Anda di halaman 1dari 8

ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI

PENERAPAN HUKUM DALAM EKONOMI


BAB I
PEMBAHASAN

Beberapa Pengetian Hukum Menurut Para Ahli 


1.   Plato,
Hukum adalah system peraturan – peraturan yang teratur dan tersusun baik yang mengikat
masyarakat.
      2.      Aristoteles,
Hukum adalah sebagian kumpulan peraturan yang tidak hanya mengikat masyarakat  tetapi juga
hakim. Undang – undang adalah sesuatu yang berbeda dari bentuk dan isi konstitusi ; karena
kedudukan itulah undang – undang mengawasi hakim dalam melaksanakan jabatannya dalam
menghukum orang – orang bersalah.
      3.       Austin,
Hukum adalah sebagai peraturan yang diadakan untuk memberi bimbingan kepada mahluk yang
berakal oleh mahluk yang berakal yang berkuasa atasnya.
     4.       Bellfoid,
Hukum yang berlaku dimasyarakat mengatur tata tertib masyarakat itu didasarkan atas
kekuasaan yang ada pada masyarakat.
     5.       Mr. E.M Mayers,
Hukum adalah semua aturan yang mengandung pertimbangan kesusilaan ditinjau kepada tingkah
laku manusia dalam masyarakat dan yang menjadi pedoman penguasa – penguasa Negara dalam
melakukan tugasnya.
     6.       Duguit,
Hukum adalah tingkah laku para anggota masyarakat, aturan yang daya penggunaannya pada
saat tertentu diindahkan oleh suatu masyarakat sebagai jaminan dari kepentingan bersama
terhadap orang yang melanggar peraturan itu,
     7.       Immanuel Kant,
Hukum adalah keseluruhan syarat –syarat yang dengan ini kehendak dari orang yang satu dapat
menyesuaikan dengan kehendak bebas dari orang lain memenuhi peraturan hukum tentang
kemerdekaan.
     8.       Van Kan,
Hukum adalah serumpun peraturan – peraturan yang bersifat memaksa yang diadakan untuk
mengatur melindungi kepentingan orang dalam masyarakat.
     9.       Van Apeldom,
Hukum adalah gejala social tidak ada masyarakat yang tidak mengenal hukum maka itu menjadi
suatu aspek kebudayaan yaitu agama, kesusilaan , adat istiadat, dan kebiasaan.
     10.   S.M. Amir, S.H,
Hukum adalah peraturan, kumpulan peraturan – peraturan yang terdiri dari norma – norma dan
sanksi –sanksi.
Beberapa Pengerian Ekonomi Menurut Para Ahli :
      1.       Adam Smith,
Ekonomi adalah penyelidikan tentang keadaan dan sebab adanya kekayaan Negara.
     2.       Abraham Maslow
Ekonomi adalah salah satu bidang pengkajian yang mencoba menyelesaikan masalah keperluan
asas kehidupan manusia melalui penggemblengan segala sumber ekonomi yang ada dengan
berasaskan prinsip serta teori tertentu dalam suatu sistem ekonomi yang dianggap efektif dan
efisien.
     3.       Millj. S
Ekonomi adalah sains praktikal tentang pengeluaran dan penagihan.
     4.       Hermawan Kartajaya
Ekonomi adalah platform dimana sektor industri melekat diatasnya.
     5.       Paul A. Samuelson
Ekonomi merupakan cara-cara yang dilakukan oleh manusia dan kelompoknya untuk
memanfaatkan sumber-sumber yang terbatas untuk memperoleh berbagai komoditi dan
mendistribusikannya untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
     6.       Albert L. Mayers
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempersoalkan kebutuhan dan pemuasan kebutuhan manusia.
     7.       J.L Meij
Ilmu ekonomi adalah ilmu tentang usaha manusia kea rah kemakmuran.

