KEPALA
DINAS KESEHATAN PROV.SUMATERA BARAT
1
SISTEMATIKA
1. PENDAHULUAN
2. ANALISA SITUASI
3. GIZI & PERMASALAHANNYA
4. KEBIJAKAN PROGRAM PERBAIKAN GIZI
MASYARAKAT
5. UPAYA MEWUJUDKAN PERILAKU GIZI
SEIMBANG
6. PENUTUP
2
i. PENDAHULUAN SDGS: TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
17 Goals 169 target
Target:
Komitme 2.1. Pada tahun 2030, mengakhiri kelaparan dan menjamin akses
n Global pangan yang aman, bergizi, dan mencukupi bagi semua orang,
khususnya masyarakat miskin dan rentan termasuk bayi, di
sepanjang tahun.
2.2. Pada tahun 2030, mengakhiri segala bentuk malnutrisi,
termasuk mencapai target internasional 2025 untuk penurunan
stunting dan wasting pada balita dan mengatasi kebutuhan gizi
remaja perempuan, wanita hamil dan menyusui, serta lansia.
3.1. Pada 2030, mengurangi angka kematian ibu hingga di bawah
70 per 100.000 kelahiran hidup
3.2. Pada 2030, mengakhiri kematian bayi dan balita yang dapat
dicegah, dengan seluruh negara berusaha menurunkan Angka
Kematian Neonatal setidaknya hingga 12 per 1.000 KH dan
Angka Kematian Balita 25 per 1.000
Balita Underweigt: 17
RPJMN 2015- Kurus :9,5
Goals 2019 Baduta Stunting: 28
Anak adalah Menyiapkan Generasi Emas
Investasi utk Untuk Bonus Demografi
keluarga dan
bangsa
Bonus Demografi
(BONUS
2010 tahun 2025-2035
DEMOGRA
FI) > Ledakan aset
SDM usia
potensial/kerja :
penduduk usia
produktif 70 % dari
total jumlah
penduduk
Kelompok
Menjadi SDM
Laki-Laki Perempuan Total
Umur sehat dan
0-4 11.662.369 11.016.333 22.678.702
4
ISU STRATEGIS RPJMN 2015-2019
1. Peningkatan Status Kesehatan ibu, bayi, balita, remaja
dan lansia
2. Perbaikan status gizi masyarakat
3. Pengendalian beban ganda penyakit dan penyehatan
lingkungan
4. Pemenuhan ketersediaan farmasi, alat kesehatan, dan
pengawasan obat dan makanan
5. Peningkatan Promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat
6. Pengembangan Jaminan Kesehatan Nasional
7. Pemenuhan sumber daya manusia kesehatan
8. Penguatan Manajemen dan Sistem Informasi
9. Peningkatan efektifitas Pembiayaan Kesehatan
10. Peningkatan akses pelayanan dasar yang berkualitas
5
5
11. Peningkatan akses pelayanan rujukan yang berkualitas
SASARAN
Meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat, meningkatkan
perlindungan finansial, dan meningkatkan pemeratan (equity) pelayanan
kesehatan.
