Anda di halaman 1dari 8

Nama : Leni Anata Sari

Kelas : Akuntansi 2022E


NIM : 22080694183
Dosen Pengampu : Dr. Ika Permatasari, S.E., Ak., M.Ak.,CA.
Mata Kuliah : Pasar Modal, Manajemen Risiko dan Manajemen Investasi

RESUME MATERI PERTEMUAN KE-2 & 3


“Measuring Returns and Risk”

1. Imbal Hasil (Returns)


Imbal hasil adalah imbalan untuk melakukan investasi. Imbal hasil dari berinvestasi sangat
penting bagi investor; imbal hasil adalah tujuan dari permainan investasi.
Dua Komponen Imbal Hasil Aset
Imbal hasil pada investasi yang khas terdiri dari dua kompononen:
• Yield: (komponen laba rugi dari imbal hasil efek) komponen dasar yang dipikirkan
oleh investor saat membahas mengenai imbal hasil investasi adalah arus kas periodik
(atau laba rugi) pada investasi, baik berupa bunga (dari obligasi) atau dividen (dari
saham). Yield mengukur arus kas efek relatif terhadap beberapa harga, seperti harga
pembelian atau harga pasar terkini.
• Capital gain (loss): (perubahan harga pada efek selama beberapa periode) komponen
kedua yaitu kenaikan (penurunan) dalam harga aset, biasanya disebut dengan capital
gain atau capital loss. Contohnya, pembelian aset (posisi beli/long), capital gain (loss)
adalah selisih antara harga pembelian dan harga dimana aset diperoleh, atau telah
dijual; untuk aset yang pertama kali dijual dan kemudian dibeli kembali (posisi
jual/short), selisih antara harga penjualan dan harga berikutnya dimana posisi short
ditutup.
Total Imbal Hasil = Yield + Perubahan Harga
Di mana komponen yield dapat 0 atau +
Komponen perubahan hatha dapat 0, +, atau –

2. Mengukur Imbal Hasil (Measuring Returns)


Total Imbal Hasil
Total Imbal Hail (total return-TR) adalah ukuran presentase yang berkaitan dengan semua
arus kas pada efek selama periode waktu tertentu terhadap harga beli efek. Rumus
perhitungannya:
𝐂𝐅𝐭 +𝐏𝐄 −𝐏𝐁 𝐂𝐅𝐭 +𝐏𝐂
TR = =
𝐏𝐁 𝐏𝐁

Di mana,
CFt = arus kas selama periode pengukuran t
PE = harga pada akhir periode t atau harga penjualan
PB = harga pembelian aset atau harga pada awal periode berjalan
PC = perubahan harga selama periode berjalan, atau PE dikurangi PB
Arus kas periodik dari obligasi terdiri dari pembayaran bunga yang diterima, dan untuk saham,
dividen yang diterima. Untuk beberapa aset, seperti waran atau saham yang tidak
membayarkan dividen, hanya perubahan harga. Jadi, TR adalah ukuran dasar imbal hasil yang
diperoleh investor pada setiap aset keuangan selama periode waktu yang ditentukan. TR dapat
dinyatakan dalam angka decimal atau persentase.

Imbal Hasil Relatif (Return Relative-RR)


Imbal hasil relatif (return relative-RR) adalah total imbal hasil untuk investasi pada suatu
periode tertentu yang dinyatakan berdasarkan 1,0. Imbal hasil relatif menghilangkan angka
negatif dengan menambahkan 1,0 ke TR. Imbal hasil ini memberikan informasi yang sama
dengan TR, tetapi dalam bentuk yang berbeda.
 RR = TR dalam bentuk desimal + 1,0
 TR dalam bentuk desimal = RR – 1,0
𝐂𝐅𝐭 +𝐏𝐄
RR = 𝐏𝐁

