Maret 2015
GASTROENTERITIS AKUT (GEA)
PADA ANAK
Dr. Purnamawati Sujud Pujiarto, Sp.A(K), MMPed
Saat ini, Gastroenteritis akut (GEA) atau diare masih menjadi salah satu penyebab utama
morbiditas dan mortalitas pada anak di negara berkembang. Berdasarkan penelitian,
terdapat 2 terapi yang dapat mengurangi angka kematian pada kasus GEA, yaitu :
1. Cairan rehidrasi oral (CRO), dengan formula baru dimana konsentrasi glukosa dan
garam yang lebih rendah diindikasikan untuk mencegah dehidrasi dan mengurangi
kebutuhan pemberian cairan intravena;
2. Suplementasi Zinc, diindikasikan untuk mempersingkat durasi, meringankan
perkembangan penyakit, serta mengurangi kemungkinan berulangnya penyakit
dalam waktu 2 – 3 bulan mendatang.
Selain 2 (dua) terapi tersebut, terdapat 2 (dua) hal lain yang sangat penting dalam
penatalaksanaan GEA, yaitu :
1. Pemberian nutrisi pada anak harus tetap dilakukan, anak jangan dipuasakan.
2. Lakukan upaya preventif terjadinya Gastroenteristis (GE) di kemudian hari.
Pada saat diare, terjadi kehilangan cairan, elektrolit (natrium, kalium, dan bikarbonat)
dan zinc bersamaan dengan cairan tinja. Apabila kehilangan ini tidak diganti secara
jumlah kekurangan cairan dan elektrolit yang terjadi. Regimen dehidrasi tergantung dari
derajat dehidrasinya.
I NHE A LT H
DIAGNOSIS GEA
Anamnesis. Hal-hal yang perlu
Pemeriksaan Fisik
ditanyakan :
perlu dilakukan :
1. Pola pemberian makanan
1. Penilaian dehidrasi dan derajatnya,
(komponen penting dalam
2. Status gizi,
manajemen diare),
3. Darah di tinja,
2. Frekuensi Buang Air Besar (BAB),
4. Massa intra abdomen,
3. Lama diare,
5. Distensi abdomen,
4. Adanya darah di tinja,
6. Penurunan kesadaran,
5. Adanya kejadian kolera di
7. Sesak napas.
lingkungan,
6. Riwayat pemberian antibiotik
sebelum diare,
7. Adanya rasa nyeri yang menyertai,
serta
Mechanical
Genitounary
CNS
Metabolic
*) Source : Adapted from Hostetler MA, Bracikowski A. Gastrointestinal Disorders. In : Marx JA, Hockberger RS, Walls RM, et al eds.
*) Source : Adapted as a composite from : WHO, 1995; Gorelick MH, Shaw KN, Murphy KO, 1997; Friedman JN, Goldman RD,
A B C
LIHAT
Keadaan umum Baik, sadar Normal, rewel, atau lesu Apatis, letargi, tidak sadar
Mata Normal Sedikit cekung Cekung
Saat menangis Air mata ada Air mata berkurang Air mata tidak ada
Saat menangis Normal Normal to decreased quality Poor quality
Respon saat diberi minum Minum normal, menolak minum Haus, minum dengan rakus
FEEL (rasakan)
Cepat kembali Lambat < 2 detik Sangat lambat > 2 detik
daerah abdomen)
Tanda & gejala lain
Mulut dan lidah Lembap (basah) Kering Pecah-pecah
Normal Sedikit cekung Cekung
Pernapasan Normal Normal-cepat Dalam
Frek denyut jantung Normal Normal-turun
kasus berat
Denyut nadi Normal, isi cukup Normal-menurun Melemah-tidak teraba
Pengisian kapiler Normal Memanjang Memanjang, minimal
Ekstremitas Hangat Dingin Dingin, pucat, biru
Produksi urin Normal Berkurang Minimal
Kehilangan BB < 3% 3-9% >9%
Status hidrasi > 2 gejala pada B, > 2 gejala pada C,
(minimal lihat tanda dan TANPA GEJALA DEHIDRASI
gejala pada LOOK & FEEL) DEHIDRASI BERAT
Rencana A Rencana B Rencana C – SEGERA
*) sumber : www.who.int (dengan tambahan))
Diare
Spp : Species
Konseling - Ibu
Pemeriksaan penunjang:
Edukasi ibu perihal terapi CRO dan Zinc, serta pemberian
- tidak rutin dilakukan.
makanan
- Jika ada kecurigaan infeksi bakteri atau parasit, lakukan
pemeriksaan tinja sebelum terapi.
