Anda di halaman 1dari 21

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH

SMART BUILDING CONTROL AND MONITORING SYSTEM


SEBAGAI SOLUSI PENINGKATAN EFISIENSI ENERGI DAN
EFEKTIVITAS TENAGA KERJA PADA HOTEL DAN PENGINAPAN

Oleh :
Dewa Gede Marsa Eka Putra 1705521030 Angkatan 2017
Ni Putu Prema Prakanthi 1705521045 Angkatan 2017
I Kadek Arya Dilaga 1705522010 Angkatan 2017

UNIVERSITAS UDAYANA
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
AnugrahNya sehingga tim penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah
dalam rangka Lomba Karya Tulis Ilmiah pada Porseni Teknik 2018 yang berjudul
“Smart Building Control And Monitoring System Sebagai Solusi Peningkatan
Efisiensi Energi Dan Efektivitas Tenaga Kerja Pada Hotel Dan Penginapan” tepat
waktu. Makalah ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai acuan, petunjuk,
maupun pedoman bagi para pembaca dalam bidang perkembangan industri,
khususnya industri hospitality.
Tim penulis ingin berterima kasih kepada semua pihak yang mendukung
pembuatan makalah ini dari awal hingga akhir. Tentu saja, makalah ini tidak luput
dari berbagai kekurangan yang masih harus diperbaiki. Oleh kerena itu, tim penulis
sangat terbuka terhadap segala masukan dan saran oleh para pembaca.

Denpasar, Agustus 2018

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................ i


KATA PENGANTAR ............................................................................. ii
DAFTAR ISI ......................................................................................... iii
RINGKASAN .......................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................ 2
1.3. Tujuan .......................................................................................... 2
1.4. Manfaat ........................................................................................ 2
1.5. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 2
1.6. Metode Penulisan ......................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Peran Iot (Internet Of Things) dalam Peningkatkan Efektifitas
Tenaga Kerja dan Efisiensi Energi Pada Hotel dan Penginapan .. 4
2.2. Pengimplementasian Iot (Internet Of Things) Pada Hotel dan
Penginapan Yang Dapat Meningkatkan Efektifitas Tenaga Kerja
dan Efisiensi Energi ...................................................................... 7
BAB III PENUTUP
3.1. Simpulan ....................................................................................... 9
3.2. Rekomendasi ................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 10
LAMPIRAN

iii
RINGKASAN

Makalah ini disusun dengan latar belakang permasalahan industri


hospitality di Indonesia khususnya di Bali. Industri hospitality meliputi
transportasi, akomodasi hotel dan penginapan, dan bandar udara yang tentunya
merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap pariwisata di Indonesia.
Karena Bali merupakan salah satu daerah pariwisata terbesar di Indonesia, maka
sampel dan ruang lingkup penulisan makalah ini adalah daerah Bali. Dalam
makalah ini, akan dibahas secara spesifik di bidang hotel dan penginapan.
Solusi yang diajukan adalah penerapan IoT (Internet of Things) yang
merupakan sistem atau konsep koneksi antara satu mesin ke mesin lainnya atau
menggunakan internet sebagai media utamanya. Beberapa contoh IoT pada sektor
pembangunan yang sudah diterapkan adalah smoke detector, kartu kunci kamar
otomatis, pintu geser otomatis, sensor cahaya dan sebagainya. Namun, penerapan
teknologi-teknologi ini masih relatif kurang dibandingkan perkembangan di luar
negeri. Maka dari itu, dalam makalah ini, akan digali lebih dalam mengenai
penerapan IoT dan kondisi sekarang (status quo) dan juga bagaimana langkah ke
depan untuk implementasi dari IoT.
Dalam sektor pembangunan, penerapan IoT lebih dikenal dengan konsep
Smart Building yang merupakan bangunan dengan penerapkan otomatisasi untuk
mengontrol operasi gedung. Smart Building menggunakan sensor, aktuator, dan
microchip, untuk mengumpulkan data dan mengelolanya sesuai dengan fungsi dan
layanan bisnis. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif, dan
penelitian kausal-komparatif. Pengumpulan data adalah dengan kajian pustaka dan
survei. Sampel dalam penelitian ini adalah hotel dan penginapan di daerah
Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan. Ruang lingkup penelitian adalah daerah
Provinsi Bali.
Penerapan IoT telah terbukti memberi manfaat kepada banyak hotel.
Menurut hasil survei, 100% hotel yang telah menggunakan kartu kunci otomatis
untuk ruangan hotel menyatakan bahwa penerapan sistem ini menyebabkan
peningkatan efisiensi penggunaan energi listrik pada hotel tersebut. Smoke detector
juga menjadi perbantuan besar bagi pekerja bidang keamanan.
Langkah-langkah awal yang diajukan untuk pengimplementasian IoT
adalah mencari tenaga ahli untuk berkonsultasi dengan penemuan teknologi-
teknologi. Selanjutnya, akan diadakan sosialisasi mengenai sistem dan konsep
Smart Building Control kepada pihak hotel. Setelah persetujuan dari pihak hotel
dan penginapan, maka dilanjutkan dengan konsultasi kembali dengan tenaga ahli
bagian awal tahap perancangan. Sistem dan konsep IoT haruslah lebih banyak
disosialisasikan kepada pihak-pihak perhotelan untuk meningkatkan perkembangan
industri hospitality di Bali.

