- 51 -
demografi. Usia produktif tersebut berkisar 20-30 tahun, karang taruna. Sementara hubungannya dengan
di usia tersebut mereka dapat menunjukkan jati dirinya organisasi pemuda lainnya hanya sebatas jaringan kerja.
di tingkat nasional. Berdasarkan data kependudukan di Sedang Ketua KNPI Kabupaten Bogor Muhammad
Indonesia terdapat 60 juta anak muda dari 200 juta Burhani menyatakan bahwa langkah awal pergerakan
jumlah penduduk Indonesia, kabupaten Bogor saja pemuda dengan mempersatukan perbedaan, menggali
jumlah penduduknya mencapai 5 juta sedangkan 60 % potensi pemuda, rapat kerja pemuda dan program
atau tiga juta dari jumlah total penduduk Bogor adalah kepemudaan lainnya. KNPI sebagai fasilitator pemuda
anak muda. berupaya menyamakan visi dan misi komunitas
pemuda kemudian bergerak Bersama (Bogor,
Momentum Indonesia dalam memanfaatkan
pemuda sebagai calon pemimpin bangsa adalah 31/11/2015).
keniscayaan. Kesempatan tersebut dilakukan secara Indonesia disinyalir memiliki kekuatan ekonomi di
simultan oleh seluruh organisasi kepemudaan. Pola dunia 20 tahun ke depan, sedangkan realitas
gerakan bersama yang dapat dilakukan yakni dalam menunjukkan bahwa indeks IPM Indonesia berada
meningkatkan kualitas pemuda melalui peningkatan diurutan 108 di dunia, sementara di negara Asean
pendidikan, ketrampilan dan kesehatan, serta Indonesia berada di urutan kelima bahkan di bawah
kemampuan bangsa dalam menyiapkan lapangan Malaysia. Untuk itu Indonesia harus fokus pada
pekerjaan bagi para tenaga kerja sesuai dengan program pembangunan sumber daya manusia, yaitu
kemampuan pendidikan program menanam
dan ketrampilan yang manusia untuk 25 tahun ke
dimiliki, sehingga mereka depan sebagai wujud
mampu memperoleh intelektual capital, dan
pendapatan yang dapat memanennya 30-40 tahun
menopang kehidupan diri berikutnya. Program
sendiri dan keluarganya, pengembangan potensi
terutama orang yang sumber daya pemuda
menjadi tanggung jawab tersebut menjadi prioritas
mereka di usia non untuk kemajuan bangsa,
produktif. Jadi, untuk agar lapangan pekerjaan
mendapatkan hasil dapat terserap secara
pemanfaatan yang optimal. Demikianlah,
maksimal, tidak hanya diperlukan kerja keras oleh diantara program yang harus disiapkan. Jika tidak
organisasi kepemudaan saja, melainkan seluruh disiapkan, maka bonus demografi ini akan menjadi
komponen kehidupan. bencana besar untuk sebuah bangsa yang besar.
Ketua Pemuda Muhammadiyah Nasihudin
Kabupaten Bogor menyatakan bahwa upaya yang dapat Pustaka Acuan:
dilakukan dalam menghadapi bonus demografi yaitu *Penulis adalah dosen tetap FAI Universitas Ibn Khaldun (UIKA)
dengan menciptakan pergerakan dakwah pemuda, Bogor, sekaligus alumni terbaik Pendidikan Kader Ulama (PKU)
selain diperlukan pengembangan sumber daya manusia angkatan IX.
di bidang dakwah bekerjasama antara PKU (Pendidikan Noor, Munawar, “Kebijakan Pembangunan Kependudukan dan Bonus
Kader Ulama) dan Organisasi kepemudaan. Perspektif Demografi”, dalam Serat Acitya; Jurnal Ilmiah UNTAG
lain disampaikan Irfan Darajat, Ketua Karang Taruna Semarang, (tth).
Pemuda Desa Kabupaten Bogor periode tahun 2013- Simposium Pemuda, “Peran Pemuda Kabupaten Bogor Versus Bonus
2018, ia menyatakan bahwa pemuda karang taruna Demografi”, Bogor, 31 Nopember 2015, Kerjasama Lembaga
Pengkajian Keagamaan dan Pendidikan Ulama (LPKPU), Majelis
harus kembali ke khittah yaitu kembali ke desa,
Ulama Indonesia (MUI) Kab. Bogor, Alumni Pendidikan Kader
melaksanakan program pemberdayaan karang taruna Ulama (PKU) Angkatan ke IX, Majelis Belia Malaysia, Komite
tingkat desa, dan fokus pergerakannya di desa, Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bogor, Aliansi
sehingga kegiatan desa dapat terbantu oleh pemuda Pemuda Muhammadiyah, Aliansi Pemuda Karang taruna
Kabupaten Bogor.
‘Adalah; Buletin Hukum dan Keadilan merupakan berkala ilmiah yang diterbitkan oleh Pusat Studi Konstitusi dan Legislasi Nasional
(POSKO-LEGNAS), Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penasehat: Prof. Dr. H. Abdul Ghani Abdullah, SH., Prof. Dr. H. A Salman Maggalatung, SH., MH. Pemimpin Redaktur: Indra
Rahmatullah, Tim Redaktur: Nur Rohim Yunus, Fathuddin, Mara Sutan Rambe, Muhammad Ishar Helmi, Erwin Hikmatiar. Penyunting:
Latipah, Siti Nurhalimah. Setting & Layout: Siti Romlah
- 52 -