Anda di halaman 1dari 31

SISTEM INFORMASI PERHOTELAN

DECEMBER 28, 2012 BY NADIENDIENA

SISTEM INFORMASI PERHOTELAN

                 

DISUSUN OLEH :

Dina Yulianti  /  2011 4350 1632

Dosen Pembimbing        : Nahot Frastian, S.Kom

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknik & MIPA Universitas Indraprasta PGRI

Jl. Nangka No. 58 Tanjung Barat, Jagakarsa (Pasar Minggu) Jakarta Selatan

Telp. (021) 78835283, 7818718 Fax. (021) 78835283

http://www.unindra.ac.id

e-mail : university@unindra.ac.id

KATA PENGANTAR

 
Dengan segala kerendahan hati, kami mengucapkan syukur kepada Allah
SWT. Karena hanya dengan lindungan rahmat dan karuniaNya-lah, maka
makalah ini dapat diselesaikan.

Makalah yang berjudul SISTEM INFORMASI PERHOTELAN, pengertian dan


konsepnya ini  merupakan makalah yang disusun untuk memenuhi nilai
tugas mata kuliah sistem informasi, Khususnya pada program Teknik
Informatika. Dalam menyusun makalah ini, penulis berupaya agar
pembahasan yang disajikan sesuai dengan tujuannya, maka dari itu kami
berusaha memberi penjelasan yg sederhana sehingga mudah untuk
dipahami. Selain dari pemikiran dan pengalaman penulis, materi yang
disusun juga diperkaya dengan referensi lain.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada
semua pihak yang mendukung makalah ini dapat disusun. Penulis menyadari
bahwa makalah ini belum sempurna, sehingga saran dari berbagai pihak
sangat diharapkan guna semakin menyempurnakan penulisan makalah
kami.

Penulis berharap mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi


penulis dan pembaca lain pada umumnya dalam mempelajari dan
memahami sistem informasi.

                                                                       

                                                                                       Jakarta,  27 Desember


2012

                                                                                                    Penulis


 

Daftar isi

Kata Pengantar……………………………………………………………………………. 2

BAB I

            Latar Belakang           


…………………………………………………………………………………. 4

            Rumusan Masalah      


…………………………………………………………………………………. 4

BAB II

Kegiatan Usaha Perhotelan    


………………………………………………………………………. 5

            Pelanggan       
…………………………………………………………………………………. 6

            Akutansi dan Informasi         


……………………………………………………………. 6

            Siklus Tamu   


…………………………………………………………………………………. 10        

BAB III

            Sistem Informasi Pada Bisnis Hotel  


…………………………………………………………… 13

                        Komponen Threat      


……………………………………………………………………… 13

                        Konsep Sistem Informasi Hotel         


………………………………………………… 15
Konfigurasi Sistem Informasi Hotel   ………………………………………………… 17

Spesifikasi Sistem Informasi Hotel     …………………………………………………


19

BAB IV

            Kesimpulan     ……………………………………………………………………..


20

            Daftar Pustaka           


…………………………………………………………………………………………… 21

BAB I

 PENDAHULUAN

                Puji syukur kehadirat ALLAH SWT kami ucapkan atas selesainya
makalah ini. Tanpa ridho dan kasih sayang setelah petunjuk darinya mustahil
makalah ini dapat selesai. Makalah ini disusun guna nilai tugas mata kuliah
Sistem Informasi di Universitas Indraprasta PGRI. Kami juga berharap dengan
hadirnya makalah ini akan mempermudah mahasiswa/mahasiswi dalam 
kegiatan perkuliahan Sistem Informasi.

 Latar belakang Masalah

Perkembangan teknologi informasi di Indonesia mengikuti perkembangan


perusahaan yang bergerak dalam bidang  bisnis perhotelan.Sebagaimana
diketahui bahwa makin cepatnya suatu hotel dalam melayani tamu dalam
hal proses reservasi,check in serta check out akan meningkatkan kepuasan
tamu hotel.Dengan adanya perkembangan system informasi yang berbasis
computer akan menjawab berbagai masalah khususnya dalam hal proses
reservasi,check in serta check out.Selain itu dengan teknologi tersebut juga
akan meningkatkan operasional internal departemen karna data dapat
diolah dengan cepat dan akurat sehingga menghasilkan suatu informasi
yang bermanfaat bagi pebisnis hotel.

 Rumusan Masalah

Adapun rumusan dalam makalah ini adalah :

~ Apa saja segmen pada industri perhotelan ?

