TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
Identitas pasien
Nama pasien Ny.A, jenis kelamin perempuan, usia 50 tahun, status menikah, agama
Islam, suka jawa Indonesia, pendidikan SD, pekerjaan ibu rumah tangga, alamat jalan
cibubur 2 blok ringin 4, tanggal masuk RS 11 juni 2020, tanggal pengkajian 12 juni
2020.
3.1.2 Resume
Pasien Ny. A berumur 50 tahun, di bawa oleh keluarganya ke IGD atas pada tanggal
11 Juni 2020, pukul 07.30 WIB dalam keadaan sadar dengan keluhan nyeri kepala,
nyeri cekot-cekot dan sesekali berputar, nyeri akan bertabah ketika pasien bangun dari
tempat tidur, nyeri menyebar keseluruh kepala hingga tengkuk menjadi berat, skala
nyeri 7, nyeri datang terus menerus. Wajah pasien tampak menahan nyeri, pasien juga
tampak lemas, pasien mengeluh sulit tidur karna pusing, pasien tidak ingat kejadian
saat jatoh dari motor, GCS: E4 M6 V5, dari warga yang melihat kejadian
menceritakan pasien menggunakan sepeda motor berboncengan dengan anaknya
kemudian ditabrak oleh mobil, pasien jatuh dan kepala membentur aspal, luka robek
pada dahi sebelah kiri setelah dilakukan tindakan keperawatan meliputi pemasangan
IV line dengan cairan elektrolit RL 500ml 20tpm, pengambilan sampel darah lengkap,
pembersihan luka, penjahitan luka, pemberian obat ATS 1ml (1.500 IU), ketorolac
1x30mg, ranitidine 1x50mg, citicolin 1x250mg, ceftriaxone 1x1000mg, TD: 130/90
mmHg, Nadi: 105x/menit, RR: 23x/menit, Suhu 36,6oC. Pasien kemudian di
pindahkan dari ruang IGD ke ruang perawatan.
Keluhan utama adalah nyeri kepala, nyeri cekot-cekot dan sesekali berputar, nyeri
akan bertabah ketika pasien bangun dari tempat tidur, nyeri menyebar keseluruh
kepala hingga tengkuk menjadi berat, skala nyeri 7, nyeri datang terus menerus, pasien
mengeluh sulit tidur karna pusing, pasien mengatakan tidak ingat kejadian saat jatoh
dari motor.
3.1.4 Riwayat kesehatan masa lalu
Klien mengatakan belum pernah dirawat di RS sebelumnya dan baru pertama kali di
rawat di RS, klien mengatakan bahwa tidak memiliki riwayat penyakit apapun seperti
jantung, hipertensi, diabetes, asma, hepatitis, TBC dan penyakit lainnya.
Tekanan darah 130/90 mmHg, Nadi: 105x/menit, RR: 23x/menit, Suhu 36,6oC.
pasien seorang ibu rumah tangga sumber pendapatan dari suami dan anaknya yang
sudah berkerja
BB pasien 57 kg, TB pasien 158 cm, BB ideal 52,2kg, nilai indeks massa tubuh 22,9
(normal), jumlah minum 2000 ml/hari, kebutuhan cairan 2240 ml/hari, abdomen supel,
bising usus 10x/menit, tidak ada muntah, turgor kulit elastis, suhu tubuh hangat, intake
2285 ml, output 2055 ml, BC : + 230 ml.
Jalan nafas bersih, tidak ada sesak, frekuensi napas 20x/menit. Hidung tidak ada
sumbatan, suara napas vesikuler, tidak ada batuk, tidak menggunakan alat bantu napas.
Bunyi jantung normal, irama frekuensi nadi teratur, intensitas frekuensi nadi kuat,
tidak ada sianosis, tidak pucat, tidak ada pendarahan, tekanan darah 130/90 mmHg.
Sebelum sakit pasien mengatakan BAK 4x/hari warna kuning jernih, tidak ada
keluhan saat BAK, sedangkam BAB 2x/hari biasanya pada pagi dan sore hari
berwarna kuning kecoklatan konsistensi lembek tidak ada keluhan saat BAB.
Pada saat sakit pasien mengatakan BAK 3x/hari berwarna kuning jernih, tidak ada
keluhan saat BAK dan BAB baru 1x/hari pada hari pertama masuk ruang perawatan
berwarna kuning kecoklatan konsistensi lembek, tidak ada keluhan saat BAB.
