Anda di halaman 1dari 56

DUKUNGAN DAN UPAYA DINAS

KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT


DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI
DAN KESEHATAN REMAJA

Oleh:
drg. EMA RAHMAWATI, M.K.M
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
Dinkes Jabar @dinkesjabar @dinkesjabar Dinkes Prov Jabar
Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat

“Titik dimulainya pembangunan SDM


dimulai dengan menjamin
kesehatan ibu hamil,
kesehatan bayi, kesehatan
balita, kesehatan anak
sekolah karena merupakan umur
emas untuk mencetak manusia
Indonesia yang unggul. Jangan sampai
ada stunting,
kematian bayi,
kematian ibu yang
meningkat.”
Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat

DEMOGRAFI INDONESIA TAHUN 2019 - 2045


Bonus Demografi Bonus Demografi :
Berkah? ><Bencana?
Ledakan penduduk usia produktif/ po
Lansia tensial/kerja : sekitar 70 %
Balita dari total jumlah penduduk

Lansia Balita, menentukan peluang Indonesia


anak2
menjadi
Usia Produktif
NEGARA MAJU

Anak Sekolah
Usia Produktif Kesempatan menyiapkan SDM
Berkualitas
Indeks Pembangunan Manusia
meningkat
Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat

Investasi strategis
anak usia sekolah dan remaja

Anak Usia Sekolah dan


Remaja yang Sehat Saat ini

Dewasa Yang Sehat dan


Produktif

Menghasilkan Generasi
Berikutnya yang Sehat
Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat

Jumlah penduduk Jawa Barat tahun 2020 mencapai 48,274 juta jiwa. Penduduk paling besar terdapat di Kabupaten
Bogor sebanyak 5,43 juta jiwa atau 11,24% dari penduduk Jawa Barat.
Penduduk Usia Produktif (15-64 tahun) sebesar 70,68%, dimana Indonesia masih dalam masa bonus
demografi.
Rasio jenis kelamin sebesar 103, dimana jumlah laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan.
JAWA BARAT Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat

Estimasi Total Sasaran


Anak Usia Dini, Usia 49,94 Juta
Sekolah dan Remaja 27 Kab./Kota Penduduk tahun 2020
sekitar 27% dari
Jumlah Penduduk 17,21% Usia Remaja
(BP2D Jabar)
59.905 15.850 Madrasah 11.138.746
Sekolah 12.121 Ponpes Anak di sekolah/
madrasah termasuk
PAUD
2.754 LKSA
Luas Wilayah
1 LPKA Kelas II Bandung 37.089,42 Km2
dan 32 Rutan/Lapas

1.106
Puskesmas

1 Puskesmas = 60 s.d 80 satuan pendidikan


RS : PKM:
386 1106

LAB : Klinik :
164 3089
PENYEBAB KEMATIAN UTAMA DI INDONESIA ADALAH Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat

PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH GAYA HIDUP


YANG MULAI DIBENTUK DI MASA REMAJA
GAMBARAN MASALAH KESEHATAN PADA GENERASI MUDA

NAPZA dan
Kebersihan diri Kesehatan Mental
Gizi Keselamatan di jalan Kesehatan Reproduksi
dan aktifitas fisik Emosional
raya
 29,3% usia 5 – 12 tahun dan 48,1%  1,4% usia 5-9 th, 2,1 %  5.14% anak SMP dan SMA  9.1% usia 10-18 th pernah  7% wanita usia 15-19
usia 13 – 18 tahun memiliki Angka usia 10 – 14 th, 3,3% usia merasa pernah ingin merokok6 telah melahirkan anak
Kecukupan Protein <80%11 15-24 th sikat gigi bunuh diri 1  0.3% usia 10-14 th dan pertama2
 6.8% kurus; 16.9% pendek; 10.8% sesuai waktu yang  62% anak usia 13-17 th 3.7% usia 15-19 th pernah  6.32% remaja putri
konsumsi alkohol dalam 1 hamil pertama pada
gemuk (usia 5-12 tahun)3 dianjurkan 3 pernah mengalami
usia ≤16 tahun7
 29,7% usia 5 – 12 tahun dan 52,5%  67,3% usia 5-9 th, 55,6 % kekerasan sepanjang bulan terakhir3  16.47% remaja putri
usia 13 – 18 tahun memiliki Angka usia 10 – 14 th, 51,9% hidupnya4  18.8% usia 13-15 th hamil pertama pada
kecukupan Energi <70%11 usia 15-24 th  6.2% usia 15-24 th pengguna rokok 6 usia 17-18 tahun7
 50,4 % usia 10-14 th konsumsi bermasalah gigi dan mengalami depresi 3  76.6% usia 13-15 th dapat  23.26% remaja putri
makanan manis; 31,4 % mulut 3  10% usia 15-24 th membeli rokok dari toko, hamil pertama pada
konsumsi makanan asin; 11%  43% usia 10-14 th tidak gangguan mental dan penjual di pinggir jalan, kios6 usia 19-20 tahun7
konsumsi makanan instan; 78% cuci tangan dengan emosional 3  3.2% kalangan pelajar dan  3.8% kasus HIV dan
konsumsi makanan benar3 • Prevalensi adiksi internet mahasiswa di Indonesia 4.1% AIDS pada usia 5-
berpenyedap3  64,4 % usia 10-14 th pd remaja: 19,3% 10 menggunakan NAPZA5 19 tahun 3
 4,8% usia 13-15 th Obesitas kurang aktifitas fisik 3 • 10% usia 15 – 24 th  58,2% usia 5 – 14 tahun  228.049 (0,62%) usia 10
 6.8% kurus; 18.5% pendek; 11.2%  14,20 persen anak usia 0- memiliki gangguan Mental dan 16,1% usia 15 – 24 th – 17 th sudah kawin7
gemuk (usia 13-15 tahun) 3 17 th tinggal di rumah Emosional 3 tidak menggunakan helm
 32% usia 15 -24 th Anemia tangga kumuh7 saat mengendarai atau
 65% tidak sarapan membonceng motor3
 6.7% kurus; 22.4% pendek; 9.5%
gemuk (usia 16-18 tahun) 3

