Transmigrasi
Transmigrasi
Transmigrasi
TRANSMIGRASI
BOLEH DIGANDAKAN
4
Transmigrasi
KATA PENGANTAR
Direktur Jenderal
Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi
Transmigrasi
Transmigrasi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
v PENYELENGGARAAN TRANSMIGRASI
DARI MASA KE MASA
Periode Kolonisasi
Periode Reformasi
v TRANSMIGRASI
KEBERHASILAN DAN SUMBANGSIHNYA
Aspek Kewilayahan
10
Aspek Pertanian
11
Aspek Kependudukan
11
Transmigran Teladan
12
14
17
v PENUTUP
v DAFTAR PUSTAKA
Transmigrasi
Transmigrasi
PENYELENGGARAAN TRANSMIGRASI
DARI MASA KE MASA
Periode Kolonisasi
Dalam periode ini dilatarbelakangi dengan gagasan
Politik Balas Budi.1 Periode kolonisasi dilaksanakan dengan
memindahkan penduduk dari Pulau Jawa ke beberapa wilayah
luar Jawa, diantaranya:
a. Kolonisasi (1905-1941)
Rombongan pertama ditempatkan sebanyak 155 keluarga dari
Bagelen, Karesidenan Kedu, Jawa Tengah ke Gedong Tataan
Lampung yang sekarang ibukota Kabupaten Pesawaran.
Kolonisasi ke Lampung tercatat sebanyak 44.687 KK dengan
175.867 jiwa yang berasal dari Jawa Tengah (5.839 KK :
25.25.718 jiwa), Jawa Timur (19.567 KK : 62.782 jiwa), dan
daerah lain-lain (eks buruh kontrak dan Bangka) sebanyak
19.281 KK dengan 87.367 jiwa.
1)
Transmigrasi
Periode Reformasi
Sesuai dengan Undang-undang No. 29 Tahun 2009,
transmigrasi adalah perpindahan penduduk secara sukarela untuk
meningkatkan kesejahteraan dan menetap di kawasan
transmigrasi yang diselenggarakan oleh pemerintah. Tujuan yang
ingin dicapai dalam pembangunan bidang ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian adalah :
1. Menyediakan tenaga kerja yang kompeten, produktif dan
berdaya saing yang sesuai dengan perkembangan pasar kerja
serta menciptakan wirausaha baru;
2. Meningkatkan penempatan tenaga kerja yang efektif dan
perluasan penciptaan lapangan kerja;
3. Menciptakan hubungan industrial yang harmonis dan
meningkatnya peran kelembagaan hubungan industrial;
Transmigrasi
Transmigrasi
Transmigrasi
2) Hak-hak transmigran selanjutnya dapat dibaca pada pasal 13, 14, dan 15
Transmigrasi
Transmigrasi
Transmigrasi
wilayah
Transmigrasi
Transmigrasi
TRANSMIGRASI
Keberhasilan dan Sumbangsihnya
Penyelenggaraan Transmigrasi telah dilaksanakan sejak
zaman kolonisasi sampai dengan sekarang. Kontribusi nyata
transmigrasi antara lain telah turut mengentaskan kemiskinan,
membuka lapangan kerja, melahirkan ketahanan pangan, dan
mendukung pemekaran desa, kecamatan, kabupaten/kota, bahkan
provinsi baru di luar Jawa.
Secara singkat, pembangunan transmigrasi telah
berkontribusi dalam 3 aspek, yaitu: kewilayahan (terbentuknya
daerah-daerah otonom baru yaitu desa, kecamatan dan
kabupaten), aspek pertanian (sesuai komoditas yang
dikembangkan) dan aspek kependudukan (peningkatan jumlah
sumberdaya manusia mendukung pembangunan daerah).
