Anda di halaman 1dari 7

E Prosiding Seminar Nasional Virtual Pendidikan Kewarganegaraan 2021

"Respons Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam Menyambut Era Society 5.0”

IMPLEMENTASI NILAI CIVIC VIRTUE DALAM PELESTARIAN


BUDAYA LOKAL BAGI PEMUDA INDONESIA DALAM KONTEKS ERA
SOCIETY 5.0

Satrio Alpen Pradanna, Safitri, Yulianti Puspita Dewi, Sri Rahayu, Muhammad Mona Adha
Universitas Lampung, Lampung, Indonesia
satrioalpen29@gmail.com

ABSTRAK
Perkembangan zaman sangat ditunggu-tunggu masyarakat dunia guna mencapai kehidupan yang di
idam-diamkan hingga kini masyarakat dunia tengah mempersiapkan diri menuju era society 5.0,
namun perkembangan zaman juga membawa dampak bagi masyarakat Indonesia khususnya pada
penurunan budaya lokal, agar dampak tersebut tidak semakin membuat khawatir masyarakat Civic
Virtue haruslah di implementasikan pada diri pemuda Indonesia, tujuan dari kajian ini adalah untuk
megetahui bagaimana implementasi nilai civic virtue yang ada pada pemuda indonesia dalam
melestarikan budaya lokal yang ada, dengan menggunakan metode literatur review. Artikel ini
secara umum bertujuan mendalami mengenai implementasi civic virtue pada diri pemuda Indonesia
guna melestarikan budaya lokal dalam perkembangan zaman, hasil diskusi menunjukan bahwa peran
pemuda sangat penting dalam upaya pelestarian budaya lokal di era modern sehingga perlu adanya
upaya pengimplementasian civic virtue agar pemuda Indonesia dapat lebih mengerti perannya dalam
lingkungan sosial masyarakat.

Kata kunci :budaya lokal, civic virtue, implementasi nilai, pemuda Indonesia, society 5.0

PENDAHULUAN pelestarian budaya yang ada, karena tentunya


Perkembangan zaman menuju era sebagai warga negara, pemuda juga harus
yang lebih modern sangat di tunggu-tunggu menanamkan nilai civic virtuedalam
oleh masyarakat dunia hingga kini, pada masa kehidupan sehari-harinya.
kini masyarakat tengah mempersiapkan diri Civic virtue sebagaielemen dari
untuk memasuki era society 5.0. Society 5.0 kehidupan masyarakat memiliki unsur
adalah konsep perkembangan pembangunan didalamnya yakni terkait dengan kepedulian
yang telah diimplementasikan oleh Jepang masyarakat, tanggung jawab mengenai
sebagai pencetus dari konsep Society 5.0. lingkungan sosial dan toleransi terhadap
Implementasi Society 5.0 berfokus pada keberagaman[2], oleh karena itu penting sekali
keharmonisan atau keselarasan antara bagi warga negara muda atau pemuda untuk
pengembangan teknologi yang dihasilkan oleh senantias megimplementasikan civic virtue
manusia yang kemudian dimanfaatkan untuk didalam kehidupan sehari-harinya untuk
kemakmuran dan kemudahan manusia di merespons berbagai masalah dalam
dalam kehidupan global saat ini untuk lingkungan sosial yang ada.
menjawab masalah social dan peningkatan Pemuda sebagai generasi penyokong
ekonomi [1]. utama didalam tubuh negara haruslah
Perkembangan zaman yang ada berperan aktif agar dapat meningkatkan
membawa dampak bagi kehidupan identitas diri sebagai bangsa yang majemuk
bermasyarkat di Indonesia, salah satunya dan berkarakter di kancah dunia, karena pada
adalah penurunan minat generasi muda dasarnya jika pemuda mempraktekan hak dan
terhadap budaya lokal yang menjadi kewaibannya sebagai anggota masyarakat
karakteristik di tiap daerahnya, hal ini maka keterampilan intelektual serta
disebabkan karena perkembangan zaman kemampuan berpartisipasi dapat
secara tidak langsung juga membawa budaya diimplementasikan secara seimbang dan
asing masuk dan menjadi lebih populer harmonis[3],hal ini dikarenakan peran aktif
dikalangan generasi muda. pemuda dalam kebudayaan lokal sangat
Pemuda yang memahami betapa penting dampaknya karena generasi muda
pentingnya menjaga dan melestarikan budaya akan melanjutkan budaya daerah untuk
tentunya merasa memiliki tanggung jawab dikenalkan kepada generasi selanjutnya.
dalam merespons upaya-upaya dalam