Postur tubuh lurus, gerakan normal, tidak ada pembesaran kelenjar limfe, panjang
ekstremitas kanan dan kiri sama, jumlah jari kanan dan kiri sama, gerakan
ekstremitas aktif.
3.1.12 Pengkajian integumen
Warna kulit pink kemerahan, waktu pengisian kapiler (CRT) < 3 detik, kelembabab
kulit lembab, adanya lecet-lecet pada bagian wajah dan lengan pasien.
Pasien mengeluh nyeri kepala, nyeri cekot-cekot dan sesekali berputar, nyeri akan
bertabah ketika pasien bangun dari tempat tidur, nyeri menyebar keseluruh kepala
hingga tengkuk menjadi berat, skala nyeri 7, nyeri datang terus menerus.
Kebesihan ruangan baik, penerangan baik, sirkulasi udara baik, kondisi kamar mandi
bersih, sumber air minum dari air mineral, pembuangan sampah dkemas dengan
baik.
Tingkat ketergantungan sebagian dibantu, frekuensi mandi 1x/hari dengan lab basah,
lama tidur siang 2 jam, lam tidur malam 6 jam, pasien mengatakan sulit tidur karena
pusing kepala.
b) Data objektif :
keadaan umum sedang, kesadaran compos mentis dengan GCS E4 M6 V5, tanda – tanda
vital : tekanan darah 130/90 mmHg, Nadi: 105x/menit, RR: 23x/menit, Suhu 36,6oC,
wajah pasien terlihat menahan nyeri, pasien terlihat sangat lemas karna kurang tidur,
pasien terlihat gelisah, pasien terlihat tidak bisa menceritakan kejadian saat itu, BB
pasien 57 kg, TB pasien 158 cm, BB ideal 52,2kg, nilai indeks massa tubuh 22,9
(normal), jumlah minum 2000 ml/hari, kebutuhan cairan 2240 ml/hari, abdomen supel,
bising usus 10x/menit, tidak ada muntah, turgor kulit elastis, suhu tubuh hangat, intake
2285 ml, output 2055 ml, BC : + 230 ml.
Hasil laboratorium pada tanggal 11 juli 2020 yaitu leukosit 21.000 u/l (5.000-10.000 u/l )
eritrosit 4.55 juta/L (3.8 – 5.2 juta/L) hemoglobin 12.6 mg/dl ( 11.7 – 15.5 mg/dl )
hematokrit 38,8% ( 35- 47 % ) MCV 85.2 Fi ( 80 – 100 Fi ) MCH 27.7 Pg ( 26 – 34 Pg )
MCHC 32.5 g/dl ( 32 – 36 g/dl ) trombosit 294.000 /ul ( 150.000 – 400.000 /ul ) basofil
0,6 % ( 0,5 – 1,0 % ) eosinofil 0.7 % ( 1 – 4 % ) neutrofil 76,1 % ( 40 – 60 % ) limfosit
9.2 % ( 20 – 40 % ) monosit 3.9 % ( 2 – 8 % ).
Terapi yang diberikan adalah pemasangan IV line dengan cairan elektrolit RL 500ml
20tpm, pengambilan sampel darah lengkap, pembersihan luka, penjahitan luka,
pemberian obat ATS 1ml (1.500 IU), ketorolac 1x30mg, ranitidine 1x50mg, citicolin
1x250mg, ceftriaxone 1x1000mg.
Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan nyeri akut
menurun.
Kriteria Hasil:
keadaan umum pasien baik, tidak ada nyeri, tanda-tanda vital dalam batas normal
110/70 mmHg – 120/80 mmHg. Nadi 60-100 x/menit,pasien tidak menahan nyeri.
Perencanaan keperawatan:
Mandiri:
1. Identifikasi pqrst
2. Identifikasi skala nyeri
3. Monitor ttv
4. Identifikasi respon nyeri non verbal
5. Identifikasi faktor yang memperberat nyeri
6. Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
7. Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
8. Monitor efek samping analgetik
9. Ajarkan tehnik relaksasi
10. Anjurkan tirah baring
11. Fasilitasi istirahat tidur
12. Jelaksan penyebab,periode,pemicu nyeri
13. Jelaskan strategi meredakan nyeri
Kolaborasi:
Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan gangguan
memori membaik.