1. GSHS 2015; 2. SDKI 2017; 3. Riskesdas 2018; 4. SNPHAR 2018; 5. BNN 2019; 6. GYTS 2019; 7. SUSENAS 2019; 8. PUSKAPA-BPS-Unicef 2020; 9. http:covid19.go.id; 10.
Kristiana Siste,er.Al, 2020; 11. SDT 2014
Pemerintah Daerah
GAMBARAN MASALAH GIZIMASALAH GIZI
GAMBARAN Provinsi Jawa Barat

Stunted Wasted Underweight Overweight


21,6% 7,7% 17.1% 3.5% Indonesia
20,2% 6,0% 14,2% 3.8% Jawa Barat
Sumber data: SSGI 2022

Anemia Bumil Risiko


PBLR BBLR Bumil Anemia
Indonesia merupakan salah satu Rematri KEK
negara yang tengah mengalami triple 22,6%1 6,2%1 18.4%1 48.9%1 17.31 Indonesia
burden malnutrition, dimana di salah Jawa Barat
22,38%1 6,32%1 41,93%2 7,6 %3 7,3%3
satu sisi mengalami kekurangan gizi,
kelebihan gizi dan defisiensi zat gizi
mikro Sumber data:
1Riskesdas (2018); 2Survey NI Jawa Barat (2018); 3Laporan Kab/Kota per 15 Juli 2023
Pemerintah Daerah
DAMPAK KEKURANGAN GIZI Provinsi Jawa Barat

Angka Perkembangan
Mortalitas Mental
Terganggu
Pertumbuhan
Berkurangnya Tidak Adekuat
Kapasitas
Merawat Bayi BERAT LAHIR
Makanan Tambahan Tidak
ORANG TUA BAYI RENDAH Tepat Waktu
MALNUTRISI
Infeksi Berulang

Makanan, Malnutrisi Makanan, Kesehatan dan


Kesehatan dan Fetal Pola Asuh Tidak adekuat
Pola Asuh
Tidak adekuat
ANAK
WANITA USIA KURANG GIZI
SUBUR
Kapasitas Mental
(WUS) Berkurang

BUMIL KEK
REMAJA
KURANG GIZI
Sumber: Diterjemahkan dari ACC/SCN (2000) Angka Kematian Makanan, Kesehatan Makanan, Kesehatan dan
yang diadaptasi oleh LSHTM (2013) dalam
Action Against Hunger: Babywash and 1000 Ibu Meningkat dan Pola Asuh Tidak Kapasitas Mental Pola Asuh Tidak adekuat
Days, 2017 (dengan modifikasi)
adekuat Berkurang
Pemerintah Daerah
GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA DENGAN Provinsi Jawa Barat

RISIKO KEMATIAN IBU DAN BAYI

KEMATIAN IBU
AKIBAT
PERDARAHAN

ANEMIA REMATRI
di Indonesia
Usia 6-12 th = 27,4%
Usia ≥15 th tidak hamil= 22,70% KEMATIAN BAYI
ANEMIA BUMIL AKIBAT BBLR
di Indonesia = 37,1 %

Sumber data: Riskesdas 2013


Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat

PREVALENSI STUNTING DI PROVINSI JAWA BARAT

Tren Prevalensi Stunting


di Provinsi Jawa Barat

29
Rata-rata penurunan stunting dalam 3 (tiga) tahun terakhir
27.2 (2020, 2021, 2022) di Jawa Barat adalah 2% per tahun.
27

26.2 25.5 Tahun 2022, angka stunting di Jawa Barat sebesar 20,2%.
25 24.5
Angka ini mengalami penurunan sebesar 4,3%
25.2
dibandingkan tahun 2021

23
23.2 Sumber data:
2019 (Survei SSGBI); 2020 (Laporan Prediksi); 2021 (Survei SSGI),2022
21.2 (Survei SSGI)
21

20.2
19
19.2

17 Perlu upaya inovasi agar terjadi penurunan 1-3,1%


per tahun untuk mencapai target RPJMD 19,2%
15
2019 2020 2021 2022 2023
tahun 2023 dan target RPJMN 14% pada tahun
Target Capaian 2024
Survey Tahun Selisih
No Kab/Kota Status
2013 2018 2019 2021 2022 2022-2021 Pemerintah Daerah
1 Kota Bekasi 26,6 16,75 20,03 13,8 6,0 -7,8 Turun ↓ Provinsi Jawa Barat
2 Kota Depok 25,7 23,21 16,09 12,3 12,6 0,3 Naik ↑
3 Cianjur 41,7 33,51 27,52 33,7 13,6 -20,1 Turun ↓ STUNTED
4 Karawang 34,9 33,11 24,01 20,6 14,0 -6,6 Turun ↓
5 Subang 40,4 28,64 25,73 18,1 15,7 -2,4 Turun ↓ DI JAWA BARAT
6 Kota Cimahi 28,2 21,06 34,29 19,9 16,4 -3,5 Turun ↓
7 Kota Cirebon 28,4 31,18 22,04 30,6 17,0 -13,6 Turun ↓
8 Bekasi 30,3 26,37 20,93 21,5 17,8 -3,7 Turun ↓ Berdasarkan hasil survey
9 Ciamis 41,4 33,39 24,21 16,0 18,6 2,6 Naik ↑ SSGI tahun 2022, Kab.
10 Cirebon 42,5 33,71 25,06 26,5 18,6 -7,9 Turun ↓ Cianjur, Kota Cirebon,
11 Kota Bogor 29,8 27,79 21,33 16,9 18,7 1,8 Naik ↑ dan Kab. Garut menjadi
12 Kota Sukabumi 41,9 28,99 15,6 19,1 19,2 0,1 Naik ↑ wilayah dengan
13 Kota Banjar 39,2 27,89 26,21 23,9 19,3 -4,6 Turun ↓ penurunan prevalensi
14 Kuningan 42 28,67 18,06 18,7 19,4 0,7 Naik ↑ tertinggi menyentuh 2
15 Kota Bandung 32,2 21,74 28,12 26,4 19,4 -7,0 Turun ↓ digit.
16 Pangandaran 32,71 21,35 22,7 20,0 -2,7 Turun ↓
17 Indramayu 36,1 33,99 29,12 14,4 21,1 6,7 Naik ↑
18 Purwakarta 33,9 41,01 23,42 20,6 21,8 1,2 Naik ↑
19 Kota Tasikmalaya 30,7 25,73 24,75 28,9 22,4 -6,5 Turun ↓
20 Garut 37,8 34,64 27,03 35,2 23,6 -11,6 Turun ↓  <2.5% : Sangat rendah
21 Majalengka 29,8 36,62 28,53 23,0 24,3 1,3 Naik ↑  2.5 to <10% : Rendah
 10 to <20% : Sedang
22 Bogor 28,3 32,86 34,96 28,6 24,9 -3,7 Turun ↓  20 to <30% : Tinggi
23 Bandung 40,7 35,21 27,87 31,1 25,0 -6,1 Turun ↓  ≥30% : Sangat tinggi
24 Tasikmalaya 41,7 33,8 34,97 24,4 27,2 2,8 Naik ↑
Sumber :
25 Bandung Barat 52,5 36,69 32,12 29,6 27,3 -2,3 Turun ↓ 1. Riset Kesehatan Dasar (2013)
26 Sukabumi 37,1 41,35 21,93 24,2 27,5 3,3 Naik ↑ 2. Riset Kesehatan Dasar (2018)
3. Survey Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) 2021
27 Sumedang 41,1 32,22 24,43 22,0 27,6 5,6 Naik ↑ 4. Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021
Prov. Jawa Barat 35,3 31,1 26,2 24,50 20,2 -4,3 Turun ↓ 5. Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022
Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat

PROMOTIF PREVENTIF KURATIF REHABILITATIF


Upaya Pelayanan Kesehatan Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat

Anak Usia Sekolah dan Remaja


 Pelayanan medis

1. Pelayanan Dalam Gedung


 KIE kesehatan
 Konseling
 PKHS
PKPR  Rujukan

2. Pelayanan Luar Gedung Posyandu Remaja

80% 20% UKBM mendekatkan layanan kesehatan


dilaksanakan dari dan oleh remaja
Sasaran di sekolah/ madrasah Sasaran di luar sekolah/ madrasah
PPAM Kespro remaja
Usaha Kesehatan Sekolah/ Pembinaan kesehatan
Madrasah (UKS/M/) Pelayanan kesehatan reproduksi remaja
di Panti/ Lapas
pada situasi bencana
Penerapan kegiatan Trias UKS secara kongkrit di Pelayanan kesehatan,KIE kesehatan,
keseharian sekolah
Konseling ,PKHS, Rujukan Saka Bakti Husada
Sekolah/Madrasah sehat Krida Bina Keluarga Sehat memberikan
kecakapan khusus tentang pembinaan
Peningkatan peran tim pembina UKS/M (4 Kementerian) Keluarga Sehat kepada remaja/pramuka
penggalang dan pendega
Pemerintah Daerah

INDIKATOR PROGRAM KESEHATAN ANAK


Provinsi Jawa Barat

USIA SEKOLAH DAN REMAJA


PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2023
Pemerintah Daerah

PRESENTASE REMATRI DISKRINNING ANEMIA Provinsi Jawa Barat

• Pada triwulan IV tahun 2023,


presentase remaja putri kelas 7 dan
Triwulan IV Tahun 2023 10 yang diskrinning anemia
94.28
92.65

100.00
88.72
88.32
87.38 sebesar 73,55 % (612.665)
87.36
87.31
85.63
85.15
84.41
82.48
90.00 mencapai target (70%).

79.00
77.69
75.12
74.43
Kabupaten dengan presentase

74.19

73.55
70.38
80.00

68.39
67.87
skrinning anemia tertinggi Kota

67.19
67.02
65.75
65.51
62.32
61.43
70.00 Depok (94,28%) dan terendah

59.38
Kota. Bogor (40,26%)
60.00
• Perlu peningkatan cakupan

40.26
50.00 skrinning anemia pada rematri
40.00
kelas 7 dan 10 terutama di
Kab/Kota yang belium mencapai
30.00 target, karena semakin tinggi
20.00 cakupan skrinning maka semakin
tinggi yang akan teridentifikasi
10.00
anemia untuk segera dilakukan
0.00 intervensi sesuai tatalaksana yang
ada. Dan evaluasi pencatatan
pelaporan supaya tidak terjadi
under reported.
Sumber data:
2023 Laporan Kabupaten Kota Melalui SIGIZI TERPADU data Triwulan IV
diunduh 22 Januari 2024
PRESENTASE REMAJA PUTRI ANEMIA Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat

Triwulan IV Tahun 2023


100.00
90.00
80.00 Anemia Rematri kelas 7 &
10 di Jawa Barat

56.58
70.00
60.00 • Anemia ringan:

44.11
41.89
41.52
41.27
105.422 (17,21%)

36.61
36.34
50.00

34.81
33.59
32.45
32.40
32.27
32.07
31.20
30.51
30.37
30.15
28.60
28.60
Anemia sedang:

28.00

26.61
40.00
24.43
24.28
23.72
22.28
21.85
21.43
21.28

30.00 75.179 (12,27%)


20.00 • Anemia berat: 6.345
10.00 (1,04%)
0.00
KAB BANDUNG BARAT

KOTA CIREBON
KAB GARUT
KOTA SUKABUMI

KAB BEKASI

KOTA BEKASI

KAB CIREBON
KAB CIANJUR

KAB BOGOR

KAB CIAMIS
KAB PURWAKARTA

KAB SUBANG
KOTA BOGOR

KOTA CIMAHI
KAB SUMEDANG

KAB KUNINGAN

KOTA BANJAR

KAB INDRAMAYU
JAWA BARAT
KAB KARAWANG

KOTA DEPOK
KAB SUKABUMI

KAB BANDUNG

KAB MAJALENGKA
KOTA BANDUNG

KAB TASIKMALAYA

KOTA TASIKMALAYA
KAB PANGANDARAN

Kategori Masalah Prevalensi


Berat ≥40%
Sedang 20,0-39,9%
Ringan 5,0-19,9%
Normal ≤4,9%

Anemia pada remaja putri di Jawa Barat termasuk


masalah kesehatan masyarakat Kategori Sedang

Pada triwulan IV tahun 2023, dari 73,55 % remaja putri kelas 7 & 10 yang diskrinning di Jawa Barat, sebanyak 30,51% rematri mengalami
anemia. Angka tsb di atas angka target (30%), adapun dengan 16 Kab/Kota yang memiliki presentase rematri anemia di atas 30%. Remaja putri
yang anemia memiliki risiko melahirkan bayi BBLR dan bayi BBLR akan berisiko menjadi balita stunting. kebutuhan Hb Remaja Puteri semakin
meningkat karena terjadinya menstruasi maupun persiapan menjadi Ibu hamil di masa depan.