~ Apa saja bentuk organisasi perhotelan ?

~ Apakah konsep siklus tamu itu penting pada bisnis perhotelan ?

BAB II

KEGIATAN USAHA PERHOTELAN

Industri keramah-tamahan (Hospitality Industry) adalah industri dengan


kasifikasi yang  meliputi berbagai fasilitas komersil yang dilengkapi dengan
makanan-minuman dan pelayanan jasa,akomodasi ruangan atau keduanya.
Industri itu mempunyai beragam kelompok kegiatan operasional termasuk
hotel. Segmen industri hotel umumnya menjadi resort,properti komersil dan
properti residensial,serta hampir mencakup semua golongan Industry
Hospitality.

Hampir semua Industry Hospitality memerlukan pekerjaan pengarsipan dan


komunikasi dalam volume yang besar agar dapat menjamin koordinasi yang
baik atas pengendalian pelayanan dan pengendalian internal,demikian pula
halnya dengan hotel.Kegiatan Usaha dalam Hotel berdasarkan pada :

1.PELANGGAN

Pelangan diperlakukan sebagai tamu.Asumsi dasar ini meliputi banyak hal


baik dari segi produk maupun jasa yang ditawarkan dengan transaksi kredit
di dalam lingkungan hotel.Sebagai contoh seorang tamu (pelanggan) hotel
yang melakukan transaksi di restoran,lounge dan jasa pengurus pakaian
(valet) akan dilakukan penagihan apabila tamu tersebut akan meninggalkan
hotel dan tidak menginap lagi (check out).Sehingga semua transaksi tamu
tersebut memunculkan banyak jaringan komunikasi dan pendokumentasian
secara tertulis untuk menjamin pembayaran yang sesuai atas jasa yang
didapatkan. Maka pelayanan terhadap pelanggan adalah merupakan factor
utama yang menentukan pelayanan yang dikenal sebagai berorientasi pada
jasa Hospitality.

2. BARANG DAN JASA

Kegiatan usaha perhotelan mempunyai sifat yang unik, dalm kapasitasnya


sebagai penjual baik berupa barang dan jasa. Dimana industri hotel mampu
memberikan jasa yang berwujud dan tidak berwujud kepada
pelangganya.Industri Hospitality merupakan salah satu dari beberapa
tempat dimana produksi dan konsumsi berlangsung secara bersamaan,
misalnya:penyajian, pemesanan,jasa dan konsumsi sebuah menu.Oleh karna
itu barang dan jasa yang mencirikan suatu hotel dapat menjadi masalah
potensial,khususnya dalam hal pengumpulan account .

3. POINT OF SALE

Point of sale (POS) dapat didefinisikan sebagai waktu dan tempat dimana
barang atau jasa dibayar, atau biasa disebut kasir . POS berkaitan langsung
dengan jumlah departemen yang beroperasi yang fungsinya sebagai
pemasukan (Revenue Center). Pada saat ini hampir semua hotel-hotel besar
menawarkan fasilitas hiburan dan pilihan makanan serta lounges, sehingga
mengakibatkan kebutuhan POS jumlahnya makin banyak. Keberadaan POS
yang menyebar di semua bagian hotel mengharuskan perlunya personil yang
terampil untuk memantau kegiatan usaha.Oleh karena itu hotel menyadari
perlunya mesin dalam jumlah yang ekstensif untuk merekam berbagai
transaksi penjualan dan jumlah karyawan yang secara individu menagani
pengembalian uang tunai dan biayanya.

4. AKUTANSI DAN INFORMASI

Dari sudut pandang pertanggungjawaban dan pengendalian ,tidak ada hotel


yang memiliki transaksi dengan volume dan jumlah banyak dan nilainya
sama,terjadi begitu cepat,dan pada berbagai POS. Distribusi produk dan jasa
yang cepat ini menimbulkan akutansi intern dan pencatatan yang kompleks
untuk menjamin berlangsungnya kegiatan posting dan pendokumentasian
kegiatan penjualan yang sesuai. Sehingga penggunaan computer akan
sangat diperlukan dalam mendukung fungsi operasi dalam usaha perhotelan.

5. SEGMENTASI HOTEL

Secara organisasi,sebuah usaha kegiatan hotel dapat disegmentasikan


dengan beberapa klarifikasi antara lain :

1. Bagan organisasi tradisional


2. Bagan organisasi berdasarkan fungsi operasi
3. Bagan tradisional berdasarkan tingkat hubungan dengan tamu
4. Bagan organisasi berdasarkan Identifikasi terhadap pusat biaya dan
pemasukan
5. Bagan organisasi berdasarkan tanggung jawab

Setiap bagian ini mempunyai sasaran utama yang sama yakni memantau
dan mengendalikan volume transaksi tamu.

