Anda di halaman 1dari 2

e.

Fleksibel dan Ringan


Ajaran Islam bersifat fleksibel dan ringan, karena Islam memerhatikan dan menghargai
kondisi masing-masing individu dalam menjalankan ajaran Islam, dan tidak memaksakan orang Islam
untuk melakukan suatu perbuatan di luar batas kemampuannya. Hal ini ditegaskan oleh Allah dalam
QS. Al – Baqarah : 286

‫ت ۗ َربَّنَا اَل تُ َؤا ِخ ْذنَا إِ ْن نَ ِسينَا أَوْ أَ ْخطَأْنَا ۚ َربَّنَا َواَل تَحْ ِملْ َعلَ ْينَا إِصْ رًا‬ ْ َ‫اَل يُ َكلِّفُ هَّللا ُ نَ ْفسًا إِاَّل ُو ْس َعهَا ۚ لَهَا َما َك َسب‬
ْ َ‫ت َو َعلَ ْيهَا َما ا ْكتَ َسب‬
‫َك َما َح َم ْلتَهُ َعلَى الَّ ِذينَ ِم ْن قَ ْبلِنَا ۚ َربَّنَا َواَل تُ َح ِّم ْلنَا َما اَل طَاقَةَ لَنَا بِ ِه ۖ َواعْفُ َعنَّا َوا ْغفِرْ لَنَا َوارْ َح ْمنَا ۚ أَ ْنتَ َموْ اَل نَا فَا ْنصُرْ نَا َعلَى‬
َ‫ْالقَوْ ِم ْال َكافِ ِرين‬

‘’Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala
(dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.
(Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah.
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau
bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada
kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah
kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.’’

f. Berlaku Secara Universal


Ajaran Islam berlaku untuk seluruh umat manusia di seluruh dunia sejak diturunkannya
ajaran Islam tersebut sampai akhir masa. Penegasan ini dinyatakan dala QS. Al – Ahzab : 40

‫َما َكانَ ُم َح َّم ٌد أَبَا أَ َح ٍد ِم ْن ِر َجالِ ُك ْم َو ٰلَ ِك ْن َرسُو َل هَّللا ِ َو َخاتَ َم النَّبِيِّينَ ۗ َو َكانَ هَّللا ُ بِ ُك ِّل َش ْي ٍء َعلِي ًما‬

‘’Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah
Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.’’

g. Bersifat Rasional dan Supra Rasional


Ajaran Islam bersifat rasional, artinya dapat dipahami berdasarkan akal pemikiran manusia
dalam batas-batas kemampuan akal tersebut. Sebagian ajaran Islam bersifat supra rasional atau
imani, artinya harus diterima dan diyakini kebenarannya sekalipun akal pikiran tidak mampu
menjangkau secara detail rincian ajarannya. Dalam batas-batas kemampuan akal, Islam
memerintahkan untuk menggunakan akal pikirannya sebagaimana firman Allah dalam
QS. Al – Mujadilah : 11

‫يل ا ْن ُش ُزوا فَا ْن ُش ُزوا يَرْ فَ ِع هَّللا ُ الَّ ِذينَ آ َمنُوا ِم ْن ُك ْم‬
َ ِ‫ح هَّللا ُ لَ ُك ْم ۖ َوإِ َذا ق‬ ِ ِ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا إِ َذا قِي َل لَ ُك ْم تَفَ َّسحُوا فِي ْال َم َجال‬
ِ ‫س فَا ْف َسحُوا يَ ْف َس‬
ٍ ‫َوالَّ ِذينَ أُوتُوا ْال ِع ْل َم َد َر َجا‬
‫ت ۚ َوهَّللا ُ بِ َما تَ ْع َملُونَ خَ بِي ٌر‬

‘’Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka
lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah
kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu
dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan.’’
h. Inti Ajaran Tauhid
Seluruh ajaran Islam mencerminkan Ketauhidan Allah. Namun terdapat ayat-ayat yang
secara khusus menjelaskan bahwa Allah itu bersifat Ahad, seperti dijelaskan dalam QS. Al – Ikhlas : 1

‫قُلْ هُ َو هَّللا ُ أَ َح ٌد‬

‘’Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa.’’

Anda mungkin juga menyukai