Sumber data:
2023 Laporan Kabupaten Kota Melalui SIGIZI TERPADU data Triwulan IV diuduh 22 Januari 2024
PRESENTASE REMAJA PUTRI MENDAPAT & Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat

MENGONSUMSI TTD SESUAI • Pada triwulan IV tahun 2023, presentase


remaja putri mendapat TTD di Jawa Barat
Triwulan IV Tahun 2023 sebesar 73,20%, sedangkan yang
mengonsumsi TTD sesuai (26 tablet) di
sebesar 66,89%, di bawah target (75%).
120.00 • Namun masih ada 2 kab kota yang capaian
101.85

101.53

98.19
97.73
ekstrim Kab. Sukabumi, Kab. Bandung

96.14
94.17
94.15
100.00 Barat.

86.40
85.39

84.99
84.36

83.39
82.01
Perlu diperhatikan bahwa kualitas TTD

78.99

77.72

76.58

73.20
72.90

pada rematri sesuai Perpres No. 72 Tahun


67.80

80.00

66.62
65.67

61.92

61.57
61.52
2021 bukan hanya distribusi, namun juga
59.00
54.90

53.49
perlu diperhatikan sampai ke kualitas
60.00
43.13
konsumsi TTD sesuai standar (min. 26
tablet) dalam setahun
40.00
• Kab dengan presentase konsumsi
terendah yaitu Kab. Indramayu (10,66%),
20.00
sedangkan konsumsi tertinggi yaitu KBB

101.18
65.45

92.95

64.97

52.33

53.02

59.56

59.56

78.77

62.90

85.48

91.31

33.36

70.04

70.74

72.05

57.81

92.52

86.26

62.39

48.42

82.76

75.71

61.56

66.45

80.64

83.13

66.89
(93,43%)
0.00 • Perlu peningkatan kerja sama Puskesmas
dengan pihak sekolah terkait
pemantauan, pencatatan dan pelaporan
terhadap konsumsi TTD. Masih banyak
ditemukan di lapangan bahwa daya
konsumsi cukup baik namun tidak tercatat.
Sumber data:
2023 Laporan Kabupaten Kota Melalui SIGIZI TERPADU data Triwulan IV diunduh 22
% Mendapat TTD % Mengonsumsi TTD Januari 2024
Pemerintah Daerah
PERSENTASE ANAK USIA SEKOLAH MENDAPATKAN Provinsi Jawa Barat

PENJARINGAN KESEHATAN
(TAHUN AJARAN 2022 – 2023)

140
125
120 115
104 101 100 100 100 100 99 99 99 99 99 98 97
100 96 95 95 94 94 93 93 93 92 90 90

80 77
73

60

40

20

Penjaringan Kesehatan pada peserta didik Tahun Ajaran 2022 – 2023 telah mencapai target yaitu sebesar 93% dari nasional minimal 80%. Terdapat 2 Kabupaten/ Kota
yang belum memenuhi target yaitu Kota Bandung dan Kab. Tasikmalaya. Adapun tindaklanjut yang akan dilaksanakan adalah penguatan, pendampinngan dan monitoring
pelaksanaan program terintegrasi lintas program dan lintas sektor melalui program UKS/M.

Sumber data:
2023 Laporan Program Kab/Kota data Triwulan IV diuduh 7 Januari 2024
Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat
TP UKS/M JABAR

PENJARINGAN KESEHATAN
TAHUN AJARAN 2022 – 2023 PERSENTASE PUSKESMAS MELAKSANAKAN
PROVINSI JAWA BARAT PENJARINGAN KE SEKOLAH/ MADRASAH
TAHUN AJARAN 2022 - 2023
KELAS 1 97,82 %
KELAS 7 96,37 %
KELAS 10 93,64 %

JENJANG Persentase Persentase Persentase Persentase Persentase Persentase Persentase Persentase


Peserta Peserta Didik Peserta Didik Peserta Didik Peserta Didik Peserta Didik Peserta Didik Peserta Didik
Didik dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan
dengan Sangat Kurus tinggi badan resiko hipertensi kelainan karies gigi gangguan
Obesitas yang pendek anemia refraksi mata pendengaran
SD/MI 1,26 1,99 0,95 1,22 0,45 1,78 44,44 0,37
SMP/MTs 1,54 1,77 0,43 5,00 0,44 2,75 24,04 0,36
SMA/MA/SMK 1,58 1,72 0,30 6,73 0,75 3,38 21,03 0,33

(Sumber: Komdat Kemenkes, 6 Feb 2023)


Pemerintah Daerah

JUMLAH POSYANDU REMAJA Provinsi Jawa Barat

PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2024 (2.597)


350

300 292 292

254
250

200 195

157
150 144 144
118
101
100 90 84 81
73
66 63 60 60 60 54 52
50 39 37 33
16 11 11 10
0

Sumber: Data Laporan Program Dinkes Kabupaten/ Kota, 18 Januari 2024


STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN
SASARAN USIA PENDIDIKAN DASAR PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2023