569
E Prosiding Seminar Nasional Virtual Pendidikan Kewarganegaraan 2021
"Respons Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam Menyambut Era Society 5.0”

Implementasi nilai civic virtue pada warga negara muda diperlukan stakeholder
diri pemuda Indonesia dapat dimulai untuk untuk mempersiapkannya[5]. Hal tersebut
membantu membangkitkan peran aktifnya menjadi perhatian penting agar kedepannya
sebagai warga negara tentunya terdapat peran warga negara muda tidak salah arah dalam
salah satunya tanggung jawab untuk membangun masa depan bangsa. Setiap warga
senantiasa merespons masalah sosial negara muda menghimpun tanggung jawab
khususnya agar senantiasa dapat melestarikan kepada diri sendiri sebagai bagian dari
budaya yang dimulai dari unit terkecil dalam masyarakat dan individu lain di sekitarnya.
lingkungan sosial pemuda Indonesia. Jika seorang warga negara terkhusus pada saat
METODE berusia muda tidak dapat melaksanakan hak
Artikel ini menggunakan pendekatan dan kewajibannya secara penuh tanggung
studi kepustakaan dengan menganalisis jawab, maka sangat berbahaya untuk
beberapa kajian yang berkaitan dengan civic kemajuan masyarakat kedepannya. Mencegah
virtue, budaya local, dan Society 5.0 dengan adanya pengaruh negatif dari yang terjadi
menelaah bagaimana keterlibatan anak-anak dalam tatanan kehidupan bernegara juga
muda saat ini dalam konteks budaya dan merupakan kewajiban warga negara
konsep Society 5.0. Kajian artikel khususnya pemuda.
mengeksplorasi mengenai implementasi nilai Pemerintah dalam mendukung
civic virtue dalam pelestarian budaya lokal pemuda dalam menjalankan perannya sebagai
bagi pemuda Indonesia dalam perkembangan warga negara tertuang dalam Undang-Undang
Society 5.0. Analisis di dalam artikel ini dikaji Negara Republik Indonesia Nomor 40 tahun
berdasarkan hasil pengumpulan informasi dan 2009 tentang Kepemudaan pasal 16 Tentang
temuan dari beberapa bahan bacaan dan Peran Pemudamenyebutkan bahwa: “Pemuda
dokumentasi yang relevan. Artikel jurnal berperan aktif sebagai kekuatan moral, kontrol
menjadi pendukung kajian yang cukup sosial, dan agen perubahan dalam segala aspek
penting, dan diparafrase sesuai dengan pembangunan nasional[6].” Pemuda memiliki
kebutuhan analisis pada bagian tertentu di potensi besar yang sangat diperlukan untuk
dalam tulisan ini. mendukung perubahan dan pembaharuan bagi
bangsa dan negara kearah yang lebih baik.
