Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH SGD

MODUL XIV KB & KEPENDUDUKAN

SKENARIO-3
“ Demografi dan Kependudukan”

Dosen Tutor :
dr. Anita Freesia (M.Ked), Sp.P

Disusun Oeh :
TIYAS UTAMI
71210811068

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
2023

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb
Segala puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Karna berkat rahmat
dan hikmah-Nya lah saya dapat menyelesaikan makalah dari pelaksanaan SGD (small group
discussion) dari modul Penyakit Tropis dan Infeksi yang berjudul “Demografi dan
Kependudukan” minggu ini sebagai laporan individu. Makalah ini saya susun berdasarkan
pengalaman dan pengamatan saya selama melakukan proses pembelajaran dengan sistem
baru ini. Makalah ini saya susun untuk memenuhi tugas saya di bidang Kedokteran.
Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan, dan saran. Pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada Allah SWT yang telah
memberi kehidupan dengan sejuknya keimanan, Kedua orang tua yang selalu memberi dukungan materiil
maupun spiritual,dr. Anita Freesia (M.Ked), Sp.P selaku tutor SGD 7, Teman-teman seperjuangan, dan
Semua pihak yang membantu penulis.
Saya ingin menyajikan makalah dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami
dengan tujuan membuat semua kalangan para pembaca dapat memahami maksud dan tujuan
serta isi dari makalah yang saya susun.
Saya dengan terbuka menerima kritik serta saran yang positif dari dokter
tutorial,teman-teman SGD maupun teman yang lain serta para pembaca untuk tujuan
membangun potensi yang lebih baik untuk kedepan-nya. Dengan ini saya mengucapkan
terima kasih.
Wassalamualaikum wr.wb

Tutor Pembimbing Medan, 24 Juni 2023


Hormat Saya Hormat Saya

Tiyas Utami
dr. Anita Freesia (M.Ked), Sp.P

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
SKENARIO III...................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG................................................................................................................1
1.2 TERMINOLOGI.........................................................................................................................1
1.3 IDENTIFIKASI MASALAH......................................................................................................2
1.4 RUMUSAN MASALAH............................................................................................................2
1.5 TUJUAN MASALAH................................................................................................................3
BAB II..................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN...................................................................................................................................4
2.1 KB DAN KEPENDUDUKAN..................................................................................................4
2.1.1 KEBIJAKAN STRATEGI PEMERINTAH DALAM KEPENDUDUKAN.........................4
2.1.2 FAKTOR PERUBAHAN YANG TERJADI PADA EKONOMI, KESEHATAN DAN
PENDIDIKAN JIKA LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK.....................................................4
2.1.3 HUBUNGAN MORTALITAS, FERTILITAS DAN MORBIDITAS DENGAN LAJU
PERTUMBUHAN PENDUDUK...................................................................................................5
2.1.4 FAKTOR YANG MENGETAHUI HASIL PENGUKURAN FERTILITAS DAN
MORTALITAS.............................................................................................................................6
BAB III.................................................................................................................................................9
PENUTUP............................................................................................................................................9
3.1 KESIMPULAN...........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................10

LEMBAR PENILAIAN MAKALAH.......................................................................................11

ii
SKENARIO III

DEMOGRAFI DAN KEPENDUDUKAN


Kabupaten DS terletak di daerah dataran rendah, kebanyakan penduduknya
adalah petani. Dari evaluasi data demografi dan kependudukan menggunakan
piramida penduduk berbentuk Ekspansif sebagai berikut :
Lansia (≥ 60Tahun)

Usia Produktif (15-59 Tahun)

Anak (0-14 Tahun) = BR ≥ 2%Tahun

Pada piramida penduduk tersebut terjadi Bonus Demografi dan pertumbuhan


penduduk usia anak dikatakan tinggi jika BR ≥ 2 %/tahun. Sementara pendapatan

iii
penduduk di bawah angka pendapatan nasional. Sebagian besar penduduk bermigrasi ke Kota
M untuk mencari pekerjaan dan sebagian lainnya dengan berbagai alasan, akibatnya terjadi
ledakan jumlah penduduk.
Untuk mengatasi situasi penduduk tersebut maka pemerintah melakukan
kebijakan/strategi kependudukan yakni mengenai masalah kuantitas penduduk, kualitas
penduduk dan komponen pertumbuhan penduduk.
.