PERHATIAN !!!
ANTIDIARRHEAL DRUGS
ANTIEMETICS MEDICINES
Obat-obat ini tidak menyembuhkan, tidak mencegah dehidrasi, bahkan bisa menimbulkan efek samping yang fatal.
Clinical Pathway Evaluation dan Manajemen Dehidrasi akibat GEA pada anak lebih 3 bulan
Ya Dehidrasi Ya
Dehidrasi Plan C
Berat
Plan A Plan B
cairannya sehari-hari :
- Jika anak menginginkan oralit > pedoman diatas, berikan sesuai kehilangan cairan yang sedang berlangsung.
Setelah 3 jam :
- Beri bungkus oralit yang cukup untuk rehidrasi dengan menambahkan 6 bungkus lagi sesuai yang dianjurkan dalam
Ikuti Tanda Panah, Jika Jawaban “Ya” maka Lanjutkan ke Kanan, Jika “Tidak” maka Lanjutkan ke Bawah
Beri cairan Intravena (IV) secepatnya. Jika anak dapat minum, beri
Start
Ringer Laktat atau Ringer Asetat (atau jika tidak tersedia gunakan
larutan NaCl) yang dibagi sebagai berikut :
Pemberian beri-
Pemberian I
Umur
selama :
Dapatkah saudara
segera memberi cairan Ya Bayi (< 12 bulan) 1 jam * 5 jam
Intravena? Anak (12 bulan – 5 2 ½ jam
tahun)
setelah 3-4 jam (bayi) atau 1-2 jam (anak) dan beri anak tablet Zinc
sesuai dosis dan jadwal yang dianjurkan.
Apakah ada fasilitas Dehidrasi. Kemudian pilih rencana terapi yang sesuai (A, B, atau C)
untuk melanjutkan penanganan.
pemberian cairan intravena
Ya Rujuk segera untuk Pengobatan Intravena.
menit)? Jika anak bias minum, beri larutan oralit atau tunjukkan cara
meminumkan pada anak sedikit demi sedikit selama perjalanan.
Apakah saudara telah dilatih Periksa kembali anak setiap 1-2 jam:
menggunakan pipa nasogastric - Jika anak muntah terus menerus atau perut makin kembung, beri
untuk rehidrasi? cairan lebih lambat.
- Jika setelah 3 jam keadaan hidrasi tidak membaik, rujuk anak untuk
Ya pengobatan Intravena.
Apakah anak masih bisa tentukan rencana terapi yang sesuai (A, B atau C) untuk melanjutkan
minum? penanganan.
CATATAN :
- Jika mungkin, amati anak sekurang-kurangnya 6 jam setelah rehidrasi
Rujuk SEGERA ke rumah sakit untuk meyakinkan bahwa ibu dapat mempertahankan hidrasi dengan
pemberian cairan oralit per oral.
Table 6.Constituent Components & Recommendations for Oral Rehydration Solutions (ORS)
ANTIEMETIK (Ondansetron)
Adanya kecenderungan pemberian ondansetron yang
hari.
pada kehamilan maupun pada kasus GEA. Sampai saat ini,
ondansetron terregistrasi hanya diindikasikan untuk kasus
- Bayi : larutkan tablet dengan sedikit (5 mL) ASI perah,
CRO atau air minum bersih di sendok kecil.
operasi (tidak rutin).
- Anak: tablet dikunyah atau dilarutkan dengan sedikit
air di sendok.
Special Notes
Orang tua harus diberi penjelasan perihal pentingnya Indications: Prevention and treatment of nausea
pula bahwa Zinc akan memperbaiki kesehatan secara Precautions: Phenyl ketonuria (some dosage forms (wafers
menyeluruh, pertumbuhannya dan nafsu makannya or tablets) contain aspartame); hepatic impairment;
prolonged QT interval or risk factors for prolonged QT
3. TERAPI LAIN PADA GEA
Renal impairment
ANTI DIARE Hepatic impairment: Moderate and severe impairment:
Obat-obatan anti diare tidak memiliki manfaat dan tidak
pernah disarankan untuk pengobatan diare akut, terutama Adverse effects:
pada anak. Obat-obatan tersebut tidak mencegah Common Constipation, headache, transient rise in hepatic
dehidrasi atau memperbaiki status nutrisi, yang merupakan
tujuan pengobatan diare. Beberapa di antara obat-obatan Uncommon
tersebut berbahaya karena risiko efek samping yang berat. Rare
Adsorbents (kaolin, pectin, activated charcoal) tidak
bermanfaat untuk terapi GEA. Adsorben hanya sedikit
mengubah konsistensi tinja tetapi tidak bisa mengurangi
kehilangan cairan dan garam.