Secara khusus:
1)Meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak
2)Menurunnya prevalensi penyakit menular dan faktor resiko penyakit tidak
menular
3)Meningkatkannya kualitas pelayanan fasilitas kesehatan dasar dan
rujukan
4)Meningkatkan akses masyarakat terutama di daerah terpencil, tertinggal
dan perbatasan terhadap pelayanan kesehatan
5)Meningkatnya kepesertaan dan berkembangnya SJSN kesehatan
6)Terpenuhinya kebutuhan akan tenaga kesehatan di puskemas dan
rumah sakit, serta
7)Meningkatkannya responsifitas sistem kesehatan
6
ii.ANALISA SITUASI
9
GIZI-GLOBAL
10
Global Nutrition Report, 2014
WUS
Remaja Anemi 15-24
15-19 a tahun
tahun Bumil Anemia
KEK 46.6% 37.1% 22.9%
Posisi Indonesia untuk cakupan 3 Intervensi (IMD, ASI eksklusif, TTD u/Ibu Hamil)
masih RENDAH
12
INDEKS PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT
1 2 3 4 5 6 7
KESEHATAN KESEHATAN PELAYANAN PERILAKU PENYAKIT PENYAKIT KESEHATAN
BALITA REPRODUKSI KESEHATAN SEHAT TDK MENULAR LINGKUNGAN
0,6114 MENULAR 0,7507
0,4756 0,3808 0,3652 0,6267 0,5430
PRIORITAS 13
MASALAH
HASIL PSG 2015
KELOMPOK BALITA
PSG 2015 Batasan Dikatakan
Tidak Ada Masalah
Dari 34 Provinsi hanya 2 Gizi Menurut WHO
Provinsi dengan prevalensi
<10% : BALI & BENGKULU
18,8% Balita Gizi 10%
Kurang
(Underweight)
Dari 34 Provinsi hanya 2
Provinsi dengan prevalensi
<20% : BENGKULU & BABEL 29,0% Balita Pendek 20%
(Stunting)
15
Status Gizi Komposit Berdasarkan 3 Indeks (BB/U, TB/U dan BB/TB) -
Prevalensi Balita Gizi Kurang dalam 6 Kategori
Di Indonesia
18
GIZI PROVINSI SUMATERA BARAT
19
DATA STATUS GIZI BALITA KURANG (BB/TB) BERDASARKAN DATA
RISKESDAS
18
16 15.3
13.3
14
13.6
12.6
12 12.1
10 Sumbar
8 Nasional
8.2
6
4
2 PSG Sumbar 2015 : 9,6 0%
0
2007 2010 2013
DATA STATUS GIZI BALITA KURANG (TB/U) DATA STATUS GIZI BALITA KURANG
BERDASARKAN DATA RISKESDAS (BB/U) BERDASARKAN DATA
RISKESDAS
40 25
39.2
19.9 21
38 20
36.8 17.9
36.5 17.2
Sumbar 15 Sumbar
34 Nasiona Nasiona
l 10 l
32 32.7
30
5
PSG Sumbar 2015 : 17,4 %
PSG Sumbar 2015: 27%
28 0
2007 2010 2013 20
2007 2010 2013
PERSENTASE STATUS GIZI BALITA 0-59 BULAN BERDASARKAN INDEKS BB/U
PROVINSI SUMATERA BARAT
Gizi Buruk+
Kode Nama Kab/Kota Gizi Buruk Gizi Kurang Gizi Baik Gizi Lebih
Kurang
1 KEPULAUAN MENTAWAI 5.6 21.4 71.4 1.5 27.1
2 PESISIR SELATAN 4.5 18.8 76.2 0.6 23.2
3 SOLOK 2.0 13.3 83.6 1.2 15.3
4 SIJUNJUNG 2.2 16.5 80.1 1.2 18.6
5 TANAH DATAR 2.1 16.8 79.9 1.2 18.9
6 PADANG PARIAMAN 3.4 15.7 79.9 1.0 19.1
7 AGAM 0.8 12.9 85.8 0.5 13.7
