Anda di halaman 1dari 13

DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomer 4

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI,


KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN, DAN INDEKS
PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN
PROVINSI PAPUA TAHUN 2014-2019
ANALYZE THE IMPACT OF ECONOMIC GROWTH, INEQUALITY IN
INCOME DISTRIBUTION, AND THE HUMAN DEVELOPMENT INDEX ON
POVERTY LEVELS IN PAPUA PERIOD 2014-2019
Ikke Indrawati, 2)Sudati Nur Sarfiah, 3)Rian Destiningsih
1)

Fakultas Ekonomi, Universitas Tidar, Magelang, Indonesia


1,2,3

ikkeindrawatii@gmail.com

Abstrak
Kemiskinan menjadi masalah utama di Kawasan Timur Indonesia. Provinsi Papua merupakan daerah
yang tingkat kemiskinan paling tinggi dari 34 provinsi lain di Indonesia. Kondisi kemiskinan di Kabupaten dan
Kota di Provinsi Papua pada rentang waktu 2014-2019, dimana Kabupaten Deiyai menjadi Kabupaten dengan
tingkat kemiskinan paling tinggi mencapai 44,35% disusul oleh Kabupaten Intan Jaya sebesar 41,63%. Dalam
penelitian ini membahas faktor- faktor yang mempengaruhi kemiskinan di Provinsi Papua yang meliputi
pertumbuhan ekonomi, ketimpangan distribusi pendapatan, dan indeks pembangunan manusia sebagai variabel
independen dalam kurun waktu 2014-2019. Penelitian ini menggunakan analisis regresi data panel dengan
model fixed effect dengan jumlah data cross section sebanyak 29 kabupaten/kota di Provinsi Papua dan data
time series sebanyak 6 tahun. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan
pertumbuhan ekonomi terhadap tingkat kemiskinan, ada pengaruh positif dan tidak signifikan ketimpangan
distribusi pendapatan terhadap tingkat kemiskinan, ada pengaruh negatif dan signifikan indeks pembangunan
manusia (IPM) terhadap tingkat kemiskinan, dan ada pengaruh pertumbuhan ekonomi, ketimpangan distribusi
pendapatan, dan IPM secara bersama-sama terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi Papua selama tahun 2014
sampai 2019.

Kata kunci : Kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, ketimpangan, IPM, panel

Abstract

Poverty is a major problem in Eastern Indonesia. Papua Province is an area with the highest poverty
rate of 34 other provinces in Indonesia. Poverty conditions in regencies and cities in Papua Province in the
2014-2019 period, where Deiyai Regency became the district with the highest poverty rate reaching 44.35%,
followed by Intan Jaya Regency at 41.63%. In this study, it discusses the factors that influence poverty in Papua
Province which include economic growth, inequality in income distribution, and the human development index
as independent variables in the 2014-2019 period. This study uses panel data regression analysis with a fixed
effect model with a total cross section of 29 districts / cities in Papua Province and 6 years of time series data.
The results of the study indicate that there is a positive and significant effect of economic growth on the poverty
level, there is a positive and insignificant effect of inequality in income distribution on the poverty level, there is
a negative and significant effect of the Human Development Index (HDI) on poverty levels, and there is an effect
of economic growth. inequality of income distribution, and HDI together against the poverty level in Papua
Province during 2014 to 2019.

Keywords: Poverty, economic growth, inequality, HDI, panel.

1068
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomer 4

PENDAHULUAN dilihat dari kurangnya hubungan sosial,


informasi, dan sumber keuangan.
Pembangunan ekonomi dapat
terwujud dengan mengurangi kemiskinan, Kawasan Timur Indonesia (KTI)
pengangguran, dan ketimpangan (Kuncoro, meliputi lima provinsi yaitu Sulawesi,
2010:3). Dalam strategi pembangunan Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
nasional terdapat 3 dimensi pembangunan Papua merupakan wilayah dengan
salah satunya dimensi pemerataan tingkat kemiskinan lebih tinggi dari
pembangunan untuk memperkecil Kawasan Barat Indonesia (KBI) yang
ketimpangan pendapatan antarkelompok meliputi Pulau Sumatera, Kalimantan,
atau antarwilayah dengan prioritas wilayah Jawa, Kepulauan Bangka dan Riau. Pada
desa untuk mengurangi kemiskinan, tahun 2014-2019 rata-rata tingkat
wilayah pinggiran, Luar Jawa dan Wilayah kemiskinan di Indonesia sebesar 10,56%,
Timur (RPJMN 2015-2019). Menurut pada KBI sebesar 9,28%, sedangkan
Arsyad (2010:299) kemiskinan merupakan pada KTI sebesar 14,46%. Dari 13
masalah multidimensional, yang berarti Provinsi yang termasuk dalam KTI,
bahwa kemiskinan memiliki berbagai Papua menjadi daerah dengan tingkat
aspek seiring kebutuhan manusia yang kemiskinan yang paling tinggi
semakin beragam. Secara umum dapat dibanding provinsi lainnya. Pada tahun
dilihat bahwa kemiskinan menjadi dua 2014-2019 rata-rata tingkat kemiskinan
macam, yang pertama primer yaitu aspek Provinsi Papua mencapai 28,10% yang
yang meliputi miskin harta / aset, miskin mengartikan bahwa penduduk yang
organisasi baik sosial maupun politik, dan hidupndibawah garis kemiskinan yakni
miskin pengetahuan. Kedua, yaitu pada tahun 2019 sebanyak 926,36 ribu
sekunder merupakan aspek yang jiwa.
memandang bahwa kemiskinan dapat
35,00
30,00
25,00
20,00
15,00
10,00
5,00
0,00
Nusa Tenggara Timur
Sulawesi Tenggara

