalami perubahan genetik pada gen-gen pengatur
pertumbuhan. Dalam jangka waktu yang relatif lama dalam hitungan puluhan tahun,
perubahan genetik pada sel tersebut akan bertambah sehingga mengakibatkan proliferasi
yang berlebihan. Sel-sel kanker pada stadium lanjut pada umumnya mengalami
perubahan genetik dalam jumlah yang relatif banyak yang memacu sel-sel tersebut jadi
kehilangan kendali dalam perkembangbiakannya

2. Riset menunjukan puasa yang terkontrol dan hati-hati dapat mendorong regenerasi sel
darah putih atau leukosit. Tentunya, hal ini membantu kita agar terhindar dari berbagai
penyakit karena leukosit membantu tubuh melawan infeksi virus dan bakteri. Riset
tersebut dilakukan oleh ilmuwan dari Univeristy of California. Menurut peneliti, puasa
dapat memprogram ulang system kekebalan tubuh yang rusak, terutama pada pasien
kemoterapi atau gangguan autoimun. Puasa membuat tubuh mengolah cadangan
glukosa,lemak dan keton. Alhasil, proses ini akan merusak sel darah putih yang telah lama
dan memicu regenerasi sel induk untuk membuat sel system kekebalan tubuh baru. Puasa
juga membantu mengurangi enzim PKA yang nantinya akan memicu perkembangan sel-
sel induk. Selain itu, puasa juga menurunkan kadar IGF-1, yang merupakan hormone
pertumbuhan pemicu penuaan, perkembangan tumor, dan risiko kanker. Dengan cara
tersebut, system kekebalan tubuh akan mengalami peremajaan sehingga bekerja lebih
efektif.
3. Regenerasi sel adalah proses pembentukan, pembaruan atau restorasi sel untuk mengganti
sel yang mati, penyembuhan luka, perbaikan jaringan, dan fungsi biologi yang sama yang
di atur mulai tingkat terkecil dalam tubuh karena pada setiap saat sel diddalam tubuh
mengalami kemati dan akan diganti oleh sel-sel yang baru. Regenerasi sel pada manusia
merupakan peran penting dalam pembangunan, penyembuhan, dan perbaikan jaringan.
Sel- sel pada manusia secara alami mengalami kematian baik karena nekrosis, kematian
sel akibat kerusakan atau cedera atau melalui apoptosis. Apoptosis adalah suatu bentuk
kematian sel yang terprogram sehingga sel mnjadi pragmen atau mati sebagai bagian dari
proses biokimia yang normal yang terlibat dalam pengembangan, pertumbuhan , dan
penuaan. Tanpa adanya regenerasi sel maka akan mengakibatkan kehancuran seluruh
organ dan daerah jaringan. Sebalikanya, regenerasi sel memungkinkan tubuh untuk
menumbuhkan sel- sel baru untuk mengganti sel yang sudah mati, kerusakan sel dengan
memisahkan sel sehat tunggal menjadi dua sel terpisah. Manusia mempertahkankan
kemampuan regenerasi sel dengan kondisi tertentu,kemampuan untuk meregerasi
sel terbatas ke jaringan dan organ-organ tertentu sepertihati dan kulit. Kulit tubuh manusia
dapat tumbuh kembali untuk menutupi area kerusakanyang luas, asalkan ada presentase
yang cukup dari sisa kulit untuk mereplikasi sel-sel baru.

4. Walaupun bakteri memiliki kemampuan pembelahan yang sangat cepat tetapi banyak
faktor yang menyebabkan bakteri tidak membanjiri bumi ini. Faktor pertama yaitu bakteri
yang memakan bakteri lainnya seperti protozoa mirip hewam (amoeba) yang memakan
bakteri seperti paramecium. Jadi kuantitas bakteri berkurang. Faktor kedua bakteri juga
mahluk hidup yang tidak kekal, bakteri juga bisa mati seketika jika lingkungan hidupnya
tidak mendukung kelangsungan hidup bakteri tersebut. Bakteri dan juga anakannya
sangar rentan untuk mati dikarenakan sulitnya untuk bertahan dalam perubahan
lingkungan .
5. Sel gamet bersifat haploid dikarenakan dari proses meiosis/ pembelahan reduksi. Sel
gamet juga bersifat haploid dikarenakan jumlah kromosom dalam sel haploid yaitu
sebanyak 23 kromosom lalu dikarenakan terjadinya fertilisasi antara sel jantan dengan sel
betina maka akan terbentuk sel anakan yang bersifat diploid dimana memiliki jumlah
kromosom total yaitu 46 buah. Apabila sel gamet bersifat diploid maka pada saat
fertilisasi antara sel jantan dan sel betina dimana kedua sel tersebut bersifat diploid akan
tercipta anakan 4n dimana itu tidaklah normal dimana jumlah kromosom normal suatu
organisme seharusnya berjumlah 2n.

Anda mungkin juga menyukai