8 LIMA PULUH KOTA 1.2 9.1 89.2 0.6 10.2
9 PASAMAN 2.6 14.0 82.9 0.6 16.6
10 SOLOK SELATAN 4.6 15.4 79.0 0.9 20.1
11 DHARMASRAYA 4.6 13.1 80.2 2.1 17.7
12 PASAMAN BARAT 3.6 18.4 76.4 1.5 22.1
71 KOTA PADANG 2.9 15.8 79.2 2.0 18.7
72 KOTA SOLOK 2.1 11.8 84.7 1.5 13.8
73 KOTA SAWAH LUNTO 1.8 9.1 87.5 1.5 10.9
74 KOTA PADANG PANJANG 1.2 9.4 87.4 2.1 10.6
75 KOTA BUKITTINGGI 0.3 11.3 87.4 1.0 11.5
76 KOTA PAYAKUMBUH 4.8 14.6 79.5 1.1 19.4
77 KOTA PARIAMAN 4.2 19.2 75.1 1.4 23.4
21
SUMBAR 2.8 14.5 81.5 1.2 17.3
PERSENTASE STATUS GIZI BALITA 0-59 BULAN BERDASARKAN INDEKS TB/U
PROVINSI SUMATERA BARAT
Sangat Pendek +
Kode Nama Kab/Kota Sangat Pendek Pendek Normal
Pendek
1 KEPULAUAN MENTAWAI 18.4 18.8 62.8 37.2
2 PESISIR SELATAN 9.8 19.6 70.5 29.5
3 SOLOK 10.4 26.8 62.8 37.2
4 SIJUNJUNG 11.2 30.1 58.7 41.3
5 TANAH DATAR 6.2 18.3 75.5 24.5
6 PADANG PARIAMAN 8.9 20.9 70.2 29.8
7 AGAM 6.9 18.5 74.7 25.3
8 LIMA PULUH KOTA 5.0 16.1 78.9 21.1
9 PASAMAN 5.7 21.1 73.1 26.9
10 SOLOK SELATAN 11.4 23.1 65.4 34.6
11 DHARMASRAYA 7.3 18.6 74.1 25.9
12 PASAMAN BARAT 10.0 24.2 65.9 34.1
71 KOTA PADANG 4.7 16.7 78.7 21.3
72 KOTA SOLOK 3.5 20.9 75.6 24.4
73 KOTA SAWAH LUNTO 11.6 16.4 72.0 28.0
74 KOTA PADANG PANJANG 5.9 12.3 81.8 18.2
75 KOTA BUKITTINGGI 4.5 17.3 78.3 21.7
76 KOTA PAYAKUMBUH 12.1 16.9 71.1 28.9
77 KOTA PARIAMAN 6.8 12.4 80.8 19.2
SUMBAR 8.3 19.4 72.4 27.6 22
PERSENTASE STATUS GIZI BALITA 0-59 BULAN BERDASARKAN INDEKS BB/TB
PROVINSI SUMATERA BARAT
Sangat Kurus+
Kode Nama Kab/Kota Sangat Kurus Kurus Normal Gemuk
Kurus
1 KEPULAUAN MENTAWAI 6.8 10.2 74.4 8.6 16.9
2 PESISIR SELATAN 3.3 9.8 84.5 2.4 13.1
3 SOLOK 1.7 4.6 89.3 4.3 6.3
4 SIJUNJUNG 1.9 4.3 90.4 3.4 6.2
5 TANAH DATAR 1.5 6.2 90.0 2.4 7.7
6 PADANG PARIAMAN 2.3 8.9 85.1 3.7 11.2
7 AGAM 1.6 6.1 90.0 2.4 7.7
8 LIMA PULUH KOTA 2.0 6.4 86.3 5.3 8.5
9 PASAMAN 2.9 9.1 86.6 1.4 12.0
10 SOLOK SELATAN 1.5 6.8 89.2 2.5 8.3
11 DHARMASRAYA 3.7 7.6 82.3 6.4 11.3
12 PASAMAN BARAT 2.7 7.6 85.5 4.2 10.3
71 KOTA PADANG 3.8 7.9 84.2 4.1 11.7
72 KOTA SOLOK 0.6 4.4 91.5 3.5 5.0
73 KOTA SAWAH LUNTO 4.0 5.8 80.9 9.4 9.7
74 KOTA PADANG PANJANG 3.2 4.4 85.0 7.3 7.6
75 KOTA BUKITTINGGI 0.8 4.7 89.8 4.7 5.5
76 KOTA PAYAKUMBUH 1.7 6.7 86.8 4.8 8.4
77 KOTA PARIAMAN 4.5 11.9 80.8 2.8 16.4
SUMBAR 2.6 7.0 86.1 4.3 9.6
23
TREND KASUS GIZI BURUK
YANG DILAPORKAN TAHUN DI PROP. SUMBAR
TAHUN 2010 2015
1.184
24
KETERSEDIAAN
Analisis Problem Gizi dan Akses keragaman
Kesehatan pangan kurang
Ekonomi keluarga
PERILAKU SEHAT
Merokok 14,7% ASUPAN GIZI BALITA
