Anda di halaman 1dari 12

PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN DI INDONESIA

Dosen pengampu Yanuar Rikardo, S.Ip, M.Ap


Kelompok 5 :
May Azizah (20010071)
Peri (20010406)
Tira Olivia (20010312)
Metri Lingsi (20010187)
M. Zikri Afinof (20010132)
Maman Ilahi (20010218)

PROGRAM STUDI SI ILMU ADMINISTRASI NEGARA


SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI
BENGKULU
2022
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah swt. yang telah memberikan rahmat


dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Permasalahan Kependudukan Di Indonesia ” tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah analisis ini adalah untuk
memenuhi tugas dari pak Yanuar Rikardo, S.Ip, M.Ap pada mata
kuliah Kebijakan Kependudukan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang kependudukan di Indonesia ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada pak Yanuar Rikardo,
S.Ip, M.Ap selaku dosen mata kuliah bersangkutan, bersedia
memberikan ilmunya kepada kami mahasiswa serta memberi tugas
pembuatan makalah yang turut menjadi penunjang kami dalam menimba
ilmu.
Kami menyadari makalah yang disusun ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Bengkulu, 10 Juni 2022


Hormat kami

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman
JUDUL
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii

BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................1
C. Tujuan.....................................................................................................1

BAB II. PEMBAHASAN


A. Pengertian Penduduk..............................................................................2
B. Masalah Kependudukan..........................................................................2
C. Faktor Penyebab Masalah Kependudukan..............................................2
D. Upaya Mengatasi Masalah Kependudukan............................................7

BAB III. PENUTUP


A. Kesimpulan.............................................................................................9
B. Saran.......................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA
BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kepadatan penduduk di Indonesia merupakan salah satu permasalahan
yang dihadapi oleh pemerintah, hal inidisebabkan karena terjadi peningkatan jumlah
penduduk setiap tahunnya.Peningkatan jumlah penduduk semakin lama menunjukkan
permasalahan yang mengkhawatirkan, karena tidak diimbanginya dengan peningkatan
kesejahteraan. Hal itu terbukti dari berita-berita di TV yang sekarang ini semakin
beragam saja permasalahan sosial yang terjadi. Semakin padat penduduknya, maka
semakin kompleks pula permasalahan di dalamnya.
Masalah kependudukan merupakan masalah yang penting dalam
pembangunan suatu negara. Informasi tentang jumlah penduduk serta komposisi
penduduk menurut umur, jenis kelamin, pendidikan, tempat tinggal, pekerjaan penting
diketahui terutama untuk mengembangkan perencanaan pembangunan manusia, baik
itu pembangunan ekonomi, sosial, politik, lingkungan dan lain-lain yang terkait
dengan peningkatan kesejahteraan manusia.
Melihat masih banyaknya fenomena dari permasalahan kependudukan, membuat
kami tertarik untuk membahasnya. Disamping itu, kami sebagai generasi muda tentu harus
tahu akan permasalahan tersebut sehingga kami dapat belajar, turut mencari solusi yang akan
menjadi PR kami kedepannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu penduduk?
2. Apa yang dimaksud dengan masalah kependudukan?
3. Apa masalah kependudukan yang dihadapi bangsa Indonesia?
4. apa faktor yang menyebabkan timbulnya masalah kependudukan?
5. Bagaimana cara mengatasi masalah kependudukan?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian penduduk
2. Mengetahui pengertian masalah kependudukan
3. Mengetahui permasalahan kependudukan
4. Mengetahui faktor penyebab masalah kependudukan
5. Menemukan solusi atas permasalahan kependudukan
BAB II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Penduduk
Penduduk di suatu negara dapat diartikan menjadi dua, yakni orang yang
tinggal di daerah tersebut dan orang yang secara hukum berhak tinggal pada daerah
tersebut. Menurut Undang Undang Dasar 1945 Pasal 26 ayat 2, penduduk merupakan
warga negara Indonesia dan orang asing yang tinggal di Indonesia. Dalam buku Teori
Kependudukan (2021) oleh Agustin Bidarti, penduduk adalah kumpulan manusia
yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Seiring berkembangnya sebuah
negara, jumlah penduduk juga terus bertumbuh. Pertumbuhan penduduk yakni
perubahan jumlah penduduk suatu wilayah pada waktu tertentu dibandingkan waktu
sebelumnya. Seiring dengan pertumbuhan penduduk tentu diikuti dengan
permasalahannya. Indonesia menempati rangking terbesar jumlah penduduknya dari
semua negara berkembang setelah China, India, dan Amerika Serikat.