HASIL DAN PEMBAHASAN Sementara itu, pemuda yang hidup dalam era
1. Pemuda dan Civic Virtue sekarang memiliki tantangan tersendiri mulai
dari majunya teknologi informasi yang terus
Pemuda merupakan generasi penerus berkembang, hingga timbul permasalahan
bangsa yang menjadi kekuatan suatu negara baru menyangkut karakter pemuda di zaman
untuk mewujudkan cita-citanya. Menurut ini. Karakter yang ditunjukkan lewat tindakan
bahasa dalam Taufik (2010:134) pemuda pemuda saat ini cengderung mementingkan
seseorang yang telah dewasa terdiri dari laki- diri sendiri dan tidak memiliki empati serta
laki dan perempuan. Seringkali kita sebut kurang berpedoman pada nilai-nilai budaya
dengan generasi muda yang menjadi tumpuan bangsa yang menjadi sorotan tajam dalam
negaranya.Generasi muda atau warga negara masyarakat untuk hidup berdampingan dengan
muda adalah sumber daya manusia yang rukun.Pengaruh lain adalah dari kebudayaan
sangat potensial untuk memberikan energi dan Barat (Western) yang dapat dengan mudah
sinergi di dalam kehidupan diri mereka di dilihat dan diakses oleh anak-anak muda
dalam pergaulan sesame teman dan sehingga sedikit banyak menjadi pengaruh
berinteraksi (berkegiatan) di dalam atau imitasi yang ditampakkan oleh diri
masyarakat. Membentuk generasi muda yang mereka sebagai kalangan muda.
tumbuh dan berkembang menjadi sosok Pengaruh-pengaruh yang mampu
pribadi yang kuat dan berkarakter baik, mengikis nilai-nilai budaya dan kebiasaan
dibutuhkan arahan, bimbingan, keikutsertaan anak-anak muda sebagai generasi muda
mereka di dalam aktivitas yang mereka sukai Indonesia, tentu hal ini menjadi perhatian
yang menambah keterampilan diri mereka dan serius dan cukup menghawatirkan khusus
melatih kemandirian mereka sebagai anak- pada pelestarian kebudayaan lokal yang
anak muda agar mampu melahirkan kreatifitas semakin berkurang dikarenakan pesatnya
yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar. perkembangan kehidupan yang semakin
Suatu negara akan mengalami kemajuan modern dan jauh dari implementasi nilai
ataupun kemunduran bergantung pada warga kebudayaan yang selama ini dijalankan. Adha
negara mudanya (pemuda)[4.] Pemuda sebagai (2019:141) mengemukakan bahwabudaya dan
warga negara muda memiliki peran sebagai etnis yang berbedatidak begitu penting bagi
pemimpin sepuluh dan dua puluh tahun sebagianbanyak generasi muda mereka
mendatang. Oleh karena itu, ketika menjadi berasumsi bahwa mereka kurang termotivasi

