Anda di halaman 1dari 6

Nama : Meyda Ines Cintya Sucipto

NIM : 175020301111021
BAB 18
AUDIT SIKLUS AKUISISI DAN PEMBAYARAN :
PENGUJIAN,PENGENDALIAN,PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS
TRANSAKSI, DAN UTANG USAHA
A. Akun dan Kelas Transaksi dalam Siklus Akuisisi dan Pembayaran
Tujuan keseluruhan dari audit atas siklus akuisisi dan pembayaran adalah
mengevaluasi apakah akun-akun yang dipengaruhi oleh akuisisi barang dan jasa serta
pengeluaran kas bagi akuisisi tersebut disajikan secara wajar sesuai dengan standar
akuntansi.
Terdapat tiga kelas transaksi yang dimasukkan dalam siklus:
1. Akuisisi barang dan jasa
2. Pengeluaran kas
3. Retur dan pengurangan pembelian serta diskon pembelian
Gambar, menunjukkan cara informasi akuntansi mengalir melalui barbagai akun
dalam siklus akuisisi dan pembayaran.

B. Fungsi Bisnis dalam Siklus serta Dokumen dan Catatan yang Terkait
Siklus akuisisi dan pembayaran melibatkan keputusan dan proses yang diperlukan umum
memperoleh barang serta jasa guna mengoperasikan suatu bisnis. Siklus ini umumnya dimulai
dengan pembuatan permintaan pembelian oleh karyawan yang berwenang yang memerlukan
barang dan jasa itu, lalu berakhir dengan pembayaran utang usaha. Dalam pembahasan
berikut, contoh perusahaan manufaktur kecil yang membuat produk berwujud untuk dijual
kepada pihak ketiga akan digunakan, tetapi prinsip-prinsip yang dibahas disini juga dapat
diterapkan pada perusahaan jasa, entitas pemerintah, dan jenis organisasi lainnya.
Permintaan akan barang dan jasa oleh personil klien merupakan titik awal bagi
siklus ini. Bentuk pasti dari permintaan itu dan persetujuan yang diperlukan tergantung
pada sifat barang dan jasa serta kebijakan perusahaan. Dokumen yang umum digunakan
meliputi:
 Permintaan pembelian, permintaan pembelian (purchase requisition) digunakan untuk
meminta barang dan jasa oleh karyawan. Hal ini dapat berupa permintaan akuisisi seperti
atas bahan oleh seorang mandor atau supervisor ruang penyimpanan, perbaikan luar
ruangan oleh personil kantor atau pabrik, atau asuransi oleh wakil presiden direktur yang
bertanggung jawab atas property dan peralatan.

 Pesanan pembelian, pesanan pembelian (purchase order) adalah dokumen yang


digunakan untuk memesan barang dan jasa dari vendor. Pesanan tersebut mencakup
deskripsi, kuantitas, dan informasi terkait mengenai barang serta jasa yang ingin dibeli
perusahaan dan sering kali digunakan untuk menunjukkan otorisasi akuisisi. Penerimaan
barang dan jasa dari vendor oleh perusahaan merupakan titik kritis dari siklus karena
merupakan saat dimana sebagai besar perusahaan mulai mengakui akuisisi dan kewajiban
terkait pada pencatatannya. Laporan penerimaan (receving report) adalah kertas atau
dokumen elektronik yang dibuat pada saat barang diterima.
 Pengakuan kewajiban yang tepat atas penerimaan barang dan jasa memerlukan pencatatan
yang tepat waktu dan akurat. Pencatatan awal akan mempengaruhi laporan keuangan dan
pengeluaran kas actual, karena itu, perusahaan harus berhati-hati mencantumkan semua
transaksi akuisisi, hanya akuisisi yang dilakukan, dan pada jumlah yang tepat. Dokumen
dan catatan yang umum meliputi:
1. Faktur Vendor
Dokumen yang diterima dari vendor dan menunjukkan jumlah yang terutang atas
suatu akuisisi.
2. Memo Debet
Dokumen yang diterima dari vendor dan menunjukkan pengurangan jumlah yang
terutang kepada vendor akibat retur barang atau pengurangan yang diberikan.
3. Voucher
Sering digunakan oleh organisasi dalam menetapkan cara yang formal untuk mencatat
dan mengendalikan akuisisi, terutama dengan memungkinkan setiap transaksi akuisisi
diberi nomor urut.
4. File Transaksi Akuisisi
File yang dibuat komputer yang meliputi semua transaksi akuisisi yang diproses oleh
system akuntansi selama suatu periode, seperti satu hari, satu minggu, atau satu bulan.
5. Jurnal Akuisisi atau Listing
Sering disebut sebagai jurnal pembelian, umumnya dibuat dari file transaksi akuisisi
dan umumnya meliputi nama vendor, tanggal, jumlah dan klasifikasi akun atau
klasifikasi setiap transaksi, seperti perbaikan dan pemeliharaan, persediaan atau
utilitas.
6. File Induk Utang Usaha
Mancatat transaksi akuisisi, pengeluaran kas, serta retur dan pengurangan akuisisi
untuk setiap vendor.
7. Neraca Saldo Utang Usaha
Mencantumkan jumlah yang terutang kepada setiap vendor atau dari setiap faktur atau
voucher pada suatu titik waktu.
8. Laporan Vendor
Dokumen yang disiapkan setiap bulan oleh vendor dan menunjukkan saldo awal,
akuisisi, retur dan pengurangan, pembayaran kepada vendor, dan saldo akhir.
9. Cek
Dokumen ini umumnya digunakan untuk membayar akuisisi ketika pembayaran sudah
jatuh tempo.
10. File Transaksi Pengeluaran Kas
File yang dibuat dengan komputer yang mencantumkan semua transaksi pengeluaran
kas yang diproses oleh system akuntansi selama suatu periode, seperti satu hari, satu
minggu, atau satu bulan.
11. Jurnal atau Listing Pengeluaran Kas
Listing atau laporan yang dibuat dari file transaksi pengeluaran kas yang
mencantumkan semua transaksi selama setiap periode waktu.

