Anda di halaman 1dari 25

Kata Pengantar

MATEMATIKA BISNIS
MATRIKS

Disusun oleh :

1. Yulius (2017210067)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER


STMIK PRABUMULIH
TAHUN AJARAN 2017 / 2018
Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat serta anugrah-Nya
sehingga Saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan baik dan dalam bentuk
yang sederhana. Semoga Makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca mengenai pengetahuan dasar mengenai integral.
Pada pokok pembahasan, disajikan materi yang ringkas tentang Integral dan jenis serta
metode penyelesaiannya. Dalam makalah ini saya tidak lupa menyajikan contoh penerapan
integral dalam kehidupan sehari-hari dan dapat anda lihat pada bab pembahasan.
Harapan Saya semoga makalah ini menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, walaupun Saya akui masih banyak kekurangan dalam penyajian makalah ini karena
pengetahuan saya mengenai ilmu matematika masih kurang.
Akhir kata, Saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini, dari awal sampai akhir hingga menjadi sebuah makalah.
Saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk pembuatan makalah
berikutnya, terimakasih.
Kata Pengantar

DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL..................................................................................................................... I
KATA PENGANTAR............................................................................................. II

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BEALAKANG................................................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH................................................................................... 1
1.1 TUJUAN............................................................................................................ 1

BAB II
PENGERTIAN MATRIKS
2.1 Definisi Matriks................................................................................................ 2
2.2 Jenis-Jenis Matriks…………………………………………………………… 5

BAB III
OPERASI ALJABAR PADA MATRIKS
3.1 Operasi Penjumlahan....................................................................................... 7
3.2 Operasi Pengurangan....................................................................................... 7
3.3 Operasi Perkalian Bilangan Real dengan Matrik......................................... 9
3.4 Operasi Perkalian Matrik dengan Matrik..................................................... 9
3.5 Operasi Perpangkatan Matrik Persegi.......................................................... 10

BAB IV
TRASPOSE MATRIKS
4.1 Pengertian Transpose Matriks......................................................................... 14
4.2 Sifat Transpose Matriks................................................................................... 14

BAB V
DETERMINAN DAN INVERS MATRIKS
5.1 Determinan Matrik......................................................................................... 17
5.2 Adjoint Matrik................................................................................................ 18
5.3 Invers Matrik.................................................................................................. 19
5.4 Persamaan Matrik.......................................................................................... 19

BAB VI
MINOR DAN KOFAKTOR PADA MATRIK
6.1 Minor................................................................................................................ 22
6.2 Kofaktor........................................................................................................... 22

Rangkuman............................................................................................................. 24
Kata Pengantar

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Teori matriks merupakan salah satu cabang ilmu aljabar linier yang menjadi
pembahasan penting dalam ilmu matematika. Sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, aplikasi matriks banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam
bidang matematika maupun ilmu terapannya. Aplikasi tersebut banyak dimanfaatkan dalam
menyelesaikan masalah-masalah yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, misalnya
pada aplikasi perbankan yang senantiasa berhubungan dengan angka-angka, dalam dunia
olahraga seperti penentuan klasemen suatu pertandingan, dalam bidang ekonomi biasa
digunakan untuk menganalisa input dan output seluruh sektor ekonomi. (Supranto, 1987).

1.2 RUMUSAN MASALAH


1) Apakah pengertian dari matriks
2) Menjelaskan cara pengoperasian pada matriks
3) Apakah yang dimaksud dengan transpose matriks
4) Apakah yang dimaksud dengan invers dan determinan matriks
5) Pengertian Minor dan kofaktor pada matriks

1.3 TUJUAN
1) Untuk mengetahui pengertian matriks
2) Menjelaskan cara pengoperasian pada matriks
3) Apakah yang dimaksud dengan transpose matriks
4) Apakah yang dimaksud dengan invers dan determinan matriks
5) Pengertian Minor dan kofaktor pada matriks
Matriks