 
5.1     Bagan Organisasi Tradisional

Hirarki atas otoritas manajerial biasanya ditunjukan secara spesifik dalam


sebuah bagan organisasi dan sering kali digunakan sebagai pedoman untuk
memahami fungsi operasi dari suatu hotel dan kontribusi dari personil yang
bekerja. Setiap karyawan dan supervisor memperhatikan garis kewenangan
dari jenis bagan organisasi ini memungkinkan manajemen memperoleh
gambaran yang jelas tentang perusahaan. Dibawah ini merupakan contoh
gambar bagan organisasi tradisional yang mungkin ditemukan disebuah
Hotel.

Managing director

Resident Manager

Controller

Director of personal

Front officer manager

F & B Manager of Operations

Guest service

Director of property management


Housekeeping

Catering

Guards

Training and development

Employee Relation

Accounting

Payrool

Purchasing

Data processing

Laundry and valet

 Enjineering

 Repair and Maintenace

Director of room

Director of  food and beverage

Director of  Safety and Security


 

Gambar : Bagan Organisasi Tradisional

5.2    Bagan Organisasi Berdasarkan Fungsi Operasi


             Model ini berbagai departemen fungsional yang mengatur masalah
seperti kamar, makanan, minuman, keamanan  dan lain-lain difokuskan
untuk mengarahkan performa perusahaan. Kemudahan dalam menentukan
bidang-bidang dalam organisasi tersebut menjadikan teknik ini lebih banyak
yang menggunakanya,akan tetapi sering terjadi masalah antara departemen
dan subdepartemen saling tumpang tindih.

Manager

Room Departement

 Front Desk

 Reservation

Accounting Departement

Food & Beverage Departement

Marketing Departement

Eginerring Departement

 Repair and Maintenance

 Cashiering

 House Keeping
 Laundry

 Mail and Information

 Night Audit

 Posting to Ledgers

 Payroll

 Statistic

Purchasing

Storage

Preparation

Service

Advertising

Public Relations

 Promotions

 Special Function

Safety
Security

 
    

           Gambar : Bagan Organisasi didasarkan pada operasi fungsional dan


bukan personil.

5.3    Bagan Organisasi Berdasarkan Tingkat Hubungan Dengan Tamu

             Umumnya hotel menggunakan ungkapan (Jargon)”Front-of-the-


house”dan”Back-of-the-house. Jasa makanan, minuman dan front-desk
dikualifikasikan sebagai bagian dari)”Front-of-the-house”. Sedangkan ”Back-
of-the-house mencakup bagian lainya dimana para tamu tidak pernah
melakukan hubungan langsung,misalnya pada departemen yang menangani
penggajian, akutansi dan lain-lain.”Front-of-the-house” merupakan factor
utama pengendali atas berbagai jasa pelayanan tamu dan memiliki
tanggung jawab dalam pengkoordinasian fungsi-fungsi back office.Gambar
dibawah ini menunjukan bagan organisasi yang berdasarkan pada tingkat
hubungan dengan tamu(”Front-of-the-house”dan”Back-of-the-house”).

Manager

                                                                             

 
Front of the House Areas

Back of the House Areas

                * Building
Exterior                                                                                           *
Accounting

                *
Lobby                                                                                                                  
              * Personel

                * Guest
Rooms                                                                                                 * Food
Preparations

                *
Housekeeping                                                                                                     
          * Advertising and promotions

                * Functions
Rooms                                                                                          * Repair and
Maintenance

                * Recreational
Facilities                                                                                 * Engineering

                                                                                                                            
                    * Laundry

 
 

                  