iv
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Bali merupakan salah satu daerah di Indonesia yang menjadi sumber
terbesar devisa negara akibat perkembangan sektor pariwisata. Seiring dengan
perkembangan ini, tentunya harus sangat diimbangi dengan fasilitas-fasilitas
seperti akomodasi penginapan, transportasi, atau bandar udara yang berfungsi
dengan sempurna. Secara fakta masih banyak kekurangan dalam fasilitas yang
disediakan di Indonesia, jauh dari perkembangan teknologi yang sudah mulai
diimplementasikan di luar negeri.

Dalam peraturan pemerintahan di Bali, larangan membangun bangunan


dengan tinggi lebih dari 15m cukup sukses dalam menjaga ciri kebudayaan dan
keasrian Bali. Namun, di sisi lain, peraturan ini juga menyebabkan beberapa
permasalahan dalam aspek fungsional hotel atau penginapan. Karena
kecenderungan pembangunan yang meluas dan bukan meninggi, maka akses
dan komunikasi antar gedung pada suatu penginapan menjadi lebih sulit
dibandingkan hotel-hotel yang dibangun tinggi. Selain itu, jika terjadi hal-hal
yang kurang diinginkan seperti kebakaran, gempa bumi, dan tindak kriminal
pada suatu area spesifik di dalam hotel, akan sangat sulit untuk bertindak cepat
karena tempat yang begitu luas. Sehingga dalam kondisi tersebut, dibutuhkan
banyak tenaga kerja untuk menunjang kelancaran penyampaian informasi
berkaitan dengan hal-hal urgent tersebut. Pada sektor energi, kebanyakan hotel
sangat boros dikarenakan pengguna hotel membiarkan AC dan lampu menyala
ketika meninggalkan ruangan.

Dalam karya tulis ini, akan diajukan sebuah solusi yang dapat meningkatkan
efektifitas tenaga kerja dan juga penghematan energi di sektor industri
perhotelan dan penginapan, khususnya di Bali, yaitu penerapan konsep IoT
(Internet of Things). Konsep ini merupakan konsep penyaluran informasi
antara satu mesin ke mesin lainnya untuk mendukung fungsi bangunan.
Contohnya seperti smoke detector yg dapat menyalurkan informasi ke pipa-
pipa air di ruangan untuk segera menyemprotkan air secara otomatis. Tanpa
adanya teknologi ini, pemadaman api mungkin akan memakan waktu yang
lama hingga perbantuan dari pemadam kebakaran datang sehingga bisa
berakibat fatal

Maka dari itu, sangat penting untuk menggali lebih dalam jenis-jenis
teknologi dan konsep IoT untuk dapat diimplementasikan lebih lanjut demi
kelancaran perkembangan industri hospitality khususnya di bidang akomodasi
hotel dan penginapan