Aspek Kewilayahan
Hingga tahun 2013 penyelenggaraan transmigrasi selama
ini telah memberikan kontribusi yang cukup berarti dalam
pembangunan nasional antara lain dari 104 Permukiman
Transmigrasi (Kimtrans) telah berkembang menjadi ibukota
Kabupaten/Kota, 383 Permukiman Transmigrasi menjadi ibukota
Kecamatan dan dari sejumlah 3.055 permukiman yang dibangun
sejumlah 1.183 permukiman transmigrasi menjadi desa definitif,
dan 2 ibukota provinsi (Sulawesi Barat di Mamuju dan Bulungan di
10 Transmigrasi
Hanya ada di Indonesia
10
Aspek Pertanian
Dari aspek pertanian, kawasan transmigrasi telah menjadi
sentra produksi pangan, perkebunan dan agribisnis. Diberbagai
daerah tujuan transmigrasi, baik di Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi, Maluku, dan Papua, kawasan transmigrasi menjadi
sentra produksi pangan, perkebunan seperti sawit dan karet dan
agribisnis. Di Sumatera, Belitang, Karang Agung, Mesuji dan Rawa
Pitu menjadi lumbung padi. Di Papua seperti Tanah Miring dan
Arso, menjadi sentra penghasil padi dan perkebunan. Demikian
pula sentra perkebunan sawit, seperti Sungai Bahar Jambi, Arga
Makmur Bengkulu, Parenggean Kalimantan, berasal dari
permukiman transmigrasi.
Aspek Kependudukan
Dalam aspek kependudukan transmigrasi juga telah
berhasil melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang sangat
potensial dan spektakuler. Hal ini ditandai dengan lahirnya
organisasi anak keturunan transmigran bernama Perhimpunan
Anak Transmigran Republik Indonesia (PATRI) pada 16 Februari
2004. Berdasarkan hasil pendataan PATRI (2013), ternyata anak
keturunan transmigran ada yang telah menjadi pejabat eselon 1,
eselon 2, guru besar, perwira tinggi TNI/POLRI, pengusaha,
jurnalis, anggota legeslatif, kepala daerah/wakil kepala daerah
11
Transmigrasi
11
Transmigran Teladan
Keberhasilan program transmigrasi selain diukur dari
peningkatan kesejahteraan transmigran, juga diukur dari
bagaimana peran serta dan kemampuan mereka dalam
membangun masyarakatnya.
Diantara transmigran ada yang mempunyai prestasi yang
lebih menonjol dibanding transmigran lainnya, baik dalam
12 Transmigrasi
Hanya ada di Indonesia
12
NAMA
1.
Abdul Manaf
2.
Ponijan
Makun
3.
Fery Adli
LOKASI
Kab. Konawe Prov.
Sulawesi Tenggara
Kab. Maluku Tengah
Prov. Maluku
Kab. Wajo Prov.
Sulawesi Selatan
PENDAPATAN
PERTAHUN
Rp. 900.000.000,Rp. 1.000.000.000,Rp. 380.000.000,-
13
Transmigrasi
13
14 Transmigrasi
Hanya ada di Indonesia
14
KATEGORI
Pemerintah Provinsi
Daerah Asal
Transmigrasi
PENERIMA
PENGHARGAAN
1. Pemerintah Daerah Daerah
Istimewa Yogyakarta
2. Provinsi Nusa Tenggara Barat
3. Provinsi Jawa Tengah
2.
3.
Pemerintah Provinsi
Daerah Tujuan
Transmigrasi
Pemerintah
1. Kabupaten Madiun
Kabupaten/Kota
Daerah Asal
3. Kabupaten Grobogan
Transmigrasi
4.
Pemerintah
1. Kabupaten Bungo
Kabupaten/Kota
2. Kabupaten Donggala
3. Kabupaten Musi Banyuasin
5.
Media Massa
Nasional
15
Transmigrasi
15
KATEGORI
1.
Pemerintah Provinsi
1.
2.
3.
Provinsi Lampung
Pemerintah Provinsi
1.
Daerah Tujuan
2.
Transmigrasi
3.
Pemerintah Kabupaten/Kota
1.
Kabupaten Madiun
2.
Kabupaten Ngawi
3.
Kabupaten Tabanan
1.
2.
3.
Kabupaten Gorontalo
Pemerintah Kabupaten/Kota
1.
yang melaksanakan
2.
Pembangunan dan
3.
Kabupaten Banyuasin
1.
2.
3.
4.
5.
Pemerintah Kabupaten/Kota
PENERIMA PENGHARGAAN
Pengembangan KTM
6.
Tokoh Masyarakat /
Pemerhati
Husodo
Ketransmigrasian
7.
16 Transmigrasi
Hanya ada di Indonesia
1.
Media Indonesia
2.
Suara Pembaruan
3.
