Anda di halaman 1dari 11

PENGUKURAN TINGKAT PENGEMBALIAN

Dosen Pengampu : Bapak Topo Wijono, Drs., M.Si

Disusun Oleh :

Eka Lusi Oktaviani 165030201111047

Intan Dhea Ramadhanti 165030200111058

Ismi Novitasari Haemi 165030201111125

Nidya Kurnia Safitri 165030200111095

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2019
A. PENGERTIAN TINGKAT PENGEMBALIAN

Return atau pengembalian adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan,


individu dan institusi dari hasil kebijakan investasi yang dilakukan. Menurut R. J.
Shook, return merupakan laba investasi, baik melalui bunga atau deviden.

Beberapa pengertian return yang lain :

 Return on equity atau imbal hasil atas ekuitas merupakan pendapatan bersih


dibagi ekuitas pemegang saham.
 Return of capital atau imbal hasil atas modal merupakan pembayaran kas yang
tidak kena pajak kepada pemegang saham yang mewakili imbal hasil modal yang
diinvestasikan dan bukan distribusi deviden. Investor mengurangi biaya investasi
dengan jumlah pembayaran.
 Return on investment atau imbal hasil atas investasi merupakan membagi
pendapatan sebelum pajak terhadap investasi untuk memperoleh angka yang
mencerminkan hubungan antara investasi dan laba.
 Return on invested capital atau imbal hasil atas modal investasi merupakan
pendapatan bersih dan pengeluaran bunga perusahaan dibagi total kapitalisasi
perusahaan.
 Return realisasi merupakan return yang telah terjadi.
 Return on network atau imbal hasil atas kekayaan bersih merupakan pemegang
saham yang dapat menentukan imbal hasilnya dengan membandingkan laba bersih
setelah pajak dengan kekayaan bersihnya.
 Return on sales atau imbal hasil atas penjualannya merupakan untuk menentukan
efisiensi operasi perusahaan, seseorang dapat membandingkan presentase
penjualan bersihnya yang mencerminkan laba sebelun pajak terhadap variable
yang sama dari periode sebelumnya.
 Return ekspektasi merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor
di masa mendatang.
 Total return merupakan return keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu
periode tertentu.
 Return realisasi portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari return-return
realisasi masing-masing sekuritas tunggal di dalam portofolio tersebut.
 Return ekspektasi portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari return-return
ekspektasi masing-masing sekuritas tunggal di dalam portofolio.

B. KOMPONEN RETURN
Komponen return meliputi :
1. Capital gain (loss) merupakan keuntungan atau kerugian bagi investor yang
diperoleh dari kelebihan harga jual (harga beli) di atas harga beli (harga jual) yang
terjadi di pasar sekunder.
2. Yield merupakan pendapatan atau aliran kas yang diterima investor secara
periodik, misalnya berupa deviden atau bunga. Yield dinyatakan dalam persentase
dari modal yang ditanamkan. Dalam berinvestasi saham yield-nya berupa deviden,
sedangkan dalam berinvestasi obligasi, yield-nya berupa kupon. Pengukuran yield
tergantung dari arus kas dan harga, seperti harga beli atau harga beli sekarang.

Dari kedua komponen return tersebut, selanjutnya dapat dihitung return total
dan rate of return sebagai berikut:

Return total=Capital gain ( loss ) +Yield

Contoh Soal

Misalnya, Tuan Aji membeli saham PT. ABC sebanyak 10.000 lembar @Rp 1.000.
Saham tersebut dimiliki selama setahun. Dalam tahun tersebut PT ABC membagikan
deviden sebesar RP 250 per lembar. Setelah memperoleh pembagian deviden, saham
tersebut dijual dengan harga Rp 1.100 per lembar. Dari informasi tersebut return total
yang diterima Tuan Aji dapat dihitung sebagai berikut:

1. Nilai Penjualan 10.000 lembar @Rp 1.100 Rp 11.000.000


2. Nilai Pembelian 10.000 lembar @Rp 1.000 Rp 10.000.000
3. Capital Gain Rp 1.000.000 10%
4. Deviden Rp 250 per lembar Rp 2.500.000 25%
5. Return Total Rp 3.500.000 35%
Change
Cash Payment Received + Price Period
the
Rate of Return=
Purchase Price of the Security

Price Change Over the Period bisa berupa angka negatif (-), nol (0), dan positif (+).
Sedangkan Yield bisa berupa angka nol (0) dan positif (+).

