Anda di halaman 1dari 5

KERTAS KERJA

MANAJEMEN INVESTASI

Konsep Return

Arieska Dian Saputri


130413604673

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS EKONOMI
MALANG
2016
A. Pengertian dan Konsep Return
Return (tingkat pengembalian) merupakan hasil yang diperoleh oleh investor
dari investasi dalam suatu periode tertentu. Return yang diperoleh investor
dapat berupa return historis atau return yang terealisasi (return yang telah
terjadi) dan return prospektif atau return yang diharapkan (return yang
diharapkan pada masa yang akan datang). Return historis dihitung dengan
menggunakan data historis yang sudah ada, di man return historis ini dapat
digunakan sebagai pengukur kinerja perusahaan dan sebagai dasar
penentuan return prospektif dan risiko di masa yang akan datang.
Konsep Return secara sederhana adalah pendapatan tetap (yield) ditambah
dengan perubahan harga (price change). Semakin tinggi return yang
diharapkan, maka semakin tinggi pula risiko yang harus ditanggung.

B. Fluktuasi Return dan Faktor Penyebabnya


Return yang didapat investor dari investasi dapat mengalami fluktuasi. Faktor
yang menyebabkan fluktuasi return antara lain sebagai berikut.
1. Pendapatan Perusahaan
Return yang didapat oleh investor salah satunya dipengaruhi oleh
pendapatan perusahaan, dimana dividen didapat setelah perusahaan
mengetahui laba bersih (EAT) akhir periode. Besarnya EAT yang
diperoleh perusahaan akan mempengaruhi besar kecilnya dividen yang
akan diterima oleh investor. Semakin kecil EAT perusahaan, maka
semakin kecil pula dividen yang diperoleh investor, atau bahkan bisa jadi
investor tidak memperoleh dividen untuk periode tertentu dikarenakan
kecilnya EAT dan adanya kemungkinan untuk dijadikan laba ditahan guna
ekspansi perusahaan dengan tujuan mendapatkan return yang lebih tinggi.
2. Inflasi
Inflasi merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan return yang
diperoleh investor berfluktuasi. Ketika tingkat inflasi berada dalam kondisi
yang tidak stabil, maka hal tersebut juga dapat mempengaruhi kondisi
perusahaan, utamanya perusahaan manufaktur yang notabenenya bahan
baku perusahaan sensitif terhadap adanya inflasi. Naik turunnya tingkat
inflasi dapat menyebabkan kondisi ekonomi tidak stabil yang
menyebabkan asumsi dapat berubah-ubah, sehingga perusahaan juga
akan mengalami kesulitan dalam mengambil setiap keputusan dalam
perusahaan, termasuk kebijakan terkait pembagian dividen.

C. Model Perhitungan Return


Rumus tingkat pengembalian dari suatu aset (saham) pada periode t :
Pt + Pt −1 + C t P + Pt −1 + D t
Kt = atau K t = t
Pt −1 Pt −1

Kt = tingkat pengembalian yang nyata, diinginkan atau diharapkan


selama periode t
Pt = harga (nilai) dari aset (saham) pada waktu t
Pt-1 = harga (nilai) dari aset (saham) [ada waktu t-1 (awal)
Ct atau Dt = kas atau dividen yang diterima dari investasi aset atau saham
pada periode t-1 sampai periode t
D. Return Sekuritas Tunggal
Return sekuritas tunggal merupakan pengembalian yang diperoleh dari satu
jenis investasi (misal, saham saja). Dalam menghitung return sekuritas
tunggal, terdapat beberapa model pengukuran yang digunakan.

Pengukuran Return
1. Pengukuran Pengembalian yang Terealisasi (return historis)
Beberapa pengukuran return historis yang banyak digunakan adalah
sebagai berikut.
a. Pengembalian total (total return)
Pengembalian total merupakan pengembalian keseluruhan suatu
investasi dalam suatu periode tertentu. Pengmbalian total terdiri dari
capital gain (loss) dan yield.
Capital gain atau capital loss merupakan selisih dari harga investasi
sekarang dengan harga periode yang lalu.
Pt − Pt −1
Capital Gain atau Capital Loss =
Pt −1

Jika harga investasi sekarang lebih tinggi dari harga investasi periode
lalu, berarti terjadi keuntungan modal (capital gain), sebaliknya apabial
harga investasi sekarang lebih kecil dari harga investasi periode lalu
berarti terjadi kerugian modal (capital loss).
Yield merupakan persentasi penerimaan kas periodik terhadao harga
investasi periode tertentu dari suatu investasi. Untuk saham, yield
adalah persentasi dividen terhadap harga saham periode sebelumnya.
Sedangkan untuk obligasi, yield adalah persentase bunga pinjaman
yang diperoleh terhadap harga obligasi periode sebelumnya.

Pt − Pt −1
Jadi, return (pengembalian) = + Yield (Pendapatan)
Pt −1

b. Pengembalian relatif (relative return)


Pengembalian relatif dapat bernilai positif atau negatif. Pengembalian
relatif dapat digunakan dengan menambahkan nilai 1 terhadap nilai
pengembalian total.
Pt + Pt −1 + D t P + Dt
Pengembalian Relatif = + 1 atau t
Pt −1 Pt −1

c. Pengembalian kumulatif (cumulative return)


Pengembalian kumulatif ini mengukur total kemakmuran yang dimiliki
investor, dengan menggunakan indeks kemakmuran kumulatif (IKK)
sebagai berikut.
IKK = KK0 (1+R1)(1+R2)...............(1+Rn)

Keterangan:
IKK = Indeks Kemakmuran Kumulatif, mulai dari periode pertama
sampai ke n
KK0 = Kekayaan awal, biasanya digunakan nilai Rp 1
Rt = Pengembalian (return) periode ke-t, mulai dari awal periode (t
= 1) sampai akhir periode (t = n)
Atau

IKK = PHK – YK
Keterangan:
IKK = Indeks Kemakmuran Kumulatif
PHK = Perubahan Harga Kumulatif
YK = Yield Kumulatif

d. Pengembalian yang disesuaikan (adjusted return)


Pengembalian yang disesuaikan ini merupakan pengembalian yang
mempertimbangkan tingkat daya beli dari nilai uang dalam
perhitungannya. Pengembalian ini disebut pengembalian nyata (real
return).
Pengembalian yang disesuaikan dengan tingkat inflasi dapat dihitung
sebagai berikut.
(1 + R)
RIA = −1
(1 + IF )

Keterangan:
RIA = pengembalian yang disesuaikan dengan tingkat inflasi
R = pengembalian nominal
IF = tingkat inflasi

2. Pengukuran Pengembalian yang Diharapkan (Return Prospektif)


Pengembalian yang diharapkan dapat dihitung dengan mengalikan
masing-masing hasil masa depan dengan probabilitas kejadiannya dan
menjumlah semua perkalian tersebut.
n
E ( Ri ) =  Ri Pi
j =1

Keterangan:
E (Ri) = pengembalian yang diharapkan suatu aktiva atau sekuritas
(surat berharga)
Rj = hasil masa depan ke j
Pj = probabilitas hasil masa depan ke j
n = jumlah dari hasil masa depan
Sumber Referensi

Hartono, J. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE


Yogyakarta.

Puspitasari, F. 2012. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Return Saham.


Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Sjahrial, D. 2014. Manajemen Keuangan Lanjutan Edisi Revisi. Semarang:


Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.

Anda mungkin juga menyukai