Anda di halaman 1dari 49

UPAYA MEWUJUDKAN MASYARAKAT

BERPERILAKU GIZI SEIMBANG

dr.HJ.ROSNINI SAVITRI, M.KES

KEPALA
DINAS KESEHATAN PROV.SUMATERA BARAT

1
SISTEMATIKA
1. PENDAHULUAN
2. ANALISA SITUASI
3. GIZI & PERMASALAHANNYA
4. KEBIJAKAN PROGRAM PERBAIKAN GIZI
MASYARAKAT
5. UPAYA MEWUJUDKAN PERILAKU GIZI
SEIMBANG
6. PENUTUP

2
i. PENDAHULUAN SDGS: TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
17 Goals 169 target
Target:
Komitme 2.1. Pada tahun 2030, mengakhiri kelaparan dan menjamin akses
n Global pangan yang aman, bergizi, dan mencukupi bagi semua orang,
khususnya masyarakat miskin dan rentan termasuk bayi, di
sepanjang tahun.
2.2. Pada tahun 2030, mengakhiri segala bentuk malnutrisi,
termasuk mencapai target internasional 2025 untuk penurunan
stunting dan wasting pada balita dan mengatasi kebutuhan gizi
remaja perempuan, wanita hamil dan menyusui, serta lansia.
3.1. Pada 2030, mengurangi angka kematian ibu hingga di bawah
70 per 100.000 kelahiran hidup
3.2. Pada 2030, mengakhiri kematian bayi dan balita yang dapat
dicegah, dengan seluruh negara berusaha menurunkan Angka
Kematian Neonatal setidaknya hingga 12 per 1.000 KH dan
Angka Kematian Balita 25 per 1.000

Balita Underweigt: 17
RPJMN 2015- Kurus :9,5
Goals 2019 Baduta Stunting: 28
Anak adalah Menyiapkan Generasi Emas
Investasi utk Untuk Bonus Demografi
keluarga dan
bangsa
Bonus Demografi
(BONUS
2010 tahun 2025-2035
DEMOGRA
FI) > Ledakan aset
SDM usia
potensial/kerja :
penduduk usia
produktif 70 % dari
total jumlah
penduduk

Kelompok
Menjadi SDM
Laki-Laki Perempuan Total
Umur sehat dan
0-4 11.662.369 11.016.333 22.678.702

5 -9 11.974.094 11.279.386 23.253.480


berkualitas
10 - 14 11.662.417 11.008.664 22.671.081
Biaya Kesehatan
15 - 18 8.599.048 8.271.242 16.870.290 Menurun, >Indeks
Jumlah Bonus Demografi Pembangunan Manusia
119.630.913 118.010.413 237.641.326
Penduduk Berkah? >< meningkat
Bencana?

4
ISU STRATEGIS RPJMN 2015-2019
1. Peningkatan Status Kesehatan ibu, bayi, balita, remaja
dan lansia
2. Perbaikan status gizi masyarakat
3. Pengendalian beban ganda penyakit dan penyehatan
lingkungan
4. Pemenuhan ketersediaan farmasi, alat kesehatan, dan
pengawasan obat dan makanan
5. Peningkatan Promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat
6. Pengembangan Jaminan Kesehatan Nasional
7. Pemenuhan sumber daya manusia kesehatan
8. Penguatan Manajemen dan Sistem Informasi
9. Peningkatan efektifitas Pembiayaan Kesehatan
10. Peningkatan akses pelayanan dasar yang berkualitas
5
5
11. Peningkatan akses pelayanan rujukan yang berkualitas
SASARAN
Meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat, meningkatkan
perlindungan finansial, dan meningkatkan pemeratan (equity) pelayanan
kesehatan.
Secara khusus:
1)Meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak
2)Menurunnya prevalensi penyakit menular dan faktor resiko penyakit tidak
menular
3)Meningkatkannya kualitas pelayanan fasilitas kesehatan dasar dan
rujukan
4)Meningkatkan akses masyarakat terutama di daerah terpencil, tertinggal
dan perbatasan terhadap pelayanan kesehatan
5)Meningkatnya kepesertaan dan berkembangnya SJSN kesehatan
6)Terpenuhinya kebutuhan akan tenaga kesehatan di puskemas dan
rumah sakit, serta
7)Meningkatkannya responsifitas sistem kesehatan
6
ii.ANALISA SITUASI

