Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH KOMPOSISI PENDUDUK

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar Kependudukan

Dosen Pengampu: Nia Musniati, S.KM., M.KM.

Disusun Oleh:

DIANA PUTRI ANANDA


1905015172
1A KESMAS

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH Prof. Dr. HAMKA
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
Komposisi Penduduk

Pada umumnya komposisi penduduk dibuat berdasarkan umur dan jenis


kelamin. Bila suatu negara memiliki penduduk tua (45 tahun keatas) lebih banyak,
berarti negara tersebut memiliki angka kelahiran yang rendah dan cenderung
memilki angka kematian yang lebih tinggi. Suatu negara atau kota dianggap maju
dapat diidentifikasi melalui jumlah penduduk usia produktif yang lebih dominan,
dengan angka kelahiran yang rendah. Kemajuan disuatu tempat tersebut
menyebabkan mobilitas penduduk yang tinggi, membuat orang-orang datang ke
tempat tersebut dengan berbagai tujuan. Umumnya tujuan mereka terkait dengan
pendidikan, bisnis dan tujuan lainnya.
Bila suatu negara tidak memiliki keseimbangan penduduk dari aspek jenis
kelamin, maka angka kelahiran akan rendah dan pertumbuhan penduduk juga
rendah. Ketidakseimbangan hal tersebut juga akan berpengaruh terhadap kondisi
ekonomi, sosial, dan keluarga.
Komposisi umur umumnya digambarkan dalam piramida penduduk, yang
dapat menggambarkan apakah suatu negara memiliki karakteristik penduduk
muda atau penduduk tua. Penduduk tua adalah kondisi dimana sebagian besar
penduduk negara tersebut berada pada usia tua, sedangkan pada penduduk muda
artinya sebagian besar penduduknya merupakan penduduk dengan usia muda.
Penduduk muda ataupun tua dapat pula menunjukan perbandingan beban
tanggungan, yaitu perbandingan anatar banyaknya penduduk umur tidak produktif
(dibawah 15 tahun dan diatas 65 tahun) dengan banyaknya penduduk produktif
secara ekonomi, yaitu usisa 15-64 tahun.

1
1. Analisis Data
Data penduduk yang didapatkan dari hasil sensus penduduk, regristrasi
maupun survei, susunannya masih belum teratur sehingga, sukar untuk
dibaca, apalagi diinterpretasi. Untuk itu seluruh data perlu terlebih dahulu
disederhanakan. Menyederhanakan data ke dalam bentuk yang mudah dibaca
dan diinterpretasi disebut menganalisa data (Sofian Efendi et al, 1983).
Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk atass variabel-
variabel tertentu. Komposisi penduduk menggambarkan susunan penduduk
yang dibuat berdasarkan pengelompokan penduduk menurut karakteristik-
karakteristik yang sama (Said Rusli, 1983). Bermacam-macam komposisi
penduduk dapat dibuat, misalnya komposisi penduduk menurut umur dan
jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan, lapangan pekerjaan,
bahasa dan agama.
Daftar pertanyaan (kuisioner) yang digunakan dalam sensus penduduk
berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai variabel kependudukan yang akan
ditanyakan kepada responden. Sebagai contoh beberapa variabel
kependudukan dari daftar pertanyaan sensus sampel yang digunakan pada
tahun 1990 adalah sebagai berikut. Jumlah anggota rumah tangga, jenis
kelamin, umur, status perkawinan, agama, provinsi tempat tinggal 5 tahun
yang lalu dan sebagainya.

2. Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin


penduduk yang sering digunakan untuk analisis dan perencanaan
pembangunan adalah komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin.
Pada masa pemerintahan Orde Baru Kantor Menteri Negara
Kependudukan/Kepala BKKBN dalm mempersiapkan alat-alat kontrasepsi
membutuhkan data pasangan usia subur. Kantor Menteri Tenaga Kerja dalam
usaha pengadaan pasaran kerja membutuhkan data jumlah angkatan kerja
yang sedang mencari pekerjaan. Kantor Menteri Pendidikan Nasional (dulu P
& K) membutuhkan data penduduk usia sekolah dalam merencanakan wajib
belajar, atau pembangunan sarana pendidikan.