570
E Prosiding Seminar Nasional Virtual Pendidikan Kewarganegaraan 2021
"Respons Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam Menyambut Era Society 5.0”

untukberpartisipasi di dalam aktivitas yang kehidupan yang sesuai aturan, kerjasama


berkaitan dengan budaya dan aktivitas sosial dalam membangun solidaritas da membangun
yang ada[7]. Pemuda dituntut untuk siap dalam adanya semangat untuk hidup bermasyarakat
memanfaatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan baik[9].Untuk itu, pemuda harus bisa
yang ada. Banyaknya kekurangan dalam memahami setiap nilai ataupun ajaran yang
berbagai bidang dalam menyambut adanya era berasal daripara leluhur budaya bangsa yang
society 5.0. Oleh karena itu generasi muda menjadikannya sebagai dasar dan kuatnya
perlu diarahkan dalam menjalankan perannya moral agar kedepannya dapat menjadi agen
semaksimal mungkin untuk kemajuan bangsa perubahan baik bagi diri individu dan
Indonesia di masa depan. Kebudayaan lokal masyarakat. Karakter kewarganegaraan
yang ada seharusnya dapat dilestarikan dan dikembangkan dengan diperkuat oleh norma
dapat dijadikan sebagai pedoman oleh para dan aturan yang dipatuhi dan dipahami oleh
pemuda sebagai usaha dalam mempertahankan anak-anak muda.
jati diri bangsa Indonesia. 2. Upaya Penguatan Civic Virtue bagi
Tantangan tersebut perlu diatasi oleh Pemuda
pemuda sebagai suatu usaha bersama dengan Di masa ini warga negara semakin
masyarakat untuk mencapai kepentingan disadarkan akan kewajibannya untuk lebih
bersama. Untuk itu, pemuda sebagai generasi peka dan senantiasa mengedepankan
muda harus bersikap ataupun berperilaku keadaban kewarganegaraan sebagai kualitas
berdasarkan nilai kebajikan kewarganegaraan karakter seorang warga negara seutuhnya.
(civic virtue) agar menjadi bekal pemuda tidak Sebagai pemuda yang peduli, berempati, dan
salah arah dalam bersaing dimasa depan memiliki wawasan yang tajam terhadap
sebagai warga negara yang baik. Menurut lingkungan sekitar sangat dibutuhkan,
Quigley dalam Winataputra dan Budimansyah dikarenakan empati menjadi salah satu
(2007:60) “…the willingness of citizen to set faktor yang dapat membangun kehidupan
aside private interests and personal concerns sosial.Semua pihak harus menyadari bahwa
for the sake of the common good” [8].Quigley persatuan dan kohesi sosial yang terbentuk
menjelaskan bahwa kemampuan di dalam atas dasarkeadaban kewarganegaraan adalah
menempatkan kepentingan bersama dan kekuatan dalam upaya menghadapi era
mampu menahan kepentingan pribadi untuk society 5.0.
sementara waktu dikarenakan kepentingan
bersama lebih urgensi, maka hal ini menjadi Melakukan upaya pemberdayaan
penanda dari civic virtue.Kepentingan umum pemuda guna membentuk pola pikir yang
yang dimaksud ialah kepentingan yang adaptif menjadi salah satu upaya penguatan
melibatkan dan bermanfaat bagi seluruh keadaban kewarganegaraan di masa ini. Hal
masyarakat. Karakter kewarganegaraan dan tersebut dilakukan guna membentuk
komitmen kewarganegaraan (civic disposition peradaban sipil yang memiliki kesiapan
& civic commitment) menjadi tumpuan secara sosial dalam membentuk kehidupan
penting di dalam penguatan civic virtue. bermasyarakat yang inklusif dan harmonis
Kedua unsur tersebut dapat menjadi dasar (Sujana, 2019: 70)[10]. Menurut Adha (2019:
pemuda untuk berpartisipasi secara aktif 383)[11], dijelaskan bahwa keadaban
dalam segala bidang kehidupan di masyarakat. kewarganegaraan (civic virtue) merupakan
Kebajikan kewarganegaraan yang kesadaran setiap individu mampu
biasa disebut dengan nilai-nilai kebajikan menentukan langkah yang lebih baik dan
yang seharusnya dimiliki warga negara bermanfaat sehingga menjadi seseorang
atauCivic virtue perlu dibangun dalam diri dengan kepribadian yang tidak hanya
pemuda karena kebajikan membentuk karakter berpikir akan diri sendiri namun
individu yang berhubungan langsung dengan memberikan aspek manfaat untuk
kebiasaan yang tampak di dalam kehidupan lingkungan di luar diri individu itu sendiri
sehari-hari. Kebajikan pada sisi lain dapat serta memposisikan kepentingan pribadinya
diperoleh atau dimaknai dari nilai-nilai yang sesuai dengan tempatnya untuk
terkandung di dalam budaya masyarakat itu melaksanakan kepentingan yang berguna
sendiri yang dipegang di dalam budaya yang bagi khalayak. Dalam hal ini maka pemuda
hidup di dalamnya. Menurut Adha (2019:18) sebagai generasi yang memegang peranan
civic virtue atau keadaban kewarganegaraan penting harus memiliki kemauan untuk
merupakan salah satu unsur dari budaya dapat saling bekerja sama, saling
kewarganegaraan yang didalamnya mencakup menghormati dan menghargai,
partisipasi aktif warganegara khususnya warga menunbuhkan tanggung jawab bersama, dan
negara muda, hubungan persamaan sadar bahwa mereka menjadi bagian dari
kepentingan, saling menghargai dan toleran, masyarakat.