Luas wilayah 42.297,30


km2 ( 2.420,57 km
perairan laut)
Terdiri dan 19
kabupaten kota (12
kabupaten dan 7 kota)
Jumlah penduduk :
5.107.243 jiwa
7
KONDISI SARANA & PRASARANA
JUMLAH RS 71 RS (23 RS Pemerintah, 4 RS TNI/POLRI, 44 RS
Swasta
Umum dan Khusus)
JUMLAH TEMPAT RS PEMERINTAH = 2.938 ( 63,4 % )
TIDUR RS SWASTA = 1.696 (36,6 % )
JUMLAH PUSKESMAS 264 UNIT ((105 RAWATAN, 159 NON RAWATAN),
71 PUSKESMAS PONED
JUMLAH PUSTU 907 UNIT
JUMLAH PUSKEL 264 UNIT
JUMLAH POLINDES/ 1.761 UNIT / 2379 UNIT
POSKESDES
JUMLAH POSYANDU 6.905 UNIT
UPTD 4 UPTD, yaitu RS Paru, BKIM, BKOM dan Balai Labkesda
UNGGULAN PELAYANAN KESEHATAN SUMBAR
1. RSUP. DR.M. DJAMIL : Pelayanan jantung untuk Sumatera Bagian Tengah
2. RSUP BUKITINGGI : RS Pusat Stroke Nasional
3. RSAM BUKITINGGI : Pelayanan Traumatic Centre
4. RSJ HB SAANIN : Pelayanan Ketergantungan Obat & Napza
5. Sub regional dalam penanggulangan bencana 8
III. GIZI DAN PERMASALAHANNYA

9
GIZI-GLOBAL

10
Global Nutrition Report, 2014

INDONESIA juga termasuk di dalam 47 negara dari 122


negara yang mempunyai masalah Stunting pd Balita dan
Anemia pada WUS

WUS
Remaja Anemi 15-24
15-19 a tahun
tahun Bumil Anemia
KEK 46.6% 37.1% 22.9%

Posisi Indonesia untuk cakupan 3 Intervensi (IMD, ASI eksklusif, TTD u/Ibu Hamil)
masih RENDAH

Global Nutrition Report, 2014

Cakupan Cakupan Pemberian Cakupan


IMD 34.5% ASI Eksklusif 6 bulan Pemberian
38.0% TTD Ibu Hamil
Sumber : Riskesdas 2013
85.1% 11
GIZI-NASIONAL

12
INDEKS PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT

IPM (2014) PERINGKAT 110 IPKM INDEKS DAYA SAING (2015-2016) 37


Dibawah Thailand (93), Malaysia (62), 0,5404 Dibawah Thailand (32), Malaysia (18),
Brunei (31) dan Singapura (11) dan Singapura (1)

1 2 3 4 5 6 7
KESEHATAN KESEHATAN PELAYANAN PERILAKU PENYAKIT PENYAKIT KESEHATAN
BALITA REPRODUKSI KESEHATAN SEHAT TDK MENULAR LINGKUNGAN
0,6114 MENULAR 0,7507
0,4756 0,3808 0,3652 0,6267 0,5430

KES BALITA KES. REPRO YENKES PRILAKU PENY TD PENY LINGKUNGAN


Gikur MKJP 11,28 Salin faskes Merokok MENULAR MENULAR Akses
19,63 Pemeriksaa 69.99 69.99 Hipertensi Pneumonia Sanitasi
Pendek n Kec dg dr Cuci tangan 24,33 2,14 58,19
37,21 kehamilan cukup 9.55 Cdg benar Cedera 8,25 Diare Balita Akses dan
Gemuk (K4) 60,93 Proporsi 47,01 Diabetes Mlt 11,99 Sumber Air
11,76 WUS KEK Posyandu Buang air 1,53 ISPA balita Bersih 50,41
Penimbang 20,97 40,72 besar dg Gangguan 40,64
an 68,28 KecukupanJ benar 82,59 Mental 5,98
Imunisasi ml Bidan Aktivitas Obesitas
50,39 24,54 Fisik cukup Sentral 26,6
Kunj. Jamkesmas 22,82 Sakit gigi
Neonatal 49,47 Gosok gigi dan mulut
88,73 dg bener 25,93
2,14