PELAYANAN KESEHATAN PADA USIA PENDIDIKAN DASAR


PERNYATAAN STANDAR SKRINING KESEHATAN
Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan Pelaksanaan skrining kesehatan anak usia pendidikan dasar dilaksanakan di
pelayanan kesehatan sesuai standar. Pemerintah Daerah satuan pendidikan dasar (SD/MI dan SMP/MTS) dan di luar satuan pendidikan
Kabupaten/Kota wajib melakukan pelayanan kesehatan
sesuai standar pada anak usia pendidikan dasar di dalam dasar seperti di pondok pesantren, panti/LKSA, lapas/LPKA dan lainnya,
dan luar satuan pendidikan dasar di wilayah kerja meliputi:
kabupaten/kota dalam kurun waktu satu tahun ajaran.
a. Penilaian status gizi.
PELAYANAN KESEHATAN USIA PENDIDIKAN DASAR SESUAI b. Penilaian tanda vital.
STANDAR MELIPUTI :
1. Skrining kesehatan. c. Penilaian kesehatan gigi dan mulut.
2. Tindaklanjut hasil skrining kesehatan. d. Penilaian ketajaman indera.
Keterangan: Dilakukan pada anak kelas 1 sampai dengan TINDAK LANJUT SKRINING KESEHATAN meliputi:
kelas 9 di sekolah minimal satu kali dalam satu tahun a. Memberikan umpan balik hasil skrining kesehatan
ajaran dan usia 7 sampai 15 tahun diluar sekolah.
b. Melakukan rujukan jika diperlukan
c. Memberikan penyuluhan kesehatan
Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber Daya Manusia Kesehatan
a.Tenaga kesehatan:
1.Dokter/ dokter gigi, atau
2.Bidan, atau
3.Perawat
4.Gizi
5.Tenaga kesehatan masyarakat
b.Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi tertentu:
1.Guru
2.Kader kesehatan/ dokter kecil/ peer conselor

PERHITUNGAN KINERJA
Jumlah anak usia pendidikan dasar yang mendapat
Persentase anak usia pendidikan
pelayanan kesehatan sesuai standar yang ada di
dasar yang mendapatkan pelayanan wilayah kerja kabupaten/kota dalam kurun waktu
kesehatan sesuai standar satu tahun ajaran
= x 100 %

Jumlah semua anak usia pendidikan dasar yang


ada di wilayah kerja kabupaten/kota tersebut dalam
kurun waktu satu tahun ajaran yang sama.
STANDAR JUMLAH DAN KUALITAS BARANG DAN/ATAU JASA

No Barang Jumlah Fungsi


1 Buku Rapor Kesehatanku Sesuai jumlah peserta didik di - Pencatatan hasil pemeriksaan kesehatan
sekolah/madrasah
dan
- Media KIE
2 Buku Pemantauan Kesehatan Sesuai jumlah anak usia pendidikan dasar di - Pencatatan hasil pemeriksaan kesehatan
luar satuan pendidikan dasar seperti di pondok dan
- Media KIE
pesantren, panti/LKSA dan
lapas/LPKA/posyandu remaja
3 Kuesioner Skrining Sesuai jumlah anak usia pendidikan dasar - Pemeriksaan kesehatan usia pendidikan
kesehatan
dasar
4 Formulir Rekapitulasi Hasil Sesuai kebutuhan dengan mempertimbangkan - Umpan balik hasil skrining/penjaringan
Pelayanan kesehatan usia jumlah anak usia pendidikan dasar per kesehatan ke sekolah/madrasah
- pencatatan dan pelaporan
sekolah dan remaja di dalam sekolah/madrasah,
sekolah

5 Formulir Rekapitulasi Hasil Sesuai kebutuhan dengan mempertimbangkan - Umpan balik hasil skrining/penjaringan
Pelayanan kesehatan usia jumlah,pondok pesantren, panti/LKSA dan kesehatan di pondok pesantren/ panti/
sekolah dan remaja di luar lapas/LPKA/posyandu remaja per puskesmas LKSA/lapas/LPKA/ posyandu remaja
sekolah.
- Pencatatan dan pelaporan
PERSENTASE CAPAIAN SPM BIDANG KESEHATAN
SASARAN USIA PENDIDIKAN DASAR PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2023
140

120 115
109
104 101 101
100 100 100 100 100 99 99 99 99 98 98 98 97 97 97 97 96
100 96 94 93 90 88
80 77

60
CAPAIAN
TARGET
40

20

Capaian SPM bidang Kesehatan untuk sasaran usia Pendidikan dasar Provinsi Jawa Barat tahun 2023 sebesar 97% dari target 100%. Terdapat
10 Kabupaten/ Kota (37%) yang telah mencapai target termasuk 4 Kabupaten/ Kota yang mempunyai sasaran riil lebih besar dari sasaran yang
telah ditetapkan. Sedangkan 7 Kabupaten/ Kota masing dibawah rata-rata capaian provinsi yaitu Kab. Garut, Kota Sukabumi, Kab. Ciamis, Kab.
Sumedang, Kab. Tasikmalaya, Kota Bekasi dan Kota Bandung.
(Sumber data dari laporan program Kab/ Kota per Januari 2024)
SURAT KEPUTUSAN BERSAMA Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan


Teknologi, Menteri Kesehatan, Menteri Agama,

Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia .


Nomor: 03/KB/2022
Nomor:
HK.01.08/MENKES/1325/2022
Nomor: 835 TAHUN 2022
Nomor: 119-5091.A TAHUN 2022

Tentang:
Penyelenggaraan Peningkatan Status
Kesehatan Peserta Didik
SURAT EDARAN KEMENKES Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat

Koordinasi dengan lintas


sektor terkait dan melakukan
sosialisasi kegiatan agar
pelaksanaan skrining anemia
segera dilaksanakan wilayah
masing-masing.

