Anda di halaman 1dari 18

PERBEDAAN NILAI Z-SCORE TERHADAP HASIL

TIMBANGAN DACIN DAN TIMBANGAN DIGITAL PADA


BADUTA
DI POSYANDU DESA JATI EMAS TAHUN 2023
* Sari Herawati, ** Diane Marlin, S.Keb,. M.Keb

Perbedaan Nilai Z-Score Terhadap HasilTimbangan Dacin Dan Timbangan


Digital Pada Baduta Di Posyandu Desa Jati EmasTahun 2023
Abstrak
Status gizi anak 0-23 bulan dinilai dari umur dan panjang badan. Panjang
badan anak usia 0-23 bulan diukur saat dalam posisi telentang menggunakan alat
ukur panjang badan dengan ketelitian 0,1 cm. Skor tinggi badan untuk usia anak-
anak diubah menjadi nilai standar (Z-score) menggunakan standar atropometri
dari WHO. Untuk mengetahuiPerbedaan Nilai Z-Score Terhadap Hasil
Timbangan Dacin Dan Timbangan Digital Pada Baduta Di Posyandu Desa Jati
Emas Tahun 2023.
Metode penelitian ini menggunakan Correlation Research dengan desain
“Study Cross Sectional” dengan pendekatan kuantitatif.data sasaran program
kesehatan Dinas Kesehatan Tanjung Jabung Barat Tahun 2022, desa Jati Emas
memiliki sasaran baduta 35 orang. Pengolahan data menggunakan uji T
Independen.
Hasil penelitia didapatkan nilai rata-rata penggunaan timbangan dacin
yaitu 7,657 dengan standar deviasi 1.767 dan didapatkan nilai terendah yaitu 3,1
dan tertinggi 10,6 pada baduta. Nilai rata-rata penggunaan timbangan digital yaitu
8,126 dengan standar deviasi 1,746 dan didapatkan nilai terendah yaitu 4,1 dan
tertinggi 10,9 pada baduta. ada Perbandingan Hasil Penggunaan Timbangan Dacin
Dengan DigitalTerhadap Nilai Z-Score Pada Baduta Di Posyandu Desa Jati Emas
Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2022 dengan p value = 0,000 Dan p
value = 0.010 untuk BB/U dan BB/TB
Kesimpulan penelitian didapatkan perbedaan pengukurang timbangan
berat badan antara dacin dan timbangan digital. Saran diharapkan penelitian ini
menjadi pedoman bagi pihak posyandu dalam melakukan pelayanan dengan
menggunakan timbangan yang sesuai dengan kebutuhan.

Daftar Bacaan : 30(2012-2022)


Kata Kunci : timbangan dacin, timbangan digital, baduta

1
Comparison of the Results of Weighing Dacin Scales and Digital
Scales Against Z-Score Values at Baduta at Posyandu Jati Emas
Village West Tanjung Jabung Regency in 2022

Abstract
The nutritional status of children 0-23 months is assessed from their age and body
length. The body length of children aged 0-23 months was measured in a supine
position using a body length measuring device with an accuracy of 0.1 cm. The
height score for children's age was converted into a standard value (Z-score)
using the atropometric standard from WHO. To find out the comparison of the
results of using dacin scales and digital scales on the Z-Score value for toddlers
at Posyandu Jati Emas Village, West Tanjung Jabung Regency in 2022.
This research method uses Correlation Research with a "Cross Sectional Study"
design with a quantitative approach. target data for the health program of the
Tanjung Jabung Barat Health Service for 2022, Jati Emas village has a target of
35 clowns. Data processing uses the Independent T test.
The results of the study showed that the average value of dacin scales was 7.657
with a standard deviation of 1,767 and the lowest value was 3.1 and the highest
was 10.6 for the under-fives. The average value of using digital scales is 8.126
with a standard deviation of 1.746 and the lowest value is 4.1 and the highest is
10.9 for the under-fives. There is a comparison of the results of using digital
scales against the value of the Z-Score at Baduta at Posyandu, Jati Emas Village,
West Tanjung Jabung Regency in 2022with p-value = 0.000 and p-value = 0.010
for BB/U and BB/TB.
The conclusion of the study was that there were differences in measuring body
weight between dacin and digital scales. Suggestions are that this research is
expected to be a guide for the posyandu in carrying out services by using scales
according to needs.

