Disusun oleh:
(213.C.0016)
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi
utama, yaitu: Menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting
seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan
erat dengan duodenum (Sylvia, 2006).
Fungsi bagian ini adalah sekresi enzim pancreas dan sekresi natrium
bikarbonat. Fungsi sekresi enzim pancreas berlangsung akibat stimulasi pancreas
kolesistokinin, suatu hormone yang dikeluarkan oleh usus halus. Sedangkan
natrium bikarbonat dikeluarkan dari sel asinus ke dalam duktus pankreatikus lalu
disalurkan ke usus halus, sebagai respon terhadap terhadap hormon usus halus,
sekretin. Elizabeth J. Corwin (2009).
Kanker
Galioma adalah kanker sel-sel glia (sel-sel penunjang) disistem syaraf pusat
Karsinoma in situ adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan sel
epitel abnormal yang masih terbatas di daerah tertentu sehingga masih dianggap
lesi prainfasif.
Kanker Pankreas
Kanker Pankreas merupakan tumor ganas yang berasal dari sel-sel yang
melapisi saluran pankreas. Sekitar 95% tumor ganas pankreas merupakan
Adenokarsinoma. Tumor-tumor ini lebih sering terjadi pada laki-laki dan agak
lebih sering menyerang orang kulit hitam. Tumor ini jarang terjadi sebelum usia
50 tahun dan rata-rata penyakit ini terdiagnosis pada penderita yang berumur 55
tahun. (Brunner & Suddarth, 2001).
Klasifikasi stadium
Berikut adalah klasifikasi TNM kanker pankreas menurut UICC tahun 2002.
Klasifikasi Stadium
Sejumlah tanda dan gejala kanker pankreas tak muncul dalam tahap awal.
Tapi setelah tumbuh dan menyebar, nyeri sering berkembang pada perut bagian
bawah dan kadang-kadang menyebar ke punggung. Rasa sakit bisa menjadi lebih
buruk setelah orang makan atau berbaring. Dan gejala lain yang mungkin muncul
antara lain:
Kanker pancreas pada bagian badan dan ekor pancreas dapat metastasis ke
hati, peritoneum, limpa, lambung dan kelenjar adrenal kiri. Karsinoma di kaput
pancreas sering menimbulkan sumbatan pada saluran empedu sehingga terjadi
kolestasis ekstra-hepatal. Disamping itu akan mendesak dan menginfiltrasi
duodenum, sehingga dapat menimbulkan peradangan di duodenum. Karsinoma
yang letaknya di korpus dan kaudal, lebih sering mengalami metastasis ke hati
dan ke limpa.
Adanya refluks enzim akan meningkatkan volume enzim dan distensi pada
pancreas yang merangsang reseptor nyeri yang dapat dijalarkan ke daerah
abdomen dan punggung. Kondisi ini memunculkan adanya keluhan nyeri hebat
pada abdomen yang menjalar sampai punggung.
Distensi pada pancreas yang melampaui beban akan berdampak pada
penekanan dinding duktus dan pancreas serta pembuluh darah pancreas.
Pembuluh darah dapat mengalami cidera bahkan sampai rusak sehingga darah
dapat keluar dan menumpuk pada pancreas atau jaringan sekitar yang berakibat
pada ekimosis pinggang dan umbilicus.
Terkadang diikuti dengan rasa gatal yang hebat. Menguningnya kulit dan
bagian putih mata dapat terjadi jika tumor pankreas menyumbat saluran empedu,
yaitu semacam pipa tipis yang membawa empedu dari liver ke usus dua belas jari.
Warna kuning berasal dari kelebihan bilirubin. Asam empedu dapat menyebabkan
rasa gatal jika kelebihan bilirubin tersebut mengendap di kulit.
3. Nyeri
4. Metastasis.
Metastasis adalah komplikasi paling serius dari kanker atau tumor ganas
pankreas. Pankreas dikelilingi oleh sejumlah organ vital, termasuk juga perut,
limpa kecil, liver, paru-paru dan usus. Karena kanker pankreas jarang terdeteksi
pada stadium awal, kanker ini seringkali menyebar ke organ-organ tersebut atau
ke dekat ujung limpa.
2.7.1 USG
Perubahan ukuran biasanya fokal, dan pembesaran fokal ini dapat dilihat
pada 96% dari pasien dengan adenokarsinoma pankreas. Ukuran merupakan
indikator yang sulit dipercaya dari adanya suatu tumor, dimana ukuran yang
normal dari caput pankreas adalah konsisten dengan karsinoma pankreas ketika
terdapat atrofi korpus dan ekor dari pankreas. Gambaran ini dapat dilihat pada
20% dari pasien dengan kanker pankreas. Pembesaran fokal dapat juga dapat
terjadi pada penyakit yang jinak, oleh karena itu hal ini kurang spesifik.
