Adalah tingkat pengembalian hasil dari saham yang diinvestasikan oleh pemegangnya. Terdiri
dari required return, expected return dan actual equity return.
adalah return yang dibutuhkan investor karena menunda konsumsi dan menerima resiko dalam
surat berharga yang dibeli.
dimana Rri adalah required return saham dalam 1 periode, Rf adalah tingkat suku bunga bebas
resiko, Bi adalah market risk dan Rpm adalah premi resiko yang dibutuhkan untuk tingkat
tertentu
Contoh :
Saham PT. BMAZ mempunyai tingkat market risk 1,2, tingkat suku bunga bebas 8%, risk
premium yang dibutuhkan investor 5%, berapa required return yang dibutuhkan investor ?
Jawab : Rri = 8% = 1,2 (5%) = 14%
a.2. Expected Return adalah return yang diharapkan investor selama memegang saham pada
periode tertentu.
1/9
Evaluasi Kinerja Saham Biasa
Dimana E(Rt) adalah expection return selama periode t, Dt adalah deviden yang diharapkan
ibayarkan pada akhir masa t, dan Pt adalah harga pada akhir periode t
Contoh : Saham PT. BMAZ sekarang dijual pada harga Rp. 20.000 dan investor mengharapkan
ada deviden Rp. 1000/lbr saham. Harga saham diperkirakan mencapai Rp. 23.000 pada akhir
tahun. Hitung expected returnnya??
Rumusnya mirip dengan expected return Cuma komponennya adalah deviden yang benar2
dibayarkan dan harga sahamnnya riil pada akhir periode t.
Contoh :
PT. BMAZ hanya membayarkan deviden Rp. 500 pada akhir tahun, harga saham akhir tahun
Rp. 22.000, hitung actual returnnya??
2/9
Evaluasi Kinerja Saham Biasa
Laba merupakan hak pemegang saham sehingga nilai saham dapat dihitung dengan
memperkirakan laba yang diterima pemegang saham dimasa yang akan datang.
Nt
t=1
Dimana EPS merupakan ekpektasi laba per saham di tahun t dan IPt adalah ekpektasi per
saham di tahun t.
Adalah indikasi berapa nilai dari mata uang yang tersedia dibayar oleh investor untuk setiap
earning (pendapatan) per saham yang dihasilkan perusahaan. PER ratio merupakan indicator
kepercayaan pasar terhadap prospek pertumbuhan perusahaan dan terdiri dari PER nyata dan
PER yang diperkirakan.
PER nyata adalah sama dengan harga saham sekarang dibandingkan dengan laba bersih per
3/9
Evaluasi Kinerja Saham Biasa
PER yang diperkirakan adalah sama dengan perbandingan harga wajar saham tersebut
dengan laba per saham yang akan dihasilkan tahun ini.
Contoh :
PT. BMAZ akan membayarkan deviden sebesar 60% dari laba bersihnya. Tingkat
pengembalian yang dibutuhkan investor 14% dan pertumbuhan deviden 5%. Hitung PER rasio
perusahaan ??????
• Jika PER nyata > PER yang diperkirakan maka harga saham dalam overpriced (dianggap
terlalu mahal).
• Jika PER nyata < PER yang diperkirakan maka harga saham dalam underpriced (dianggal
terlalu murah).
4/9
Evaluasi Kinerja Saham Biasa
• Jika PER nyata = PER yang diperkirakan maka harga saham dalam keadaan terkoreksi,
tidak ada perubahan nyata dari saham.
Contoh : Dengan tingkat suku bunga bebas resiko (RF) sebesar 8%, risk premium yang
diinginkan investor (RPM) sebesar 5%. Resiko PT. BMAZ dibandingkan pasar adalah 1,2.
Pertumbuhan deviden jangka panjang diperkirakan 5% dan tahun ini perusahaan membeyarkan
deviden Rp. 500. Hitung nilai saham perusahaan ?????
Jawab : D1 = Do (1+G)
= 500 (1+0.05)
= 525
Ke  = 8% + 1,2 (5%)
= 14%
NB : G adalah pertumbuhan dimana G = ROE x b, bila deviden dibayarkan konstan berarti G=0
Jika pembayran deviden meningkat sebesar G berarti deviden tumbuh sebesar G begitu pula
dengan laba bersih dan harga saham perusahaan juga akan tumbuh pada tingkat yang sama
dengan pertumbuhan deviden.