571
E Prosiding Seminar Nasional Virtual Pendidikan Kewarganegaraan 2021
"Respons Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam Menyambut Era Society 5.0”

Upaya penguatan atau internalisasi dengan hubungan antar individu, hubungan


nilai-nilai keadaban bagi setiap warga negara sosial yang memperkuat norma, dan adanya
dinilai krusial dan strategis untuk rasa saling percaya (Adha, 2019: 393)[13].
mendukung adanya pengaruh globalisasi Hal tersebut menandakan bahwa ketiga
(Sujana, 2019: 70). Melalui mata pelajaran unsur itu berkaitan satu sama lain dan harus
Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah, saling mendukung.
nilai-nilai keadaban kewarganegaraan
ditanamkan secara efektif. Internalisasi nilai- Setiap individu harus mampu
nilai kewarganegaraan akan menghasilkan berhubungan dalam rangka memenuhi
perilaku yang baik dari tiap warga negara, kebutuhan sosial untuk
yang dapat membentuk jiwa (peradaban) menumbuhkansolidaritas dalam kohesi
untuk mampu menghargai dan menghormati sosial sehari-hari.Hubungan yang harmonis,
orang lain, serta memiliki rasa disiplin dan toleransi tinggi terhadap orang lain,
tanggung jawab sebagai warga negara[10]. keterlibatan warga negara secara aktif
menjadi tujuan bersama guna meningkatkan
Selain melalui pendidikan formal di kemampuan komunitas masyarakat.
sekolah, internalisasi nilai-nilai civic virtue 3. ImplementasiCivic Virtue dalam
juga dapat dilakukan dengan melakukan Pelestarian Budaya Lokal untuk
kegiatan seminar ilmiah atau ceramah umum Menyambut Era Society 5.0
dalam rangka menambah wawasan dan Menyambut era society 5.0
pengetahuan. Melihat kondisi perubahan masyarakat Indonesia harus waspada
sosial demi menyongsong era society 5.0, akan efek yang disebabkan oleh
sebagai pemuda yang aktif maka akan kemajuan zaman salah satunya
muncul kepekaan pada diri mereka untuk tergerusnya nilai budaya setempat yang
lebih peduli terhadap lingkungan di sekitar, berkembang di dalam masyarakat
peduli terhadap kegiatan di lingkungan Indonesia, fenomena pergeseran
masyarakat sebagai bagian dari mereka, masyarakat di seluruh daerah Indonesia
serta peduli terhadap informasi terbaru, dan tak dapat dihindari karena cepatnya arus
lain-lain. media serta informasi yang dapat
dijangkau masyarakat menyebabkan
Melibatkan pemuda di dalam berbagai masyarakat tertarik dengan kebudayaan
kegiatan dapat memberikan ruang bagi asing yang masuk dan menggerus nilai-
mereka untuk berkreasi dimana mereka bisa nilai dalam diri masyarakat Indonesia
menyalurkan kemampuan serta keterampilan yang tentunya hal tersebut berdampak
yang mereka miliki. Sejalan dengan buruk karena tidak sesuai dengan
pendapat Adha, et. al (2019), bahwa pemuda kebiasaan masyarakat yang ada.[14] Era
saat ini harus lebih banyak terlibat dalam kini yang serba mutakhir memudahkan
aktivitas masyarakat sebagai wadah semua hal menjadi lebih mudah, namun
membekali mereka meningkatkan kemudahan tersebut menyebabkan
keterampilan praktis, pengetahuan, dan masyarakat mulai bergeser menarik diri
pengalaman individu[12]. dari budaya lokal yang ada. Warga
negara muda kini sebagai pemuda
Konsep Society 5.0 menjadikan harapan bangsa lebih menyukai
manusia sebagai pusat kendali teknologi, tayangan-tanyangan asing serta lebih
dan pengembangan dan inovasi teknologi aktif menggunakan gawai hanya untuk
perlu digunakan untuk membantu dan melihat lihat aplikasi yang sedang
memajukan pembangunan sosial, bukan populer dibandingkan dengan menonton
untuk menggantikan manusia. Oleh karena dan mempelajari kesenian lokal,
itu, individu harus mampu beradaptasi sehingga membuat pemuda menarik diri
dengan lingkungan yang baru. dan mulai tak terjamah dengan
kebudayaan setempat, hal ini terjadi
Menurut Putnam dalam bukunya yang karena persepsi pemuda yang
berjudul Bowling Alone: The Collapse and memandang kebudayaan lokal
Revival of American Community merupakan hal yang tidak dinamis dan
(2000),masyarakat modern harus memiliki cenderung kolot.
tiga jenis modal, yaitu: modal fisik yang Mengambil tindakan akan
berkaitan dengan objek fisik (sumber daya dampak dari kemajuan zaman yang
alam); modal sumber daya manusiamengacu menyebabkan kekhawatiran akan
pada hal-hal yang melekat pada tergerusnya identitas warga negara
manusia/individu;dan modal sosial berkaitan Indonesia sebagai warga multikultural

