Anda di halaman 1dari 2

Diskusi 4

Mata Kuliah : Akuntansi Biaya 1


Nama : Ramos Parulian Sihombing
NIM : 031051334

Economic order quantity (EOQ) adalah jumlah kuantitas barang yang dapat diperoleh dengan
biaya minimal atau merupakan jumlah pembelian yang optimal. Dalam menentukan besarnya
jumlah pembelian yang optimal ini hanya perlu memperhatikan biaya variable.

Economic Order Quantity, atau disingkat menjadi EOQ, adalah sebuah formula untuk
menentukan seberapa banyak barang jadi atau bahan mentah yang harus dipesan oleh sebuah
perusahaan, dengan jumlah yang benar-benar tepat diperlukan perusahaan. Tepat artinya tidak
berlebihan dan juga tidak terlalu sedikit. Perhatikan kata-kata EOQ menggunakan kata
economic, yang artinya ekonomis. Istilah ini menunjukkan bahwa barang yang dipesan harus
dalam jumlah yang ekonomis, yaitu dengan biaya-biaya yang rendah (biaya pemesanan, biaya
penyimpanan, dll.), namun jumlahnya sesuai kebutuhan perusahaan sehingga tidak akan ada
penumpukan persediaan dan juga pengeluaran yang berlebih untuk pembelian persediaan. EOQ
adalah formula yang dihitung berdasarkan beberapa asumsi yang mengikatnya. Penggunaan
asumsi menunjukkan kesederhanaan formula EOQ untuk menghitung jumlah persediaan yang
hendak dipesan karena tidak mengakomodasi perubahan-perubahan yang terus terjadi pada
berbagai faktor-faktor penentu jumlah dan biaya persediaan. Walaupun begitu EOQ masih cukup
bagus untuk memberikan gambaran kepada perusahaan bagaimana cara menentukan jumlah
persediaan yang tepat untuk dipesan.

Berikut asumsi-asumsi yang perlu diketahui sebelum menggunakan formula EOQ :

1. Perusahaan mengetahui dengan jelas berapa jumlah barang yang harus dipesan.
2. Setiap ada pemesanan untuk jenis barang yang sudah menipis persediaannya, jumlah
yang dipesan selalu sama.
3. Perusahaan mengetahui dengan jelas jumlah uang yang harus dikeluarkan untuk
menanggung biaya pemesanan (ordering cost) dan biaya penyimpanan (carrying cost). Ini
memungkinkan jika perusahaan melihat tidak akan adanya perubahan yang drastis pada
nilai biaya-biaya persediaan, sedangkan untuk perusahaan yang baru berdiri, umumnya
menggunakan estimasi, yaitu memprediksi tingkat permintaannya dan biaya-biaya
persediaan.
4. Perusahaan juga mengetahui lamanya waktu yang dibutuhkan untuk barang datang dan
mengisi gudang, yaitu sejak pemesanan hingga diantar. Waktu menunggu ini, dalam
istilah berbahasa Inggris disebut Purchase-order Lead Time.
5. Biaya pembelian (purchasing cost) per barang tidak akan berubah dengan adanya
perubahan pada jumlah barang yang dipesan. Pemesanan dalam jumlah banyak tidak
akan menjadikan dimurahkannya biaya pembelian per barang, begitu juga sebaliknya,
pemesanan dalam jumlah sedikit tidak berarti biaya pembelian serta-merta meninggi.

CONTOH KASUS EOQ

RUMUS:

EOQ = √ 2QP/C

Q = Jumlah (unit) yang dibutuhkan selama satu periode tertentu (misalnya 1 tahun)

P = Biaya pesanan setiap kali pesan

C = Biaya penyimpanan selama setahun per unit

MISAL:

Q = 12.500 unit per tahun

P = Rp. 1.000 per pesanan

C = Rp. 100 per unit

MAKA JAWABANNYA:

EOQ = √ 2QP/C

= √ 2* 12.500*1.000 : 100

= √25.000.000 : 100 = √250.000

= 500 UNIT

---

Anda mungkin juga menyukai