Di mana,
CFt = arus kas selama periode pengukuran t
PE = harga pada akhir periode t atau harga penjualan
PB = harga pembelian aset atau harga pada awal periode berjalan

Indeks Kekayaan Kumulatif (Cumulative Wealth Index-CWIn)


Indeks Kekayaan Kumulatif adalah kekayaan kumulatif dari waktu ke waktu, berdasarkan
kekayaan awal dan serangkaian imbal hasil pada beberapa aset.
CWIn = WI0 (1 + TR1) (1 + TR1) … (1 + TRn)
Di mana,
WIn = indeks kekayaan kumulatif per akhir periode n
WI0 = nilai indeks awal; biasanya $1 digunakan, tetapi berapapun nilai dapat digunakan
TR1,n = TR periodik dalam bentuk desimal (saat ditambahkan ke 1,0; menjadi imbal hasil
relatif)
Kekayaan kumulatif selalu dinyatakan dalam dolar dan mencerminkan pengaruh imbal hasil
yang dimajemukkan selama beberapa periode waktu, berdasarkan nilai investasi awal.
Biasanya, $1 digunakan sebagai nilai investasi awal.

Tiga Ukuran Imbal Hasil

Total Imbal Hasil Imbal Hasil Relatif Kekayaan Kumulatif

Dinyatakan dalam bentuk Diyatakan dengan dasar


Diyatakan dalam dolar
desimal atau presentase. 1,0

Imbal Hasil Internasional dan Risiko Mata Uang


Saat investor membeli dan menjual aset di negara lain, mereka harus mempertimbangkan
risiko nilai tukar atau risiko mata uang. Risiko ini dapat mengubah keuntungan menjadi
kerugian dan sebaliknya. Saham internasional memiliki harga dalam mata uang lokal,
misalnya, saham di Prancis memiliki harga dalam euro dan saham di Jepang memiliki harga
dalam yen. Bagi investor AS yang membeli efek asing, imbal hasil akhir untuknya dalam mata
uang dolar yang dapat dibelanjakan bergantung pada kurs/nilai tukar antara mata uang asing
dan dolar, dan nilai tukar ini biasanya berubah setiap hari. Risiko mata uang (currency risk)
atau risiko nilai tukar (exchange rate risk) adalah risiko bahwa setiap perubahan dalam nilai
mata uang negara asal investor relative terhadap mata uang asing yang terlibat akan tidak
menguntungkan; namun demikian, seperti risiko pada umumnya, risiko mata uang dapat
menguntungkan investor, meningkatkan imbal hasil yang seharusnya diterima.

Bagaimana Perubahan Mata Uang Memengaruhi Investor?


Investasi yang nilainya dalam mata uang yang mengalami kenaikan terhadap mata uang
domestik mengakibatkan investor menghasilkan keuntungan, sementara investasi yang
nilainya dalam mata uang mengalami penurunan terhadap mata uang domestik
mengakibatkan penurunan imbal hasil karena pergerakan mata uang. Dengan kata lain, saat
A membeli aset asing, A menjual mata uang asal untuk melakukannya dan saat A menjual
aset asing, A membeli kembali mata uang asal.

Menghitung Imbal Hasil Mata Uang yang Disesuaikan


Untuk menghitung imbal hasil secara langsung bagi investor AS dari investasi di negara asing,
dengan:
𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 𝐚𝐤𝐡𝐢𝐫 𝐦𝐚𝐭𝐚 𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐬𝐢𝐧𝐠
TR dalam mata uang domestik = [𝐑𝐑 𝐱 ] -1,0
𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 𝐚𝐰𝐚𝐥 𝐦𝐚𝐭𝐚 𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐬𝐢𝐧𝐠

3. Ringkasan Statistik untuk Imbal Hasil


Rata-rata Aritmetika
Rata-rata aritmetika adalah ukuran yang tepat tentang kecenderungan terpusat dari
distribusi yang terdiri dari imbal hasil yang dihitung selama periode waktu tertentu, seperti 10
tahun. Rata-rata aritmetika biasanya ditujukkan oleh symbol X-bar, atau sekumpulan nilai
yang dihitung sebagai berikut:
̅= ∑ 𝐗
𝐗 𝐧

Atau penjumlahan dari setiap nilai yang dipertimbangkan dibagi dengan total jumlah nilai n.