BAB II
PENGERTIAN MATRIKS
2.1. Definisi Matriks
Matriks adalah suatu himpunan bilangan atau variabel yang disusun dalam bentuk baris dan
kolom (lajur) dalam bentuk persegi panjang yang di tempatkan di antara dua tanda kurung
biasa ( ) atau siku [ ].
Baris sebuah matriks adalah susunan bilangan-bilangan yang mendatar dalam matriks.
Kolom sebuah matriks adalah susunan bilangan-bilangan yang tegak dalam matriks.
Suatu matriks dilambangkan dengan sebuah huruf kapital A, B, C dst.
Secara umum matriks dapat ditulis sebagai berikut :

Keterangan :
a = Notasi matriks
i j = Ordo matriks
i = Banyak baris
j = Banyak kolom

Contoh Soal 1:
1 2 3 Ordo matriks adalah 3  3
A33   5 7  6 1 adalah elemen baris ke-1 kolom ke-1
5 adalah elemen baris ke-2 kolom ke-1
 3 8  2
3 adalah elemen baris ke-1 kolom ke-3

2.2. Jenis-jenis Matriks


1. Matriks Persegi
Yaitu matriks yang banyaknya baris sama dengan banyaknya kolom. (m = n)
1 2 
Contoh : A22   
 2 3
2. Matriks Baris
Yaitu matriks yang mempunyai elemen satu baris
Contoh : A  1 3 5 7
3. Matriks Kolom
Yaitu matriks yang mempunyai elemen satu kolom
1
Contoh : A  3
5
4. Matriks Nol
Yaitu matriks yang seluruh elemennya adalah 0
0 0 
Contoh : A    B  0
0 0 
5. Matriks Identitas / Satuan
Yaitu matriks bujur sangkar yang elemen pada diagonal utamanya adalah 1 (satu),
sedangkan elemen lainnya 0 (nol).

Halaman 5
Matriks

1 0 0
1 0
Contoh : A    B  0 1 0
0 1  0 0 1
6. Matriks Diagonal
Yaitu matriks bujur sangkar yang semua elemen diluar diagonal utamanya adalah 0 (nol)
1 0 0
  2 0
Contoh : A    B   0 2 0
 0 1  0 0 3
a b 
Matriks sama : matriks A = matriks B, maka elemen yang seletak sama.   =
c d 
 p q
 r s   a  p, b  q, c  r , d  s
 

7. Matriks Skalar
Matriks Skalar adalah matriks yang elemen-elemen diagonal utamanya
sama, sedangkan elemen di luar elemen diagonalnya bernilai nol.
2 0 0
4 0
Contoh : A    B  0 2 0
 0 4  0 0 2
8. Matriks Segitiga Atas
Matriks segitiga atas adalah matriks persegi yang elemen-elemen di
bawah diagonal utamanya bernilai nol.
Contoh :
1 2 4
0  1 4
 
0 0 6
9. Matriks Segitiga Bawah
Matriks segitiga bawah adalah matriks persegi yang elemen-elemen di atas diagonal
utamanya bernilai nol.
2 0 0
D   2 1 0 
 4 5  4

Halaman 6
Matriks

BAB III
OPERASI ALJABAR MATRIKS
3.1 Operasi Penjumlahan

Operasi Penjumlahan pada matriks hanya dapat dilakukan apabila matriks –


matriksnya mempunyai ordo sama.
a a2  b b 
A 1 B   1 2
a3 a4  b3 b4 
a a2  b1 b2   a1  b1 a2  b2 
A B   1  
a3 a4  b3 b4  a3  b3 a4  b4 
Contoh Soal 1:
3 5  11  3
Diketahui matriks A =   , matriks B =   . Hitung A + B!
7 2   7 9 
Jawab:
3 5  11  3  3  11 5  (3) 14 2 
A + B =   
2  9   0 11
7 2  7 9  7  (7)

