Disusun Oleh :
Anita Silvia Tanuwijaya / 1514021
Reymond Timbuleng / 1514023
Kevin Julian / 1514029
Jason / 1514032
TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI HARAPAN BANGSA
2014
persediaannya.
Biaya pemesanan (ordering costs) dan penyimpanan (holding costs) akan berlaku tetap/
kedatangan barang/ produk yang dipesan (lead time) juga bersifat konstan dan diketahui.
Selanjutnya faktor-faktor produksi yang lain yang berpengaruh secara signifikan serba
teratur, lancar, dan juga diketahui.
Gambar 1.1
Model persediaan EOQ
Beberapa kurva biaya persediaan dapat digambarkan sebagai berikut :
A. Biaya Pemesanan
Total Biaya
Penyimpanan
Biay
a
KuantitasPesanan
Gambar 1.2
Kurva Total BiayaPemesanan
Pada grafik diatas menggambarkan dengan meningkatnya jumlah pesanan, biaya penyimpanan
akan meningkat.
A
Biaya Pemesanan = P Q
Dengan : P
B. Biaya Penyimpanan
Biay
a
Total Biaya
Pemesanan
KuantitasPesanan
Gambar 1.3
Kurva Total BiayaPenyimpanan
Pada grafik di atas menggambarkan dengan meningkatnya jumlah pesanan, biaya pemesanan
akan menurun.
Biaya Penyimpan = H
Dengan : H
Q
Q
2
Biaya
Tahunan
Biaya Total
BiayaPenyimpanan
Biaya Minimum
BiayaPemesanan
Q*
KuantitasPesanan
Gambar 1.4
Kurva Total Biaya Persediaan
Pada grafik, tampak bahwa kurva biaya pemesanan menurun, kurva biaya penyimpanan
naik, serta kurva biaya total yang semula menurun mulai naik ketika menyentuh satutitik.
Kuantitas pesanan yang optimal terjadi pada titik di mana kurva biaya pemesanan dan biaya
penyimpanan berpotongan.Dengan model EOQ, kuantitas pesanan optimal akan terjadi pada titik
di mana biaya pemesanan sama dengan biaya penyimpanan.
Cara menghitung Economic Order Quantity yaitu menggunakan formula :
Q=
2 PR
C
Dimana :
Q= Jumlah pembelian yang paling optimal
P = Biaya persiapan/ pemesanan setiap kali pesan
R = Kebutuhan barang selama satu periode
C = Biaya penyimpanan per unit
Tetapi formula Q ini memiliki beberapa kelemahan yang dapat dikemukakan sebagai
berikut :
1. Permintaan diasumsikan konstan, sedangkan dalam banyak situasi yang nyata permintaan
bervariasi secara substansial.
2. Biaya unit diasumsikan menjadi konstan, padahal dalam keadaan nyata sering terdapat
potongan kuantitas untuk pembelian dalam partai besar.
3. Bahan dalam partai diasumsikan semuanya sekali diterima. Beberapa kasus menunjukkan
bahan akan ditempatkan dalam persediaan secara kontinyu selama di produksi.
4. Produk diasumsikan produk tunggal, di dalam praktiknya satuan- satuan barang yang
dipesan/ dibeli dari satu pemasok tunggal dan dikirim secara bersamaan.
5. Biaya persiapan yang diasumsikan tetap ternyata sering dapat dikurangi.
Sistem Pemesanan
A.
B.
C.
Gambar Sistem persediaan dengan ukuran pemesanan tetap.
Keterangan gambar :
Q
: tingkat persediaan yang maksimum
RP (Reorder Point) : titik dimana dilakukan pemesanan kembali
SS (Safety Stock)
: titik persediaan pengaman
T
: waktu
ROP didapatkan dari formula :
ROP = (Permintaan perhari x rata-rata waktu tetap dalam beberapa hari) + standar
deviasi waktu tetap dalam beberapa hari.
D.