Rata-rata Geometrik
Rata- rata geometric (geometric mean) adalah akar ke-n dari angka yang diperoleh dari
mengalikan serangkaian imbal hasil relatif secara bersamaan, seperti:
G = [ (1 + TR1) (1 + TR2) … (1 + TRn)1/n-1
Di mana TR adalah serangkaian total imbal hasil dalam bentuk decimal. Dengan
menambahkan 1,0 pada setiap total imbal hasil menghasilkan imbal hasil relative. RR
digunakan dalam menghitung imbal hasil rata-rata geometrik, karena TR dapat menjadi
negatif atau nol, sehingga tidak dapat digunakan dalam perhitungan. Imbal hasil rata-rata
geometrik mengukur tingkat pertumbuhan majemuk dari waktu ke waktu.

Rata-rata Aritmetika versus Rata-rata Geometrik


 Rata-rata aritmetika adalah ukuran kinerja rata-rata yang lebih baik selama periode
tunggal. Rata-rata ini merupakan estimasi terbaik dari imbal hasil yang diharapkan
untuk periode berikutnya.
 Rata-rata geometrik adalah ukuran perubahan kekayaan yang lebih baik selama
(beberapa periode) masa lalu. Rata-rata ini biasanya digunakan oleh investor untuk
mengukur tingkat imbal hasil majemuk yang direalisasikan di mana uang tumbuh
selama oeriode waktu tertentu.

Imbal Hasil yang Disesuaikan dengan Inflasi


Imbal hasil riil (real returns) atau imbal hasil yang disesuaikan dengan inflasi, saat imbal
hasil nominal (imbal hasil dalam nilai uang terkini, tanpa penyesuaian dengan inflasi)
disesuaikan dengan inflasi, hasilnya adalah daya beli yang konstan.
Hubungan antara Imbal Hasil Nominal dan Imbal Hasil Riil
Imbal hasil nominal (nominal return-nr) adalah sama dengan imbal hasil riil (real return-
rr) ditambah tingkat inflasi yang diharapkan (expected rate of inflation-expinf), atau:
nr ≈ 𝒓𝒓 + 𝒆𝒙𝒑𝒊𝒏𝒇
Dengan membalikkan persamaan ini, diperoleh perkiraan imbal hasil riil sebagai:
rr ≈ 𝒏𝒓 − 𝒆𝒙𝒑𝒊𝒏𝒇
Untuk menggantikan nilai yang merupakan perkiraan, diperoleh perhitungan imbal hasil yang
disesuaikan dengan inflasi dengan membagi 1 + total imbal hasil (nominal) dengan 1 + tingkat
inflasi seperti:
(𝟏+𝐓𝐑)
TR1A = −𝟏
(𝟏+𝐈𝐅)

Di mana
TR1A = total imbal hasil yang disesuaikan dengan inflasi
IF = tingkat inflasi

4. Risiko
Risiko adalah kemungkinan bahwa hasil aktual dari investasi akan berbeda dari hasil yang
diharapkan. Hal ini membuat sebagian besar investor khawatir. Semakin bervariasi hasil yang
mungkin dapat terjadi (yaitu, semakin luas kisaran hasil yang mungkin terjadi), semakin besar
risikonya.