3.2 Operasi Pengurangan

Pengurangan dua matriks harus memiliki ordo sama


a a2  b b 
A 1 B   1 2
a4 
,
a3 b3 b4 
a a2  b1 b2   a1  b1 a2  b2 
A B   1  
a3 a4  b3 b4  a3  b3 a4  b4 
Contoh Soal 2:
 4 0 6 4
Diketahui A =   ; B =  . Hitung A – B!
3 6  2 4
Jawab:
 4 0 6 4  4  6 0  4  10  4
A – B =   =  = 2 
 3 6  2 4  3  2 6  4   1
Contoh Soal 3 :
 4 6   2 4
Tentukan matriks A dari persamaan matriks berikut A    
1  4   3 1 
Jawab:
 2 4  4 6   2  4 4  6    2  2
A =   =  = 5 
3 1 1  4  31 1 (4)  2

Sifat-sifat Penjumlahan dan Pengurangan Matriks


Misalkan A, B, dan C matriks-matriks dengan ordo sama maka berlaku sifat-sifat
berikut:

Halaman 7
Matriks

1. A + B = B + A (Komutatif )
2. A + (B + C) = (A + B) + C (Asosiatif )
3. A – B ≠ B – A (Anti Komutatif )

Latihan Soal 2
1. Diketahui matriks :
1 2 0 1 
B =  C =  . Hitung :
 3 2 3 3
a. B + C
b. Bt + C
2. Diketahui matriks-matriks berikut.
 1  2   3 4  5 5 
 
A   2 1  ; B   2 1 ; dan C   2 3 
 
 4 1   6 3  1  4
Tentukanlah:
a. A + B c. A + (B + C)
t
b. A + B d. (A + Bt) + C
3. Tentukan hasil penjumlahan dari matriks berikut :
0 5  6 8 1 4 
a.      b.   
  4   4  7 4  3  2
4. Tentukan hasil penjumlahan dari matriks berikut :
4 0 5  4  x y  4 x 4 y 
a.  
   b.  x 3 y   3 x  y 
3 1 0 3     
5. Tentukan hasil pengurangan dari matriks berikut :
 4 0  5  4   x y  4 x 4 y 
a.     b.   
 3 1  0 3   x 3 y  3 x  y 
 4  6 8 0  2 0  2  3
6. Diketahui : A   B  3  4 C  D 
 3 1     3  2 4 2 
Hitung :
a. A – B c. (A + B) – C
b. A – (D – B) d. (A – B) + (C – D)
7. Tentukan matriks A, B dari persamaan matriks berikut :
 4 1 5 0  5 1 2 3
a. A      b.   P 
 0 6 6 1   2 0 0 5
8. Tentukan matriks P, S dari persamaan matriks berikut :
 4 2 5 6 2 0 1 2 
a. B      b.   S
1 3 2 0 1 3 5  6
9. Diketahui matriks-matriks berikut.

Halaman 8
Matriks

1 3 2  1 3 2
   
A    1 0 4  dan B    1 0 4 
 5 4  3  5 4  3
   
Tentukanlah matriks C yang memenuhi 3C - 2A = B.
 5 3   c b  14 14 
10. Diketahui penjumlahan matriks :   +   =   . Nilai a, b,
  2 a   d  4  2  2
c, dan d berturut-turut adalah .......

3.3 Operasi Perkalian Bilangan Real dengan Matriks

Jika A sebuah matriks dan k bilangan real maka hasil kali kA adalah
matriks yang diperoleh dengan mengalikan masing-masing elemen
matriks A dengan k.
a a 2   K  a1 K  a2 
K 1 
a3 a 4   K  a3 K  a4 

Contoh Soal :
 6 0
Jika diketahui K = 4 dan matriks A =   . Hitung K  A !
 3 7 
Jawab :
 6 0  46 40  24 0 
K  A = 4     
 3 7 4(3) 47 12 28

Sifat-Sifat Perkalian Skalar


Misalkan a dan b skalar, D dan H matriks sebarang dengan ordo sama, maka berlaku
sifat-sifat sebagai berikut
1. aD + aH = a(D + H)
2. aD + bD = (a + b)D
3. a(bD) = (ab)D

3.4 Perkalian Matriks dengan Matriks


Perkalian matriks A dan B dituliskan AB terdefinisi hanya jika banyaknya baris
matriks B sama dengan banyaknya kolom
matriks A.
Matriks Amn  Bn p  Cm p