Surat Edaran kepda Kepala Dinas Permohonan Dukungan Pelaksanaan


Kesehatan Provinsi ttg skrining Skrining Anemia pada Rematri kelas
Anemia 7 dan 10 kepada Lintas Sektor terkait
Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat
TP UKS/M JABAR

DUKUNGAN KEBIJAKAN DI JAWA BARAT


SE Terkait TTD Rematri

SE Setda Jawa Barat Terkait Penjaringan dan SE Kemenag Jabar


Surat Edaran Gubernur Jawa Barat Terkait Pemeriksaaan Berkala Saat Pandemi Covid-19 SE Setda Jabar SE Disdik Jabar
Program Ausrem
KOMITMEN PERCEPATAN PENURUNAN Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat

STUNTING DI JAWA BARAT

 SURAT KEPGUB JAWA BARAT NOMOR 441.05/Kep.829-Bapp/2021 tentang Tim Percepatan Penurunan Stunting Daerah
Provinsi Jawa Barat;
 PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 107 TAHUN 2020 tentang Percepatan Penurunan Stunting di Daerah
Provinsi Jawa Barat;
KOMITMEN PROGRAM PEMBERIAN SUPLEMENTASI Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat
TABLET TAMBAH DARAH (TTD) REMAJA PUTRI DI JAWA BARAT

SE Gubernur Jawa Barat Nomor SE Gubernur Jawa Barat Nomor KS.03.01.01/190/ SE Ka.Disdik Prov Jawa Barat Nomor
440/25/Yanbangsos tahun 2018 tentang Yanbangsos tahun 2020 tentang Dukungan 443.1/19734.Set.Disdik tentang Surat Edaran
Dukungan Kebijakan Pemberian TTD Kebijakan Pemberian TTD bagi Remaja Puteri Program Suplementasi TTD bagi Remaja Puteri
pada Remaja Puteri dan WUS pada Masa Pandemi Covid-19 pada Masa Pandemi COVID -19

SE Ka.Kawil Kemenag Prov Jawa Barat Nomor B- SE Gubernur Jawa Barat No KS.08.01.37/KESRA Video Deklarasi Dukungan Berbagai Lintas Sektor
9346/Kw.10.2/5/ PP.001/11/ 2020 tentang Program tahun 2022 tentang Dukungan Kebijakan Pemberian pada Program Pemberian TTD Rematri di
Suplementasi TTD bagi Remaja Puteri pada Pandemi Covid-19 TTD bagi Remaja Puteri Provinsi Jawa Barat
Pemerintah Daerah

SURAT EDARAN GEMAZ Provinsi Jawa Barat


Pemerintah Daerah

KADER KESEHATAN REMAJA (KKR) Provinsi Jawa Barat

Pengertian kader (Permenkes No.


25 Tahun 2014): setiap orang yang
dipilih oleh masyarakat dan dilatih Kader Kesehatan Remaja adalah
untuk menangani masalah- masalah remaja yang dipilih / secara
kesehatan perorangan atau sukarela mengajukan diri untuk ikut
masyarakat serta bekerja di tempat melaksanakan upaya pelayanan
tempat yang berkaitan dengan kesehatan terhadap diri sendiri,
pemberian pelayanan kesehatan
teman, keluarga, serta masyaraka
dalam hubungan yang amat dekat
dengan tempat- tempat pemberian
pelayanan kesehatan.

Konselor sebaya, Dokter Kecil, Pendidik Sebaya


(Peer Educator), Anggota Saka Bhakti Husada,
Anggota PMR, Anggota Karang Taruna, Kader
Posyandu Remaja, Remaja Mesjid, Pemuda TARGET KKR MINIMAL
Gereja, dan Kader Jumantik Cilik. 10% PESERTA DIDIK
Pemerintah Daerah

KADER KESEHATAN REMAJA (KKR) Provinsi Jawa Barat

Remaja yang dipilih / secara sukarela

Dilatih untuk menangani masalah - masalah kesehatan

Ikut melaksanakan upaya pelayanan kesehatan terhadap diri sendiri, teman, keluarga, serta
masyarakat

Aktifitas di tempat - tempat yang berkaitan dengan pemberian pelayanan Kesehatan


Pemerintah Daerah
MANFAAT KADER KESEHATAN Provinsi Jawa Barat

USIA SEKOLAH DAN REMAJA

Membantu agar anak usia sekolah dan remaja agar dapat:


 Menolong dirinya sendiri dan orang lain untuk
hidup sehat.
 Menjadi promotor / penggerak dan motivator
dalam upaya meningkatkan kesehatan diri
sendiri, teman-teman dan lingkungan sekitar.
 Membantu teman, guru, keluarga dan
masyarakat dalam memecahkan permasalahan
kesehatan termasuk melakukan rujukan ke
pelayanan kesehatan.
Pemerintah Daerah
PERAN DAN FUNGSI KADER KESEHATAN Provinsi Jawa Barat

USIA SEKOLAH DAN REMAJA

1. Mempromosikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan


Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS).
2. Menyebarluaskan informasi kesehatan kepada teman sebaya di
lingkungannya.
3. Peduli terhadap masalah kesehatan di lingkungan sekolah dan di
lingkungan tempat tinggalnya.
4. Mengawasi kebersihan lingkungannya.
5. Mengingatkan teman sebaya di melaksanakan PHBS.
6. Membantu petugas kesehatan dalam melakukan penjaringan
kesehatan dan pemeriksaan berkala.
7. Membantu menyelesaikan permasalahan kesehatan teman
sebayanya.
8. Membantu memfasilitasi teman sebayanya dalam rujukan kesehatan
dasar bila diperlukan.
Pemerintah Daerah
PERAN KKR DALAM KESPRO Provinsi Jawa Barat

PENYANDANG DISABILIATS

• Meminta teman disabilitas untuk menceritakan


pengalaman kesehariannya,
• Menyempatkan untuk memperhatikan kondisi fisik remaja
penyandang disabilitas,
• Berkomunikasi dengan penyandang disabilitas dan
keluarga,
• Memberi informasi yang tepat tentang kesehatan
reproduksi,
• Memberikan informasi tentang rujukan pelayanan
kesehatan bagi remaja disabilitas,
• Melaporkan ke pihak yang berwajib jika mengetahui ada
tindakan yang melanggar hak asasi remaja disabilitas.
Pemerintah Daerah

LINGKUP KAPASITAS KKR Provinsi Jawa Barat

1. Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS)


