ARTIKELdanMAKALAHlengkap:curahhujan
0
Lainnya BlogBerikut
BuatBlog Masuk
ARTIKELdanMAKALAHlengkap
Senin,13Juni2011
curahhujan
MengenaiSaya
BABI
PENDAHULUAN
agusra
bukittinggi,sumatrabarat,
Indonesia
Lihatprofillengkapku
A.LatarBelakang
ArsipBlog
2011(6)
Juni(6)
suhu
kelembaban
radiasi
matahari
curahhujan
<![ifgte
mso9]>
Normal0
f...
<![if
!mso]>
v\:*
{behavior:
url(#defau
lt#VML)}
o...
Pengikut
yangakanterjadipadamasadatangdiwilayahIndonesiadalamskalaglobal
Pengikut(1)
Ikuti
evolusiyangproporsionaldaripeningkatankonsentrasiCO2ditrophosfer.
Penelitiandeskstudisimulasizonasicurahhujanuntukperiode1950
1979danperiode20102039besertaanomalinyaterutamauntukmusimhujan
(MaretsampaiOktober)dilaksanakanpadatahun2002.Anomalizonasicurah
hujan merupakan selisih kejadian hujan (mm) pada periode inisial (1950
1979) dengan periode berikutnya (20102039), dengan menggunkan model
ARPEGE (Action de Recherche Petite Echelle Grande Echelle) Climat versi
3.0. Besaran curah hujan yang ditampilkan merupakan keadaan curah hujan
rataanbulananpadakeduaperiodetersebut.Koordinatyangdipilihberkisar
antara25LintangUtaradanLintangSelatansertaberkisar150BujurTimur.
Selain itu, dianalisis zonasi temperatur maksimal dan temperatur
minimaluntukketinggian2mdiataspermukaantanahdanevaporasi(mm).
Untuk melihat perubahan frekuensi kejadian hujan sepanjang tahun 1980
sampai 2000 pada kondisi lapang, dilakukan analisis frekuensi untuk
parametercurahhujandantemperaturpadaduaperiodepengamatan:periode
19801990 dan 19912000. Data iklim hasil pengamatan tersebut diperoleh
dari stasiun klimatologi Tamanbogo, Lampung Tengah (10505 BT 522
LS 20 m dpl) dan Genteng, Jawa Timur (11413 BT 822 LS 168 m
dpl).
Padaperiode20102039diprakirakanakanterjadipeningkatanjumlah
curahhujandiataswilayahIndonesia,yangditandaidenganperubahanzonasi
wilayahhujandengananomalipositipzonakonveksi,peningkatantemperatur,
dan evaporasi terutama pada zona konveksi tertinggi di sepanjang selat
Malaka, Laut Banda, Laut Karimata, dan Laut Arafura. Perubahan kualitas
dan kuantitas curah hujan, khususnya curah hujan 100150 mm/hari secara
http://artikeldanmakalahagusra.blogspot.co.id/2011/06/curahhujan.html
1/8
16/9/2016
ARTIKELdanMAKALAHlengkap:curahhujan
signifikan (59% dan 100%) pada stasiun sinoptik Tamanbogo dan Genteng
telah terjadi pada periode 19912000. Langkah antisipasi limpahan curah
hujan yang lebih besar dapat dilakukan secara serentak melalui pendekatan
lingkungandankemasyarakatan.
B.Tujuan
1.Mahasiswamengetahuicaramenentukancurahhujandisiatuwilayah
2.Mahasiswamengetahuipenggunaanalatpengukurcurahhujan
BABII
TINJAUANPUSTAKA
Unsurunsur iklim yang menunjukan pola keragaman yang jelas
merupakandasardalammelakukanklasifikasiiklim.Unsuriklimyangsering
dipakaiadalahsuhudancurahhujan(presipitasi).Klasifikasiiklimumumnya
sangat spesifik yang didasarkan atas tujuan penggunaannya, misalnya untuk
pertanian, penerbangan atau kelautan. Pengklasifikasian iklim yang spesifik
tetap menggunakan data unsur iklim sebagai landasannya, tetapi hanya
memilih data unsurunsur iklim yang berhubungan dan secara langsung
mempengaruhi aktivitas atau objek dalam bidangbidang tersebut (Lakitan,
2002).