iv
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Pertumbuhan penduduk yang meningkat berkaitan dengan kemiskinan dan


kesejahteraan masyarakat. Pengetahuan tentang aspek-aspek dan komponen
demografi, seperti fertilitas, mortalitas, migrasi, mobilitas, sosial, dan perkawinan
akan membantu para penentu kebijakan dan perencana program untuk dapat
mengembangkan program pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat
yang tepat pada sasarannya. Analisis demografi memberikan sumbangan yang sangat
besar pada kebijakan kependudukan. Dinamika kependudukan terjadi karena adanya
dinamika kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk (migrasi) terhadap
perubahanperubahan dalam jumlah, komposisi dan pertumbuhan penduduk.
Pertumbuhan angkatan kerja yang tidak sebanding dengan penyediaan lapangan kerja
sangat memprihatinkan. Hal ini berarti tingkat pengangguran semakin besar.

1.2 TERMINOLOGI
1. Demografi ?
Jawab : Ilmu tentang susunan, jumlah dan perkembangan penduduk
2. Ekspansif ?
Jawab : Piramida penduduk muda, menggambarkan jumlah penduduk muda
contohnya dinegara penduduk muda Indonesia. Dapat atau cenderung meluas.
3. Piramida penduduk ?
Jawab : Suatu metode untuk mengilustrasikan komposisi penduduk disuatu
wilayah berdasarkan usia dan jenis kelamin.
4. Bonus demografi ?
Jawab : Potensi pertumbuhan ekonomi yang tercipta akibat perubahan struktur
umur penduduk, dimana proporsi usia kerja lebih besar dari pada proporsi bukan
usia kerja.

1
1.3 IDENTIFIKASI MASALAH
1. Anak (0-14thn)= BR >2% tahun
2. Pendapatan penduduk dibawah angka kedapatan nasional, oleh sebab itu sebagian
besar penduduk bermigrasi kekota, akibatnya terjadi ledakan jumlah penduduk.
3. Untuk mengatasi situasi penduduk tersebut maka pemerintah melakukan
kebijakan atau strategi kependudukan.
4. Pengendalian pertumbuhan penduduk berhubungan dengan peran pelayanan
primer dengan meningkatkan pengadaan saana prasarana. kesehatan dan tenaga
professional.

1.4 RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja jenis piramida kependudukan?


Jawab : Piramida ekspansif, piramida konstruktif dan piramida stasioner.
2. Apa saja komponen yang ada dalam demografi dan kependudukan?
Jawab : Fertilitas, mortilitas, migrasi dan jumlah penduduk.
3. Apa saja faktor penyebab terjadinya ledakan penduduk?
Jawab : Meningkatnya fertilitas, tingkat kelahiran meningkat, adanya pernikahan
usia dini, factor ekonomi dan pendidikan.
4. Bagaimana cara meningkatkan kualitas penduduk?
Jawab : Dengan melakukan upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak,
pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga, peningkatan
kualitas pendidikan, lingkungan dan kesehatan pada umumnya dan segi ekonomi
yaitu finansial yang baik.
5. Bagaimana cara menanggulangi birth rate yang tinggi?
Jawab : Meningkatkan program keluarga berencana, mencegah pernikahan dini,
kualitas kesehatan dan pendidikan dan edukasi.

2
1.5 TUJUAN MASALAH
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan :
1. Kebijakan strategi pemerintah dalam kependudukan
2. Faktor perubahan yang terjadi pada ekonomi, kesehatan dan pendidikan jika laju
pertumbuhan penduduk
3. Hubungan mortalitas, fertilitas dan morbiditas dengan laju pertumbuhan penduduk
4. Faktor yang mengetahui hasil pengukuran fertilitas dan mortalitas.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 KB DAN KEPENDUDUKAN


2.1.1 KEBIJAKAN STRATEGI PEMERINTAH DALAM KEPENDUDUKAN

Pemerintah telah merapkan beberapa kebijakan kependudukan seperti


melaksanakan program keluarga berencana, pembatasan usia perkawinan,
memberikan penyuluhan kepada masyarakat.
Kebijakan kependudukan bedasarkan sifat biasanya dibagi menjadi dua yaitu
kebijakan lansung dan tidak langsung. Kebijakan langsung merupakan bentuk
kebijakan yang langsung mempengaruhi tiga variabel utama, kebijakan tidak lansung
merupakan kebijakanya yang bersifat perantara. Contohnya memperluas kesempatan
mendapatkan pendidikan,serta perluasan peluang kerja yang secara tidak lansung
menjadi perantara penghambat bagi usia perkawinan..