PRIORITAS 13

MASALAH
HASIL PSG 2015
KELOMPOK BALITA
PSG 2015 Batasan Dikatakan
Tidak Ada Masalah
Dari 34 Provinsi hanya 2 Gizi Menurut WHO
Provinsi dengan prevalensi
<10% : BALI & BENGKULU
18,8% Balita Gizi 10%
Kurang
(Underweight)
Dari 34 Provinsi hanya 2
Provinsi dengan prevalensi
<20% : BENGKULU & BABEL 29,0% Balita Pendek 20%
(Stunting)

Dari 34 Provinsi hanya 1


12,0% Balita Kurus 5%
Provinsi dengan prevalensi
<5% : BENGKULU (wasting)
14
Persentase Balita Menurut Status Gizi dengan
Indeks BB/U n balita= 165.523
Berdasarkan Kelompok Umur di Indonesia

Persentase Balita Menurut Status


Gizi dengan Indeks BB/TB
Berdasarkan Kelompok Umur di
Indonesia

Persentase Balita Menurut Status Gizi


dengan Indeks TB/U
Berdasarkan Kelompok Umur di Indonesia

15
Status Gizi Komposit Berdasarkan 3 Indeks (BB/U, TB/U dan BB/TB) -
Prevalensi Balita Gizi Kurang dalam 6 Kategori
Di Indonesia

Balita Gizi Berdasarkan hasil PSG


Kurang 18,8% Tahun 2015 didapatkan
sebanyak 18,8% balita
menderita gizi kurang.
Diantara balita gizi
kurang tersebut
sebanyak 12,7% balita
pendek.

Intervensi dalam rangka


penurunan
stunting sudah tepat
karena dapat
menurunkan balita gizi
kurang (Gizi buruk + Gizi
Kurang) 16
DISTRIBUSI KAB/KOTA BERDASARKAN
KARAKTERISTIK MASALAH GIZI
Sebagian besar
Jumlah dianalisis dari kabupaten
496 Kab/Kota yang ada di
Indonesia
Ogan Komering Ulu Timur, Kota mempunyai
Pagar Alam, Mukomuko, Kota permasalahan gizi
Bengkulu, Belitung Timur, Kota yang bersifat
Depok, Semarang, Tabanan, AKUT-KRONIS
Kota Tomohon oleh karena itu
upaya perbaikan
gizi bukan hanya
yang bersifat
SPESIFIK namun
juga yang bersifat
SENSITIF
17
Status Gizi Berdasarkan Indeks BB/TB (Akut)
dengan
Kategori Kelompok Risiko Tinggi (Kurus)
Jumlah balita yang
berisiko menjadi
kurus masih cukup
tinggi, oleh karena itu
upaya
penanggulangan
balita kurus harus
dilakukan bukan
hanya untuk
menangani balita
yang sudah kurus tapi
juga untuk mencegah
balita yang berisiko
kurus agar tidak jatuh
menjadi kurus

18
GIZI PROVINSI SUMATERA BARAT

19
DATA STATUS GIZI BALITA KURANG (BB/TB) BERDASARKAN DATA
RISKESDAS
18
16 15.3
13.3
14
13.6
12.6
12 12.1
10 Sumbar
8 Nasional
8.2
6
4
2 PSG Sumbar 2015 : 9,6 0%
0
2007 2010 2013

DATA STATUS GIZI BALITA KURANG (TB/U) DATA STATUS GIZI BALITA KURANG
BERDASARKAN DATA RISKESDAS (BB/U) BERDASARKAN DATA
RISKESDAS
40 25
39.2
19.9 21
38 20
36.8 17.9