Source : Formularium Pediatri WHO.
Kaolin tidak boleh diberikan pada infeksi E coli, salmonella,
shigella. Pada kasus diare yang ada darahnya serta bila ada
kecurigaan obstruksi usus dan berbagai kasus bedah lainnya, ANTIMIKROBA
kaolin juga tidak boleh diberikan. Efek samping yang dapat
ditimbulkan dari pemberian kaolin yaitu terkumpulnya dan Antibiotik tidak efektif terhadap sebagian besar organisme
terperangkapnya tinja di usus besar sehingga racun-racun penyebab diare. Selain karena tidak banyak membantu,
yang seharusnya dikeluarkan oleh tubuh kita akan meracuni pemberian antibiotik dapat menyebabkan penyakit
pasien menjadi lebih lama. Hal ini disebabkan karena
penggunaan yang pemberian antibiotik yang tidak
Garam Bismuth umumnya disediakan dalam bentuk pepto- tepat sehingga meningkatkan resistensi bakteri terhadap
bismol. Penelitian menunjukkan risiko terjadinya Sindrom antibiotik. Pemberian antibiotik dapat menyebabkan
Reye pada bayi dan anak. colitis pseudomembranosa yaitu suatu kondisi dimana usus
besar dilapisi suatu selaput akibat meningkatnya kuman
(yang sebenarnya bukan kuman jahat) sehingga proses
PEPTO BISMOL WARNING penyerapan air di usus besar terganggu dan terjadilah diare
Parents generally know that they shouldn't give aspirin to berkepanjangan.
Anti Jamur Dalam keadaan normal, di dalam usus kita
banyak sekali terdapat jamur. Keberadaan jamur ini tidak
avoid these medications is because they can increase your membahayakan bahkan kita butuhkan antara lain untuk
child's chances of developing Reye's syndrome if they take memproses sisa makanan yang akan dibuang. Pada saat
kita mengalami kelainan sistem imun misalnya pasca
transplantasi organ atau memperoleh steroid jangka
There are other medicines that contain salicylic, which are panjang, maka tubuh menjadi potensial rentan terhadap
infeksi jamur. Diare pada orang normal tidak memerlukan
Also remember that the AAP, in the practice parameter: anti jamur, karena pemberian obat anti jamur malah dapat
The management of acute gastroenteritis in young children, mennyebabkan gangguan pencernaan karena obat
makes the recommendation that 'as a general rule, tersebut membunuh jamur “baik” yang ada di dalam usus
pharmacologic agents should not be used to treat acute kita.
diarrhea' and that 'the routine use of bismuth subsalicylate
is not recommended in the treatment of children with acute
diarrhea
SUMMMARY
Manajemen muntah dan diare pada anak:
1. Prinsip utama penanganan mual mintah pada anak : Rehidrasi oral dengan memberikan CRO yang tepat.
- Rehidrasi harus dilakukan secepatnya (kurang dari 4 jam).
4. Setelah rehidrasi, realimentasi dilakukan dengan memberikan makanan sesuai usia si anak; tidak ada pantangan
atau batasan diet dan harus diberikan sesegera mungkin. Baik bayi ASI maupun bayi dengan PASI, harus segera
kembali ke pola makan biasanya. PASI tidak perlu diencerkan dan tidak perlu diberikan rendah laktosa.
PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia PENGARAH/PENASEHAT KONSULTAN Saran dan masukan dapat disampaikan ke :
Plaza Setiabudi, Ged. Setiabudi 2, Lantai 5, Suite 505-508, Direksi PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia Dr. Tjahjadi Robert Tedjasaputra, SpPD, KGEH, FINASIM obat@inhealth.co.id
Jl. HR Rasuna Said Kav 62, Jakarta 12920