2.1.2 FAKTOR PERUBAHAN YANG TERJADI PADA EKONOMI, KESEHATAN


DAN PENDIDIKAN JIKA LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK

Penduduk merupakan subjek dan objek pembangunan. Kondisi penduduk


berpengaruh terhadap dinamika pembangunan. Pembangunan dikatakan berhasil
apabila kesejahteraan penduduk meningkat. Pertumbuhan penduduk yang pesat tanpa
disertai kualitas yang baik akan menjadi beban bagi pembangunan nasional.
dijelaskan bahwa pertumbuhan penduduk dapat dibatasi dengan dua cara yaitu
preventive checks dan positive checks. Preventive checks adalah pengurangan
penduduk melalui penekanan kelahiran. Sedangkan positive checks adalah
pengurangan penduduk melalui proses kematian. Dengan demikian laju pertumbuhan
penduduk dipengaruhi oleh kelahiran dan kematian.
Kelahiran memiliki pengaruh positif terhadap laju pertumbuhan penduduk.
Meningkatnya jumlah kelahiran akan mengakibatkan laju partumbuhan penduduk
menjadi semakin tinggi. Sedangkan kematian berpengaruh negatif terhadap
pertumbuhan penduduk. Semakin meningkat jumlah kematian maka laju partumbuhan
penduduk akan semakin rendah.
Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan antara faktor-faktor
demografi yang mempengaruhi bertambah dan berkurangnya jumlah penduduk.

4
Secara

5
berkala penduduk bertambah karena adanya kelahiran, dan secara bersamaan
penduduk akan berkurang akibat adanya kematian penduduk. Masuknya penduduk ke
suatu daerah tujuan dan perpindahan penduduk keluar dari daerah asal juga
menyebabkan bertambah atau berkurangnya penduduk di suatu daerah.

2.1.3 HUBUNGAN MORTALITAS, FERTILITAS DAN MORBIDITAS DENGAN


LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK

Pertumbuhan penduduk sebenarnya merupakan keseimbangan dinamis antara


dua kekuatan yang menambah atau yang mengurangi jumlah penduduk.
Perkembangan penduduk akan dipengaruhi oleh jumlah bayi yang lahir tetapi secara
bersamaan pula akan dikurangi oleh jumlah kematian yang dapat terjadi pada semua
golongan umur.
Jumlah penduduk yang besar bagi beberapa kalangan merupakan suatu hal
positif karena dengan jumlah penduduk yang besar tersebut dapat dijadikan sebagai
subjek pembangunan, perekonomian akan berkembang bila jumlah tenaga kerjanya
banyak. Namun disisi lain beberapa kalangan justru meragukan apakah jumlah
penduduk yang besar adalah sebagai asset seperti yang dijelaskan sebelumnya, akan
tetapi kebalikan dari hal tersebut bahwa penduduk merupakan beban bagi
pembangunan. Hal ini berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan yang semakin lama
semakin banyak pula seiring dengan perkembangan jumlah penduduk tersebut .
Sebenarnya permasalahan yang muncul dibidang kependudukan bukan hanya
pada jumlah yang besar semata akan tetapi juga berimbas pada turunan dari kuantitas
yang besar tersebut antara lain adalah persebaran penduduk, kualitas penduduk,
kecukupan dari sisi konsumsi, struktur penduduk yang sebagian besar masih muda,
modal dan teknologi yang dimiliki juga masih rendah dan akibatnya produktivitas
kerja makin menurun serta masalah krusial yang berkaitan dengan ketenagakerjaan.
Selain masalah penduduk, dalam dimensi ekonomi pada masa dahulu indikator
keberhasilan ekonomi selalu saja berorientasi pada keberhasilan menghasilkan
pendapatan nasional yang tinggi, sehingga pendekatan yang dilakukan adalah lebih
mengarah kepada kegiatan produksi. Namun dimasa selanjutnya sampai sekarang,
orientasi pembangunan yang berbasis pada produksi semakin tidak populer, karena
seringkali keberhasilan pembangunan dengan indikator tersebut tidak dinikmati oleh
penduduk secara keseluruhan.

