ikkeindrawatii@gmail.com
Abstrak
Kemiskinan menjadi masalah utama di Kawasan Timur Indonesia. Provinsi Papua merupakan daerah
yang tingkat kemiskinan paling tinggi dari 34 provinsi lain di Indonesia. Kondisi kemiskinan di Kabupaten dan
Kota di Provinsi Papua pada rentang waktu 2014-2019, dimana Kabupaten Deiyai menjadi Kabupaten dengan
tingkat kemiskinan paling tinggi mencapai 44,35% disusul oleh Kabupaten Intan Jaya sebesar 41,63%. Dalam
penelitian ini membahas faktor- faktor yang mempengaruhi kemiskinan di Provinsi Papua yang meliputi
pertumbuhan ekonomi, ketimpangan distribusi pendapatan, dan indeks pembangunan manusia sebagai variabel
independen dalam kurun waktu 2014-2019. Penelitian ini menggunakan analisis regresi data panel dengan
model fixed effect dengan jumlah data cross section sebanyak 29 kabupaten/kota di Provinsi Papua dan data
time series sebanyak 6 tahun. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan
pertumbuhan ekonomi terhadap tingkat kemiskinan, ada pengaruh positif dan tidak signifikan ketimpangan
distribusi pendapatan terhadap tingkat kemiskinan, ada pengaruh negatif dan signifikan indeks pembangunan
manusia (IPM) terhadap tingkat kemiskinan, dan ada pengaruh pertumbuhan ekonomi, ketimpangan distribusi
pendapatan, dan IPM secara bersama-sama terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi Papua selama tahun 2014
sampai 2019.
Abstract
Poverty is a major problem in Eastern Indonesia. Papua Province is an area with the highest poverty
rate of 34 other provinces in Indonesia. Poverty conditions in regencies and cities in Papua Province in the
2014-2019 period, where Deiyai Regency became the district with the highest poverty rate reaching 44.35%,
followed by Intan Jaya Regency at 41.63%. In this study, it discusses the factors that influence poverty in Papua
Province which include economic growth, inequality in income distribution, and the human development index
as independent variables in the 2014-2019 period. This study uses panel data regression analysis with a fixed
effect model with a total cross section of 29 districts / cities in Papua Province and 6 years of time series data.
The results of the study indicate that there is a positive and significant effect of economic growth on the poverty
level, there is a positive and insignificant effect of inequality in income distribution on the poverty level, there is
a negative and significant effect of the Human Development Index (HDI) on poverty levels, and there is an effect
of economic growth. inequality of income distribution, and HDI together against the poverty level in Papua
Province during 2014 to 2019.
1068
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomer 4
Sulawesi Barat
Maluku
Nusa Tenggara Barat
Maluku Utara
Bali
Indonesia
Papua Barat
Gorontalo
Papua
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Utara
KTI
KBI
1069
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomer 4
1070
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomer 4
1071
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomer 4
1072
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomer 4
1073
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomer 4
Daerah Penolakan
Daerah Penerimaan H0 H0
Daerah Penerimaan H0
0 t-tabel t-hitung
1.65387 2.200902
t-tabel 0
t-hitung
1.65387
Gambar 2. Uji t Pengaruh Pertumbuhan -2.015250
Ekonomi Terhadap Tingkat Kemiskinan
2) Ketimpangan Distribussi Pendapatan Gambar 4. Uji t Pengaruh Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) Terhadap Tingkat Kemiskinan
Berdasarkan hasil Uji t pada tabel 5, 3. Uji Simultan (Uji F)
ketimpangan distribusi pendapatan memiliki Tabel 6. Hasil Uji F
thitung 0.193848 dengan ttabel 1.65387, F-statistic Prob (F-statistic)Keterangan
751.2617 0.000000 Ada pengaruh
maka thitung < ttabel mengartikan bahwa
Sumber: Pengolahan Data dengan Eviews 10,
H0 diterima dan Ha ditolak, dan nilai 2020
signifikansi menunjukkan probabilitas Berdasarkan tabel 6 diperoleh Fhitung
0.8466 > 0.05. Dengan demikian ada sebesar 751,2617 > Ftabel sebesar 3,59 dan
pengaruh positif dan tidak signifikan nilai signifikans sebesar 0.000 < 0.05. Maka,
ketimpangan distribusi pendapatn(X2) disimpulkan bahwa ada pengaruh signifikan
terhadap tingkat kemiskinan(Y). variabel pertumbuahn ekonomi (X1),
Daerah Penolakan H0
ketimpangan distribusi pendapatn (X2) dan
Daerah Penerimaan H0
IPM (X3) secara bersama-sama terhadap
tingkat kemisskinan (Y).
0 t-tabel t-hitung
1.65387 0.193848
Gambar 3. Uji t Pengaruh Ketimpanagn
Distribusi Pendapatan Terhadap Tingkat
Kemiskinan
1074
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomer 4
1075
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomer 4
dengan Bouincha (2018) dan Sholeh (2012) 27,53% dari tahun 2018 sebesar 27,74%.
apabila pertumbuhan ekonomi memiliki Dengan demikian ketimpangan distribusi
pengaruh positif pada kemiskinan karena pendapatan memiliki hubungan searah
peningkatan pertumbuahn ekonomi yang terhadap tingkat kemiskinan Provinsi Papua.