Cuci tangan tdk benar Tk. Kecp. Energi (<70%) =
73,83%
Buang air tdk benar 7,9%
44,06% PENYAKIT MENULAR
Tk. Kecp. Protein (<70%) =
Aktivitas fisik kurang Pneumonia 13,2%
76,58% 3,12%
Gosok gigi tdk benar
99.01% KESEHATAN LINGKUNGAN
Diare Balita
16,81%
Akses sanitasi 5,74% Ispa balita
Akses & sumber air
36,78% MASALAH GIZI
bersih 24,14%
Balita Pendek 50,2%
Balita Kurus 12,4%
KESEHATAN REPRODUKSI
PELAYANAN KESEHATAN MKJP 4,8%
Salin non faskes K4 58,63%
18,10%
Proporsi dokter 5,6% WUS KEK 20,61%
Posyandu per desa
0.00% SUMBERDAYA DAMPAK SDM
Bidan di Desa 15,17% Kualitas tenaga Kehilangan Generasi
Peserta BPJS 92,5% rendah
Dana APBD ? Kualitas SDM
Dana APBN rendah 25
(DAU/DAK) Sumber: IPKM 2013, SDT 2014, PSG
IV.KEBIJAKAN PROGRAM GIZI MASYARAKAT
26
KOMITMEN PEMERINTAH
PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI
DI INDONESIA
GERAKAN NASIONAL
PERCEPATAN
PERBAIKAN GIZI
27
Status Gizi J
Intervensi a
n
g
Penanganan balita gizi k
buruk Asupan Penyebab
Kesehatan a Intervensi
Suplementasi Pangan/Gizi langsung
Spesiifik
mikronutrient & fortifikasi P
Kebersihan diri e
n
Ketahanan pangan d
Sistem Kesehatan Aksesibili Air minum e
Pola Penyebab Tidak
k
Jaminan sosial tas / sanitasi,
Asuh Langsung
Air bersih dan Sanitasi pangan yankes
Gender dan J
Pembangunan a
Pendidikan remaja putri n
Perubahan Iklim g
k
Program Pengentasan Kelembagaan a
Kemiskinan & Intervensi
pertumbuhan ekonomi P Sensitif
Kepemerintahan dan Politik dan Ideologi Akar Masalah a
keteladanan n
Perdagangan dan peran j
dunia usaha
Kebijakan Ekonomi a
Penangan konflik n
Pelestarian Lingkungan Sumberdaya, Lingkungan, Teknologi, g Sumber: WB 2011, di
adaptasi dari
28UNICEF
Penduduk 1990 & Ruel 2008
PENDEKATAN
CONTINUUM OF CARE & LIFE
CYCLE
BERKESINAMBUNGAN & THD SELURUH
TAHAPAN
SIKLUS HIDUP MANUSIA
PENDEKATAN
KELUARGA
29
UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
Penguatan peran Linsek
6 dalam rangka intervensi
Peningkatan sensitif dan spesifik
surveilans gizi
termasuk Penguatan
pemantauan pelaksanaan
1 5 dan pengawasan
pertumbuhan
regulasi dan
standar gizi
PERBAIKAN
GIZI
Peningkatan Peningkatan
promosi perilaku 4 peran serta
masyarakat 2 masyarakat dalam
tentang perbaikan gizi
kesehatan, gizi, dll
3
Peningkatan akses dan
mutu paket yankes dan
PEDOMAN GIZI SEIMBANG 30
gizi
Upaya Perbaikan Gizi
Upaya Perbaikan Gizi mempertimbangkan
beberapa hal penting sbb :
Arah perbaikan gizi, lebih mengedepankan
perubahan prilaku keluaga, untuk mencegah dan
menanggulangi gizi kurang dan gizi lebih.