Sumber Risiko
Secara umum para investor membicarakan beberapa sumber total risiko seperti risiko suku
bunga dan risiko pasar.
• Risiko Suku Bunga (interest rate risk), varabilitas dalam imbal hasil edek yang
disebabkan oleh perubahan suku bunga.
• Risiko Pasar (market risk), varabilitas dalam imbal hasil efek yang disebabkan oleh
fluktuasi pasar keseluruhan.
• Risiko Inflasi, risiko ini berkaitan dengan risiko suku bunga karena suku bunga
umumnya naik seiring kenaikan inflasi, karena pemberi pinjaman menerima premi
inflasi tambahan untuk mengompensasi hilangnya daya beli.
• Risiko Bisnis, risiko dalam melakukan kegiatan bisnis dalam industry atau lingkungan
tertentu.
• Risiko Keuangan, berkaitan dengan penggunaan pembiayaan utang oleh perusahaan.
• Risikp Likuiditas, risiko yang berkaitan dengan pasar sekunder tertentu tempat
perdagangan efek. Investasi yang dapat dibeli dan dijual secara cepat dan tabpa
mengalami penurunan harga yang signifikan dianggap likuid. Semakin banyak
ketidakpastian tentang elemen waktu dan konsensi harga, semakin besar risiko
likuiditas.
• Risiko Mata Uang (Risiko Nilai Tukar), risiko yang berdampak negatif terhadap
imbal hasil dari investasi asing yang disebabkan oleh pergerakan mata uang.
• Risiko Negara atau Risiko Politik, risiko yang penting bagi investor saat ini, semakin
banyaknya investor yang berinvestasi secara internasional, baik langsung maupun
tidak langsung, stabilitas dan viabilitas politik dan ekonomi suatu negara harus
dipertimbangkan.

5. Mengukur Risiko
Varians dan Deviasi Standar
Varians adalah istilah statistik yang mengukur dispersi-deviasi standar kuadrat. Sedangkan
deviasi standar adalah ukuran dispersi dalam hasil sekitar nilai yang diharapkan. Risiko aset
keuangan dapat diukur dengan ukuran dispersi absolut, atau variabilitas imbal hasil yang
disebut varians (variance). Ukuran total risiko yang ekuivalen adalah akar kuadrat dari
varians, deviasi standar (standard deviation), yang mengukur penyimpangan setiap
pengamatan dari rata-rata aritmetika pengamatan dan merupakan ukuran variabilitas yang
andal karena semua informasi dalam sampel digunakan. Deviasi standar dapat dihitung dari
varians, sebagai berikut:
̅ )𝟐
∑𝒏𝒕=𝟏(𝑿 − 𝑿
𝝈𝟐 =
𝒏−𝟏
Di mana,
𝜎 2 = varians dari sekumpulan nilai
𝑋 = setiap nilai dalam sekumpulan
𝑋̅ = nilai rata-rata dari pengamatan
n = jumlah imbal hasil dalam sampel
𝜎 = (𝜎 2 )1/2 = deviasi standar

Premi Risiko
Premi risiko (risk premium) adalah imbal hasil tambahan yang diharapkan oleh investor
untuk menerima, atau benar-benar menerima, dengan mengambil peningkatan jumlah risiko.
Premi ini dapat dihitung antara dua kelas efek. Sebagai contoh, premi waktu mengukur
kompensasi tambahan untuk berinvestasi dalam obligasi Treasury jangka panjang
dibandingkan Treasury bill, dan premi bawaan (default) mengukur kompensasi tambahan
untuk berinvestasi dalam obligasi korporat yang berisiko dibandingkan dengan efek Treasury
tanpa risiko.

Premi Risiko Ekuitas


Premi risiko ekuitas (equity risk premium) didefinisikan sebagai selisih antara imbal hasil
pada saham dan suku bunga bebas risiko dengan menggunakan efek Treasury. Premi risiko
ekuitas dapat dihitung dengan cara:
1. Ekuitas dikurangi Treasury bill, dengan menggunakan rata-rata aritmetika atau rata-rata
geometrik.
2. Ekuitas dikurangi obligasi Treasury jangka panjang, dengan menggunakan rata-rata
aritmetika atau rata-rata geometrik.