BAB II
KETERKAITAN HUKUM DAN EKONOMI

   A.      Hubungan antara Hukum dengan Ekonomi


Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan
kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan anatara kebutuhan
manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas.
Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan. Hukum ekonomi adalah suatu
hubungan sebab akibat atau pertalian peristiwa ekonomi yang saling berhubungan satu dengan
yang lain dalam kehidupan ekonomi sehari –hari dalam masyarakat.
Sunaryati Hartono, SH., mengemukakan bahwa Hukum Ekonomi merupakan penjabaran Hukum
Ekonomi pemangunan dan Hukum Ekonomi Sosial, sehingga Hukum Ekonomi memiliki dua
aspek, yaitu:
   1.       Aspek pengaturan usaha- usaha pembangunan ekonomi dalam arti peningkatan kehidupan
ekonomi nasional secara keseluruhan.
   2.       Aspek pengaturan usaha-usaha pembagian hasil pembangunan ekonomi secara merata diantara
seluruh lapisan masyarakat, sehingga setiap warga Negara dapat menikmati hasil pembangunan
ekonomi itu sesuai dengan sumbangannya kepada usaha pembangunan ekonomi tersebut.

Lebih lanjut, Sunaryati Hartono menyatakanbahwa Hukum Ekonomi Indonesia dibedakan


menjadi:
   1.       Hukum Ekonomi Pembangunan, yang menyangkut pengaturan dan pemikiran hukum
mengenai cara-cara penigkatan dan pengembangan kehidupan ekonomi Indonesia secara
nasional.
   2.       Hukum Ekonomi Sosial, yang menyangkut pengaturan dan pemikiran hukum mengenai cara-
cara pembagian hasil pembangunan ekonomi nasional itu secara adil dan merata sesuai dengan
martabat kemanusiaan (hak asasi manusia) Indonesia.

Pengembangan eksistensi Hukum Ekonomi menyangkut aspek penting yaitu:


   1.       Menampung perkembangan kegiatan ekonomi yang tidak dapat diatur dalam cabang hukum
yang ada dan memang tidak dapat ditampung dalam cabang hukum yang ada,karena materi dan
sifat kegiatan ekonomi itu sendiri.
   2.       Memantapkan pengaturan hukum yang berkaitan dangan bidang hukum ekonomi yang
terdapat pada peraturan cabang-cabang hukum yang lain seperti ketentuan Perjanjian dalam
Burgerlijk Wetboek, Undang –undang perburuhan pada hukum Perburuhan, dan sebagainya.
   3.       Modernisir hukum yang mengatur kegiatan ekonomi, sehingga interaksi pembangunan
ekonomi dapat berperan secara serasi dengan pembangunan hukum.
Atas dasar tersebut diatas, Hukum Ekonomi mempunyai peranan dalam pengaturan bidang
ekonomi modern yang tidak dicakup dalam peraturan perundang – undangan yang ada, serta
dapat memantapkan pengaturan yang berkaitan dengan bidang ekonomi yang terdapat pada
cabang hukum yang lain.
Orientasi atau subtansi Hukum Ekonomi harus sejalan dengan Undang – Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Pancasila, meliputi aspek – aspek hukum yang
mempunyai kaitan dengan kegiatan ekonomi.  Dalam arti sempit, mencakup kegiatan ekonomi
yang mempunyai sifat pembangunan atau perkembangan ekonomi.
Berdasarkan pendekatan pembangunan tersebut, maka Hukum Ekonomi mempunyai
orientasi pembangunan sehingga pengkajian hukum ini sering ditegaskan sebagai mengkaji
Hukum Ekonomi Pembangunan. Pendekatan ini juga searah dengan fungsi hukum sebagai agent
for modernization dan sebagai tool of social engineering.

Secara khusus, beberapa hal yang dapat dijadikan perbandingan dalam pengkajian Hukum
Ekonomi, yaitu :
1.       Eksitensi Hukum Ekonomi dalam perkembangan sekarang lebih mudah dipahami dinegara
dengan system hukum anglo saxon. Di Negara ini, system hukumnya berdasarkan pada hukum
kebiasaan ( common law ). Dengan system ini, penyesuaian hukum dengan perkembangan
kebiasaan lebih mudah diselenggarakan dan munculnya Hukum Ekonomi tidak dapat menjadi
persoalan, melainkan secara evolusi tumbuh bersama perkembangan kebiasaan itu.
2.       Di Negara dengan sistem hukum continental, eksitensi hukum yang baru harus dapat
meyakinkan baik secara mikro maupun makro, dapat menujukkan justifikasi eksistensinya serta
hubungannya dengan perangkat hukum lainnya. Disini pertimbangan hukum yang telah ada dan
pembagian kerja atau ruang lingkup pengaturan dari masing – masing bidang hukum dengan
bidang hukum ekonomi perlu dibakukan.
3.       Atas dasar itu banyak kalangan yang masih belum secara yakin menyebutkan eksistensi hukum
ekonomi dan dengan secara hati – hati dan menghindarkan tabrakan dengan ruang lingkup
bidang hukum yang lain. Penyebutan hukum ekonomi pembangunan, hukum ekonomi sosial,
hukum eknomi internasioanal, hukum ekonomi  dan pembangunan, dan sebagainya merupakan
manifestasi dari kekurang yakinan tersebut. Di luar negeri juga dialami hal yang sama, sehingga
ditemui istilah seperti : Economic Law, Social Economish Recht, dan sebagainya.
4.       Negeri Belanda yang system hukumnya menjadi pola sistem hukum Indonesia, ternyata telah
mengalami proses pengembangan Hukum Ekonomi yang tidak sederhana, sehingga apa yang
dialami di Indonesia sekarang ini memang wajar dan dapat dipahami. Namun, orientasi
penyerasian interaksi pembangunan hukum dan pembangunan ekonomi mendorong kegiatan
pengkajian untuk memproses eksistensi Hukum Ekonomi secara lebih lanjut.