5/9
Evaluasi Kinerja Saham Biasa
Contoh : PT. BMAZ merencanakan untuk meningkatkan pembayaran deviden dari Rp. 200
menjadi Rp. 220 dan jika diketahui Ke adalah 15%, maka
Do = 200
D1 = 220
D1 = Do (1 + G)- > G = 10%
P1 = Do/ (Ke ? G) = 200 / (15% - 10%) = 200 / 5% = 4.000
P2 = D1/ (Ke - G) = 220 / (15% - 10%) = 220 / 5% = 4.400
Jadi kenaikkan harga saham (4.400-4.000) / 40.000 = 10%
Contoh diatas juga berlaku sebaliknya, pada pay out ratio yang konstan apabila pembayaran
deviden diturunkan sebesar G menurun, maka besaran-besaran lainnya seperti laba bersih per
saham dan harga saham turun sebesar G yang sama.
Perusahaan yang berada di tahap mapan menunjukkan pertumbahan yang relative lambat
bahkan mendekati nol. Perusahaan tersebut biasanya merupakan market leader dan memiliki
kemampuan mencetak laba yang besar. Tetapi karena prospek jangka panjang kurang baik,
ditandai dengan pertumbuhan yang lambat, pemegang saham bisanya lebih menyukai
memegang cash flow dari laba perusahaan dinikmati dalam bentuk pembayaran deviden (pay
out ratio) yang lebih besar.
Sebaliknya pada perusahaan yang tengah berkembang dimana tinggak pertumbuhan relative
pesat, pemegang saham biasanya rela pembayaran deviden lebih kecil karena cash flow hasil
usaha diinvetasikan untuk hasil yang lebih besar di kemudian hari.
d.1.1 Definisi
6/9
Evaluasi Kinerja Saham Biasa
Covertable securities adalah saham preferen atau efek hutang yang memiliki hak untuk
ditukarkan dengan sejumlah saham biasa (common stock). Perusahaan yang menerbitkan
obligasi konversi biasanya adalah perusahaan yang memiliki prospek ke depan yang sangat
baik dan paling banyak adalah perusahaan yang bergerak dalam high tech idnustri.
• Memiliki rasio konversi dimana rasio konversi adalah jumlah saham biasa yang dapat
diperoleh untuk mendapat satu saham konversi, missal rasio konversi 1 : 30, berarti setiap satu
efek konversi berhak mendapat 30 lembar saham biasa.
• Memiliki harga konversi, missal harga konversi Rp. 25.000,-, berarti setiap nilai dari Rp.
25.000, - dari convertible akan mendapat satu lembar saham biasa.
• Conversion Value adalah nilai pasar dari saham biasa yang dipertukarkan dengan
convertible security, missal harga per lembar saham biasa Rp. 500, maka dengan rasio 1 : 30
maka harga konversi Rp. 500 x 30 lb saham biasa = Rp. 15.000.
Conversion value = conversion ratio x market value of common stock
• Security value adalah nilai dari surat berharga bila tidak memiliki kemungkinan untuk
dikonversi. Nilai dari surat berharga ini paling rendah sama dengan nilai present value dari
obligasi atau preferred stock.
• Coversion Premium adalah perberadaan antara harga pasar convertible dengan nilai
tertinggi antara security value dan conversible security.
Conversion Premium = market prices of confortible ? nilai tertinggi antara
security value dan conversible security
7/9
Evaluasi Kinerja Saham Biasa
Conversion parity prices adalah harga yang dapat mempengaruhi investor dalam membeli
sekuritas yang sebanding dengan harga saham biasa.
Contoh : Bila harga convertible Rp. 950.000 dan dapat ditukar dengan 20
lembar saham biasa maka harga paritas konversi = 950.000 : 20 = Rp. 47.500
Alasan utamanya adalah tingkat interest rate dari convertible tidak terlalu dipengaruhi oleh
tingkat resiko usaha perusahaan. Bila perusahaaan mengeluarkan obligasi biasa maka investor
akan melihat apakah obligasi tersebut callable, adanya jaminan rating.
Manfaat obligasi convertible bagi issuer adalah bunga yang dibayarkan relative rendah
dibanding bunga normal karena ada option yang dapat dikonversi menjadi saham. Sedangkan
bagi holder jika perusahaan berhasil mengembangkan usahanya maka mereka akan mendapat
keuntungan dengan menukarkan obligasi tersebut dengan saham biasa oada tingkat harga
tertentu dan kemudian menjualnya di pasar dan mendapatkan capital gain.
Namun sebaliknya apabila harga pasar saham di bawah harga saham pada obligasi konversi
makan pemegang akan membatalkan haknya.
8/9
Evaluasi Kinerja Saham Biasa
Pada tahun 2004, PT. BMAZ menerbitkan sejumlah Rp. 10 miliar obligasi konversi dengan nilai
par Rp. 1 juta dan memberikan interest 10% semi-annual, Harga konversi saham bisa Rp.
16.750 per lembar saham. Saham biasanya dijual Rp. 14.750 per lembar saham. Obligasi
konversi tersebut memiliki rating B dengan yield 14%. Harga surat berharga convertible saat ini
Rp. 970.000.
= Rp. 733.600
9/9