2
Biasanya jumlah penduduk menurut umur dan jenis kelamin dijadikan satu
dalam suatu tabel. Umur biasanya dikelompokkan dengan jenjang lima
tahunan, misalnya kelompok 0-4, 5-9, 10-14, ..., 60-64, 65+. Penduduk yang
termasuk kelompok umur 5-9 tahun misalnya adalah semua penduduk yang
telah merayakan ulang tahunnya yang kelima, tetapi belum merayakan ulang
tahunnya yang kesepuluh1.
Struktur penduduk antara negara satu dengan yang lain tidak sama. Begitu
pula keadaannya bila dibandingkan antara struktur umur negara-negara yang
sedang berkembang dengan negara-negara maju atau antara daerah pedesaan
dengan perkotaan.
Struktur umur penduduk dipengaruhi oleh tiga variabel demografi, yaitu
kelahiran, kematian dan migrasi. Ketiga variabel ini sering saling
berpemgaruh satu dengan yang lain. Kalau salah satu variabel berubah, kedua
variabel yang lain juga ikut berubah. Faktor sosial-ekonomi di suatu negara
akan mempengaruhi struktur umur penduduk melalui ketiga variabel
demografi di atas.
Suatu negara dikatakan berstruktur umur muda, apabila kelompok
penduduk yang berumur di bawah 15 tahun jumlahnya lebih dari 40%, sedang
besarnya kelompok penduduk umur 65 tahun kurang dari 10%. Umumnya
negara-negara berkembang seperti India, Indonesia, dan Burma, struktur
penduduknya muda. Sebaliknya negra-negara maju seperti Jepang, Korea
Selatan, dan Jerman mempunyai struktur penduduk tua. Suatu negara
dikatakan berstruktur umur tua apabila kelompok penduduk berumur 15
tahun ke bawah jumlahnya kecil (kurang dari 40% dari seluruh penduduk)
dan presentase penduduk di atas 65 tahun sekitar 10%.
Dari uraian di atas, dapatlah dimengerti betapa pentingnya pengetahuan
tentang komposisi peduduk menurut kelompok umur disuatu negara atau
wilayah. Perbedaan struktur umur akan menimbulkan pula perbedaan dalam
aspek sosial-ekonomi seperti masalah angkatan kerja, pertumbuhan
penduduk, dan masalah pendidikan.

1
Dalam Demografi umur seseorang adalah umur persis pada saat ia merayakan ulang tahunnya.

3
3. Komposisi Penduduk Menurut Rasio Ketergantungan
Rasio ketergantungan merupakan perbandingan antara banyaknya
penduduk yang tidak produktif (usia di bawah 15 tahun dan di atas 65 tahun)
dengan banyaknya penduduk usia produktif (15 – 64 tahun).
Rasio ketergantungan dapat diperoleh dengan menggunakan perhitungan
sebagai berikut:

Keterangan:
P (10-14) = Banyaknya penduduk yang tidak produktif di usia 10-14 tahun
P > 65 = Banyaknya penduduk yang tidak produktif di usia lebih dari 65
tahun
P (15-64) = Banyaknya penduduk yang produktif di usia 15-64 tahun

4. Komposisi Penduduk Menurut Angkatan Kerja


Yang dimaksud angkatan kerja yakni mereka yang pekerja, mereka yang
tidak bekerja tetapi sudah siap untuk bekerja atau sedang mencari pekerjaan
(menganggur).

5. Komposisi Penduduk Menurut Ciri-ciri Sosial


a. Tingkat pendidikan
Berdasarkan tingkat pendidikan, penduduk dapat dikelompokkan
menjadi penduduk yang buta huruf dan yang melek huruf. Penduduk
yang melek huruf dapat dikelompokkan menurut tingkat pendidikan,
seperti :
 Kelompok tidak sekolah.
 Belum tamat SD.
 Tamat SD.
 Tamat SMP.
 Tamat SMA.
 Tamat akademi atau,
 Tamat perguruan tinggi dan lain-lain

4
b. Status perkawinan
Berdasarkan status perkawinan, pengelompokan penduduk dapat
disusun menjadi kelompok belum kawin, sudah kawin, cerai dan janda
atau duda.

Manfaat Komposisi Penduduk

Jika sudah mengkomposisikan penduduk, kita akan bisa tahu manfaat dari
komposisi penduduk yaitu :

1. Agar bisa mengklasifikasikan penduduk dengan berabagai macam kriteria.


2. Sebagai arah dalam mencapai pembangunan nasional.
3. Sebagai tolak ukur untuk penilaian struktur ekonomi, budaya, sosial,
pertahanan dan keamanan suatu bangsa dan negara.
4. Agar dapat mengetahui bagaimana potensi sumber daya manusia.
5. Berdasarkan aspek umur dan jenis kelamin dapat digunakan untuk
mengetahui angka ketergantungan penduduk.
6. Dapat mengetahui seberapa besar tingkat penduduk disetiap wilayah.

5
DAFTAR PUSTAKA

Swarjana, I Ketut. 2016. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta: Penerbit


ANDI.
Mantra, Ida Bagoes. 2009. Demografi Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

https://www.siswapedia.com/pengertian-komposisi-penduduk-dan-macamnya/

https://www.materipelajar.com/2016/12/pengertian-jenis-komposisi-
penduduk.html

https://felderfans.com/komposisi-penduduk/

Anda mungkin juga menyukai