Sulawesi Barat

Maluku
Nusa Tenggara Barat

Maluku Utara
Bali
Indonesia

Papua Barat
Gorontalo

Papua
Sulawesi Tengah

Sulawesi Selatan
Sulawesi Utara
KTI
KBI

2014 2015 2016 2017 2018 2019

1069
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomer 4

Sumber: BPS, 2019.


Gambar 1 Perbandingan Tingkat Kemiskinan Indonesia, KBI, KTI, dan 13 Provinsi Kawasan
Indonesia Timur Tahun 2014-2019
Dalam mengukur kesejahteraan tinggi. Pertumbuhan ekonomi di Provinsi
masyarakat salah satunya dapat dilihat Papua sebagian besar ditopang oleh
melalui pertumbuhan ekonominya. Dimana pendapatan sektor pertambangan yaitu pada
semakin meningkatnya pertumbuhan 2019 sebesar 23,62% diikuti sektor
ekonomi menunjukkan bahwa pendapatan di konstruksi 16,11% dan sektor pertanian
suatu wilayah akan meningkat dan akan sebesar 12,75%. Selanjutnya,
meningkatkan pendapatan penduduk untuk dimasing-masing kab/kota di Papua pada
memenuhi kebutuhan hidupnya dengan kata tahun 2014-2019 pertumbuhan ekonomi
lain pertumbuhan ekonomi memberi efek mengalami fluktuasi. Diketahui bahwa, di
cucuran ke bawah atau trickle down effect Kabupaten Mimika pada tahun 2014
pada perekonomian suatu wilayah. Namun mengalami kenaikan tertinggi dibandingkan
pada penelitan Anzwar (2016:10) bahwa kab/kota lainnya yaitu sebesar 44,55% serta
sebagian besar negara sedang berkembang penurunan terendah juga terdapat di
termasuk Indonesia, baik di tingkat nasional Kabupaten Mimika, hal ini tidak terlepas
ataupun regional, hanya terdapat suatu dari pendapatan PDRB Kabupaten Mimika
golongan masyarakat tertentu saja yang yang sebagian besar di topang oleh sektor
menjadi penyumbang terbesar dalam pertambangan.
pertumbuhan ekonomi yang mengakibatkan Hubungan antara ketimpangan
adanya manfaat dari pertumbuhan ekonomi distribusi pendapatan dan kemiskinan dalam
itu sendiri tidak bersifat inklusif yang suatu rumah tangga disebabkan oleh
kemudian akan mengakibatkan rendahnya pendapatan yang diterima.
memburuknya kemiskinan dan ketimpangan. Memburuknya kemiskinan terjadi akibat
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua pada jumlah kemiskinan yang banyak dimana
tingkat daerah menunjukkan kesenjangan. jumlah anggota keluarga miskin akan
Dimana Kabupaten Mimika memiliki semakin meningkat (Todaro dalam Nisa,
pertumbuhan yang terlalu besar dibanding 2020:57). Menurut Sugiyarto (2015:116),
kabupaten dan kota lain. Hal ini dikarenakan hubungan ketimpangan dan kemiskinan
daerah tersebut memiliki keunggulan pada adalah hubungan pragmatis, yakni
sektor pertambangan dengan adanya PT kemiskinan disebabkan oleh ketimpangan
Freeport, sehingga Kabupaten Mimika atau kemiskinan terbentuk dari ketimpangan.
memiliki pendapatan daerah yang sangat Ketimpangan di suatu daerah akan

