NEOPLASMA ESOFAGUS
Benigna 10%
Maligna
1. Insidens :
:3:1
50 70 thn
Predileksi : Cina,
Jepang, Rusia,
Skandinavia
2. Etiologi :
Esofagitis kronik
(Barrett Esofagitis)
Makanan, alkohol,
merokok
Rangsangan bahan
makanan
Akalasia
lanjutan
3. Gejala :
Tanpa gejala
Disfagia
Hematemesis /
melena
4. Diagnostik :
Esofagoskopi
Esofagografi
Disfagia makanan
padat > dulu
Hematemesis/melena
BB
Muntah, regurgitasi
Aspirasi, suara serak,
nyeri
Esofagoskopi
Esofagografi
Endo USG
CT Scan
M.R.I.
KARSINOMA ESOFAGUS
lanjutan...
5. Terapi :
6. Menyebar :
Enukleasis
Reseksi
Reseksi
By Pass
Pipa paliatif
Gastrostomi
Radioterapi
Kemoterapi
Perkontinuitatum
Limfogen
Hematogen
lanjutan
7. Komplikasi :
8. Prognose :
Fistel
Paralise N.
Recurrens
Aspirasi
Efusi Pleura
Tergantung :
- stadium
- lokalisasi
- gambaran P.A.
NEOPLASMA
GANAS
LAMBUNG
&
DUODENUM
2. GAMBARAN KLINIK
Rasa penuh
Anorexia
BB
Anemia
Coffee-ground
Occult blood melena
Massa epigastrik
Virchows nodes
Obstruksi
Peritonitis
Nyeri ulu hati
5L
Metastasis
3. LOKALISASI TUMOR
- Pilorus & curvature minor
- Korpus
- Kardia
- Seluruh Lambung
4. DIAGNOSIS
- MD Foto
- Gastroskopi
- Sitologi
- Analisa Keasaman
- USG
- CT Scan
- MRI
Virchows node
5. TERAPI
- Kuratif Gasterektomi
- Paliatif Reseksi
- Kemoterapi
6. PROGNOSIS
- Ln. bebas 5 year survival 45-50%
- Ln. (+) 7-10%
TUMOR DUODENUM
KARSINOMA
Sangat jarang
0,3 % Ca G.I.T.
Sebagian besar adeno Ca.
Lokalisasi sering pada bag. II duodenum, sering mulai
pada ampulla Vater
Pada bag. I biasanya dari Ca pankreas
SARKOMA
Jarang
Bisa primer/sekunder
GAMBARAN KLINIK
Tergantung pada :
- Ukuran dan lokalisasi
- Gambaran P.A. mikroskopik/makroskopik
Gejala awal / dini tak jelas
Melena
Virchows nodes
RADIOLOGIS
TERAPI
Prosedur Whipple Trimble
Pancreatico Duodenektomi
Etiologi
-
AFLATOKSIN :
- Penelitian merupakan bahan karsinogenik
- Makanan yang banyak mengandung aflatoksin
adalah oncom yang diproduksi oleh jamur
Aspergillus flavus dan Aspergillus fumigatus
- Semua kacang-kacangan dan biji-bijian seperti
kedelai, beras, gandum dan jagung mudah
ditumbuhi jamur ini terutama bila lembab
PATOLOGI :
- 80% dari semua karsinoma hati primer adalah HCC
- Gambaran makroskopik terdapat 3 bentuk :
- Masif unifokal
- Nodulus multifokal
- Difus dengan pertumbuhan infiltratif
SMALL HCC
MIKROSKOPIK
Kebanyakan berbentuk trabekuler atau
sinusoid
Bentuk lain : - Pseudo glanduler jarang
- Fibro lameler
GAMBARAN KLINIK
- Benjolan di perut kanan atas
- Nyeri yang terus menerus pada daerah benjolan
- Nyeri tembus ke belakang atau ke bahu
- Nyeri betambah bila bernapas oleh rangsangan
peritoneum
- Berat badan menurun dengan cepat
- Perdarahan saluran cerna bagian atas oleh pecahnya
varices esofagus (stadium lanjut)
- Disertai gejala sirosis hepatis :