Reading List : 30(2012-2022)


Keywords: dacin scales, digital scales, baduta

2
PENDAHULUAN pengetahuan dan kemampuan
Menurut UUD 1945 pasal 28 H masyarakat agar mampu
ayat 1 dan UU No 36 Tahun 2009 mengidentifikasi masalah yang
tentang Kesehatan dari sebuah dihadapi, potensi yang dimiliki,
investasi yang hingga kini perlu merencanakan dan melakukan
mengupayakan,memperjuangkan dan pemecahannya dengan
meningkatkan tiap individual dan memanfaatkan potensi setempat.
semua komponen bangsa, sehingga Posyandu merupakan salah satu
masyarakat mampu menikmati hidup program pemberdayaan masyarakat
bersih dan sehat, yang pada akhirnya dalam pembangunan kesehatan
bisa mewujudkan tingkat kesmas (Depkes RI, 2010)
dengan baik. Untuk bisa Sebagai salah satu bentuk upaya
dilaksanakan jikalau kesehatan kesehatan bersumber daya
bukan tanggung jawab pemerintah masyarakat maka posyandu dikelola
saja. UU No 36 tahun 2009 pasal 141 dan diselenggarakan dari, oleh, untuk
menjelaskan gizi bahwa upaya dan bersama masyarakat dalam
memperbaiki gizi masyarakat penyelenggaraan pembangunan
ditujukan untuk peningkatan kesehatan guna memberdayakan
perbaikan gizi perseorangan kepada masyarakat dan memberikan
masyarakat (Liliandriani, A, 2021). kemudahan kepada masyarakat
Mengacu pada Renstra dalam memperoleh pelayanan
Kementerian Kesehatan 2010-2014, kesehatan dasar untuk mempercepat
maka visi Kementerian Kesehatan RI penurunan angka kematian ibu dan
adalah “Masyarakat Sehat yang bayi. Keberadaan posyandu sangat
Mandiri dan Berkeadilan” dengan diperlukan dalam mendekatkan
salah satu misinya meningkatkan upaya promotif dan preventif kepada
derajat kesehatan masyarakat melalui masyarakat, utamanya terkait dengan
pemberdayaan masyarakat. upaya peningkatan status gizi
Pemberdayaan masyarakat adalah masyarakat serta upaya peningkatan
segala upaya fasilitasi yang bersifat status gizi masyarakat serta upaya
non-instruktif, guna meningkatkan peningkatan status gizi masyarakat

3
serta upaya kesehatan ibu dan anak 24 bulan) di Kecamatan Bram Itam
(Permendagri No 19 Tahun 2019) berjumlah 686 orang yang terbagi
Di Indonesia jumlah balita atas 9 desa 1 kelurahan.
sangat besar yaitu 10% dari populasi, Hasil survey demografi dan
maka sebagai calon generasi penerus kesehatan Indonesia angka
bangsa, kualitas tumbuh kembang kematianbayi berada kisaran 34/1000
balita di Indonesia perlu mendapat kelahiran hidup (Depkes RI, 2010)
perhatian serius. Pemantauan Anakbalita merupakan golongan
pertumbuhan dilaksanakan sejak yang rentan terhadap masalah
tahun 1970an sampai 1980an, kesehatan.Gangguankesehatanyangte
sebagai kegiatan utama Usaha rjadipadabalitadapatmempengaruhipe
Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK), rtumbuhan dan perkembangan baik
untuk mempercepat penurunan angka pada masa balita maupun
kematian bayi, angka kematian balita masaberikutnya (Supriasa, 2010).
dan angka kematian ibu. (Depkes, Upaya untuk memantau
2017) pertumbuhan
Berdasarkan data Badan Pusat danperkembanganbalita salahsatunya
Statistik (BPS) pada tahun 2021, adalah denganposyandu.
terdapat 30,83 juta anak usia dini Berdasarkan Keputusan Menteri
di Indonesia. Dari jumlah tersebut, Kesehatan Republik Indonesia
13,56% merupakan usia < 1 tahun, Nomor:
57,16% yang merupakan usia 1-4 1995/MENKES/SK/XXI/2010
tahun, serta 29,28% merupakan anak tentang standar antropometri
prasekolah usia 5-6 tahun. Menurut penilaian status gizi anak,
Badan Pusat Statistik (BPS) pada menimbang bahwa untuk menilai
tahun 2021 di Kabupaten Tanjung status gizi anak diperlukan standar
Jabung Barat jumlah balita sebanyak antropometri yang mengacu pada
34.132 orang. Menurut data sasaran WHO 2005. Parameter yang
Program Kesehatan Dinas Kesehatan digunakan dalam penentuan status
Kabupaten Tanjung Jabung Barat gizi balita yaitu umur, jenis kelamin,
Tahun 2022, data jumlah baduta (0- berat badan, tinggi badan, lingkar