1
1.2. Rumusan Masalah
Dari pemaparan latar belakang di atas, adapun beberapa rumusan masalah
yang muncul, antara lain:
1. Bagaimana peran IoT (Internet of Things) dalam peningkatkan efektifitas
tenaga kerja dan efisiensi energi pada hotel dan penginapan ?
2. Bagaimana pengimplementasian IoT (Internet of Things) pada hotel dan
penginapan yang dapat meningkatkan efektifitas tenaga kerja dan efisiensi
energi ?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui peran IoT (Internet of Things) dalam peningkatkan
efektifitas tenaga kerja dan efisiensi energi pada hotel dan penginapan.
2. Untuk mengetahui pengimplementasian IoT (Internet of Things) pada hotel
dan penginapan yang dapat meningkatkan efektifitas tenaga kerja dan
efisiensi energi.

1.4. Manfaat
1. Karya tulis ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada pihak owner
hotel dan penginapan sebagai sumber informasi tentang perkembangan
teknologi dan konsep IoT untuk menciptakan industri perhotelan yang
sustainable.
2. Karya tulis ini diharapkan dapat memberi informasi kepada masyarakat
umum mengenai perkembangan teknologi yang dapat meningkatkan
efektifitas tenaga kerja dan efisiensi energi.

1.5. Tinjauan Pustaka


Adapun beberapa tinjauan pustaka yang dapat mendukung penyusunan
karya tulis ini antara lain sebagai berikut.

1.5.1. Definisi IoT (Internet of Things) dan Sistem Digital


IoT merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas
manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-
menerus. (wikipedia.org) IoT menjadi signifikan karena suatu objek
yang dapat merepresentasikan dirinya secara digital menjadi sesuatu
yang lebih besar dari objek itu sendiri. Tidak lagi objek berhubungan
hanya dengan pengguna, tetapi sekarang terhubung ke objek dan data
database sekitarnya. ( techopedia.com )

1.5.2. Implementasi IoT (Internet of Things) dan Sistem Digital dalam


Berbagai Bidang
Internet of Things adalah teknologi yang memungkinkan benda-
benda di sekitar kita terhubung dengan Internet, sehingga dapat

2
menjalankan sebuah fungsi secara otomatis. Misalnya, sebuah kulkas
dapat melacak jika persediaan telur sudah mau habis, sepeda yang dapat
mendeteksi kendaraan yang ada pada blindspot pengendara untuk
meminimalisir kecelakaan, alat penyiram tanaman otomatis yang bisa
menyiram sesuai jadwal dan menyesuaikan kondisi tanah sehingga
penggunaan air bisa efisien, colokan pintar yang dapat di kontrol melalui
ponsel, dan sistem peringatan bencana yang memanfaatkan berbagai
sensor. Namun terdapat begitu banyak implementasi IoT lain yang bisa
membuat hidup manusia jadi lebih mudah. (oktagon.co.id)
Sedangkan contoh-contoh representasi sistem digital dalam
kehidupan sehari-hari antara lain kalkulator, timer, bel listrik, jam
digital, SMS pada handphone, dan masih banyak lagi

1.5.3. Konsep “Smart Building”


Smart Building adalah bangunan yang menerapkan otomatisasi
untuk secara otomatis mengontrol operasi gedung. Smart Building
menggunakan sensor, aktuator, dan microchip, untuk mengumpulkan
data dan mengelolanya sesuai dengan fungsi dan layanan bisnis.
Infrastruktur ini membantu pemilik, operator, dan manajer fasilitas
meningkatkan keandalan dan kinerja aset, yang mengurangi
penggunaan energi, mengoptimalkan bagaimana ruang digunakan dan
meminimalkan dampak lingkungan dari bangunan.
Pada tingkat yang paling mendasar, bangunan cerdas membuat
penghuni lebih produktif dengan pencahayaan, kenyamanan termal,
kualitas udara, keamanan fisik, sanitasi, dan lainnya dengan biaya lebih
rendah dan dampak lingkungan daripada bangunan yang tidak
terhubung. (rcrwireless.com)

