PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
HPV (Human Pappiloma Virus) yang tidak sembuh dalam waktu yang
Serikat dan Eropa Barat, angka insiden kanker serviks telah terjadi
penurunan. Hal ini disebabkan oleh alokasi dana kesehatan yang
uteri, (dan keempat belas paling sering dari seluruh kanker). Di dunia
tahun 2008 (Ellenson and Pirog, 2015). Penyakit ini 53% terdapat di
Barat dan Asia (Ferlay et al., 2012; Amant et al., 2012; Ellenson and
kasus baru yang didiagnosis pada tahun 2012 dengan angka kematian
CARCINOMA CERVIX
1. Definisi
Kanker leher rahim atau carcinoma cervix adalah keganasan dari serviks
yang ditandai dengan adanya perdarahan lewat jalan lahir atau vagina, tetapi
gejala tersebut tersebut tidak muncul sampai tingkat lanjut, dimana tanda dan
sehingga menimbulkan benjolan atau tumor pada serviks. Berawal dari serviks,
apabila telah memasuki tahap lanjut, kanker ini bisa menyebar ke organ-organ
lain di seluruh tubuh (Mansjoer dkk, 2008). Kanker serviks dapat disebabkan
oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV). HPV sangat mudah menular dan
dapat menginfeksi siapa saja yang sudah aktif secara seksual, baik pria atau
wanita. Tujuh puluh persen penularan HPV terjadi melalui hubungan seksual
onkogenik yang berperan dalam 99,7% kanker serviks. HPV tipe 16 dan 18
merupakan golongan high risk penyebab utama pada 70% kasus kanker serviks
di dunia.
2. Etiologi
Penyebab kanker serviks belum jelas diketahui namun ada beberapa
seksual semakin besar mendapat kanker serviks. Menikah pada usia 20 tahun
pasangan mempunyai faktor resiko yang besar terhadap kankers serviks ini.
d. Infeksi virus
Infeksi virus herpes simpleks (HSV-2) dan virus papiloma atau virus kondiloma
mungkin faktor sosial ekonomi erat kaitannya dengan gizi, imunitas dan
kuantitas dan kualitas makanan kurang hal ini mempengaruhi imunitas tubuh.
f. Hygiene dan sirkumsisi
Diduga adanya pengaruh mudah terjadinya kankers serviks pada wanita yang
pasangannya belum disirkumsisi. Hal ini karena pada pria non sirkum hygiene
AKDR akan berpengaruh terhadap serviks yaitu bermula dari adanya erosi
diserviks yang kemudian menjadi infeksi yang berupa radang yang terus
4. Klasifikasi
Klasifikasi kanker serviks menurut KOmite Ginekologi Onkologi FIGO
5. Manifestasi Klinis
Gejala umum yg dapat ditemukan yaitu: perdarahan kontak, keputihan
campur darah & berbau, serta tanda2 anemia. Sedangkan gejala khusus yg
dijumpai yaitu: keluar cairan dari kemaluan berupa darah bercampur dengan
klinis akan terlihat jelas, berupa serviks yg membesar, irregular & padat.
khas terjadi pada penyakit ini yaitu darah yg keluar berbentuk mukoid. Nyeri yg
nekrosis jaringan
darah dan makin lama makin sering terjadi, terutama pada tumor yang bersifat
eksofitik.
f) Gagal ginjal: infiltrasi sel tumor ke ureter yang menyebabkan obstruksi total
6. Pemeriksaan diagnostik
a. Pemeriksaan pap smear
Dilakukan untuk mendeteksi sel kanker lebih awal pada pasien yg tidak
memberikan keluhan. Sel kanker dapat diketahui pada secret yg diambil dari
posio serviks. Pemeriksaan ini harus mulai dilakukan pada wanita usia 18
tahun atau ketika telah melakukan aktivitas seksual sebelum itu. Setelah 3x
hasil pemeriksaan pap smear setiap 3 tahun sekali sampai usia 65 tahun.