1070
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomer 4

memuculkan suatu masalah seperti setan (Vicious Cycle). Kualitas penduduk


peningkatan migrasi, tindakan kriminal dan atau sumberdaya yang baik dapat
konflik antar penduduk (Fahrizal, 2019:400). mempengaruhi jalannya roda perkonomian.
Pada tahun 2019 Provinsi Papua menjadi Kualitas sumberdaya manusia secara umum
provinsi ketimpangan distribusi pendapatan diukur dengan indek pembangunan manusia
keempat tertinggi se Indonesia setelah (IPM). Besar kecilnya produktivitas
Provinsi Jawa Barat dengan nilai penduduk digambarkan oleh tinggi
ketimpangan sebesar 0.396%. Maka rendahnya IPM. Semakin tinggi IPM akan
Provinsi Papua berada pada kondisi mendorong peningkatan produktivitas
ketimpangan distribusi pendapatan sedang. penduduk dan akan mempengaruhi
Lalu, pada kondisi ketimpangan distribusi peningkatan terhadap tingkat pendapatan
pendapatan di masing-masing daerah penduduk. Sebaliknya, jika IPM rendah
administratif baik kabupaten atau kota, maka dapat mempengaruhi tingkat
memiliki nilai berbeda-beda. Hal ini pendapatan penduduk yang cenderung
menggambarkan bahwa terjadi menurun. Hal tersebut dikarenakan tinggi
ketidakmerataan pada pendistribusian rendahnya IPM dapat menentukan kualitas
pendapatan penduduk pada masing-masing tenaga kerja yang menentukan produktivitas
daerah. Kabupaten Sarmi dengan dan mendorong tingkat pendapatan.
ketimpangan distribusi pendapatan tertinggi Provinsi Papua menjadi provinsi dengan
sebesar 0,44% dan Kabupaten Puncak IPM paling rendah se Indonesia, namun
dengan ketimpangan distribusi pendapatan dalam rentang waktu 2018-2019 Provinsi
terendah sebesar 0,17%. Papua dapat meningkat pada taraf sedang.
Menurut Kuncoro dalam Agustina Pada tahun 2017 IPM Provinsi Papua
(2018: 269) terdapat tiga penyebab berada pada taraf rendah sebesar 59,09 yang
terjadinya kemiskinan. Pertama, kemiskinan mengartikan bahwa pembangunan manusia
terjadi akibat adanya ketidaksamaan pemilik di Provinsi Papua masih rendah. Namun
sumber daya sehingga terjadi ketimpangan pada tahun 2018 sebesar 60,06, dan tahun
distribusi pendapatan. Kemudian, 2019 sebesar 60,84 IPM Provinsi Papua
disebabkan oleh kualitas SDM yang rendah sudah berada taraf pada pembangunan
sehingga produktivitasnya rendah yang akan manusia sedang. Hal tersebut tidak terlepas
menurunkan tingkat upah. Selanjutnya, dari perbaikan bidang pendidikan dan
diakibatkan oleh banyaknya modal yang kesehatan.
dimiliki. Dimana, tiga faktor kemiskinan itu
dapat dijelaskan dengan teori lingkaram METODE PENELITIAN

1071
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomer 4

Deskriptif kuantitatif merupakan menggunakan analisis regresi data panel


metode yang digunakan dalam penelitian ini. yang
Terdapat empat variabel dalam penelitian merupakan model analisis yang
yaitu variabel tingkat kemiskinan sebagai menggabungkan data silang waktu (time
variabel dependen (Y), variabel series) dan silang tempat (cross section).
pertumbuhan ekonomi, ketimpangan HASIL PEMBAHASAN
distribusi pendapatan, dan indek Uji Model Terbaik (Penyesuaian Model)
pembangunan manusia sebagai variabel 1. Uji Chow
independen (X). Pengolahan data
Tabel 1. Hasil dan Analisis Uji Chow
Effect Test Statistics Degree of freedom Prob.
Cross section F 354.089000 (28,142) 0.0000
Cross section Chi-sqr 741.265511 28 0.0000
Sumber: Data diolah dengan Eviews 10, 2020
Hasil dari Uji Chow pada tabel 1 signfikans 0,05, maka model estimasi
diatas didapat nilai probabilitas cross terbaik adalah fixed effect.
section F sebesar 0.000 < nilai taraf 2. Uji Hausman
Tabel 2. Hasil dan Analisis Uji Haussman
Chi Square Chi Square
Test Summarry Statistic Degree of fredom Prob.
Cross section random
test 37.297122 3 0.0000
Sumber: Data diolah dengan Eviews 10, 2020
Hasil dari Uji Hausman pada tabel 2 Chow dan Hausman telah dipilih model
diperoleh nilai probabiltas sebesar 0.0000 < fixed effect sebagai permodelan terbaik,
signifikansi 0,05. Sehingga model fixed berarti pada pengujian selanjutnya yaitu Uji
effect terpilih sebagai permodelan terbaik Langrange Multiplier (LM) tidak dilakukan.
dalam penelitian ini. Jika dalam pengujian Analisis Metode Regresi Linear Berganda
Tabel 3. Hasil Uji Regresi Linear Berganda dengan Fixed Effect Model.
Variable Coefficient
C 34,94917
(X1) 0,025017
(X2) 0,284330
(X3) -0,102161