Ordo hasil perkalian


b b 
1. Jika matriks A1  2 = a1 a2  dan matriks B2  2 =  1 2 
b3 b4 

Halaman 9
Matriks

b b2 
Maka A  B = a1 a 2   1 
b3 b4 
 a1  b1  a2  b3 a1  b2  a2  b4 
a a2  b b 
2. Jika matriks A2  2 =  1  dan matriks B2  2 =  1 2 
 a3 a4  b3 b4 
a a2  b1 b2 
Maka AB = 1    
 a3 a4  b3 b4 
a1  b1  a2  b3 a1  b2  a2  b4 
= 
a3  b1  a4  b3 a3  b2  a 4  b4 

Contoh soal 1:
1 2
Diketahui matriks A = 2 3 , B =  . Hitung A  B !
 3 1
Jawab :
1 2
A  B= 2  3   
 3 1
= 2(1)  (3)3 22 (3)1
=  29 43 = 11 1
Contoh Soal 2 :
 2 4 6 2 
A=   ,B=   , hitung A  B !
3 6 3 1 
Jawab:
 2 4 6 2 
A B =     
3 6 3 1 
26  43 2 2  41
=  
36  63 3 2  61
12 12 4  4
=  
18 18 6  6
24 8 
=  
36 12

3.5 Perpangkatan Matriks Persegi

Misalkan A adalah matriks persegi dengan ordo n × n maka bentuk pangkat dari
matriks A didefinisikan sebagai berikut.
A2 = A × A
A3 = A × A × A
An = A × A × A ... × A

Halaman 10
Matriks

Contoh soal:
 2 4
JIka A =   , hitung A2 !
3 6
Jawab:
 2 4  2 4
A2 =   
3 6 3 6
2.2  4.3 2.4  4.6
=  
3.2  6.3 3.4  6.6 
4  12 8  24 
= 
6  18 12  36
16 32
= 
24 48

Jika setiap matriks berikut dapat dioperasikan di mana a adalah konstanta, maka berlaku
sifat-sifat berikut.
• P+Q=Q+P
• (P + Q) + R = P + (Q + R)
• P(Q+ R) = PQ + PR
• (P + Q)R = PR + QR
• P(Q - R) = PQ - PR
• (P - Q)R = PQ - QR
• a(P + Q) = aP + aQ
• a(P - Q) = aP - aQ
• (a + b)P = aP + bP
• (a - b)P = aP - bP
• (ab)P = a(bP)
• a(PQ) = (aP)Q = P(aQ)
• (PQ)R = P(QR)

Halaman 11
Matriks

Latihan Soal 3
1. Tentukan hasil perkalian dari :
3   4
a. 2    = … d. -5    = …
4 3
2 3  1 6 3 
b. 4   =…  =…
3 4 9
e.
1 4
1 1
 a
 2a 1 
c. 3   f. -6   2 12  = …
= … 1 2 
 2 b   b
3 3 
 3 1 0 4 
2. Jika A =   , dan B =  
 4 2 1 4
Hitung :
a. A B
b. 2(A + B)
3. Jika M matriks berordo 2  2, tentukan M dari persamaan berikut :
 5 1 1  4
a. 2M    
10 0 2 3 
 4 7 16 10
b. 3M    
 2 6  4 0 
4 8 a b 
4. Tentukan a, b, c, dan d dari persamaan berikut    2 .
12 16 c d 
5. Tentukan hasil perkalian dari matriks – matriks berikut :
4  4 
a. 2 4   d. a 3  
3   2a 
4 5  2
b. 2 3 1 0 1  e. 2 4 1  4
1 2  1 
2 3 
 3 0 3  
c.   0 4 
 1 2 2  
1 2
6. Jika diketahui matriks
1 4   4 2 1 0
A =  , B =  , C = 
2 3 1 0  0 1 
Tentukan :
a. A  B d. At  C
b. B2 e. B  (C + A)
c. A  B + B f. -4 (B  A)
d. A  (B  C) h. (B  (C + A))t

Halaman 12
Matriks

6  12  30
7. Jika 2a    3b      tentukan nilai a dan b.
10  6 24

 x   2 1  3  4  x
8. Jika   =     +   . Maka nilai   adalah …
 y   0 2  2 1  y
9. Diketahui matriks-matriks berikut.
1 a  b  a 1 0  1 0 
A    , B    , dan C   
b c   c d 1 1 
Jika A  B t  C 2 , tentukan nilai a, b, c, dan d.