572
E Prosiding Seminar Nasional Virtual Pendidikan Kewarganegaraan 2021
"Respons Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam Menyambut Era Society 5.0”

dengan cara meminimalisir agar identitas manusia dengan kemanusiaan yang utuh
tersebut tidak tergerus zaman. Upaya untuk selaras dengan teknologi canggih
yang perlu dicanangkan yakni dengan dan mampu mengatasi permasalahan
mengimplementasikan dan memperkuat sosial yang ada di dalam masyarakat
nilai-nilai yang ada seperti civic virtue yang mempu menjaga kestabilan
yang diungkapkan oleh Franklin bahwa lingkungan masyarakat untuk mengarah
“Melatih pemuda untuk senantiasa pada kemajuan ekonomi berlandaskan
melaksanakan tanggungjawab serta budi tata nilai.
pekerti merupakan hal yang utama dan
amat penting daripada hal yang lain.” Keberlanjutan dari revolusi
upaya penguatan nilai-nilai kebajikan industri 4.0 dan bertransisi menuju
kewarganegaraan tentunya tak hanya society 5.0 secara signifikan mengangkat
dipandang sebelah mata Aristoteles nilai-nilai positif yang berkontribusi bagi
mengatakan bahwa salah satu hal yang perkembangan dan kebutuhan
terdapat dalam diri warga negara adalah masyarakat dan tatanan sosial saat ini.
nilai civic virtue dalam dirinya sehingga Baik dalam Pendidikan formal dan non
mereka dapat dikatakan sebagai orang formal, pengembangan aspek kognitif,
yang berkebajikan, pendapat-pendapat afektif, dan psikomotor terus didorong
tersebut tentunya bukan hanya sebagai agar setiap individu memahami bahwa
ungkapan belaka melaikan sebagai acuan penguatan karakter individu, karakter
bahwa penerapan nilai civic virtue pada bangsa tidak terlepas dari kearifan
kehidupan sehari-hari sangatlah budaya local yang selama ini hidup
penting[15]. ditengah-tengah kehidupan masyarakat
[1].
Civic virtue merupakan yang
secara unsur kebahasan merupakan
gabungan kata yang terdiri akan "civic" Konsep yang dibawa dalam
yang diambil dari Bahasa Latin yakni Society 5.0 adalah upaya untuk menjaga
civitas memiliki arti tempat yang penuh keseimbangan dalam lima unsur utama
dengan etika dan kebudayaan, yang ada dalam kehidupanmanusia,
sedangkan kata "virtue" juga diambil dari yaitu; Sosial, Emosional, Fisikal,
Bahasa Latin yakni "virtus" yang Intelektual, dan Spiritualitas, dalam
diterjemahkan menjadi kebaikan.. budaya Jepang disebut Zen atau
Sehingga secara umum, civic virtue keseimbangan[17], berkaitan dengan
merupakan kebijakan moral sosial ketergantungankehidupan manusia yang
menekankan kepentingan publik dan tinggi pada teknologi. Society 5.0
mengalihkan kepentingan pribadi ke merupakan revolusi kehidupan
ranah publik atau publik. civic virtue masyarakat setelah Revolusi Industri 4.0.
juga berarti melibatkan komunitas, di Ide yang dikembangkan dalam
mana warga negara atau penduduk masyarakat 5.0 adalah bagaimana
merupakan bagian dari masyarakat itu. masyarakat dapat memanfaatkan temuan-
Oleh karena itu, perilaku warga negara temuan teknologi dengan
menunjukkan betapa baiknya nilai-nilai mempertimbangkan aspek aspek
kewarganegaraannya. Aristoteles percaya kehidupan kemanusiaan secarautuh.
bahwa kebajikan sipil memiliki empat Seluruh aspek perkembangan teknologi
komponen, pertama kesederhanaan, tersebut sering sekali kurang
kedua keadilan, ketiga tekad, dan yang memperhatikan aspek kemanusiaan
terakhir kebijaksanaan.[16] karena kuatnya ideologi materialis dalam
kapitalisasi ekonomi[18].
Kearifan baru maupun nilai Berdasarkan penjelasan diatas,
kebaruan di dalam konsep Society 5.0 maka dapat diambil suatu pernyataan
secara signifikan merubah pemikiran bahwa era Society 5.0 dapat menggerus
bahwa selama ini alat atau tools atau dan merubah pandangan hidup pemuda
teknologi canggih yang digunakan untuk Indonesia yang cenderung melupakan
semata-mata digunakan sebagai budaya lokal khususnya pada masyarakat
keinginan pengguna hingga mencapai perkotaaan. Hal ini dikarenakan
target atau sasaran dengan penggunaan kehidupan masyarakat perkotaan, sudah
teknologi canggih tersebut. sangat tipis sekali batasan antara
Mengimplementasikan Society 5.0 masyarakat lokal dan masyarakat asing.
dengan Jepang sebagai penggerak Oleh karena itu implementasi civic vitue
pertama menuju pada keterlibatan yang mencakup nilai-nilai dasar seperti,