B. Masalah Kependudukan
Salah satu masalah kependudukan di Indonesia adalah jumlah penduduk yang
besar. Seperti diketahui, berdasarkan data Worldometers 2021, Indonesia menempati
urutan keempat dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia.
Masalah kependudukan adalah masalah yang berhubungan dengan dinamika
keadaan penduduk. Apabila pertumbuhan penduduk tinggi maka akan menimbulkan
masalah, sebab kapasitas suatu wilayah negara terbatas. Apabila pertumbuhan
penduduk rendah juga akan menimbulkan masalah, sebab penduduk di negara
tersebut lama – kelamaan akan habis sehingga akan kesulitan mencari pekerja.
Masalah kependudukan bisa disebut juga sebagai masalah sosial karena
terjadinya di lingkungan sosial atau masyarakat. Masalah kependudukan dapat terjadi
karena adamya ketimpangan antara pertumbuhan penduduk dan peningkatan kualitas
sumber daya manusia.

C. Faktor Penyebab Masalah kependudukan


 Masalah kependudukan yang bersifat kuantitatif
1. Jumlah penduduk besar
Penduduk suatu negara menjadi faktor terpenting dalam melaksanakan
pembangunan. Dengan memiliki jumlah penduduk lebih dari 273 juta jiwa,
Indonesia mengalami berbagai permasalahan sebagai berikut.
a. Pemerintah mengalami kesulitan dalam menjamin terpenuhinya
kebutuhan hidup rakyatnya.
b. Terbatasnya kesediaan lapangan kerja, sarana dan prasarana kesehatan,
serta fasilitas sosial lainnya.
2. Pertumbuhan penduduk cepat
Jika pertumbuhan penduduk yang cepat tidak diimbangi dengan daya
dukung lingkungan yang seimbang, berbagai permasalahan akan muncul, baik
masalah lingkungan hidup, ekonomi, dan sosial.
3. Persebaran penduduk tidak merata
Banyaknya masyarakat Indonesia yang bermigrasi ke kota-kota
besar mengakibatkan terjadinya kepadatan di kota-kota besar. Namun fasilitas
dan perekonomian di daerah perkotaan semakin meningkat. Sedangkan
padadaerah yang ditinggalkan penduduknya tidak mengalami kemajuan
samasekali sehingga terjadi ketidak seimbangan antara pertumbuhan
daerah perkotaan dan pedesaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran dan kepadatan penduduk tiap-
tiap daerah atau negara sebagai berikut:
a. Faktor Fisiografis, meliputi keadaan fisik pulau tersebut, misal keadaan
tanah, iklim dan cuaca.
b. Faktor Biologis, meliputi keanekaragaman makhluk hidup yang ada.
c. Faktor Kebudayaan dan Teknologi, meliputi kemajuan teknologi yang
ada
 Masalah Kependudukan yang Bersifat Kualitatif
1. Tingkat kesehatan
Tingkat kesehatan penduduk merupakan salah satu faktor
yangmenunjang keberhasilan pembangunan. Tingkat kesehatan suatu
negaradapat dilihat dari besarnya angka kematian bayi dan usia harapan
hidup penduduknya. Hal ini terlihat dari tingginya angka kematian bayi
danangka harapan hidup yang lebih rendah dibandingkan dengan negara-
negara maju. Faktor-faktor yang dapat menggambarkan masih
rendahnyatingkat kesehatan di Indonesia adalah:
a. Banyaknya lingkungan yang kurang sehat. 
b. Penyakit menular sering berjangkit.
c. Gejala kekurangan gizi sering dialami penduduk.
d. Angka kematian bayi tahun 1980 sebesar 108 per 1000 bayi dantahun