Pembesaran yang difus lebih jarang terjadi dan biasanya lebih mengarahkan pada
pankreatitis.
2.7.5 Angiografi
Tindakan bedah yang harus dilakukan biasanya cukup luas jika ingin
mengangkat tumor terlokalisir yang masih dapat direseksi. Namun demikian,
terapi bedah yaitu Definitive (eksisi total lesi), Tidak dapat dilakukan karena
pertumbuhan yang sudah begitu luas. Tindakan bedah tersebut sering terbatas
pada tindakan paliatif.
Meskipun tumor pankreas mungkin resisten terhadap terapi radiasi standar,
pasien dapat diterapi dengan radioterapi dan kemoterapi (Fluorourasil, 5-FU) .
jika pasien menjalani pembedahan, terapi radiasi introperatif (IORT =
Intraoperatif Radiation Theraphy) dapat dilakukan untuk memberikan radiasi
dosis tinggi pada jaringan tumor dengan cedera yang minimal pada jaringan lain
serta dapat mengurangi nyeri pada terapi radiasi tersebut. (Brunner & Suddarth,
2002)
1) Pasien kanker pankreas harus makan lebih sedikit atau berhenti makan
lemak daging, telur, makanan berminyak, makanan yang digoreng,
bawang jahe, bawang putih, paprika, dan makanan pedas lainnya, tidak
merokok, minum.
2) Harus mencegah minuman keras, makan berlebih, alkohol dan makanan
tinggi lemak.
3) Pasien kanker pankreas harus memilih makanan kaya nutrisi, mudah
dicerna, rendah lemak, Anda dapat makan makanan yang lebih tinggi
protein, makanan multi-karbohidrat, seperti susu, ikan, hati, telur putih,
pasta, teratai pati akar, jus buah, sup dan sebagainya.
4) Dapat minum obat untuk mengatur nafsu makan pasien, di samping itu,
obat-obatan juga dapat membantu tidur pasien. Tentu saja, saat minum
obat juga harus makan beberapa makanan yang mudah dicerna, dan pasien
kanker pankreas biasanya dapat minum sup hawthorn atau sup kacang
untuk menyeimbangkan nafsu makan (kacang hijau dan kacang merah
direbus, dikupas dan).
3.1 Pengkajian
I. Identitas pasien
II. Status kesehatan
a) Status Kesehatan saat ini
b) Status Kesehatan Masa lalu
c) Riwayat Penyakit Keluarga
d) Diagnosa Medis dan Therapy
III. Pola Kebutuhan Dasar Manusia
a) Pola Nafas
b) Pola Nutrisi (Makanan dan Minuman)
c) Pola Eliminasi
d) Pola Aktivitas dan Latihan
e) Pola Tidur dan Istirahat
f) Pola Berpakaian
g) Pola Rasa Nyaman
h) Pola Kebersihan Diri
i) Pola Rasa Aman
j) Pola Komunikasi (Hubungan dengan orang lain)
k) Pola Beribadah
l) Pola Produktivitas (Fertilisasi, Libido, Menstruasi, Kontrasepsi, dll)
m) Pola Rekreasi
n) Kebutuhan Belajar
IV. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
b. Tanda- tanda Vital
V. Diagnosa keperawatan
1) Nyeri akut b/d penekanan obstruksi pankreas
2) Gg. Pola napas b/d distensi abdomen ditandai dengan tidak maksimalnya
pola nafas.
3) Perubahan nutrisi Kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan
anoreksia, gangguan sekresi insulin, mual diare, keletihan.
4) Intoleransi aktivitas b/d kelemahan
5) Defisit pengetahuan b/d perubahan status kesehatan, prognosis penyakit
dan cara pegobatan
Kesimpulan
Kanker pankreas merupakan tumor ganas yang berasal dari sel – sel yang
melapisi saluran pankreas
Gejala Klinis kanker pankreas adalah nyeri pada abdomen yang hebat
khususnya pada epigastrium. Rasa sakit dan nyeri tekan pada abdomen yang juga
disertai nyeri pada punggung, terjadi akibat iritasi dan edema pada pankreas
sehingga terjadi rangsangan pada syaraf. Kerena sumbatan pada duktus
koledoktus maka dapat menyebabkan ikterus.
Saran
Riyadi, Sujono dan Sukarmin. 2013. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan
Gangguan Eksokrin & Endokrin pada Pankreas. Yogyakarta:
Graha Ilmu.