Hybird Sistem
Sistem hybrid adalah penggabungan dari dua atau lebih sistem dengan tujuan menggabungkan
kelebihan masing-masing sistem. Sistem pemesanan ini merupakan sistem pemesanan dengan
waktu yang tidak tetap dan kuantitas yang tidak tetap juga. Sehingga pihak produsen sendiri
mengalami kesulitan. Namun sistem pemesanan seperti inilah yang seringkali dihadapi oleh
produsen.
Penyebabnya :
Dalam hal ini dibutuhkan sumber daya manusia yang mampu berpikir realistis, cermat, dan
kreatif untuk dapat menanggulangi masalah system pemesanan yang tidak menentu.
Safety Stock
Safety stock adalah persediaan tambahan yang diadakan untuk melindungi atau menjaga
kemungkinan terjadinya kekurangan bahan (stock out). Stock out dapat disebabkan oleh adanya
penggunaan bahan baku yang dipesan. Dengan adanya safety stock akan mengurangi stockout
cost bagi perusahaan. Akan tetapi akan menimbulkan penambahan carrying cost sebesar
perkalian antara presentase carrying cost terhadap harga atau nilai safety stock. Untuk itu
penentuan safety stock yang optimum sangat diperlukan.
Penentuan besarnya safety stock dapat ditentukan dengan metode pendekatan probablitas
stock out dan pendekatan service level. Biaya persediaan merupakan keseluruhan biaya operasi
atas system persediaan yang meliputi biaya pembelian, biaya pemesanan, biaya simpan, biaya
kekurangan persediaan. Biaya pembeliaan adalah harga per unit apabila item dibeli dari luar, atau
biaya produksi per unit apabila diproduksi dalam perusahaan. Biaya pengangkutan atau biaya
tenaga kerja, bahan baku, overhead pabrik apabila bahan baku diproduksi dalam perusahaan
harus ditambahkan dalam biaya persiapan (setup cost) apabila bahan diproduksi di dalam
perusahaan.
Biaya pemesanan dapat berupa biaya pembuatan daftar permintaan, menganalisis
supplier, inspeksi bahan, dan pelaksanaan proses transaksi. Biaya simpan adalah biaya yang
dikeluarkan atas inventasi dalam persediaan, pemeliharaan maupun inventasi secara fisik. Biaya
simpan dapat berupa biaya modal, pajak, asuransi, material handling, keuangan semua biaya
yang dikeluarkan atas inventasi dalam persediaan. Biaya kekurangan persediaan adalah
konsekuensi ekonomis atas kekurangan persediaan baik dari luar maupun dari dalam apabila
bahan diproduksi sendiri. Biaya kekurangan persediaan dapat berupa biaya back order, biaya
kesempatan penjualan, biaya kesempatan menerima keuntungan, idle kapasitas dan penurunan
produksi. Untuk mengatasi masalah seperti ini, perusahaan melakukan pembelian darurat
sehingga perusahaan harus menanggung biaya tambahan (extra cost).
Daftar Pustaka
1. Herjanto, Eddy. (2008). Manajemen Operasi (Edisi 3). [Online]. Tersedia:
http://books.google.co.id/books?
id=xGgDqdl5NZEC&pg=PA252&dq=eoq+jumlah&hl=id&sa=X&ei=EtUsVNjuM5GPu
ASPpoD4Aw&ved=0CBkQ6AEwAA#v=onepage&q=eoq%20jumlah&f=false [01
Oktober 2014]
2. Purnomo, H. (2004). Pengantar Teknik Industri (Vol. 2). Yogyakarta: Graha Ilmu.
3. Wignjosoebroto, S. (2003). Pengantar Teknik Industri dan Manajemen Industri. (I. K.
Gunarta, Ed.) Surabaya: Prima Printing.
4. Anonim.(2010). Sistem Pemesanan. From http://www.academia.edu. 12 Oktober 2014
5. Anonim. (2007). digilib.uns.ac.id. 12 Oktober 2014
6. http://sim.constructive-learning.net/?p=2574
7. fe.unila.ac.id/~ivan/Backup/.../MANAJEMEN%20PERSEDIAAN.doc