                       Gambar : Bagan Organisasi Berdasarkan Tingkat Hubungan


dengan Tamu

5.4     Bagan Organisasi Berdasarkan Identifikasi Terhadap Pusat Biaya dan

         Pendapatan

Cost Center adalah bagian-bagian dari hotel yang sangat kurang melakukan


hubungan dengan tamu, tidak memberikan pelayanan serta menimbulkan
biaya. Ciri utama bagian ini adalah bagian yang menimbulkan biaya namun
tidak menghasilkan pemasukan dai kegiatan operasinya. Pusat biaya di hotel
biasanya mencakup staff bagian perekayasaan,departemen iklan, petugas
keamanan hotel, dan akuntan. Sebaliknya pusat-pusat pemasukan adalah
bagian yang menghasilkan pemasukan sebagai hasil langsung kegiatan
operasinya. Dan fungsi operasi tersebut pusat biaya dapat disebut Profit
Center. Secara umum departemen pemasukan meliputi semua departemen
pelayanan seperti operasi telepon, outlet makanan dan minuman, dan
departemen penjualan kamar. Dari kedua fungsi diatas menunjukan bahwa
jika sebuah departemen dikategorikan sebagai Cost Center bukan berarti
departemen itu perananya menjadi kurang penting dalam mencapai
keberhasilan usaha. Gambar dibawah ini menunjukan bagan organisasi
berdasarkan Identifikasi terhadap pusat biaya dan pemasukan (Cost Center
dan Revenue).

6.SIKLUS TAMU

            Pembuatan konsep siklus tamu menjadi suatu sarana yang efektif
dan penting agar manajemen dapat lebih baik melakukan
pemantauan,perencanaan dan pengendalian atas transaksi-transaksi
tamu.Secara konsepnya siklus tamu adalah suatu kajian atas kontak fisik
dan transaksifinansial antara Hotel dan pelanggan. Siklus tamu didefinisikan
sebagai periode waktu,yaitu dari saat seorang pelanggan pertama kali
menghubungi hotel,sampai check out.      Secara praktisnya Siklus Hotel
merupakan klarifikasi dan rangkaian komunikasi yang kompleks didalam
jaringan yang ada di hotel itu .Keseluruhan proses ini dibebankan ke
transaksi tunai dan / atau ke transaksi tagihan.

7.RESERVASI

            Sebuah permintaan atas ruang kamar yang tersedia dapat disetujui
ataudi tolak oleh hotel. Apabila disetujui maka dilakukan proses reservasi
dan perekaman atas jadwal kedatangandan tanggal keberangkatan ,data
tamu ,akomodasi yang di perlukan dan berbagai informasi tambahan lainya.
Secara manual ,reservasi dapat di tunjukan pada bagan dinding,ditempatkan
pad arak kamar atau di tulis pada buku catatan.Hotel dengan system manual
biasanya hanya menangani batasan perancanaan empat hingga enam bulan
dan bahkan menolak permintaan reservasi  untuk waktu melebihi batas
waktu itu. Dengan system computer pada saat ini ,banyak hotel yang kini
mmampu menyetujui reservasi dalam batasan dua tahun tanpa menghadapi
masalah. Beberapa system elektronik bahkan menyatakan sanggup
menyediakan jadwal perkiraan reservasi untuk  seratus tahun.Tanpa
mempertimbangkan pendokumentasian pada umumnya .

8. PENDAFTARAN

            Pelanggan atau tamu melakukan kontak dengan berhadapan


langsung pertama kali dengan hotel pada saat pendaftaran .Registrasi yang
sesungguhnya melibatkan pengurusan perlengkapan,pemilihan kamar,
penentuan tariff, dan penunjukan kamar yang dilakukan oleh desk clerk pada
tahapan ini.

9. MASA TINGGAL ( Occupancy )


            Setelah pemunjukan sebuah kamar, Tamu mulailah menikmati
berbagai fasilitas dan pelayanan yang ditawarkan oleh pihak hotel. Pada saat
tamu menikmati masa tinggalnya di hotel, beberapa dokumen ,rekaman
,audit ,dan inspeksi dilaksanakan. Untuk menjamin kegiatan
perencanaandan pemindah bukuan dengan benar

10. CHECK OUT

            Masa tinggal tamu adalah di ikuti oleh prosedur Check Out. Guest
folio dicocokan, status rak kamar dirubah dan kunci-kunci kamar
dikembalikan .Pelaksanaan Check Out dapat sangat lambat atau dalam
suasana yang kaku karna pemeriksaan folio dapat menimbulkan perdebatan
atau menimbulkan bukti kesalahan.Juga kegiatan posting atas tagihan-
tagihan terbaru yang mungkin belum dibereskan sebelum check out.

BAB III

SISTEM INFORMASI PADA BISNIS HOTEL

 
System informasi hotel menspesifikasi system informasi pencatatan,
mengolah, mengekstraksi dan mengkomunikasikan data tentang aktivitas
yang terjadi didalam Hotel. Tujuan adanya system informasi hotel ini adalah
tersedianya layanan penempatan tamu yang efisien pada kamar yang
tersedia, dan layanan yang ramah demi memberi suasana yang nyaman
kepada para tamu.