10. Nilai k yang memenuhi persamaan :


 2  4  2 1    8 6
    =   adalah …
  3 0   3 k    6 3

Halaman 13
Matriks

BAB IV
TRANSPOSE MATRIK
4.1 Pengertian Transpose
Adalah matriks baru yang merupakan hasil pertukaran baris dan kolom
Tranpose matriks di notasikan At (dibaca: A transpose).
Sehingga tranpose matriks A adalah At
 a1 b1 
a1 a2 a3 
Jika A    , maka A  a2 b2 
t
 
b1 b2 b3  a3 b3 
Jika matriks A berordo m × n maka transpos A memiliki ordo n × m.
Secara Umum bisa dituliskan :

Am n , maka At nm


Contoh Soal:
2 7  2 1
1. A22    At 22  
4
maka
1 4  7
6 2
6 0 3
2. B23   maka B 32  0
t
6
2 6 1 3 1

4.2 Sifat – sifat Tranpose matriks


Beberapa sifat matriks adalah sebagai berikut.
1. (A+B)t = At + Bt
2. (At)t = A
3. (cA)t = cAt dengan c adalah konstanta
4. (AB)t = BtAt

Latihan Soal 1
 2 8 3 4
1. Diketahui matriks A = 1 1 0 5 . Tentukan :
7 6  2 0
a. Ordo matriks A
b. Elemen kolom ke-4
c. Elemen yang terletak pada baris ke-2 dan kolom ke-3
d. Ordo matriks At dari matriks A
1 1  2 4 
0 1 1  3
2. Diketahui matriks B =  . Tentukanlah:
2  1 1 0
 
3 1 2 5
a) banyaknya baris dan kolom
Halaman 14
Matriks

b) elemen-elemen pada setiap baris


c) elemen-elemen pada setiap kolom

d) letak elemen-elemen berikut:


(i) - 2 (iii) 4
(ii) - 3 (iv) 5
3. Buatlah :
i. Matriks kolom
ii. Matriks segitiga atas
iii. Matriks segitiga bawah
iv. Matriks diagonal utama
v. Matriks identitas berordo 3  3

4. Tentukan matriks transpose dari :


 4  2
a. A = 4 1 3 c. B =  
3 0 
6 
2 3 1
b. C = 1  d. D =  
 3 4 2 0 

5. Tentukan nilai a dan b dari matriks berikut :


 0 4  0 4
a.   
 a 3b  5 15
 a  6   7 
b.   
 8  8
2a 1  10 1 
c.   
 3  3b  3 12
6. Tentukanlah p dan x , jika At = B.
8 1  2 p 0 
a. A    dan B   
0  6   1 p  x
1  6  1 3 p
b. A    dan B   
8 2  x  2 p 2 
7. Diketahui matriks :
 a log b b   3 10  a 
A  , B 3
 8 16 a b  2c 
Tentukan nilai a, b dan c agar matriks A sama dengan matriks B.
 3a 4c   6 3b 
8. Diketahui A =   , B =   , dan A = B. Nilai b + c = …
0 b  0 2a 
 4x 2x  y   8 6 
9. Jika matriks   =   , maka nilai x, y, z berturut-turut adalah ....
 2 x  2 z   5 12 

Halaman 15
Matriks

 5 a 3  5 2 3 
10. Diketahui matriks   =   , nilai dari a2 + 3b - c = ...
 b 2 c   2a 2 ab 

Latihan Soal 4
4 6  4 0  3  1
Jika A =   , B =  dan C =   . Tentukan :
1 2   2 1  2 4 
1. (At)t 6. Bt  At
2. (Bt)t 7. At  B
3. (A + B)t 8. (A + B + C)t
4. (A  B)t 9. (A  B)t + (A  C)t
5. (A  C)t 10. (Bt  At ) – (At  B)

Halaman 16
Matriks

BAB V
DETERMINAN DAN INVERS MATRIKS

5.1 Determinan Matriks


Determinan matriks A didefinisikan sebagai selisih antara perkalian elemen-elemen
pada diagonal utama dengan perkalian elemen-elemen pada diagonal sekunder.