Sumber: Pengolahan data dengan Eviews 10, 2020


Berdasarkan tabel 3, dapat 0.284330X2 - 0.102161X3
dirumuskan persamaan seperti berikut: Berdasarkan persamaan yang telah
Y = 34.94917 + 0.025017X1 + terbentuk sehingga dapat diintepretasikan :

1072
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomer 4

1. Nilai C sebesar 34,94917, artinya 3. Koefisien ketimpangan distibusii


jika nilai pertumbuhan ekonomi pendapatan(X2) sebesar 0,284330,
(X1), ketimpangan distribusi artinya apabila ada peningkatan X2
pendapatan (X2), indeks sebesar 1% akan mengakibatkan
pembangunan manusia (X3) nilainya peningkatan (Y) sebesar 0.284330%,
0 (nol), maka tingkat kemiskinan ceteris paribus.
(Y) menaik sebesar 34.94917. 4. Koefisien indeks pembangunn
2. Koefisien pertumbuhan ekonomi(X1) manusia(X3) sebesar -0,102161,
sebesar 0,025017, artinya apabila artinya apabila ada peningkatan X3
ada peningkatan X 1 sebesar 1% sebanyak 1% akan akan menurunkan
akan mengakibatkan peningkatan tingkat kemiskinn sebesar
pada (Y) sebesar 0.025017%, ceteris 0.102161%, ceteris paribus.
paribus. Uji Statistik
1. Koefisien Determinasi (Uji R2)
Tabel 4. Hasil Pengujian Koeffisien Determinnasi
R-sqrd 0,993940 Mean dependn v 29,48787
Adj R-sqrd 0,992617 S.D, dependn v 9,852629
S.E, of regresn 0,846601
F-statistik 751,2617
Prob (F statistik) 0,000000
Sumber: Pengolahan data dengan Eviews 10, 2020
Nilai Adjusted R squard diatas, adalah standar eror pada model regresi 0.846601<
0,992617 artinya variabel tingkat standar deviasi variabel yang ditunjukkan
kemiskinan (Y) dijabarkan oleh variabel (X) dengan S.D. dependent variabl sebesar
sebanyak 99,2617. Sedangkan sisa sebesar 9.852629 yang dapat diartikan bahwa model
0,7383 dapat di jelaskan oleh variabel diluar regresi adalah valid sebagai model
model dalam penelitian ini. Sedangkan S.E. estimator.
of regression yang menunjukkan nilai 2. Uji t (Uji Secara Parsial)
Tabel 5. Hasil Uji t (Pengujian Parsial)
Variable t-Statistic Prob.
C 12.32277 0.0000
X1 2.200902 0.0294
X2 0.193848 0.8466
X3 -2.015250 0.0458
Sumber: Pengolahan data dengan Eviews 10, 2020

1073
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomer 4

1) Pertumbuhan Ekonomi (X1) 3) Indeks Pembangunan Manusia


Berdasarkan hasil Uji t pada tabel 5, Berdasarkan hasil Uji t pada tabel 5,
pertumbuhan ekonomi memiliki thitung indeks pembangunan manusia (IPM)
2,200902 dengan ttabel 1.65387, maka memiliki thitung sebesar -2.015250 dengan
thitung > ttabel mengartikan bahwa H0 ttabel 1.65387, maka thitung > ttabel
ditolak dan Ha diterima, dan nilai mengartikan bahwa H0 diterima dan Ha
Daerah Penolakan H0
signifikansi menunjukkan probabilitas ditolak, dan nilai signifikansi menunjukkan
0.0294 > 0.05. Dengan demikian ada probabilitas 0,0458 < 0.05. Dengan
pengaruh positif dan signifikan demikian ada pengaruh negatif dan
pertumbuahn ekonomi(X1) terhadap tingkat signifikan IPM(X3) terhadap tingkat
kemiskinan(Y) kemiskinan(Y).