1990 sebesar 71 per 1000 kelahiran bayi.
Masalah gizi yang masih dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah:
a. Kekurangan vitamin A 
b. Kekurangan kalori protein
c. Kekurangan zat besi
d. Gondok
Tingkat kesehatan di Indonesia masih belum merata dan tergolong rendah. Hal
ini disebabkan karena kualitas kesehatan penduduk tidak terlepas dari
pendapatan penduduk di suatu daerah. Semakin tinggi pendapatan penduduk,
maka kemampuan untuk membeli pelayanan kesehatan juga semakin tinggi.
2. Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan diharapkan berbanding lurus dengan tingkat
kesejahteraan. Namun, sayangnya masih banyak penduduk Indonesia yang
kesulitan mendapat akses pendidikan.
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk
Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan pada 2020 mengalami
peningkatan. Selain itu, pendapatan perkapita yang masih rendah
menyebabkan masyarakat tidak mampu memenuhi berbagai kebutuhan
hidupnya sehingga sulit mencapai kesejahteraan.
Pemerintah Indonesia telah berusaha keras untuk meningkatkan
mutu pendidikan penduduk melalui berbagai program pemerintah di
bidang pendidikan, seperti program beasiswa, adanya bantuan operasional
sekolah (BOS), program wajib belajar, dan sebagainya. Walaupun demikian,
karena banyaknya hambatan yang dialami, maka hingga saatini tingkat
pendidikan bangsa Indonesia masih tergolong rendah. Beberapa faktor yang
menyebabkan rendahnya tingkat pendidikan penduduk Indonesia sebagai
berikut :
a. Rendahnya kualitas sarana fisik Untuk sarana fisik misalnya, banyak
sekali sekolah dan perguruan tinggi kita yang gedungnya rusak,
kepemilikan dan penggunaan media belajar rendah, buku perpustakaan
tidak lengkap. Sementara laboratorium tidak standar, pemakaian
teknologi informasi tidak memadai dan sebagainya. Bahkan masih
banyak sekolah yang tidak memiliki gedung sendiri, tidak memiliki
perpustakaan, tidak memiliki laboratorium dan sebagainya.
b. Rendahnya kualitas guru Keadaan guru di Indonesia juga amat
memprihatinkan. Kebanyakan guru belum memiliki profesionalisme
yang memadai untuk menjalankan tugasnya. Bukan itu saja, sebagian
guru di Indonesia bahkan dinyatakan tidak layak mengajar. Kelayakan
mengajar itu jelas berhubungan dengan tingkat pendidikan guru itu
sendiri. Data Balitbang Depdiknas (1998) menunjukkan dari sekitar 1,2
juta guruSD/MI hanya 13,8% yang berpendidikan diploma D2-
Kependidikan ke atas. Selain itu, dari sekitar 680.000 guru SLTP/MTs
baru 38,8% yang berpendidikan diploma D3-Kependidikan ke atas. Di
tingkat sekolah menengah, dari 337.503 guru, baru 57,8% yang
memiliki pendidikan S1 ke atas. Di tingkat pendidikan tinggi, dari
181.544dosen, baru 18,86% yang berpendidikan S2 ke atas
(3,48% berpendidikan S3). Walaupun guru dan pengajar bukan satu-
satunya faktor penentu keberhasilan pendidikan tetapi,
pengajaranmerupakan titik sentral pendidikan dan kualifikasi, sebagai
cermin kualitas, tenaga pengajar memberikan andil sangat besar
padakualitas pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya.