Determinan dari matriks A dinotasikan dengan det A atau |A|.


Nilai dari determinan suatu matriks berupa bilangan real.
a. Determinan matriks berordo dua
Diagonal sekunder
a b  det A = |A|= ad bc
A22   maka
c d 
Diagonal utama

Contoh :
 2 3
Jika matriks A =   cari determinan matriks A !
 4 6
Jawab:
det A = |A|= ad bc = 2634 = 12 – 12 = 0
b. Determinan matriks berordo tiga  menggunakan aturan Sarus
 a11 a12 a13 
A33 = a21 a22 a23 
a31 a32 a33  _ _ _

 a11 a12 a13  a11 a12


det A =|A|= a21 a22 a23  a21 a22
a31 a32 a33  a31 a32

det A=|A|= a11  a12  a33  a12  a23  a31  a13 + a21  a+
32  a31  a 22  a13  a32  a 23  a11  a33  a 21  a12
+

Contoh Soal :
 2 1 4
Tentukan determinan matriks A  4 2 1 .
5 1 3
Jawab:
 2 1 4 2 1 _
 
det A  4 2 1 4 2
5 1 3 5 1

det A = 223115 441524112341


+

Halaman 17
Matriks

= 12 + 5 + 16 – 40 – 2 – 12
= -21

Contoh 3:
2a  10 4
Diketahui matriks A = 
a 
.
 3
Hitunglah nilai-nilai a yang memenuhi det A = 0.
Jawab:
det A = 0
2a  10 4
det A =
3 a
 ((2 a – 10) × a) – (–3 × 4)
= 2a 2 – 10a + 12

Oleh karena det A = 0 maka


2a 2 – 10a + 12  0
a 2 – 5a + 6  0
(a – 3)( a – 2)  0
a – 2 = 0 atau a – 3 = 0
a =2 a =3
Jadi, nilai a yang memenuhi adalah 2 dan 3.

5.2 Adjoint Matriks

Adjoint disingkat Adj.


Adjoint suatu matriks bujur sangkar adalah :
a b   d  b
Jika matriks A =   , maka Adj A =  
c d   c a 
Contoh Soal :
Tentukan matriks adjoint dari :
4 7   2  7
1. A =   , maka Adj A =  
1 2  1 4 
 10 3  1  3 1  3
2. B = 
1
Adj B=  =  10 
, maka
 2  (2) 10  2
2 1  4  (1) 4 1 
Adj C = 
2  7 2 
3. C = 
4 
, maka =
 7  (7)  

Halaman 18
Matriks

5.3 Invers Matriks

Jika A sebuah matriks maka invers matriks A adalah A–1 dan A  A–1 = I, dimana
I adalah matriks identitas.
Berikut ini adalah syarat suatu matriks A mempunyai invers.
• Jika |A| = 0, maka matriks A tidak mempunyai invers. Oleh karena itu, dikatakan
matriks A sebagai matriks singular.
• Jika |A|≠ 0, maka matriks A mempunyai invers. Oleh karena itu, dikatakan
matriks A sebagai matriks nonsingular.

a b  –1
Misalkan matriks A =   invers dari A adalah A , yaitu
 c d 

1  d  b
A–1 = dengan det A ≠ 0
ad  bc  c a 

Contoh Soal :
2 7 
Diketahui matriks A =  
1 4 
1  d  b
A–1
ad  bc  c a 
Maka invers matriks A =

1  4  7
24  71 1 2 
=

1  4  7
8  7 1 2 
=

1  4  7
= 
1 1 2 
 4  7
= 
1 2 

Sifat-Sifat Invers suatu Matriks


Misalkan A dan B adalah matriks sebarang yang memiliki invers, AB
dan BA juga memiliki invers maka berlaku hubungan berikut.
1. (AB) –1 = B –1 · A –1
2. (BA) –1 = A –1 · B –1