573
E Prosiding Seminar Nasional Virtual Pendidikan Kewarganegaraan 2021
"Respons Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam Menyambut Era Society 5.0”

kesederhanaan dan rasa tanggung jawab [6] Undang-Undang Republik Indonesia


atas kebudayaan lokal sudah melai hilang Nomor 40 Tahun 2009 Tentang Kepemudaan
di kebanyakan pada pemuda Indonesia. pasal 16 Tentang Peran Pemuda.
Ini menjadi permasalahan tersendiri bagi [7] Adha, M. M. 2019. Volunteer Beneran
pemerintah untuk memulihkan nilai civic Indonesia: Keterlibatan dan Komitmen Warga
virtue di kehidupan anak bangsa sejak Negara Muda di dalam Komunitas
dini khususnya dalam Pendidikan Berlatarbelakang Multikultur. Jurnal Ilmiah
formal[19]. Jika hal ini dibiarkan berlalu Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
dengan begitu saja, kemungkinan yang 2(1). 140-149.
akan dihadapi negara ini akan kehilangan [8] Adha, M. M. 2019. Pengembangan
jati diri bangsanya dikarenakan Keadaban Kewarganegaraan Melalui Festival
hilangnya nilai-nilai akan cinta Krakatau. Universitas Pendidikan Indonesia.
kebudayaanya milik bangsa sendiri[20]. [9] Winataputra, U. S., dan Budimansyah, D.
2007. Civic Education: Konteks, landasan,
bahan aja, dan kultur kelas. Bandung:
SIMPULAN Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan
Pemuda merupakan generasi penerus SPS UPI.
bangsa yang menjadi kekuatan suatu negara [10] Sujana, I Putu W. M. 2019. Civic Virtue
untuk mewujudkan cita-citanya, pemuda dalam Rangka Mewujudkan Pemilu
berperan sebagai pondasi dan kekuatan moral Harmoni dan Berkeadilan: Jurnal
agar kedepannya dapat menjadi agen Media Komunikasi Pendidikan
perubahan yang lebih baik sesuai dengan nilai Pancasila dan Kewarganegaraan, 1
civic virtue perlu dijalankan agar muncul (2), 63-72.
kemauan dalam diri pemuda untuk bertidak [11] Adha, M. M. 2019. Pengembangan
sesuai norma dan aturan yang ada tanpa Keadaban Kewarganegaraan Melalui
paksaan, sehingga implementasi civic virtue Festival Krakatau. (Tesis).
dengan melihat kondisi perubahan sosial demi Universitas Pendidikan Indonesia.
menyongsong era society 5.0, sebagai pemuda [12] Adha, M. M., Ulpa, E. P., Johnstone, J.
yang aktif maka akan muncul kepekaan pada M., Cook, B. L. 2019. Pendidikan
diri mereka untuk lebih peduli terhadap Moral pada Aktivitas Kesukarelaan
lingkungan di sekitar terutama dalam Warga Negara Muda (Koherensi
membantu memelihara kebudayaan lokal Sikap Kepedulian dan Kerja sama
dengan tanggungjawab yang lebih aktif lagi Individu): Journal of Moral and Civic
dikemudian hari. Education, 4 (1), 28-37.
