Anda di halaman 1dari 10

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Kram Otot dan Kompres Air Hangat

Disusun untuk memenuhi Blok Clinical Study 2

Disusun oleh:
Lailatul Mukaroma
155070200111025

Kelompok 4 / Reguler 1
PSIK 2015

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
2019

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok bahasan : Penyuluhan kram otot dan kompres air hangat


pada Lansia
Sub Pokok Bahasan : Definisi, penyebab, akibat, tindakan preventif dan
kompres air hangat
Hari/ Tanggal : Kamis, 9 Mei 2019
Tempat : Rumah Tn. S, RT 16 RW 2 Desa Gadingkulon
Malang
Sasaran : Lansia
Waktu : 09.00 – 09.40 WIB

1
2

A. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah menerima pendidikan kesehatan tentang kram otot diharapkan
lansia mampu memahami, menyadari dan menerapkan perilaku sehat.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah menerima pendidikan kesehatan, diharapkan lansia mampu:
a. Menjelaskan pengertian Kram Otot
b. Menjelaskan penyebab Kram Otot
c. Menjelaskan akibat Kram Otot
d. Menjelaskan penatalaksanaan Kram Otot
e. Menjelaskan tindakan preventif Osteoarthritis
f. Melakukan kompres air hangat
B. Materi
 Menjelaskan pengertian Kram Otot
 Menjelaskan penyebab Kram Otot
 Menjelaskan akibat Kram Otot
 Menjelaskan penatalaksanaan Kram Otot
 Menjelaskan tindakan preventif Osteoarthritis
 Melakukan kompres air hangat

C. Metode
a. Diskusi
b. Simulasi + praktik
c. Tanya Jawab

D. Media atau alat bantu


- Washlap
- Air hangat

Kegiatan
No Susunan Kegiatan Pengajar Kegiatan Waktu Media
Kegiatan Peserta Didik

1 Pembuka - Menyampaikan salam kepada Tn. - Menjawab 5 menit -


S salam dari
- Melakukan perkenalan
pengajar
“Perkenalkan nama saya “Selamat
mahasiswi keperawatan X mbah, pagi juga”
saya akan memberikan - Klien
penyuluhan tentang kram otot dan menjawab “
kompres air hangat Baik mbak,
- Menentukan kontrak waktu “ Pada
silahkan”
pagi hari ini saya ingin - Klien
menyampaikan penyuluhan kira- menjawab “
3

kira membutuhkan waktu setengah baik mbak


jam mbah, apakah mbah saya
bersedia?” bersedia”
- Klien
menjawab
“Baik mbak”

2 Materi - Menjelaskan pengertian Kram - Mendengark 35 1. Washla


Otot an materi menit p
- Menjelaskan penyebab Kram
dan
Otot 2.Air
bertanya
- Menjelaskan akibat Kram Otot hangat
- Menjelaskan penatalaksanaan bila ada
Kram Otot yang kurang
- Menjelaskan tindakan preventif jelas
Osteoarthritis
- Melakukan kompres air hangat - Melakukan
kompres air
hangat
bersama
dengan
penyuluh

3 Penutup - Melakukan validasi kepada klien - Klien 10 Gambar


“apakah mbah sudah mengerti menjawab “iya menit
tentang apa yang saya jelaskan? saya sudah
Jika masih ada yang perlu mengerti”
- Klien
ditanyakan silahkan ditanyakan
menjawab “Iya
sekarang ya mbah“
- Meminta klien untuk menjelaskan mbak”
- Klien
kembali secara singkat mengenai
memberikan
materi yang dijelaskan
- Menyimpulkan materi yang telah penjelasan
diberikan kepada klien ulang secara
- Mengevaluasi materi kepada klien
singkat
dengan diberikan pertanyaan “mbah mengenai
saya akan mengajukan beberapa materi yang
pertanyaan untuk mengetahui telah dijelaskan
seberapa paham mbah mengenai - Klien
4