36 35.6 37.2 18.4


19

36.5 17.2
Sumbar 15 Sumbar

34 Nasiona Nasiona
l 10 l

32 32.7

30
5
PSG Sumbar 2015 : 17,4 %
PSG Sumbar 2015: 27%
28 0
2007 2010 2013 20
2007 2010 2013
PERSENTASE STATUS GIZI BALITA 0-59 BULAN BERDASARKAN INDEKS BB/U
PROVINSI SUMATERA BARAT
Gizi Buruk+
Kode Nama Kab/Kota Gizi Buruk Gizi Kurang Gizi Baik Gizi Lebih
Kurang
1 KEPULAUAN MENTAWAI 5.6 21.4 71.4 1.5 27.1
2 PESISIR SELATAN 4.5 18.8 76.2 0.6 23.2
3 SOLOK 2.0 13.3 83.6 1.2 15.3
4 SIJUNJUNG 2.2 16.5 80.1 1.2 18.6
5 TANAH DATAR 2.1 16.8 79.9 1.2 18.9
6 PADANG PARIAMAN 3.4 15.7 79.9 1.0 19.1
7 AGAM 0.8 12.9 85.8 0.5 13.7
8 LIMA PULUH KOTA 1.2 9.1 89.2 0.6 10.2
9 PASAMAN 2.6 14.0 82.9 0.6 16.6
10 SOLOK SELATAN 4.6 15.4 79.0 0.9 20.1
11 DHARMASRAYA 4.6 13.1 80.2 2.1 17.7
12 PASAMAN BARAT 3.6 18.4 76.4 1.5 22.1
71 KOTA PADANG 2.9 15.8 79.2 2.0 18.7
72 KOTA SOLOK 2.1 11.8 84.7 1.5 13.8
73 KOTA SAWAH LUNTO 1.8 9.1 87.5 1.5 10.9
74 KOTA PADANG PANJANG 1.2 9.4 87.4 2.1 10.6
75 KOTA BUKITTINGGI 0.3 11.3 87.4 1.0 11.5
76 KOTA PAYAKUMBUH 4.8 14.6 79.5 1.1 19.4
77 KOTA PARIAMAN 4.2 19.2 75.1 1.4 23.4
21
SUMBAR 2.8 14.5 81.5 1.2 17.3
PERSENTASE STATUS GIZI BALITA 0-59 BULAN BERDASARKAN INDEKS TB/U
PROVINSI SUMATERA BARAT

Sangat Pendek +
Kode Nama Kab/Kota Sangat Pendek Pendek Normal
Pendek
1 KEPULAUAN MENTAWAI 18.4 18.8 62.8 37.2
2 PESISIR SELATAN 9.8 19.6 70.5 29.5
3 SOLOK 10.4 26.8 62.8 37.2
4 SIJUNJUNG 11.2 30.1 58.7 41.3
5 TANAH DATAR 6.2 18.3 75.5 24.5
6 PADANG PARIAMAN 8.9 20.9 70.2 29.8
7 AGAM 6.9 18.5 74.7 25.3
8 LIMA PULUH KOTA 5.0 16.1 78.9 21.1
9 PASAMAN 5.7 21.1 73.1 26.9
10 SOLOK SELATAN 11.4 23.1 65.4 34.6
11 DHARMASRAYA 7.3 18.6 74.1 25.9
12 PASAMAN BARAT 10.0 24.2 65.9 34.1
71 KOTA PADANG 4.7 16.7 78.7 21.3
72 KOTA SOLOK 3.5 20.9 75.6 24.4
73 KOTA SAWAH LUNTO 11.6 16.4 72.0 28.0
74 KOTA PADANG PANJANG 5.9 12.3 81.8 18.2
75 KOTA BUKITTINGGI 4.5 17.3 78.3 21.7
76 KOTA PAYAKUMBUH 12.1 16.9 71.1 28.9
77 KOTA PARIAMAN 6.8 12.4 80.8 19.2
SUMBAR 8.3 19.4 72.4 27.6 22
PERSENTASE STATUS GIZI BALITA 0-59 BULAN BERDASARKAN INDEKS BB/TB
PROVINSI SUMATERA BARAT
Sangat Kurus+
Kode Nama Kab/Kota Sangat Kurus Kurus Normal Gemuk
Kurus
1 KEPULAUAN MENTAWAI 6.8 10.2 74.4 8.6 16.9
2 PESISIR SELATAN 3.3 9.8 84.5 2.4 13.1
3 SOLOK 1.7 4.6 89.3 4.3 6.3
4 SIJUNJUNG 1.9 4.3 90.4 3.4 6.2
5 TANAH DATAR 1.5 6.2 90.0 2.4 7.7
6 PADANG PARIAMAN 2.3 8.9 85.1 3.7 11.2
7 AGAM 1.6 6.1 90.0 2.4 7.7
8 LIMA PULUH KOTA 2.0 6.4 86.3 5.3 8.5
9 PASAMAN 2.9 9.1 86.6 1.4 12.0
10 SOLOK SELATAN 1.5 6.8 89.2 2.5 8.3
11 DHARMASRAYA 3.7 7.6 82.3 6.4 11.3
12 PASAMAN BARAT 2.7 7.6 85.5 4.2 10.3
71 KOTA PADANG 3.8 7.9 84.2 4.1 11.7
72 KOTA SOLOK 0.6 4.4 91.5 3.5 5.0
73 KOTA SAWAH LUNTO 4.0 5.8 80.9 9.4 9.7
74 KOTA PADANG PANJANG 3.2 4.4 85.0 7.3 7.6
75 KOTA BUKITTINGGI 0.8 4.7 89.8 4.7 5.5
76 KOTA PAYAKUMBUH 1.7 6.7 86.8 4.8 8.4
77 KOTA PARIAMAN 4.5 11.9 80.8 2.8 16.4
SUMBAR 2.6 7.0 86.1 4.3 9.6