1.6. Metode Penelitian


Dalam penulisan karya tulis ini, digunakan beberapa metode yakni metode
survei, deskriptif kuantitatif, dan penelitian kausal-komparatif. Pengumpulan
data dilakukan melaui studi pustaka dan survei. Survei dilakukan pada
beberapa sampel hotel yang ada di Bali (Denpasar, Tabanan, Gianyar, dan
Badung) terkait dengan implementasi konsep IoT dalam hotel atau penginapan
tersebut. Hasil survei menyatakan jumlah hotel yang sudah
mengimplementasikan konsep IoT dan sebab-akibat yang ditimbulkan oleh
teknologi ini terhadap efisiensi energi dan efektifitas tenaga kerja dalam hotel
tersebut. Kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan data dari berbagai
literatur berkaitan dengan IoT dan industri hospitality. Data tersebut akan
diolah dan dikembangkan untuk memunculkan sebuah konsep atau gagasan
yang bermanfaat dan dapat mengatasi permasalahan yang ada.

3
BAB II PEMBAHASAN

2.1. Peran Iot (Internet Of Things) dalam Peningkatkan Efektifitas Tenaga


Kerja dan Efisiensi Energi Pada Hotel dan Penginapan

2.1.1. Kondisi Masyarakat Sasaran dan Pembahasan Peran IoT

Sektor perhotelan termasuk dalam sektor komersial, yang berkontribusi


terhadap penggunaan energi nasional sebesar 3% dengan laju pertumbuhan
sebesar 8,6% per tahun. Sektor perhotelan sendiri berkembang sangat pesat di
Indonesia, dengan laju pertumbuhan 12,5% dari 2007 sampai 2011, sebagai
respon terhadap peningkatan jumlah wisatawan antara 9-13% pada kurun
waktu tersebut. (Data BPS, 2012)

Penggunaan energi yang efisien di bangunan hotel, berarti bahwa energi


digunakan untuk seoptimal mungkin memenuhi kebutuhan tamu, tanpa adanya
energi yang terbuang atau berlebihan. Sebaliknya, fokus penghematan energi
tanpa memperhatikan kepuasan tamu bukan merupakan bentuk efisiensi energi.

Dalam prakteknya, penghematan energi di bangunan hotel tetap


mengedepankan prinsip 4K ( ICED, 2015 ), yaitu: kenyamanan, keselamatan,
keindahan/estetika, dan kelancaran staf bekerja. Hotel-hotel di Indonesia
banyak ditemui memiliki default setting system energi dengan kapasitas yang
jauh melebihi energi yang sebenarnya diperlukan untuk mengoperasikan hotel.
Misalnya setting temperature AC/chiller diset pada suhu yang sangat rendah
untuk mengejar tercapainya suhu yang diinginkan tanpa melakukan audit
terhadap peralatan sistemnya secara detail terlebih dahulu.

Selain permasalahan energi, tak jarang kita jumpai permasalahan yang


berkaitan dengan SDM. Hal ini berkaitan dengan permasalahan kualitas dan
kuantitas SDM, sehingga sangat berhubungan langsung dengan harga, return
guest ratio, reputasi merek, dan berujung pada kinerja keuangan. Dalam banyak
kasus juga, banyak sekali tenaga kerja yang diperlukan untuk melakukan
pekerjaan-pekerjaan kecil seperti menjaga pintu, patrol keamanan sekitar hotel,
dan lainnya. Hal ini dapat menyebabkan pemborosan pengeluaran hotel.

Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan, 100% sampel hotel yang
menggunakan kartu otomatis menyatakan bahwa penggunaan sistem ini sangat
bermanfaat sebagai sarana penghematan energi yang dikeluarkan hotel. Dari
hasil pendataan ini dapat dilihat penggunaan teknologi konsep IoT sudah cukup
populer namun belum mencapai persentase yang cukup tinggi (>80%). Alasan
utamanya dapat berupa biaya yang relatif mahal untuk operasional teknologi-

4
teknologi tersebut. Namun, biaya operasional hotel dalam jangka panjang akan
diuntungkan karena tidak akan terjadi pemborosan energi akibat kelalaian
pengguna kamar hotel. Jenis IoT lainnya yang dapat meningkatkan efisiensi
energi adalah sensor cahaya pada bagian depan pintu masuk.

Adapun hasil survei kuisioner sebagai variabel penentuan kondisi sekarang


(status quo), sebagai berikut:

Sudah Menggunakan Sudah Menggunakan


Belum Menggunakan Belum Menggunakan

43% 36%

57% 64%

Jumlah Penggunaan Kartu


Otomatis Sebagai Pengganti Kunci Jumlah Penggunaan smoke detector
Kamar untuk Penghematan Energi untuk Sistem Keamanan Kebakaran
di Hotel di Hotel.

Dalam sektor perkembangan efektifitas SDM, penggunaan IoT dapat


mempermudah kerja para karyawan dimulai dari bidang keamanan yaitu
CCTV dan smoke detector sangat mempengaruhi kesigapan penanganan tindak
kriminal atau kebakaran, lalu di bidang disiplin karyawan dengan
menggunakan absensi sidik jari, dan juga penghematan jumlah pekerja dengan
menggunakan sistem pintu geser otomatis.

2.1.2. Solusi Terdahulu Sebelum IoT

Menurut Febby Tumiwa, yang dikutip dari pikiran-rakyat.com banyak cara


yang bisa dilakukan untuk melakukan penghematan energi di hotel maupun
rumah tangga. Contoh sederhana adalah dalam hal penerangan atau lampu serta
cara menghidupkan AC, dan lainnya. Penghematan energi pada perhotelan
umumnya masih dilakukan dengan cara konvensional. Cara konventional

5
dilakukan dengan melakukan pengaturan intensitas cahaya secara manual
ataupun mengganti peralatan mereka dengan peralatan yang ramah lingkungan.

Saat ini sudah banyak ditemui hotel yang telah memiliki tim pengelola
energi serta telah melaksanakan program penghematan energi tetapi masih
kurang optimal dikarenakan terdapat beberapa kendala diantaranya cenderung
bersifat sporadis dan sangat bergantung kepada staf tertentu sehingga tidak
berkelanjutan.

Dikutip dari ravelware.co, beberapa hotel sudah menerapkan sistem kartu


kamar untuk menghidupkan listrik di dalam kamar. Kartu tersebut digunakan
sebagai kunci kamar sekaligus kunci untuk menghidupkan listrik kamar.
Namun, kekurangan dari sistem tersebut adalah ketika terdapat rombongan
tamu yang akan meninggalkan kamar hotel dan ada yang tetap berada dalam
kamar. Tamu yang hendak meninggalkan kamar tentu tidak dapat membawa
kartu karena akan menyebabkan tidak adanya listrik di kamar. Namun, mereka
juga memerlukan kartu untuk menggunakan lift. Solusi konvensional adalah
adanya kartu ganda, tentunya merupakan pengeluaran lagi bagi manajemen.

Untuk mengatasi permasalahan terkait SDM, banyak hotel yang sudah


melaksanakan recruitment dengan penambahan ketentuan sertifikasi dan soft
skill yang memang cocok dengan kondisi perhotelan. Hal ini tentu akan sangat
menguntungkan pihan hotel karena akan meningkatkan kualitas karyawan
yang dimiliki. Namun sebagian besar calon-calon karyawan hotel masih belum
bisa memenuhi tuntutan yang diinginkan pihak hotel, entah karena memang
kurangnya kemampuan personal yang dimiliki atau kurangnya kesempatan
untuk mengembangkan diri sehingga SDM perhotelan yang berkualitas masih
kurang.