Thornthwaite (1933) dalam Tjasyono (2004) menyatakan bahwa
tujuan klasifikasi iklim adalah menetapkan pembagian ringkas jenis iklim
ditinjaudarisegiunsuryangbenarbenaraktifterutamapresipitasidansuhu.
Unsur lain seperti angin, sinar matahari, atau perubahan tekanan ada
kemungkinanmerupakanunsuraktifuntuktujuankhusus.
Hujan merupakan unsur fisik lingkungan yang paling beragam baik
menurutwaktumaupuntempatdanhujanjugamerupakanfaktorpenentuserta
faktor pembatas bagi kegiatan pertanian secara umum, oleh karena itu
klasifikasi iklim untuk wilayah Indonesia (Asia Tenggara umumnya)
seluruhnya dikembangkan dengan menggunakan curah hujan sebagai kriteria
utama (Lakitan, 2002). Tjasyono (2004) mengungkapkan bahwa dengan
adanyahubungansistematikantaraunsuriklimdenganpolatanamduniatelah
melahirkanpemahamanbarutentangklasifikasiiklim,dimanadenganadanya
korelasiantaratanamandanunsursuhuataupresipitasimenyebabkanindeks
suhuataupresipitasidipakaisebagaikriteriadalampengklasifikasianiklim.
Beberapa sistem klasifikasi iklim yang sampai sekarang masih
digunakandanpernahdigunakandiIndonesiaantaralainadalah:
a.SistemKlasifikasiKoppen
Koppen membuat klasifikasi iklim berdasarkan perbedaan temperatur
dan curah hujan. Koppen memperkenalkan lima kelompok utama iklim di
mukabumiyangdidasarkankepadalimaprinsipkelompoknabati(vegetasi).
Kelima kelompok iklim ini dilambangkan dengan lima huruf besar dimana
tipeiklimAadalahtipeiklimhujantropik(tropicalrainyclimates), iklim B
adalahtipeiklimkering(dryclimates),iklimCadalahtipeiklimhujansuhu
sedang (warm temperate rainy climates), iklim D adalah tipe iklim hutan
bersalju dingin (cold snowy forest climates) dan iklim E adalah tipe iklim
kutub(polarclimates)(Safii,1995).
b.SistemKlasifikasiMohr
Klasifikasi Mohr didasarkan pada hubungan antara penguapan dan
besarnya curah hujan, dari hubungan ini didapatkan tiga jenis pembagian
http://artikeldanmakalahagusra.blogspot.co.id/2011/06/curahhujan.html
2/8
16/9/2016
ARTIKELdanMAKALAHlengkap:curahhujan
bulandalamkurunwaktusatutahundimanakeadaanyangdisebutbulanbasah
apabilacurahhujan>100mmperbulan,bulanlembabbilacurahhujanbulan
berkisarantara10060mmdanbulankeringbilacurahhujan<60mmper
bulan(Anon,?).
c.SistemKlasifikasiSchmidtFerguson
Sistem iklim ini sangat terkenal di Indonesia. Menurut Irianto, dkk
(2000) penyusunan peta iklim menurut klasifikasi SchmidtFerguson lebih
banyak digunakan untuk iklim hutan. Pengklasifikasian iklim menurut
SchmidtFerguson ini didasarkan pada nisbah bulan basah dan bulan kering
sepertikriteriabulanbasahdanbulankeringklsifikasiiklimMohr.Pencarian
rataratabulankeringataubulanbasah(X)dalamklasifikasianiklimSchmidt
Ferguson dilakukan dengan membandingkan jumlah/frekwensi bulan kering
atau bulan basah selama tahun pengamatan ( f ) dengan banyaknya tahun
pengamatan(n).