4
lengan atas dan lingkar kepala. ini akan mempengaruhi interprestasi
Kombinasi antara beberapa status gizi dan menyebabkan
parameter disebut indeks kesalahan tatalaksana dan
antropometri. Pada umumnya indeks perencanaan program selanjutnya
antropometri yang digunakan yaitu (Ginna, 2019)
(BB/U), (TB/U) dan (BB/TB). Untuk Pengukuran antropometri pada
menilai status gizi, maka angka berat balita sering dilakukan diposyandu.
badan dan tinggi badan setiap balita Posyandu merupakan salah satu
dikonversikan ke dalam bentuk nilai bentuk Upaya Kesehatan Bersumber
standar (Z-Score) dengan Masyarakat (UKBM) yang dikelola
menggunakan buku antropometri dan diselenggarakan untuk bersama
WHO 2005. masyarakat dalam penyelenggaraan
Status gizi anak 0-23 bulan pembangunan kesehatan, guna
dinilai dari umur dan panjang badan. memberdayakan masyarakat dan
Panjang badan anak usia 0-23 bulan memberikan kemudahan kepada
diukur saat dalam posisi telentang masyarakat dalam memperoleh
menggunakan alat ukur panjang pelayanan kesehatan dasar untuk
badan dengan ketelitian 0,1 cm. Skor mempercepat penurunan angka
tinggi badan untuk usia anak-anak kematian ibu dan bayi (Kemenkes
diubah menjadi nilai standar (Z- RI, 2012)
score) menggunakan standar Pemantauanberatbadanbalitaaka
atropometri dari WHO. Anak-anak nberhasildenganbaikapabilaadapartisi
yang memiliki Z-score <-2 standar pasiaktifdarimasyarakatyangditandai
deviasi relatif terhadap tinggi badan dengantingkatkehadiranibumenimba
menurut standar WHO didefinisikan nganaknyadiposyandu. Penimbangan
sebagai stunting (Kementerian balita harus dilakukan dengan benar,
Kesehatan 2020). karena akan mempengaruhi hasil
Penentuan status gizi ditetapkan timbangan. (Depkes, 2006).
berdasarkan hasil penimbangan berat Di Desa Jati Emas, penimbangan
badan dan pengukuran tinggi badan. balita di posyandu masih
Kesalahan yang terjadi dalam proses menggunakan timbangan dacin.

5
Hasil penimbangan dan pengukuran Berdasarkan informasi dan uraian
yang telah dijelaskan diatas, peneliti
pada satu orang baduta didapatkan
tertarik melakukan penelitian
hasil:umur baduta: 16 bulan, berat tentangPerbedaan Nilai Z-Score
Terhadap Hasil Timbangan Dacin
badan: 7,6 kg, panjang badan: 73 cm.
Dan Timbangan Digital Pada Baduta
Hasil yang didapat: Rumus Z Score Di Posyandu Desa Jati Emas Tahun
2023.
BB/U
BB/U = BB Anak – BB Median Metodelogi penelitian
BB Median – (Tabel - Adapun jenis penelitian yang
digunakan adalah Correlation
1sd) Research dengan desain “Study
BB/U = 7,6 Kg – 10,5 = - 2,9 Cross Sectional” dengan pendekatan
kuantitatif,untuk melihatPerbedaan
= - 2,6 (Resiko Gizi Kurang) Nilai Z-Score Terhadap Hasil
10,5 – 9,4 1,1 Timbangan Dacin Dan Timbangan
Digital Pada Baduta Di Posyandu
Desa Jati Emas Tahun 2023.
Hasil yang didapat: Rumus Z Score Populasi Dan Sampel Penelitian