- Perdarahan collateral dinding perut
- Spider Nevi
- Splenomegali , ginekomasti, erytema palmaris
- Keadaan lebih lanjut Ikterus progresif, perforasi tumor
PEMERIKSAAN FISIK
Pembesaran hepar yang berbenjol-benjol, keras dan
kadang nyeri tekan
Auskultasi diatas benjolan
- Suara bising aliran darah karena hipervaskularisasi
tumor
( fase lanjut)
DIAGNOSIS :
-
DD : 1. Abses hati
2. Tumor metastase
3. Hematoma
4. Kista hati
PENANGGULANGAN :
1.Pembedahan
Segmentektomi (8 segmen)
Lobektomi (50% hidup selama 5 th)
2. Pengobatan
non bedah
- Kolon
- Lambung
- Payudara
- Paru
- Pankreas
- Ginjal
- Melanoma Maligna (kulit)
- Ovarium
- Uterus
Penyebaran melalui
:
- Sirkulasi umum
- Vena Porta
- Aliran limfe jarang
GAMBARAN KLINIS :
- Tahap dini tidak ada keluhan
- Lanjut BB turun
- Rasa lesu, anoreksia, nyeri perut kanan
atas
- Ascites dan ikterus
- Palpasi terasa nyeri
Laboratorium :
-
DIAGNOSIS
Biopsi melalui jarum khusus
PENANGGULANGAN
Pembedahan
- Segmentektomi
- Lobektomi
Sitostatik : secara sistemik melalui v.porta atau
a. hepatis untuk meningkatkan survival rate
KLATSKIN
ETIOLOGI
Ada korelasi antara kista koledokus dan karsinoma
saluran empedu
Diduga stasis empedu dan infeksi mempunyai peran
dalam terjadinya karsinoma saluran empedu
KLINIS
Icterus obstruksi yang progresif lambat +
pruritus
Hidrops kandung empedu tanpa nyeri
trias COURVOISIER
Hepatomegali karena bendungan
Bisa disertai dengan sirosis, splenomegali,
asites dan perdarahan varises oesofagus
DIAGNOSIS :
Laboratorium
ERCP, MRCP, PTC untuk menentukan lokasi
tumor
Pemeriksaan Doppler untuk menilai pertumbuhan
tumor kedalam pembuluh darah (arteri hepatica
dan vena porta)
Tipe III pertumbuhan lanjut ke dalam duktus hepatikus kiri atau kanan
BISMUTH CLASSIFICATION
TERAPI
Tipe 1 & 2
reseksi local dengan
mengangkat
segmen 4
Tipe 3
reseksi dan hemihepatektomi
- Tipe 4 Kalau tidak bisa direseksi
by pass paliatif +
hepatikojejunostomi
pada duktus
hepatikus kiri.
PROGNOSIS :
Ketahanan hidup sesudah tindakan paliatif 6 12
bulan
Reseksi kuratif kehidupan lebih panjang
Radioterapi Post Operatif (27 bulan)
Kebanyakan penderita meninggal 6 bulan 1 tahun
sesudah diagnosis :
- Obstruksi saluran empedu
- Cholangitis
- Gagal hepar
TUMOR PANKREAS
KARSINOMA PANKREAS
Pancreatic Carcinoma
2.
3.
INSULINOMA = nesidioma
Pertama ditemukan oleh : Graham (1929)
Asal tumor dari : Sel Beta, sel pulau Langerhans.
Tumor ini menghasilkan insulin yang berlebihan karena
hiper fungsi dari sel Beta
DIAGNOSIS
Ditegakkan dengan TRIAD ditemukan oleh WHIPPLE. Yaitu :
Hipoglikemia spontan disertai gangguan susunan saraf
pusat, psyche dan gangguan vasomotor
Pemeriksaan gula berulang kurang dari 50 mg%
Hilangnya gejala dengan pemberian glukosa per oral atau
IV.