2. Kesehatan Pribadi dan Lingkungan
3. Pencegahan Penyakit Menular
4. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak
Menular
5. Imunisasi
6. Kesehatan Gigi dan Mulut
7. Kesehatan Indera
8. Gizi
9. Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)
10.NAPZA
11.Kesehatan Reproduksi
12.IMS, HIV dan AIDS, Hepatitis B dan C
13.Kekerasan dan Kecelakaan pada Remaja
14.Kesehatan Jiwa
Pemerintah Daerah

ANALISIS GAP AKSI BERGIZI SOBAT GEMAZ Provinsi Jawa Barat

KONDISI YANG
KONDISI SAAT INI GAP
DIHARAPKAN

41,9% 1. Anemia Rematri di Jabar Anemai rematri di Jabar 2022 Anemia rematri di Jabar 2022 18,4%
2022 sebesar 41,93% sebesar 23,53% sebesar 18,4%

2. Capaian Konsumsi TTD Capaian konsumsi TTD rematri


Capaian konsumsi TTD rematri
18,2% Rematri yang sesuai (26 rematri yang sesuai s.d 70%
rematri yang sesuai s.d
tablet) s.d Agustus 2023 Agustus 2023 sebesar 50%
Agustus 2023 sebesar 31,8%
sebesar 18,2% dan 70% s.d akhir tahun

Capaian KKR/dokter kecil s.d


0,24% 3. Capaian KKR/dokter kecil 10%
Capaian KKR/dokter kecil s.d Agustus 2023 sebesar 6,7%
s.d Agustus 2023 sebesar
Agustus 2023 sebesar 6,46% dan 10% di akhir tahun 2023
0,24% (26.877 KKR)
(1,1 juta KKR)
4. Capaian Aksi Bergizi s.d
Agustus sebesar 3,76% Capaian Aksi Bergizi s.d Agustus Capaian Aksi Bergizi s.d Agustus
3,76% (Total sekolah smp/sma sederajat sebesar 32,24% sebesar 36% dan 54% pada akhir 54%
14. 815 sekolah > 557 yang tahun 2023
melaporkan pelaksanaan)
Pemerintah Daerah

KKR “SOBAT GEMAZ” Provinsi Jawa Barat

upaya percepatan penurunan stunting dalam dukungan


pemenuhan Strategi Nasional Percepatan Penurunan
Stunting sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden
STRATEGI AKESERELASI nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan
PENCEGAHAN STUNTING
MELALUI AKSI BERGIZI Stunting melalui intervensi spesifik dan sensitive. Kedua
“SOBAT GEMAZ” intervensi tersebut dilaksanakan secara konvergen,
JAWA BARAT”
holistik, integratif, dan berkualitas melalui kerja sarra
multisektor di pusat, daerah, dan desa.
Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat
GEMAZ REBORN LOGO

PELIBATAN KADER KESEHATAN REMAJA DI SATUAN PENDIDIKAN


DENGAN INOVASI “SOBAT GEMAZ: SUPERHERO JAWA BARAT
MEWUJUDUKAN GEMAZ” ( = influencer, Promotor )
Pemerintah Daerah

KOMPETENSI KKR “SOBAT GEMAZ” Provinsi Jawa Barat

a. Menjadi promotor / penggerak dan motivator dalam upaya meningkatkan gizi


remaja di sekolah/ madrasah/ pondok pesantren
b. Membantu teman, guru, keluarga dan masyarakat dalam memecahkan
permasalahan gizi remaja termasuk melakukan rujukan ke pelayanan kesehatan.
c. Membantu petugas kesehatan dalam melakukan penjaringan kesehatan dan
pemeriksaan berkala termasuk pengukuran antopometri, penilaian status gizi dan
membantu dalam pelaksanaan skrining anemia rematri
d. Mengawal konsumsi tablet tambah darah
e. Aktif dalam kegiatan aksi bergizi setiap minggu
f. Menyebarluaskan informasi terkait gizi remaja termasuk promosi isi piringku dan
pemanfaatan aplikasi memilih makanan yang lebih sehat
g. Membantu melaksanakan pencatatan dan pelaporan
Pemerintah Daerah
JUMLAH KKR SOBAT GEMAZ Provinsi Jawa Barat

PER OKTOBER 2023 (7.375 KKR)

Link Pendataan:

Https://bit.ly/KKR-SOBATGEMAZ

(Sumber: data program, Januari 2024)


Pemerintah Daerah
SATUAN PENDIDIKAN MELAKSANAKAN AKSI BERGIZI RUTIN Provinsi Jawa Barat

SETIAP MINGGU (5.911 SMP,MTs,SMA,MA,SMK,MAK)

JUMLAH
PERSENTASE (38% dari Target tahun 2023 sebesar 54%)
BOGOR 371
SUKABUMI 832
CIANJUR 189
120
BANDUNG 286
GARUT 260

TASIKMALAYA 40
100 100
CIAMIS 74 100
KUNINGAN 152 91
CIREBON 60

MAJALENGKA 264 80
SUMEDANG 304 80
INDRAMAYU 127
74 72 70
SUBANG 420

PURWAKARTA 49 60
KARAWANG 266 60 57 55
BEKASI 550 51
BANDUNG BARAT 537
40
39 38 36
PANGANDARAN 78 35
KOTA BOGOR 249
26 25 23 22 22
KOTA SUKABUMI 38 20 20 19
20 18 17 15
KOTA BANDUNG 220 13
KOTA CIREBON 25
KOTA BEKASI 103 3
KOTA DEPOK 102 0
KOTA CIMAHI 26

KOTA TASIKMALAYA 252

KOTA BANJAR 37
JAWA BARAT 5911 (Sumber: data program, Januari 2024)
Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat

UPAYA KOLABORASI POSKESTREN


Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat

LANDASAN HUKUM

 Peraturan Pemerintah No. 47


 Undang-Undang RI No. 17 Tahun
Tahun 2016 tentang Fasilitas
2007 tentang Rencana
Pelayanan Kesehatan  Permenkes No 74 Tahun 2015
Pembangunan Jangka Panjang tentang Upaya Peningkatan
 SKB 4 Menteri No. 6/X/PB/2014
Nasional (RPJP-N) Tahun 2005-
tentang Tim Pembina UKS Kesehatan dan Pencegahan
2025
 Keputusan Direktur Jenderal Penyakit
 Undang-Undang No. 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan
Pendidikan Islam Nomor 3408  Permenkes No 36 Tahun 2016
tahun 2018 tentang Petunjuk tentang Pedoman
 Undang-Undang No 23 tahun
Teknis Izin Operasional Pondok
2014 tentang Pemerintah Daerah Penyelenggaraan Program
Pesantren
 Instruksi Presiden No: 1 Tahun Indonesia Sehat Dengan
 Peraturan Menteri Agama Nomor
2017 tentang Gerakan Masyarakat Pendekatan Keluarga.
13 Tahun 2014 tentang
Hidup Sehat (GERMAS)  Permenkes No. 8 Tahun 2019
Pendidikan Keagamaan Islam
 Peraturan Pemerintah No. 2
 Permenkes Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pemberdayaan
Tahun 2018 tentang Standar
Pelayanan Minimal Kabupaten/
tentang Pedoman Masyarakat Bidang Kesehatan
Penyelenggaraan dan Pembinaan
Kota
Pos Kesehatan Pesantren
Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat

RUANG LINGKUP

Penerapan Kebijakan Peningkatan pengetahuan dan peran


Berwawasan Kesehatan di serta masyarakat pesantren dalam
lingkungan pesantren mewujudkan lingkungan pesantren
yang aman dan sehat

Pelaksanaan kemitraan untuk Peningkatan akses masyarakat


mendukung kesehatan pesantren ke fasilitas pelayanan
masyarakat pesantren kesehatan
Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat

FUNGSI
PESANTREN SEHAT

Sebagai wadah untuk mempengaruhi masyarakat pesantren melalui kebijakan berwawasan


kesehatan.

Sebagai wadah untuk mobilisasi sumberdaya mitra potensial dalam


penyelenggaraan pesantren sehat.

Sebagai wadah untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan kemampuan


masyarakat pesantren untuk berperan aktif dalam upaya kesehatan

Sebagai wadah untuk meningkatkan akses ke fasilitas pelayanan kesehatan.


Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat

SASARAN

Pemuka masyarakat
formal: Puskesmas,
Pendamping
pemberdayaan
masyarakat.
SEKUNDER
Masyarakat Pemuka masyarakat
Pesantren : Kyai, informal: tokoh
ustadz/guru, masyarakat/tokoh

PRIMER santri,
pekerja/karyawan,
agama.

masyarakat di
lingkungan
pesantren
Pembuat kebijakan
publik, Kepala
desa/Lurah, Camat &
mitra potensial/
penyandang dana.

TERSIER
Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat

KONSEP PENGEMBANGAN PESANTREN SEHAT

PENYELENGGARAAN PESANTREN
SEHAT
Perencanaan Pelaksanaan Pemantauan dan
Pembekalan keterampilan Menerapkan kebijakan Evaluasi
bagi calon Pengelola berwawasan kesehatan di
Pesantren Sehat lingkungan pesantren.
Menggalang kemitraan dengan Pemantauan
Menyusun kebijakan yang Evaluasi
mendukung penerapan pihak terkait
pesantren sehat Meningkatkan kapasitas
Pengenalan kondisi pesantren pesantren sehat
dan masyarakat Melaksanakan kegiatan
dilingkungan pesantren pendidikan kesehatan
SMD Mengupayakan lingkungan
MMP aman dan sehat
Menyusun Perencanaan Meningkatkan akses ke fasilitas
Kegiatan pelayanan kesehatan
Menggerakan masyarakat
pesantren
Melakukan pencatatan dan
pelaporan

Tim Pembina Tk. Pemangku Kepentingan


Kecamatan Puskesmas Desa/Kel
Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat

POS KESEHATAN PESANTREN


(POSKESTREN)

Upaya Kesehatan Bersumber Daya


Masyarakat (UKBM) adalah wahana
Poskestren merupakan
pemberdayaan masyarakat bidang salah satu wujud Upaya Kesehatan
kesehatan yang dibentuk atas dasar Bersumber Masyarakat (UKBM) di
kebutuhan masyarakat, dikelola oleh, lingkungan pondok pesantren
dari, untuk, dan bersama masyarakat, dengan ruang lingkup :
dengan pembinaan sektor kesehatan, 1. Pelayanan Kesehatan Dasar
lintas sektor dan pemangku kepentingan yang menguatamakan upaya
terkait lainnya. promotif dan preventif
2. Pemberdayaan santri sebagai
kader kesehatan (santri
husada) dan kader siaga
bencana (santri siaga bencana)
Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat
PERATURAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1
TAHUN 2013

PEDOMAN PENYELENGGARAAN DAN PEMBINAAN


POS KESEHATAN PESANTREN
Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat

MERUPAKAN SALAH SATU


SASARAN PEMBANGUNAN
KESEHATAN
Pemerintah Daerah

TANTANGAN DAN HAMBATAN Provinsi Jawa Barat

INPUT PROSES
1. Masih belum terpenuhi logistik program 1. Koordinasi lintas program dalam perencanaan
pemenuhan kebutuhan logistik
2. Masih sedikit sumber daya manusia yang 2. Belum optimalnya diseminasi informasi lintas
mendapatkan peningkatan kapasitas sektor

3. Belum tersedianya data dan informasi terkait 3. Pelayanan kesehatan di Pondok Pesantren
dengan sasaran remaja di Pondok Pesantren masih ada beberapa yang menolak
termasuk masalah kesehatan dan gizi
4. Belum semua pondok pesantren di Jawa Barat
mengimplementasi Pesantren sehat
Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat

TERIMA KASIH
Dinkes Provinsi Jawa Barat “Kerja Ikhlas dan Bahagia”

Jl. Pasteur No.25, Pasir Kaliki, Kec. Cicendo, Kota Bandung,


Jawa Barat 40171

Telp : (022) 4212800


Fax : (022) 4230353
E-mail : diskes@jabarprov.go.id

Dinkes Jabar @dinkesjabar @dinkesjabar Dinkes Prov Jabar

diskes.jabarprov.go.id

Anda mungkin juga menyukai