PB/U Ada pun yang

PB/U = PB Anak – TB Median menjadi populasi dan sampel

BB Median – (Tabel - dalam penelitian ini adalah:

1sd) Populasi

PB/U = 73 cm – 80,2 = - 7,2 =- Populasi adalah

2,7 (Resiko Pendek) keseluruhan subjek penelitian

80,2 – 77,6 2,6 atau objek yang di teliti .


(Notoadmodjo : 2010).

Hasil yang didapat: Rumus Z Score Berdasarkan data sasaran

BB/PB program kesehatan Dinas

BB/PB = BB Anak – BB Median Kesehatan Tanjung Jabung

BB Median – (Tabel - Barat Tahun 2022, desa Jati

1sd) Emas memiliki sasaran

BB/PB = 7,6 Kg – 9,1 = - 1,5 baduta 35 orang.

= - 2,1 (Resiko Kurus) Sample

9,1 – 8,4 0,7 Sampel adalah bagian


populasi yang akan diteliti

6
atau sebagian jumlah dari secara Non Probability
karakteristik yang dimiliki Sampling (Sampling Jenuh)
oleh populasi. (Hidayat: suatu teknik penentuan
2011). Perhitungan penarikan sample jika semua anggota
jumlah sample menggunakan populasi digunakan sebagai
Total Sampling. Dengan sample.
teknik pengambilan sampling Hasil Penelitian
1.1.1 Karakteristik Responden
Tabel 4.1
Karakteritik Responden
No Karakteritik f %
1 Jenis Kelamin
Laki-laki 12 34,3
Perempuan 23 65,7
2 Umur
1-12 bulan 20 57,1
13-24 bulan 15 42,9
35 100
Berdasarkan tabel 4.1 responden (65,7%).
didapatkan karakteristik Karakteristik berdasarkan
responden berdasarkan jenis umur: 1-12 bulan berjumlah
kelamin: Laki-Laki berjumlah 20 responden (57,1%) dan
12 responden (34,3%) dan umur 13-24 bulan berjumlah
perempuan berjumlah 23 15 responden (42,9%).
1.1.2 Uji Normalitas
Tabel 4.2
Uji Normalitas Shapiro-Wilk
Variabel Statistic df Sig

Timbangan Dacin - ,969 35 ,405


Timbangan Digital ,968 35 ,384
Berdasarkantabel 4.2 0,405 untuk timbangan dacin
didapatkan hasil nilai sig dan nilai sig 0,384 untuk

7
timbangan digital (P-Value >
0,05), hal ini menujukan
bahwa data berdistribusi
Nomal.
4.2.3 Analisa Univariat
1. Timbangan Dacin
Tabel 4.3
Perbedaan Nilai Z-Score Terhadap Hasil Timbangan Dacin Pada Baduta
Di Posyandu Desa Jati Emas Tahun 2023

Variabel Mean Median Standar Nilai Nilai


deviasi terendah tertinggi
Timbangan dacin 7,657 8,00 1,767 3,7 10,6
dan didapatkan nilai terendah yaitu
Berdasarkan tabel 4.3
3,7 dan tertinggi 10,6 pada baduta di
didapatkan nilai rata-rata
Posyandu Desa Jati Emas tahun
penggunaan timbangan dacin yaitu
2023.
7,657 dengan standar deviasi 1,767

2 Timbangan Digital
Tabel 4.4
Perbedaan Nilai Z-Score Terhadap Hasil Timbangan Digital Pada Baduta
Di Posyandu Desa Jati Emas Tahun 2023
Variabel Mean Median Standar Nilai Nilai
deviasi terendah tertinggi
Timbangan digital 8,126 8,42 1,746 4,1 10,9

Berdasarkan tabel 4.4 dan didapatkan nilai terendah yaitu


didapatkan nilai rata-rata 4,1 dan tertinggi 10,9 di Posyandu
penggunaan timbangan digital yaitu Desa Jati Emas Tahun 2023.
8,126 dengan standar deviasi 1,746