b. Pemeriksaan DNA HPV
Pemeriksaan ini dimasukkan pada skrining bersama-sama dengan pap’s
smear untuk wanita diatas 30 tahun. Deteksi DNA HPV yg positif yg ditemukan
kemudian dianggap sebagai HPV yg persisten. Apabila hal ini dialami pada
wanita dengan usia yg lebih tua maka akan terjadi peningkatan resiko kanker
serviks.
c. Biopsy
Biopsy dilakukan jika pemeriksaan panggul tampak suatu pertumbuhan
atau luka pada serviks atau jika hasil pemeriksaan pap smear emnunjukkan
Jaringan yg diambil dari daerah bawah kanal servikal. Hasil biopsy akan
memperjelas apakah yg terjadi itu kanker invasive atau hanya tumor saja.
d. Kolposkopi (pemeriksaan serviks dengan lensa pembesar)
Kolposkopi dilakukan untuk melihat daerah yg terkena proses metaplasia.
yg normal akan membentuk bayangan yg terjadi pada sel epitel serviks karena
7. Penatalaksanaan
a. Radiasi
penyakit kanker yang sudah lanjut (stadium 1B keatas ) dan untuk wanita yang
efek secara fisik, psikologis dan sosial hidup penderita sehingga hal ini akan
dengan radiasi. Efek samping utama yang terjadi adalah diare, kelemahan,
b. Kemoterapi
pengobatan paliatif ketika kanker sudah menyebar luas dan dalam fase akhir,
sehingga dapat memberikan kualitas hidup yang baik. (Galle, 2000).
Kemoterapi bekerja saat sel aktif membelah, namun kerugian dari kemoterapi
adalah tidak dapat membedakan sel kanker dan sel sehat yang aktif
membelah seperti folikel rambut, sel disaluran pencernaan dan sel batang
sumsum tulang. Pengaruh yang terjadi dari kerja kemoterapi pada sel yang
sehat dan aktif membelah menyebabkan efek samping yang umum terlihat
mielosupresi. Sel normal dapat pulih kembali dari trauma yang disebabkan
oleh kemoterapi, jadi efek samping ini biasanya terjadi dalam waktu singkat.
Macam-Macam kemoterapi
Obat golongan Alkylating agent, platinum Compouns, dan Antibiotik
Anthrasiklin obst golongan ini bekerja dengan antara lain mengikat DNA di
sel.
Obat golongan Enzim seperti, L-Asparaginase bekerja dengan menghambat
sintesis protein, sehingga timbul hambatan dalam sintesis DNA dan RNA
Tahap awal dari kanker, biasanya Total Abdominal Hysterectomy (TAH) sering
8. Komplikasi
a. Komplikasi yang terjadi karena radiasi
Waktu fase akut terapi radiasi pelvik, jaringan-jaringan sekitarnya juga terlibat
gastrointestinal secara akut termasuk diare, kejang abdominal, rasa tidak enak
pada rektal dan perdarahan pada GI. Diare biasanya dikontrol oleh loperamide
Pemeriksaan urin harus dilakukan untuk mencegah infeksi saluran kemih. Bila
kulit harus dijaga dan kulit harus diberi salep dengan pelembap bila terjadi
seperti : stenosis pada rektal dan vaginal, obstruksi usus kecil, malabsorpsi
disfungsi urin akibat denervasi partial otot detrusor. Komplikasi yang lain
obstruksi usus, striktur dan fibrosis intestinal atau kolon rektosigmoid, serta
9. Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian
Pengkajian meliputi:
Identitas pasien dan penanggung jawab (nama, usia, jenis kelamin, alamat,
pekerjaan, pendidikan, dll)
Keluhan utama
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat kesehatan masa lalu
Riwayat kesehatan keluarga
Riwayat psikososial
Pola kebiasaan sehari-hari (pola nutrisi, pola eliminasi, pola aktivitas dan
latihan, pola istirahat dan tidur)
Pemeriksaan fisik (pemeriksaan kesadaran, tanda-tanda vital, dan
pemeriksaan head to toe)