Contoh Soal

Misalnya, Nona Laksmi membeli saham PT XYZ sebanyak 5.000 lembar @Rp 1.500.
Saham tersebut dimiliki selama satu bulan. Selanjutnya dijual dengan harga Rp 1.650
per lembar. Dari informasi tersebut rate of return dapat dihitung sebagai berikut:

0+1.650−1.500
Rate of Return= =0.1
1.500

C. RETURN RATA-RATA :ARITMATIK DAN GEOMETRIK 
Untuk periode waktu yang terspesifikasi. Yang juga dibutuhkan di
dalam analisisinvestasi adalah statistik-statistik yang digunakan untuk menjelaskan
serangkaian return.
1. Mean Aritmetik. Statistik yang paling terkenal bagi sebagian
besar orang adalahmean aritmetik. Sehingga, ketika seseorang
menunjuk pada return rata-rata, biasanya,menunjuk pada mean aritmetik
kecuali dispesifikasikan lain.
2. Mean Geometrik. Return mean aritmatik adalah ukuran yang tepat untuk
kecenderungan pemusatan dari sebuah distribusi, yang berisi return-return
yang dihitung untuk satu periode waktu tertentu, semacam 10 tahun.
Namun, ketika perubahan-perubahan persentase dalam nilai dari waktu ke
waktu diikutkan, dikarenakan percampuran, maka mean aritmetik dari
perubahan-perubahan ini dapatmenyesatkan. Mean lainnya, yaitu
mean geometris, dibutuhkan untuk menjelaskan secara akurat
tingkat rata-rata yang benar dari return sepanjang periode multipel.Mean
geometrik didefinisikan sebagai akar ke n dari hasil yang diperoleh dari
perkalian satu rangkaian return relatif terhadap yang lain.
Perbedaan antara Arithmatic mean dan Geometric mean :
 Arithmetic mean adalah pengukuran yang baik atas rata-rata (pada khususnya)
yangditunjukan dalam satu periode. Arithmetic mean adalah perkiraan
yang terbaik dari pengembalian yang diharapkan (expected return) untuk
periode berikutnya.
 Geometric mean adalah pengukuran yang baik atas perubahan kekayaan
sepanjang waktu (multiple period). Geometric mean mengukur hasil susunan rate
of return dimana uang bertambah melewati periode yang ditetapkan.

D. PERHITUNGAN EXPECTED RETURN PADA SUATU SEKURITAS


Expected Return secara sederhana adalah rata-rata tertimbang dari berbagai
return historis. Faktor penimbangnya adalah probabilitas masing-masing return.
Expected Return atas saham tunggal dapat dihitung dengan formula sebagai berikut

n
E ( Ri ) =∑ ( Pi j)( Rij )
j=1

Keterangan:

E ( Ri ) = Expected Return dari investasi saham i

Pij = Probabilitas diraihnya keuntungan pada keadaan j

Rij = Actual return dari investasi pada saham i pada keadaan j

Contoh Soal

Berikut data saham PT OPQ pada berbagai kemungkinan kondisi ekonomi,


probabilitas, dan returnnya.

Kondisi Ekonomi Probabilitas Return


Baik 30% 20%
Normal 40% 18%
Buruk 30% 15%

Expected Return saham PT OPQ dapat dihitung sebagai berikut:

E( R ¿¿ A)=30 % ( 20 % )+ 40 % ( 18 % )+ 30 % ( 15 % ) =17,7 % ¿
Apabila probabilitasnya tidak diketahui dan hanya diperoleh data pengamatan
selama beberapa periode, maka rumusnya sebagai berikut:

Periode Amatan Return


1 16%
2 18%
3 20%
4 17%
5 21%

Expected return saham PT OPQ dapat dihitung sebagai berikut:

16 %+ 18 %+20 % +17 %+ 21%


E( R ¿¿ B)= ¿ = 18,4%
5

E. PERHITUNGAN EXPECTED RETURN PADA PORTOFOLIO


Expected return portofolio adalah rata-rata tertimbang dari expected return
saham tunggal. Faktor penimbangnya adalah proporsi dana yang diinvestasikan pada
masing-masing saham. Expected return portofolio dapat dihitung dengan formula
sebagai berikut:

n
E( R ¿¿ p)=∑ E( Ri )(X ¿¿ i) ¿ ¿
j=1

Keterangan:

E( R ¿¿ p) ¿ = Expected Return Portofolio

E ( Ri ) = Expected Return dari investasi saham i

Xi = Proporsi dana yang diinvestasikan pada saham i

Contoh Soal
Misalnya Tn. Amir mempunyai dana Rp 5.000.000 diinvestasikan pada dua saham,
PT. A dan PT. B dengan membentuk portofolio sebagai berikut

Saham E ( Ri ) P1 i P2 i P3 i P4 i P5 i

X 10% 0% 25% 50% 75% 100%


Y 12% 100% 75% 50% 25% 0%

Expected return portofolio dapat dihitung sebagai berikut.