8
4.2.4 Analisa Bivariat
Tabel 4.5
Perbedaan Nilai Z-Score Terhadap Hasil Timbangan Dacin Den Digital
Pada Baduta Di Posyandu Desa Jati Emas Tahun 2023

Nilai t dacin digita Nilai


Z-score l P
N
mean N
mean
BB/U-1,223 352,74 35
2,89 0,010
TB/ U 0,000 35 35
2,77 2,77 1,000
BB/TB - 2,830 35 35
1,83 2,03 0,000

Berdasarkan tabel 4.5 yaitu 0,000. Hasil uji T test


didapatkan bahwa terdapat didapatkan bahwa penimbangan
perbedaan antara penggunan berat badan baduta menggunakan
timbangan dacin dan digital timbangan digital dan dacin
berdasarkan BB/U didapatkan nilai t berdasarkan BB/U didapatkan nilai
hitung yaitu -1,223 dengan hasil p-value 0,010 dan berdasarkan
nilai p didapatkan 0,010. sementara BB/TB didapatkan nilai p value
untuk pengukuran TB/U didapatkan 0,000. Masing-masing hasil p-value
nilai t hitung yaitu 0,000 dengannilai < 0,05. Artinya Ada Perbedaan Nilai
p yaitu 1,000 sedangkan untuk Z-Score Terhadap Hasil Timbangan
pengukuran BB/TB didapatkan nilai t Dacin Dan TimbanganDigitalPada
hitung yaitu -2,830 dengan nilai p

9
Baduta Di Posyandu Desa Jati EmasTahun 2023.

PEMBAHASAN anak terjatuh pada waktu ditimbang.


Analisa Univariat Diperlukan pula tali atau sejenisnya
5.1.1 Timbangan Dacin yang cukup kuat untuk
Berdasarkan hasil menggantungkan dacin.
penelitian didapatkan rata-rata Penelitian ini sejalan
penggunaan timbangan dacin yaitu dengan penelitian yang dilakukan
7,657 dengan standar deviasi 1,767 Sukratman (2018) didapatkan hasil
dan didapatkan nilai terendah yaitu penelitian menggunakan timbangan
3,7 dan tertinggi 10,6 pada baduta di dacin yaitu rata-rata 8,21 dengan
Posyandu Desa Jati Emas tahun standar deviasi yaitu 2,43. Hasil ini
2022. menunjukkan bahwa timbangan
Timbangan biasanya dacin masih banyak digunakan untuk
disebut “scale”dalam Bahasa Inggris posyandu karena dianggap masih
adalah alat ukur untukmenetukan sangat akurat untuk mengukur berat
beratatau massa benda. badan balita maupun baduta.
Sebuahtimbangan yang Penelitian ini juga
menggunakan sistem didukung oleh penelitian Annisa
pegasmelakukan proses pengukuran (2020) dimana pelayanan posyandu
berat denganmengukurjarak pegas sudah mengurangi pemakaian
dengan rentang yangtelah disiapkan timbangan dacin karena dianggap
akibat beban.Dacin dapat digunakan susah dibawa serta pemakaian
untuk menimbang berat badan balita timbangan dacin yang hanya
usia 1-5 tahun. Dacin terbuat dari diguankan untuk tujuan tertentu
kuningan dengan berat ± 5 kg, seperti anak yang rewel dan susah
panjang 90 cm dan mempunyai untuk dilakukan penimbangan berat
gelang gantung. Alat lain yang badan.
diperlukan adalah kantong celana Berdasarkan analisa
timbang atau kain sarung, kotak atau peneliti didapatkan bahwa posyandu
keranjang yang tidak membahayakan masih menggunakan timbangan

