Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ni Luh Rista Pratiwi

Nim :202261201110
Kelas :2A1 Sore

Rangkuman Materi Kuliah


Pengantar Akuntansi II
“Akuntansi Manufaktur”

BAB 11,12,13 AKUNTANSI MANUFAKTUR

A. Definisi/ Gambaran Akuntansi Manufaktur


Perbedaan pokok akuntansi untuk perusahaan dagang dengan akuntansi untuk
perusahaan manufaktur.

Perusahaan manufaktur adalah sebuah perusahaan yang dalam aktivitas usahanya


tidak membeli barang jadi dari supplier. Namun, mereka membeli bahan baku yang
kemudian dilakukan proses produksi sehingga tercipta barang jadi yang siap
digunakan.

Perbedaan akuntansi pada perusahaan dagang, jasa, dan manufaktur dapat kita
ringkas sebagai berikut:

Perbedaan akuntansi perusahaan jasa, dagang, dan manufaktur dari aspek


persediaan, pembelian, harga, dan akuntansi biaya.

Pada perusahaan jasa, proses penjualan dan produksi jasa berlangsung ketika ada
kesepakatan antara perusahaan dan konsumen.

Oleh karena itu, dari sudut pandang akuntansi hanya ada dua transaksi utama pada
perusahaan jasa, yaitu transaksi administratif dan penjualan jasa.

Secara umum, tahapan siklus akuntansi perusahaan jasa , manufaktur, dan dagang


adalah sebagai berikut:

1. Pencatatan
2. Pengikhtisaran (ringkasan)
3. Pembuatan laporan keuangan.

B.Elemen - elemen biaya produksi

Dalam proses produksinya suatu perusahaan manufaktur/industri/pabrik

yang akan menghasilkan produk membutuhkan berbagai elemen biaya produksi


yaitu sebagai berikut:
a. Biaya bahan, terdiri dari biaya bahan baku dan biaya bahan penolong.

b. Biaya tenaga kerja, terdiri dari tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak
langsung.

c. Biaya overhead pabrik yaitu biaya yang terjadi tapi diluar dari biaya bahan baku
dan biaya tenaga kerja langsung.

C.Produk untuk perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur.

Perusahaan dagang adalah perusahaan dengan aktivitas membeli dan menjual kembali
barang, tanpa harus merubah bentuk barangnya. Contoh perusahaan dagang yang
sering kita temui yaitu supermarket, gerai retail maupun toko kelontong.

Perusahaan manufaktur adalah barang-barang yang kita konsumsi dan gunakan


sehari-hari boleh jadi merupakan produk dari perusahaan manufaktur. Misalnya,
produk mie instan, gula, makanan ringan, motor, mobil, baju, celana, dan lain
sebagainya.

D. Rekening-rekening khusus dalam perusahaan manufaktur.

khusus pada perusahaan manufaktur. Berikut daftar akun atau rekening pada
perusahaan manufaktur :

1) Bagian Asset (Aktiva)


 Asset..lancar
 Asset..tetap 11
2) Bagian Hutang (Liabilitas)
 Hutang..lancar
 Hutang..jangka..Panjang
3) Bagian..Ekuitas
 Modal0disetor
 Laba0ditahan

4) Bagian..Pendapatan

5) Bagian..Biaya

 Biaya0administrasi..dan..umum
 Biaya0gaji
 Biaya0transportasi
 Biaya0air
 Biaya0listrik
 Biaya0telepon
 Dan lainnya

Selama proses produksi, akun khusus perusahaan manufaktur, yaitu sebagai berikut :

1) Bagian Persediaan

 Pers..bahan0baku
 Pers.bahan0pembantu  Pers.suku0cadang
 Pers.BDP
 Pers.barang0jadi

2) Bagian biaya0produksi

 Biaya0bahan..baku
 Biaya0upah..langsung
 BOP
 BOP dibebankan
 BOP sesungguhnya
 BDP (awal0dan0akhir)
 Barang0jadi (awal0dan..akhir)
 Barang0jadi0standar
 Selisih HPP actual dan standar

E. Laporan laba rugi pada perusahaan manufaktur dan perusahaan dagang.

laporan laba rugi perusahaan manufaktur adalah laporan keuangan yang disusun oleh
departemen keuangan tertentu yang berisi informasi mengenai keuntungan dan
kerugian dalam satu periode tertentu di sebuah perusahaan manufaktur.