5.4 Persamaan Matriks


Penyelesaian persamaan matriks AX = B ditentukan oleh 𝑋 = 𝐴−1 . 𝐵

Penyelesaian persamaan matriks XA=B ditentukan oleh 𝑋 = 𝐵. 𝐴−1


Contoh Soal:
6 7 2 3
Jika 𝑃. [ ]=[ ], maka P = ….
8 9 4 5

Halaman 19
Matriks

Jawab:
6 7 2 3
𝑃. [ ]=[ ]
8 9 4 5
𝑃. A =B
𝑃 = 𝐵. 𝐴−1
2 3 1 9 −7
=[ ] . 6.9−7.8 [ ]
4 5 −8 6
1 2 3 9 −7
= −2[ ][ ]
4 5 −8 6

1 −6 4
= −2[ ]
−4 2
3 −2
=[ ]
2 −1

Latihan Soal 5
1. Tentukan determinan matriks berordo 2x2 berikut :
 4 3  5 2
a. B =   d. C =  
 2 0  3 4
0 1  1 0
b. P =   e. F =  
3 4 0 1 
 4 2  4 6
c. N =   f. R =  
 4 1   2 3
 12a 9
2. Bila matriks R = 
1
, hitunglah determinan matriks R.
 2a
3. Tentukan determinan matriks berordo 3x3 berikut :
1 0 1  2 1 0
a. A = 2 2 4 c. D = 3 2 0
0 3 3 4 3 1
0 0 0 2 1 3

b. M = 2  3 4   d. E = 4 2 5
5 4  2 6  3 1
4. Tentukan adjoint matriks dari matriks – matriks berikut :
4 1  2 6 
a. A =   d. B = 3 1
 3 2  
0 1 1 0
b. C =   e. D =  
3 2  0 1 
 2  4
c. N =  
 3 1
5. Tentukanlah nilai x dari setiap persamaan berikut.

Halaman 20
Matriks

 2x 3 6 x 0
a. 6 d. 0
1 5 6 5 x
6. Tentukan matriks invers dari setiap matriks berikut :
2 3 12 5 
a. A =   d. B =  
3 5  7  3
1 0 1 2  6  4 
b. C =   e. N =   P = 
0 1  4 17  0 7 
8 5 
c. R =  
 3  2
7. Diketahui matriks :
 4 2 2 1 
A   dan B   
1 2  0 1
Tentukan matriks invers dari :
a. (A + B) c. (B – A)
b. (A – B) d. (A  B)
5  x x  9  x
8. Diketahui A=   dan B=   , jika determinan A dan determinan B
 5 3x  7 4 
sama, maka harga x yang memenuhi adalah ....
 2 3 10 12 
9. Diketahui matriks   X =   dengan X matriks persegi berordo 2.
 1 2 9 1
Matriks X adalah ....
1 2 1 2 
10. Diketahui matriks A=   , B=   . Jika C=A-1 dan D=Bt , maka C+D = ....
 3 5   3  4 

Halaman 21
Matriks

BAB VI
MINOR DAN KAFAKTOR PADA MATRIK

6.1 Minor
Minor biasanya dilambangkan dengan mab , dengan "m" adalah monor "a", adalah
baris, dan "b"adalah kolom.
Maka minor adalah suatu elemen yang yang didefinisikan sebagai determinan
submatrik yang tinggal stelah baris ke-a dan setelah kolom ke-b
Untuk lebih jelas perhatikan contoh berikut :

tentukan minor dari matrik di bawah ini !!!!

Jawab :
m11 = 4
m12 = 2
m21 = 3
m22 = 1

6.2 Kofaktor
Kofaktor adalah 1 dipangkatkan dengan jumlah baris ke-a dan kolom ke -b kemudian
dikalikan dengan minor mab.
Kofaktor kofaktor bisa kita lambangkan dengan cab, dengan "c" adalah kofaktor,
"a" adalah baris, "b" adalah kolom.
Untuk lebih jelah perhatikan contoh berikut :
tentukan kofaktor dari minor matrik di bawah ini :
m11 = 4
m12 = 2
m21 = 3
m22 = 1