C. Metodologi untuk merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas


transaksi
Pada audit khusus, akun yang banyak menyita waktu adalah piutang usaa,
persediaan, asset tetap, utang usaha dan juga beban. Jika auditor dapat mengurangi
pengujian atas rincian saldo dengan menggunakan pengujian pengendalian dan pengujian
substantive atas transaksi untuk memverifikasi efektifitas pengendalian internal terhadap
akuisis serta pengeluaran kas, waktu dapat dihemat.

Pengujian pengendalian & pengujian substantif atas transaksi untuk siklus akuisisi
& pembayaran terbagi 2 :

1. Pengujian akuisisi, yg meliputi : proses pesanan pembelian, menerima barang &


jasa, mengakui kewajiban
2. Pengujian pembayaran : memproses & mencatat pengeluaran kas
 Memahami Pengendalian Internal
1. Mempelajari diagram alur klien
2. Menelaah kuesioner pengendalian internal
3. Melakukan pengujian garis besar terhadap transaksi akuisisi dan pengeluaran kas
 Menilai resiko pengendalian yg terencana
1. Mengotarisasi pembelian, Untuk menjamin bahwa setiap barang atau jasa yang dibeli
memang sesuai dengan keperluan perusahaan
2. Memisahkan tanggung jawab aset dari fungsi lainnya, Untuk menjamin barang yang dikirim
supplier adalah sesuai dengan yang dipesan
3. Melakukan pencatatan tepat waktu dan penelaahan independen atas transaksi, Untuk
menjamin transaksi pembelian dicatat pada saat yang tepat dan dengan nilai yang tepat
4. Mengotorisasi pembayaran, Untuk menjamin pembayaran dilakukan dengan jumlah dan
kepada pihak yang tepat serta tidak ada tagihan yang dibayar lebih dari sekali
 Menentukan Lingkup Pengujian Pengendalian
Auditor dapat menentukan luasnya (extent) dari test of control:
1. Auditor dapat menentukan luasnya (extent) dari test of control setelah mengidentifikasi
key internal controls dan kelemahan internal control serta menilai risiko pengendalian
2. Auditor melakukan pengujian pengendalian untuk memperoleh bukti bahwa
pengendalian telah dilakukan secara efektif
 Mendesain Pengujian Pengendalian Substantif atas Transaksi untuk Pembelian
1. Pencatatan akuisisi dilakukan saat barang atau jasa diterima, konsisten dengan
kepentingan klien (Keterjadian)
2. Akuisisis yang benar terjadi telah dicatat (Kelengkapan)
3. Akuisisi dicatat secara akurat (Akurasi)
4. akuisisi diklasifikasikan dengan benar (Klasifikasi)

 Perancangan pengujian pengendalian & Pengujian substantif atas transaksi utk


pengeluaran kas

1. pengeluaran kas yg dicatat adalah utk barang & jasa yg benar2 diterima (keterjadian)

2. Pengeluaran kas yg ada telah dicatat (kelengkapan)

3. Transaksi pengeluaran kas yg dicatat sudah akurat (keakuratan)


4. Transaksi pengeluaran kas telah dicantumkan dgn benar dalam file induk utang usaha &
diiktisarkan secara benar (posting & pengiktisaran)

5. Pengeluaran kas telah diklasifikasikan secara benar (klasifikasi)

6. Transaksi pengeluaran kas telah dicatat pada tanggal yang benar (penetapan waktu)

 Pengambilan sampel atribut atas pengujian pengendalian dan pengujian substantif


atas transaksi

Karena pengujian pengendalian & pengujian substantif atas transaksi penting bagi
akuisisi & pengeluaran kas, penggunaan atribut sampling merupakan hal yang penting

 Perbedaan siklus ini dengan siklus lainnya:

1. Banyaknya transaksi yg terlibat dalam siklus ini

2. Siklus untuk transaksi membutuhkan penilaian atau pertimbangan yg signifikan

3. Jumlah uang untuk masing-masing transaksi dalam siklus memiliki cakupan luas

D. Metodologi desain pengujian perincian saldo utang usaha


 Reliabilitas bukti
perbedaan antara faktur & laporan vendor
Laporan vendor : mencantumkan saldo akhir
Faktur vendor : merincikan setiap transaksi & rincian akuisisi
 perbedaan antara laporan vendor & konfirmasi  dilihat dari sumber
informasi
Laporan vendor : disiapkan oleh pihak ke 3, namun di tangan klien
Konfirmasi : disiapkan oleh pihak ke 3 dan dikirim langsung ke auditor
 Jumlah Sample
Ukuran sampel untuk pengujian utang usaha sangat bervariasi,
tergantung dari banyak faktor : materialitas utang usaha, jumlah utang yg beredar,
penilaian resiko pengendalian & hasil tahun sebelumnya. Sampling statistik
kurang begitu umum digunakan dalam audit utang usaha ketimbang untuk piutang
usaha

Anda mungkin juga menyukai