Kriteria Hasil:
keadaan umum pasien baik, pasien ingat kejadian yang ia alami.
Perencanaan keperawatan :
Mandiri:
1. Mengajarkan kemampuan untuk meningkatkan daya ingat
2. Identifikasi masalah memori yang dialami
3. Identifikasi kesalahan terhadap orientasi
4. Monitor perilaku dan perubahan memori selama terapi
5. Rencanakan metode mengajar sesuai kemampuan pasien
6. Simulasi memori dengan mengulang pikiran yang terakhir kali diucapkan
7. Koneksi kesalahn orientasi
8. Fasilitasi mengingatkan kembali pengalaman masalalu
9. Fasilitasi kemampuan kosentrasi
10. Stimulasi menggunakan memori pada peristiwa yang baru terjadi
11. Jelaskan tujuan dan prosedur latihan
12. Ajarkan tehnik memori yang tepat
Kolaborasi:
Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan gangguan
rasa nyaman menurun..
Kriteria Hasil:
keadaan umum pasien baik, pasien bisa tidur, pasien tidak gelisah, pasien tidak
menahan nyeri, tanda-tanda vital dalam batas normal 110/70 mmHg – 120/80
mmHg. Nadi 60-100 x/menit.
Perencanaan keperawatan:
Mandiri :
1. Monitor status oksigenasi sebelum dan sesudah mengubah posisi
2. Monitor alat traksi agar selalu tepat
3. Tempatkan pada posisi teraupetik
4. Atur posisi yang disukai
5. Atur posisi untuk mengurangi sesak
6. Atur posisiyang meningkatkan drainage
7. Tinggikan bagian tubuh yang sakit
8. Tinggikan bagian kepala tempat tidur
9. Motivasi melkukan rom aktif/pasif
10. Hindari posisi yang dapat meningkatkan nyeri
11. Hindari menempatkan stump amputasi pada posisi fleksi
12. Hindari posisi yang menimbulkan ketegangan pada luka
13. Ubah posisi setiap 2 jam
14. Pertahankan posisi dan integrasi traksi
15. Ajarkan cara menggunakan postur yang baik dan mekanika tubuh melakukan
perubahan posisi
16. Ajarkan tehnik relaksasi
17. monitor ttv
18. Anjurkan posisi nyaman
Kolaborasi:
Pukul 08.00 WIB diagnosa 1,2,3 melakukan pengukuran tanda tanda vital, hasil: TD:
120/90 mmhg, N:102 x/mnt, RR; 20 x/m, S: 36,6 oC. Diagnosa 1 Pukul 08.20 WIB
memposisikan pasien pada posisi nyaman, hasil: Pasien tirah baring tanpa bantal
untuk mengurangi pusing dan nyeri kepala. Pukul 08.30 WIB mengkaji keluhan
pasien, hasil: Nyeri kepala dan terasa cekat cekot. Pukul 09.00 WIB Melakukan
pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor presipitias, hasil: P: yang menyebabkan nyeri yaitu benturan di
kepala, nyeri akan lebih baik jika pasien tidur, nyeri akan bertambah jika pasien
melakukan banyak aktivitas, yang dilakukan saat nyeri yaitu pasien memejamkan
mata,Q:nyeri seperti ditekan benda berat dan berputar- putar, R: nyeri menyebar ke
seluruh kepala,S: skala nyeri 6, T:terus menerus. Diagnosa 2 pukul 11.00 WIB
mengajarkan kemampuan untuk meningkatkan daya ingat, hasil: pasien belum
mampu mengingat kejadian yang ia alami. Pukul 11.10 WIB memfasilitasi
mengingat kembali pengalaman masa lalu, hasil: pasien sedikit ingat masa lalu ia
tapi setelah mengingat agak lama kepala pasien sakit. Pukul 11.30 WIB melakukan
terapi okupasi, hasil: pasien nyaman dan sedikit mengingat kejadian. Diagnosa 3
Pukul 12.00 WIB mengubah posisi setiap 2 jam, hasil: pasien merasa tidak nyaman.
Diagnosa 1 pukul 13.00 WIB memberikan obat ATS 1ml (1.500 IU), ketorolac
1x30mg, ranitidine 1x50mg, ceftriaxone 1x1000mg, hasil: obat masuk melalui iv
dengan benar.