Tujuan adanya pengorganisasian peda system informasi hotel ini agar


tersedianya karyawan yang professional, terampil dan ramah, dalam
menjalankan tugas-tugas bagi staf manajemen dan staf pengelolaan sumber
daya hotel.

Untuk mengetahui alur kerja dar system informasi hotel ini dapat
diperlihatkan dari diagram konteks system informasi hotel berikut ini :

                             Gambar 2.1 Diagram konteks system informasi hotel

Diagram konteks merupakan DFD yang memberikan gambaran umum dari


system perangkat lunak, memberikan gambaran alur proses yang erjadi
didalam system tersebut.

 Komponen Threat

                Untuk menganalisis kemungkinan kerusakan pada sistem, dalam


hal ini sistem informasi hotel, maka terlebih dahulu perlu diketahui
komponen-komponen yang berkaitan baik secara langsung atau tidak
dengan sistem informasi tersebut.

1. Aset

Aset dari sistem informasi hotel ini yaitu sistem pengolahan informasi
perhotelan yang mencakup :

1. Front Office
Berkaitan dengan pelayanan tamu, meliputi check-in, check-out dan biaya
inap

1. Bagian keuangan

Berkaitan dengan pencatatan cash-flow, neraca keuangan, tagihan hotel


serta hutang-piutang hotel.

1. Bagian kepegawaian

Berkaitan dengan data pegawai.

1. Bagian laundry

Berkaitan dengan pelayanan laundry

1. Bagian travel agent

Berkaitan dengan pelayanan perjalanan

1. Bagian F&B

Berkaitan dengan pelayanan makanan dan minuman.

Selain aset berupa piranti lunak diatas tentu saja didukung oleh aset-aset
fisik meliputi :

1. Komputer server

Komputer yang menyediakan resources untuk system.

1. Komputer client

Komputer yang terhubung dengan server, yang digunakan oleh operator


untuk menjalankan sistem.

1. Infrastruktur jaringan

Terdiri dari beberapa komponen penghubung antar komputer client dan


komputerclient ke komputer server

1. Power supply
Komponen yang menyediakan suplai listrik ke keseluruhan sistem.

2. Jalur Akses

Sistem informasi ini terbatas hanya pada lingkungan internal hotel (tidak
terhubung ke internet) sehingga akses terhadap sistem hotel hanya dapat
dilakukan oleh para operator dari sistem tersebut (internal). Dengan
demikian tidak memungkinkan adanya akses terhadap sistem dari pihak luar
hotel.

3. Pelaku

Dari jalur akses yang telah diuraikan sebelumnya, maka kemungkinan


pelaku threatberasal dari lingkungan internal pengguna sistem informasi
hotel tersebut.

4. Penyebab

Threat pada sistem informasi hotel ini bisa diakibatkan oleh adanya


aspekaccidental dan deliberate.

Unsur accidental (kecelakaan/tidak disengaja) misalnya kerusakan software,


adanya malicious code, system-crash (hang), kerusakan hardware,
kerusakan jaringan, kerusakan pada power supply, bencana alam dan
pencurian.

Unsur deliberate (kesengajaan) misalnya pencurian data, kesengajaan


perusakan jaringan 

5. Akibat

Akibat yang ditimbulkan dari threat yang mungkin terjadi tersebut antara


lain : kegagalan  sistem dalam penyediaan informasi, kekacauan tagihan
biaya penginapan, hilangnya data, kegagalan operasi, kerugian finansial,
kehilangan kepercayaan dari konsumen.
 

 Konsep Sistem Informasi Hotel ( SIH )

Konsep SIH berkaitan dengan peningkatan keefektifan manajerial melalui


penanganan yang tepat dan arus sumber daya hotel yang paling penting
adalah : Informasi .pengembangan SIH sederhananya adalah sebuah upaya
untuk menyederhanakan prosedur data sebuah hotel,sekaligus menghemat
biaya peningkatan kecepatan dan meningkatkan ketepatan .

Sistem Informasi Hotel mempunyai sasaran utama sebagai berikut :

1. Manajemen masa kini dengan laporan – laporan yang tepat waktu dan
komprehensif.
2. Menghilangkan dan mengurangi jumlah dokumen asal yang tidak di
perlukan.
3. Menyediakan peningkatan pengendalian operasional dan peningkatan
jarak pandangan kepada status operasional.
4. Memungkinkan manajemen untuk mengawasi dan mengendalikan
perputaran tamu.
5. Memungkinkan hotel untuk menyediakan pelayanan yng lebih baik dan
lebih luas.
6. Menyediakan penghematan listrik.