Daerah Penolakan
Daerah Penerimaan H0 H0
Daerah Penerimaan H0
0 t-tabel t-hitung
1.65387 2.200902
t-tabel 0
t-hitung
1.65387
Gambar 2. Uji t Pengaruh Pertumbuhan -2.015250
Ekonomi Terhadap Tingkat Kemiskinan
2) Ketimpangan Distribussi Pendapatan Gambar 4. Uji t Pengaruh Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) Terhadap Tingkat Kemiskinan
Berdasarkan hasil Uji t pada tabel 5, 3. Uji Simultan (Uji F)
ketimpangan distribusi pendapatan memiliki Tabel 6. Hasil Uji F
thitung 0.193848 dengan ttabel 1.65387, F-statistic Prob (F-statistic)Keterangan
751.2617 0.000000 Ada pengaruh
maka thitung < ttabel mengartikan bahwa
Sumber: Pengolahan Data dengan Eviews 10,
H0 diterima dan Ha ditolak, dan nilai 2020
signifikansi menunjukkan probabilitas Berdasarkan tabel 6 diperoleh Fhitung
0.8466 > 0.05. Dengan demikian ada sebesar 751,2617 > Ftabel sebesar 3,59 dan
pengaruh positif dan tidak signifikan nilai signifikans sebesar 0.000 < 0.05. Maka,
ketimpangan distribusi pendapatn(X2) disimpulkan bahwa ada pengaruh signifikan
terhadap tingkat kemiskinan(Y). variabel pertumbuahn ekonomi (X1),
Daerah Penolakan H0
ketimpangan distribusi pendapatn (X2) dan

Daerah Penerimaan H0
IPM (X3) secara bersama-sama terhadap
tingkat kemisskinan (Y).
0 t-tabel t-hitung
1.65387 0.193848
Gambar 3. Uji t Pengaruh Ketimpanagn
Distribusi Pendapatan Terhadap Tingkat
Kemiskinan

1074
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomer 4

tambang terbuka Grasberg menuju tambang


Daerah Penolakn (H0)
bawah tanah (BPS Provinsi Papua, 2019:80).
Daerah Penrimaan
(H0)
Belum meratanya sektor penopang PDRB
yang menunjang pertumbuhan ekonomi
0 F-tabel 3.59 F-hitung 751.2617
Provinsi Papua dimana sebagian besar
Gambar 5. Uji F Pengaruh Pertumbuhan ditopang oleh pendapatan sektor
Ekonomi, Ketimpangan Distribusi Pendapatan,
dan Indeks Pembangunn Manusia Secara pertambangan yaitu sebesar 23,62%. Pada
Bersama-sama Terhadap Tingkat Kemiskinan
tahun 2017 pertumbuhan ekonomi Provinsi
PEMBAHASAN Papua menunjukkan penurunan yakni
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi sebesar 4,64%, begitu pula tingkat
Terhadap Tingkat Kemiskinan di kemiskinan juga mengalami penurunan
Provinsi Papua Tahun 2014-2019 yakni sebesar 27,62%. Selanjutnya tahun
Hasil analisis menunjukkan bahwa ada 2018 pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua
pengaruh postifif dan signifikan variabel meningkat menjadi 7,37%, dan tingkat
pertumbuhan ekomnomi terhadap tingkat kemiskinan juga ikut meningkat 27,74%.
kemiskinan di Provinsi Papua tahun Hal ini mengartikan bahwa pertumbuhan
2014-2019. Dimana setiap 1 % peningkatan ekonomi Provinsi Papua memiliki hubungan
pertumbuhan akan meningkatkan tingkat searah terhadap tingkat kemiskinan.
kemiskinn sebesar 0.025017 jika variabel Adapun hasil temuan ini tidak sesuai
lain tetap. dengan teori trickle down effect dimana
Hal ini disebabkan karena menurut pertumbuhan ekonomi dapat mengurangi
BPS Provinsi Papua 2014-2019 jumlah dari penduduk miskin pada suatu
pertumbuhan ekonomi di Papua fluktuatif wilayah, dimana akan ada bagian dari
dan cenderung menurun. Adapun penurunan pertumbuhan ekonomi yang menetes
drastis terjadi pada tahun 2019 sebesar - kebawah dari penduduk kaya kepada
15,72%, tidak terlepas dari penurunan penduduk miskin. Sehingga dengan adanya
pertumbuhan ekonomi di Kabupaten pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan
Mimika tahun 2019 sebesar -38,52% yang semakin memperkecil kesenjangan diantara
disebabkan karena penurunan pertumbuhan kelompok kaya dan kelompok miskin.
sektor pertambangan dimana dalam sektor Namun sebaliknya, ketika pertumbuhan
ini PT Freeport menjadi penyumbang ekonomi meningkat akan semakin
pertumbuhan terbesar sedang mengalami memperlebar kesenjangan antara daerah
penurunan produksi dikarenakan terdapat kaya dengan daerah miskin.
peralihan masa transisi penambangan dari Namun, hasil temuan ini sejalan

