Anda di halaman 1dari 4

PENGELOLAAN PERSEDIAAN

ROSANNA WULANDARI, SE,MM

PENGELOLAAN PERSEDIAAN
Pengertian Persediaan
Persediaan merupakan bagian utama dari modal kerja, sebab dilihat dari jumlahnya biasanya
persediaan inilah unsur modal kerja yang paling besar.
Hal ini dapat dipahami karena persediaan merupakan faktor penting dalam menentukan
kelancaran operasi perusahaan.
Tanpa adanya persedian yang memadai kemungkinan besar perusahaan tidak bisa memperoleh
keuntungan yang diinginkan disebabkan proses produksi akan terganggu.
Setiap perusahaan baik yang bergerak dalam bidang manufaktur, perdagangan, maupun
perusahaan jasa mempunyai persediaan. Perbedaan persediaan untuk masing-masing
perusahan tersebut adalah jenis persediaan.
Dengan demikian pengertian persediaan adalah sejumlah barang atau bahan yang dimiliki oleh
perusahaan yang tujuannya untuk dijual dan atau diolah kembali, perusahaan manufaktur
mempunyai bahan baku untuk diolah kembali menjadi barang jadi yang kemudian dijual.
Perusahaan memiliki persediaan dengan maksud untuk menjaga kelancaran operasinya.
Persedian yang tinggi memungkinkan perusahaan bisa memenuhi permintaan pelanggan yang
mendadak, tapi persedian yang tinggi akan menyebabkan persahaan harus menyediakan dan
membutuhkan modal kerja yang besar pula.
Pada dasarnya apabila perusahaan bisa memprediksikan dengan tepat pada waktunya sesuai
dengan jumlah yang diperlukan, maka jumlah persediaan bisa kecil saja atau bahkan nol.
Dan ini yang sering disebut sebagai teknik persediaan just in time atau zero inventory

Biaya Persediaan
Pada bahasan ini akan lebih difokuskan pada persediaan bahan baku.
dalam pengelolaan persediaan bahan baku akan muncul dua jenis biaya yang
dipertimbangkan untuk menentukan jumlah persediaan yang paling optimal.

Biaya Pesan ( Ordering cost )


Biaya pesan adalah semua biaya yang timbul sebagai akibat pemesanan. biaya ini bersifat
variable atau berubah-ubah yang perubahannya sesuai dengan frekuensi pesanan. Yang
termasuk biaya ini adalah biaya mulai bahan dipesan sampai bahan baku tersebut masuk ke
gudang yang terdiri dari biaya persiapan pemesanan, biaya penerimaan, biaya pengecekan,
penimbangan, dan biaya biaya lainnya hingga bahan baku masuk ke gudang.
R
Biaya pesan =

----------- X O
Q

Biaya ini besarnya tergantung dari frekuensi pemesanan, misalnya dalam satu tahun
dibutuhkan bahan baku untuk dibeli sebesar R unit dan setiap kali pembelian bahan sebesar Q
unit, serta biaya setiap kali pesan O rupiah :

Biaya Simpan ( Carrying Cost )


Biaya simpan merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menyimpan
persediaan selama periode tertentu agar bahan baku yang disimpan kualitasnya sesuai dengan
yang diinginkan.
Biaya ini bersifat variable atau berubah-ubah yang perubahannya tergantung dari jumlah bahan
baku yang disimpan.
Termasuk dalam biaya ini adalah biaya sewa gudang, biaya pemeliharaan bahan baku, biaya
asuransi, biaya penurunan kualitas (absolesence), pajak maupun biaya modal.
Dengan asumsi tingkat pemakaian bahan baku konstan, maka biaya simpan dihitung dari ratarata bahan baku yang disimpan.

Bila bahan baku yang dipesan setiap kali pesan sebesar Q unit, maka rata-rata biaya simpan
adalah sebesar = Q/2.
Apabila biaya simpan sebesar C rupiah dari rata-rata bahan yang disimpan, maka biaya simpan
bisa dihitung dengan rumus sebagai berukut :
Q
Biaya Simpan = --------- X C
2

Contoh Soal :
Perusahaan G mempunyai rencana pembelian bahan baku selama tahun 2011 sebesar 12.000
unit, biaya pesan pada setiap kali pesan Rp. 75.000,- dan biaya simpan sebesar Rp. 200,- dari
rata-rata bahan yang disimpan.
Misalnya pada setiap kali pesan masing-masing 1000unit, 2000unit, 3000unit, 4000unit,
6000unit, dan 12.000unit.
Mengunakan metoda coba-coba

Economical Order Quantity


Perusahaan tentu akan berusaha menekan biaya seminimal mungkin agar keuntungan yang
diperoleh menjadi lebih besar, demikian pula dengan manajemen persediaan, selalu
mengupayakan agar biaya persediaan menjadi minimal. Metode untuk menentukan persedian
yang paling optimal adalah economical order quantity (EOQ).
Economical order quantity (EOQ) adalah jumlah kuantitas bahan yang dibeli pada setiap kali
pembelian dengan biaya yang paling minimal. EOQ tercapai pada saat biaya pesan sama dengan
biaya simpan.
Dalam hal ini yang perlu diperhatikan bahwa pembelian berdasarkan EOQ hanya dibenarkan
jika syarat-syaratnya dipenuhi, syaratnya adalah :
Harga pembelian bahan perunitnya konstan
Setiap kita membutuhkan bahan mentah selalu tersedia dipasar

Kebutuhan bahan mentah tersebut relative stabil sepanjang tahun.

Reorder Point
Setelah jumlah bahan yang dibeli dengan biaya minimal ditentukan, masalah selanjutnya yang
muncul adalah kapan perusahaan harus memesan kembali agar perusahaan tidak kehabisan
bahan. Titik di mana perusahaan harus memesan kembali agar kedatangan bahan baku yang
dipesan tepat pada saat persediaan bahan diatas safety stock sama dengan nol disebut reorder
point.
Pada saat reorder point inilah perusahaan harus memesan kembali agar kedatangan bahan
tidak sampai melanggar persediaan pengaman (safety stock) yang diperlukan dalam reorder
point adalah :
Kebutuhan bahan baku selama tenggang waktu menunggu atau lead time
Besarnya safety stock

Contoh Soal :
PT. Zal dalam setahun membutuhkan bahan baku sebesar 100.000 unit dengan harga Rp.1000,per unitnya. Biaya pesanan setiap kali melakukan pemesanan sebesar Rp. 100.000,- dan biaya
simpan 20% dari rata-rata nilai persediaan. Pada saat ini perusahaan mempunyai gudang yang
terbatas kapasitasnya, sehingga hanya bisa menyimpan maksimum 8.000 unit. Untuk
meningkatkan kapasitas gudang menjadi 10.000 unit membutuhkan biaya perbaikan sebesar
Rp. 1.000.000,- dan bila ditingkatkan menjadi 12.000unit diperlukan tambahan biaya sebesar
Rp. 1.500.000,-. Apabila biaya modal untuk menambah kapasitas tersebut adalah 20%, apakah
sebaiknya gudang tersebut di perluas ?

Anda mungkin juga menyukai