SchmidtFergoson membagi tipetipe iklim dan jenis vegetasi yang
tumbuh di tipe iklim tersebut adalah sebagai berikut tipe iklim A (sangat
basah)jenisvegetasinyaadalahhutanhujantropis,tipeiklimB(basah)jenis
vegetasinya adalah hutan hujan tropis, tipe iklim C (agak basah) jenis
vegetasinya adalah hutan dengan jenis tanaman yang mampu menggugurkan
daunnyadimusimkemarau,tipeiklimD(sedang)jenisvegetasiadalahhutan
musim,tipeiklimE(agakkering)jenisvegetasinyahutansavana,tipeiklimF
(kering) jenis vegetasinya hutan savana, tipe iklim G (sangat kering) jenis
vegetasinyapadangilalangdantipeiklimH(ekstrimkering)jenisvegetasinya
adalahpadangilalang(Syamsulbahri,1987).
Klasifikasi iklim yang dilakukan oleh Oldeman didasarkan kepada
jumlahkebutuhanairolehtanaman,terutamapadatanamanpadi.Penyusunan
tipe iklimnya berdasarkan jumlah bulan basah yang berlansung secara
berturutturut.
Oldeman, et al (1980) mengungkapkan bahwa kebutuhan air untuk
tanaman padi adalah 150 mm per bulan sedangkan untuk tanaman palawija
adalah 70 mm/bulan, dengan asumsi bahwa peluang terjadinya hujan yang
sama adalah 75% maka untuk mencukupi kebutuhan air tanaman padi 150
mm/bulan diperlukan curah hujan sebesar 220 mm/bulan, sedangkan untuk
mencukupi kebutuhan air untuk tanaman palawija diperlukan curah hujan
sebesar 120 mm/bulan, sehingga menurut Oldeman suatu bulan dikatakan
bulanbasahapabilamempunyaicurahhujanbulananlebihbesardari200mm
dan dikatakan bulan kering apabila curah hujan bulanan lebih kecil dari 100
mm.
Lamanya periode pertumbuhan padi terutama ditentukan oleh
jenis/varietasyangdigunakan,sehinggaperiode5bulanbasahberurutandalan
satu tahun dipandang optimal untuk satu kali tanam. Jika lebih dari 9 bulan
basah maka petani dapat melakukan 2 kali masa tanam. Jika kurang dari 3
bulan basah berurutan, maka tidak dapat membudidayakan padi tanpa irigasi
tambahan(Tjasyono,2004).
Oldeman membagi lima zona iklim dan lima sub zona iklim. Zona iklim
merupakanpembagiandaribanyaknyajumlahbulanbasahberturutturutyang
terjadi dalam setahun. Sedangkan sub zona iklim merupakan banyaknya
jumlahbulankeringberturutturutdalamsetahun.PemberiannamaZoneiklim
berdasarkan huruf yaitu zone A, zone B, zone C, zone D dan zone E
http://artikeldanmakalahagusra.blogspot.co.id/2011/06/curahhujan.html
3/8
16/9/2016
ARTIKELdanMAKALAHlengkap:curahhujan
sedangkanpemberiannamasubzoneberdasarkanaangkayaitusub1,sub2,
sub3sub4dansub5.
Zone A dapat ditanami padi terus menerus sepanjang tahun. Zone B
hanya dapat ditanami padi 2 periode dalam setahun. Zone C, dapat ditanami
padi 2 kali panen dalam setahun, dimana penanaman padi yang jatuh saat
curah hujan di bawah 200 mm per bulan dilakukan dengan sistem gogo
rancah. Zone D, hanya dapat ditanami padi satu kali masa tanam. Zone E,
penanamanpaditidakdianjurkantanpaadanyairigasiyangbaik.(Oldeman,et
al.,1980)
Klimatologi merupakan ilmu tentang atmosfer. Mirip dengan
meteorologi,tapiberbedadalamkajiannya,meteorologilebihmengkajiproses
diatmosfersedangkanklimatologipadahasilakhirdariproses2atmosfer.
