1.PREFERRED STOCK.
Prefered stock= Saham Preferen = Saham Istimewa/Prioritas
Memiki kesamaan dengan obligasi karea memiliki dividen tetap sebagai
leverage, tetapi dalam akuntansi dikelompokkan kedalam equity karena
kepemilikan.
Tipe Prefered stock :
1. Adjustable Rate Preferred Stock.
Dividend tetap di adjust dengan tingkat bunga obligasi.
2. Market Auction Preferred Stock. In 1984, investment bankers introduced money
market, or market auction, preferred. Dividend tetap diperhitungkan berdasar return di
pasar uang.
Pengelompokkan lain :
Saham preferen ( Prefered stock) berupa juga :
a.saham preferen komulatif (dikomulatifkan dividennya yang belum
dibayar)
b.saham preferen partisipatip (dividennya tiap periode tertentu
dibayarkan)
3.Option right.
Opsi ada 2 :
Opsi call (hak membeli saham untuk waktu yang akan datang
dengan harga tertentu yang ditetapkan)
Opsi put (hak jual saham dengan harga tertentu di waktu yang
akan datang)
Contoh :
Saham A saat ini mempunyai harga Rp. 8.900,- opsi call dengan harga exercise
price sebesar Rp. 10.000,- ditarik atas saham tersebut dan masih akan jatuh
tempo 9 bulan lagi.
Deviasi standar perubahan harga perbulan 10% dan tingkat bunga bebas risiko
perbulan 1,3 %/bl
Berapa harga opsi call?
Analisis :
Sumbu tegak = 0,10 x 9 = 0,30
8900
Sumbu datar = = 1,0
10.000 (1/1 =0,013) 9
Sumbu tegak 0,30 dan sumbu datar 1,0 Dicari dalam tabel,
hasilnya = 11,9 %
Harga opsi = 11,9% x Rp. 8.900,- = Rp. 1.059,-
3.warrants.
adalah opsi call, yaitu opsi untuk membeli sejumlah saham biasa
dengan harga tertentu, waktu tertentu.
Penerbitan warrant dikaitkan penerbitan obligasi.
Analisis proyeksi harga warrant, sama dengan analisis harga opsi call.
Contoh :
Perusahaan menerbitkan obligasi sebanyak 1 juta lembar, dengan harga Rp.
10.000,- dan caupon dibayar 14 % /tahun. Jika membeli 1 lb obligasi
mendapat saham biasa 10 lb dengan harga Rp. 8.000,-/lb (nominal
Rp.1000,-/lb) dan jatuh tempo warrant 3 tahun lagi.
Investor sanggup membeli saham perlembar seharga Rp. 7.000,-
Deviasi standar perubahan harga/th = 0,40
Tingkat keuntungan bebas risiko 13 %/th
Nilai Warrant = Rp. 10.000 jt – Rp.7.000 jt
= Rp. 3.000 jt atau Rp. 3.000/lb.
Analisis harga warrant :
Sumbu tegak = 0,4 x 3 = 0,70
7.000
Sumbu datar = = 1,25
8.000(1/1+0,13)3
Dalam tabel hasilnya = 35,8 %
Harga warrant = 35,8 % x Rp. 7.000,- = Rp. 2.506,-
Jadi jika senilai Rp 3.000,-/lb terlalu mahal.