10
dacin untuk melakukan pengukuran yangmemiliki kemampuan
berat badan pada baduta. Timbangan menunjukkan angka dan dikalibrasi
dacin merupakan timbangan manual hingga 0.1 kg. Alat ini mudah
yang masih digunakan dipelayanan digunakan dan mudah dibawa
posyandu saat ini. Pengkuran berat kemana-mana.Peralatan itu
badan balita dengan timbangan dacin dikalibrasi secara teratur, biasanya
diharapkan dapat memberikan setiap hari sebelum kunjungan rumah
informasi tentang perkembangan atau rumah sakit.Timbangan
tumbuh kembang anak balita sesuai dikalibrasi dengan bobot
umur balita tersebut. standar.Perbedaan maksimum yang
diijinkan untuk berat badan
5.1.2 Timbangan Digital ditetapkan pada 100 g untuk
Berdasarkan hasil penelitian memungkinkan pembulatan dalam
didapatkan rata-rata penggunaan unit kalibrasi terkecil dari skala.
timbangan digital yaitu 8,126 dengan Penelitian ini sejalan dengan
standar deviasi 1,746 dan didapatkan penelitian yang dilakukan Susanti
nilai terendah yaitu 4,1 dan tertinggi (2018) didapatkan hasil penelitian
10,9 pada baduta di Posyandu Desa menggunakan timbangan digital
Jati Emas tahun 2023. yaitu rata-rata 7,21 dengan standar
Timbangan Digital deviasi yaitu 1,73. Hasil ini
merupakan alat ukuruntuk mengukur menunjukkan bahwa timbangan
masa benda atau zat dengantampilan digital menjadi pilihan karena
digital. Dalam dianggap mudah dibawa kemana-
pemanfaatannyatimbangan mana, perhitungan cepat dan mudah,
digunakan di berbagai bidang,dari sehingga banyak posyandu memakai
bidang medis/kesehatan, timbangan digital untuk melakukan
bidangperdagangan, industry sampai pengukurang berat badan anak-anak
perusahaanjasa.Menurut de Onis, et dibawah 3 tahun.
al. (2004), untuk mengukur berat Penelitian ini juga didukung
badan, mereka menggunakan oleh penelitian Nurhayati (2019)
timbangan elektronik portabel mengatakan bahwa posyandu-

11
posyandu balita saat ini sudah sistem mikrokotroler bahkan
banyak beralih kepengukuran sudahdilakukan pengembangan
timbangan berat badan menggunakan denganmenggunakan Arduino.
timbangan digital. Hal ini didapatkan
karena banyak petugas posyandu 1.1 Analisa Bivariat
yang lebih memilih digital karena Berdasarkan hasil
lebih mudah dibawa kemana-mana penelitian didapatkan bahwa terdapat
dan dirasakan lebih aman untuk perbedaan antara penggunan
melakukan penimbangan berat timbangan dacin dan digital
badan. berdasarkan BB/U didapatkan nilai
Berdasarkan analisa peneliti sig yaitu 0,010, untuk pengukuran
didapatkan bahwa timbangan digital TB/U didapatkan nilai sig yaitu
menjadi pilihan dalam pengukuran 1.000 sedangkan untuk pengukuran
berat badan baduta saat BB/TB didapatkan nilai sig yaitu
berlangsungnya posyandu. Sistem 0,000. Hasil uji T test penimbangan
digital yang digunakan dalam sebuah berat badan baduta menggunakan
peralatan dalam hal ini adalah timbangan digital dan dacin
timbangan khususnya timbangan berdasarkan BB/U dengan nilai p-
digital tidaklah mudah untuk value 0,010 dan BB/TB nilai p value
melakukan proses perubahan 0,000. Artinya Ada Perbedaan Nilai
timbangan dari timbangan dacin ke Z-Score Terhadap hasil Timbangan
digital diperlukan suatu proses untuk Dacin dan Timbangan Digital Pada
menentukan tingkat akurasi disetiap Baduta di Posyandu Di Desa Jati
pengukuran, proses kalibrasi dan Emas Tahun 2023.
juga proses pembanding tingkat nilai Menurut Supariasa, dkk
yang presisi. Salah satu hal yang (2011), dalam menimbang bayi harus
diperlukan dalam proses perubahan memperhatikan hal-hal seperti
dari timbangan dacin ke timbangan pakaian dibuat seminim mungkin,
digital adalah dengan merancang sepatu, baju/pakaian yang cukup
sistem digital didalam timbangan tebal harus ditanggalkan, kantong
digital, bisa menggunakan suatu celana timbang tidak dapat