terjadi di suatu daerah hanya akan dinikmati Penurunan ketimpangan distribusi
oleh segelitir penduduk kaya atau daerah pendapatan menunjukkan semakin
kaya, yang ekonominya ditunjang oleh meratanya distribusi pada pendapatan
sektor industri. Sedangkan sebagian besar penduduk sehingga akan menurunkan
penduduk perdesaan yang ekonominya di tingkat kemiskinan. Namun pada jumlah
tunjang oleh sektor pertanian akan semakin penduduk miskin secara agregat di Propinsi
miskin, akibat dari masih rendahnya Papua tetap mengalami kenaikan dari
kontribusi sektor pertanian terhadap 917,63 ribu jiwa tahun 2018 menjadi 926,36
perekonomian. ribu jiwa tahun 2019. Peningkatan jumlah
Pengaruh Ketimpangan Distribusi penduduk miskin ini tidak lepas dari
Pendapatan Terhadap Tingkat pertambahan jumlah penduduk miskin
Kemiskinan di Provinsi Papua Tahun setiap tahunnya. Hal tersebut menandakan
2014-2019 bahwa ketimpangan distribusi pendapatan
Hasil analisis menunjukkan bahwa ada belum mampu mengurangi jumlh total
pengaruh positif dan tidaak signifikan penduduk yang miskin.
ketimpangan distribusi pendapatan terhadap Penelitian ini sejalan dengan
tingkat kemiskiann di Provinsi Papua penelitian Nadhifah (2018) dan Abdillah
2014-2019. Meningkatnya ketimpangan (2016) dimana ketimpangan distribusi
distribusi pendapatan juga akan pendapatan memilki pengaruh yang positif
mengakibatkan kenaikan tingkat kemiskinan pada kemiskinan. Hal ini dikarenakan masih
sebesar 0.284330 namun pengaruhnya tidak terfokusnya pembangunan hanya di
begitu besar. sektor-sektor tertentu sehingga membuat
Hal ini dikarenakan indeks gini di distribusi pendapatan semakin timpang.
Provinsi Papua tahun 2014-2019 fluktuatif Pengaruh Indeks Pembanguann Manusia
namun cenderung menurun, dimana (IPM) Terhadap Tingkat Kemiskinan di
ketimpangan distribusi pendapatan Provinsi Papua Tahun 2014-2019
penduduk berkurang, dari 0,37 tahun 2018 Hasil analisis menunjukkan bahwa ada
menjadi 0,36 tahun 2019. Penurunan ini pengaruh negafif dan signifikna IPM
diiringi penurunan pada tingkat kemiskinan terhadap tingkat kemiskinan Papua tahun
Propinsi Papua pada tahun 2019 menjadi 2014-2019. Dengan setiap ada kenaikan 1%
1076
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomer 4
IPM akan menurunakan tingkat kemiskinan penghidupan yang layak dalam pendapatan
-0,102161. perkapita, sangat menentukan tinggi
Hal ini dikarenakan IPM di provinsi rendahnya kualitas semberdaya manusianya.
Papua tahun 2014-2019 selalu meningkat. Indikator pendidikan berperan penting
Pada tahun 2018 IPM Provinsi Papua dalam menyerap teknologi modern.
sebesar 60,06 meningkat di tahun 2019 Pendidikan sebagai solusi untuk masyarakat
menjadi 60,84. Peningkatan ini diiringi oleh memasuki pasar tenaga kerja dikarenakan
penurunan tingkat kemiskinan yakni pada banyak tenaga kerja yang mempunyai
tahun 2018 sebesar 27,74% menurun ketrampilan yang baik lebih banyak
menjadi 27,53%. Peningkatan IPM tersebut dihasilkan dari pendidikan yang tersistem
dapat menurunkan tingkat kemiskinan di (Hardinandar, 2019:2). Indikator kesehatan
Provinsi Papua dan mengindikasikan juga sebagai syarat dalm peningkatan
apabila ternyata IPM mampu meningkatkan produktivitas dikarenakan dengan kondisi
pendapatan penduduk melalui peningkatan sehat maka pendidikan akan mudah
produktivitas. Dengan demikian dapat diperoleh. Sehingga dengan adanya
tingkat kemiskinan juga ikut menurun. indikator tersebut maka pendapatan
Pembangunan manusia di Provinsi Papua penduduk akan mudah diperoleh.
tahun 2014-2019 yang mengalami perbaikan Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi,
dimana Angka Harapan Hidup (AHH) yang Ketimpangan Distribusi Pendapatan, dan
semula 64 tahun menjadi 65 tahun, hal ini Indeks Pembangunan Manusia Secara
menggambarkan perbaikan di bidang Bersma-sama Terhadap Tingkat
kesehatan. Kemudian dibidang pendidikan Kemiskinan di Provinsi Papua Tahun
rerata lamanya sekolah (RLS) dan harapan 2014-2019
lamanya sekolah (HLS) juga semakin Berdasarkan pengujian F, didapat F
meningkat, maka hal tersebut menandakan hitung 751.2617>F-tabel 3.59. Sedangkan
bahwa terdapat kemajuan dalam bidang probabilitas 0.00 kurang dari taraf 0.05 yang
pendidikan di provinsi Papua hingga dapat berarti ada pengaruh signifikan variabel X1,
meningkatkan indeks pembangunan X2 dan X3 terhadap Y.
manusia ke taraf sedang. Hal ini mengartikan bahwa variabel
Hal ini sesuai dengan penelitian independn dalam penelitian ini mempunyai
Kristin (2018) dan Sofilda (2013) dimana hubungan kuat dengan variabel dependent.
IPM bepengaruh negatif signifikan terhadap Jika terdapat pertumbuhan ekonomi yang
tingkat kemiskinn. Tiga indikator IPM tinggi juga terdapat PDRB yang tinggi pula.
indikator yaitu kesehatan, pendidikan, dan PDRB yang tinggi tidak terlepas dari
1077
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomer 4
1078
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomer 4
1079
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomer 4
1080