c. Rendahnya kesejahteraan guru. Rendahnya kesejahteraan guru
mempunyai peran dalam membuat rendahnya kualitas pendidikan
Indonesia. idealnya seorang guru menerima gaji bulanan serbesar Rp 3
juta rupiah. Sekarang, pendapatan rata-rata guru PNS per bulan sebesar
Rp 1,5 juta. guru bantu Rp 460 ribu, dan guru honorer di sekolah
swasta rata-rata Rp10 ribu per jam. Dengan pendapatan seperti itu,
terang saja, banyak guru terpaksa melakukan pekerjaan sampingan.
Ada yang mengajar lagi di sekolah lain, memberi les pada sore hari,
menjadi tukang ojek, pedagang mie rebus, pedagang buku/LKS,
pedagang pulsa ponsel.
d. Rendahnya prestasi siswa. Dengan keadaan yang demikian itu
(rendahnya sarana fisik, kualitasguru, dan kesejahteraan guru)
pencapaian prestasi siswa pun menjadi tidak memuaskan. Sebagai
misal pencapaian prestasi fisika dan matematika siswa Indonesia di
dunia internasional sangat rendah. Anak-anak Indonesia ternyata hanya
mampu menguasai 30% dari materi bacaan dan ternyata mereka sulit
sekali menjawab soal-soal berbentuk uraian yang memerlukan
penalaran. Hal ini mungkin karena mereka sangat terbiasa menghafal
dan mengerjakan soal pilihan ganda.
e. Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan. Sementara itu
layanan pendidikan usia dini masih sangat terbatas.Kegagalan
pembinaan dalam usia dini nantinya tentu akan menghambat
pengembangan sumber daya manusia secara keseluruhan. Oleh karena
itu diperlukan kebijakan dan strategi pemerataan pendidikan yang
tepat untuk mengatasi masalah ketidakmerataan tersebut.
f. Mahalnya biaya pendidikan.Pendidikan bermutu itu mahal. Kalimat
ini sering muncul untuk menjustifikasi mahalnya biaya yang harus
dikeluarkan masyarakatuntuk mengenyam bangku pendidikan.
Mahalnya biaya pendidikan dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga
Perguruan Tinggi (PT) membuat masyarakat miskin tidak memiliki
pilihan lain kecuali tidak bersekolah. Orang miskin tidak boleh
sekolah. Pendidikan berkualitas memang tidak mungkin murah, atau
tepatnya, tidak harus murah atau gratis. Tetapi persoalannya siapa yang
seharusnya membayarnya? Pemerintahlah sebenarnya yang
berkewajiban untuk menjamin setiap warganya memperoleh
pendidikan dan menjamin akses masyarakat bawah untuk mendapatkan
pendidikan bermutu.Akan tetapi, kenyataannya Pemerintah justru ingin
berkilah dari tanggung jawab. Padahal keterbatasan dana tidak dapat
dijadikan alasan bagi Pemerintah untuk cuci tangan. 
g. Rendahnya pendapatan per kapita penduduk, menyebabkan orangtua
tidak mampu membiayai anaknya sekolah, sehingga banyak anak yang
putus sekolah atau berhenti sekolah sebelum tamat. 
h. Ketidak seimbangan antara jumlah murid dengan sarana pendidikan
yang ada seperti kelas, guru, dan buku-buku pelajaran. Hal ini
menyebabkan tidak semua anak usia sekolah tertampung belajar
disekolah, terutama di daerah pelosok dan terpencil yang sulit
dijangkau program pemerintah. 
i. Masih kurangnya kesadaran penduduk terhadap
pentingnya pendidikan, sehingga anak tidak disekolahkan tetapi justru
diarahkan untuk bekerja membantu memenuhi ekonomi keluarga