6
2.1.4 FAKTOR YANG MENGETAHUI HASIL PENGUKURAN FERTILITAS
DAN MORTALITAS

1. Pengukuran terhadap fertilitas dilakukan melalui dua macam pendekatan yaitu:


Yearly Performance dan Reproductive History (cummulative fertility)
A. Yearly Performance terdiri dari:
a. Angka Kelahiran Kasar atau Crude Birth Ratio (CBR)
dapat diartikan sebagai banyaknya kelahiran hidup pada suatu tahun tertentu
tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun.
b. Angka Kelahiran Umum atau General Fertility Rate (GFR)
Angka Kelahiran Umum adalah banyaknya kelahiran tiap seribu wanita
yang berumur 15-49 tahun atau 15-44 tahun.
c. Angka Kelahiran menurut Kelompok Umur atau Age Specific Fertility
Rate (ASFR)
Tingkat fertilitas penduduk ini dapat pula dibedakan menurut: jenis
kelamin, umur, status perkawinan, atau kelompok-kelompok penduduk
yang lain.
d. Total Fertility Rate (TFR) atau angka kelahiran total
Merupakan jumlah rata-rata anak yang dilahirkan setiap wanita. Kebaikan
dari teknik ini adalah merupakan ukuran untuk seluruh wanita usia 15-49
tahun yang dihitung berdasarkan angka kelahiran menurut kelompok umur.
Faktor yang mempengaruhi Angka Kelahiran Total (TFR) yaitu tingkat
pendapatan, tingkat pendidikan, tingkat kesehatan dan penggunaan alat
kontrasepsi, dan tingkat urbanisasi.
B. Reproductive History (cummulative fertility):
a. Children Ever Born (CEB) atau jumlah anak yang pernah dilahirkan
Mencerminkan banyaknya kelahiran sekelompok atau beberapa wanita
selama reproduksinya tanpa ada refrensi waktu. kelemahan dari
perhitungan ini adalah angka paritas menurut kelompok umur akan
mengalami kesalahan karena kesalahan pelaporan umur penduduk,
terutama di negara sedang berkembang. Kemudian ada kecenderungan
semakin tua semakin besar kemungkinannya melupakan jumlah anak yang
dilahirkan. Dan kelemahannya fertilitas wanita yang telah meninggal
dianggap sama dengan yang masih hidup.

7
b. Child Woman Ratio (CWR)
adalah hubungan dalam bentuk ratio antara jumlah anak di bawah 5 tahun
dan jumlah penduduk wanita usia reproduksi. Kebaikan dari perhitungan
CWR ini adalah untuk mendapatkan data yang diperlukan tidak usah
membuat pertanyaan khusus dan berguna untuk indikasi fertilitas di daerah
kecil.

2. Angka kematian: jumlah kematian yang terjadi dalam suatu populasi. Jenis-Jenis
Ukuran Mortalitas:
a. Angka Kematian Kasar ( Crude Death Rate)
adalah jumlah semua kematian yang ditemukan pada satu jangka waktu
(umumnya 1 tahun). CDR sangat tergantung pada komposisi jenis kelamin dan
umur penduduk.
b. Angka Kematian Spesifik Menurut Umur (Age Specific Death Rate)
Manfaatnya untuk mengetahui dan menggambarkan derajat Kesehatan
masyarakat dengan melihat kematian tertinggi pada golonganumur, untuk
membandingkan taraf kesehatan masyarakat di berbagaiwilayah dan untuk
menghitung rata – rata harapan hidup.
c. Angka Kematian Perinatal ( Perinatal Mortality Rate)
PMR adalah jumlah kematian janin yang dilahirkan pada usia kehamilan 28
minggu atau lebih ditambah dengan jumlah kematian bayi yang berumur
kurang dari 7 hari yang dicatat selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada
tahun yang sama.
d. Angka Kematian Bayi Baru Lahir ( Neonatal Mortality Rate)
NMR adalah jumlah kematian bayi berumur kurang dari 28 hari yang dicatat
selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.
e. Angka Kematian Bayi ( Infant Mortality Rate)
IMR adalah jumlah seluruh kematian bayi berumur kurang dari 1 tahun yang
dicatat selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.
f. Angka Kematian Balita (Under Five Mortalaty Rate)
UFMR adalah Jumlah kematian balita yang dicatat selama 1 tahun per 1000
penduduk balita pada tahun yang sama. Manfaatnya adalah untuk mengukur
status kesehatan bayi.