2.2. Pengimplementasian Iot (Internet Of Things) Pada Hotel dan Penginapan


yang Dapat Meningkatkan Efektifitas Tenaga Kerja dan Efisiensi Energi

2.2.1. Peran Gagasan Dalam Masyarakat

Smart Building Control and Monitoring System merupakan sebuah sistem


managemen energi (SME) untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi
yang dibutuhkan oleh hotel / penginapan dan juga mengatasi permasalahan
berkaitan dengan kelangkaan SDM profesional di bidang hospitality. Sistem
ini akan mengintegrasikan seluruh ulititas bangunan ( lampu, AC, koneksi
WiFi, pemanas air, dll ) ke dalam suatu jaringan melalui internet yang akan
dikelola melalui sebuah ruang kontrol yang menjadi server utama. Seluruh
utilitas bangunan yang terintegrasi tersebut juga akan dilengkapi dengan

6
sensor-sensor yang dapat mengetahui kondisi lingkungan dan melakukan aksi
sebagai respons dari kondisi lingkungan tersebut secara otomatis. Melalui
penerapan sistem ini, kita dapat memantau konsumsi energi secara real-time
sehingga mencegah pemborosan energi.

Dikarenakan seluruh utilitas dapat dipantau dan dikelola langsung hanya


melalui ruang kontrol, maka kebutuhan akan SDM yang berkonsentrasi di
bidang tersebut dapat dikurangi, sehingga hanya dibutuhkan sedikit karyawan
professional yang mengelola sistem tersebut. Hal ini tentunya dapat
meningkatkan efektifitas tenaga kerja dan juga dapat mengurangi beban pihak
hotel dalam hal finansial.

2.2.2. Pihak-pihak Terkait

Gagasan Smart Building Control and Monitoring System ini dapat terwujud
apabila adanya dukungan dari pihak managemen hotel/penginapan untuk
berkomitmen dalam upaya penghematan energi jangka panjang dan
berkelanjutan. Komitmen tersebut dapat direalisasikan dengan penyusunan
kebijakan pemakaian dan pengelolaan energi serta pembentukan tim
managemen energi yang akan mengontrol seluruh penggunaan energi di
hotel/penginapan tersebut. Peran para tenaga ahli di bidang IT dan Otomasi
juga sangat dibutuhkan guna merancang dan mengembangkan sistem tersebut
serta memastikan agar sistem tersebut dapat dijalankan dengan lancar dan
sukses untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

2.2.3. Langkah Implementasi

Langkah-langkah yang dapat dilakukan guna mengembangkan dan


mewujudkan gagasan ini adalah sebagai berikut.
1. Mencari tenaga ahli yang mengerti dan dapat menciptakan serta
mengembangkan sistem ini. Setelah itu kami akan berkonsultasi dengan
tenaga ahli tersebut mengenai konsep sistem dan segala kebutuhan yang
mendukung pembuatan dan pengembangan sistem ini, yang mana akan
berkaitan dengan biaya.
2. Melakukan sosialisasi dan diskusi dengan pihak managemen hotel /
penginapan. Dalam diskusi tersebut akan dibahas mengenai manfaat dan
kelebihan dari Smart Building Control and Monitoring System ini serta
permasalahan yang berkaitan dengan investasi jangka panjang apabila
sistem ini diterapkan.
3. Apabila pihak hotel / penginapan setuju, maka akan dilanjutkan dengan
pertemuan antara pihak managemen hotel dengan tenaga ahli untuk

7
berdiskusi dan mengkoordinasikan kebutuhan dan kendala yang
kemungkinan akan dihadapi dalam pengembangan sistem ini.
4. Langkah terakhir adalah perancangan, pembuatan, dan
pengimplementasian sistem pada hotel / penginapan tersebut.