12
digunakan, bayi ditidurkan didalam kilogram) terhadap kuadrat tinggi
kain sarung, menggeser anak badan (dalam meter). BMI bukan
timbang sampai tercapai keadaan suatu besaran sehingga tidak
seimbang, kedua ujung jarum memiliki satuan. Pengukuran BMI
terdapat pada satu titik lalu melihat dapat dilakukan pada anak-anak,
angka pada skala batang dacin yang remaja maupun dewasa. Pada anak-
menunjukkan berat badan bayi. anak dan remaja pengukuran BMI
Kegiatan terakhir yaitu mencatat sangat terkait dengan umurnya,
berat badan dengan teliti sampai satu karena dengan perubahan umur
angka desimal, misalnya 7.5 kg. terjadi perubahan komposisi tubuh
Penelitian ini sejalan dan densitas tubuh. Oleh karena itu
dengan penelitian yang dilakukan pengukuran berat badan anak
Susanti (2018) didapatkan hasil ditandai dengan IMT/U.
penelitian pvalue = 0,000. Hasil ini Dalam melakukan
menunjukkan bahwa terdapat penelitian, penulismelibatkan 35
perbedaan yang bermakna antara orang anak dengan tingkat usiayang
timbangan dacin dan digital. berbeda-beda, mulai dari usia 1 bulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang sampai dengan 24
didapatkan dilapangan didapatkan bulan.Pengukurandilakukan juga
bahwa petugas posyandu selalu melihat kondisi fisik
membawa 2 timbangan yaitu dandihubungkan atau dikaitkan
timbangan dacin dan digital. Hal ini dengan tingkataktifitas anak. Tidak
sudah rutin dilakukan dalam setiap hanya melakukanpengukuran berat
layanan posyandu balita karena badan anak denganmenggunakan
dianggap sangat dibutuhkan dan timbangan digital dan dacin,namun
mudah digunakan. hasil pengukuran nantinya
BMI (body mass index) akandigunakan
atau Indeks Massa tubuh (IMT) untukmembandingkan tingkatakurasi
adalah angka yang menyatakan antara timbangan digital dan dacin.
perbandingan berat badan (dalam

13
KESIMPULAN 4. DAFTAR PUSTAKA
1. Responden dalam 5.
6. Anna Fitriani, dkk, 2020
penelitian ini laki laki
Peningkatan Pengetahuan
berjumlah 12 responden
Dan Keterampilan Kader
(34,3%) dan perempuan
Posyandu dalam Pengukuran
berjumlah 23 responden
Antropometri , Universitas
(65,7%)
Muhammadiyah
2. Responden dalam
7. Andriani, M. dan
penelitian ini bayi berumur
Wirjatmadi, B. (2012)
1 – 12 bulan 20 responden
Peranan Gizi Dalam Siklus
(57,1%) dan bayi berumur
Kehidupan ed. Jakarta:
13-24 bulan 15 responden
Kencana Media Group.
(42,9%)
8. Ariani. (2017). Ilmu Gizi.
3. Hasil uji T test didapatkan
Yogyakarta: Nuha Medika.
bahwa pengukuran berat
9. Aritonang, E. (2010). Gizi
badan bayi menggunakan
Dalam Daur Kehidupan.
timbangan digital dan
Bogor: IPB Press.
dacin berdasarkan BB/U p-
10. Depkes RI. 2020.
value 0,010 dan BB/TB
Pemantauan Gizi Seimbang.
nilai p value 0,000.
Jakarta.
Masing-masing didapatkan
11. Depkes RI. 2006. Pedoman
nilai p-value < dari 0,05.
Umum Pengelolaan
Artinya AdaPerbedaan
Posyandu. Jakarta: Depkes
Nilai Z-Score Terhadap
RI. Published online 2021
Hasil Timbangan Dacin
12. Dewi Sri Sumardilah, Faktor
dan Timbangan Digital
Kualitas Pemantauan
Pada Baduta Di Posyandu
Pertumbuhan Balita Oleh
Desa Jati Emas Tahun
Kader Posyandu, 2015,
2023