E ( Rp1 ) = 10%(0%) + 12%(100%) = 12,0%

E ( Rp2 ) = 10%(25%) + 12%(75%) = 11,5%

E ( Rp3 ) = 10%(50%) + 12%(50%) = 11,0%

E ( Rp4 ) = 10%(75%) + 12%(25%) = 10,5%

E ( Rp5 ) = 10%(100) + 12%(0%) = 10,0%

Berdasarkan penghitungan tersebut dapat diketahui bahwa :

Jika diketahui E(Ri), maka besarnya E(Rp) akan bergantung pada probabilitas
atau proporsi dana yang diinvestasikan pada masing-masing saham tersebut. Lebih
jelasnya mengenai hal tersebut disajikan dalam gambar 4.1

Dalam gambar 4.1 tersebut tampak bahwa semakin besar proporsi dana yang
diinvestasikanpada saham yang mempunyai expected return lebih tinggi, maka akan
semakin besar pula expected return portofilionya. Misalnya pada titik E menunjukkan
titik tertinggi hubungan antara expected return portofolio dan proporsi dana. Sebab,
sebesar 100% dana yang dimiliki diinvestasikan pada saham X dan 0% diinvestasikan
pada saham Y. Sebaliknya, semakin kecil proporsi dana yang diinvestasikan pada
saham yang mempunyai expected return lebih tinggi, maka akan semakin kecil pula
expected return portofolionya. Misalnya pada titik A menunjukkan titik terendah
hubungan antara expected return portofolio dan proporsi dana. Sebab sebesar 0% dana
yang dimiliki diinvestasikan pada saham Y dan 100% diinvestasikan pada saham X.
Apabila probabilitas atau proporsisi dana yang diinvestasikan nilainya sama,
maka rumusnya sebagai berikut :

E ( Rp) = ∑ i
(R )
j =1
N

Ket : N = return yang terjadi pada periode pengamatan

Dengan menggunakan data di atas expected return portofolio dihitung


sebagai berikut :

E (Rp) = 10%(50%) + 12%(50%) = 11%


ANALISIS PENGUKURAN TINGKAT PENGEMBALIAN PADA PERUSAHAAN
PT. GARUDAFOOD. TBK

Perseroan didirikan pada tahun 1994, namun demikian kegiatan usaha sebagai
perusahaan makanan dan minuman telah dimulai sejak tahun 1979 oleh keluarga pendiri
melalui PT Tudung Putra Jaya (“TPJ”), sebuah perusahaan di Pati, Jawa Tengah yang
memasarkan produk kacang tanah dengan menggunakan merek Kacang Garing Garuda, yang
kemudian dikenal sebagai Kacang Garuda, pada tahun 1994. TPJ awalnya didirikan oleh
Darmo Putro dengan nama PT Tudung yang memulai usahanya sebagai produsen tepung
tapioka.

Prospek bisnis makanan dan minuman di Indonesia masih potensial, dan ini ditunjang
dengan membaiknya pasar lokal dan internasional. Berdasarkan data yang diterbikan oleh
Nielsen pada kuartal pertama tahun 2018, pasar biskuit tumbuh sebesar 5% baik dari segi
kuantitas maupun nilai sementara pasar snack tumbuh sebesar 8% untuk kuantitas dan 2%
untuk nilai. Dibandingkan dengan kategori lainnya, kategori biskuit dan snack mencatatkan
pertumbuhan tertinggi. Sebagai contoh, untuk periode yang sama, kategori mie instan
mengalami pertumbuhan negatif 6% untuk nilai dan negatif 7% untuk kuantitas.
Pertumbuhan bisnis Perseroan jauh di atas pertumbuhan industri dikarenakan strategi inovasi
dan perluasan jaringan distribusi di luar Jawa. Menurut data Nielsen pada kuartal pertama
2018, PDB Kalimantan mengalami pertumbuhan 11%, Sulawesi tumbuh sebesar 4% dan Bali
dan Nusa Tenggara tumbuh sebesar 4% yang mendukung pertumbuhan belanja konsumen di
luar Jawa yang lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan belanja konsumen di Pulau
Jawa.

Harga Penawaran (Beli) : Rp1.284 per saham.

Harga Jual : Rp1.790 IDR −15,00 (0,83%) terjadi penurunan dibanding

kemarin sebesar 1,815.000.

Yield :0

Terjadi peningkatan sebesar Rp 506 (Rp1.790 - Rp1.284) sehingga menyebabkan adanya


Capital gain.

Rate of return : 1.790 – 1.284


= 39,4%
1.284
Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan investasi di perusahaan garudafood akan
menguntungkan untuk jangka waktu lama karena ditinjau dari beberapa factor seperti
tingginya daya beli masyarakat dan strategi yang diterapkan, namun tetap ada risiko yang
ditimbulkan yakni seperti persaingan dengan industry serupa dapat mempengaruhi laju
perusahaan jika tidak diimbangi dengan pengembangan kreatifitas dan inovasi dalam produk.

DAFTAR PUSTAKA
Brealey, Myers, dan Marcus. 2007. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Perusahaan. Edisi
Kelima. Jakarta: Erlangga.

Halim., Abdul. 2015. Analisis Investasi di Aset Keuangan Edisi Pertama. Jakarta: Mitra
Wacana.

https://www.scribd.com/doc/112643807/Tugas-Expected-Return-Risk-Investasi (diakses
pada Minggu, 10 Februari 2019 pukul 14.05)

http://kushinamaoleen.blogspot.com/2013/06/contoh-makalah-manajemen-keuangan-
risk.html (diakses pada Minggu, 10 Februari 2019 pukul 15.23)

Anda mungkin juga menyukai