TERAPI
Bila tunggal atau distal Enucleasis / pancreatectomy
partial
Bila multiple Reseksi korpus dan kauda pancreas
Cara ini 70% sembuh
PROGNOSIS
- Jinak baik
- Ganas 5 ysr 60%
GASTRINOMA
Ulserogenic Tumor
Zollinger - Ellison Syndrom
TERAPI
Operatif :
a. Total gastrektomi tujuan menghilangkan sel yang
menghasilkan asam
b. Pancreatico-duodenectomy (tumor kaput pancreas)
c. Distal Pancreatectomy bila tumor corpus / cauda)
KARSINOMA PERIAMPULARIS
DAN KARSINOMA PADA KORPUS DAN KAUDA
PANKREAS
Karsinoma pada
kauda pancreas
Karsinoma Periampuler
TANDA KLINIS
Karsinoma
intrapankreatik
ampula
vateri
duktus
biliaris
Ikterus
Hepatomegali
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Fungsi Hepar
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
Foto gastroduodenal dengan barium kontras
ditemukan kelainan pada karsinoma duodenum
Umumya kelainan pada kaput pancreas pada stadium lanjut
CT Scan , MRI
ERCP, PTC
INVERTED 3 SIGN
BIOPSY
Dilakukan waktu laparotomi dengan menggunakan jarum Vim
Siverman Wedge biopsy
bisa timbul pankreatitis akuta, perdarahan, fistel
Akurasi 60 % 70 %
PENYEBARAN TUMOR
Dikemukakan oleh Diamond dan Collure penyebaran
karsinoma pancreas sebagai berikut :
Invasi kedalam serta sepanjang duktus wirsungi dan
choledocus serta kedalam duodenum
Invasi langsung pada gaster dan vena porta
Pada karsinoma korpus / kauda invasi langsung ke
retroperitoneal dan vena linealis
Metastase ke kelenjar limfe regional
Metastase ke hati
Metastase ke paru-paru
Metastase ke limpa
TERAPI
Sampai saat ini pembedahan merupakan terapi terbaik
Tindakan Bedah :
1. Bila resectable
- Distal Pancreatectomy
- Total Pancreatectomy
Bila Unresectable Prosedure by Pass
2. Radioterapi
3. Sitostatika
ANATOMI KOLOREKTAL
1. INSIDEN
Karsinoma kolorektal malignansi terbanyak pada saluran cerna
Penyebab kematian nomor 3 karena keganasan pada wanita setelah
kegenasan pada paru dan payudara
Penyebab kematian nomor 3 pada laki-laki setelah keganasan pada
paru dan prostat
Di AS 5 % kemungkinan akan berkembang menjadi kanker
kolorektal dalam 70 tahun
Insiden meningkat sesuai dengan pertambahan usia dan sering
ditemukan pada usia > 50 tahun
Di Indonesia urutan ke 5
Keterlambatan
Pasien
Dokter
2. LOKASI
50 tahun yang lalu
lokasi terbanyak pada
rektum dan kolon kiri
(rektosigmoid)
Sekarang dengan
ditemukannya alat-alat
untuk deteksi dini lokasi
karsinoma dapat
ditemukan pada seluruh
bagian kolon bukan hanya
pada rektosigmoid
(Robin KS Phillip, Colorectal
Surgery, 2001)
3. ETIOLOGI
c. Faktor genetik :
i. Terjadi peningkatan insiden pada turunan pertama
penderita karsinoma kolorektal
ii. FAP (familial adenomatous polyposis) terjadi
transimisi genetik
iii. HNPCC (hereditary nonpolyposis colorectal carcinoma)
2 tipe :
1) Lynch syndrome I (site-specific nonpolyposis
colorectal carcinoma) :
2)
3)
MAKROSKOPIS
Terdapat 3 tipe makroskopis karsinoma kolon dan rektum :
1. Tipe POLOPOID / VEGETATIVE / FUNGATING
Tumbuh menonjol kedalam lumen usus dan berbentuk bunga kol.
Ditemukan terutama disekum dan kolon asendens
2. Tipe SKIRUS mengakibatkan penyempitan sehingga terjadi
gejala stenosis dan obstruksi.
Ditemukan terutama di kolon desendens, sigmoid dan rektum
3. Tipe ULSERATIF terjadi nekrosis sentralis
Ditemukan terutama pada rektum
TIPE HISTOLOGIS
Adenokarsinoma
Adenokarsinoma tanpa komponen musinosum
Adenokarsinoma dengan komponen musinosus < 50%
Adenokarsinoma musinosum ( komponen musinosum
> 50%)
Signet ring sel adenocarcinoma
Squamous cell carcinoma
Adeno-squamous carcinoma
Karsinosarkoma
Undifferentiated carcinoma
METASTASIS
Karsinoma kolorektal mulai berkembang pada mukosa dan bertumbuh
sambil menembus dinding dan memperluas secara sirkuler ke arah cephalad
dan caudad
Invasi tumor cenderung sirkuler dari pada logitudinal dan cenderung
kearah cephalad daripada caudad
Di daerah kolon, penyebaran caudad tidak pernah melebihi 5-6 cm
sedangkan di daerah rektum, penyebaran kearah anal jarang melebihi 2 cm
Penyebaran perkontinuitatum menembus jaringan atau organ sekitarnya
Penyebaran limfogen ke kelenjar parakolika, mesenterikal dan para aortal
Penyebaran hematogen terutama ke hepar sedangkan bila tumor pada
1/3 distal rektum dapat menyebar ke paru-paru
4. GEJALA KLINIK
Gejala klinik tergantung dari lokasi, ukuran dan ekstensi tumor
ASPEK KLINIS
NYERI
DEFEKASI
KOLON KANAN
KOLON KIRI
- Kolitis / perdarahan - Obstruksi
tersembunyi
- Karena infiltrasi
- Karena obstruksi
- Diare / diare berkala - Konstipasi progresif
REKTUM
- Proktitis
OBSTRUKSI
- Jarang
DARAH PADA FESES - Tersembunyi
- Hampir selalu
- Tersembunyi atau
- Karena tenesmus
- Tenesmus terus
menerus
- Tidak jarang
- Makroskopis
DISPEPSI
- Sering
MEMBURUKNYA KU - Hampir selalu
ANEMIA
- Hampir selalu
Makroskopik
- Jarang
- Lambat
- Lambat
- Jarang
- Lambat
- Lambat
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a) PEMERIKSAAN DAERAH REKTUM
i.