Salah satu sasaran utama konsep sistem informasi hotel adalah untuk
menyediakan manajemen sebuah informasi yang tepat waktu dan
komprehensif.Hal ini dilaksanakan secara efektif melalui pengurangan
prosedur-prosedur pengetikan dan meminimalisasi penanganan
data.Sedangkan peningkatan pelayanan tamu pada hotel-hotel yang sudah
mengimplementasikan SIH,akan berdampak pula terhadap peningkatan
spirit karyawan, hal ini akan menjadi nilai tambah bagi hotel. Faktanya data
hotel di proses lebih cepat dan akurat dan mengakibatkan penghematan
biaya dan pembenaran biaya pada beberapa konfigurasi sistem di banyak
kegiatan .
 

 Terminologi Sistem Informasi Hotel

Berikut di bawah ini garis besar terminologi/beberapa istilah-istilah yang


sering digunakan pada sistem informasi hotel :

1. Acoustic Coupler : mengizinkan penggunaan phone set yang


dihubungkan pada komputer
2. Chip : sebuah chip silikon yang berisikan kepintaran sebuah sistem
operasional ; juga sering disebut chip perangkat keras
3. Contranc Programming : pengkostunisasi program yang dilakukan
dengan biaya ; program yang secara spesifik didesain untuk pengguna
4. Cost Effective : atau pembenaran biaya; sebuah sistem yang dimana
keuntungan jauh melampaui biayanya
5. CRT Terminal : ‘tabung sinar katoda; sebuah terminal yang digunakan
untuk memperlihatkan informasi pada sebuah layar (soft copy);
mengakibatkan penghematan pada pengeluaran kertas
6. Data Base : sebuah koleksi informasi tersedia pada sebuah sistem
komputer
7. Distributed Processing : sebuah jaringan dimana komputer tidak
tersentralisasi, tetapi terbagi-bagi diantar pengguna
8. EDP (Elektronik Data Processing) : sebuah metode terotomatisasi
untuk mengurangi jumlah data yang digunakan; juga bisa disebut
pemrosesan data dengan cara elektronik
9. FDP (Field Developed Program) : sebuah kata yang dipakai para
penjaja untuk mengkonotasikan sebuah pengembangan pada
lingkungan sistem aplikasi
10. Flexible System : sebuah sistem dimana pengguna bisa
melakukan beberapa pemrograman
11. Hard Copy : sebuah format output yang dicetak
12. In-house System : sebuah sistem yang diprogram secara
flexible . Membutuhkan seorang staf EDP untuk berada ditempat,
biasanya dikembangkan secara gabungan oleh manajemen hotel dan
penjaja; sebuah komitmen jangkan panjang yang memerlukan modal
yang besar
13. Intergrated System : atau sistem total; sebuah system yang
mempunyai hubungan dengan komponen-
komponen modular; termasuk fungsi-fungsifront-office dan back-
office
14. Interactive Programming : memerlukan sebuah pertukaran
informasi dan pengendalian antara pengguna dan proses komputer
15. Interface : sebuah batas yang dibagi antara komponen-
komponen sistem
16. Lead Trough Programming : sebuah format interaktif yang
memebutuhkan tanggapan pengguna terhadap pertanyaan tentang
sistem sebelum peningkatan sistem program
17. Jalur Printer : suatu alat untuk mencetak suatu barang
berdasarkan suatu pernyataan; pengecekan laporan tamu
18. Master Slave Inteface : suatu alat yang menghubungkan kepada
pusat untuk komunikasi ke luar dan ke dalam dan peralatan
pengendalian lokasi
19. Modullar System : kegunaan program dari fungsi yang
sangat basic untuk kegunaan sistem yang tidak tergantung kepada
siapa-siapa, dimana berfungsi memberikan informasi dan keterikatan
20. Mulitiplex : untuk mengolah dua data yang sama atau jalur
perorangan
21. Pre Sale : Peralatan sistem teknologi yang berhubungan degan
nilai jual .
22. Real Time : Suatu cara dari komputer memproses dimana sangat
berpengaruh kepada penggunanya .
23. Throghput : Pengukuran sistem yang efisien; dimana angka di
dalam pekerjaan di kerjakan oleh sistem komputer .
24. Turn Arround : Jumlah waktu dari ketika proses memasukan
(input) sampai dengan menghasilkan keluaran (output).
25. Transaction Sistem : Sebuah sistem yang mengandung nilai yang
tinggi dari transaksi kecil yang muncul pada lokasi pengendali.
 