Pemeriksaan penunjang
b. Diagnosa dan Intervensi
Nyeri akut
Tujuan :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam klien tidak
mengalami nyeri
Kriteria hasil :
Klien melaporkan nyeri berkurang
Klien mengatakan mampu mengontrol nyeri
Klien mampu mengenali nyeri
INTERVENSI RASIONAL
Resiko Infeksi
Tujuan :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam resiko infeksi tidak
menjadi aktual
Kriteria hasil :
Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi
Klien menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi
Jumlah leukosit dalam batas normal
Klienmenunjukkan perilaku hidup sehat
Status imun, gastrointestinal, genitourinaria dalam batas normal
INTERVENSI RASIONAL
Ajarkan pasien teknik mencuci tangan yg Cuci tangan dengan benar dapat
benar mencegah transmisi organism
Ansietas
Tujuan :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam kecemasan klien
teratasi
Kriteria hasil :
TTV klien dalam batas normal
Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas
menunjukkan berkurangnya kecemasan
Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas
Klien mampu mengungkapkan dan menunjukkan teknik untuk mengontrol cemas
INTERVENSI RASIONAL
CARCINOMA ENDOMETRIUM
mirip buah pir terbalik yang terletak antara kandung kemih dan rectum pada
pelvis wanita. Ukuran uterus sebesar telur ayam dan mempunyai rongga.
Dindingnya terdiri atas otot-otot polos. Ukuran panjang uterus adalah 7-7,5 cm,
lebar di atas 5,25 cm, tebal 2,5 cm, dan tebal dinding 1,25 cm. Letak uterus
membentuk sudut dengan vagina, begitu pula korpus uteri ke depan membentuk
Pada wanita yang belum melahirkan, berat uterus matang sekitar 30-40 gr
sedangkan pada wanita yang pernah melahirkan, berat uterusnya adalah 75-
100 gr. uterus normal memiliki bentuk simetris, nyeri bila ditekan, licin, dan
uterus lebih banyak mengandung rongga selama fase sekresi siklus menstruasi,
lebih lunak selama masa hamil, dan lebih padat setelah menopause.
terdiri atas jaringan ikat tebal, dan berjalan dari serviks dan puncak
berjalan dari sudut fundus uteri kiri dan kanan, ke daerah inguinal
belakang fundus uteri ligamentum ovarii proprium kiri dan kanan yang menahan
PERDARAHAN UTERUS
Vaskularisasi uterus berasal dari arteri uterina sinistra dan dekstra yang
terdiri dari ramus ascenden dan ramus descenden. Pembuluh darah ini berasal
masuk ke dalam uterus di daerah serviks kira-kira 1,5 cm dari forniks vagina.
et dextra. Ini berjalan dari lateral dinding pelvis, melalui ligamentum infundibulo-
uterina di sebelah lateral, kanan dan kiri uterus. Bersama-sama dengan arteri-
arteri tersebut di atas terdapat vena-vena yang kembali melalui pleksus vena ke
vena hipogastrika.
PEMBULUH LIMFE UTERUS
obturatorial dan inguinal dan selanjutnya ke daerah vasa iliaka. Dari korpus uteri,
pembuluh limfe ini akan menuju daerah para-aorta atau para vertebra-dalam.
INERVASI UTERUS
Inervasi uterus terdiri dari sistem saraf simpatik, tetapi sebagian juga
berada di dalam panggul sebelah kiri dan kanan os sacrum, berasal dari syaraf
Syaraf yang berasal dari torakal 11 dan 12 mengandung syaraf sensorik dari
uterus dan meneruskan perasaan sakit dari uterus ke serebrum. Syaraf sensorik
dari serviks dan bagian atas vagina melalui syaraf sakral 2, 3, dan 4, sedangkan
dari bagian bawah vagina melalui nervus pudendus dan nervus ileoinguinalis.