materi yang telah diberikan” menjawab


Bagaimana, apakah mbah bersedia ? “Baik mbak
- Jika hasil pertanyaan terjawab < 2
saya bersedia”
jawaban yang benar, maka - Apabila klien
ditanyakan kembali, bagian mana menjawab <3
yang belum paham mengenai materi jawaban benar.
yang disampaikan sesuai dengan Klien
jawaban yang salah, dan perawat memberitahuka
memberikan pemahaman kembali n mengenai
mengenai materi yang belum materi yang
dipahami. belum
- Memberi penutupan “Baik mbah
dimengerti
karena materinya sudah selesai dan kepada
mbah juga sudah paham maka saya perawat
akhiri ya mbah. Jika ada yang kurang - Klien
mengerti bisa ditanyakan lagi di lain menjawab
hari ya mbah. Terima kasih” “Baik, terima
kasih”

Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
 Perawat telah menyiapkan materi dan alat bantu (SOP, alat bahan dan
kuesioner) untuk menyampaikan materi dan digunakan sesuai dengan
waktu pada rancangan kegiatan
 Dengan kuisioner, perawat dapat mengevaluasi pengetahuan dan
pemahaman terhadap kondisi dan penanganan kram otot setelah materi
diajukan
b. Evaluasi proses
 Proses diskusi sesuai dengan kontrak waktu yang telah disetujui
 Selama kegiatan diskusi, lansia mendengarkan apa yang disampaikan
pengajar dengan baik dan menunjukkan sikap antusias (bertanya)
c. Evaluasi hasil
 Klien mampu menjelaskan kembali materi yang telah dijelaskan oleh
perawat saat ditanyakan
 Hasil pertanyaan >2 jawaban benar
5

 Klien menunjukkan perubahan sikap positif pada penanganan yang


sesuai dengan kondisi kram yang dideritanya

Lampiran 1 (Materi)
OSTEOARTHRITIS

1. Pengertian Kram Otot


Kram otot merupakan kontraksi otot yang memendek atau kontraksi
sekumpulan otot yang terjadi secara mendadak dan singkat, yang biasanya
menimbulkan nyeri. Otot yang mengalami kram sulit untuk menjadi rileks
kembali. Bisa dalam hitungan menit bahkan jam untuk meregangkan otot
yang kram itu. Kontraksinya sendiri dapat terjadi dalam waktu beberapa detik
sampai beberapa menit. Selain itu, kram otot seringkali dapat menimbulkan
keluhan nyeri.

2. Penyebab Osteoarthritis
Kram biasa terjadi pada seseorang yang sehat, terutama setelah melakukan
aktivitas yang berat. Beberapa orang lainnya mengalami kram pada tungkainya
ketika sedang tidur malam. Kram bisa disebabkan kurangnya aliran darah ke otot
yakni adanya penumpukan asam laktat pada aliran darah akibat kurang
sempurnanya metabolisme
Pada otot bergaris, kram dapat disebabkan kelelahan, dehidrasi atau
kekurangan cairan dan elektrolit, terutama kekurangan kalium dan natrium yang
sering terjadi pada olahragawan. Bisa juga akibat trauma pada tulang dan otot
yang bersangkutan atau kekurangan magnesium.
Beberapa obat juga dapat menyebabkan terjadinya kram. Seperti, obat
pelancar kemih, dan penurun lemak. Termasuk kekurangan vitamin seperti B1
atau thiamine, B5 pantothenic acid dan B6 atau pyridoxine. Kontraksi ini juga
bisa terjadi akibat sirkulasi ke otot yang kurang baik karena tingginya kolesterol
dalam darah atau pembuluh darah yang mudah rusak. Misalnya, pada penderita
6

hiperkolesterol dan diabetes mellitus. Gangguan metabolik biasanya terjadi pada


penderita diabetes melitus (DM) yakni peningkatan kadar gula darah yang
berlangsung lama, akan mengakibatkan kerusakan pada pembuluh darah yang
memberi makan pada serabut saraf. Keadaan itu kemudian menyebabkan
penderita mengalami kram.
Dari penjelasan di atas dapat kita ketahui bahwa penyebab kram otot ada
bermacam-macam antara lain:

- Adanya gangguan pada aliran darah


- Agen fisik seperti trauma pada otot, suhu, penggunaan yang berlebihan
- Beberapa obat
- Ketidakseimbangan nutrisi (defisiensi vitamin)

3. Akibat Kram Otot


Hal-hal tersebut dapat mengakibatkan :

 Hipertrofi
Hipertrofi terjadi karena sel mempunyai kemampuan adaptasi yakni
kemampuan untuk menyesuaikan diri dan berubah dan hal ini memungkinkan sel
dapat hidup dalam lingkungan yang berubah. Penyebabnya adalah fungsi
maupun beban kerja yang berlebihan maupun rangsangan hormon secara
spesifik sehingga ukuran sel akan membesar. Pada atlet, hal ini dapat terjadi
karena latihan yang terus-menerus dan konsumsi protein.

 Inflamasi
Inflamasi merupakan reaksi jaringan hidup terhadap jejas. Inflamasi
merupakan reaksi pembuluh darah, pembuluh limfe, plasma, sel darah dan
syaraf. Gejala kliniknya adalah rubor, kalor, dolor, tumor dan functiolaesa. Kram
otot yang terjadi akibat trauma pada otot ataupun karena penggunaan yang
berlebihan kadang dapat menyebabkan terjadinya inflamasi. Maka untuk
mengatasinya diperlukan kompres air dingin di sekitar area kram bukan tepat di
atas area yang kram.

4. Penatalaksanaan Kram Otot


7

Mengingat sifat kram otot yang datang tiba-tiba dan tidak disertai tanda
sebelumya, tindakan preventif pun diperlukan untuk meminimalkan kemungkinan
hal tersebut terjadi. Berikut adalah beberapa hal tersebut diantaranya:

1. Mandi atau kompres dengan air hangat setelah beraktivitas seharian setiap
kali sebelum tidur untuk mengendurkan seluruh otot yang tegang.

2. Lakukan peregangan sebelum tidur, namun hindari


penegangan/meluruskan ujung jari kaki saat peregangan maupun tidur dan
usahakan agar kaki-kaki anda tetap hangat selama tidur.

3. Hindari melakukan olah raga atau aktivitas berat secara tiba-tiba. Oleh
karena itu, lakukan pernafasan secara benar sebelum berolah raga atau
melakukan aktivitas fisik dan melakukan dan lakukan pendinginan setelah
selesai. Hal tersebut akan memberikan kesempatan bagi otot untuk
menyesuaikan diri sehingga tidak menimbulkan kram. Akan lebih baik jika
pemanasan ini dilakukan setiap pagi setelah bangun tidur, dengan melakukan
senam kecil.

4. Tak ada salahnya melakukan peregangan setelah melakukan satu


kegiatan terus menerus dalam beberapa lama. Misalnya setelah duduk terus
menerus di depan computer selama 2 jam, berada di dalam pesawat atau
kendaraan yang memakan waktu lama atau berjalan kaki jarak jauh.

DAFTAR PUSTAKA
Anne Griffin Perry, A. Potter. 2005. Fundamental Keperawatan edisi 4. Jakarta:
EGC

Baughman, Diane C. 2000. Keperawatan Medikal Bedah: Buku Saku dari


Brunner dan Suddarth. Jakarta: EGC
8

Lampiran 2: SOP Kompres Air Hangat

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


KOMPRES HANGAT PADA LANSIA

I. Pengertian
Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat pada daerah
tertentu dengan menggunakan kantung berisi air hangat yang
menimbulkan rasa hangat pada bagian tubuh yang memerlukan. Kompres
hangat dengan suhu 45°-50,5°C dapat dilakukan dengan menempelkan
kantung karet yang diisi air hangat ke daerah tubuh yang nyeri (Tarwoto,
2006)