  Pendekatan  Penerapan SIH

Ada tiga pendekatan manajemen hotel dalam mengimplementasikan system


informasi yaitu :

1. Turnkey System

Pendekatan turnkey system adalah system yang menggunakan paket


program yang sudah ada, bebasis computer mini, biaya murah dan cepat
mengoperasikanya setelah program tersebut dimasukan ke computer.
Sistem ini mempunyai kemampuan yang terbatas terhadap fungsi-fungsinya
dan tidak dapat dikembangkan sendiri  programnya .

1. Vendor Designed System

Konsepnya adalah vendor merancang system untuk spesifik operation dari


user yang lain dan kemudian hotel membelinya ,untuk dimasukan ke
computer atau di instal .Hotel yang memilih pendekatan ini biasanya akan
memiliki system informasi perhotelan dalam waktu 6-12 bulan .Desain
system vendor ini memiliki biaya yang menengah dan cukup fleksibel dalam
mengembangkan fungsinya .

1. Costumized System

Costumized in- house System membutuhkan tim yang menangani computer


( Staf EDP ) atau personal yang dikontrak untuk membutuhkan biaya yang
paling besar dari ketiga pilihan tersebut. Akan tetapi desain ini yang paling
mudah dipahami sistemnya.

 
 

  Konfigurasi Sistem Informasi Hotel

1. Konfigurasi Processor

Komponen yang paling penting dalam suatu system adalah unit processor .
Di dalam sistem informasi perhotelan,konfigurasi unit processor dapat
berupa sebuah mainframe atau sebuah computer mini .Mainframe terdiri
atas processor, unit memori dan system power supply . Mainframe didesain 
untuk ditempatkan jauh dari point of sale dan slaves atau terminal-terminal
agar dapat berkomunikasi .Mini computer dapat dijadikan terminal yang
berdiri sendiri (  Stand Alone ),atau juga sebagai terminal master
.Menggunakan mini computer relatif lebih murah  akan tetapi unit ini tidak
dapat menyimpan data yang besar .

1. Unit Memori

Pada konfigurasi system informasi hotel biasanya berupa sebuah kaset


magnetic tape atau penyimpanan dalam bentuk disk. Tempat penyimpanan
data dapat dibuat dalam bentuk random access atau sequential filling
mode .Random access filing mode adalah unit penyimpanan yang paling
cepat dalam mengakses data kembali karena proses pencarian langsung ke
alamat file data dimana file data tersebut ditempatkan .

1. Terminal
 

Disain system-sistem terminal dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu


desain intelligent dan non intelligent,yang paling membedakan adalah
kemampuan unit memori dan penggunaaanya secara local .Sebuah terminal
yang tidak mempunyai unit memori didalamnya disebut unit individual dan
dikelompokan sebagai non intelligent. Fungsi terminal ini hanya dapat
melakukan operasi input-output dan sebagai unit slave di dalam sebuah
jaringan. Sedangkan intelligent terminal mempunyai kemampuan dalam
melakukan beberapa kegiatan local yang lain ( penjumlahan,
pengurangan ,memasukan nilai pajak, dan menjumlahkan secara total ) dan
mempunyai unit memori. Keuntungan pada sistem ini adalah pada saat line
operasi mati, terminal masih dapat melakukan transaksi dan melakukan
editing .Mini computer termasuk sebuah intelligent terminal karena mini
computer dapat melakukan transaksi baik line operasi dalam keadaan nyala
maupun dalam keadaan mati (off) .

1. Printer

Disain unit printer yang digunakan pada system informasi perhotelan adalah
desain impact dan non impact. Desain jenis impact memiliki kecepatan yang
lambat namun mempunyai harga yang murah dibandingkan dengan jenins
non impact. Tipe impact ini biasanya di tempatkan pada area yang
melakukan kegiatan akutansi atau area back office, sedangkan tipe non
impact biasanya ditempatkan pada area front office . Biasanya kecepatan
cetak unit ini yang digunakan pada system informasi hotel adalah 120 line
per menit, akan tetapi sebuah hotel sebaiknya memilih jenis printer yang
sesuai kebutuhanya karena mempengaruhi biaya yang akan dikeluarkan .