8
BAB III PENUTUP

3.1. Simpulan
Dari pembahasan di BAB II, dapat disimpulkan bahwa konsep IoT sangat
berpengaruh terhadap peningkatan efisiensi energi dan efektifitas tenaga kerja
di hotel dan penginapan. Contoh nyata efisiensi energi oleh IoT yang sudah
diterapkan adalah kunci kamar kartu otomatis dan juga sensor cahaya lampu.
Contoh ini sangat berdampai positif terhadap penghematan energy listrik di
hotel dan penginapan. Begitu pula penggunaan smoke detector dan CCTV yang
bermanfaat bagi bagian keamanan di hotel atau penginapan.
Pengimplementasian IoT tidak luput dari kemungkinan-kemungkinan
teknologi yang berkembang ke depannya seperti alarm kaca pecah, pengatur
suhu otomatis, pengatur cahaya otomatis (redup terangnya cahaya), ataupun
sistem digital lainnya seperti yang sudah diterapkan di luar negeri. Langkah-
langkah awal yang diajukan untuk pengimplementasian IoT adalah mencari
tenaga ahli untuk berkonsultasi dengan penemuan teknologi-teknologi yang
terjangkau oleh Indonesia. Selanjutnya, perlu diadakan sosialisasi mengenai
sistem dan konsep Smart Building Control kepada pihak hotel. Setelah
persetujuan dari pihak hotel dan penginapan, maka akan dilanjutkan dengan
konsultasi kembali dengan tenaga ahli awal perancangan.

3.2. Rekomendasi
Penggunaan IoT dalam sektor hotel dan penginapan masih relatif kurang,
maka informasi ini harus lebih disosialisasikan lagi agak lebih banyak lagi
hotel dan penginapan menerapkan konsep IoT ke dalam bangunannya. Dengan
begitu diharapkan pengunaan teknologi-teknologi di bidang IoT dapat
meningkat hingga 80% untuk mendukung perkembangan indursti hospitality
di Bali ini seperti yang telah disampaikan pada latar belakang dan pembahasan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2005, Definition of Digital, TechTarget, diakses pada: 8 Agustus 2018,


<https://www.techopedia.com/definition/28247/internet-of-things-iot>

Anonim, 2016, Internet of Things (IOT),techopedia, diakses pada: 8 Agustus 2018,


< https://www.techopedia.com/definition/28247/internet-of-things-iot>

Anonim, 2017, Ingin Menghemat Daya Listrik Di Hotel Anda, Iot Jawabannya,
Blog Ravelware, diakses pada: 6 Agustus 2018, <
https://blog.ravelware.co/2017/12/23/ingin-menghemat-daya-listrik-di-hotel-
anda-iot-jawabannya/>

Anonim, 2012, Perhotelan Mampu Sumbang 25 Persen Penghematan Energi,


pikiran-rakyat.com, diakses pada: 6 Agustus 2018, < http://www.pikiran-
rakyat.com/jawa-barat/2012/11/22/212250/perhotelan-mampu-sumbang-25-
persen-penghematan-energi>

Sukamdani, 2017, SDM Masih Menjadi Masalah Utama Industri. Venuemagz.com,


diakses pada: 8 Agustus 2018, < https://venuemagz.com/news/sukamdani-
sdm-masih-menjadi-masalah-utama-industri-perhotelan/>

Tracy, Philip, 2016, What is a smart building?, RCR Wireless News, diakses pada:
8 Agustus 2018 < https://www.rcrwireless.com/20160725/business/smart-
building-tag31-tag99>

10
LAMPIRAN 1
KUISIONER PENELITIAN

11
KUISIONER UNTUK SURVEI IMPLEMENTASI KONSEP TEKNOLOGI
IOT DI HOTEL DAN PENGINAPAN

Nama Hotel :
Alamat Hotel :
Nama Narasumber/ Jabatan :
Bintang Hotel :1 2 3 4 5 (lingkari)

PERTANYAAN

(Coret yang tidak perlu)


1. a. Apakah hotel ini sudah menggunakan sistem kartu sensor untuk kunci kamar
hotel? (Sudah/Belum)
b. Jika sudah, menurut Anda, apakah sistem ini cukup bermanfaat untuk
penghematan energi di penginapan ini? (Ya/Tidak)

2. Apakah hotel ini sudah menggunakan sistem sensor kebakaran menggunakan


smoke detector untuk sistem keamanan?
(Sudah/ Belum)
Jika belum, apa sistem keamanan untuk kebakaran yang disediakan hotel ini?
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________