BAB III
PERISTIWA HUKUM DAN EKONOMI
Hukum Dalam Perusahaan :
Pada hari rabu tanggal 12 juni 2013 ratusa buruh yang tergabung dalam federasi serikat pekerja
Metal Indonesia (FSPMI) melakukan aksi unjuk rasa dikantor pusat PLN di jalan Trunojoyo,
Jakarta Selatan. Para buruh yang mayoritas karyawan outsourcing ini menuntut agar dirinya
dijadikan  sebagai karyawan tetap. Menurut Chappy Mustofa, selaku ketua FSPMI Jawa Barat
mengatakan bahwa dengan masa pengabdian  mereka yang telah lama, sudah sewajarnya mereka
menuntut adanya kenaikan status.

Hukum Dalam Negara Indonesia:


Issue kenaikan harga BBM besubsidi yang selama ini dinilai salah sasaran. Anggaran dari
subsidi yang ada selama ini, seharusnya bisa digunakan untuk kepentingan langsung yang
menyentuh kepada masyarakat selain itu, kenaikan BBM akan menyehatkan APBN karena
terjadi penghematan anggaran. Kenaikan BBM akan berdampak positif bagi perekonomian
Indonesia. Namun tetap saja ini berdampak keresahan di kalangan masyarakat menengah
kebawah.

Hukum Dalam Negara Lain:


Pemerintah Malaysia telah mendeportasi sebanyak 7.590 orang tenagakerja Indonesia TKI)
bermasalah termasuk puluhan anak-anak menuju kepulauan Riau, sejak januari hingga jumat, 14
juni 2013. Salah seorang TKI mengatakan dirinya dideportasi karena dokumennya sebagai
tenaga kerja di Malaysia sudah habis masa berlakunya. Kebanyakan TKI yang dideportasi
Malaysia itu hanya membawa baju di badan, bahkan sebagian diantaranya tidak beralaskan kaki
serta memakai baju penjara Malaysia. Ada juga yang mengaku mendapat hukuman sebat atau
cambuk, karena berbagai kesalahan yang diputuskan Mahkamah Malaysia.