8
g. Angka Kematian Pasca-Neonatal (Postneonatal Mortality Rate)
adalah kematian yang terjadi pada bayi usia 28 hari sampai 1 tahun per 1000
kelahiran hidup dalam satu tahun.
h. Angka Kematian Ibu (Maternal Mortality Rate)
Angka kematian ibu jumlah kematian ibu sebagai akibat dari komplikasi
kehamilan, persalinan dan masa nifas dalam 1 tahun per 1000 kelahiran hidup
pada tahun yang sama.
i. Case Fatality rate (CFR)
CFR adalah perbandingan antara jumlah seluruh kematian karena satu
penyebab penyakit tertentu dalam 1 tahun dengan jumlah penderita penyakit
tersebut pada tahun yang sama. CFR digunakan untuk mengetahui penyakit-
penyakit dengan tingkat kematian yang tinggi (tingkat keparahan/ kefatalan
suatu penyakit).

9
BAB III

PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Menganalisis komposisi penduduk, permasalahan kependudukan dapat
dideteksi dan dicarikan upaya pencegahan dan penyelesaian masalahnya.
Demikian, jika di suatu negara tidak diketahui komposisi penduduknya maka akan
sangat sulit untuk mengkaji kebijakan pembangunan yang harus diambil untuk
pengembangan suatu wilayah di masa depan. Komposisi penduduk memiliki
manfaat dan peranan yang sangat penting untuk kehidupan manusia di suatu
negara, baik dalam bidang pembangunan maupun sosial ekonomi masyarakatnya.
Konsep Dasar Komposisi Penduduk Komposisi penduduk adalah
pengelompokan penduduk atas variable-variabel tertentu. Komposisi penduduk
menggambarkan susunan penduduk yang dibuat berdasarkan pengelompokan
penduduk menurut karakteristik-karakteristik yang sama. Pengelompokkan
penduduk atau komposisi penduduk dapat digunakan untuk dasar dalam
pengambilan kebijakan dan pembuatan program dalam mengatasi masalah-masalah
di bidang kependudukan. Komposisi penduduk juga dapat diartikan sebagai sebuah
mata statistik dari statistik kependudukan yang membagi dan membahas masalah
kependudukan dari segi umur dan jenis kelamin. Komposisi menurut umur dan
jenis kelamin ini sangat penting bagi pemerintah sebuah negara untuk menentukan
kebijakan kependudukan mereka untuk beberapa tahun ke depan.

10
DAFTAR PUSTAKA
Ainy H, Nurrochmah S, Katmawanti S. 2019. Hubungan Antara Fertilitas, Mortalitas dan
Mirgrasi Dengan Laju Pertumbuhan Penduduk. Jurnal Preventia.
Liansyah, 2012. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pertumbuhan Penduduk dan Tingkat
Upah Terhadap Kesempatan Kerja Lulusan Pendidikan Tinggi di Kalimantan Timur,
Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman.
Mahaenda A. 2017. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Fertilitas Di Indonesia.
JRAK. Vol. 3 No. 2.

Mahaenda A. 2017. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Fertilitas Di Indonesia. JRAK. Vol.
3 No. 2.

Ainy H, Nurrochmah S, Katmawanti S. 2019. Hubungan Antara Fertilitas, Mortalitas dan Mirgrasi
Dengan Laju Pertumbuhan Penduduk. Jurnal Preventia.

Buku Modul XIV Keluarga Berencana dan Kependudukan 2021-2022. Fakultas kedokteran Fatma
A. 2009. Ekonomi Kesehatan. Medan: Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Tertiban (KDT).

11
LEMBAR PENILAIAN MAKALAH
No Bagian Yang Dinilai Skor Nilai
1 Ada makalah 60
2 Kesesuaian dengan LO 0-10
3 Tata cara penulisan 0-10
4 Pembahasan materi 0-10
5 Cover penjilidan 0-10
TOTAL

NB : LO = Learning Objective

Medan, 22 Juni 2023


Dinilai Oleh :
Tutor

dr.Anita Freesia, M. Ked (Paru),Sp.P

12

Anda mungkin juga menyukai