3. Apa ada fasilitas digital selain yang disebutkan di atas yang disediakan oleh
hotel atau penginapan ini? Jika ya, sebutkan!
______________________________________________________________
______________________________________________________________

12
LAMPIRAN 2
DATA SAMPEL DAN JAWABAN KUSIONER

13
SAMPEL KUISIONER

No Bintang
Nama Hotel Alamat Narasumber Jabatan
Sampel Hotel
1 Hotel Vista Jl. Pulau Batam No. Wayan Merta Staff 1
31 Pesiapan, Tabanan
– Bali
2 Rumah Desa Jalan Raya Marga – Wayan General 3
Apuan, Banjar Baru, Sudiantara Manager
Marga, Tabanan, Bali
3 Natya Hotel Jl. Kawasan Wisata Yuliana Staff 3
Tanah Lot, Beraban,
Kediri, Kabupaten
Tabanan, Bali
4 Kuta Jalan Kartika Plaza, Sani Market 5
Paradiso Kuta, Bali Satyayoga Analyst
Hotel
5 Hotel Dewi Jalan Raya Tanah Gusti Aryadi Staff 3
Sinta Lot Kediri Tabanan,
Tanah Lot,
Tabanan, Bali
6 COMO Jalan Pura Batu I Nym Pasek Financial 5
Uma Mejan Canggu Kuta Arijaya Controller
Canggu Badung
7 Ayana Jl. Karang Mas Ferry Staff 5
Residence Sejahtera, Jimbaran,
Bali
8 The One Legian, Kuta Nyoman Security 4
Legian Subara
9 Bakung Jl. Sriwedari, Desa Tito Christian Operational 3
Ubud Resort Tegalantang, Ubud, Manager
and Villa Gianyar

14
10 The Batu Batu Belig, Nyoman Security 4
Belig Hotel Kerobokan, Badung, Ardana Putra
and Spa Bali
11 Swiss- Pecatu, Uluwatu, Bali Adi Purwanto Security 4
Belresort
Pecatu
12 Klapa Resort Uluwatu, Bali Made Security 4
Suryawan
13 Pondok Jl. Pantai Pererenan, Wayan Eka Manager 3
Nyoman Mengwi Juniarta
Bagus
14 Hotel Gita Jl. Sri Wedari, Desa Budi Astawan Operational 3
Maha Ubud Tegalantang, Ubud

15
JAWABAN KUISIONER

No Pertanyaan Pertanyaan
Pertanyaan 2 Pertanyaan 3
Sampel 1a 1b
1 Belum - Belum, Ada
AC, televisi, pemanas
Hanya disediakan tabung
air
pemadam
2 Belum - Belum, Ada
AC, CCTV
Hanya disediakan tabung
pemadam
3 Belum - Sudah Ada
AC, televisi, pemanas
air, WiFi, CCTV
4 Sudah Ya Sudah Ada
Sistem CCTV, Free
WiFi, Sistem Absensi
Digital
5 Belum - Belum, Ada

Hanya disediakan tabung AC, televisi, pemanas air,


pemadam WiFi

6 Sudah Ya Sudah Ada


Sistem CCTV, Free WiFi,
Sistem Absensi Digital, IP
TV
7 Sudah Ya Sudah Ada
CCTV, Free WiFi, IP TV
8 Sudah Ya Sudah Ada
CCTV, Free WiFi, TV
9 Sudah Ya Belum, Ada,
Peletakan APKR (Alat Penempatan PC untuk
Pemadam Kebakaran akses informasi dan Free
Ringan) di beberapa titik Wifi
hotel.
10 Sudah Ya Sudah -

16
11 Sudah Ya Sudah Ada,
Sensor Pintu, Sensor
cahaya depan pintu
12 Sudah Ya Sudah Ada,
Sensor Pintu, Sensor
Cahaya
13 Belum - Sudah -

14 Belum - Belum, Ada,

Hanya disediakan tabung Wifi, AC, TV


pemadam

17

Anda mungkin juga menyukai