Pelita
16
TRANSMIGRASI
17
Transmigrasi
17
18
5) Lebih lanjut transkrip Pidato Bung Karno selengkapnya dapat dibaca pada
19
Transmigrasi
19
20 Transmigrasi
Hanya ada di Indonesia
20
PENUTUP
Setelah membaca tulisan diatas, kita semakin tersadarkan
bahwa transmigrasi mempunyai peran sangat strategis dalam
membangun negara. Kurangnya publikasi menyebabkan hanya
sebagian kecil saja masyarakat Indonesia yang mengetahui dan
menyadari, betapa besarnya sumbangsih transmigrasi. Oleh
karena itu, hadirnya buku ini diharapkan dapat membangunkan
alam bawah sadar kolektif kita, bahwa transmigrasi harus tetap
eksis.
Seperti diamanahkan oleh Bapak Bangsa Bung Karno,
Transmigrasi harus menjadi Gerakan Nasional. Transmigrasi
adalah sebagai wujud kedaulatan negara. Sehingga kehadiran
transmigrasi tidak dipandang sebagai kegiatan dan program
semata.
Transmigrasi bukan sekedar pemindahan penduduk,
pemerataan kesejahteraan masyarakat sekitarnya, pembangunan
wilayah atau percepatan pembangunan daerah belaka, tetapi
merupakan simbol kedaulatan mati hidup Bangsa Indonesia. Oleh
karena itu Transmigrasi harus tetap ada.
Sebagaimana penjelasan di depan, serta mengacu pada
peraturan perundang-undangan yang berlaku, bahwa transmigrasi
bukan hanya semata-mata migrasi penduduk, namun untuk
pembangunan daerah, maka memang betul bahwa transmigrasi
yang dimaksudkan ini hanya ada di Indonesia, tidak ada dua-nya.
Demikianlah tulisan singkat ini disusun, semoga
bermanfaat bagi kita semua.
Transmigrasi
21
21
DAFTAR PUSTAKA
Amral Sjamsu (1960). Dari Kolonisasi ke Transmigrasi. Djakarta: Djambatan,
1960).
Hasprabu (2011). Transmigrasi, Mati-Hidup Bangsa Indonesia. Jakarta:
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Direktorat Partisipasi
Masyarakat, Ditjen P2K Transmigrasi.
Hasprabu (2007). Jejak Langkah Membangun Oganisasi Anak Keturunan
Transmigran PATRI. Jakarta: Jurnal Dinamika Masyarakat, Kantor
Menristek Vol 7. Jakarta, 2007.
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (2013). Sejarah Makam Pioner
Sukra. Dit Parmas Ditjen P2K Trans. Jakarta.
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (2012). Transmigrasi Membangun
Beranda Depan Indonesia di Bumi Khatulistiwa. Direktorat Partisipasi
Masyarakat, Ditjen P2K Transmigrasi.
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (2013). Arah Pembangunan
Transmigrasi Tahun 2015-2019. Paparan Dirjen P2K Transmigrasi di
Semarang (9 Desember 2013).
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (2013). Transmigrasi Embrio
Kalimantan Utara. Direktorat Partisipasi Masyarakat, Ditjen P2K
Transmigrasi, Jakarta.
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (2014). Transmigrasi Masa
Doeloe, Kini dan Harapan Kedepan. Direktorat Partisipasi Masyarakat,
Ditjen P2K Transmigrasi, Jakarta.
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (2011). Review Rencana Strategis
Tahun 2010-2014. Direktorat Partisipasi Masyarakat, Ditjen P2K
Transmigrasi, Jakarta.
Nugraha Setiawan (2005). Satu Abad Transmigrasi Di Indonesia:Perjalanan
Sejarah Pelaksanaan, 1905-2005. Bandung, Paper Pusat Penelitian
Kependudukan Fakultas Peternakan Unpad. Bandung.
Siswono Yudo Husodo (2003). Transmigrasi Kebutuhan Negara Kepulauan
Berpenduduk Heterogen Dengan Persebaran Yang Timpang. Penerbit
HMPTI. Jakarta. Edisi HBT ke 53 Tahun 2003.
22 Transmigrasi
Hanya ada di Indonesia
22
Transmigrasi
23
24 Transmigrasi
Hanya ada di Indonesia