 
 

 SPESIFIKASI SISTEM INFORMASI HOTEL

1. Petunjuk Aplikasi

Teknologi computer dapat diaplikasikan di bagian hospitality baik itu pada


pre-sale , point of sale dan post sale basis .proses reservasi, room
forecasting (prakiraan kamar),perencanaan awal untuk banquet, dan jadwal
kerja karyawan adalah  beberapa contoh aplikasi pre-sale di bisnis hotel .
Pembuatan laporan biaya dan pendapatan, statistic operasional ,analisa
produktivitas dan effesiensi department housekeeping dan sales personel
adalah contoh prosedur post-sale .

1. Tingkatan pada Operasi SIH

SIH bekerja pada 3 bagian proses utama :

a)      Akses cepat / model penyelidikan.

Dapat mencari atau mensurvei melalui perhitungan untuk mendapatkan


informasi yang dibutuhkan misalnya : ( memeriksa jumlah kamar yang
tersedia untuk keperluan pemesanan kamar )

b)      Model Laporan / output format


Mengolah jurnal,laporan,voucher dan forms yang di keluarkan baik oleh
operating system seperti database ataupun transaksi local seperti laporan
produksi.

c)      Model Analisa / keputusan

Kemampuan perangkat lunak untuk mencari dan mengoperasikan data dan


informasi yang telah masuk ke dalam system.

1. Komputerisasi

Adalah suatu kepercayaan dimana semua hal harus di komputerisasikan dan


pada penerapanya di SIH merupakan sesuatu hal yang berlebihan.
Kenyataanya kelayakan dan ketepatan  akan suatu aplikasi tugas harus di
evaluasi secara hati-hati di mana sasaran hotel secara menyeluruh turut
terlibat pada system computer tersebut .

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

 Kesimpulan

Adanya Threat yang dapat muncul secara tiba-tiba akan memberikan


peringatan bagi para pemakai sistem agar lebih berhati-hati dalam
penggunaan sistem. Adanya kontrol yang tepat dan pengamanan sistem
yang memadai akan menunjang keamanan data maupun informasi itu
sendiri.

Semakin aman sistem semakin intrusif keamanan yang diperlukan. Perlu


ditentukan tindakan yang membuat sistem masih dapat digunakan dan
aman untuk digunakan. Jika mempunyai site yang berukuran besar hingga
menengah, perlu ditetapkan suatu kebijakan keamanan (Security Policy)
yang berisikan tingkat keamanan yang dibutuhkan oleh site dan auditing apa
yang digunakan untuk memeriksanya.

Setiap individu mempunyai privasi yang berbeda. Sebelum mengamankan


suatu sistem, perlu ditentukan tingkat ancaman yang dihadapi, risiko apa
yang perlu atau tidak perlu diambil, dan seberapa rentan sistem terhadap
gangguan.

 Saran

Pemahaman tentang keamanan komputer sangatlah esensial, setiap


perlindungan dari keputusan program membantu menurunkan jumlah orang-
orang yang bisa menguasai program – program itu. Beberapa hal yang perlu
dilakukan oleh pengguna agar sistem komputer yang digunakan aman dari
berbagai resiko di atas, di antaranya adalah: 

 Berkonsultasi kepada personal system support perusahaan, jika


bekerja di rumah.
 Menggunakan software anti virus dan  firewall.
 Berhati-hati terhadap attachment e-mail yang tidak diketahui asal-
muasalnya.
 Menampilkan ekstensi nama file sehingga dapat diketahui jenis file
yang sesungguhnya.
 Menggunakan aplikasi software, termasuk sistem operasi,
dengan patchterbaru.
 Memutuskan hubungan dengan jaringan komputer pada saat tidak
digunakan.

DAFTAR  PUSTAKA

Hartono ,Yogiyanto, “ Sistem Teknologi Informasi “, edisi 1, 2003, penerbit


Andi Yogyakarta .

Syamsir Abduh, Fachrul Husain Habibi, “ Sistem Informasi Perhotelan


“,2005 ,Penerbit Universitas Trisakti – Jakarta .

Kasavana, Michael J dan J. Cahill, “Managing Computers in Hospitality


Industry”, Seccond Edition, AHMA, 1992 .

Kasavana Michael L. , “ Hotel Information System “ ,Michigan State


University .

http://http://www.fahmijafar.net
Share this:

 Twitter

 Facebook4

LEAVE A COMMENT

Post navigation
← Hello world!
Leave a Reply

Search

Anda mungkin juga menyukai