[13] Adha,M.M. 2020. Kekuatan Nilai-nilai
DAFTAR PUSTAKA Pancasiladalam Membangun
[1] Al Faruqi, U. 2019. “Future Service in KepribadianMasyarakat Indonesia. Al-
Industry 5.0”. Jurnal Sitem Cerdas 2(1), 67- Adabiya: Jurnal Kebudayaan dan
69. Keagamaan. 15 (1).
[2] Hidayati, N dan Harmanto. 2017. [14] Wren, T. 2006. Civic Virtue is Not
“Partisiapasi Masyarakat dalam Membangun Enough. Loyola University Chicago.
Civic Virtue di Desa Balun Kecamatan Turi Presented at The Conference for the
Kabupaten Lamongan”. Jurnal Kajian Moral Association for Moral Education at
dan Kewarganegaraan, 5(1), 106-120. University of Fribourg (Switzerland),
[3] Adha,M.M., dan Eska, P.U. 2020. 126.
“Energentic Young People: Kesadaran Tinggi [15] Adha,M.M. 2019. Warga Negara Muda
Voluntary Action Warga Negara Muda Era Modern Pada Konteks Global-
Dengan Implementasi Kerja Efektif, Dinamis National: Perbandingan Dua Negara
dan Harmonis”. E Prosiding Seminar Jepang Dan Inggris, Jurnal Media
Nasional Virtual Pendidikan Komunikasi Pendidikan Pancasila
Kewarganegaraan 2020 (pp. 347-353). dan Kewarganegaraan. 1 (1).
Universitas Sebelas Maret Surakarta. [16] Brackerz, N.2005. Main Report
[4] Taufik, A. 2010. Pemuda dan Perubahan Community Consultation and the
Sosial. Jakarta: Jalan Sutra. 'Hard to Reach': Concepts and
[5] Arpanudin, I. 2016. Literasi Warga Negara Practices in Victorian Local
Muda untuk Pengembangan Civic Government. Australia: Swinburne
Engagement di Abad 21. Proseding Institute for Social Research, 34.
Internasional Seminar. Laboratorium [17] Fukuyamma, M. 2018.Society 5.0:
Pendidikan Kewarganegaraan, Universitas Aiming For a New Human Centered
Pendidikan Indonesia. Society. International Scientific

574
E Prosiding Seminar Nasional Virtual Pendidikan Kewarganegaraan 2021
"Respons Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam Menyambut Era Society 5.0”

Journal Industry 4.0 Wen ISSN 2534 V. 2018. Mempertahankan Eksistensi


-997X; Print ISSN 2543-8582. Budaya Lokal Nusantara Ditengah
[18] Skobelev, P.O., and Borovik, S.Y. 2017. Arus Globalisasi Melalui Pelestarian
On The Way From Industry 4.0 to Tradisi Gawai Dayak Sintang, Jurnal
Industry 5.0: From Digital PEKAN, 3 (1).
Manufacturing to Digital Society. [20]Prasetyo, B., danTrisyanti, U. 2018.
International Scientific Journal Revolusi Industri 4.0 dan Tantangan
Industry 4.0. Wen ISSN 2534 -997X; Perubahan Sosial. Jorunal of
Print ISSN 2543-8582. Proceeding Series, 5 .
[19] Suparno, Alfikar, G., Santi, D., dan Yosi,

575

Anda mungkin juga menyukai