Ada empat unsur dalam laporan laba rugi perusahaan dagang yang perlu diperhatikan.
Berikut penjelasan keempat unsurnya:

1. Pendapatan (Revenue)
Salah satu unsur dalam laporan laba rugi adalah pendapatan atau revenue. Unsur ini
merupakan peningkatan aktiva atau arus masuk perusahaan yang dihasilkan dari
kegiatan operasional. Nilai pendapatan diperoleh dari total pendapatan kotor yang
kemudian dikurangi potongan harga, retur, dan tunjangan lainnya.

2. Beban (Expenses)
Unsur selanjutnya adalah beban atau expenses. Unsur beban merupakan arus keluar
atau pemakaian aktiva yang memunculkan liabilitas dalam suatu periode tertentu. Hal
ini disebabkan oleh terjadinya pengiriman ataupun produksi barang.

3. Keuntungan (Profit)
Unsur laporan laba rugi ini hadir karena adanya peningkatan ekuitas akibat terjadinya
transaksi perusahaan atau yang dihasilkan dari pendapatan atau investasi dari pemilik
perusahaan.

4. Kerugian (Loss)
Selanjutnya, unsur kerugian adalah penurunan ekuitas akibat terjadinya transaksi yang
dilakukan perusahaan atau akibat dari beban dan pendistribusian kepada pemilik
perusahaan.

D.Penyusunan Laporan Keuangan.

Langkah untuk menyusun laporan keuangan ada cukup banyak. Yaitu dengan
berbagai langkah berikut ini : 
 Menyusun neraca saldo yang didapatkan dari buku besar 
 Melakukan penyesuaian pada jurnal penyesuaian 
 Menyusun worksheet  atau yang biasa disebut dengan neraca lajur 
 Menyusun laporan laba rugi, serta laporan perubahan modal (jenis
laporan lainnya jika dibutuhkan)
 Menyesuaikan rekening-rekening serta menutup rekening tersebut 
 Menyusun neraca saldo setelah penutupan 

 Perusahaan dagang membeli persediaan barang dan langsung menjualnya


kembali kepada konsumen.Sederhananya, metode untuk menghitung HPP
perusahaan dagang adalah dengan menambahkan jumlah pembelian
persediaan selama satu periode dengan persediaan awal periode.Kemudian,
kurangi jumlah persediaan tersebut dengan persediaan akhir hasil stock
opname  perusahaan pada akhir periode.Maka jumlah HPP selama satu
periode akan diketahui dengan cara-cara tersebut.

Nilai HPP tersebut juga akan digunakan sebagai pengurang dari total
pendapatan atau laba bersih perusahaan  untuk mengetahui nilai laba kotor.
 Perusahaan manufaktur  memecah biaya persediaan ke dalam tiga
kategori.Biaya bahan baku merupakan kategori pertama. Biaya ini mencakup
semua komponen, bagian, atau bahan yang dibutuhkan untuk selanjutnya
dimasukkan ke dalam proses pengolahan barang setengah jadi.Pengolahan
barang setengah jadi merupakan kategori kedua. Perusahaan tentunya juga
harus mencatat persediaan barang dalam proses.Bisa dibilang, ini adalah
produk yang diolah sebagian dan tidak dapat diselesaikan menjadi barang
jadi sebelum akhir periode akuntansi.Terakhir, persediaan barang jadi
merupakan kategori terakhir dalam perhitungan HPP perusahaan
manufaktur.Perusahaan harus menghitung persediaan barang jadi yang
tersedia untuk dijual dan persediaan akhir.Perusahaan manufaktur juga
menghitung biaya pengeluaran dalam suatu produk seperti biaya tenaga kerja
langsung dan overhead  pabrik, yaitu biaya  tidak langsung yang dikeluarkan
oleh perusahaan, dalam perhitungan HPP-nya.

Anda mungkin juga menyukai