1075
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomer 4

dengan Bouincha (2018) dan Sholeh (2012) 27,53% dari tahun 2018 sebesar 27,74%.
apabila pertumbuhan ekonomi memiliki Dengan demikian ketimpangan distribusi
pengaruh positif pada kemiskinan karena pendapatan memiliki hubungan searah
peningkatan pertumbuahn ekonomi yang terhadap tingkat kemiskinan Provinsi Papua.
terjadi di suatu daerah hanya akan dinikmati Penurunan ketimpangan distribusi
oleh segelitir penduduk kaya atau daerah pendapatan menunjukkan semakin
kaya, yang ekonominya ditunjang oleh meratanya distribusi pada pendapatan
sektor industri. Sedangkan sebagian besar penduduk sehingga akan menurunkan
penduduk perdesaan yang ekonominya di tingkat kemiskinan. Namun pada jumlah
tunjang oleh sektor pertanian akan semakin penduduk miskin secara agregat di Propinsi
miskin, akibat dari masih rendahnya Papua tetap mengalami kenaikan dari
kontribusi sektor pertanian terhadap 917,63 ribu jiwa tahun 2018 menjadi 926,36
perekonomian. ribu jiwa tahun 2019. Peningkatan jumlah
Pengaruh Ketimpangan Distribusi penduduk miskin ini tidak lepas dari
Pendapatan Terhadap Tingkat pertambahan jumlah penduduk miskin
Kemiskinan di Provinsi Papua Tahun setiap tahunnya. Hal tersebut menandakan
2014-2019 bahwa ketimpangan distribusi pendapatan
Hasil analisis menunjukkan bahwa ada belum mampu mengurangi jumlh total
pengaruh positif dan tidaak signifikan penduduk yang miskin.
ketimpangan distribusi pendapatan terhadap Penelitian ini sejalan dengan
tingkat kemiskiann di Provinsi Papua penelitian Nadhifah (2018) dan Abdillah
2014-2019. Meningkatnya ketimpangan (2016) dimana ketimpangan distribusi
distribusi pendapatan juga akan pendapatan memilki pengaruh yang positif
mengakibatkan kenaikan tingkat kemiskinan pada kemiskinan. Hal ini dikarenakan masih
sebesar 0.284330 namun pengaruhnya tidak terfokusnya pembangunan hanya di
begitu besar. sektor-sektor tertentu sehingga membuat
Hal ini dikarenakan indeks gini di distribusi pendapatan semakin timpang.
Provinsi Papua tahun 2014-2019 fluktuatif Pengaruh Indeks Pembanguann Manusia
namun cenderung menurun, dimana (IPM) Terhadap Tingkat Kemiskinan di
ketimpangan distribusi pendapatan Provinsi Papua Tahun 2014-2019
penduduk berkurang, dari 0,37 tahun 2018 Hasil analisis menunjukkan bahwa ada
menjadi 0,36 tahun 2019. Penurunan ini pengaruh negafif dan signifikna IPM
diiringi penurunan pada tingkat kemiskinan terhadap tingkat kemiskinan Papua tahun
Propinsi Papua pada tahun 2019 menjadi 2014-2019. Dengan setiap ada kenaikan 1%

1076
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomer 4

IPM akan menurunakan tingkat kemiskinan penghidupan yang layak dalam pendapatan
-0,102161. perkapita, sangat menentukan tinggi
Hal ini dikarenakan IPM di provinsi rendahnya kualitas semberdaya manusianya.
Papua tahun 2014-2019 selalu meningkat. Indikator pendidikan berperan penting
Pada tahun 2018 IPM Provinsi Papua dalam menyerap teknologi modern.
sebesar 60,06 meningkat di tahun 2019 Pendidikan sebagai solusi untuk masyarakat
menjadi 60,84. Peningkatan ini diiringi oleh memasuki pasar tenaga kerja dikarenakan
penurunan tingkat kemiskinan yakni pada banyak tenaga kerja yang mempunyai
tahun 2018 sebesar 27,74% menurun ketrampilan yang baik lebih banyak
menjadi 27,53%. Peningkatan IPM tersebut dihasilkan dari pendidikan yang tersistem
dapat menurunkan tingkat kemiskinan di (Hardinandar, 2019:2). Indikator kesehatan
Provinsi Papua dan mengindikasikan juga sebagai syarat dalm peningkatan
apabila ternyata IPM mampu meningkatkan produktivitas dikarenakan dengan kondisi
pendapatan penduduk melalui peningkatan sehat maka pendidikan akan mudah
produktivitas. Dengan demikian dapat diperoleh. Sehingga dengan adanya
tingkat kemiskinan juga ikut menurun. indikator tersebut maka pendapatan
Pembangunan manusia di Provinsi Papua penduduk akan mudah diperoleh.
tahun 2014-2019 yang mengalami perbaikan Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi,
dimana Angka Harapan Hidup (AHH) yang Ketimpangan Distribusi Pendapatan, dan
semula 64 tahun menjadi 65 tahun, hal ini Indeks Pembangunan Manusia Secara
menggambarkan perbaikan di bidang Bersma-sama Terhadap Tingkat
kesehatan. Kemudian dibidang pendidikan Kemiskinan di Provinsi Papua Tahun
rerata lamanya sekolah (RLS) dan harapan 2014-2019
lamanya sekolah (HLS) juga semakin Berdasarkan pengujian F, didapat F
meningkat, maka hal tersebut menandakan hitung 751.2617>F-tabel 3.59. Sedangkan
bahwa terdapat kemajuan dalam bidang probabilitas 0.00 kurang dari taraf 0.05 yang
pendidikan di provinsi Papua hingga dapat berarti ada pengaruh signifikan variabel X1,
meningkatkan indeks pembangunan X2 dan X3 terhadap Y.
manusia ke taraf sedang. Hal ini mengartikan bahwa variabel
Hal ini sesuai dengan penelitian independn dalam penelitian ini mempunyai
Kristin (2018) dan Sofilda (2013) dimana hubungan kuat dengan variabel dependent.
IPM bepengaruh negatif signifikan terhadap Jika terdapat pertumbuhan ekonomi yang
tingkat kemiskinn. Tiga indikator IPM tinggi juga terdapat PDRB yang tinggi pula.
indikator yaitu kesehatan, pendidikan, dan PDRB yang tinggi tidak terlepas dari