23
TREND KASUS GIZI BURUK
YANG DILAPORKAN TAHUN DI PROP. SUMBAR
TAHUN 2010 2015

1.184

573 611 565


542
490

2010 2011 2012 2013 2014 2015

24
KETERSEDIAAN
Analisis Problem Gizi dan Akses keragaman
Kesehatan pangan kurang
Ekonomi keluarga
PERILAKU SEHAT
Merokok 14,7% ASUPAN GIZI BALITA
Cuci tangan tdk benar Tk. Kecp. Energi (<70%) =
73,83%
Buang air tdk benar 7,9%
44,06% PENYAKIT MENULAR
Tk. Kecp. Protein (<70%) =
Aktivitas fisik kurang Pneumonia 13,2%
76,58% 3,12%
Gosok gigi tdk benar
99.01% KESEHATAN LINGKUNGAN
Diare Balita
16,81%
Akses sanitasi 5,74% Ispa balita
Akses & sumber air
36,78% MASALAH GIZI
bersih 24,14%
Balita Pendek 50,2%
Balita Kurus 12,4%
KESEHATAN REPRODUKSI
PELAYANAN KESEHATAN MKJP 4,8%
Salin non faskes K4 58,63%
18,10%
Proporsi dokter 5,6% WUS KEK 20,61%
Posyandu per desa
0.00% SUMBERDAYA DAMPAK SDM
Bidan di Desa 15,17% Kualitas tenaga Kehilangan Generasi
Peserta BPJS 92,5% rendah
Dana APBD ? Kualitas SDM
Dana APBN rendah 25
(DAU/DAK) Sumber: IPKM 2013, SDT 2014, PSG
IV.KEBIJAKAN PROGRAM GIZI MASYARAKAT

26
KOMITMEN PEMERINTAH
PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI
DI INDONESIA

GERAKAN NASIONAL
PERCEPATAN
PERBAIKAN GIZI

27
Status Gizi J
Intervensi a
n
g
Penanganan balita gizi k
buruk Asupan Penyebab
Kesehatan a Intervensi
Suplementasi Pangan/Gizi langsung
Spesiifik
mikronutrient & fortifikasi P
Kebersihan diri e
n
Ketahanan pangan d
Sistem Kesehatan Aksesibili Air minum e
Pola Penyebab Tidak
k
Jaminan sosial tas / sanitasi,
Asuh Langsung
Air bersih dan Sanitasi pangan yankes
Gender dan J
Pembangunan a
Pendidikan remaja putri n
Perubahan Iklim g
k
Program Pengentasan Kelembagaan a
Kemiskinan & Intervensi
pertumbuhan ekonomi P Sensitif
Kepemerintahan dan Politik dan Ideologi Akar Masalah a
keteladanan n
Perdagangan dan peran j
dunia usaha
Kebijakan Ekonomi a
Penangan konflik n
Pelestarian Lingkungan Sumberdaya, Lingkungan, Teknologi, g Sumber: WB 2011, di
adaptasi dari
28UNICEF
Penduduk 1990 & Ruel 2008
PENDEKATAN
CONTINUUM OF CARE & LIFE
CYCLE
BERKESINAMBUNGAN & THD SELURUH
TAHAPAN
SIKLUS HIDUP MANUSIA