6. Imbal Hasil yang Direalisasikan dam Risiko dari Berinvestasi


Total Imbal Hasil dan Deviasi Standar Untuk Aset Keuangan Utama
Selisih antara rata-rata aritmetika dan rata-rata geometrik berkaitan dengan variabilitas dari
serangkaian imbal hasil saham. Keterkaitan antara kedua rata-rata tersebut diperkirakan
dengan persamaan:
(𝟏 + 𝐆)𝟐 = (𝟏 + 𝐀. 𝐌. )𝟐 − (𝐒. 𝐃. )𝟐
Di mana,
G = rata-rata geometrik dari serangkaian imbal hasil aset
A.M = rata-rata aritmetika dari serangkaian imbal hasil aset
S.D. = deviasi standar dari serangkaian imbal hasil aritmetika
Dengan mengetahui rata-rata aritmetika dari serangkaian imbal hasil aset dan deviasi standar
dari serangkaian imbal hasil suatu aset, diperoleh perkiraan rata-rata geometrik untuk
serangkaian imbal hasil suatu aset. Saat deviasi standar dari serangkaian imbal hasil
meningkat, dengan menganggap bahwa rata-rata aritmetika konstan, rata-rata geometric akan
turun.

Indeks Kekayaan Kumulatif


Berdasarkan imbal hasil yang disesuaikan dengan inflasi, kekayaan kumulatif untuk
serangkaian imbal hasil dapat dihitung sebagai berikut:
𝐂𝐖𝐈
CWIIA = 𝐂𝐈
𝐈𝐍𝐅
Di mana,
CWIIA = nilai indeks kekayaan kumulatif untuk setiap aset berdasarkan imbal hasil yang
disesuaikan dengan inflasi
CWI = nilai indeks kekayaan kumulatif untuk setiap aset berdasarkan imbal hasil nominal
CIINF = nilai indeks akhir untuk inflasi, dihitung sebagai (1 + tingkat inflasi geometrik)n, di
mana n adalah jumlah periode yang dipertimbangkan

Memahami Kekayaan Kumulatif sebagai Investor


Jika kita sepenuhnya memahami bagaimana kekayaan kumulatif berasal dari aset keuangan,
khususnya saham, kita memiliki kesempatan yang lebih baik untuk meningkat kekayaan
tersebut. CWI dapat dibagi menjadi dua komponen dari Total Imbal Hasil yaitu komponen
dividen dan komponen perubahan harga. Untuk memperoleh TR, dihitung dengan
menambahkan kedua komponen ini, tetapi untuk Kekayaan Kumulatif, dihitung dengan
mengalikan kedua komponen ini secara bersamaan. Jadi,
CWI = CDY x CPC
Di mana,
CWI = indeks kekayaan kumulatif atau indeks kekayaan total imbal hasil untuk serangkaian
imbal hasil
CDY = komponen yield dividen kumulatif dari total imbal hasil
CPC = komponen perubahan harga kumulatif dari total imbal hasil
Sebaliknya, untuk menyelesaikan salah satu dari kedua komponen tersebut, dihitung dengan
membagi CWI dengan komponen yang lain, seperti dalam persamaan ini:

𝐂𝐖𝐈
CPC = 𝐂𝐃𝐘
𝐂𝐖𝐈
CDY = 𝐂𝐏𝐂

Pemajemukan dan Pendiskontoan


Pemajemukkan melibatkan nilai masa depan yang dihasilkan dari bunga majemuk-bunga
berbunga. Nilai sekarang (pendiskontoan) adalah nilai saat ini dari uang yang akan diterima
di masa depan. Uang tersebut dapat diperbandingkan karena adanya nilai waktu dari uang.
Agar dapat diperbandingkan, uang harus didiskontokan kembali ke nilai sekarang.

Anda mungkin juga menyukai