BAGIAN UTERUS
Berdasarkan fungsi dan anatomisnya, uterus dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
- Fundus
kedua tuba Falopii masuk ke uterus. Di dalam klinik penting untuk diketahui
sampai dimana fundus uteri berada oleh karena tuanya kehamilan dapat
- Korpus
Korpus merupakan bagian utama yang mengelilingi kavum uteri. Korpus uteri
adalah bagian uterus yang terbesar. Pada kehamilan, bagian ini memiliki fungsi
utama sebagai tempat janin berkembang. Rongga yang terdapat pada korpus
- Serviks
Serviks uteri terdiri atas pars vaginalis services uteri yang disebut portio
dan pars supravaginalis services uteri adalah bagian serviks yang berada di atas
vagina.
Saluran yang terdapat pada serviks disebut kanalis servikalis berbentuk sebagai
saluran lonjong dengan panjang 2,5 cm. Saluran ini dilapisi oleh kelenjar-kelenjar
seminis.
Pintu saluran serviks sebelah dalam disebut ostium uteri internum, dan
pintu di vagina disebut ostium uteri eksternum. Kedua pintu ini penting dalam
viseral.
Dinding uterus
Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan, yaitu endometrium, miometrium, dan
perimetrium.
a. Endometrium
kavum uteri dan memiliki arti penting dalam siklus haid seorang wanita
kelok dan terisi dengan getah). Masa-masa ini dapat diperiksa dengan
lapisan otot oblik, berbentuk anyaman. Lapisan ini paling penting dalam
persalinan oleh karena sesudah plasenta lahir, otit akan berkontraksi kuat
adalah suatu lapisan membrane mukosa yang terdiri dari tiga lapisan, yaitu
lapisan permukaan padat, lapisan tengah jaringan ikat yang berongga, dan
permukaan yang padat dan lapisan tengah yang berongga tanggal. Segera
- Tempat nidasi
- Tempat terjadinya proses haid
- Petunjuk gangguan fungsional dari steroid seks
ovarium. Endometrium terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan basal dan
lapisan fungsional.
1) Lapisan Fungsional
2) Lapisan Basal
lapisan basal.
sel dalam lapisan tersebut akan iskemik dan mati, kemudian terjadi
menstruasi.
Berikut ini adalah tabel perubahan endometrium berdasarkan fase
menstruasinya.
Pada masa ini endometrium dilepaskan dari dinding uterus disertai dengan
perdarahan. Hanya lapisan tipis yang tinggal yang disebut dengan stratum
basale, stadium ini berlangsung 4 hari. Dengan haid itu keluar darah,
maka fermen tersebut tidak mencukupi hingga timbul bekuan bekuan darah
berangsur angsur sembuh dan ditutup kembali oleh selaput lendir baru yang
tumbuh dari sel sel epitel kelenjar endometrium. Pada waktu ini tebal
endometrium ± 0,5 mm, stadium sudah mulai waktu stadium menstruasi dan
berlangsung ± 4 hari.
Dalam fase ini endometrium tumbuh menjadi setebal ± 3,5 mm. Fase ini
berlangsung dari hari ke 5 sampai hari ke 14 dari siklus haid. Fase proliferasi
Fase ini dikenal dari epitel permukaan yang tipis dan adanya
lurus, pendek dan sempit. Bentuk kelenjar ini merupakan ciri khas
relatif sedikit.
Fase ini berlangsung pada hari ke 11 sampai hari 14. Fase ini dapat
dikenal dari permukaan kelenjar yang tidak rata dan dengan banyak
Fase ini mulai sesudah ovulasi dan berlangsung dari hari ke 14 sampai ke
28. Pada fase ini endometrium kira kira tetap tebalnya, tetapi bentuk kelenjar
makin lama makin nyata. Dalam endometrium telah tertimbun glikogen dan
kapur yang kelak diperlukan sebagai makanan untuk telur yang dibuahi.
dan kaya dengan glikogen. Fase ini sangat ideal untuk nutrisi dan
tebal dan lumen yang kecil. Vena vena yang berdinding tipis
membentuk pleksus pada lapisan yang lebih dalam dari lamina propria
estrogen menurun.
b. Miometrium
bayi pada persalinan. Pada lapisan miometrium tengah yang tebal, terjadi
kerja sfingter untuk mencegah regurgitasi darah menstruasi dari tuba fallopii
membantu mepertahankan isi uterus selama hamil. Cedera pada sfingter ini
serviks inkompeten.
yang berada di antara serabut tersebut, maak serabut otot polos disebut
c. Perimetrium
Perimetrium adalah lapisan serosa yang merupakan bagian viseral dari
peritoneum.