PENDEKATAN
KELUARGA

29
UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
Penguatan peran Linsek
6 dalam rangka intervensi
Peningkatan sensitif dan spesifik
surveilans gizi
termasuk Penguatan
pemantauan pelaksanaan
1 5 dan pengawasan
pertumbuhan
regulasi dan
standar gizi
PERBAIKAN
GIZI
Peningkatan Peningkatan
promosi perilaku 4 peran serta
masyarakat 2 masyarakat dalam
tentang perbaikan gizi
kesehatan, gizi, dll
3
Peningkatan akses dan
mutu paket yankes dan
PEDOMAN GIZI SEIMBANG 30
gizi
Upaya Perbaikan Gizi
Upaya Perbaikan Gizi mempertimbangkan
beberapa hal penting sbb :
Arah perbaikan gizi, lebih mengedepankan
perubahan prilaku keluaga, untuk mencegah dan
menanggulangi gizi kurang dan gizi lebih.
Sasaran perbaikan gizi diperluas mencakup
seluruh kelompok siklus hidup, meliputi; bayi,
balita, usia sekolah, remaja dan usia produktif
serta usia lanjut.
Pendekatan yang lebih mengutamakan
pemberdayaan keluarga, pemberdayaan
masyarakat, peningkatan cakupan dan kualitas
pelayanan didukung kerjasama lintas sektor.
31
FOKUS PADA 1000 HPK

Intervensi pada 1000 hari pertama kehidupan


Permberian tablet Asi eksklusif Pemberian ASI
besi folat/gizi Makanan pendamping ASI
mikro
Intervensi gizi

Tabur gizi
Makanan selama Pemberian kapsul vitamin A
(langsung)

kehamilan
spesifik

Pemberian makanan Penganganan gizi buruk (kurus)


tambahan (PMT)
Pencegahan dan penanganan penyakit diare, cacingan, malaria
(tidak langsung)

Mempermudah akses pangan yang bergizi untuk semua.


Intervensi gizi

MeNingkatkan akses terhadap air bersih, sanitasi dan perilaku bersih sehat
untuk mengurangi infeksi dan penyakit.
sensitif

Keluarga berencana
Program Perlindungan Sosial 32
V. UPAYA MEWUJUDKAN
PERILAKU GIZI SEIMBANG

33
STRATEGI PENINGKATAN PERILAKU GIZI
SEIMBANG GIZI MELALUI KADARZI

KONSELING KELUARGA PEDOMAN


KADARZI GIZI
PHBS SEMBANG

GANGGUAN TATALAKSANA
Pemantauan PERTUMBUHAN POZI
Sasaran Pertumbuhan/ DAN GIZI Rumah Tangga
Status gizi RS

PEMBERDAYAAN
EKONOMI
(KUB, dll)

34
KADARZI

Keluarga yang mampu mengenali


masalah gizi anggota keluarganya
dan mampu mengatasi masalah
tersebut baik oleh sendiri maupun
dengan bantuan pihak lain

35
LANSIA/
LAINNYA
Hamil

IBU
AYAH

KELUARGA
Menyusui
(ada Bayi)
USIA
REMAJA
SEKOLAH

BALITA
36
AYAH

IBU

KELUARGA SADAR GIZI


BAGAIMANA PERILAKUNYA
BAYI/
BALITA

BAGAIMANA
SIKAPNYA
BAGAIMANA
PENGETAHUANNYA
REMAJA

USIA
SEKOLAH

LANSIA/ PERLU DIEVALUASI/DIPANTAU


LAINNYA 37
Visi Keluarga Sadar Gizi
(KADARZI)

Keluarga yang mengetahui masalah gizi


anggota keluarga dan mengambil
langkah-langkah untuk mengatasi
masalah gizi anggota keluarga dengan
menggunakan sumber daya yang ada

38
Tujuan KADARZI
a. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan
prilaku (PSP) keluarga tentang gizi.
b. Meningkatkan kemampuan keluarga
untuk mengenali dan memanfaatkan
sumber daya yang ada.
c. Meningkatkan kualitas dan cakupan
pelayanan gizi.

