Anda di halaman 1dari 2

Woman Entrepreneurship Menurut Perspektif Islam: Penyelamat Ekonomi Negara

Rima Melati Anggraeni


Universitas Brawijaya, Malang
rimamelati@student.ub.ac.id

Perempuan memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara. Dalam
Islam, perempuan adalah sosok yang diistimewakan dan dihormati sehingga banyak hukum agama
Islam yang khusus mengatur mengenai perempuan. Indonesia merupakan negara dengan jumlah
umat Islam terbesar di dunia. Di Indonesia, perempuan menjadi salah satu kekuatan besar, dimana
dengan jumlah penduduk Indonesia sekitar 270 juta jiwa, setengahnya adalah perempuan. Akan
tetapi, potensi perempuan di Indonesia belum dimanfaatkan secara optimal karena kemiskinan dan
rendahnya tingkat pendidikan. Wirausaha perempuan dinilai mampu berperan menjadi penggerak
perubahan nilai-nilai sosial dan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran
mengenai konsep women entrepreneurship dalam perspektif Islam, baik dari sudut pandang sosial
maupun spiritual di Indonesia. Penelitian ini meninjau kewirausahaan dalam perspektif Islam sebagai
organisasi bisnis yang bertujuan untuk menghasilkan nilai ekonomi dan sosial. Keberhasilan bisnis
dalam Islam ditentukan oleh kombinasi etika, sosial, lingkungan dan ekonomi yang selaras dengan
hukum agama Islam. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik, dilakukan survei terhadap 325
perempuan pengusaha muslim di Indonesia sebagai data sekunder untuk mengetahui dan
mendefinisikan permasalahan dan hambatan yang dihadapi perempuan pengusaha muslim, serta
motivasi mereka dalam memilih karir berwirausaha. Penelitian ini akan memberikan kerangka
konseptual mengenai women entrepreneurship dalam perspektif Islam khususnya di Indonesia.

Kata kunci: women entrepreneurship, perspektif islam, pertumbuhan ekonomi

Pendahuluan

Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk Islam terbesar di dunia. Berdasarkan data BPS
(2023), penduduk Muslim Indonesia berjumlah 86,7% dari total penduduk Indonesia. Indonesia terdiri
dari beragam budaya, bahasa daerah, ras, suku, dan keyakinan. Jumlah pemeluk agama di setiap
daerah di Indonesia juga berbeda-beda. Salah satu provinsi di Indonesia yang mempunyai
keistimewaan menggunakan sistem hukum Islam di wilayahnya, adalah Nanggroe Aceh Darussalam
(NAD). Meskipun mayoritas penduduknya beragama Islam, Indonesia bukan negara Islam. Indonesia
juga bukan termasuk negara sekuler yang memisahkan hubungan antara agama dan negara.
Masyarakat Indonesia tetap menjalankan kehidupan dengan nilai-nilai keagamaan, sehingga agama
tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan bermasyarakat, termasuk dalam aktivitas perekonomian.
Indonesia memiliki keunikan pada komposisi agama yang beragam di setiap daerahnya. Di dalam
Indonesia, emansipasi perempuan dan kesetaraan gender dalam konteks bisnis telah berkembang
pesat, dimana tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam menempati posisi bisnis.
Dalam perspektif Islam, kedudukan perempuan dalam Islam mempunyai keistimewaan yang tidak
dimiliki orang lain. Islam memberi perempuan hak yang sama dengan laki-laki untuk menjaga
keseimbangan sosial yang setara dalam kegiatan ekonomi. Pengusaha perempuan muslim
seharusnya begitu berbeda dengan pengusaha lain dalam motif dan tujuannya. Siapa yang mampu
mengelola suatu bisnis dengan sukses, maka ia juga harus mempunyai kinerja yang baik dari segi
keimanan dan keimanan kepada Allah SWT (Nayeam, 2006). Akan tetapi, Islam menyediakan
pembatasan bagi perempuan untuk berbisnis apabila usahanya bertentangan dengan hukum Islam,
sehingga menimbulkan pelanggaran dan konflik (Oukil, 2013).

Dalam beberapa dekade terakhir, concern terhadap woman entrepreneurship semakin mengalami
peningkatan di kalangan pembuat kebijakan, akademisi dan praktisi di Indonesia. Nabi Muhammad
(SAW) mendorong perempuan dalam berbagai bidang kegiatan, salah satunya di bidang
perdagangan.
Istri Nabi Muhammad SAW, Khadija merupakan salah satu contoh keberhasilan pengusaha
perempuan muslim di zamannya. Berbagai penelitian sebelumnya tentang kewirausahaan
perempuan dan perannya dalam perekonomian dan pembuat kebijakan telah dilakukan (Hisrich et
al,2006;. Byrne dan Fayolle, 2013; Welter, 2010; Henry dan Johnston 2007; Kariv, 2013; Welter dkk,
2004; Ramadhani dkk, 2013; Minniti dkk, 2005; Anggadwita dan Dhewanto, 2014). Sebelumnya,
sektor wirausaha ini dianggap didominasi oleh laki-laki (Brush, 1992). Berdasarkan penelitian yang
telah dilakukan di 50 negara pada tahun 2003, ditemukan bahwa keterlibatan laki-laki dalam memulai
kegiatan usaha meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan wanita (Brush dkk., 2006).

Wirausaha perempuan memiliki kontribusi besar pada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
UMKM berperan penting dalam meningkatkan kemampuan negara dalam meningkatkan PDB dan
menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Pengusaha perempuan mempunyai peran
penting dalam melakukan promosi pembangunan sosial dan ekonomi suatu negara baik di wilayah
pedesaan maupun perkotaan. Namun, perempuan menjadi wirausaha tidak lepas dari dampak positif
dan negatifnya. Sisi positifnya, mereka dapat membantu keuangan rumah tangga dan meringankan
beban suami namun sisi negatifnya, apabila mereka tidak mampu melaksanakan kewajibannya yang
berimplikasi pada rusaknya kondisi internal rumah tangga. Perempuan di Indonesia sebagaimana
mestinya sebagian besar komunitas lain menanggung beban tambahan keluarga dan tanggung jawab
rumah tangga yang dapat menghambat mereka dalam berwirausaha. Saat ini, Pemerintah Indonesia
sedang melakukan hal tersebut memprioritaskan dan membuat kebijakan untuk memfasilitasi
pengembangan perempuan di segala bidang khususnya dalam kegiatan ekonomi yang fokus
utamanya pada pengembangan kewirausahaan

Anda mungkin juga menyukai