COLOK DUBUR
Kolonoskopi
Carcinoma
Carcinoma
6. PENANGANAN
a) KOLON
KANAN
HEMIKOLEKTOMI KANAN
b) KOLON KIRI
Untuk tumor pada kolon desendens, sigmoid dilakukan
HEMIKOLEKTOMI KIRI disertai dengan ligasi arteri
mesenterika inferior pada point of origin
c) KOLON SIGMOID
Sigmoid kolektomi atau Reseksi anterior
HEMIKOLEKTOMI KIRI
d) REKTUM
Untuk penanganan karsinoma rektum
dikenal RULE OF THIRD yaitu :
Tumor 1/3 proksimal yaitu tumor
dengan jarak lebih 12 cm dari anal
verge
Tumor 1/3 tengah yaitu dengan
jarak 7 - 12 cm dari anal verge
Tumor 1/3 distal dengan jarak
kurang 7 cm dari anal verge
REKTUM
a) Tumor dengan jarak > 12 cm dari anal verge (1/3 proksimal) :
Dilakukan Reseksi anterior
b) Tumor dengan jarak < 12 cm dari anal verge, T1, terjangkau,
derajat diferensiasi baik :
Dilakukan eksisi local
REKTUM
c) Tumor dengan jarak 6 12 cm dari anal verge :
Stadium I : Reseksi Anterior Rendah + TME (Total
Mesorectal Excisison)
Stadium II / III : Terapi kombinasi multiple (MCT) +
Reseksi Anterior Rendah + TME
d) Tumor dengan jarak < 6 cm dari anus :
Stadium I, derajat diferensiasi baik :
Reseksi Abdominoperineal (APR) + TME
Stadium II / III : MCT + APR + TME
Plane of dissection
Seluruh jaringan
mesorektal dieksisi
RESEKSI ANTERIOR
Kolostomi
7. TERAPI PALIATIF
Untuk karsinoma kolon / rectum yang inoperable :
Kolostomi pada bagian proksimal dari tumor
Pintasan ileo-kolostomi
8. TERAPI ADJUVANT
a) Radiasi
Diberikan pada karsinoma rekti
Radiasi eksterna
Postoperatif
Dosis 40 60 Gy dengan fraksinasi 5 x 200 cGy
Preoperatif
Jangka pendek
Dosis 5 Gy dengan fraksinasi 5 x 5 Gy
Jangka panjang
Dosis 46 Gy dengan fraksinasi 23 x 2 Gy
Brakiterapi
b) Kemoterapi
9. STAGING
a) Dukes Classification of
Colorectal Cancer
Mukosa
Tumor
DUKES A
Serosa
A
B
C
D
Tumor
Serosa
Uninvolved node
DUKES C
Tumor
Serosa
100 %
65-75 %
60-70 %
55-65 %
40-55 %
25-35 %
0-2%
median survival 6-12 hours
10. STADIUM
Stadium 0
Stadium I
Stadium II
Stadium III
Stadium IV
: Tis, N0, M0
: T1 / T2 , N0, M0
: T3 / T4, N0, M0
: Semua T, N1/N2, M0
: Semua T, semua N, M1
11. PENYULIT
OBSTRUKSI
- Obstruksi kolon kiri sering tanda pertama karsinoma kolon
- Kolon bisa sangat dilatasi terutama sekum dan kolon asendens tipe
CLOSE LOOP OBSTRUCTION / DILEPTIC OBSTRUCTION
PERFORASI
- Perforasi terjadi disekitar tumor karena sentral nekrosis dan
dipercepat oleh obstruksi yang menyebabkan tekanan dalam rongga
kolon makin meninggi tipe PERFORASI DILEPTIK
- Mengakibatkan peritonitis bila tidak cepat ditolong akan fatal
DILEPTIC OBSTRUCTION
12. PROGNOSIS
Dinilai berdasarkan 5-year survival rate (ketahanan hidup
selama 5 tahun)
Prognosis ditentukan berdasarkan :
Staging
Derajat histopatologi
13. FOLLOW-UP
a) Pemeriksaan fisis tidak terlalu bagus untuk menentukan
rekurensi dini dari tumor
Terima
T
E
R
I
M
A
K
A
S
I
H
TERIMA
KASIH
Terima
Kasih
TerKasih
i ma
K a si h