Estrogen
(E2), estron (E1), dan estriol (E3). Secara biologis, estradiol adalah yang paling aktif.
Perbandingan khasiat biologis dari ketiga homon tersebut E2:E1:E3 = 10:5:1. Selain
di Ovarium, estrogen juga disintesis di adrenal, plasenta, testis, jaringan lemak dan
Fungsi umum
Khasiat biologis utama dari estrogen adalah sebagai perangsang sintesis DNA
Progesteron
dalam folikel dan plasenta. Selain itu dapat berasal dari metabolisme pregnandiol,
dan disebut progesteron residu, serta dibentuk pula di dalam adrenal. Dengan
melainkan juga sebagai hasil antara pada ogan-organ yang membentuk steroid.
sebagai glukoronida atau sulfat. Selama fase folikuler kadar progesteron plasma
Fungsi Umum
Fungsi Khusus
Endometrium
Perubahan ini mencapai puncaknya pada hari ke 22 siklus haid normal. Bilamana
progesteron terlalu lama mempengaruhi endometrium, maka akan terjadi degenerasi
Miometrium
Dalam kehamilan khasiat ini bermanfaat karena membuat uterus menjadi tenang
2. Definisi Carcinoma Endometrium
Kanker endometrium merupakan tumor ganas primer yang berasal dari
kurang dari 50 tahun dan 5% kasus terdapat pada usia dibawah 40 tahun. Umur
berasal dari lapisan tunggal dari sel-sel epitel yang melapisi endometrium dan
membentuk kelenjar endometrium. Ada banyak subtipe mikroskopis karsinoma
molekular yang terdapat pada karsinoma endometrium tipe I dan tipe II berbeda
wanita dengan siklus hormonal yang normal. Tipe II lebih agresif dan mempunyai
prognosis lebih buruk daripada tipe I. Tipe II paling sering didapat pada wanita
Terdapat 3 lokasi dimana kanker endometrium sering terjadi yaitu fundus, tuba
dan isthmus. Hal ini berkaitan dengan pengaruh hormonal pada lapisan uterine
di lokasi tersebut6.
estrogen).
i. Pernah mengalami disfungsional pendarahan uterus.
j. Kehamilan lebih dari 5 kali
k. Infertilitas/ketidaksuburan
Fibroblas Growth Factor Reseptor 2 (FGFR2) adalah reseptor tirosin kinase yang
berperan dalam proses biologikal. Mutasi pada FGFR telah dilaporkan pada 10-
12% dari kanker endometrium identik dengan penemuan yang didapatkan dari
kelainan kraniofasial kongenital. Inhibisi pada FGFR2 diharapkan akan menjadi
Selain itu, kadar hormon sex estrogen yang tinggi juga dapat menyebabkan
peningkatan masa dan jumlah sel lapisan uterus jika tidak terdapat cukup
Apabila tidak terdapat cukup progesteron, sel pada lapisan uterus (epitelium)
akan bertumbuh dan bermultiplikasi semakin banyak. Hal ini disebut hiperplasia
simpleks. Apabila situasi ini terus berlanjut, akan terbentuk kelenjar baru pada
lapisan uterus. Hal ini disebut hiperplasia kompleks. Akhirnya, sel menjadi
pada beberapa kondisi seperti : anovulasi dalam jangka waktu yang lama,
polip endometrium) atau multifokal difus. Pertumbuhan awal dari tumor dicirikan
1. Langsung
dan melalui kelenjar limfe uterus akan menuju ke kelenjar iliaka interna,
mengalami menstruasi)
Perdarahan vagina atau spotting pada wanita pasca menopause
Perdarahan yang sangat lama, berat dan sering (pada wanita yang
menopause)
Nyeri atau kesulitan dalam berkemih
Nyeri ketika melakukan hubungan seksual.