1077
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomer 4

pendapatan penduduk yang semakin signifikan pertumbuhan ekonomi


meningkat. Peningkatan pendapatan terhadap tingkat kemiskinan di
penduduk jika hanya disumbang oleh suatu Provinsi Papua pada tahun
daerah atau golongan tertentu maka akan 2014-2019.
terindikasi bahwa terjadi ketimpangan 2. Ada pengaruh positif dan tidak
dalam distribusi pendapatannya. Maka signifikan ketimpangan distribusi
dengan tingginya nilai pertumbuhan pendapatan terhadap tingkat
ekonomi jika pendapatan penduduk tidak kemiskinan di Provinsi Papua pada
terdistribusi secara merata dapat tahun 2014-2019.
meningkatkan kemiskinan. Jika 3. Ada pengaruh negatif dan signifikn
pertumbuhan ekonomi tinggi dengan indeks pembangunan manusia
diimbangi pemerataan distribusi pendapatan (IPM) terhadap tingkat kemiskinan
akan menurunkan kemiskinan. Kemudian di Provinsi Papua pada tahun
pendapatan penduduk tidak terlepas dari 2014-2019.
pembangunan manusia. Jika pembangunan 4. Ada pengaruh pertumbuhan
manusia mengalami perbaikan dengan ekonomi, ketimpangan ditribusi
angka Indeks semakin meningkat maka akan pendapatan dan indeks
berpengaruh terhadap kenaikan pendapatan pembangunan manusia secara
penduduk. Peningkatan pendapatan bersama terhadp tingkat
penduduk akan menciptakan kesempatan kemiskinan di Provinsi Papua pada
lebih bagi penduduk untuk mendapatkan tahun 2014-2019.
pendidikan dan kesehatan. Jika pendidikan SARAN
dan kesehatan penduduk semakin membaik Berdasarkan pada penelitian yang sudah
akan mengentaskan penduduk dari dilakukan terdapat saran peneliti yakni:
kemiskinan. Hasil temuan ini sejalan dengan 1. Diharapkn kepada Pemerintah
Wijayanto (2016) dimana tingkat daerah untuk mengintensifkan
kemiskinan menurun sebagai pengaruh dari konsep pro-poor growth dimana
pertumbuahn ekonomi dan ketimpangn pertumbuhan ekonomi seharusnya
pendapatan secara bersama sama. dapat dirasakan manfaatnya bagi
semua pihak, termasuk penduduk
KESIMPULAN miskin. Dengan menggerakkan
Dari hasil penelitian disimpulkan sebagai sektor unggulan di masing-masing
berikut: daerah seperti petambangan,
1. Ada pengaruh posifif dan pertanian dan konstruksi di