II. Tujuan

Tujuan dari kompres hangat adalah memprlancar sirkulasi darah,


melunakan jaringan fibrosa, membuat otot tubuh lebih rileks, menurunkan
rasa nyeri, dan mempelancar pasokan aliran darah dan memberikan
ketenangan pada klien (Asmasdi, 2008)

III. Indikasi
1. lansia yang punya penyakit persendian (nyeri sendi)
2. lansia dengan penyakit nyeri otot

IV. Alat dan Bahan

1. Buli – buli dan sarungnya atau botol dan sarungnya


2. Perlak dan pengalas
3. Termos dan air panas dengan suhu 45°-50,5°C
9

V. Prosedur Tindakan
Cara kerja menurut (Hidayat & Musrifatul, 2008).

1. Cuci tangan.
2. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
3. Isi kantung karet dengan air hangat dengan suhu 45°-50,5°C
4. Tutup kantung karet yang telah diisi air hangat kemudian dikeringkan
5. Masukkan kantung karet kedalam kain.
6. Tempatkan kantung karet pada daerah pinggang dengan posisi miring
kanan atau miring kiri.
a. Angkat kantung karet tersebut setelah 20 menit, kemudian isi lagi
kantung karet dengan air hangat lakukan kompres ulang jika ibu
menginginkan
b. Catat perubahan yang terjadi selama kompres dilakukan pada
menit ke 15-20.
c. Cuci tangan.
Kompres hangat yang digunakan berfungsi untuk melebarkan
pembuluh darah, menstimulasi sirkulasi darah, dan mengurangi
kekakuan.Selain itu, kompres hangat juga berfungsi
menghilangkan sensasi rasa sakit. Untuk mendapatkan hasil yang
terbaik, terapi kompres hangat dilakukan selama 20 menit dengan
1 kali pemberian dan pengukuran intensitas nyeri dilakukan dari
menit ke 15-20 selama tindakan.

VI. Evaluasi
1. Respon klien secara verbal setelah dilakukan perlakuan
2. Dilakukan ulang pengukuran sekala nyeri.

VII. Dokumentasi
1. Waktu pelaksanaan
2. Catat hasil dokumentasi setiap tindakan yang dilakukan dan di
evaluasi
3. Nama perawat yang melaksanakan.

VIII. Daftar Pustaka


Program Study S-1 Keperawatan STIKES Banyuwangi.2009.Panduan
Keterampilan Prosedur Lab KDM 2. Jawa Timur : EGC.
Ns. Kusyati, Eni, S.Kep, dkk.2006.Ketermpilan Dan Prosedur
Laboratorium.Jakarta : EGC.
10

Lampiran 3:Kuesioner

1. Apakah yang dimaksud kram otot?


Jawaban : Kram otot merupakan kontraksi otot yang memendek atau kontraksi
sekumpulan otot yang terjadi secara mendadak dan singkat, yang biasanya
menimbulkan nyeri.
2. Kram dapat terjadi karena apa?
Jawaban :
- Adanya gangguan pada aliran darah
- Agen fisik seperti trauma pada otot, suhu, penggunaan yang berlebihan
- Beberapa obat
- Ketidakseimbangan nutrisi (defisiensi vitamin)
3. Kram dapat menyebabkan apa?
Jawaban : Hipertrofi dan inflamasi
4. Apa yang harus dilakukan ketika kram?
Jawaban :

1. Mandi atau berendam dengan air hangat setelah beraktivitas seharian setiap
kali sebelum tidur untuk mengendurkan seluruh otot yang tegang.

2. Lakukan peregangan sebelum tidur, namun hindari penegangan/meluruskan

3. Hindari melakukan olah raga atau aktivitas berat secara tiba-tiba.

4. Tak ada salahnya melakukan peregangan setelah melakukan satu kegiatan


terus menerus dalam beberapa lama.

Anda mungkin juga menyukai