Iklim merupakan salah satu faktor pembatas dalam proses
pertumbuhandanproduksitanaman.Jenis2dansifat2iklimbisamenentukkan
jenis2tanamanygtumbuhpadasuatudaerahsertaproduksinya.Olehkarena
itu kajian klimatologi dalam bidang pertanian sangat diperlukan. Seiring
dengandengansemakinberkembangnyaisupemanasanglobaldanakibatnya
pada perubahan iklim, membuat sektor pertanian begitu terpukul. Tidak
teraturnyaperilakuiklimdanperubahanawalmusimdanakhirmusimseperti
musim kemarau dan musim hujan membuat para petani begitu susah untuk
merencanakan masa tanam dan masa panen. Untuk daerah tropis seperti
indonesia,hujanmerupakanfaktorpembataspentingdalampertumbuhandan
produksi tanaman pertanian. Selain hujan, unsur iklim lain yang
mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah suhu, angin, kelembaban dan
sinarmatahari.
Setiap tanaman pasti memerlukan air dalam siklus hidupnya,
sedangkan hujan merupakan sumber air utama bagi tanaman. Berubahnya
pasokanairbagitanamanygdisebabkanolehberubahnyakondisihujantentu
sajaakanmempengaruhisikluspertumbuhantanaman.Itumerupakancontoh
global pengaruh ikliim terhadap tanaman. Di indonesia sendiri akibat dari
perubahaniklim,yaitutimbulnyafenomenaElNinodanLaNina.Fenomena
perubahanikliminimenyebabkanmenurunnyaproduksikelapasawit.Selain
itu produksi padi juga menurun akibat dari kekeringan yang berkepanjangan
atau terendam banjir. Akan tetapi pada saat fenomea La Nina produksi padi
malahmeningkatuntukmasatanammusimkedua.
BABIII
PELAKSANAANPRAKTIKUM
A.Waktu
Pelaksanaan praktikum agroklimatologi mengenai curah hujan
dilaksanakandiBalaiPenelitianAgroTechnoPark(ATP)didaerahGlumbang
kabupatenMuaraEnimpadatanggal2728Maret2011.
B.AlatdanBahan
Adapunalatdanbahanyangdigunakandalampraktikumtentangcurah
hujanadalahsebagaiberikut:
1.Ombrometer
2.Tabelhasilpengamatan
3.GelasUkurcurahhujan
http://artikeldanmakalahagusra.blogspot.co.id/2011/06/curahhujan.html
4/8
16/9/2016
ARTIKELdanMAKALAHlengkap:curahhujan
C.CaraKerja
Adapuncarakerjadaripengukurancurahhujanadalahsebagaiberikut:
1. Siapkan alat ombrometer kemudian Letakkan pada tempat yang ingin
dilakukan
pengamatan(usahakantempatpengamatanterbukadarinaungan)
2.Aturposisialatsedemikianrupa
3. Pada pagi hari lihat berapa curah hujan yang ada dengan cara membuka
keranlalu
ditampungkedalamgelaspengukurcurahhujan
4.Lihatdancatatbesaranataunilaicurahhujanpadatabelhasilpengamatan
BABIV
HASILDANPEMBAHASAN
A.Hasil
Adapun hasil pengamatan dari pengukuran curah hujan di Balai
PenelitianAgroTechnoParksebagaiberikut:
No
Jam/Waktu(WIB)
CurahHujan(mm)
17.00
21,4mm
17.30
21,4mm
18.00
21,4mm
06.00
21,4mm
06.30
21,4mm
07.00
21,4mm
07.30
21,4mm
08.00
21,4mm
08.30
21,4mm
10
09.00
21,4mm
11
09.30
21,4mm
12
10.00
21,4mm
13
10.30
21,4mm
14
11.00
21,4mm
15
11.30
21,4mm
16
12.00
21,4mm
B.Pembahasan
Iklim merupakan salah satu faktor pembatas dalam proses
pertumbuhan dan produksi tanaman. Jenis jenis dan sifat sifat iklim bisa
menentukkan jenis jenis tanaman yg tumbuh pada suatu daerah serta
produksinya.Olehkarenaitukajianklimatologidalambidangpertaniansangat
diperlukan. Seiring dengan dengan semakin berkembangnya isu pemanasan
globaldanakibatnyapadaperubahaniklim,membuatsektorpertanianbegitu
terpukul.Tidakteraturnyaperilakuiklimdanperubahanawalmusimdanakhir
musimsepertimusimkemaraudanmusimhujanmembuatparapetanibegitu
susahuntukmerencanakanmasatanamdanmasapanen.Untukdaerahtropis
seperti indonesia, hujan merupakan faktor pembatas penting dalam
pertumbuhan dan produksi tanaman pertanian. Selain hujan, unsur iklim lain
yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah suhu, angin, kelembaban
dansinarmatahari.
http://artikeldanmakalahagusra.blogspot.co.id/2011/06/curahhujan.html
5/8
16/9/2016
ARTIKELdanMAKALAHlengkap:curahhujan
masingbulandenganperiodeminimal10tahun.