D. Upaya Mengatasi Masalah Kependudukan


Solusi untuk mengatasi masalah jumlah penduduk diantaranya adalah dengan
Program Keluarga Berencana (KB). Mencanangkan program Keluarga Berencana
(KB) sebagai gerakan nasional, yaitu dengan:
a. Memperkenalkan tujuan-tujuan program KB melalui jalur  pendidikan. 
b. Mengenalkan alat-alat kontrasepsi kepada pasangan usia subur, danmenepis
anggapan yang salah tentang anak.
c. Menetapkan Undang-Undang Perkawinan yang di dalamnya mengatur serta
menetapkan tentang batas usia nikah.
d. Mempermudah dan meningkatkan pelayanan dalam bidang pendidikan, sehingga
keinginan untuk segera menikah dapat dihambat.
Untuk mengatasi masalah pemerataan penduduk, program pemerintah yang
terkenal dalam upaya mengatasi masalah tersebut adalah transmigrasi, yaitu
pemindahan penduduk dari daerah yang padat penduduk ke daerah yang belum padat
penduduk. Program pemerintah tersebut dilaksanakan sekitar tahun 1980 -1990 an.
Tujuan pelaksanaan transmigrasi yaitu:
a. Meratakan persebaran penduduk di Indonesia. 
b. Peningkatan taraf hidup transmigran.
c. Pengolahan sumber daya alam.
d. Pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.
e. Menyediakan lapangan kerja bagi transmigran.
f. Meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.
g. Meningkatkan pertahanan dan kemananan wilayah Indonesia.
Transmigrasi bukan hanya memindahkan penduduk, tetapi harus juga
menyiapkan aspek sosial, SDM, dan teknis. Aspek sosial, masyarakat yang akan
dipindahkan harus dipersiapkan agar mudah beradaptasi dengan lingkungan yang
baru. Aspek SDM, peningkatan skill perlu diberikan kepada masyarakat yang akan
dipindahkan. Aspek Teknis, mempersiapkan prasarana dasar yang menunjang daerah
transmigrasi, tidak hanya rumah dan sepetak tanah. Ditemui berbagai kendala
misalnya masyarakat tidak kerasan ditempat barunya, sehingga mereka kembali ke
kota. Banyak proyek transmigrasi yang tidak dilakukan sesuai prosedur, yaitu
penyiapan prasarana dasar secukupnya, dana diselewengkan, sehingga penduduk
yang dipindahkan teraniaya. Beberapa solusi lain upaya lain yang dapat dilakukan
adalah:
a. Pengadaan rumah vertikal atau rusun 
b. Mengatur jarak kelahiran
c. Menambah pengetahuan tentang kependudukan
d. Meningkatkan usaha ekonomi keluarga
e. Para transmigran yang sukses bisa kembali membangun daerah asalnya
Usaha-usaha pemerintah untuk meningkatkan kualitas kesehatan penduduk
Indonesia yaitu:
a. Melaksanakan program perbaikan gizi. 
b. Perbaikan lingkungan hidup dengan cara mengubah perilaku sehat penduduk,
serta melengkapi sarana dan prasarana kesehatan.
c. Penambahan jumlah tenaga medis seperti dokter, bidan, dan perawat.
d. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular. 
e. Pembangunan Puskesmas dan rumah sakit.
f. Pemberian penyuluhan kesehatan kepada masyarakat.
g. Penyediaan air bersih.
h. Pembentukan Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), kegiatan posyandu meliputi
Penimbangan bayi secara berkala, Imunisasi bayi/balita, Pemberian makanan
tambahan, Penggunaan garam oralit, Keluarga berencana, Peningkatan pendapatan
wanita.
Usaha – usaha yang dapat dilakukan dalam peningkatan pendidikan :
a. Menambah jumlah sekolah dari tingkat SD sampai perguruan tinggi.
b. Menambah jumlah tenaga kependidikan di semua jenjang Pendidikan.
c. Melaksanakan program wajib belajar Pendidikan dasar 9 tahun.
d. Pemberian beasiswa.
e. Menyediakan kelengkapan fasilitas Pendidikan, seperti perpustakaan,
laboratorium, dan alat keterampilan lainnya.
f. Menciptakan kurikulum Pendidikan yang sesuai.
g. Meningkatkan kualitas tenaga pengajar.
BAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan
Masalah kependudukan bukan lah permasalahan sepele, melainkan harus ditangani
dengan serius. Mengingat Indonesia sebagai negara penduduk terpadat keempat dunia
dan memiliki permasalahan penduduk yang lebih banyak. Oleh karenanya banyak
upaya yang dapat diterapkan dalam penanganan hal tersebut.

B. Saran
Singkat dan padat, makalah ini dibuat menyesuaikan fenomena yang terjadi di sekitar
kita dan dapat menjadi pembelajaran untuk teman – teman serta kita semua.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompas.com/skola/read/2020/07/08/174500069/permasalahan-kependudukan-
di-indonesia?page=all#page2

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5721941/ragam-masalah-kependudukan-di-
indonesia-dan-cara-mengatasinya

Anda mungkin juga menyukai