1078
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomer 4

Provinsi Papua dengan harapan


pendapatan daerah akan meningkat. DAFTAR PUSTAKA
2. Diharapkan kepada pemerintah Abdillah, Khubbi, dan Djoko. 2016. The
Effects of Decentralization,
daerah untuk mengatasi masalah
Economic Growth, and Income
ketimpangan distribusi pendapatan Inequality on Poverty Rate of
Indonesia ’33 Provinces.
untuk memperkecil kesenjangan
International Journal of
antara penduduk kaya dan miskin. Advanced Research. Vol. 4, no.
2, hal. 405-414.
Dengan mengintensifkan
penyaluran dana desa dalam Agustina, Eka dkk. 2013. Pengaruh
Jumlah Penduduk, Tingkat
melakukan pembangunan padat
Pengangguran, dan Tingkat
karya, tidak menjadikan Pendidikan Terhadap
Kemiskinan di Provinsi Aceh.
ketergantungan penduduk desa
Jurnal Perspektif Ekonomi
terhadap dana desa melainkan Darussalam. Vol. 4, no. 2, hal.
265-283.
dapat membuatnya mandiri dalam
menciptakan ekonominya. Anzwar, dan Ahmad Subekan. 2016.
Analisis Determinan
3. Diharapkan Pemerintah daerah
Kemiskinan di Sulawesi Selatan.
juga meningkatkan pembangunan Jurnal Tata Kelola dan
Akuntabilitas Keuangan Negara.
manusia. Dengan mengadakan
Vol. 2, no. 1, hal. 1-25.
pembekalan keterampilan,
Arsyad, Lincolin. 2010. Ekonomi
pelatihan dan kursus akan menjadi
Pembangunan: Edisi 5.
spesialisasi khusus bagi masyarakat Yogyakarta: Unit Penerbit dan
Percetakan STIM YKPN.
dalam mencari pekerjaan bahkan
membuka lapangan kerja. Basuki. 2015. Ekonometrika Teori dan
Aplikasi. Yogyakarta: Mitra
4. Diharapkan kepada Pemerintah
Pustaka Nurani
daerah untuk dapat mengatur
Bouincha, Mohamed, dan Karim. 2018.
kebijakan dalam mengurangi
Income Inequality and
tingkat kemiskinan Provinsi Papua Economic Growth: an Analysis
Using a Panel Data.
melalui pemerataan pendapatan
International Journal Of
dengan pemerataan lapangan kerja, Economic and Finance. Vol. 15,
no. 5, hal. 242-253.
perluasan aksesibilitas masyarakat
terhadap sarana dan prasarana BPS. 2018. Pubikasi Badan Pusat
Statistik Provinsi Papua.
publik, serta pemberdayaan dan
pembekalan keterampilan . 2019. Data Badan Pusat Statistik
Provinsi Papua selama tahun
masyarakat.

1079
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomer 4

2014-2019. Belitung Tahun 2009-2018.


Jurnal Ilmu-ilmu Sosial SOROT.
Fahrizal, Sudati, dan Rian. 2019. Vol. 15, no. 1, hal. 55-63.
Analisis Ketimpangan Ekonomi
Provinsi Jawa Tengah Tahun RPJMN. 2015. Rencana Pokok Jangka
2008- 2017. Menegah Nasional Indonesia.
DINAMIC:Directory Journal of
Economic. Vol. 1, no. 4, hal. Sholeh, Ahmad. 2012. Pertumbuhan
399-417. Ekonomi dan Kemiskinan di
Indonesia. Jurnal Ekonomi
Hardinandar, Fajrin. 2019. Determinan Bisnis Review. Universitas
Kemiskinan (Studi Kasus 29 Dehasen Bengkulu. Hal.
Kota/Kabupaten di Provinsi 197-209.
Papua). Jurnal REP: Riset
Ekonomi Pembangunan. Vol. 4, Sofilda, Eleonora, et al. 2013. Human
no. 1, hal. 1-12. Development and Poverty in
Papua Province (an Analysis of
Kristin, Ari, dan Sulia. 2018. Analisis Simultaneous Approach on
Pengaruh Indeks Pembangunan Panel Data Regression). OIDA
Manusia, Pertumbuhan Ekonomi International Journal of
dan Pengangguran Terhadap Sustainable Development. Vol. 6,
Kemiskinan di Indonesia. Jurnal no. 6, hal. 52-61.
Ekonomi Syari’ah Equilibrium.
Vol. 6, no. 2, hal. 217-240. Sugiyarto, dkk. 2015. Kemiskinan dan
Ketimpangan Pendapatan
Kuncoro, Mudrajad. 2010. Dasar-dasar Rumah Tangga di Kabupaten
Ekonomika Pembangunan. Bojonegoro. Jurnal Agro
Yogyakarta : UPP STIM YKPN. Ekonomi. Vol. 26, no, 2, hal.
Nadhifah, Dhia. 2018. Analisis 115-120.
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi,
Ketimpangan Pendapatan, dan Wijayanto, Anton Tri. 2016. Analisis
Pengangguran Terhadap Keterkaitan Pertumbuahan
Kemiskinan. Jurnal Ilmiah Ekonomi, Ketimpangan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Pendapatan, dan Pengentasan
Universitas Brawijaya. Kemiskinan di Provinsi
Sulawesi Utara Tahun
Nisa, Khoirun, dkk. 2020. Pengaruh 2000-2016. Jurnal Berkala
Ketimpangan Pendapatan Ilmiah Efisien. Vol. 16, no. 2,
Terhadap Kemiskinan di hal. 418-428.
Provinsi Kepulauan Bangka

1080

Anda mungkin juga menyukai