2. Normal curah hujan bulanan : Nilai ratarata curah hujan masing
masingbulanselamaperiode30tahun.
3. Standar normal curah hujan bulanan : Nilai ratarata curah hujan
masingmasingbulanselamaperiode30tahun
Kriteriaintensitascurahhujan:
Hujansangatringan:Intensitas<5mmdalam24jam
Hujanringan:Intensitas520mmdalam24jam
Hujansedang:Intensitas2050mmdalam24jam
Hujanlebat:Intensitas50100mmdalam24jam
http://artikeldanmakalahagusra.blogspot.co.id/2011/06/curahhujan.html
6/8
16/9/2016
ARTIKELdanMAKALAHlengkap:curahhujan
Hujansangatlebat:Intensitas>100mmdalam24jam
Kriteriadistribusicurahhujanbulanan:
Rendah:0100mm
Menengah:101300mm
Tinggi:301400mm
SangatTinggi:>400mm
BABV
KESIMPULANDANSARAN
A.Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum mengenai curah hujan adalah
sebagaiberikutini:
1.SalahsatualatpengukurcurahhujanyaituOmbrometer
2.Curahhujanharianadalahcurahhujanyangadapadasuatuwilayahselama
satu
hari.
3. Nilai atau besaran curah hujan pada tanggal 28 mei di Agro Techno Park
adalah
21,4mm.
4. Curah hujan harian akan memperoleh hasil jika terjadi hujan pada hari
tersebut
5.Dalampengukurancurahhujanharianperludiperhatikanwaktupengukuran
harus
sudahcukupselama24jam.
B.Saran
Adapun ada beberapa hal yang perlu untuk kita perhatikan dalam
pengukurancurahhujanhariankhususnyayaitumengetahuicarapenggunaan
alat yang kita gunakan. Selain itu juga, waktu yang kita jadwalkan dalam
pengukurancurahhujanharuslahsesuaidantepatwaktupadasaatpengukuran
curah hujan. Dan yang tidak kalah penting adalah pemasangan ataupun
penempatanalatpengukurcurahhujanharuslahsesuaipadatempatyangtepat
yaitutempatyangterbukaatauterbebasdarinaungan.
DAFTARPUSTAKA
Http: www.infoplease.com/ce6/weather/A0870158.html (diakses tanggal 2
mei 2011
pukul 19. 05 WIB)
Boer, Rizaldi. 2003. Penyimpangan Iklim Di Indonesia. Makalah Seminar
Nasional
Ilmu Tanah. KMIT Jurusan Tanah Fakultas Pertanian UGM.
Yogyakarta.
Http:file:///C:/Users/UNSRI/Desktop/index.htm(diaksespadatanggal3mei
2011
pukul07.35WIB)
Lakitan,Benyamin.2002.DasarDasarKlimatologi.CetakanKedua.Raja
GrafindoPersada.Jakarta
Tjasyono, Bayong. 2004. Klimatologi. Cetakan Ke2. IPB Press. Bandung
http://artikeldanmakalahagusra.blogspot.co.id/2011/06/curahhujan.html
7/8
16/9/2016
ARTIKELdanMAKALAHlengkap:curahhujan
Tidakadakomentar:
PoskanKomentar
MasukkankomentarAnda...
Berikomentarsebagai:
Publikasikan
Unknown(Google)
Keluar
Beritahusaya
Pratinjau
Beranda
Posting Lama
Template Awesome Inc.. Gambar template oleh jusant. Diberdayakan oleh Blogger.
http://artikeldanmakalahagusra.blogspot.co.id/2011/06/curahhujan.html
8/8