BAB IV
ANALISIS
A.      Hukum dalam perusahaan
Dalam dunia bisnis, outsorcing atau alih daya dapat diartikan sebagai penyerahan sebagian
pelaksanaa pekerjaan yang sifatnya non-core atau penunjang oleh suatu perusahaan kepada
perusahaan lain melalui perjanjian pemborongan pekerjaan atau penyediaan jasa pekerja/buruh.
Semakin banyaknya perusahaan yang menerapkan system outsorcing. Pertama, upah rendah
yang diterima oleh karyawan outsorcing. Dalam paparannya saat rapat bersama komisi IX DPR,
Menteri BUMN Dahlan Iskan menyebutkan, masing-masing perusahaan outsorcing banting
harga. Siapa paling murah akan menang. Upah tenaga kerjapun dikorbankan. Masalah kedua
adalah rasa keidak adilan. Menurut Dahlan Iskan ada pegawai outsorcing yang bekerja lebih
keras disbanding pegawai tetap. Padahal jika dilihat dari sisi gaji, pegawai tetap mandapatkan
gaji lebih besar dibandingkan  outsorcing. Hal inilah yang seharusnya diperbaiki,
yakninmeningkatkan kinerja pegwai tetap. Masalah yang terakhir adalah masa depan
kelangsungan kerja. Pegawai outsorcing selalu dihantui masalah pekerjaanya karena jika tender
perusahaan outsorcing berakhir maka berakhir pula nasib pegawainya. Belakangan ini terdengar
issue bahwa pemerintah akan membentuk anak perusahaan outsorcing yang diharapkan agar para
karyawan outsorcing mendapat tempat yang layak untuk bekerja dan mendapat karir yang sesuai
dengan pekerjaannya.
B.      Hukum Dalam Negara Indonesia
Kenaikan BBM akan selalu membawa keresahan bagi masyarakat, khususnya masyarakat kelas
menengah kebawah.
 Dengan naiknya harga BBM akan menyebabkan kenaikan semua harga barang di pasar.
Kenaikan BBM ini tentu bukan keputusan yang mudah. Pemerintah memulai proses pembatasan
subsidi BBM dengan mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 15 tahun 2012 tentang
harga jual dan konsumen Pengguna Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu yang ditandatangani
pada 7 Februari 2012.
Dengan kebijakan ini diharapkan dana Fiska dan APBN menjadi lebih sehat. Selain itu
ketahanan ekonomi akan lebih aman dan terjaga, hal ini tentunya terkait dengan kondisi yang
terjadi di masyarakat karena dana subsidi BBM dapat dialihkan ke sector lainnya. Peningkatan
Kesejahteraan Rakyat, yakni APBN dapat lebih diprioritaskan pada pembangunan infrastuktur
yang bermanfaat bagi rakyat dan tentunya membuka lapangan pekerjaan. Yang terpenting
subsidi lebih adil dan tepat sasaran., karena selama ini banyak masyarakat yang kurang mampu
justru tidak menikmati subsidi BBM tertentu. Dengan adanya rasionalisasi harga jenis BBM
tertentu ini, harapannya masyarakat kurang mampu dapat menerima hak yang diberikan oleh
Negara secara tepat dan adil melalui program bantuan langsung masyarakat, beasiswa
masyarakat miskin, dan lain-lain.

C.      Hukum Dalam Negara Lain


Masalah TKI di Malaysia memang tidak akan ada habisnya. Dari tahun ketahun selalu saja ada
permasalahan antara TKI dengan pemerintah Malaysia maupun dengan pemerintah Indonesia
sendiri. Hal ini terjadi akibat masuknya TKI illegal di Malaysia. Rasanya permasalahan ini tidak
aka nada habisnya selama pemerintah Indoseia maupun Malaysia masih mementingkan
kepentingan negaranya masing-masing.
Pasar TKI illegal ini cukup besar dan pasti terjadi karena ada permintaan (dari majikan
Malaysia)dan penawaran (penduduk Indonesia yang miskin dan yang putus asa mencari
pekerjaan di dalam  Negri) yang mendukungnya. Menurut undang-undang di Malaysia, majikan
dianggap melanggar hukum jika memperkejakan TKI illegal, namun peraturan ini tidak memiliki
sanksi yang tegas. Namun mengapa pemerintah Malaysia masih melakukan pemulangan TKI
illegal?
Harusnya dari kedua pemerintah Indonesia-Malaysia melakukan seleksi ketat terhadap calon-
calon TKI yng ada. Bagi pemerintah Indonesia, harusnya ini dijadikan pelajaran agar tidak
terjadi pemulangan TKI lagi. Dan bagi pemerintah Malaysia harusnya menindak tegas terhadap
majikan yang memperkerjakan TKI illegal. Dengan demikian, bukan idak mungkin pasar gelap
TKI illegal akan semakin berkurang. Sehingga terjalin kerjasama yang baik, dan bias saling
menguntungkan kedua pemerintahan Indonesia-Malaysia.

BAB V
KESIMPULAN
Hukum ekonomi adalah suatu hubungan sebab akibat atau pertalian peristiwa ekonomi yang
saling berhubungan satu dengan yang lain dalam kehidupan ekonomi sehari-hari dalam
masyarakat. Kaitannya yakni hukum sebagai pengontrol perkembangan ekonomi dengan
peraturannya, sedangkan ekonomi sebagai objek bekerjanya hukum itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Adolf. Huala, Hukum Ekonomi Internasional Suatu Pengantar, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2005

Anda mungkin juga menyukai