Drainase perkutan
Dilakukan dengan USG guidance atau CT scan abdomen
Penyulit : perdarahan, perforasi organ intraabdomen, infeksi,
human error (kesalahan penempatan kateter untuk drainase)
Drainase secara operasi
Jarang dikerjakan kecuali pada kasus tertentu seperti abses
dengan ancaman ruptur atau secara teknis susah dicapai atau
gagal dengan aspirasi biasa/ drainase perkutan
Reseksi hati
Dilakukan jika didapatkan abses hati dengan karbunkel (liver
carbuncle) dan disertai dengan hepatolithiasis, terutama pada
lobus kiri hati
Berdasarkan kesepakatan PEGI dan PPHI :
Abses hati dengan diameter 1-5 cm : terapi
medikamentosa, bila respon negatif dilakukan aspirasi
Abses hati dengan diameter 5-8 cm : terapi aspirasi
berulang
Abses hati dengan diameter ≥8 cm : drainase perkutan
Komplikasi
Ruptur abses ke dalam :
o Regio thorax (fistula hepatobronkial, abses paru, empiema amuba)
o Perikardium (gagal jantung, perikarditis, tamponade jantung)
o Peritoneum (peritonitis, ascites)
Infeksi sekunder (bersifat iatrogenik setelah tindakan aspirasi)
Lain-lain :
o Gagal hati fulminan
o Hemofilia
o Obstruksi vena cava inferior
o Sindrom Budd-chiari
o Abses serebri (secara hematogen)
Prognosis
Mortalitas <1% jika tanpa penyulit
Mortalitas 20% jika terjadi ruptur ke dalam peritoneum
Mortalitas 32-100% jika terjadi ruptur ke dalam
perikardium
Terima kasih