14
Jurusan Gizi Politeknik 19. . Kementrian Kesehatan RI.
Kesehatan Kemenkes Profil Kesehatan Indonesia
Tanjung Karang 2019. Jakarta: Kemenkes RI;
13. Effendy, N. (1998). Dasar- Published online 2020
Dasar Keperawatan 20. Kemenkes RI. 2013. Strategi
Kesehatan Masyarakat. Edisi Peningkatan Penimbangan
2. Jakarta: EGC. Balita di Posyandu. Jakarta:
14. Gibson. 2005. Principle Of Kementrian Kesehatan RI.
Nutrition Assessment. USA. Published online 2022
Oxford University Press 21. Kementrian Kesehatan RI.
15. Kementerian Kesehatan RI. Profile Kesehatan Indonesia
Buku Panduan Kader 2015. Jakarta : Kemenkes RI
Posyandu Menuju Keluarga 22. Marniati, SKM, M.Kes,
Sadar Gizi Jakarta: Manajemen Pemanfaatan
Kemenkes RI; 2011. Posyandu Balita
Published online 2022 23. Meilani, N., Niken S.,
16. Kementrian Kesehatan RI Dwiana E., Sumarah. 2009.
Pusat Promosi Kesehatan Kebidanan Komunitas.
Tahun 2012, Cetakan pertama I. Jakarta:
17. Kemenkes RI. Buku Saku Fitramaya.
Posyandu.; 2012. 9. 24. Notoatmodjo, S. 2015.
Kemenkes RI. Panduan Metodologi Penelitian
Kesehatan Balita pada Masa Kesehatan. Jakarta : Rineka
Pandemi Covid-19. Cipta.
Kementrian Kesehat RI. 25. Profil kesehatan provinsi
Published online 2022:1-60. jambi tahun 2021. Published
18. Kemenkes RI. 2012. Ayo online 2022
ke posyandu setiap bulan. 26. Proverawati, Atikah dan
Jakarta. Pusat Promosi. Kusuma Wati, Erna.2010.
Kesehatan.Published online Ilmu Gizi Untuk
2022 Keperawatan dan Gizi

15
Kesehatan. Nuha Medika, Jakarta : PT. Agromedia
Yogyakarta Pustaka
27. Rosliana Hardiyanti, dkk, 32. Ulijaszek & Deborah. 1999.
2018, Hubungan Lama Kerja Anthropometric
Jadi Kader, Pengetahunan, Measurement Error and the
Pendidikan. Pelatihan dengan Assessment of Nutritional
Presisi dan akurasi Hasil Status. British Journal of
Penimbangan Berat badan Nutrition,
balita oleh kader Posyandu 33. https://
28. Siti Najmatul Fitri, dkk, dinkes.acehprov.go.id/news/
2014, Hubungan read/2022/03/29/1113/ayo-
Pengetahuan Dengan ke-posyandu-setiap-
Keterampilan Kader Dalam bulan.html di akses pada
Melakukan Pengukuran bulan oktober 2022
Antropometri Pada Balita, 34. https://
Stikes Sari Mulia, www.republika.co.id/berita/
Banjarmasin rbtdkp485/kemenkes-akan-
29. Supariasa, I Dewa Nyoman reaktivasi-sebanyak-300-
dkk. 2011. Penilaian Status ribu-posyandu di akses pada
Gizi. Penerbit Buku bulan oktober 2022
Kedokteran EGC, Jakarta. 35. http://eprints.ums.ac.id/
30. Sugiyarti R, Aprilia V, Hati 59335/3/BAB%20I.pdf di
F. Kepatuhan Kunjungan akses pada bulan oktober
Posyandu dan Status Gizi 2022
Balita di Posyandu 36. https://elib.unikom.ac.id/
Karangbendo Banguntapan, files/disk1/684/
Bantul, Yogyakarta. JKN. jbptunikompp-gdl-
2014;2(3). tytomulyon-34151-4-
31. Sutomo, B dan Anggraini, unikom_t-n.pdf di akses pada
DY. 2010. Menu Sehat bulan oktober 2022
Alami Untuk Balita & Batita.

16
37. http://
eprints.poltekkesjogja.ac.id/
944/5/5.Chapter2.doc.PDF di
akses pada bulan oktober
2022
38. http://repository.poltekkes-
denpasar.ac.id/7386/3/BAB
%20II.pdf di akses pada
bulan oktober 2022

17
18

Anda mungkin juga menyukai