39
PERILAKU SADAR GIZI
1. Memantau berat badan secara teratur

2. Makan beraneka ragam

3. Hanya mengkonsumsi garam beryodium

4. Memberikan hanya ASI saja kepada bayi


sampai usia 6 bulan

5. Mendapatkan dan memberikan suplementasi


gizi bagi anggota keluarga yang membutuhkan
40
PERILAKU GIZI SEIMBANG adalah
pengetahuan, sikap dan praktek keluarga
meliputi mengkonsumsi makanan seimbang
dan berperilaku hidup sehat

41
PEDOMAN GIZI SEIMBANG
(PMK 41/2014)

42
PENGERTIAN
Adalah susunan makanan
sehari-hari yang
megandung zat-zat gizi
dalam jenis dan jumlah
yang sesuai dengan
kebutuhan tubuh, dengan
memperhatikan prinsip Setiap orang memilih dengan
keaneka-ragaman atau jenis dan jumlah yang tepat,
variasi makanan, aktivitas sesuai dengan berbagai
kebutuhan menurut usia (bayi,
fisik, kebersihan dan berat balita, remaja, dewasa dan usia
badan ideal. lanjut) dan sesuai dengan
keadaan kesehatan (hamil,
menyusui, sakit) dan aktivitas
43
fisik (anak sekolah, pekerja, atlit)
TUMPENG GIZI PIRING MAKANKU, SAJIAN SEKALI
SEIMBANG MAKAN

44
10 PESAN GIZI SEIMBANG (Keluarga Masyarakat dan Institusi)
1. Syukuri dan Nikmati Aneka Ragam Makanan, setiap kali Makan
2. Banyak Makan Sayuran dan Cukup Buah-buahan
3. Biasakan Mengonsumsi Lauk Pauk yang Mengandung Protein Tinggi
4. Biasakan Mengonsumsi Aneka Ragam Makanan Pokok
5. Batasi Konsumsi Pangan Manis, Asin dan Berlemak
6. Biasakan Sarapan
7. Minum Air yang cukup dan Aman
8. Biasakan Membaca Label pada Kemasan Pangan
9. Cuci Tangan Pakai Sabun dengan Air Bersih Mengalir
10.Lakukan Aktivitas Fisik yang Cukup dan Pertahankan Berat Badan Normal`

PESAN GIZI SEIMBANG

PILAR 1 PILAR 2 PILAR 3 PILAR 4


MENGONSUMSI MEMBIASAKAN MELAKUKAN MEMPERTAHANK
PANGAN PERILAKU HIDUP AKTIVITAS FISIK AN DAN
BERANEKA RAGAM BERSIH MEMANTAU
Pesan 2,3,4 BERAT BADAN
Pesan 10 NORMAL
Pesan 5, 6, 7, 8, 9,
Pesan 10
45
PESAN INDIVIDU SASARAN

46
PESAN INDIVIDU
FOKUS SASARAN PESAN UTAMA
Ibu Hamil dan menyusui a. Aneka ragam pangan, makan lebih banyak
b. Batasi makanan tinggi garam, kopi
c. Minum air putih lebih banyak

Bayi (0 6) bulan a. IMD


b. ASI Eksklusif sampai umur 6 bulan
Anak 6-24 bulan a. ASI dan MP-ASI
Anak Usia 2 5 Tahun a. Anekaragam pangan, makan lebih banyak
b. Cuci tangan dengan sabun dan air
mengalir
Anak dan Remaja (6 19 Sesuai pesan Anak usia 2-5 tahun ditambah
tahun) hindari merokok
Remaja Putri dan Calon Anekaragam pangan, cukup sayuran hijau
Pengantin dan buah berwarna
Usia Lanjut a. Konsumsi sumber kalsium
b. Batasi makanan tinggi natrium. 47
c. Batasi tinggi gula, garam, lemak
6.PENUTUP
PERBAIKAN GIZI MASY DAPAT
DILAKUKAN MELALUI INTERVENSI
SPESIFIK & SENSITIF DENGAN
PENDEKATAN SIKLUS KEHIDUPAN,
FOKUS PADA 100 HPK.
UNTUK ITU DIPERLUKAN
PENINGKATAN PERAN KELUARGA
PADA KADARZI DENGAN PEDOMAN
PADA PEDOMAN GIZI SEIMBANG
48
TERIMAKASIH

49

Anda mungkin juga menyukai