Jawab :
c11 = -11+1 x 4 = -12 x 4 = 1x4= 4
c12 = -11+2 x 2 = -13 x 2 = -1 x 2 = -2
c21 = -12+1 x 3 = -13 x 3 = -1 x 3 = -3
c22 = -12+2 x 3 = -14 x 1 = 1x1=

Latihan Soal 6
Tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan linear berikut dengan cara invers
matriks.
2 x  2 y  8 3x  4 y  9
1.  3. 
 x  2y  6  2x  y  6

Halaman 22
Matriks

 3a  2b  7 2 x  5 y  12  0
2.  4. 
 2a  b  5  3x  2 y  7  0
Tentukanlah penyelesaian sistem persamaan linear berikut dengan menggunakan
aturan Cramer.
x  2 y  4  0  2x  3y  0
5.  6. 
2 x  y  3  0 3 y  4 x  12  0
 x3 2 x  y  1
6.  7. 
3 y  2 x  6 x  3 y  8

Halaman 23
Matriks

RANGKUMAN MATERI
1. Matriks adalah susunan suatu kumpulan bilangan dalam bentuk persegi
panjang yang diatur menurut baris dan kolom.
2. Baris sebuah matriks adalah susunan bilangan-bilangan yang mendatar dalam
matriks.
3. Kolom sebuah matriks adalah susunan bilangan-bilangan yang tegak dalam
matriks.
4. Jenis-jenis matriks berdasarkan ordo dan elemen-elemen matriks:
Matriks baris, yaitu matriks yang terdiri dari satu baris.
• Matriks kolom, yaitu matriks yang terdiri dari satu kolom.
• Matriks persegi, yaitu matriks yang banyak barisnya sama dengan banyak
kolomnya.
• Matriks nol, yaitu matriks yang semua elemennya nol.
• Matriks identitas, yaitu matriks yang elemen-elemen diagonal utamanya
sama dengan 1, sedangkan elemen-elemen lainnya sama dengan 0.
• Matriks skalar, yaitu matriks yang elemen-elemen diagonal utamanya sama,
sedangkan elemen di luar elemen diagonalnya bernilai nol.
• Matriks diagonal, yaitu matriks persegi yang elemen di luar elemen
diagonalnya bernilai nol.
• Matriks segitiga atas, yaitu matriks persegi yang elemen-elemen di
bawah diagonal utamanya bernilai nol.
• Matriks segitiga bawah, yaitu matriks persegi yang elemen-elemen di
atas diagonal utamanya bernilai nol.

5. Operasi Pada Matriks


a. Penjumlahan dan Pengurangan
- Syarat : ordo harus sama
- Entry yang bersesuaian di operasikan.
b. Perkalian dengan skalar
Masing masing entry dikalikan dengan skalar
c. Perkalian Matriks degan Matriks
- Syarat : A(m x n) B(n x p) = C(m x p)
- Baris ke-i kalikan dengan kolom ke-j (element seletak), kemudian
jumlahkan

6. Transpose Matriks
Baris menjadi kolom atau kolom menjadi baris.
Sifat – sifat tranpose matriks :
1. (At)t = A
2. (A + B)t = At + Bt
3. (K A)t = KAt
4. (A  B)t = Bt  At

7. Invers Matriks.
Halaman 24
Matriks

a b
Jika A =   , maka invers dari matriks A adalah
c d 

1 d b 
A-1 =
ad  bc  c a 

Dengan Determinan A, Det A = ad – bc


Sifat-Sifat Invers suatu Matriks
Misalkan A dan B adalah matriks sebarang yang memiliki invers, AB dan BA juga
memiliki invers maka berlaku hubungan berikut.
1. (AB) –1 = B –1 · A –1
2. (BA) –1 = A –1 · B –1

8. Minor
Minor adalah suatu elemen yang yang didefinisikan sebagai determinan submatrik
yang tinggal stelah baris ke-a dan setelah kolom ke-b

10. Kofaktor
Kofaktor adalah 1 dipangkatkan dengan jumlah baris ke-a dan kolom ke -b kemudian
dikalikan dengan minor mab.

Halaman 25

Anda mungkin juga menyukai