Sasaran perbaikan gizi diperluas mencakup
seluruh kelompok siklus hidup, meliputi; bayi,
balita, usia sekolah, remaja dan usia produktif
serta usia lanjut.
Pendekatan yang lebih mengutamakan
pemberdayaan keluarga, pemberdayaan
masyarakat, peningkatan cakupan dan kualitas
pelayanan didukung kerjasama lintas sektor.
31
FOKUS PADA 1000 HPK
Tabur gizi
Makanan selama Pemberian kapsul vitamin A
(langsung)
kehamilan
spesifik
MeNingkatkan akses terhadap air bersih, sanitasi dan perilaku bersih sehat
untuk mengurangi infeksi dan penyakit.
sensitif
Keluarga berencana
Program Perlindungan Sosial 32
V. UPAYA MEWUJUDKAN
PERILAKU GIZI SEIMBANG
33
STRATEGI PENINGKATAN PERILAKU GIZI
SEIMBANG GIZI MELALUI KADARZI
GANGGUAN TATALAKSANA
Pemantauan PERTUMBUHAN POZI
Sasaran Pertumbuhan/ DAN GIZI Rumah Tangga
Status gizi RS
PEMBERDAYAAN
EKONOMI
(KUB, dll)
34
KADARZI
35
LANSIA/
LAINNYA
Hamil
IBU
AYAH
KELUARGA
Menyusui
(ada Bayi)
USIA
REMAJA
SEKOLAH
BALITA
36
AYAH
IBU
BAGAIMANA
SIKAPNYA
BAGAIMANA
PENGETAHUANNYA
REMAJA
USIA
SEKOLAH
38
Tujuan KADARZI
a. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan
prilaku (PSP) keluarga tentang gizi.
b. Meningkatkan kemampuan keluarga
untuk mengenali dan memanfaatkan
sumber daya yang ada.
c. Meningkatkan kualitas dan cakupan
pelayanan gizi.
39
PERILAKU SADAR GIZI
1. Memantau berat badan secara teratur
41
PEDOMAN GIZI SEIMBANG
(PMK 41/2014)
42
PENGERTIAN
Adalah susunan makanan
sehari-hari yang
megandung zat-zat gizi
dalam jenis dan jumlah
yang sesuai dengan
kebutuhan tubuh, dengan
memperhatikan prinsip Setiap orang memilih dengan
keaneka-ragaman atau jenis dan jumlah yang tepat,
variasi makanan, aktivitas sesuai dengan berbagai
kebutuhan menurut usia (bayi,
fisik, kebersihan dan berat balita, remaja, dewasa dan usia
badan ideal. lanjut) dan sesuai dengan
keadaan kesehatan (hamil,
menyusui, sakit) dan aktivitas
43
fisik (anak sekolah, pekerja, atlit)
TUMPENG GIZI PIRING MAKANKU, SAJIAN SEKALI
SEIMBANG MAKAN
44
10 PESAN GIZI SEIMBANG (Keluarga Masyarakat dan Institusi)
1. Syukuri dan Nikmati Aneka Ragam Makanan, setiap kali Makan
2. Banyak Makan Sayuran dan Cukup Buah-buahan
3. Biasakan Mengonsumsi Lauk Pauk yang Mengandung Protein Tinggi
4. Biasakan Mengonsumsi Aneka Ragam Makanan Pokok
5. Batasi Konsumsi Pangan Manis, Asin dan Berlemak
6. Biasakan Sarapan
7. Minum Air yang cukup dan Aman
8. Biasakan Membaca Label pada Kemasan Pangan
9. Cuci Tangan Pakai Sabun dengan Air Bersih Mengalir
10.Lakukan Aktivitas Fisik yang Cukup dan Pertahankan Berat Badan Normal`
46
PESAN INDIVIDU
FOKUS SASARAN PESAN UTAMA
Ibu Hamil dan menyusui a. Aneka ragam pangan, makan lebih banyak
b. Batasi makanan tinggi garam, kopi
c. Minum air putih lebih banyak
49