mana yang terasa sakit jika diraba. Untuk daerah kandungan bagian atas dokter
menggunakan alat spekulum. Teknik pemeriksaan ini sebenarnya harus rutin
endometrium. Pada pemeriksaan biopsi, akan diambil sebagian kecil dari lapisan
dideteksi dengan pap smear. Karena itu, sampel dari jaringan endometrium
harus diambil dan dilihat dengan mikroskop untuk dideteksi apakah terdapat sel
kanker atau tidak. Salah satu prosedur dibawah ini dapat dilakukan :
- Biopsi endometrium : Mengambil sebagian kecil jaringan endometrium,
dengan memasukkan selang yang kecil dan fleksibel melalui serviks kedalam
(endoskopi) kedalam rahim lewat vagina. Dilakukan juga pengambilan sampel untuk
diperiksa di mikroskop.
Gambar diatas menunjukkan sebuah spekulum yang dimasukkan ke vagina untuk
memudahkan melihat serviks. Kemudian kuret dimasukkan lewat serviks ke uterus untuk
dalam rahim dan berfungsi untuk mengetahui ketebalan dinding rahim. Ketebalan
dinding yang terlihat abnormal akan dicek lanjutan dengan pap smear atau biopsi.
uteri/endometrium yang inhomogen bertepi rata dan berbatas tegas dengan ukuran
6,69 x 4,76 x 5,67 cm. Pemeriksaan USG transvaginal diyakini banyak penelitian
false reading sebesar 50%. USG transvaginal dengan atau tanpa warna, digunakan
sebagai tehnik skrining. Terdapat hubungan yang sangat kuat dengan ketebalan
hiperplasia, dan 18,2±6,2mm pada wanita dengan kanker endometrium. Pada studi
yang melibatkan 1.168 wanita, pada 114 wanita yang menderita kanker endometrium
dan 112 wanita yang menderita hiperplasia, mempunyai tebal endometrium 5 mm.
mendapatkan sampel adalah dengan aspirasi sitologi dan biopsy hisap (suction
biopsy) menggunakan suatu kanul khusus. Alat yang digunakan adalah novak,
serrated novak, kovorkian, explora (mylex), pipelly (uniman), probet. Pap smear tidak
50% dari penderita kanker endometrium menunjukkan hasil yang normal. Sel
endometrium yang jinak terkadang ditemukan saat pemeriksaan pap smear pada
wanita diatas 40 tahun Bia sel ini ditemukan, maka resiko kanker pada wanita
tersebut adalah 3-5%. Pada wanita premenopause, temuan ini kurang akurat,
terutama bila hasil didapatkan saat penderita sedang haid. Pada penderita yang
ovarium.
kelenjar getah bening tersebut juga diangkat. Jika sel kanker telah
menyebar ke bagian tubuh lainnya. Jika sel kanker belum menyebar ke luar
pengobatan lainnya.
2. Radioterapi
menyerang sel-sel kanker di daerah yang disinari. Pada stadium I, II atau III
II secara medis hanya diberi terapi penyinaran. Pada pasien dengan risiko
rendah (stadium IA grade 1 atau 2) tidak memerlukan radiasi adjuvan
pasca operasi.
Penderita stadium I, jika berusia diatas 60 tahun, grade III dan/atau invasi
(Prawirohardjo, 2006).
endometrium:
Radiasi eksternal : digunakan sebuah mesin radiasi yang besar untuk
dirawat di rumah sakit. Pada radiasi eksternal tidak ada zat radioaktif yang
suatu zat radioaktif, yang dimasukkan melalui vagina dan dibiarkan selama
rumah sakit.
3. Kemoterapi
sel kanker yang telah menyebar jauh atau metastase ke tempat lain.
A. Tujuan Kemoterapi
Kemoterapi bertujuan untuk :
(1) Membunuh sel-sel kanker.
(2) Menghambat pertumbuhan sel-sel kanker.
(3) Meningkatkan angka ketahanan hidup selama 5 tahun.