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah saat pengkajian diperoleh data pasien mengeluh nyeri
kepala, nyeri cekot-cekot dan sesekali berputar, nyeri akan bertabah ketika pasien bangun
dari tempat tidur, nyeri menyebar keseluruh kepala hingga tengkuk menjadi berat, skala
nyeri 7, nyeri datang terus menerus. pasien juga mengatakan lemas, pasien mengatakan sulit
tidur karna pusing kepala, pasien tidak ingat kejadian saat jatoh dari motor. keadaan umum
sedang, kesadaran compos mentis dengan GCS E4 M6 V5, tanda – tanda vital : tekanan
darah 130/90 mmHg, Nadi: 105x/menit, RR: 23x/menit, Suhu 36,6 oC, wajah pasien terlihat
menahan nyeri, pasien terlihat sangat lemas karna kurang tidur, pasien terlihat gelisah,
pasien terlihat tidak bisa menceritakan kejadian saat itu, BB pasien 57 kg, TB pasien 158
cm, BB ideal 52,2kg, nilai indeks massa tubuh 22,9 (normal), jumlah minum 2000 ml/hari,
kebutuhan cairan 2240 ml/hari, abdomen supel, bising usus 10x/menit, tidak ada muntah,
turgor kulit elastis, suhu tubuh hangat, intake 2285 ml, output 2055 ml, BC : + 230 ml.
Dari hasil pengkajian didapatkan 3 diagnosa yaitu nyeri akut, gangguan memori, dan
gangguan rasa nyaman. Setelah didapatkan diagnosa selanjutkan dibuat perencanaan
keperawatan yang terdiri dari tindakan mandiri dan kolaborasi. Setelah itu berikan tindakan
sesuai dengan perencanaan. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 hari
didapatkan evaluasi selama 3 hari yaitu diagnosa pertama nyeri akut b.d agen cidera fisik
teratasi pada tanggal 14 Juni 2020, gagguan memori b.d neurologis ( cidera kepala ) teratasi
pada tanggal 13 Juni 2020, gangguan rasa nyaman b.d gejala penyakit teratasi pada tanggal
13 Juni 2020.
4.2 Saran
Saran dari penulis diharapkan para perawat agar melakukan tindakan keperawatan sesuai
dengan asuhan keperawatan yang sesuai prosedur dan teori yang tepat saran kami untuk
pembaca adalah diharapkan pembaca dapat menjadikan makalah ini sebagai referensi dan
dapat menambah wawasan para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
TIM POKJA SDKI DPP PPNI. (2018). Standar diagnosa keperawatan Indonesia
TIM POKJA SLKI DPP PPNI. (2018). Standar luaran keperawatan Indonesia
TIM POKJA SIKI DPP PPNI. (2018). Standar intervensi keperawatan indonesia
Wijaya, Andra Saferi dan Yessie Mariza Putri. 2013. KMB 2 Keperawatan Medikal Bedah
(Keperawatan Dewasa). Yogyakarta : Nuha Medika
Bulechek, Gloria M.,dkk. 2016. Nursing Intervensi Classification (NIC) edisi bahasa Indonesia.
Indonesia
Bulechek, Gloria M.,dkk. 2016. Nursing Outcomes Classification (NOC) edisi bahasa Indonesia.
Indonesia
NANDA. 2016. Diagnosis keperawatan definisi dan klasifikasi 2015 – 2017 edisi 10.Jakarta :
EGC
Arif Muttaqin. 2008. Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Persarafan. Salemba
Medika Jakarta
PENILAIAN ACTIVITY OF DAILY LIVING (ADL) DENGAN
INSTRUMEN INDEKS BARTHEL MODIFIKASI
Tanggal : 12 juni 2020 Usia & Jenis Kelamin : 50 thn & perempuan
Hasil penilaian dan interpretasi pada pasien yang telah dikaji yaitu:
Tanggal : 12 juni 2020 Usia & Jenis Kelamin : 50 thn & perempuan
Nama Pasien : Ny.A Nama Pemeriksa : suster deviana
2 Kesadaran
Kompos mentis 4
Apatis 3
Konfus/ Soporus 2
Stupor/ Koma 1
3 Aktivitas
Mampu beraktivitas normal 4
Beraktivitas dengan bantuan 3
Hanya bisa duduk 2
Hanya bisa tiduran 1
4 Mobilitas
Bergerak bebas 4
Sedikit terbatas 3
Sangat terbatas 2
Tak bisa bergerak 1
5 Inkontenensia
Tidak 4
Kadang-kadang 3
Sering inkontinesia urin 2
Inkontinensia feses & urin 1
TOTAL SKOR
Penilaian Skor
15-20 = kecil sekali/tak terjadi
12-15 = kemungkinan kecil terjadi
<12 = kemungkinan besar terjadi
Hasil penilaian dan interpretasi pada pasien yang telah dikaji yaitu:
.............................................................................................................................................................................