B. Jenis kemoterapi:
1) Terapi adjuvan
Kemoterapi yang diberikan setelah operasi, dapat sendiri atau
telah bermetastase.
2) Terapi neoadjuvan
Kemoterapi yang diberikan sebelum operasi untuk mengecilkan massa
gejalanya.
4) Kemoterapi induksi
Digunakan sebagai terapi pertama dari beberapa terapi berikutnya.
5) Kemoterapi kombinasi
Menggunakan 2 atau lebih agen kemoterapi.
C. Cara Pemberian Kemoterapi
(1) Per oral
Beberapa jenis kemoterapi telah dikemas untuk pemberian peroral,
yang teratur. Beberapa sel akan membelah diri dan membentuk sel
baru dan sel yang lain akan mati. Sel yang abnormal akan membelah
diri dan berkembang secara tidak terkontrol yang pada akhirnya akan
jam
3. Fase S: DNA sel akan dicopy,18-20 jam
4. Fase G2: Sintesa sel terus berlanjut,2-10 jam
5. Fase M: sel dibagi menjadi 2 sel baru,30-60 menit
Siklus sel sangat penting dalam kemoterapi sebab obat kemoterapi
Obat kemoterapi aktif pada saat sel bereproduksi, sehingga sel tumor
E. Persiapan Kemoterapi
Darah tepi : HB, Leukosit, hitung jenis, trobosit.
Fungsi hepar : bilirubin, SGOT, SGPT, alkali fosfatase.
Fungsi ginjal : ureum, kreatinin, dan creatinine clearance test (bila
umumnya
Sarana laboratorium yang lengkap.
G. Efek samping :
1) Pada kulit.
Alopesia.
Berbagai kelainan kulit lain.
2) Gangguan di mukosa.
Stomatitis.
Enteritis yang menyebabkan diare.
Sistitis hemoragik.
Proktitis
3) Pada saluran cerna.
Anoreksia.
Mual muntah.
4) Depresi sumsum tulang.
Pansitopenia atau anemia.
Leukopenia.
Trombositopenia.
5) Menurunnya imunitas.
6) Gangguan organ.
Gangguan faal hati.
Gangguan pada miokard.
Fibrosis paru.
Ginjal.
7) Gangguan pada saraf.
Neuropati.
Tuli.
Letargi.
8) Penurunan libido.
9) Tidak ada ovulasi pada wanita.
interval 3 minggu)
Kemoradiasi Cis-platinum 20-40 mg/m2 setiap
Gemcitabine 300mg/m2
(5-6 minggu)
dalam penelitian clinical trial fase II . Kemoterapi yang dipakai antara lain
rekuren (cisplatin/doxorubicin/paclitaxel)
Tumor stadium lanjut atau Hormonal therapy (oral progestin
2
Tumor stadium III-IVA Operasi diikuti kemoterapi
4. Terapi Hormonal
Terapi primer
Salah satu keunikan kanker endometrium adalah merespon terapi hormon.
tinggi operasi. Namun terapi ini jarang dilakukan. Ini bisa saja merupakan
satu-satunya pilihan terapi paliatif dalam beberapa kasus. Pada kasus yang
pada 1236 wanita yang telah menjalani operasi kanker stadium I dan II
radiotherapy pada penderita stage IC, dan grade III. Sebagian besar data
dapat juga ditujukan ke area para aortic bila ada metastasis. Beberapa
dilakukan radiasi di seluruh bagian abdomen. Oleh sebab itu, pada stadium
7. Aziz, F., Andrijono., & Abdul, B, S. 2006. Buku Acuan Nasional Onkologi
Media Pustaka
serviks.thttp://kankerserviks.or.id/komplikasi-kanker-servik-kanker-leher-
Prawirohardjo
14. Price dan Wilson. 2005. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.
15. Tira, D.B 2008. Risiko Jumlah Perkawinan, Riwayat Abortus, dan Pemakaian
Sakit Pelamonia Makassar Tahun 2006 –2007. Jurnal MKM vol. 03 no. 01
juni 2008.
Kedokteran EGC.