INSTRUMEN
.............................................................................................................................................................................
GERIATRIC DEPRESSION SCALE (GDS)
N Pertanyaan Skor
o
1 Apakah anda pada dasarnya puas dengan kehidupan anda? YA TIDAK
2 Apakah anda sudah meninggalkan banyak kegiatan dan minat/ YA TIDAK
kesenangan anda?
3 Apakah anda merasa kehidupan anda hampa? YA TIDAK
4 Apakah anda sering merasa bosan? YA TIDAK
5 Apakah anda mempunyai semangat baik setiap saat? YA TIDAK
6 Apakah anda takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada anda? YA TIDAK
7 Apakah anda merasa bahagia pada sebagian besar hidup anda? YA TIDAK
8 Apakah anda sering merasa tidak berdaya? YA TIDAK
9 Apakah anda lebih senang tinggal di rumah daripada pergi ke luar dan YA TIDAK
mengerjakan sesuatu hal yang baru?
10 Apakah anda merasa memunyai banyak masalah dengan daya ingat YA TIDAK
anda dibandingkan kebanyakan orang?
11 Apakah anda pikir hidup anda sekarang ini menyenangkan? YA TIDAK
12 Apakah anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda saat kini? YA TIDAK
13 Apakah anda merasa penuh semangat? YA TIDAK
14 Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada harapan? YA TIDAK
15 Apakah anda berpikir bahwa orang lain lebih baik keadaannya dari YA TIDAK
anda
TOTAL SKOR
a. Jelaskan pada pasien bahwa pemeriksa akan menanyakan keadaan perasaannya dalam dua
minggu teerakhir, tidak ada jawaban benar salah, jawablah ya atau tidak sesuai dengan perasaan
yang paling tepat akhir-akhir ini.
b. Bacakan pertanyaan nomor 1-15 sesuai dengan kalimat yang tertulis, tunggu jawaban pasien. Jika
jawaban kurang jelas, tegaskan lagi apakah pasien ingin menjawab ya atau tidak. Beri tanda
(lingkari) jawaban pasien tersebut.
c. Setelah semua pertanyaan dijawab, hitunglah jumlah jawaban yang bercetak tebal. Setiap
jawaban (ya/tidak) yang bercetak tebal diberi nilai satu (1).
d. Jumlah skor diantara 5-9 menunjukkan kemungkinan besar ada gangguan depresi.
e. Jumlah skor 10 atau lebih menunjukkan ada gangguan depresi.
Hasil penilaian dan interpretasi pada pasien yang telah dikaji yaitu:
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
LEMBAR PEMERIKSAAN CLOCK DRAWING TEST
Buatlah gambar jam yang menunjukkan pukul sebelas lewat sepuluh dengan penunjuk
waktu dalam bentuk lingkaran seperti jam dinding.
Cara Pelaksanaan
Hasil penilaian dan interpretasi pada pasien yang telah dikaji yaitu:
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
INSTRUMEN
A. FORM PENILAIAN I
penilaian II
Jika ≤ 11 : mungkin mengalami malnutrisi,
LANJUTKAN mengisi form
penilaian II
B. FORM PENILAIAN II
Hasil penilaian dan interpretasi pada pasien yang telah dikaji yaitu:
.............................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................................
PENILAIAN RESIKO JATUH PASIEN LANJUT USIA
Risiko terendah bila skor 1-3 lakukan intervensi risiko rendah (pastikan
roda tempat tidur terkunci, tempat tidur diposisikan lebih rendah, pagar tempat
tidur dinaikkan jika ada, gunakan alas kaki yang tidak licin, menjaga area
lingkungan bersih dan tidak basah, ajarkan pasien untuk meminta bantuan, dan
mengawasi/ mendampingi pasien saat ke toilet)
.............................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................................